Está en la página 1de 12

MAKAKALAH AKUNTANSI AGRIBISNIS II

PERUSAHAAN AGRIBISNIS SEKTOR PRODUKSI


PT ASTRA AGRO LESTARI TBK

DISUSUN OLEH

:
CYNTHIA DEVI
MELATI PERMATA SARI
VINA HIDAYATI
ZURIATIN
SEMESTER VI AKUNTANSI B
KELOMPOK III

DOSEN PEMBIMBING :
RANI MUNIKA,S.E,Ak
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
BANGKINANG
TAHUN AKADEMIS 2014/2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
Akuntansi Agribisnis II Perusahaan Agribisnis Sektor Produksi.
Di dalam pembuatan makalah ini, kami berusaha menguraikan dan menjelaskan
mengenai perusahaan agribisnis sektor produksi. Dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati kami menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Yang
telah memberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan petunjuk
dari berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan
informasi pada masa yang akan datang, khususnya bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Bangkinang.

Bangkinang,27 Maret 2016

Kelompok III

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................i
2

Daftar Isi.............................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...........................................................................1
1.2 Tujuan Pembahasan........................................................................1
Bab II Pembahasan
2.1 Profil Singkat PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk..........................2
2.2 Visi dan Misi PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk...........................3
2.3 Struktur Organisasi PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk.................4
2.4 Laporan Keuangan PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk..................
2.5 Sistem Informasi PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk.....................5
2.6 Proses Produksi PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk......................7
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan.....................................................................................8
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Akibat kekeliruan strategi pembangunan ekonomi di masa lalu dan krisis ekonomi
berkepanjangan, telah menimbulkan berbagai persoalan yang sangat parah dalam
perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan yang rendah,
ketimpangan ekonomi, ketahanan pangan yang keropos, utang luar negeri yang terlalu besar,
kemerosotan mutu lingkungan hidup dan ketertinggalan perekonomian daerah merupakan
sederetan masalah ekonomi yang sedang melilit perekonomian Indonesia.Untuk memecahkan
masalah ekonomi yang begitu kompleks, Indonesia memerlukan penajaman (focusing)
strategi pembangunan ekonomi yang diharapkan mampu memberi solusi atas persoalan yang
ada, tanpa menimbulkan persoalan baru.Di antara pilihan-pilihan strategi pembangunan
ekonomi yang ada, strategi pembangunan yang dipilih adalah pembangunan agribisnis
(Agribusiness Led Development) yakni suatu strategi pembangunan ekonomi yang
mengintegrasikan pembangunan pertanian (termasuk perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan) dengan pembangunan industri hulu dan hilir pertanian serta sektor-sektor jasa
yang terkait di dalamnya.
Strategi pembangunan sistem agribisnis yang bercirikan yakni berbasis pada
pemberdayagunaan keragaman sumberdaya yang ada di setiap daerah (domestic
resources based), akomodatif terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita
miliki, tidak mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang besar, berorientasi ekspor
(selain memanfaatkan pasar domestik), diperkirakan mampu memecahkan sebagian besar
permasalahan perekonomian yang ada. Selain itu, strategi pembangunan sistem agribisnis
yang secara bertahap akan bergerak dari pembangunan yang mengandalkan sumberdaya alam
dan SDM belum terampil (factor driven), kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis
yang digerakkan oleh barang-barang modal dan SDM lebih terampil (capital driven) dan
kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis yang digerakkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan SDM terampil (innovation-driven), diyakini mampu mengantarkan
perekonomian Indonesia memiliki daya saing dan bersinergis dalam perekonomian dunia.
1.2 TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan pembahasan makalah ini yaitu :
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Agribisnis II
2. Memberikan gambaran dan contoh salah satu perusahaan agribisnis sektor produksi di
Indonesia
3. Memberikan gambaran laporan keuangan salah satu perusahaan agribisnis sektor
produksi di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFIL SINGKAT PT ASTRA AGRO LESTARI TBK
PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) adalah anak perusahaan PT Astra
International Tbk yang bergerak di bidang agribisnis khususnya pengelolaan perkebunan
kelapa sawit dan produksi minyak kelapa sawit.

