Está en la página 1de 19

TUGAS MAKALAH

TEORI PERUBAHAN
DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Pembimbing :
Ns. Siti Rogaya, S.kep, M.Kes

Disusun Oleh:
Ni Ketut Dewisasi (14004)
Mohamad Syarief Abdullah ( 14005 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Dr.


SISMADI
PRODI D III KEPERAWATAN
JAKARTA 2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori
Perubahan dalam Manajemen Keperawatan. Makalah ini diajukan
untuk

memenuhi

tugas

mata

kuliah

Keperawatan

Manajemen

Keperawatan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. Hernida Dwi Lestari, S.Pd. M.Kep. selaku ketua STIKES Dr.SISMADI
2. Ns. Rogaya M.Kep. selaku Ka.Prodi D3 STIKES Dr. SISMADI sekaligus
Dosen mata ajar Manajemen Keperawatan
3. Keluarga dan teman yang telah membantu terselesaikannya makalah
ini sesuai dengan waktunya
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan

kritik

dan

saran

yang

bersifat

membangun

demi

kesempurnaan makalah ini.


Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan semua pihak.

Jakarta ,

April 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR -----------------------------------------------------------------------------i


DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------ii
PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------------------------1
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------1


Tujuan Penelitian -------------------------------------------------------------------------2
Metode Penulisan -------------------------------------------------------------------------2
Sistematika Penulisan --------------------------------------------------------------------2
Manfaat Penulisan ------------------------------------------------------------------------3

BAB II TINJAUAN TEORITIS -----------------------------------------------------------------4


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.

Konsep Perubahan ------------------------------------------------------------------------4


Fungsi Perubahan--------------------------------------------------------------------------4
Teori Perubahan Menurut Rogers ------------------------------------------------------5
Sifat dan Proses Perubahan --------------------------------------------------------------6
Tipe Perubahan ----------------------------------------------------------------------------7
Proses Terjadinya Perubahan ------------------------------------------------------------8
Motivasi Dalam Perubahan --------------------------------------------------------------8
Tahap Pengelolaan Perubahan ----------------------------------------------------------9
Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan ----------------------------------------------11
Change Agen ------------------------------------------------------------------------------12
Respon Terhadap Suatu Perubahan -----------------------------------------------------13
Perubahan Dalam Keperawatan --------------------------------------------------------14

BAB III PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------15


A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------15
B. Saran ---------------------------------------------------------------------------------------15
DAFTAR PUSTAKA -----------------------------------------------------------------------------iii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Teori dan konsep perubahan sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori dan
konsep kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan
perubahan manusia dan lingkungan sekitar. Suatu perubahan sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat, apalagi jika seorang perawat berhasil menerapkan teori dan konsep
perubahan dengan baik dalam masyarakat.
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun

dengan berubah terjadi ketakutan,

kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan
pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup
dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen.
Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya
untuk memecahkan masalah.
Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan
memecahkan masalah. Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus
berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah
menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk beberapa
pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas
dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana
menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang
perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik, kadang menjadi konsultan dan
selalu dalam peran yang berbeda.
Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat
perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai
menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang
mendasari perubahan.
B. Tujuan Penulisan

a.

Untuk mengetahui teori perubahan menurut Roger.

b. Untuk mengetahui konsep berubah yang ada dalam pelayan kesehatan.


C. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
mempergunakan metode teknik studi kepustakaan atau studi pustaka,
tidak hanya itu kami juga mencari sumber dan bahan dari media masa
elektronik yang berjangkauan internasional yaitu internet.

