Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Tanda Tangan
Nim : 11.2014.342
Dr Pembimbing : dr. Dwi Haryadi, SpA, MKes
Tanda Tangan:
Identitas Pasien
Nama lengkap : An. FH
Agama : Islam
WIB
Ibu
Ayah
Nama
Ny. NF
Tn. I
Umur
25 tahun
27 tahun
Pendidikan
SMA
SMA
Pekerjaan
Karyawan
Anamnesis
Diambil dari : Alloanamnesis dari ibu pasien
Tanggal : 15 Maret 2016, jam 1430 di ruang Andreas
Keluhan utama : Mencret
Keluhan tambahan : Demam dan muntah
Riwayat perjalanan penyakit :
Sekitar 4 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami demam setelah
diberi vaksin polio oral sehari sebelum keluhan demam timbul. Demam terus menerus
disertai BAB cair 10x berwarna kuning, ampas(-), lendir(+), darah(-) dan tidak berbau
asam. Pasien mulai muntah-muntah setiap kali selesai minum ASI. Nafsu makan dan
minum susu mulai menurun. Buang air kecil (BAK) dalam batas normal.
Sekitar 3 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu pasien membawa pasien untuk
berobat di klinik. Namun, keluhan mencret pada pasien semakin sering lebih dari 10x
sehari. Keluhan demam masih ada, menurun jika diberi minum obat penurun panas.
Keluhan muntah semakin membaik. Nafsu makan dan minum pasien masih kurang baik.
Namun timbul keluhan lain yaitu batuk, dahak tidak keluar dan pilek sekret bening.
Ibu pasien berobat lagi di klinik yang berbeda sekitar 2 hari sebelum masuk
rumah sakit karena frekuensi mencret pasien semakin meningkat. Setelah berobat,
mencret semakin berkurang, 5x sehari berwarna kuning, ampas (+), lendir (+), darah (-),
demam turun setelah makan obat penurun panas, muntah berkurang, nafsu makan dan
minum kurang baik. Pasien sering rewel dan sulit tidur saat malam. Keluhan batuk pilek
masih ada.
Lebih kurang 1 hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan mencret masih ada, 510x dalam sehari, encer(+), kuning (+), ampas (+), lendir (+), darah(-). Demam masih
ada. Keluhan muntah tidak ada, nafsu makan kurang baik. Pasien tidak mau makan,
hanya minum air putih dan kadang susu. Keluhan batuk(+) pilek(+). Pasien rewel dan
sulit untuk tidur.
Beberapa jam sebelum masuk rumah sakit, pasien muntah 1x dengan konsistensi
air dan isi lambung. Pasien masih mengeluh mecret lebih kurang 10x, encer(+),
kuning(+), ampas(+), lendir(+), darah(-). Keluhan demam pada pasien masih ada, begitu
juga dengan batuk dan pilek. Nafsu makan kurang baik, nafsu minum baik. BAK lancar.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien tidak pernah dirawat dan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama.
Silsilah Keluarga
: Laki-laki
: P Perempuan
Perawatan antenatal
Penyakit kehamilan
: Tidak ada
B. Kelahiran
-
Tempat kelahiran
: Puskesmas
Penolong persalinan
: Bidan
Cara persalinan
: normal
Masa gestasi
C. Keadaan bayi
-
Langsung menangis
: Positif
: 3600 gram
: 50 cm
Lingkar kepala
: tidak diketahui
Pucat/biru/kuning/kejang
Kelainan bawaan
: tidak ada
: tidak ada
Riwayat Nutrisi
Usia 0 sampai 6 bulan
Riwayat Perkembangan
Motorik kasar
Angkat kepala
Tengkurap
Duduk
Berdiri
Riwayat Imunisasi
Imunisasi
Hepatitis
0
+
+
B
DPT
+
Polio
+
+
BCG
+
Campak
Kesan: Imunisasi dasar lengkap
Pemeriksaan Fisik
Tanggal / jam : 15 Maret 2016, jam 1430 WIB
Pemeriksaan umum
Bulan
3
+
+
+
+
+
+
15
Kesadaran
: Compos Mentis
Denyut nadi
Frekuensi nafas
: 28 x/menit,
Suhu
: 38,6 C
Antropometri
-
Panjang badan
: 67,5 cm
Berat badan
: 9,1 kg
Lingkar kepala
: 45,0 cm
BB/U
: 0 s/d 2 SD (normal)
TB/U
: -2 SD (stunted)
BB/TB
Pemeriksaan sistem
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
: Faring hiperemis
Mulut
Leher
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
Thorax
Dinding Toraks
Paru
Jantung
: Bunyi jantung I & II, reguler, murni, murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi
: Cembung
Palpasi
Hati
Limpa
Perkusi
Auskultasi
Tonus
: Normotonus.
