Está en la página 1de 13

Resume

Aktualisasi Budaya TTW.135


Dalam Tatanan Spritual
Membangun Telkom Dengan Cinta
Episode 1 : Meyikapi Perubahan
Perubahan akan selalu terjadi dalam hidup kita dan oleh karena itu perlu kita sikapi
dengan sungguh2. Sabda Nabi : Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin
dialah yang beruntung, barang siapa hari ini sama dengan kemarin maka dialah yang
merugi, dan barang siapa hari ini lebih buruk dari kemarin maka dialah yang celaka ,
maka pilihan kita adalah senantiasa berubah dari hari kehari kearah yang lebih baik.,
sehingga situasi perubahan tersebut justru sebagai triger bagi kita agar selalu
beruntung. Situasi perubahan dari monopoli menjadi persaingan bukanlah ancaman,
namun sesungguhnya yang mengancam kita adalah diri kita sendiri yang tidak senang
akan perubahan justru malah senang akan kestabilan, ketenangan yang tidak
produktif Pesaing (Competitor) ini hakikinya merupakan karunia Allah yang memacu
kemampuan kita agar berubah kearah yang lebih kreatif dan produktif, dan bila
berhasil inilah makna kemenangan, yang terpenting bagaimana kita dapat
memanfaatkan situasi kompetitif tersebut agar lebih maju dan baik, sesuai cita2 kita
mempersembahkan yg terbaik (C2U).
Jadi komitmen kita, jangan sibuk memikirkan orang lain dulu karena sumber masalah
sebenarnya bagi kita adalah diri kita sendiri, kita tidak akan bisa merubah orang lain
sebelum diri kita sendiri, perubahan jangan kita tunda2 besok atau lusa siapa tahu
hari ini hari terakhir kita.
Episode 2: Jangan Merendahkan
Manusia serendah apapun pangkat dan kedudukannya tetap saja tidak mau
direndahkan, artinya sudah menjadi standar bahwa setiap orang ingin dihargai, begitu
juga kita ingin dihargai, tetapi pertanyaannya adalah sudahkah kita menghargai orang
lain atau belum. Kadang kita ingin dihargai tetapi sebaliknya kita merendahkan orang
lain, inilah sikap kesombongan kita, tekad kita mulai saat ini hindari sikap
kesombongan kita tersebut, ciri kesombongan kita tersebut ada 2 :
a. Suka mendustakan kebenaran, berwujud tidak suka dinasehati,tidak suka
dikritisi karena dia merasa paling benar.
b. Gemar melihat orang lain lebih rendah dari dirinya.
Luar biasa sekali bila kita dapat bersikap sehingga tidak ada orang yang merasa kita
rendahkan, dan tehnik termudah menghindari kesombongan tersebut dengan cara :
a. Jangan melihat orang lain lebih rendah dari kita, sebab kita tidak bisa hidup
tanpa orang lain, sikapi orang lain sebagai orang penting, orang yang kita
hormati, kita tidak harus merendahkan orang lain.
b. Jaga tuturkata serta perilaku kita, jangan sampai kita tidak berniat sombong
akan tetapi dilihat dan diartikan oleh orang lain sebagai kesombongan kita.

Makin tinggi harga diri seseorang, makin bisa menghargai orang lain. Orang yang
memiliki harga diri sejati adalah orang yang bangga dan bahagia kalau dapat
menghargai orang lain.

Episode 3 : Jangan Mempermalukan


Malu adalah sebagian daripada iman, tetapi tidak tahu malu itu merupakan hal yang
buruk. Kita akan merasakan tidak nyaman dengan rasa malu yang menimpa diri kita.
Kita akan tidak mau dipermalukan orang, oleh karena ini akan menimbulkan sakit hati
bagi diri kita. Kita coba evaluasi diri kita, apakah kita pernah mempermalukan orang
lain karena perbuatan mempermalukan orang lain tidak akan pernah disukai orang
lain bahkan akan dibenci. Coba kita evaluasi apa yang akan kita rasakan seandainya
diri kita dipermalukan dengan :
a. Dikoreksi didepan umum, rasanya seperti dicomohkan dan ini berarti
dirasakan sebagai dipermalukan.
b. Ditertawakan didepan umum atas kekurangan kita, kita seolah menjadi bahan
tertawaan maka ini dirasakan sebagai mempermalukan kita dan akan
menyakitkan.
c. Dibeberkan aib dan kekurangan kita kepada orang lain, maka ini akan
membuat kita merasa malu dan sangat menyakitkan hati kita.
Oleh karena itu sikap kita jangan mempermalukan orang lain, hindarilah perbuatan
mengkoreksi, memtertawakan dan membeberkan aib orang lain didepan umum.

Episode 4 : Jangan Mangancam


Kita sering saksikan, ada orang2 yang kehadirannya menimbulkan suasana penuh
ancaman, ketegangkan, menakutkan, sehingga orang2 akan cenderung menghindar
atau sibuk mencari muka, kebersamaam tidak akan terwujud. Ada rumus sederhana
dalam kebersamaam : mudahkan urusan jangan persulit, jangan buat suasana
menakutkan, jangan menegangkan, buatlah gembira dan menyenagkan .
Pertanyaannya apakah diri kita termasuk bagian yang menyenangkan atau yang
membuat suasana menjadi tegang, suasana menegangkan akan menyulitkan
tumbuhnya motivasi. Dalam seni menggerakan orang ada 2 hal yaitu memotivasi dan
memanipulasi, ciri memotivasi bila orang bergerak karena hatinya sehingga dia
bekerja penuh dengan kenikmatan (enjoi), dan sebaliknya memanipulasi bila orang
bergerak tanpa hatinya, dia akan bekerja ogah2an dan ini hasilnya tidak akan optimal.
Ancaman akan mematikan motivasi seseorang bahkan cenderung akan menimbulkan
kesalahan, seyogyanya pilihlah kata2 yang dapat memotivasi, bukan kata2 yang
mengancam (seperti kata: pokoknya!, cepat!, dsb). Posisikanlah diri kita dalam
keadaan tidak mengancam, karena ancaman akan memanipulasi suasana bukan
momotivasi suasana. Marilah kita ciptakan suasana kerja dikantor penuh motivasi,
relex, nyaman, menyenangkan dengan menghindari ancaman, ketegangan,
kemarahan, dan suasana menyalahkan.