Berdiri sejak 34 tahun yang lalu, Perseroan berkomitmen untuk mengelola perkebunan
kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, serta menghasilkan
produk minyak sawit mentah (CPO) berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri maupun luar negeri. Selain memproduksi CPO, Perseroan juga telah
memproduksi produk turunan minyak sawit melalui pabrik pengolahan minyak sawit
(refinery) yang telah dibangun di Sulawesi Barat. Produk turunan minyak sawit ini ditujukan
untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.Sejak tahun 1997, Perseroan telah tercatat dan
terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kepemilikan
saham public saat ini mencapai 20,32%. Harga saham Perseroan saat penawaran perdana
(Initial Public Offering/ IPO) adalah Rp 1.550 per lembar saham dan pada Desember 2014,
harga saham Perseroan dengan kode perdagangan AALI ditutup pada harga Rp 24.250 per
lembar saham. Hingga akhir tahun 2014, Perseroan telah mengelola 297.579 hektar
perkebunan kelapa sawit, yang terdiri dari 235.311 hektar perkebunan inti dan 62.268 hektar
perkebunan plasma.
Perseroan akan konsisten untuk menjadi perusahaan panutan dan berkontribusi untuk
pembangunan serta kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, keterlibatan pemangku
kepentingan dan pelaksanaan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang
berfokus pada empat pilar, yaitu: pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat,
dan pelestarian lingkungan, memainkan peranan penting dalam mendukung upaya Perseroan
demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
2

2.2 VISI DAN MISI PT ASTRA AGRO LESTARI TBK


Visi Perusahaan:
Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang paling Produktif dan paling Inovatif di Dunia.
Misi Perusahaan:
Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk Pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

2.5 SISTEM INFORMASI


Dalam industri yang padat modal seperti industri CPO (perkebunan kelapa sawit), maka
efektifitas dan efisiensi dalam upaya peningkatan profitabilitas perusahaan menjadi sangat
penting. Selain itu fluktuasi harga komoditi CPO di dunia menuntut perusahaan untuk lebih
responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan untuk memaksimalkan laba melalui
efisiensi dan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu AAL kemudian menerapkan ERP
sebagai solusinya karena dianggap selaras dengan kebutuhan perusahaan. Tahun lalu AAL
menghabiskan belanja TI sampai Rp37,58 miliar, dengan 80%-nya untuk solusi ERP. ERP
akan mengintegrasikan semua fungsi dalam perusahaan agar data-data yang ada dapat dilihat
sebagai single view sehingga manajemen dapat dengan mudah dan cepat mengambil
keputusan. ERP sangat dibutuhkan perusahaan karena perusahaan memerlukan manajemen
biaya yang baik dan akurat mengingat komoditi CPO sangat fluktuatif di pasar dunia.
Enterprise Resource Planning (ERP) pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. Enterprise
Resource Planning (ERP) adalah suatu cross-functional atau sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa guna mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis di dalam pabrik, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan
sumber daya manusia. Implementasi ERP merupakan investasi dan juga tulang punggung
perusahaan guna meningkatkan efisiensi kinerja serta mengembangkan bisnis. Pada
prinsipnya dengan sistem ERP, sebuah industri atau perusahaan dapat berjalan secara optimal
dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien, seperti biaya inventory
maupun biaya kerugian akibat kesalahan teknis.Enterprise Resource. Planning
mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya saling berdiri sendiri pada departemen
departemen yang ada. Tentunya setiap departemen akan masih memiliki sistem tersendiri tapi
bedanya sekarang semuanya sudah terhubung satu sama lain dan bisa memecahkan masalah.
Enterprise Resource Planning (ERP) yang diterapkan di PT Astra Agro Lestari Tbk.
didatangkan dari sebuah vendor di Eropa yang mencakup Finance, Distribution, dan Human
Resource Management. AAL menggunakan Oracle 9.i dan Oracle 10.i sebagai database
servernya. PT AAL menggunakan software database Oracle untuk kepentingan database
servernya. Hal ini lebih dikarenakan Oracle dikenal sebagai software database server skala
besar yang mempunyai kemampuan yang baik dalam menangani transaksi data dalam jumlah
yang besar dan kemampuan proses data yang cepat. Sebelumnya, pada sistem yang lama,
modul pada masing masing unit bisnisnya berdiri sendiri. Dengan adanya ERP arus
infmormasi berjalan secara real time sehingga memudahkan pengambil keputusan untuk
segera bertindak sesuai keadaan lapangan. Dengan sistem ERP , tracking transaksi di site
dapat diperoleh pada hari dan jam yang sama. Contohnya, ketika ada pengiriman armada
CPO ke dermaga dari sebuah site, saat itu pula di kantor pusat sudah dapat diketahui jumlah
(tonase) CPO yang dikirim, berikut data jam pengiriman, sesuai dengan nomor Surat Jalan
atau Delivery Order pengiriman. Ketika armada tiba di dermaga pun sudah langsung dapat
diketahui pada saat itu. Istilah site pada AAL mengacu pada sebuah lokasi yang menandai
legalitas perusahaan yang dikepalai oleh seorang kepala cabang. Satu site biasanya terdiri
dari 15-20 afdeling. Satu afdeling terdiri dari 20-25 blok, yang dikomandoi oleh dua atau tiga
mandor. Satu mandor mengawasi 15-20 orang pemanen sawit.
Pada AAL, satu site dilengkapi satu server Plantation Management System (PMS) dan
empat PC untuk kebutuhan input data. Sementara itu, di kantor pusat disediakan satu server
PMS, dua server ERP, 20 unit terminal server lainnya, dan 20 terminal klien. PMS membantu
AAL dalam perencanaan tanam dan panen di seluruh perkebunan miliknya, dan dengan
5

