Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TESIS
NANCY ERVANI
047103005/IKA
Nancy Ervani : Perbandingan Masa Protrombin Setelah Pemberian Vitamin K Dosis Multipel Oral, 2008
USU e-Repository 2008
TESIS
NANCY ERVANI
047103005
Judul Tesis
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Ketua TKP-PPDS,
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
(Nancy Ervani)
....................................
....................................
....................................
Aman SpPK. KH
kesempatan
ini
perkenankan
penulis
menyatakan
serta
saran-saran
yang
sangat
berharga
dalam
Ilmu
Kesehatan
Anak
Fakultas
Kedokteran
( Penulis )
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
Halaman Pernyataan
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Singkatan dan Lambang
Abstrak
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Hipotesis
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat penelitian
Bab 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hemostasis pada Neonatus
2.1.1 Peran Vitamin K dalam Fisiologi
Pembekuan
2.2. Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K
2.2.1 Patofisiologi PDVK
2.2.2 Klasifikasi dan Manifestasi Klinis
2.2.3 Diagnosis PDVK
2.2.4 Penatalaksanaan PDVK
2.3. Pemberian Vitamin K Profilaksis
2.3.1 Jenis Vitamin K
2.3.2 Kontroversi Pemberian Vitamin K
Profilaksis
2.4. Kerangka Konseptual
BAB 3. METODOLOGI
3.1.
Desain Penelitian
3.2.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.
Alur Penelitian
3.4.
Populasi Penelitian
3.5.
Perkiraan Besar Sampel
3.6.
Kriteria Penelitian
3.7.
Persetujuan/Inform Consent
3.8.
Cara Kerja Penelitian
3.9.
Identifikasi Variabel
3.10. Definisi Operasional
3.11. Analisis Data
BAB 4. HASIL
BAB 5. PEMBAHASAN
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
iii
iv
vi
viii
x
xi
xii
xiii
1
2
2
2
3
4
4
6
6
7
8
10
11
13
14
16
17
17
17
18
18
18
19
19
20
21
22
23
26
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Ringkasan
Daftar Pustaka
Lampiran
1. Surat Pernyataan Kesediaan
2. Lembar Kuesioner
3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
4. Riwayat Hidup
31
31
32
34
38
39
40
41
DAFTAR TABEL
24
24
25
25
DAFTAR GAMBAR
5
14
16
17
23
VKDB
PDVK
AAP
PT
INR
HDN
PIVKA
aPTT
HPLC
FFP
PRC
PCCs
CPS
NHMRC
HTA
IM
SPSS
H1
H4
Ht
SD
Ca 2+
n
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB 1. PENDAHULUAN
5.3.
. Latar Belakang
defisiensi
vitamin
(PDVK)
atau
disebut
juga
dengan
1.3. Hipotesis
Pemberian vitamin K dosis multipel oral sama efeknya dengan dosis
tunggal intramuskuler terhadap perbaikan masa protrombin pada bayi
aterm dengan ASI eksklusif.
dalam mencegah PDVK onset lambat pada bayi aterm yang mendapat
ASI eksklusif
Tujuan khusus adalah untuk mengetahui apakah pemberian vitamin K1
dosis multipel oral sama efeknya dengan dosis tunggal intramuskuler
terhadap perbaikan masa protrombin
prekursor tidak aktif. Molekul yang dikenal sebagai descarboxy proteins ini
disebut PIVKA (proteins induced by vitamin K absence or antagonism).