Episode 5 : Jangan Menyakiti


Kalau kita merasa tidak nyaman disakiti, maka hendaklah kita jangan menyakiti dan
mendholimi orang. Seyogyanya selalulah berprasangka baik, hindarilah prasangka
buruk dan berfikir negative terhadap orang lain karena ini akan menyakitkan terhadap
orang tersebut dan bahkan menghambat perilaku kita sendiri. Sejujurnya kita sering
mendramatisir prasangka buruk seseorang dan juga mendramatisir persoalan
sederhana kita persulit, sehingga mencebak dan menghambat gerak kita sendiri.
Marilah kita bertekat tidak akan menyakiti hati seseorang, selalu berprasaka baik serta
berfikir positif bahwa dibalik perilaku buruk seseorang sebenarnya terdapat hikmah
sebagai ladang ilmu, ladang amal, ladang pembelajaran guna kebaikan diri kita.
Nikmatilah hidup ini dengan membiasakan diri, berfikir positif, jernih, tenang,
proporsional, jaga tutur kata dan sikap yang menyakiti orang lain, ciptakan suasana
tidak saling menyakiti. Perlu kita ingat bahwa kewibawaan seseorang diukur
sejauhmana dia tidak menyakiti orang lain, makin suka menyakiti orang lain maka
makin tidak disukai atau makin berkurang kewibawaan dan sebaliknya.

Episode 6 : Senyum
Suatu kekayaan dari diri kita adalah wajah kita, dengan wajah kita bisa berbicara
banyak tanpa sepatah katapun yang keluar. Wajah cerah penuh senyuman dapat
menimbulkan suasana yang cerah pula. Senyum adalah seni menata bibir kita, dan
bibir kita adalah bagian dari kekayaan wajah kita. Senyum dapat mempengaruhi
suasana, memperindah suasana, dan bahkan menyenangkan serta membahagiakan
orang lain, dan senyum ini merupakan kekayaan diri kita yang dapat kita sedekahkan
dengan mudah. Marilah kita jadikan lingkungan kerja kita penuh dengan senyuman,
senyum bukan ingin dipuji, senyum bukan ingin dihargai, tetapi tersenyumlah sebagai
sedekah kebaikan yang dapat kita berikan kepada orang lain. Awalilah dengan
senyum ketika kita berbicara, berpidato, bertatap muka, dan bertemu orang, tebarkan
senyuman kalaupun marah maralah sedikit dan sebentar susulah dengan senyum lagi.
Hindari senyum sinis, senyum kecut, senyum pahit, senyum hampa yang kita
butuhkan adalah senyum cerminan batin kita yang memperindah, menyenangkan,
mencerahkan, mengakrabkan suasana.
Jadikanlah Telkom penuh senyum yang tulus, mengapa senyum yang kita miliki tidak
kita bagikan sebagai sedekah dan ibadah kita, dan apakah hati kita akan rindu
membuat amal yang ringan tetapi dapat membagiakan & mencerahkan suasana &
orang lain.

Episode 7 : Membangun Suasana Menyenangkan


Banyak orang yang begitu sibuk bergantung terhadap cita2, harapan2, dan target2
sehingga menjadi tertundanya kebahagiaan. Memang benar kita harus mempunyai
target, harus mempunyai perencanaan yang matang tetapi kita harus bahagia, jangan
sampai hidup kita tergadaikan, kita harus menikmati tahap demi tahap kehidupan kita.
Nikmatilah suasana kantor, nikmatilah tugas, nikmatilah kerja, nikamtilah bergaulan,
dengan penuh kebahagiaan dan suasana inilah yang akan menimbulkan prestasi. Dan
janganlah ditunda kenikmatan yang ada dengan memikirkan yang tidak ada atau
berangan-angan kosong. Paradigma ini perlu kita rubah bahwa kesenangan dan
kebahagiaan itu bukan ditunggu tetapi kesenangan dan kebahagiaan itu adalah
merupakan bagiaan dari perjalanan hidup kita yang perlu kita nikmati. Yang berhak
menyenangkan dan membahagiakan kita adalah diri kita sendiri, kalau kita berharap
kepada orang lain membahagiakan kita mana mungkin orang tersebut mau. Marilah
kita buat suasana menyenangkan dengan cara Aku Menyenangkan Bagimu, kita
berusaha menyenangkan orang lain dan bukan kita mengharap-harap disenangkan
orang, makin banyak berharap nantinya makin banyak kecewa, dan bila kita kecewa
maka kita sendiri yang rugi, dan alangkah akan tidak enaknya hidup ini penuh dengan
kekecewaan.

Episode 8 : Menjaga Ketenangan Hati


Yang mahal dalam hidup ini adalah ketenangan hati, kalau hati tidak tenang apapun
yang kita miliki tidak akan bisa kita nikmati. Dan yang paling bertanggung jawab
terhadap ketenangan hati ini adalah kita sendiri, mengapa kita merasa tegang karena
kita mempunyai keinginan yang berlebihan/berambisi sehingga dapat mendholimi
(diri, keluarga, dan orang lain). Umumnya orang akan merasa gelisah, cemas, tegang
karena menyesalkan masa lalunya yang telah lewat, atau memikirkan masa depannya
yang belum terjadi, juga bisa terjadi karena tidak menerima kenyataan dari dirinya
(misal gemuk ingin kurus, kurus ingin gemuk, dsbnya). Oleh karena itu kita harus
bersikap bijak dengan masa lalu kita, dan adil dengan masa depan kita. Ada 2 cara
untuk menjaga ketenangan hati : yang pertama berambisi untuk mengevaluasi /
mengkoreksi diri sendiri, yang kedua berambisi untuk meningkatkan diri dalam ilmu,
kemampuan dan amal kita, sudah tabiatnya masa/zaman selalu berkembang maka
wawasan kita harus diseimbangkan dengan tuntutan masa tersebut sehingga setiap
persoalan akan dapat kita selesaikan maka hati tenang (tidak gelisah), ketenangan
hati itu adalah milik orang2 yang selalu meningkatkan diri dan mengevaluasi diri.
Oleh karena itu marilah kita ciptakan ketenangan hati maka suasana kantor akan
penuh prestasi, dan sikapilah setiap persoalan dengan formula : siap menerima apa
yang terjadi, ridho menerima apa adanya, jangan mendramatisir persoalan, selalu
evaluasi diri, dan selalu bertawakal.