Sendi
Akral Dingin
Anus external
: Hiperemis
Genitalia external
: Hiperemis
Sianosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium 15 Maret 2016
Pemeriksaan
Hematologi darah rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Kesan : normal
Hasil
Satuan
Nilai normal
11,4
33
4,40
11.600
447,000
g/dl
%
106 /L
/L
/L
10,5-14,0
32-42
3,80 5,4
6.000-14.000
219.000-452.000
RESUME
Mencret dengan konsistensi encer, ampas, warna kuning, lendir dan tanpa darah 510x dalam sehari sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Mencret didahului dengan
demam yang terus menerus beberapa jam sebelum timbul mencret. Muntah 1x/hari, batuk
dengan dahak yang tidak keluar dan pilek sekret bening timbul 4 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nafsu makan pasien menurun, minum baik. Buang air kecil lancar tidak ada
keluhan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum anak tampak lemah dan sakit
sedang, kesadaran kompos mentis, denyut nadi 110 kali/menit, frekuensi nafas 28x/menit,
suhu 38,6 C. Pada antopometri di dapatkan berat badan 9,1 kg, panjang badan 64 cm,
dengan status gizi lebih dengan hasil curva pertumbuhan anak sesuai WHO BB/U : 0 s/d
2 SD (normal), TB/U: -2 SD (stunted), BB/TB: 1 s/d 2 SD (risk of overweight).
Penampilan wajah terlihat bayi tampak gelisah, rewel, menyusu dan minum air kuat serta
sering dan bibir kering. Pada kepala pasien, ubun-ubun keil teraba cekung.
DIAGNOSIS KERJA
- diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
PENANGANAN
Terapi RS
-RL infus 500cc 9 tpm
-ceftriaxone inj 2x250 mg
-parasetamol inj 4x90mg
-lacto B 2x1 sachet
PROGNOSIS
1. Ad Vitam
:dubia ad bonam
2. Ad Fungsionam
:dubia ad bonam
3. Ad Sanationam
:dubia ad bonam
FOLLOW UP
15 Maret 2014
S: pasien dengan BAB 4 hari SMRS, dalam sehari os bisa BAB cair sekitar 5-10x, isi
cair(+), ampas (+), kuning, lendir(+), darah(-), muntah (+) 1x tadi pagi. Demam(+),
batuk(+), pilek(+). Makan sedikit, minum mau.
O: ku: tss, kes: cm, n: 122x/men, nafas: 28x/men, s: 38,7 C, BB: 9,1 kg
Kepala: normosefali
Mata: CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RC +/+
Hidung : sekret +/+, septum deviasi (-)
Telinga : serumen -/-, normotia +/+
Mulut
: mukosa lembab(+)
Pulmo
Cor
: I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4, Trill(-)
P: (-)
A: SI, SII murni reguler(+), m(-),g(-)
Abdomen
: I: datar
A: BU(+), hiperperistaltik
P: pembesaran hepar(-), lien(-)
P: Timpani (+)
Hasil
Satuan
Nilai normal
11,4
33
4,40
11.600
447,000
g/dl
%
106 /L
/L
/L
10.5-14.0
32-42
3,80 5,40
6.000-14.000
219.000-452.000
0
0
0
56 (L)
13 (L)
31 (K)
0-1
0-3
0-5
25-50
2-10
50-80
%
%
%
%
%
%
74,5 (K)
25,9 (K)
32,8
80,0-100,0
26,0-32,0
31,0-36,0
FL
pg
g/dl
16 Maret 2016
S: masih BAB cair 10x dalam sehari, air, ampas(+), kuning(+), demam(+), muntah 3x
kemarin berisi air. Batuk (+), nafsu makan kurang baik, menyusu dan minum air kuat,
rewel (+).
O: ku: tss, kes: cm, n: 126x/men, nafas: 26x/men, s: 39,0 C
Kepala: normosefali
Mata: CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RC +/+
: mukosa lembab(+)
Pulmo
Cor
: I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4, Trill(-)
P: (-)
A: SI, SII murni reguler(+), m(-),g(-)
Abdomen
: I: datar
A: BU(+), hiperperistaltik
P: pembesaran hepar(-), lien(-)
P: Timpani (+)
: mukosa lembab(+)
Pulmo
Cor
: I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4, Trill(-)
P: (-)
A: SI, SII murni reguler(+), m(-),g(-)
Abdomen
: I: datar
A: BU(+), hiperperistaltik
P: pembesaran hepar(-), lien(-)
P: Timpani (+)
: mukosa lembab(+)
Pulmo
Cor
: I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4, Trill(-)
P: (-)
A: SI, SII murni reguler(+), m(-),g(-)
Abdomen
: I: datar
A: BU(+), hiperperistaltik
P: pembesaran hepar(-), lien(-)
P: Timpani (+)
Ekstremmitas : akral hangat, edema (-),
Anus eksterna: hiperemis
19 Maret 2016
S: mencret(+) 3-5x semalam, semakin kental, kuning, lendir(+), darah (-), demam(+)
turun saat diberi obat penurun panas. Batuk(+), pilek(-), BAK lancar.