mengintegrasikan Geographical Information and Management System (GIMS) serta


pengunaan GPS maka perencanaan rute panen dapat dilaksanakan dengan efisien. Enterprise
Resource Planning (ERP) dan Plantation Management System (PMS) terintegrasi dengan
Geographical Information and Management System (GIMS). Apabila sumber daya dalam
melakukan produksi tidak mencukupi, sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya
yang diperlukan, sekaligus membantu dalam proses pengadaannya. Ketika hendak
mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat menentukan cara pemuatan dan
pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan. Dalam proses ini,
tentunya segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam sistem ERP
tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksinya. Transaksi berbasis ERP dapat
dilakukan secara real time dan tersentralisasi karena terdapat jaringan Local Area Network
(LAN) dan Wi-Fi. Jaringan LAN dipasang di kantor pusat dan seluruh site. Selain itu terdapat
jaringan Wide Area Network yang menghubungkan site dengan kantor pusat, dan internet.
Penerapan ERP pada AAL dapat dikatakan berhasil sejauh ini. Hal ini dapat dilihat
melalui peningkatan kinerja. Seperti produksi yang meningkat diiringi peningkatan
pendapatan dibandingkan sebelum melakukan modernisasi TI secara total. Pada kalangan
internal, manfaat yang dapat dirasakan adalah tersedianya informasi yang menyeluruh.
Keberhasilan penerapan ERP pada AAL dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah AAL telah memiliki tujuan dalam mengimplementasikannya, yaitu yang dapat
meningkatkan kinerja melalui peningkatan alur informasi yang cepat, tepat dan tertib dari
kantor afdeling ke kantor besar, dan dari site ke kantor pusat. Faktor lain yang mempengaruhi
keberhasilan ERP pada AAL adalah tersedianya infrastruktur SI. Infrastruktur SI yang
mendukung sistem aplikasi ERP pada AAL adalah dengan menyediakan Server, satelit/VSAT
serta jaringan LAN dan Wi-Fi. Faktor lain keberhasilan ERP pada AAL adalah kegiatan pasca
implementasi. AAL telah menyediakan skenario Disaster Recovery Plan dan konfigurasi
Disaster Recovery Centre sebagai antisipasi agar bisnis dapat tetap berjalan sehingga
investasi yang dilakukan tidak menjadi sia sia. AAL juga membentuk IT Service Desk yang
membantu karyawan jika ada masalah terkait dengan TI. Selain itu, program pelatihan rutin
diberikan kepada karyawan untuk mendukung pekerjaan mereka.
2.6 PROSES PRODUKSI
PT Sumber Kharisma Persada (SKP) salah satu perusahaan perkebunan sawit milik Astra
Agro Lestari yang beroperasi di Kutai Timur, adalah perkebunan sawit yang memiliki pabrik
pembuatan CPO. Sawit yang baru dipanen, langsung diangkut menggunakan truk ke pabrik
CPO. Di sana, ribuan tandan sawit ditumpahkan ke atas conveyor. Conveyor bergerak
membawa ribuan tandan sawit ke dalam boiler. Boiler adalah alat untuk memasak tandan
sawit dengan menggunakan air panas. Selain untuk mempermudah mesin memisahkan tandan
dengan cangkang sawit, proses pemanasan ini juga berguna untuk mematikan enzim yang
terdapat dalam setiap butir kelapa sawit. Enzim ini yang menciptakan asam dalam kandungan
CPO, karena itu harus dimatikan dengan dimasak dalam air panas. Setelah direbus, tandan
sawit digiling dengan mesin yang memiliki bilah-bilah besi menyerupai mata bor dengan
diameter sekitar 15 centimeter. Ini hanyalah proses awal sebelum memproduksi CPO. Setelah
cangkang dan tandan sawit terpisah, proses dilanjutkan secara otomatis. Mesin-mesin yang
membuat lantai bergetar terus berputar, menarik conveyer yang berisi tandan sawit,
sementara conveyor lainnya membawa cangkang sawit ke lantai dua, masuk dalam mesin
digester. Di dalam mesin yang berbetuk seperti kerucut itu memeras kandungan minyak yang
ada dalam setiap cangkang sawit, hasil perasan itu lah yang menjadi CPO.