Episode 9 : Seni Hidup Akur


Walaupun Kantor Telkom bagus tetapi kalau pegawai Telkom tidak akur maka
dijamin tidak akan ternikmati, dan sebaliknya Kantor sederhana tetapi suasana akur
dan saling mencintai ini jauh lebih baik. Dan rahasia untuk akur dikantor dengan
rumusan : kita bisa benar, tetapi orang lainpun juga bisa benar . Jadi disini
diperlukan latihan melihat kebenaran orang lain dan mencari kebenaran dari sisi yang
lain, karena sumber konflik akan terwujud bila kita selalu merasa paling benar dan
yang lain salah. Oleh karena itu hindarilah konflik dengan jalan pertama marilah
dengan seribu satu alasan kita belajar melihat kebenaran orang, karena orang lain
mempunyai beda ilmu, beda pengalaman sehingga dimungkinkan beda sisi
kebenarannya, kedua marilah kita melihat sisi salah kita sendiri dan jangan
menyalahkan orang lain. Intinya marilah kita evaluasi diri bahwa kita benar orang
lainpun juga benar, kita salah orang lainpun juga salah, konflik pasti ada yang perlu
adalah meminimalisir konflik. Orang akan bijak bila dapat belajar dari sisi-sisi
kebenaran orang lain bukan kebenaran diri sendiri, dan beranikah kita melihat peluang
kebanaran orang lain dan melihat peluang kesalahan diri kita.

Episode 10 : Mengendalikan Emosi


Kalau kita jumpa dengan seorang yang emosional & pemarah, kita akan enggan untuk
berjumpa untuk yang kedua kalinya, esoknya cenderung menghindar, kalau berjumpa
dalam rapat cenderung kita diam tidak mengeluarkan pendapat apalagi ide, takut
dimarahi. Dimarahi itu rasanya tidak enak, dan kita tidak akan senang. Hakekatnya
seorang pemarah itu menunjukan pribadi yang lemah, yang tidak dapat
mengendalikan dirinya. Oleh karena itu kita perlu evaluasi diri apakah kita tergolong
type emosional, pemarah atau bukan, latihan kita kali ini mencoba bukan menilai
orang lain itu pemarah atau bukan tetapi nilailah diri sendiri emosionalkah,
pemarahkah atau bukan. Perlu diingat bahwa bila kita sering marah2 kapan kita akan
menikmati kehidupan, kapan kita akan bahagianya. Kita akan sukses bila dapat
memacu karir & mengendalikan diri, mengendalikan emosi dan marah, Bila
kelembutan hilang (suka marah, suka emosi) maka akan hilang pulalah keindahan
seseorang. Untuk itu marilah kita rubah diri kita dari type pemarah menjadi type
penyabar dengan cara : targetkanlah pada diri jangan marah, evaluasi diri kenapa
marah dan bila marah berikan sanksi pada diri sendiri, dan mintalah bantuan
teman/istri mengingatkan bila kita marah, serta selalu berdoa untuk menjadi penyabar.

Episode 11 : Seni Menerima Kritik


Kita sering kedokter, kedokter ini intinya kita butuh informasi tentang penyakit diri
kita, sehingga diri kita dapat tercegah dari sakit, sebenarnya yang lebih berbahaya
bagi kita selain sakit badan adalah sakit batin kita. Sakit batin ini dapat kita perbaiki
dengan mengetahui kekurangan diri kita, dan informasi kekurangan diri kita ini dapat
diperoleh melalui pemanfaatan kritik, koreksi, saran, dan nasehat Ada empat jenis
kritik yaitu kritiknya benar caranya benar, kritiknya benar caranya salah, kritiknya
salah caranya benar, dan kritiknya salah caranyapun salah, yang penting bagi kita
apapun jenis kritiknya hendaknya kita sikapi dengan baik. Ada lima trik agar kita bisa
maju dalam memanfaatkan kritik tersebut: yang pertama rubahlah paradigma kritik
dari sebagai ancaman menjadi suatu kenikmatan dan kunci keselamatan, kesuksesan,
kabahagiaan dunia akhirat, kedua mulailah kita mencari kritikan (dengan cara
meminta rekan kita untuk mengkritik), ketiga bila kita dikritik jangan segera
merespon (dengarkanlah saja kritik tersebut), keempat belajarlah berterima kasih
kepada pengkritik, dan kelima renungkanlah dan buatlah program perbaikan atas
kritik tersebut. Perlu kita sadadri bahwa kritik itu tidak berbahaya, kritik itu tidak
mengurangi kenikmatan kita tetapi justru kritik sebagai sarana untuk kemajuan kita.
Dalam berkomunikasi, komunikasi akan lancar bila ada suasana aman, begitu juga
bila kita minta dikritik amankah bagi yang mengkritik, dan bermanfaatkah, bila kedua
syarat tersebut terpenuhi maka dengan sendirinya kritik akan mengalir dari Ybs.