Vitamin K dibutuhkan untuk konversi prekursor tidak aktif menjadi faktor
pembekuan yang aktif.17,18
Peran vitamin K dalam proses biokimiawi tersebut adalah dalam
reaksi karboksilasi atom C pada gamma-metilen senyawa asam glutamat
tertentu
Sebagai
hasil
reaksi
karboksilasi
ini
akan
terbentuk
senyawa
senyawa
gamakarboksiglutamat
tersebut
tergambar
setelah lahir dan mencapai titik terendah pada hari ketiga.15,17 Hal ini
disebabkan karena bayi baru lahir mengalami defisiensi vitamin K dengan
berbagai alasan antara lain rendahnya cadangan vitamin K pada saat
lahir, kadar vitamin K yang rendah pada air susu ibu, prematuritas, bayi
yang lahir dari ibu yang mendapat pengobatan luminal, hidantoin, salisilat,
kumarin, rifampisin, dan isoniazid.4,17,26 Faktor lain yang berhubungan
dengan defisiensi vitamin K adalah terlambatnya kolonisasi bakteri usus
disebabkan oleh terlambatnya pemberian diet, ASI eksklusif, diare hebat,
pemberian antibiotik terutama jangka lama.2,27
Vitamin K sangat sedikit yang dapat melewati sawar plasenta,
dimana kadar pada plasma ibu 1-2 g/l sedangkan kadar pada tali pusat
kurang dari 0,05 g/l.15 Kadar vitamin K pada ASI 1,5 - 2,1 g/l, kolostrum
2,3 g/l sedang pada susu formula 6 g/l. Kombinasi berbagai keadaan ini
menimbulkan
gangguan
hemostasis
pada
bayi
baru
lahir
yang
menyebabkan PDVK.15,28,29
barbiturat,
fenitoin,
rifampisin,
isoniazid,
warfarin.
dengan
kadar
trombosit
dan
fibrinogen
normal.29
10%
dari
kadar
direkomendasikan lagi.4,10
pada
ibu)
sehingga
cara
ini
tidak
Academy
of
Pediatrics
(AAP)
merekomendasikan
Health
and
Medical
Research
Council
(NHMRC)
alamiah
ada
dua
bentuk
vitamin
K:
vitamin
K1
ASI
eksklusif
Cukup
bulan
Risiko
perdarahan (-)
-Diet tertunda
-Diare
-Antibiotik jangka lama
-Kelainan hepatobilier
Risiko
Risiko
PDVK
pada
padaBayi
bayi
Baru
baru Lahir
lahir
Vitamin K
profilaksis
Prematur
Risiko
perdarahan (-)
BAB 3. METODOLOGI
3.1.
Desain Penelitian
Penelitian ini adalah uji klinis terbuka. Sampel dibagi atas dua kelompok
secara consecutive sampling, kelompok pertama mendapat vitamin K1 oral
dan kelompok kedua mendapat vitamin K1 secara intramuskuler
3.2.
3.3.
Alur Penelitian
Kelompok
Bayi
Aterm
Randomisasi Oral
Kelompok
Intramuskuler
Perbaikan
masa
protrombin
3.4
Populasi Penelitian
sampel
ditentukan
dengan
rumus
rerata
dua
populasi
independen34
n1 = n2 = 2
(z + z)s
(x1 - x2)
S = simpang baku kedua kelompok = 5,84
x1 - x2 = perbedaan klinis yang diinginkan = 4,1
Bila ditetapkan = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%, maka:
z
3.6.
Kriteria Penelitian
3.7.
Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah
dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai kondisi penyakit yang
dialami, pengobatan yang diberikan, dan efek samping pengobatan.
formulir Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) dan draft penjelasan
sebagaimana terlampir dalam tesis ini.
3.8.
Data Maternal yang dicatat adalah identitas ibu, usia ibu, jumlah paritas,
cara persalinan, berat badan ibu dan tekanan darah ibu. Berat badan bayi
ditimbang dengan timbangan bayi merek TANITA dengan ketepatan
sampai 0,05 kg, panjang badan diukur dengan stadiometer dengan
ketepatan sampai 0,5 cm, suhu rektal dicatat dengan menggunakan
termometer air raksa, dan dinilai skor Apgar bayi menit pertama dan
pemeriksaan
masa
protrombin
dengan
menggunakan
3.9.
Identifikasi Variabel
Variabel Tidak Tergantung
Skala
Pemberian vitamin K
Nominal
Variabel Tergantung
Skala
- Usia kehamilan
Numerik
- Nilai PT
Numerik
- Manifestasi perdarahan
Nominal
- Diet bayi
Nominal
Variabel Perancu
Skala
- Usia ibu
Numerik
Nominal
Nominal
yang
diperlukan
untuk
Bayi aterm adalah: bayi yang lahir dengan usia gestasi lebih atau
sama dengan 37 minggu dan kurang atau sama dengan 42 minggu
BAB 4. HASIL
n = 70
Oral
IM
36
34
Hiperbilirubinemia
(2)
Menolak diperiksa
darah hari ke-4 (2)
Menolak diperiksa
darah hari ke-4 (2)
n = 32
n = 32
Data ibu dan bayi yang menjadi subyek penelitian terlihat pada tabel 4.1,
dimana tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik ibu atau bayi
pada kedua kelompok.
