Está en la página 1de 11

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PROSES PIKIR


WAHAM
RS JIWA LAWANG

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2013

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PROSES PIKIR
WAHAM

A. MASALAH UTAMA
Gangguan proses pikir : waham
B. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
sosial (Stuart dan Sunden, 1990 : 90).
Waham adalah suatu kepercayaan yang salah/ bertentangan dengan
kenyataan dan tidak tetap pada pemikiran seseorang dan latar belakang
sosial budaya (Rowlins, 1991: 107)
Waham adalah bentuk lain dari proses kemunduran pikiran seseorang
yaitu dengan mencampuri kemampuan pikiran diuji dan dievaluasi secara
nyata (Judith Heber, 1987: 722).
Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikir yang tidak sesuai
dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang
kebudayaan biarpun dibuktikan kemustahilan yaitu (W. F.Maramis1991 :
117).
Berdasarkan pengertian di atas maka waham adalah suatu gangguan
perubahan isi pikir yang dilandasi adanya keyakinan akan ide-ide yang
salah yang tidak sesuai dengan kenyataan, keyakinan atau ide-ide klien itu
tidak dapat segera diubah atau dibantah dengan logika atau hal-hal yang
bersifat nyata.

2. Jenis-jenis waham
Waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu :
a. Waham Kejar

Individu merasa dirinya dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok


orang yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya, sering ditemukan
pada klien dengan stress anektif depresi dan gangguan organik.
b. Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya paling besar, mempunyai kekuatan,
kepandaian atau kekayaan yang luar biasa, misalnya adalah ratu adil
dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah, dll.
c. Waham Somatik
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada pada tubuhnya
sering didapatkan pada tubuhnya.
d. Waham Agama
Waham dengan tema agama, dalam hal ini klien selalu meningkatkan
tingkah lakunya yang telah ia perbuat dengan keagamaan.
e. Waham Curiga
Individu merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya
sehingga ia merasa curiga terhadap sekitarnya.
f. Waham Intulistik
Bahwa sesuatu yang diyakini sudah hancur atau bahwa dirinya atau
orang lain sudah mati, sering ditemukan pada klien depresi.

3. Rentang respon
Adaptif

- Pikiran logis
- Persepsi akurat
- Emosi
konsisten
dengan pengalaman
- Perilaku seksual
- Hubungan
social
harmonis

mal adaptif

- Proses pikirka dan - Gangguan


terganggu,

ilusi,

reaksi
- Perilaku yang tidak
biasa
- Menarik diri

pikir
- Waham,

proses
kesukaran

proses emosi
- Perilaku
terorganisasi
- Isolasi social

tidak

4. Factor penyebab waham


a. Factor predisposisi
Teori Biologis
i. Faktor-faktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan
suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga
dengan kelainan yang sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara
lain).
ii. Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan
skizofrenia mungkin pada kenyataannya merupakan suatu kecacatan
sejak lahir terjadi pada bagian hipokampus otak. Pengamatan
memperlihatkan suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak
dari orang-orang yang menderita skizofrenia.
iii. Teori biokimia menyatakan adanya peningkatan dari dopamine
neurotransmiter

yang

dipertukarkan

menghasilkan

gejala-gejala

peningkatan aktivitas yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi


yang umumnya diobservasi pada psikosis.
Teori Psikososial
i. Teori system keluarga Bawendalam Lowsend
menggambarkan

perkembangan

skizofrenia

(1998
sebagai

147)
suatu

perkembangan disfungsi keluarga. Konflik diantara suami istri


mempengaruhi anak. Penanaman hal ini dalam anak akan menghasilkan
keluarga yang selalu berfokus pada ansielas dan suatu kondsi yang lebih
stabil

mengakibatkan

timbulnya

suatu

hubungan

yang

saling

mempengaruhi yang berkembang antara orang tua dan anak-anak. Anak


harus meninggalkan ketergantungan diri kepada orang tua dan anak dan
masuk kedalam masa dewasa, dan dimana dimasa ini anak tidak akan
ii.

mampu memenuhi tugas perkembangan dewasanya.


Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami
psikosisakan menghasilkan hubungan orang tuaanak yang penuh akan
kecemasan. Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan
penuh konflik dan orang tua tidak mampumembentuk rasa percaya

iii.

terhadap orang lain.


Teori psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu
ego yang lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan
saling mempengaruhi antara orang tua, anak. Karena ego menjadi lebih

lemah penggunaan mekanis mepertahanan ego pada waktu kecemasan


yang ekstrim menjadi suatu yang maladaptive dan perilakunya sering
kali merupakan penampilan dan segmen diri dalam kepribadian
Factor social budaya
i. Kemiskinan
ii. Konflik social budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
iii. Kehidupan yang terisolasidisertai stress yang menumpuk
b. Factor presipitasi
Faktorpresipitasidariperubahanisipikir :waham, yaitu :
1. Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang
maladaptive termasuk gangguan dalam putaran umpan bali kotak yang
mengatur perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme
pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
secara selektif menanggapi rangsangan.
2. Stres lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stres yang
berinterasksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan prilaku.
3. Pemicu gejala
Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neuro biologis yang
maladaptive berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan
prilaku individu, seperti : gizi buruk, kurang tidur, infeksi, keletihan,
rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, masalah
perumahan, kelainan terhadap penampilan, stress gangguan dalam
berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan, kemiskinan,
keputusasaan dan sebagainya.
5.