Episode 12 : Seni Menyampaikan Kritik


Bersyukurlah kita bila ada keberanian untuk memperbaiki diri, karena bila kita
memperbaiki orang lain pasti akan ada kelemahannya. Dan kita haruslah siap mental
bila berkumpul dengan orang lain, karena sudah menjadi fitrahnya bahwa setiap
manusia ada kekurangannya, dan jadikanlah kekurangan ini sebagai ladang ilmu,
ladang beramal baik bagi kita semua, dengan jalan menyampaikan kritik/nasehat atas
kekurangan tsb. Didalam mengkritik hendaklah diperhatikan hal-hal sbb: 1.Niatkanlah
bahwa kritik/nasehat kita bukan untuk menghina, mencemohkan, atau menganiaya,
serta lihatlah orang lain sebagai saudara atau bagian dari diri kita. 2.Lihatlah situasi &
kondisinya, carilah momentum yang pas pada saat meyampaikan kritik/nasehat.
3.Cara mengkritik janganlah bersifat menyerang, vokal, emosi, marah, tetapi
kemaslah kritik sehingga orang tsb dapat menerima ide dari kritikan tsb. 4.Kritik
sebaiknya berisi peta masalah, keuntung serta kerugiannya. 5.Siapkanlah diri
menerima apa yang tidak kita inginkan dari kritikan tsb. Didalam mengkritik
posisikanlah diri kita guna membantu agar orang lain dapat faham (bila perlu
berikanlah contoh2), karena orang akan berbuat sesuai dengan apa yang difahaminya.
Dan perlu kita sadari bahwa untuk menerima kritikan, dan merubah seseorang
diperlukan adanya proses, dan waktu. Jadi kesimpulannya kita haruslah mempunyai
tekad, dan kemampuan didalam membantu orang lain, janganlah pernah menyerah
untuk membantu orang lain, dan tidak usah marah serta dongkol, janganlah merasa
berjasa, serta berikanlah kritik/nasehat kita dengan tulus.

Episode 13 : Memimpin Dengan Keteladan


Apapun pujian yang kita terima dari orang hendaklah disikapi sebagai karuniaNya,
dan yang paling penting dalam hidup ini adalah kemampuan merubah diri. Telkom
akan dikatakan beruntung bila terjadi adanya berubahan, oleh karena itu perubahan
adalah mutlak diperlukan. Didalam MTDC terdapat 4 teknik melakukan perubahan :
yang pertama berikanlah contoh nyata (keteladanan), kedua buatlah diklat dan
pembinaan, ketiga cipatakanlah system kondusif & konsisten, keempat janganlah
lupa doa & ibadah. Keteladanan mutlak diperlukan bagi siapapun yang ingin
mengadakan perubahan, keteladan menjadi penting karena sebagai bukti/contoh
bahwa kita telah mampu mewujudkan kesamaan antara kata dan perbuatan, orang
yang memberikan keteladanan akan lebih berwibawa, serta dapat dipercaya. Oleh
karena itu seorang pemimpin seyogyanya berikrar akan memberikan keteladanan
dalam bentuk apa. Namun selain keteladanan masih diperlukan adanya sikap
janganlah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri dan janganlah
melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri. Disamping keteladanan masih
diperlukan adanya Diklat & Pembinaan yang berguna dalam meningkatkan
pemahaman, karena jika kita berhenti dalam diklat maka akan timbul permasalahan.
Sedangkan Kondusif & Konsistensi dapat diwujudkan dengan cara memperlakukan
setiap orang itu penting, hendaklah kita berperilaku sama pada semua orang, baik itu
pada pimpinan maupun pada cleaning services. Dan Doa diperlukan agar kita tahu
posisi diri, doa sebagai target kita dan akan menambah optimisme kita.
Episode 14 : Bersyukur Kunci Hidup Bahagia
Kita sepakat bahwa kita ingin bahagia, ada yangg beranggapan bahwa kebahagiaan itu
bila kita punya kedudukan, punya harta, punya kepopuleran. Lalu sebenarnya dimana
letak kebahagiaan/nikmat, kebahagiaan itu letaknya pada rasa syukur kita terhadap
yang kita peroleh. Firman Allah : Barang siapa yang bersyukur, maka akan ditambah
nikmatnya . Janganlah kita cemaskan nikmat/rizki yang belum ada, tetapi
cemaskanlah bila kita belum bersyukur atas nikmat yang kita peroleh, bersyukur itu
merupakan kunci untuk menarik nikmat2 yang lain. Bersyukur tidak identik dengan
hajatan, tetapi berupa hati yang yakin seyakin-yakinnya bahwa semua dari Allah,
semua milik Allah, dan ini merupakan sumber kenikmatan/kebahagiaan. Orang yang
bahagia adalah orang yang merasa bahwa semua yang baik itu adalah berasal dari
Allah. Langkah orang menjadi bahagia adalah : yang pertama merasa bahwa semua
berasal dari Allah ( dia merasa tidak memiliki tetapi dititipi ), yang kedua selalu
bersyukur atau mengembalikan pujian kepada Allah dan tidak ingin dipuji. Salah satu
seni untuk berbahagia adalah seni membandingkan, begitu pula nikmat yang ada pada
kita hendaknya bandingkanlah dengan yang dibawah/kecil, sehingga terasa
nikmatnya, tetapi dalam kebaikan (ilmu, kesalehan, dll) bandingkanlah dengan yang
lebih tinggi. Jadi orang yang menderita sebenarnya adalah orang yang salah
membandingkan kenikmatan bukan salah nikmatnya. Syukurilah nikmat yang ada
bukan mengada-ada, karena keinginan tidak akan ada habisnya. Selalu katakanlah
bahagia maka diri akan bahagia, dan sebaliknya bila kita katakan pusing maka diri
akan pusing.