D. Sistematika Penulisan
Pada makalah ini, akan dijelaskan hasil penelitian yang terdiri dari :
1. Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang.
Bab ini meliputi latar belakang yang menjelaskan terkait hal-hal yang
melatar belakangi penyusunan makalah ini.
b. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum, yang menjelaskan secara keseluruhan dari tujuan
yang akan disampaikan dalam penyusunan makalah ini.
2. Tujuan Khusus, dimana berisi penjabaran dari tujuan umum yang
hendak disampaikan dengan membuat rincian tujuan secara
khusus satu persatu terkait maksud yang ingin dikupas atau
disampaikan pada makalah ini.
c. Metode penulisan
Didalam metode penulisan dijelaskan tentang tatacara maupun
teknik yang dilakukan untuk mendapatkan suatu data maupun
sumber informasi terkait makalah yang disusun. Banyak cara yang
dapat dilakukan, mulai dari studi kepustakaan hingga penggunaan
media teknologi internet untuk memperoleh data.
d. Sistematika penulisan, yaitu tata penulisan dan urutan dalam
penyusunan makalah ini.
2. Bab II Tinjauan Teoritis, berisi definisi-definisi atau pengertianpengertian terkait teori yang ada dalam makalah.
3. Bab III Penutup
a. Kesimpulan, memuat tentang hasil penyimpulan dari keseluruhan
materi yang telah tersusun dalam sebuah makalah
b. Saran, merupakan pernyataan terkait makalah serta saran maupun
tindak lanjut tentang hasil penyusunan makalah yang telah dibuat.
E.

Manfat Penulisan
1.

Mahasiswa dapat mempelajari bagaiman cara menerapkan teori perubahan menurut


Roger.

2. Mahasiswa dapat mempelajari bahkan dapat menerapakan konsep berubah serta bagianbagiannya dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Perubahan

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan merupakan
ide yang menyusun suatu rangka konseptual atau model keperawatan.
Perubahan merupakan suatu proses di mana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status tetap yang bersifat dinamis , artinya dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang ada , perubahan dapat mencakup keseimbangan personal sosial
maupun organisasi untuk dapat menjadikan peribadian atau penyempurnaan serta dapat
menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang direncanakan yaitu suatu usaha sistematik
untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi pada perubahan
yang terjadi dilingkungan eksternal maupun internal untuk mencapai sasaran baru. Banyak
definisi pakar tentang berubah, dua diantaranya yaitu : 1. Berubah merupakan kegiatan atau
proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya
(Atkinson,1987) 2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi (Brooten,1978)
Perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep perubahan yang dimiliki oleh
para praktisi, akademisi atau seseorang yang masih ingin mengembangkan keperawatan, yang
memiliki keyakinan dan teori perubahan yang ingin dimilkinya. Sebagai gambaran dalam
merubah profesi keperawatan kearah yang lebih profesional.
B. Fungsi Perubahan
Adapun fungsi dari perubahan ialah :
1. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah.
2. Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien.
3. Perubahan ditujukan untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting.
C. Teori Perubahan Menurut Roger
Roger (1962) mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap perubahan dengan
menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan
dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu:
kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA

(Awareness, Interest, Evaluation, Trial and Adoption). Menurut Roger E untuk mengadakan
suatu perubahan perlu ada ada langkah yang di tempuh seningga harapan atau tujuan akhir
dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah tersebut antara lain :
1. Tahap awarness
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan
perubahan di perlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran
untuk berubah. Maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
2. Tahap interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap
perubahan yang dikenal. Timbul minat yang mendorong dan menguatkan kesadaran
untuk berubah.
3

Tahap evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap suatu yang baru agar tidak terjadi hambatan
yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan
tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan.

Tahap trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap suatu yang baru atau hasil perubahan
dengan harapan suatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau
situasi yang ada dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.

Tahap adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap
suatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari suatu
yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

Tahap berubah menurut Roger E


Roger (1962) percaya bahwa proses penerimaan terhadap perubahan lebih kompleks dari
tahap yang dijabarkan Lewin (1951). Terutama pada setiap individu yang terlibat dalam
proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat

diterima,mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai
hal yang menghambat keberadaannya.
Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif tergantung individu yang terlibat, tertarik,
dan berupaya selalu untuk berkembang dan maju serta mempunyai suatu komitmen untuk
bekerja dan melaksanakannya.

D. Sifat dan Proses Perubahan


Dalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan diri konsep atau ide terbaru, Menurut
Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat diantaranya perubahan bersifat
berkembang , spontan dan di rencanakan.
1.

Perubahan bersifat berkembang


Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang baik pada individu,
kelompok atau masysrakat secara umum , proses perkembangan ini dimulai dari keadaan
atau yang paling besar menuju keadaan yang optimal atau matang ,sebagai mana dalam
perkembangan manusia sebagai mahluk individu yang memiliki sifat yang selalu berubah
dalam tingkat perkembangan nya.

