Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun oleh
: Kelompok 5
Anggota
: M. Alfredo Andika
: M. Arga Prasetyo
: Sandi Saputra
: Sepri Ardiansah
Kelas
: 2MB
Dosen Pembimbing
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2012/2013
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya. penulis diberi kekuatan untuk bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul Siklus Otto dan Diesel sebagai tugas pengganti mid II mata kuliah termodinamika
semester dua tahun 2013 tepat pada waktunya. Kami ucapkan terima kasih kepada kepada
pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Kami
menyadari karya kami ini jauh dari kata sempurna. Maka, kami meminta maaf atas hal
tersebut dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak . Semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya penulis sebagai pedoman materi
sesuai judul yang kami angkat.
Palembang,
Penulis,
Juni 2013
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3
SEJARAH MESIM OTTO DAN MESIN DIESEL.......................................................... 4
a. Sejarah Mesin Otto ................................................................................................ 4
b. Sejarah Mesin Diesel............................................................................................. 5
DEFINISI MESIN OTTO DAN MESIN DIESEL ........................................................... 7
a. Definisi Mesin Otto ................................................................................................ 7
b. Definisi Mesin Diesel ............................................................................................ 7
KLASIFIKASI .................................................................................................................. 10
a. Mesin Otto ............................................................................................................. 10
b. Mesin Diesel ......................................................................................................... 12
22
22
23
23
23
bulan. ADM kini telah menjelma menjadi produsen mobil nomor satu di Indonesia.
Selain untuk merek sendiri, seperti Terios, Xenia, Luxio, dan Gran Max, ADM
juga memproduksi dua model Toyota, yakni Avanza dan Rush. Avanza dan Xenia
adalah mobil terlaris di Indonesia saat ini.
Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM), yang juga memiliki
perakitan di Indonesia, mengaku kapasitas produksinya sudah mencapai 100 persen
atau 50.000 unit per tahun. Sebelumnya menargetkan produksi 46.000 unit.
Tahun ini total produksi bisa mencapai maksimum 50.000 unit. Meski
begitu, kita tak ingin membicarakan investasi tambahan karena banyak
konsekuensinya," ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual
HPM.Jonfis menilai pertumbuhan pasar pada Januari-April 2010 bisa terus
berlangsung hingga akhir tahun jika stabilitas perekonomian terjaga. Menurut dia,
tak mustahil pasar mobil nasional menciptakan rekor baru, 700.000 unit.
HPM memiliki fasilitas perakitan di Karawang, Jawa Barat, yang
memproduksi Jazz, Freed, dan CR-V. Selain untuk pasar domestik, HPM juga
mengekspor Freed ke Thailand dan Malaysia.
menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin berbeda dengan
mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin
bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran. Pada mesin
diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya
udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir
langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat
kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi
tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur
sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern
mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk
mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi,
keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan
penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto
terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar
seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI.
C. Klasifikasi Mesin
a. Mesin Otto
Siklus Otto adalah siklus termodinamika yang paling banyak digunakan
dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol
Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto. Mesin bensin dibagi
menjadi dua, yaitu mesin dua tak dan mesin empat tak.
Mesin dua tak adalah mesin yang memerlukan dua kali gerakan piston naik
turun untuk sekali pembakaran (agar diperoleh tenaga). Mesin tersebut banyak
10
digunakan pada motor-motor kecil. Mesin dua tak menghasilkan asap sebagai sisa
pembakaran dari oli pelumas.
Mesin empat tak memerlukan empat kali gerakan piston untuk sekali
pembakaran. Pada motor-motor besar biasa menggunakan mesin empat tak. Akan
tetapi, sekarang banyak motor-motor kecil bermesin empat tak. Mesin jenis ini
sedikit menghasilkan sisa pembakaran karena bahan bakarnya hanya bensin murni.
memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar tidak terlalu
tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga kecil. Akibatnya mesin menjadi
kurang bertenaga.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin
pembakaran dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini : Ketika terjadi
proses pembakaran, energi potensial kimia dalam bensin + energi dalam udara
berubah menjadi kalor alias panas. Sebagian kalor berubah menjadi energi mekanik
batang piston dan poros engkol, sebagian kalor dibuang melalui pipa pembuangan
(knalpot). Sebagian besar energi mekanik batang piston dan poros engkol berubah
menjadi energi mekanik kendaraan (kendaraan bergerak), sebagian kecil berubah
menjadi kalor alias panas sedangkan panas timbul akibat adanya gesekan.
Secara termodinamika, siklus Otto memiliki 4 buah proses termodinamika
yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses
adiabatis (kalor tetap).
b. Mesin Diesel
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi
kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya
menggunakan air sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari
seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk
mengenang ilmuan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.
Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara umum
ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine
adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.