Episode 15 : Kunci Hidup Bersyukur


Semoga kita tergolong menjadi orang yang trampil mensyukuri nikmat yang ada.
Banyak sekali orang yang ingin hidup nikmat, nikmat itu layaknya almari yang
terkunci, dan kuncinya adalah bersyukur. Ada 2 tehnik agar kita menjadi ahli
bersyukur : pertama selalu yakin bahwa semua yang ada adalah milik & titipan Allah,
sehingga banyaknya tidak menjadikan sombong dan sedikitnya tidak menjadikan
minder, kedua selalu memuji Allah yang memberi nikmat, bandingkanlah dengan
orang yang lebih menderita dari kita. Setiap nikmat itu ada jalannya, bisa lewat siapa
saja tetapi semuanya itu dari Allah. Menurut Nabi tidak termasuk orang bersyukur
kepada Allah bagi orang yang tidak tahu berterima kasih kepada manusia, dengan kata
lain ahli syukur memiliki ciri khas yaitu gemar mengingat jasa & kebaikan orang lain
walau sekecil apapun. Pantangan bagi kita sebagai ahli syukur adalah pantang
melupakan jasa orang lain, walaupun orang tsb sudah lupa bahkan orang tsb sudah
berbalik menyakiti kita. Janganlah mengingat-ingat keburukan orang, tetapi ingat2lah
kebaikannya, kalau kita ingat kebaikannya maka akan timbul pada diri kita perasaan
yang lebih tenang bahkan perasaan ingin membalas kebaikannya, dan ini adalah
perbuatan mulia, sedangkan perasaan benci akan membuat perasaan kita bergejolak
dan ini akan memperburuk tutur kata dan raut muka kita. Balaslah kebaikan minimal
dengan ucapan terima kasih, atau tolonglah kesulitannya, atau sisipkanlah dalam doa
kita. Marilah kita kenang kebaikan dan balaslah sesuai kemampuan kita, insya Allah
kita nikmati hidup ini penuh dengan kebahagiaan tidak penuh dengan kebenciaan,
tidak juga dengan kehinaan.
Episode 16 : Syukur
Membuka pintu kebahagiaan dengan syukur, ada perumpamaannya seperti 3 orang
yang dihadiahi kuda oleh seorang Raja dengan ekspresi masing2 sbb : SiX menerima
kuda lalu memuji-muji kehebatan kuda tersebut, SiY senang dengan kuda tersebut
tetapi ia juga berterima kasih kepada Raja tsb, SiZ menerima kuda tersebut dan
dengan kuda tsb ia berusaha datang mendekat ke Raja tsb. SiX adalah merupakan
contoh seorang yang sibuk & bangga pamer pemberian tsb tanpa berterima kasih, SiY
contoh seorang yang senang atas pemberian kuda tsb tetapi ia tidak lupa berterima
kasih kepada Raja tsb, sedangkan SiZ adalah contoh seorang yang sadar bahwa denga
kuda tsb ia perlu mendekatkan diri kepada Raja pemberi kuda tsb. Jadi rasa syukur
adalah merupakan kesadaran seseorang bahwa dengan semua yang ia punyai akan
membuat dekat dengan Allah, bila dia punya kekayaan maka dengan kekayaan
tersebut dapat mendekatkan kepada Allah, dan bila dia mempunyai kedudukan maka
dengan kedudukan tsb dia dapat berbuat adil & dekat dengan Allah. Dapat
disimpulkan bahwa rasa syukur adalah bagaimana menfaatkan yang ada guna
mendekatkan diri kepada Allah, syukur itu mudah dikatakan tetapi perlu
diperjuangkan. Oleh karena itu manfaatkanlah keberadaan Telkom sebagai nikmat,
sebagai sarana ibadah guna kemanfaatan orang banyak.. Kita syukur dapat bekerja di
Telkom, kita syukur Telkom sebagai perusahaan dengan nama tidak tercoreng, kita
syukur dengan Telkom dapat melayani orang, kita syukur dengan Telkom dapat
bermanfaat untuk orang lain, kita syukur dalam Telkom kita dapat beribadah. Dan
marilah kita amalkan sekecil apapun yang kita punyai sebagai wujud rasa syukur
kita.

Episode 17 : Menceritakan Syukur Nikmat


Milikilah kemampuan untuk menghormat, membahagiakan orang lain, dan janganlah
menghina & kikir kata untuk menghormati orang lain. Yang mahal dalam hidup ini
adalah kebahagiaan, kebahagiaan itu dapat diperolah dengan cara : pertama hati yang
yakin bahwa semua nikmat itu milik Allah, kedua senang memuji (bersyukur) kepada
Allah dalam segala situasi, ketiga berterima kasih atas kebaikan orang tsb. Bersyukur
dengan menceritakan nikmat kepada orang lain, hendaknya harus berhati-hati karena
dapat menimbulkan ria, yang membedakannya adalah niat, oleh karena itu dalam
bersyukur niatkan untuk mengingat Allah. Contoh bila kita dapat jabatan maka kita
syukuri dan niatkan bahwa jabatan ini adalah amanah dan ujian dari Allah, dan
hindarilah niat pamer kekuasaan, pamer kekayaan, pamer kerabat, pamer relasi, ria ini
boleh jadi akan tidak membawa nikmat. Jadi prinsipnya siapapun yang akan bercerita
tentang syukur nikmat janganlah bercerita bahwa kita yang hebat, tetapi ceritakanlah
bahwa nikmat ini semuanya adalah karena berkat pertolongan Allah, dan niatkanlah
dengan syukuran ini agar orang lain juga dapat ingat dan memuji kepada Allah. Sudah
menjadi tabiat manusia ingin dipuji, dan dihargai itu adalah wajar dan normal yang
menjadi masalah bila kita tidak ingat kepada Allah. Resiko bagi orang-orang yang
tidak bersyukur atau kufur nikmat akan selalu merasa menderita, sengsara, dan tidak
pernah bahagia karena semua hal akan dapat menimbulkan selalu serba salah dan
akan selalu mengecewakan, karena semua dianggap tidak dapat memuaskan
keinginannya.
Episode 18 : Kesabaran
Kita sering terpesona kepada seorang yang tenang, dan dapat mengendalikan diri dan
sebaliknya kita akan jengkel kepada orang yang mudah marah, mengeluh, reaktif &
temperamental. Dengan kata lain orang yang tidak sabar akan menjatuhkan
kemuliaannya, dan karena itu kita perlu terus belajar menjadi orang yang tenang dan
sabar, dengan sabar akan membuat orang menjadi indah & mulia perilakunya. Sabar
itu adalah proses aktif seseorang dalam mengendalikan diri sehingga punya tutur kata,
raut muka, dan tindakan yang baik, jadi sabar bukanlah berarti kepasrahan belaka.
Letak sabar adalah ketika orang tertimpa musibah, dia tetap punya keyakinan bahwa
semua adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Dengan demikian dalam
sabar haruslah ada ikhtiar dan tanpa keluh kesah tetapi penuh dengan ketenangan
batin. Kalau kita ingin sabar maka lihatlah orang yang lebih getir dari kita, lihatlah
orang yang lebih pahit dari kita. Seorang pemarah itu tidak akan berwibawa tetapi
bahkan menakutkan, maka itu kita perlukan trik2 menekan kemarahan antara lain
dengan ingatlah kerugian akibat kemarahan kita, bulatkanlah tekad bahwa saya tidak
akan marah, mintalah diingatkan bila kita marah, tahanlah kemarahan kita dengan
diam, dan banyaklah berdzikir serta berlindung kepada Allah. Sakit hati, marah,
kecewa, dan donggol itu adalah manusiawi dan merupakan lintasan hati kita, tinggal
apakah lintasan hati tersebut kita keluarkan atau tidak, jadi sabar itu sebenarnya
adalah upaya & perjuangan untuk tidak mengeluarkan lintasan hati yang jelek
tersebut. Jadi kita sepakat bahwa menjadi orang sabar itu bukanlah pasrah tetapi perlu
pengendalian diri.