2. Perubahan bersifat spontan


Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon
tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak
manusia yang tidak diramalkan atau diprediksi hingga sulit untuk di antisipasi seperti
perubahan keadaan alam, tanah longsor banjir dll. Semuanya akan menimbulkan terjadi
perubahan baik dalam diri, kelompok atau masyarakat bahkan pada sistem yang
mengaturnya.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Perubahan bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat
yang ingin mengadakan perubahan yang kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat
perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang sebelumnya, sebagaimana perubahan
dalam sistem pendidikan keperawatan di Indonesia yang selalu mengadakan perubahan
sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan pada
umumnya.

E. Tipe Perubahan
Perubahan merupakan sesuatu yang mungkin sulit diterima bagi seseorang, kelompok atau
masyarakat yang belum memahami makna perubahan. Tipe-tipe perubahan sebagai berikut:
a. Tipe indoktrinasi
Suatu perubahan yang lakukan oleh sekelompok atau masyarakat yang menginginkan
pencapaian tujuan yang di harapkan dengan cara memberi doktrin atau menggunakan
kekuatan sepihak untuk dapat berubah.
b. Tipe paksaan atau kekerasan
Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan pada anggota
atau seorang dengan harapan tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana
c.

Tipe teknokratik
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai tujuan
yang di harapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain untuk
membantu mencapai tujuan.

d.

Tipe interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang berintraksi satu
dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang harapkan dari perubahan.

e.

Tipe sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan kerja sama
dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai.

f.

Tipe emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan unilateral dengan tidak
merumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh-sungguh perubahan ini dapat
dilakukan pada system diorganisasi yang bawahannya berusaha.

g.

Tipe alamiah
Perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi dalam merumuskan
dilakukan secara tidak sungguh-sungguh, seperti kecelakaan maka seseorang ingin
mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam berkendara dan lain sebagainya.

F.Proses Terjadinya Perubahan


Dalam proses perubahan akan terjadi sebuah siklus. Siklus dalam sistem perubahan tersebut
itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu dan berdampak pada
sesuatu. Dalam proses perubahan terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat
mempengaruhi seperti perubahan perilaku sosial , perubahan structural dan intitusional dan
perubahan teknologi.
Proses perubahan dapat saling mempengaruhi komponen yang ada, sebagaimana contoh
dengan adanya penemuan teknologi tepat guna,maka di masyarakat akan terjadi perubahan
dalam perilaku sosial kemungkinan masyarakat akan menggunakan dari teknologi yang
dihasilkan. Perilaku sosial di masyarakat akan dapat berubah struktural institusional dari
sistem organisasi yang ada di masyarakat.
G. Motivasi Dalam perubahan
Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki sifat berubah,
mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia. Berubah timbul
karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri manusia. Motifasi timbul karena ada
tuntutan kebutuhan dasar manusia sedang kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara
lain:
a.

Kebutuhan fisiologis seperti makanan, minum, tidur, oksigenasi dan lain-lain yang
secara fisiologis dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidupnya, berdasarkan
kebutuhan tersebut, manusia akan selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan
memenuhi atau selalu mengadakan perubahan.

b. Kebutuhan aman. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapat jaminan
keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada sehingga
manusia selalu ingin memenuhinya dengan jalan mengadakan perubahan untuk

mempertahankan kebutuhan tersebut, seperti mendapatkan pekerjaan yang tetap,


bertempat tinggal yang aman dan lebih baik
c.

Kebutuhan sosial. Ketentuan ini mutlak diperlukan karna manusia tidak akan dapat
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga untuk memenuhi kehidupan sosialnya
manusia selalu termotivasi untuk mengadakan perubahan dalam memenuhi kebutuhan
seperti mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.

d.

Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mengadakan


penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status dan lain-lain untuk manusia akan
termotivasi untuk mengadakan perubahan.

e.

Kebutuhan aktualisasi diri, Kebutuhan perwujudan agar diakui masyarakat akan


kemampuannya dan potensi yang dimiliki, akan motivasi seseorang untuk memacu diri
dalam memenuhi suatu kebutuhan.

Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama, kebutuhan


untuk melakukan kontrol dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan dalam menjalankan
sesuatu dan kebutuhan untuk dikasihi dapat menjadikan motivasi tersendiri dalam
mengadakan perubahan.

H. Tahap Pengelolaan Perubahan


Pengelolaan perubahan menjadi kompetensi utama bagi manajer perawat saat ini.
Ketidakefektifan penerapan perubahan akan berdampak buruk terhadap manajer, staf, dan
organisasi serta menghabiskan waktu dan dana yang sia-sia. Pegawai ingin belajar
perubahan dari pimpinan. Bolton et al. (1992) menjelaskan 10 tahap pengelolaan perubahan
organisasi sebagaimana pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.2 tahap pengelolaan perubahan (bolton et. Al., 1992)
Tahap
Penjelasan
Mendefinisikan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian kepada
1

orang yang layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-bahan yang

sudah dikembangkan, dan secara konsisten menatap kedepan sesuai


2

visi yang telah ditetapkan.


Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana

strategis organisasi.
Dimana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain akan
dengan senang hati terlibat didalamnya.
Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin

harus mengomunisasikan visi secara evektiv kepada setiap orang


dimasing-masing tatanan. Jabatan organisasi dan berperan sebagai

5
6

pelatih, mentor, pendengar, dan mendukung kerja kelompok.


Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat (stakeholders).
Mengidentifikasi instrumen tujuan yang spesifik yang dapat
dipergunakan sebagai tolak ukur pencapaian perubahan.
Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus

mempunyai tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi dengan


yang lainya, dan juga mampu melakukan negosiasi dan penyelesaian masalah.
Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik

keperawatan profesional kepada pasien. Tim tersebut harus mendukung

9
10

dan terlibat dalam perubahan yang diharapkan oleh organisasi.


Belajar dari kesalahan masa lalu untuk mengindari kesalahan yang sama.
Mengajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi perencanaan
yang baik. Selalu mengembang sesuatu yang komprehensif.
Dengan mengomunikasikanya secara terus-menerus.

I. Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan


Untuk terlaksananya suatu perubahan, maka hal-hal yang tersebut dibawah ini dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan perubahan.
1.

Keterlibatan
Tidak ada seorang pun yang mengetahui semuanya. Menghargai kemampuan dan
pengetahuan orang lain serta melibatkanya dalam perubahan merupakan langkah awal
kesuksesan perubahan. Orang akan bekerja sama dan menerima pembaharuan jika
mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.

2.

Motivasi

Orang akan terlibt aktif dalam pembaharuan jika mereka termotivasi. Motivasi tersebut
akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.
3.

Perencanaan
Perencanaan ini termasuk jika sistem tidak bisa berjalan secara efektif dan perubahan
apa yang harus dilaksanakan.

4.

Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar, dan
dampak apa yang secara administratif harus diterima olehnya.

5.

Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar
tujuan dapat tercapai.

6.

Manajemen
Agen pembaharu harus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan
antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/produksi yang harus dicapai.

7.

Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda engan
sebelumnya direncanakan; terselesaikanya masalah-masalah diinstitusi kepercayaan
dan reaksi yang positif dari staf.

8.

Asuh (nurturen)
Bimbingan dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan
dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan, termasuk konsultasi terhadap
hal-hal yang bersifat pribadi.

9.

Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar
tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen pembaharu dan agen pembaharu
juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.

J. Change Agen
Dalam perkembangan karier profesional, setiap individu akan terpanggil untuk menjadi
agen pembaharu. Menjadi agen pembaharu akan menjadi hal yang sangat menarik dan