Tanda dan gejala


Tandadangejaladariperubahanisipikirwahamyaitu :
Klien menyatakan dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan,
pendidikan atau kekayaan luar biasa
Klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau
sekelompok orang,
Klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam
tubuhnya,

Menarik diri dan isolasi,


Sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain,
rasa curiga yang berlebihan,
kecemasan yang meningkat,
sulit tidur,
tampak apatis,
suara memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis
sendiri, rasa tidak percaya kepada orang lain, gelisah.

6. Pohon masalah
Resiko mencederai diri
Lingkungan : kerusakan komunikasi verbal
Perubahan proses pikir :waham
Gangguan konsep diri
HDR
7.

Sumber koping
Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat
berpengaruh terhadap gangguan otak dan prilaku kekuatan dalam sumber
koping dapat meliputi seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang
tinggi. Orang tua harus secara aktif mendidik anak-anaknya, dewasa muda
tentang keterampilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar
dan pengamatan.Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang
penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga dan
kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN PROSES PIKIR WAHAM
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESA
Identitas klien :nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, alamat.

Identitas penanggung jawab


Alasan masuk rumah sakit
Gejala yang menjadi alasan keluarga membawak klien ke RS
Riwayat kegagalan melalui tahap perkembangan yang sehat
Hubungan yang tidak harmonis
Riwayat status social dan riwayat adanya konflik social
Riwayat penggunaan cara penyelesaian masalah yang tidak stabil

seperti menyalahkan orang lain


Kaji pada keluarga : adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, gejala dalam belajar dan bicara, pola asuh dalam
keluarga
2. PEMERIKSAAN FISIK DAN OBSERVASI
Klien kadang-kadang tampak panik,
Tidak mampu untuk berkonsentrasi,waham atau ide-ide yang salah,
Ekspresi muka kadang sedih kadang gembira,
Tidak mampu membedakan khayalan dengan kenyataan,
Sering tidak memperlihatkan kebersihan diri, gelisah, tidak bisa diam

(melangkah bolak-balik),
Mendominasi pembicaraan,
Mudah tersinggung,
Menolak makan dan minum obat,
Menjalankan kegiatan agama secara berlebihan atau tidak sama sekali

melakukannya, merusak diri-sendiri dan orang lain serta lingkungannya,


Jarang mengikuti atau tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan sosial,
Sering terbangun pada dini hari
Penampilan kurang bersih.
B. DIAGNOSA

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan isi pikir :


waham
2. Perubahan isi pikir :waham berhubungan dengan kerusakan interaksi
sosial : menarik diri.
3. Kerusakan interaksi sosial :menaruh diri berhubungan dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


(SPTK)
Masalah : Gangguan Proses Isi Pikir Waham
Hari / Tanggal :
Waktu
Pertemuan

:
:

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses isi piker : waham
3. Tujuan
1. Klian dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat orientasi realita
3. Klien dapat memenuhi kebutuhannya
4. Klien dapat memasukkan kebutuhan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1. BHSP
2. Membantu orientasi realita
3. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
4. Membantu klien memenuhi kebutuhannya
5. Menganjurkan pasien memasukkan jadwal dalam kegiatan harian

B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapiutik
Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya perawat TRI DIANTI,
bisa dipanggil dengan DIAN. Saya mahasiswi dari STIKES ICME
JOMBANG yang sedang praktik di rumah sakit ini. Nama bapak
siapa?..... bapak lebih senang dipanggil dengan panggilan siapa?......
bapak, saya disini akan membantu bapak dalam waktu satu bulan ke

depan. Jadi, kalau bapak merasa ada gangguan dalam pikiran bisa
bercerita kepada saya.
2. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini???............. ada keluhan apa
sekarang? Coba bapak ceritakan pada saya apa yang sedang bapak
rasakan sekarang?
3. Kontrak
Topic : bagaimana kalau sekarang kita ngobrol tentang orientasi pada
realita yang sedang bapak alami sekarang
Waktu : Bapak ingin bercerita dengan saya berapa lama? Bagaimana
kalau 15 menit?
Tempat : Dimana kita bisa bercerita agar suasana nyaman?
Kerja (Langkah langkah tindakan keperawatan)
1. Apa yang sering bapak alami selama ini?
2. Berapa lama keadaan ini selalu ada dalam diri bapak?
3. Apa bapak merasa selalu benar dengan keadaan yang bapak alamai
seperti sekarang ini?
4. Apa bapak merasa tenang dan menerima keadaan seperti ini?
5. Kalau begitu bagaimana cara bapak untuk bisa menerima keadaan
yang sedang bapak alami sekarang?
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien
Evaluasi klien subjektif
: bagaimana perasaan bapak setelah kita
Evaluasi Klien objektif

bercerita?
: pasien bisa membina hubungan saling
percaya dan belum bisa menerima keadaan
yang dialaminya sekarang

2. Tindak lanjut klien


Kalau begitu nanti sambil mencari cara agar bapak bisa menerima
keadaan yang bapak alami sekarang yang belum kita temukan solusinya
tadi, besok kita cerita lagi.
3. Kontrak yang akan dating
Topic : bagaimana kalau besok kita bercerita lagi tentang orientasi
realita?
Tempat : dimana kita dapat bercerita kembali ?
Waktu : jam berapa kita akan bercerita lagi?

DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W.F. 1980. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University
Press : Surabaya
Stuard dan Sudden. 1998. Keperawatan Jiwa Edisi 3. EGC : Jakarta
Townsend, MC. 1998. Diagnosa Keperawatan Psikiatri, Pedoman Untuk
Pembinaan Rencana Keperawatan. EGC : Jakarta

También podría gustarte