Episode 19 : Indahnya Kesabaran


Semoga kita semua adalah termasuk orang-orang yang dapat menyikapi setiap
episode kehidupan dengan baik, penuh ketenangan & kesabaran, tidak terombangambing dengan kejolak kehidupan. Kita membutuhkan suatu kearifan dalam
menyikapi setiap persolan hidup baik yang cocok maupun yang tidak dengan
keinginan kita. Indahnya seni bersabar dalam menghadapi baik penghinaan maupun
pujian, intinya adalah pengendalian diri, memang hidup ini adalah seni
mengendalikan diri, sabar itu bukanlah sekedar pasrah tetapi adalah suatu proses
pengendalian diri sehingga setiap tindakan kita menjadi benar & tepat, serta dapat
mencegah diri dari perbuatan dholim & keji. Latihlah menahan diri dari penghinaan
dengan jalan : pertama pelajarilah setiap penghinaan, kedua pikirkanlah setiap
penghinaan, ketiga jadikanlah setiap penghinaan sebagai sarana belajar, keempat
balaslah setiap penghinaan dengan kebaikan. Janganlah risau atas penghinaan, tetapi
risaulah bila kita salah dalam menyikapi setiap episode kehidupan, dan senantiasa
bersabarlah menghadapi penghinaan, ejekan, cemohan, serta janganlah dongkol,
ataupun marah. Pujian hendaklah kita sikapi dengan cara : pertama ingatlah bahwa
pujian itu tidak layak buat kita, tetapi lebih layak buat Allah, kedua berendah hatilah
dengan tulus atas pujian tsb, ketiga agar tidak sombong maka ingatlah akan kejelekan
& keaiban kita sehingga kita tidak larut dalam pujian tsb, keempat janganlah lupa
berterima kasih atas peran orang lain. Kesimpulannya marilah kita bersabar dengan
jalan carilah ilmunya bersabar, berlatihlah selalu (riadoh) untuk bersabar, berdoalah
minta kesabaran, dan ingatlah selalu kepada Allah, semoga ini semua akan membuat
kita selalu tenang & sabar.

Episode 20 : Sabar Didalam Menghimpun Informasi


Sabar itu artinya ketrampil untuk mengendalikan diri, sehingga yang kita lakukan
benar-benar dapat memberikan solusi. Orang-orang yang berfikir, bertutur kata,
bertindak, dan mengambil keputusan dengan benar adalah orang-orang yang tenang,
dan ketenagan ini merupakan buah dari kesabaran. Ketrampilan untuk dapat menjadi
tenang ini bukan berarti kita lamban tetapi berarti kita selalu dapat mengukur tindakan
kita dengan tepat.
Dengan demikian hendaknya semua karyawan Telkom
mempunyai ciri khas berupa ketenangan, artinya dapat menyimak dan mendengarkan
khususnya informasi dari Pelanggan dengan sabar. Kesabaran ini dibutuhkan
khususnya didalam memperoleh informasi sehingga diharapkan keputusannya akan
jitu, dan sebenarnya kesabaran ini kita perlukan didalam segala hal. Berbahagialah
orang-orang yang bertekad akan menjadi sabar, dan hendaknya kesabaran ini
dijadikan sebagai asset kita, karena kunci pemecahan persoalan itu adalah kesabaran.
Segala yang tergesa-gesa akan berakibat membawa bencana, maka sabarlah sejenak
untuk melakukan cek dan recek sehingga segala persoalan akan berjalan lancar.
Setiap informasi yang kita perlukan hendaknya memenuhi kriteria BAL artinya Benar,
Akurat, dan Lengkap, untuk itu maka diperlukan adanya kesabaran didalam
menghimpun informasi yang BAL tersebut. Marilah kita bersabar didalam
menghimpun informasi yang BAL ini sehingga keputusan kita akan selalu jitu.