menyenangkan sebagai bagian dari peran profesional. Keadaan tersebut akan terjadi, jika
anda merespons setiap perubahan yang terjadi di sekeliling anda (vestal, 1999).
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengontrol perilaku anda dan bagaimana cara
anda mengelola perubahan. Anda dapat memilih sebagai pionir, penjelajah, dan seseorang
yang berpikiran positif, serta pelaku dengan motivasi yang tinggi. Anda dapat mengawali
proses perubahan dengan mengurangi / menghilangkan hambatan-hambatan dan
memulainya setahap demi setahap. Hal ini tidak berat untuk melihat perawat dapat
mengentrol prilaku tersebut, sehingga perawat akan menjadi pemimpin yang baik pada
masa depan.
2. Untuk menjadi seorang agen pembaharu yang efektif, anda perlu menjadi bagian dari
perubahan dan tidak menjadi orang yang resisten terhadap perubahan, berpartisipasi aktif
dalam perubahan yang sedang berlangsung akan menjadikan peran anda menjadi lebih
bermakna dikemudian hari.
3. Menyelesaikan setiap fenomena yang terjadi dan memilih hal-hal yang akan diubah.
Perubahan bukan hanya hal-hal yang mudah, tetapi juga hal-hal yang memerlukan suatu
tantangan. Sebagaimana orang bijak mengatakan siapa saja bisa berhasil menyeberangi
dilaut yang terang, tetapi keberhasilan menyeberangi ombak akan mendapatkan
penghargaan yang sesungguhnya.
4.

Hadapilah setiap perubahan dengan senang dan penuh humor. Yakinkan bahwa
perubahan bahwa perubahan adalah hal yang menantang dan menjadi agen pembaharu
akan lebih sulit. Jika anda menjadi stres karena terlalu serius dalam perubahan tersebut,
maka anda akan mengalami gangguan kesehatan. Keadaan tersebut berdampak buruk
terhadap diri anda sendiri dan institusi tempat anda bekerja.

Selalu berpikiran kedepan dari pada hanya merenungi hal-hal yang sudah terjadi pada masa
lalu (fix, the past). Berpikirlah suatu cara terbaru dan kesempatan untuk terlaksananya suatu
perubahan. Belajar dari kesalahan, dan berpikir terus kedepan akan menjadikan anda
seorang agen pembaharu yang sukses. Hal yang harus disadari adalah bahwa apa yang akan
anda lakukan sekarang belum tentu dapat dipetik manfaatnya pada saat ini. Oleh karena itu,
kesuksesan dalam perubahan harus disertai langkah-langkah antisipatif untuk kesuksesan
institusi di masa depan.

K. Respon Terhadap Suatu Perubahan


Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang
sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang
selama ini didapat. Apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang
penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya
penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami
perubahan tersebut.Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha
melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress.
Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman
terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika
perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan
mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan. Faktor-faktor yang akan
merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan,kepuasan akan diri sendiri
dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya
pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang
lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang
lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar kembali.
Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah
profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin
ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi? Beberapa contoh ketakutan
yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain : 1. Takut karena tidak
tahu. 2. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait
dengan pekerjaannya. 3. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan. 4. Takut karena
kehilangan imbalan. 5. Takut karena kehilangan penghargaan, dukungan dan perhatian
orang lain.

L. Perubahan Dalam Keperawatan


Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan
kemauan dan teknologi. Aplikasi perawat dalam perubahan antara lain:

1.

Memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan untuk selalu berubah


kearah kemandirian.

2.

Melakukan perubahan kearah yang professional.

3.

Memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam


penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup praktek
keperawatan.

4.

Mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan.

5.

Menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawab.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan teori pada bab II maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide yang menyusun suatu rangka konseptual atau model keperawatan.

2. Teori dan konsep perubahan sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam
teori dan konsep kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan
dengan keseluruhan perubahan manusia dan lingkungan sekitar.
3.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang direncanakan yaitu suatu usaha
sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi
pada perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal maupun internal untuk
mencapai sasaran baru.

4. Menurut Roger ada 5 tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi,
mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA (Awareness, Interest,
Evaluation, Trial and Adoption).
5. Untuk terlaksananya suatu perubahan, maka hal-hal yang tersebut dijadikan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan perubahan yaitu keterlibatan, motivasi, perencanaan,
legitimasi, pendidikan, manajemen, harapan, asuh (nurturen), percaya
B. Saran
1.

Bagi mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami konsep dan teori perubahan
menurut Roger.

2.

Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan konsep perubahan pada


pelayanan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya:


Salemba Medika.
Nursalam (2007). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/teori-humanistik-carl-rogers/
http://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Rogers
http://www.infoskripsi.com/Article/Teori-Humanistik.htm

También podría gustarte