O: ku: tss, kes: cm, n: 122x/men, nafas: 28x/men, s: 38,0 C, BB: 9,1 kg
Kepala: normosefali
Mata: CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RC +/+
Hidung : sekret +/+, septum deviasi (-)
Telinga : serumen -/-, normotia +/+
Mulut
: mukosa lembab(+)
Pulmo
Cor
: I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4, Trill(-)
P: (-)
A: SI, SII murni reguler(+), m(-),g(-)
Abdomen
: I: datar
A: BU(+), hiperperistaltik
P: pembesaran hepar(-), lien(-)
P: Timpani (+)
lendir dan tanpa darah 5-10x dalam sehari sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. 1
Mencret didahului dengan demam yang terus menerus beberapa jam sebelum timbul
mencret. Muntah 1x konsistensi air, batuk dengan dahak yang tidak keluar dan pilek
sekret bening timbul 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Nafsu makan pasien menurun,
minum baik. Buang air kecil lancar tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik ditemukan didapatkan keadaan umum anak tampak lemah dan
sakit sedang, kesadaran kompos mentis, denyut nadi 110 kali/menit, frekuensi nafas
28x/menit, suhu 38,6 C. Pada antopometri di dapatkan berat badan 9,1 kg, panjang
badan 64 cm, dengan status gizi lebih dengan hasil curva pertumbuhan anak sesuai WHO
BB/U : 0 s/d 2 SD (normal), TB/U: -2 SD (stunted), BB/TB: 1 s/d 2 SD (risk of
overweight). Penampilan wajah terlihat bayi tampak gelisah, rewel, menyusu dan minum
air kuat serta sering dan bibir kering. Pada kepala pasien, ubun-ubun keil teraba cekung.
Kondisi ini sesuai dengan kriteria diagnosa diare akut dengan dehidrasi ringansedang. Diare akut merupakan kondisi buar air besar (BAB) yang encer maupun lunak
yang terjadi lebih dari 3 kali dalam tempoh 24 jam dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Konsistensi dari BAB bisa menunjukkan penyebab terjadinya diare tersebut. Contohnya,
jika terlihat BAB seperti air cucian beras, bisa disebabkan oleh kuman V.cholera. Pada
kasus seperti ini, bisa disebabkan oleh kuman enterotoksingenik E.coli maupun virus
seperti Rotavirus. Namun, untuk mengetahui penyebab diare harus dilakukan kultur tinja.
Selain itu, kemungkinan penyebab dari diare pasien karena infeksi lebih tinggi apabila
keluhan mencret didahului dengan demam dan selanjutnya disertai dengan batuk dan
pilek dengan cairan bening.
Saat pemeriksaan fisik, pasien terlihat gelisah, rewel, minum sering dan senantiasa
haus. Kondisi seperti ini, sesuai dengan kriteria ringan-sedang walaupun pada saat
dilakukan pemeriksaan turgor kulit, didapatkan hasil turgor baik dan kembali dengan
cepat.
Tatalaksana yang pertama kali dilakukan adalah memberikan pasien ORS
75ml/kgBB dan diobservasi selama 3 jam jika terdapat perbaikan atau perburukan. Jika
pasien tidak mau minum atau minum ORS sulit, dilanjutkan dengan pemberian cairan
kristaloid seperti Ringer Laktat 70ml/kgBB dan diberikan dalam tempo 5 jam untuk anak
usia <1 tahun dan 2 jam pada anak lebih dari setahun. Diobservasi untuk melihat
perbaikan kondisi pasien. Jika membaik, teruskan dengan terapi cairan maintenance
selama 24 jam. Jika memburuk, bisa diulang lagi dengan jumlah cairan yang sama. Bisa
diberikan terapi simptomatik jika terdapat keluhan yang lain.2
Pada kasus ini berikan 700ml oral rehydration therapy, diobservasi selama 3 jam.
Jika anak tidak mau minum atau setelah 3 jam kondisi pasien memburuk atau tidak ada
perbaikan, lanjutkan dengan pemasangan infus Ringer Laktat. Cairan infus Ringer Laktat
630 ml dalam tempoh 5 jam sebanyak 32 tetes per menit. Diobservasi sehingga cairan
habis, jika membaik, diteruskan dengan terapi maintenance sebanyak 900 ml/hari yaitu
sebanyak 9 tetes per menit. Zinc 20 mg, diberikan selama 10 hari. Lacto B 2x 1 sachet.
Diberikan obat penurun panas parasetamol 90 mg (4x1) dan ceftriaxone 230 mg (2x1).
DAFTAR PUSTAKA
1. Juffrie M, Soenarto S.S.Y, Oswari H, Arief H, Rosalina I, Mulyani N.S. Buku ajar
gastroenterologi-hepatologi. Jilid 1. Jakarta: Badan penerbit IDAI;2010.h.87-133.
2. Bhan M.K, Muhalanabis D, Pierce N.F, Rollins N, Sack D, Santosham M. The
treatment of diarrhoe. Geneva: WHO Press; 2005.p.4-24.