Episode 21 : Ahlaq Berumah Tangga


Salah satu inti ajaran Islam yang disampaikan oleh Rasulullah : Ya Rasul siapa yang
paling benar Islamnya, ialah yang paling benar akhlaknya, dan aku ini diutus hanya
untuk menyampaikan akhlak yang mulia . Pada dasarnya akhlak itu merupakan
spontanitas kita pada saat pertama merespon kejadian, misalnya pada saat kita
kehilangan sandal ucapan pertama yang keluar dapat berupa umpatan sebel ataukah
ucapan Inalillahi bahkan Alhamdulillah, ini mencerminkan akhlak kita itu hina atau
mulia. Jadi sebenarnya seseorang itu berakhlak mulia atau tidak tergantung isi
hatinya, akhlak yang mulia bila dihina tidak akan membalas dengan penghinaan tetapi
akan membalas dengan kemuliaan. Akhlak itu dapat berupa akhlak kepada Allah,
akhlak kepada sesama manusia, atau akhlak kepada mahluk lainnya, pada episode ini
akan dibahas akhlak berumah tangga atau akhlak suami istri. Sabda Nabi: Wahai
sahabatku yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling mulia akhlaknya, dan
saya berusaha berakhlak mulia kepada istri . Ciri istri ahli sorga (berakhlak mulia)
adalah pertama kalau bertemu suami menyenangkan dan ciri kedua tertutup hatinya
untuk laki-laki lain selain suaminya, sedangkan ciri suami ahli sorga (berakhlak
mulia) adalah pertama paling lembut, paling sayang, paling halus akhlaknya kepada
istri dan ciri kedua tertutup hatinya untuk wanita lain selain kepada istri-istrinya.
Firman Allah : Bila seorang suami istri bangun ditengah malam dan mengerjakan
shalat malam bersama-sama maka Allah malu kalau tidak mengabulkan doanya .
Suami yang sukses dapat dipastikan dia berakhlak lembut & sayang kepada istrinya,
dan sebaliknya suami yang gagal pasti gagal dalam rumah tangganya.
Episode 22 : Menjadi Pemimpin Yang Dicintai (1)
Semoga Allah menjadikan diri kita menjadi pemimpin yang dicintai, karena setiap
pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya. Bagaimana mungkin mau
memimpin Negara atau Perusahaan kalau memimpin diri sendiri saja tidak mampu.
Ada tolok ukur pemimpin yang baik & dicintai pertama harus mampu memimpin diri
sendiri, dan kedua memenuhi syarat 5T-ABC yaitu terdiri dari Tauladan, Tawaduk,
Telaten, Tanggung Jawab, Teguh Pendirian, Adil, Bijaksana, dan Cakap. Makna
keteladanan adalah jika antara perkataan & perbuatan seorang pemimpin itu sama,
seorang pemimpin akan jatuh kewibawaannya bila tidak mempunyai keteladanan,
oleh karena itu seorang pemimpin sebaiknya mempunyai komitmen keteladanan apa
yang akan diberikannya. Seyogyanya Pemimpin di Telkom berlomba-lomba dalam
memberikan keteladanan, karena biasanya yang dipimpin itu senang menduplikasi
pemimpinnya. Jadi keteladanan merupakan salah satu kunci suksesnya
kepemimpinan. Sedang tawadu bermakna mempunyai sifat rendah hati kebalikannya
adalah tinggi hati. Seorang Pemimpin yang tinggi hati akan turun derajadnya, karena
sudah menjadi standar bahwa seseorang tidak akan suka melihat orang yang tinggi
hati / sombong. Pemimpin yang sombong biasanya tidak suka dikritik, dinasehati,
disarani, & kesombongan ini akan membuatnya merasa paling pintar, serta
cenderung merendahkan orang lain. Pemimpin bukanlah orang yang mendominasi ide
tetapi adalah orang yang dapat meramu ide, pikiran, & semangat kelompoknya. Jadi
kepemimpinan adalah keteladan serta tawadu, yang selalu berusaha memberikan
contoh baik serta mencari kelebihan orang lain bukan merendahkan orang lain.

Episode 23 : Menjadi Pemimpin Yang Dicintai (2)


Ciri lain seorang pemimpin yang dicintai adalah pemimpin yang telaten, yang
berusaha telaten menghafal staffnya, sehingga membuat staffnya & orang2
disekitarnya merasa dihargai & dispesialkan, bahkan staff serta orang lain tersebut
akan berusaha membalas menspesialkan pimpinan tersebut. Pemimipin yang baik
adalah pemimpin yang mempunyai kedetailan dalam permasalahan sehingga
keputusan & tindakannya akan tepat, ketedailan ini membutuhkan ketelatenan, dan
pemimpin yang tidak telaten (detail) cenderung sembrono. Kedetailan bermakna tahu
banyak informasi permasalahan, tahu keadaan secara utuh, kedetailan ini sepertinya
seorang dokter spesialis yang memerlukan pengetahuan yang lebih detail (mendalam)
tentang penyakit yang dispesialisasinya dibanding dokter umum. Pemimpin yang
telaten terhadap yang dipimpinnya, pekerjaannya, lingkungannya, serta peka perasaan
akan cenderung minimal dalam membuat kesalahan. Kebersihan hati akan
menimbulkan kepekaan, kepekaan akan menimbulkan ketelatenan, dan ketelatenan
akan menimbulkan ketepatan. Ketelatenan tidak harus diwujudkan dalam bentuk
kata2 (cerewet), sedangkan cerewet adalah cerminan ketidak mampuan kita dalam
mengendalikan diri & kata2. Memang pemimpin yang ideal tidak ada, oleh karena itu
diperlukan kegigihan memperbaiki, jangan patah semangat, dan selalu mendoakan.
Janganlah kita menilai pemimpin dan lalu menghinanya, tetapi nilailah diri kita
sendiri apakah diri kita merupakan bagian dari solusi sehingga dapat membantu
memberikan solusi.
Episode 24 : Pemimpin Yang Amanah
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kehormatan bagi orang2 yang
memegang amanah (bertanggung jawab), & seorang pemimpin yang lari dari
tanggung jawab akan dianggap berkhianat & sebagai pengecut. Ciri keempat seorang
pemimipin yang dicintai adalah pemimpin yang bertanggung jawab (amanah),
pemimpin yang tidak bertanggung jawab akan cenderung mengeksploitasi jabatannya
untuk kepentingan diri & memperkaya diri. Pemimpin yang amanah akan berhati-hati,
dan bila melihat bawahannya yang kurang tepat maka dia akan merasa ikut
bertanggung jawab, dia akan bertanya sudahkah dia telah mendidik dan membina
bawahannya dengan baik. Jadi seorang pemimpin itu tanggung jawabnya bukanlah
menuntut tetapi menuntun bawahannya. Seorang pemimpin akan diminta pertanggung
jawabannya atas yang dipimpinnya, dan dia akan merasa hina bila lari dari tanggung
jawabnya, dan mati sebagai pemimpin yang bertanggung jawab adalah mati
terhormat. Oleh karena itu janganlah tergiur kedudukan & jabatan karena makin
tinggi jabatan makin tinggi tanggung jawabnya, pemimpin yang penuh amanah tidak
akan menggunakan kesempatan tetapi akan takut bila tidak dapat memikul tanggung
jawabnya. Dan waspadalah jangan tergiur jabatan bila dengan jabatan tersebut akan
menjadikan ambruk & tidak dapat terlaksananya amanah. Pilihlah pemimpin yang
memiliki 5 T-ABC yang teladan, tawaduk, telaten, tanggung jawab, teguh pendirian,
yang adil, bijaksana & cakap. Marilah kita mulai bertanggung jawab dari yang kecilkecil, dan evaluasilah diri sampai sejauh mana kita menjadi seorang yang
bertanggung jawab (amanah), dan ingatlah bahwa tanggung jawab itu adalah
kehormatan.