Tabel 4.1. Karakteristik ibu dan bayi.
Oral
(n=32)
( x , SD)
IM
(n=32)
( x , SD)
30,91 (5,625)
58,66 (5,090)
2,72 (1,764)
125,00 (7,620)
75,63 (6,189)
31,13 (6,450)
60,31 (6,453)
2,50 (1,566)
128,28 (14,290)
78,75 (6,720)
17 (53)
3303,13 (377,158)
50,44 (1,458)
36,72 (0,2615)
7,91 (0,734)
9,22 (0,608)
15 (47)
3281,25 (405,357)
49,75 (2,125)
36,55 (0,3852)
7,78 (1,807)
8,48 (1,338)
Karakteristik
Ibu
Umur (tahun)
Berat badan (kg)
Jumlah paritas
Tekanan sistolik (mmHg)
Tekanan diastolik (mmHg)
Bayi
Jenis Kelamin laki-laki(%)
Berat badan (g)
Panjang badan (cm)
Suhu rektal (0C)
Apgar menit ke 1
Apgar menit ke 5
IM = intramuskuler
Rerata kadar Hb, Ht, lekosit, trombosit, bayi terlihat pada tabel 4.2.
Tidak terdapat perbedaan bermakna nilai Hb, Ht, lekosit, atau trombosit
pada kedua kelompok yang diteliti.
Tabel 4.2. Data hemogram bayi
Hemogram
Hb (g/dL)
Ht (%)
Oral
(n=32)
( x , SD)
14,27 (2,11)
IM
(n=32)
( x , SD)
14,43 (1,98)
44,74 (6,90)
44,96 (6,71)
4,14 (0,59)
4,17 (0,65)
14.562 (6.72)
14.600 (7.06)
243.937 (74.50)
219.531 (70.27)
Eritrosit (juta/mm )
3
Lekosit (/mm )
3
Trombosit (/mm )
Hb = Hemoglobin
Ht = hematokrit
IM
(n=32)
H1
H4
( x , SD)
H1
H4
( x , SD)
( x , SD)
( x , SD)
31,96 (25,51)
19,38 (3,40)
0.01
PT (detik)
Oral
(n=32)
( x , SD)
IM
(n=32)
( x , SD)
16,29 (7,35)
11,58 (10,62)
0,203
BAB 5. PEMBAHASAN
kegagalan
pemberian
vitamin
profilaksis
oral
adalah
kelainan
ASI
eksklusif
dengan
catatan
sudah
mendapatkan
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat kami simpulkan bahwa pemberian vitamin K1 oral
dosis multipel sama efeknya dengan dosis tunggal intramuskuler terhadap
perbaikan masa protrombin pada bayi aterm dan pemberian vitamin K1
oral dosis multipel sama efektifnya dengan dosis tunggal intramuskuler
dalam mencegah PDVK onset lambat
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat efektifitas pemberian
vitamin K profilaksis secara oral sehingga dapat dijadikan alternatif
profilaksis terhadap PDVK pada bayi baru lahir. Diperlukan sosialisasi
pemberian vitamin K lebih luas dan rekomendasi yang tegas sehingga
dapat diikuti oleh seluruh institusi yang ada di Indonesia.
RINGKASAN
adalah berdasarkan
intramuskuler
(phylloquinone).
Tidak
terdapat
perbedaan
SUMMARY
Clinical
manifestation
from
mild
to
severe
bleeding.
such regimen is poor. This study compare two dose oral vitamin K1
(Kaywan,Eisai) with single dose intramuscular (Phylloquinone) .No
significant differences prothrombin time changes between the two
regimen. We did not find any kind of bleeding in two study groups. We
suggest that compliance with two oral dose higher than three oral and can
prevent all onset of VKDB.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Pediatric, Committee on Fetus and Newborn.