Tapi proses tidak berhenti sampai di situ. Setelah cangkang sawit diperas minyaknya,
proses dilanjutkan dengan memisahkan serabut cangkang dengan biji kelapa sawit. Serabut
sawit itu kemudian digiling menjadi serat-serat tipis, tapi lebih kasar dari kapas. Serat-serat
itulah yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga uap ini yang
menggerakkan mesin-mesin produksi, sisanya dimanfaatkan untuk mengaliri listrik di sekitar
pemukiman karyawan. Sementara tandan sawit yang tadi dipisahkan dari buah sawit, ditarik
oleh konveyor menuju stok pile. Di sana, tandan sawit dirubah menjadi kompos. Selain
menghasilkan limbah padat, proses pembuatan CPO ini juga menghasilkan limbah cair.
Limbah cair ini mengandung bakteri pengurai dan dimanfaatkan untuk menyirami tandan
sawit agar proses dekomposi lebih cepat. Hasilnya, kompos-kompos tadi dimanfaatkan
sebagai pupuk untuk menyuburkan ribuan hektar kebun sawit. Hebatnya lagi, tidak ada yang
tersisa dari proses pembuatan CPO ini, biji sawit yang menyerupai kacang kemiri itu ternyata
bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar membuat kosmetik dan farmasi
2.7 ASPEK PEMASARAN CPO DAN PRODUK TURUNAN
Selain pemasaran CPO, sejak tahun 2014, Perseroan juga telah mengembangkan pasar
produk turunan minyak sawit mentah seperti RBDPO, Olein, Stearin dan PFAD. Jika produk
CPO banyak terserap di pasar domestik, produk turunan minyak sawit Perseroan ditujukan
untuk pasar ekspor ke sejumlah negara Asia seperti Cina, India, Filipina, Korea Selatan,
Pakistan, Rusia dan beberapa negara lainnya. Untuk produk hilir sawit ini, Perseroan telah
mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit (refinery) PT Tanjung Sarana Lestari di
Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat dan melakukan penyertaan 50% saham
pada PT Kreasijaya Adhikarya, refinery yang berlokasi di Dumai, Provinsi Riau. Periode
tahun 2015, Perseroan mencatat volume penjualan CPO sebesar 1.041.895 ton atau turun
24,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan kernel sebesar 334.078 ton atau turun
8,8%. Penurunan penjualan CPO ini dikarenakan adanya pengalihan sebagian produk CPO
untuk diolah lebih lanjut menjadi produk turunan minyak sawit. Oleh karena itu, selama
tahun 2015, penjualan Olein Perseroan naik sebesar 61,6% dibandingkan tahun 2014 dan
mencapai volume penjualan sebesar 412.214 ton. Pasar CPO dan produk turunan minyak
sawit masih akan sangat besar. Selain sebagai bahan baku pangan, pengembangan program
mandatory biodiesel oleh Pemerintah membuka peluang peningkatan permintaan CPO di
pasar domestik. Sedangkan permintaan ekspor akan produk turunan minyak sawit akan terus
meningkat, termasuk dari sejumlah pasar baru yang potensial seperti Rusia, Pakistan dan
sejumlah negara di Timur Tengah.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) adalah anak perusahaan PT Astra International Tbk
