Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syair pada masa Arab jahiliyah mempunyai tempat yang tinggi. Dengan
syair orang arab biasanya menyampaikan ide-idenya. Dan syair pada masaa Arab
Jahili yang pernah dibuat sebagai mata pencaharian yang menguntungkan sampai
mendapatkan kekayaan yang berlimpah.
Syair diciptakan dengan kata-kata, dan bukan dengan ide-ide. Tetapi jika
kita perhatikan, kata-kata juga keluar tanpa ide. Maka tidak semua syair arab
hanya sebatas permainan kata-kata, tetapi juga merupakan sebagai penyampaian
ide-ide.
Syair arab dalam perkembangannya bisa dibagi atas beberapa perodisasi.
Pertama masa jahiliyah ditandai dengan kehadiran kelompok penyair al Muhalhil
(awal abad ke 6), Ashab Al-Mualaqat seangkatan penyait Umr Al-Qais dan Qis
bin Sa'adah. Kedua pada masa permulaan Islam dan daulah Umayah, Bani
Abbasyiyah, dan kontemporer.
Dalam makalah yang singkat ini, penulis akan berusaha mengungkapkan
Tentang sejarah Muallaqot, macam-macam karakteristik Syair pada masa
Jahiliyah dan disebut juga masa Syair Arab Klasik, dan salah satu penyair terkenal
pada masa itu yaitu Amru bin Kultsum.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang
akan dibahas pada bab selanjutnya. Dari uraian sebelumnya, maka dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah singkat Amru bin Kultsum?
2. Bagaimana karya puisi Amru bin Kultsum?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusannya, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami sejarah singkat Amru bin Kultsum
2. Untuk mengetahui karya puisi Amru bin Kultsum
D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan sumber dari bukubuku yang menunjang materi yang dibahas (studi pustaka) dan mencari referensi
tambahan dari internet.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Amru bin Kultsum
B. Karya Puisi Amru bin Kultsum
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Muallaqot
Masyarakat Jahiliyyah sering mengadakan fastival sastra secara periodik.
Ada festival sastra mingguan, bulanan, dan tahunan. Mereka juga membuat apa
yang yang sekarang disebut dengan pasar seni. Di pasar seni ini para pujangga
saling unjuk kemampuan dalam bersastra. Di antara pasar seni yang paling
bergengsi pada zaman Jahiliyyah adalah pasar Dzu al-Majaz, yang terletak di
daerah Yanbu', dekat Sagar (kini termasuk wilayah Madinah); pasar seni Dzu alMajinnah di sebelah barat Mekkah, dan pasar seni Ukadz yang terletak di timur
Mekkah, antara Nakhlah dan Tha'if. Di tiga tempat ini, masyarakat Jahiliyyah
melangsungkan festival seni selasa selama 20 hari, sejak bulan Dzulqaidah.
Di pasar Ukadz para penyair berlomba mendendangkan karya-karya
mereka di depan dewan juri yang terdiri dari sejumlah pujangga yang telah
memiliki reputasi. Karya-karya puisi yang dinyatakan sebagai yang terbaik akan
ditulis dengan tinta emas di atas kain yang mewah, kemudian akan digantungkan
di dinding Ka'bah, yang kemudian dikenal dengan istilah al-Mu'allaqat (puisipuisi yang digantungkan pada dinding Ka'bah).
Sastra puisi Arab yang paling terkenal pada zaman Jahiliyyah adalah puisipuisi al-Mu'allaqat. Dinamakan al-Mu'allaqat, karena puisi-puisi tersebut
digantungkan pada dinding Ka'bah. Pada zaman Jahiliyyah, menggantungkan
sesuatu pada dinding Ka'bah bukanlah hal yang aneh, karena setiapkali ada urusan
yang penting, pasti akan digantungkan pada dinding Ka'bah. Pada masa
Rasulullah SAW, pernah terjadi konflik antara Beliau SAW dan Suku Quraisy.