Controversies concerning vitamin K and the newborn. Pediatrics
2003; 112:191-2
2. Rennie JM, Roberton NR. Coagulation disorders. Dalam: Rennie
JM, Roberton NR, penyunting. Textbook of neonatology. Edisi ke-3.
Edinburgh: Churchill, 1999. h. 798-800
3. Lubis B. Therapy and prophylaxis of vitamin K. Dalam: Garna H,
Nataprawira HMD, editor. Proceedings book KONIKA XIII.
Bandung: Kongres Ilmu Kesehatan Anak XIII, 2005:302-6
4. Andrew M. Developmental hemostasis: relevans to newborn and
infants. Dalam: Nathan GD, Orkin SH, penyunting. Nathan and
Oskis hematology of infancy and childhood. Edisi ke-5.
Philadelphia: WB Saunders, 1998. h. 114-57
5. McNinch AW, Upton C, Samuels M, Shearer MJ, McCarthy P, Tripp
JH, dkk. Plasma concentrations after oral or intramuscular vitamin
K1 in neonates. Arch Dis Child. 1985; 60:814-18
6. Canadian Paediatrics Society. Routine administration of vitamin K
to newborns. J Paediatr Child Health. 1997; 6:429-31
7. Golding J, Paterson M, Kinlen LJ. Factors associated with
childhood cancer in national cohort study. Br J Cancer.1990;
62:304-8
8. Golding J, Greenwood R, Birmingham K, Mott M. Childhood
cancer, intramuscular vitamin K, and pethidin giving labour. BMJ.
1992; 305:341-6
9. Raspati H, Reniarti L, Susanah S. Hemorrhagic disease of the
newborn. Dalam: Permono B, Sutaryo, Windiastuti E, Abdulsalam
M, penyunting. Buku ajar hematologi-onkologi anak. Jakarta: IDAI,
2005. h. 197-206
10. Puckett RM, Offringa M. Prophylactic vitamin K for vitamin K
deficiency bleeding in neonates (Rev). Dalam: The Cochrane
Library. Chichester UK: John Wiley & Sons, 2008.
11. Greer FR, Marshall SP, Severson RR, Smith DA, Shearer MJ, Pace
DG, dkk. A new mixed micellar preparation for oral vitamin K
prophylaxis: randomized controlled comparison with an
intramuscular formulation in breast fed infants. Arch Dis Child.
1998; 79:300-5
12. Croucher C, Azzopardi D. Compliance with recommendations for
giving vitamin K to newborn infants. BMJ. 1994; 308:894-5
13. von Kries R, Hachmeister A, Gobel U. Repeated oral vitamin K
prophylaxis in West Germany: acceptance and efficacy. BMJ. 1995;
310:1097-8
14. Chalmers EA, Gibson BE. Acquired disorders of hemostasis during
childhood. Dalam: Lilleyman JS, Hann IM, Blanchette VS,
29. Miller DR, Baehner RL. Blood disease of infancy and childhood. St
Louis: Mosby, 1995. h. 968-75
30. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. Neonatology
management procedures on call problems disease and drugs. Edisi
ke-5. New York: Mc Graw Hill, 2004. h. 243
31. Haroon Y, Bacon DS, Sadowski JA. Liquid-chromatographic
determination of vitamin K1 in plasma, with fluorometric detection.
Clin chem. 1986; 32:1925-9
32. Harrington DJ, Soper R, Edwards C, Savidge GF, Hodges SJ,
Shearer MJ. Determination of the urinary aglycone metabolites of
vitamin K by HPLC with redox-mode electrochemical detection. J
Lipid Res. 2005; 46:1053-60
33. Martin DW. Vitamin & minerals. Dalam: Murray RK, Granner DK,
Mayes PA, Rodwell VW, penyunting. Harpers illustrated
biochemistry. Edisi ke-26. New York: McGraw-Hill, 2003. h. 487-8
34. Madiyono B, Moeslichan S, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto
SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S,
penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta:
Sagung Seto, 2008. h. 302-30
35. Klebanoff MA, Read JS, Mills JL, Shiono PH. The risk of childhood
cancer after neonatal exposure to vitamin K. NEJM. 1993; 329:9058
36. Passmore SJ, Draper G, Brownbill P, Kroll M. Ecological studies of
relation between hospital policies on neonatal vitamin K
administration and subsequent occurrence of childhood cancer.