yang bergerak di bidang agribisnis khususnya pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan
produksi minyak kelapa sawit. Berdiri sejak 34 tahun yang lalu, Perseroan berkomitmen
untuk mengelola perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi, serta menghasilkan produk minyak sawit mentah (CPO) berkualitas tinggi untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Selain memproduksi CPO,
Perseroan juga telah memproduksi produk turunan minyak sawit melalui pabrik pengolahan
minyak sawit (refinery) yang telah dibangun di Sulawesi Barat. Produk turunan minyak sawit
ini ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor. Sektor perkebunan kelapa sawit
menghadapi tantangan yang cukup berat sepanjang tahun 2015. Fluktuasi harga, sebagai
faktor yang tidak bisa dikendalikan, adalah salah satu risiko yang melekat pada sektor
komoditas. Rata-rata harga minyak sawit atau CPO (Crude Palm Oil) dunia turun 24,2% dari
USD 821 per MT pada tahun 2014 menjadi USD 622 per MT. Penurunan harga CPO dan
kernel ini berdampak pada aspek keuangan Perseroan, dimana pada tahun 2015 Perseroan
membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 13,06 triliun atau turun 19,9% dibandingkan
pendapatan periode sebelumnya. Disamping penurunan harga CPO, bunga pinjaman dan rugi
selisih kurs yang bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah hutang Perseroan
merupakan faktor utama yang memberikan tekanan terhadap laba bersih Perseroan yang
turun sebesar 75,3% menjadi Rp 619 milyar.
Pemanfaatan sistem informasi berbasis komputer juga dapat dirasakan pada
perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. PT. Astra Agro Lestari adalah perusahaan
penghasil kelapa sawit yang memanfaatkan sistem terintegrasi berupa ERP untuk menduku
proses bisnis internalnya yang meliputi Finance, Distribution, dan Human Resource
Management. Bersama sistem aplikasi lainnya, ERP mampu meningkatkan kinerja PT. Astra
Agro Lestari Tbk. Manfaat yang paling dirasakan melalui penerapan ERP adalah alur
informasi yang dapat diterima secara real time.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/Ne
w_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual
%20Report//2015/AALI/AALI_Annual%20Report_2015.pdf
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/Ne
w_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual
%20Report//2014/AALI/AALI_Annual%20Report_2014_Revisi_II.pdf
http://kaltim.tribunnews.com/2015/02/19/tak-ada-sawit-yang-tersisa-dalamproses-cpo-di-astra-agro-lestari?page=1
http://dina48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/09/25/penerapan-erp-pada-pt-astraagro-lestari/
http://maulana48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/09/PENERAPAN-ERPDALAM-PERUSAHAAN-AGRIBISNIS-Studi-Kasus-PT.-Astra-Agro-Lestari-Tbk.1.pdf

También podría gustarte