Efisiensi siklus Rankine biasanya dibatasi oleh fluidanya. Tanpa tekanan
yang mengarah pada keadaan super kritis, range temperatur akan cukup kecil. Uap
memasuki turbin pada temperatur 565 C (batas ketahanan stainless steel) dan
kondenser bertemperatur sekitar 30C. Hal ini memberikan efisiensi Carnot secara
teoritis sebesar 63%, namun kenyataannya efisiensi pada pembangkit listrik
sebesar 42%.
12
13
Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala
bunga api. Pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran
bahan bakar dan udara dibakar dengan menggunakan percikan bunga api dari busi.
Piston bergerak dalam empat langkah (disebut juga mesin dua siklus) dalam
silinder, sedangkan poros engkol berputar dua kali untuk setiap siklus
termodinamika. Mesin seperti ini disebut mesin pembakaran internal empat
langkah.
1. Campuran udara dan uap bensin dalam silinder ditekan secara adiabatik
ketika piston bergerak ke atas (langkah kompresi / compression stroke).
2.
meningkat. Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga campuran
udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas semakin
bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap
piston dan mendorong piston ke bawah (power stroke).
3. Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan
dialirkan menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan / exhaust stroke).
4. Katup masukan terbuka lagi, campuran udara dan uap bensin mengalir
dari karburator menuju silinder pada saat piston bergerak ke bawah (langkah
masukan / intake stroke). Selanjutnya ke-empat langkah diulang kembali.
14
Keterangan:
Langkah 0-1 adalah langkah isap. Campuran udara dan uap bensin
masuk ke dalam silinder.
Langkah 1-2 adalah langkah pemampatan. campuran udara dan uap
bensin ditekan secara adiabatik
Garis 2-3 adalah pembakaran secara cepat yang menghasilkan
pemanasan gas pada volume konstan. Campuran udara dan uap
bensin dipanaskan pada volume konstan campuran dibakar.
Langkah 3-4 adalah langkah ekspansi gas panas. Gas yang terbakar
mengalami pemuaian adiabatik
Sedang segmen 4-1 turunnya tekanan secara tiba-tiba karena
dibukanya katup buang. Pendinginan pada volume konstan gas
yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan campuran udara +
uap bensin yang baru, masuk ke silinder.
Setelah itu gas dibuang pada langkah 1-0
Maksud siklus seperti pada gambar di atas beserta penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1. Langkah isap (0-1) dan langkah buang (1-0) dianggap sebagai
proses tekanan tetap.
15
MESIN 2 TAK
Pada prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto
hanya dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Penemuan
motor bakar 2 tak sukses oleh Sir Dougald Clerk tahun 1876. Ada 2 langkah
saat mesin 2 tak beroperasi.
16
Langkah pertama:
Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati
Bawah).
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan
ruang bilas yang berada di bawah piston.
Semakin
jauh
piston
dalam
ruang
bakar
sekaligus mendiring gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui
lubang pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.
Langkah kedua:
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, maka akan menghisap
gas hasil pencampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke
dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator
sistem injeksi.
Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai
TMA.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston
sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang bakar
akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke
TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari
mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
17
MESIN 4 TAK
Mesin 4 tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi empat langkah piston (hisap, tekan, bakar, buang).
Langkah pertama:
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka
dan katup keluar tertutup,
atau
gas
dalam
mengakibatkan
gas
hasil
18
4. Kerja Siklus
T3 = T2 + (f x Q / Cv) ; p3 =
p2 ( T3 / T2)
Kerja
Pe = pme . n . i . (V1-V2) . z
T4/T3 = r (1-k) ; p4/p3 = r(-k)
19
b. Siklus Diesel
Ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang berkebangsaan Jerman yaitu
Rudolph Diesel. Sama halnya dengan siklus otto, siklus diesel merupakan siklus
bolak-balik (reciprocating), namun pada siklus ini terdapat pengapian kompresi
yang berbeda dengan siklus otto (menggunakan spark plug). Pada siklus diesel ini
spark plug dan karburator digantikan oleh injektor bahan bakar.
Siklus diesel dapat dirancang dengan rasio kompresi yang tinggi (pada
umumnya 12-24). Diagram perbandingan T-S dan P-V dapat dilihat pada gambar:
20
Berbeda pada siklus otto, siklus diesel terdapat rasio pancung (cutoff ratio)
yang terjadi pada proses pembakaran seperti yang terlihat pada diagram diatas
proses 2-3. Untuk proses pada siklus diesel 4 langkah dapat dilihat pada gambar:
Efisiensi siklus diesel yang tinggi menyebabkan siklus ini digunakan untuk
mesin-mesin dengan kapasitas besar. Seperti yang terdapat pada truk, lokomotif,
mesin kapal, dan pembangkit tenaga listrik darurat (genset).
25