Sekuritisasi adalah proses penjualan aset piutang dari kreditor awal kepada pihak lain (dalam hal ini investor), sehingga kreditor awal menerima dana segar dari penjualan piutang, dan investor akan menerima bunga dengan memegang investasi yang berasal dari investasi tersebut. Dasar hukum - Peraturan Presiden RI No.19 tahun 2005 tanggal 7 Februari 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan - Peraturan Bank Indonesia No.7/4/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia No.7/51/DPNP tanggal 9 Nopember 2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum Aset yang dapat di sekuritisasi adalah: - Aset keuangan yang dapat dialihkan dalam rangka sekuritisasi aset, wajib berupa aset keuangan yang terdiri dari kredit, tagihan yng timbul dari surat berharga, tagihan yang timbul di kemudian hari dan aset keuangan lain yang setara. - Aset keuangan yang dialihkan wajib memenuhi kriteria sebagai berikut: Memiliki arus kas Dimiliki dan dalam pengendalian Kreditur Asal, dan Dapat dipindahtangankan dengan bebas kepada Penerbit