Suku Quraisy sepakat untuk tidak lagi berhubungan dengan Bani Hasyim. Mereka
tidak akan kawin dan melakukan jual-beli dengan keturunan Bani Hasyim.
menerangkan
keadaanya,
menyesali
kepergiannya,
berisi
Nama
lengkapnya
dari
kabilah
bangsawan
Taghlib.
dan
juga
Lahir
dari
sangat
kalangan
ahli
dalam
menunggang kuda.
Penyair
ini
merupakan
seorang
tokoh
Arab
dan
dalam
lingkungan
kabilah
Taghlib
di
Jazirah
dalam
usia
lima
belas
tahun,
dan
memimpin
Taghlib
adalah
peperangan
dalam
menghadapi
Amru
bin
Kultsum.
Raja
Hirah
terakhir
dari
untuk
memecah
belah
kekuatan
kabilah
Taghlib
Laila
binti
membantunya
Muhalhil,
dalam
dan
mengelabui
menyelesaikan
salah
ibunya
satu
Selanjutnya
Amru
bin
Kultsum
segera
"Ingatlah,
hidangkan
gelas
anggurmu,
kita
minum
di
Dalam
mu'allaqat-nya
ia
melukiskan
peristiwa
kaumnya
dan
peperangan-
Ukadz
dan
pasar-pasar
lainnya.
Anak
keturunan
D. Puisi-Puisinya
Amru bin Kultsum termasuk orang besar, bangsawan,
dan
pahlawan
bangsa
Arab
Jahiliyyah
yang
lebih
di
medan
peperangan
berpuisi
kebiasaan
mereka
para
dan
kekayaan.
terkenal
Oleh
karena
persyaratan,
dengan
posisi
menjadikan
dan
itu,
bisnis
Amru
satu
sebagai
karena
berkonsentrasi
pintu-pintunya
yang
profesi
kecuali
menduduki
membuka
penyair
sebagai
daripada
bin
seperti
puisi-puisi
dalam
mencari
Kultsum
mu'allaqat-nya,
puisi
kata-katanya
tidak
yang
yang
memenuhi
indah,
komposisi
menyebut-nyebut
warisan
peninggalan
kaumnya,
Di
riwayatkan
(puisi-puisi
berbeda
pendek)-nya
dengan
popularitasnya
juga
puisi-puisi
yang
tujuan-tujuan
dengan
orasi
tujuannya
muqaththa'at
tidak
mu'allaqat-nya.
tidaklah
jauh
Kiranya
kurang
dari
"Kabilah-kabilah
telah
mengetahui
siapa
yang
10
adalah
orang-orang
yang
mampu
menahan
diri,
seorang
raja
mengungguli
manusia
dengan
telah
memenuhi
sesak
terjepit,
dan
daratan
kami
sehingga
memenuhi
kami
merasa
lautan
dengan
perahu-perahu kami"
"Bila bayi di kalangan kami mencapi usia dipisah dari
menyusuinya,
orang-orang
perkasa
pilihan
pada
11
) (
tahu
bahwa
pelana
kami
sangatlah
berat,
dan
"Wahai Amr bin Hindin, mana mungkin kami mau menjadi
pelayan para pembantumu"
"Wahai
Amr
bin
Hindin,
kepada
orang-orang
mana
hina,
dan
mungkin
engkau
kami
mau
sendiri
taat
telah
12
Puisi
di
atas
diucapkan
oleh
Amr
bin
Kultsum
Ia
menghina
ibu
amr
bin
Kultsum
dengan
"Apabila
anak
kita
sudah
sampai
waktu
penyapihan
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Nama
Kultsum
lengkapnya
bin
Malik
adalah
Abu
at-Taghlibi
al-Aswad
dari
Amr
kabilah
bin
Taghlib.
ini
merupakan
seorang
tokoh
Arab
dan
dalam
lingkungan
kabilah
Taghlib
di
Jazirah
dalam
usia
lima
belas
tahun,
dan
memimpin
14
DAFTAR PUSTAKA
(2010).
Penyair
Arab
Zaman
Jahiliyah.
[Online].
Tersedia:
D.
(2008).
Syair
Arab
Klasik.
[Online].
Tersedia:
http://profdew4.multiply.com/journal/item/3/Syair_Arab_Klasik.
[07
Oktober 2012].
15