Episode 25 : Menjadi Pemimpin Yang Teguh Pendirian


Kita masih ingat bahwa rumusan pemimpin yang dicintai adalah 5T-ABC terdiri dari
Tauladan, Tawadu, Telaten, Tanggung Jawab, Teguh Pendirian, Adil, Bijaksana, dan
Cakap. T terakhir adalah Teguh Pendirian, ini harus kita dipahami dengan tepat, teguh
pendirian bermakna teguh dalam tata nilai (misal nilai kejujuran, keadilan). Bila
keputusan kita salah dan kita tetap pada pendirian ini namanya bukan teguh pendirian
tetapi kedholiman. Seorang pemimpin yang komit & konsisten dalam tata nilai maka
akan dicintai. Pemimpin yang terlihat plintat plintut apakah ini salah - belum tentu,
perlu kita lihat kalau pemimpin tersebut mengikuti arah berembusnya angin benar
maka ia bisa dibenarkan. Tingkat kredibilitas seorang pemimpin akan diperoleh dari
konsistensinya didalam keteguh pendiriannya pada nilai-nilai yang dianutnya, serta
keinginan ia didalam memperbaiki diri kearah yang lebih baik. Nilai kejujuran adalah
merupakan tata nilai yang mewarnai 5T-ABC, dimana seorang pemimpin hendaknya
dapat memberikan keteladanan dalam kejujuran, dan sebagai buahnya kejujuran akan
hasilkan tawadu, serta pemimpin yang jujur akan penuh dengan tanggung jawab, jadi
kejujuran sebagai modal seorang pemimpin. Rumusan 5T-ABC dapat untuk
mengevaluasi orang lain, akan tetapi lebih tepat bila untuk mengevaluasi diri sendiri,
sejauh mana 5T-ABC sudah tertanam dalam diri kita. Pada dasarnya semua pemimpin
itu dilahirkan, akan tetapi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik (5T-ABC)
harus dibentuk, jadi kita semua sudah mempunyai bakat pemimpin, namun
kepemimpinan itu adalah merupakan skill/ketrampilan yang perlu dilatih dan dididik.
Episode 26 : Membangun Hidup Bahagia Dunia Akhirat
Terdapat sebuah doa yang berbunyi Ya Allah karuniailah kami kebahagiaan dunia &
akhira, rumusan agar doa tsb dikabulkan, maka bila berdoa visulisasikanlah,
gambarkanlah, dan bayangkanlah (misalkan kita ingin bahagia didunia maka
bayangkanlah kita banyak uang, rumah & mobil bagus). Sedangkan ciri kebahagiaan
dunia itu ada 6 sbb : 1. mempunyai istri/suami yang sholehah/sholeh, agar kita dapat
memperolehnya maka kita sendiri haruslah sholeh/sholehah terlebih dahulu; 2.
mempunyai anak yang sholeh/sholehah, anak kita merupakan investasi kebahagiaan
maka janganlah kita sambilan didalam mendidik anak; 3. mempunyai badan yang
sehat, bila badan kita sehat maka akan terasa nikmat; 4. mendapatkan rezeki yang
barokah, bila rezeki kita banyak tetapi mubazir maka tidak akan berarti tetapi bila
rezeki kita barokah akan terasa adem dan nikmat; 5. mempunyai tetangga yang baik,
muliakanlah tetangga kita maka kita akan dimuliakannya dan mulailah dari diri
menjadi tetangga yang baik; 6. mempunyai ilmu yang bermanfaat, adalah ilmu yang
membahagiakan orang lain & diri kita. Dalam rangkain doa tersebut bahagia dunia &
akhirat, bermakna bila kebahagiaan dunia kita terpenuhi maka otomatis kebahagiaan
akhirat juga akan terpenuhi, artinya ladang amal kita didunia ini dan memetik buah
nikmatnya kelak di akhirat, maka niatkanlah amalan didunia ini untuk kebahagiaan
akhirat. Dalam membangun kebahagiaan ini diperlukan ketrampilan bersyukur, dan
ketrampilan sabar menerima cobaan, sehingga kita keyakinan bahwa semuanya ini
adalah milik Allah. Jadi kebahagiaan itu sejalan keyakinan kita, semoga kita
digolongkan sebagai orang yang bahagia dunia & akhirat.

También podría gustarte