BMJ. 1998; 316:184-9
37. Parker L, Cole M, Craft AW, Hey EN. Neonatal vitamin K
administration and childhood cancer in north of England:
retrospective case-control study. BMJ. 1998; 316:189-93
38. McKinney PA, Juszczak E, Findlay E, Smith K. Case-control study
of childhood leukaemia and cancer in Scotland: findings for
neonatal intramuscular vitamin K. BMJ. 1998; 316:173-7
39. Ansell P, Roman E, Fear NT, Renfrew MJ. Vitamin K policies and
midwifery practice questionnaire survey. BMJ. 2001; 322:1148-52.
40. Wariyar U, Hilton S, Pagan J, Tin W, Hey E. Six experience of
prophylactic oral vitamin K. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2000;
82:64-8
41. Pereira SP, Shearer MJ, Williams R, Mieli-Vergani G. Intestinal
absorption of mixed micellar phylloquinone (vitamin K1) is unreliable
in infants with conjugated hyperbilirubinemia: implications for oral
prophylaxis of vitamin K deficiency bleeding. Arch Dis Child Fetal
Neonatal Ed. 2003; 88:F113-18
42. van Hasselt PM, de Koning TJ, Kvist N, de Vries E, Lundin CR,
Berger R, et al. Prevention of vitamin K deficiency bleeding in
breastfed infants: lessons from the Dutch and Danish biliary atresia
registries. Pediatrics. 2008; 121:857-63
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya, orangtua dari
Nama
:..
Umur
:..
Jenis kelamin :..
Alamat
:..
Telp.:
Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya
mengenai penelitian dengan judul : Perbandingan masa protrombin pasca
pemberian vitamin K dosis multipel oral dengan dosis tunggal
intramuskuler pada bayi aterm. Dan setelah mengetahui dan menyadari
sepenuhnya risiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan
bahwa saya mengijinkan dengan rela anak saya menjadi subjek penelitian
tersebut dengan catatan sewaktu-waktu bisa mengundurkan diri apabila
merasa tidak mampu untuk mengikuti penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
denganpenuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun juga.
Medan,
2006
Yang membuat pernyataan
(.)
Saksi:
Perawat
(.)
Pemimpin penelitian
Lampiran 2
KUESIONER PERBANDINGAN MASA PROTROMBIN SETELAH
PEMBERIAN VITAMIN K DOSIS MULTIPEL ORAL DENGAN DOSIS
TUNGGAL INTRAMUSKULER PADA BAYI ATERM
No urut
Pewawancara :
Nama
Jenis kelamin
Tanggal lahir
Alamat lengkap
: By..
: LK/PR
: ..2006
:..
Telp:
Pekerjaan orangtua :.
Umur ibu
:.tahun
Berat badan ibu
:.kg
Tekanan darah ibu :mmHg
Jumlah paritas
:GravidaAbortus.Partus
Penyakit yang pernah diderita :.
Riwayat obat yang dikonsumsi selama hamil:..
Hari pertama haid terakhir
:..2005
Usia kehamilan
:.minggu
New Ballard score/Dubowitz:...minggu
Berat badan lahir(bayi) :gram
Panjang badan lahir
:.cm
Jenis persalinan
:
1. Spontan
2. SC
3. Ekstraksi vakum
APGAR score : 1 menit:
5 menit:
Caput succedaneum : + / Cephalhematoma
:+/Perdarahan
: + / - , lokasi :
Ikterus
: + / - , daerah :
Suhu rektal
: .0C
Vitamin K1 : ORAL / INJEKSI
Lampiran 3
Hari ke empat
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap
Tanggal lahir
Tempat lahir
Alamat
Nama suami
Nama anak
Pendidikan
: Nancy Ervani
: 23 Maret 1973
: Bandung
: Komp.Tata Alam Asri Jl. Bakti Indah IV/
179, Medan
: Noveri Wandy ST
: Danish Orly Arshady