Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
KONSEP MEDIS
Pengertian
Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang
disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. BAB darah atau biasa
disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang dari
anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja. Sebagian besar
BAB darah berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja
tergantung dari lokasi perdarahan. Umumnya, semakin dekat sumber perdarahan
dengan anus, semakin terang darah yang keluar. Oleh karena itu, perdarahan di anus,
rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna merah terang dibandingkan dengan
perdarahan di kolon transversa dan kolon kanan (lebih jauh dari anus) yang berwarna
merah gelap atau merah tua.
Etiologi
a Adanya luka atau pendarahan di lambung atau usus.
b Tukak lambung .
c Wasir.
d Disentri.
e Minuman beralkohol.
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan
peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam
submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding abdomen anterior untuk
mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya
teklanan dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi mengembang dan membesar
(dilatasi) oleh darah (disebut varises). Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan
gastrointestinal masif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba,
penurunan arus balik vena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika perdarahan
4
a
Pemeriksaan diagnosis
Radiologi
Barrium enema.
Colonoscopy
Pemeriksaan ini dianjurkan pada pasien yang menderita peradangan kolon.
Penatalaksanaan
a
Pengaturandiet
Bila terjadi konstipasi berikan makan dengan makanan tinggi serat. Dianjurkan
untuk menghindari susu.
Pengaturan obat-obatan
Komplikasi
a
Encelofati
Asites
Sirosis Hepatis
Pencegahan :
Kurangi stres.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Keperawatan
a Anamnese
1 Identitas klien.
2 Riwayat keperawatan.
3 Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan
elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. tonus dan turgor kulit
berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4
4
5
6
7
Pola eliminasi
Perubahan BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit atau jarang.
Pola nutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat
badan pasien.
Pola hygiene
Kebiasaan mandi setiap harinya.
Pola aktivitas
Terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat
distensi abdomen.
Pemerikasaan fisik
1
Pemeriksaan sistematik :
Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir
kering, berat badan menurun, anus kemerahan.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja, darah lengkap.
Diagnosa keperawatan
a
Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output cairan yang berlebihan.
Rencana Keperawatan
1
Rencana Tindakan :
Lakukan
pemeriksaan
fisik
abdomen
(palpasi,
perkusi,
dan
auskultasi).
Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
Rencana Tindakan :
REFERENSI
http://hidayat2.wordpress.com/download-askep/ diakses tanggal 23 November 2011 pukul 18.00.
Brunner & Suddart, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 8, Penerbit
RGC, Jakarta. Carpenito, L.J., 1999,
Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, edisi 2, Penerbit EGC, Jakarta. Johnson, M.,et
all, 2000,
Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.
Mc Closkey, C.J., Iet all, 1996,
Nursing Interventions Classification (NIC) econd Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.
NANDA, 2002,
Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications. NANDA, 2002, Diagnosis Keperawatan
NANDA : Definisi dan Klasifikasi, PSIK FK UGM, Yogyakarta. Price, S.A., et all, 1995,
Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1, Edisi 4, Penerbit EGC, Jakarta.
Soeparman, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Penerbit Gaya Baru, Jakarta.