Está en la página 1de 7

PANITIA PENGAWAS PEMIRA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PERATURAN PANITIA PENGAWAS PEMIRA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
NOMOR: ./PERATURAN/PANWASRA FT UNNES/XII/2015
TENTANG
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM RAYA TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2015
Dengan rahmat tuhan yang maha esa, sidang panitia pengawas pemira fakultas teknik:
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum Raya (Pemira),
perlu ditetapkan mekanisme penyelesaian sengketa Pemilihan Umum Raya (Pemira)
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang tahun 2015 dengan Peraturan Panitia
Pengawas Pemira Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.

Mengingat

b. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan Panitia Pengawas
Pemira Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang tentang petunjuk pelaksanaan
Pemilihan Umum Raya (Pemira) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
tahun 2015.
:
1. Konstitusi Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang
2.
Undang-undang Fakultas Teknik Unnes No.01 Tahun 2015 Tentang
Pemilihan Umum Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
3.
Surat Keputusan Ketua BEM KM FT Unnes No.001/PH_B/Bem KM
FT/Unnes/X1/2015
4.
Surat Keputusan PANWASRA 01/SK/PANWASRA FT Unnes/XI/2015
Tentang mekanisme internal PANWASRA FT Universitas Negeri Semarang

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Panitia Pengawas Pemira Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemilihan Umum Raya Teknik Universitas
Negeri Semarang Tahun 2015

Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

1|

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum Raya Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang
selanjutnya disingkat Pemira FT UNNES adalah sarana pelaksanaan kedaulatan
mahasiswa UNNES berdasarkan Konstitusi Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang.
2. Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang, selanjutnya secara berturut-turut disebut Ketua dan Wakil Ketua BEM FT
UNNES, DPM FT UNNES.
3. Pemira FT UNNES diselenggarakan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM FT
UNNES, dan Anggota DPM FT UNNES.
4. Penangung Jawab Pemira adalah Anggota Dewan DPM FT dan Ketua BEM FT
UNNES.
5. Panitia Khusus Pemilihan Umum Raya, selanjutnya yang disebut Pansus Pemira
adalah Panitia persiapan Penyelenggara Pemilihan Umum Raya yang bertugas sampai
terbentuknya DKPPR, KPU dan PANWASRA.
6. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Raya, selanjutnya yang disebut
DKPPR adalah Perwakilan Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNNES yang
bertugas untuk mengawasi jalannya pemira serta kewenangan lain yang diberikan oleh
Undang-undang.
7. Komisi Pemilihan Umum FT UNNES yang selanjutnya disingkat KPU FT UNNES
adalah lembaga yang bersifat independen untuk menyelenggarakan Pemira FT
UNNES.
8. Panitia Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat PPU adalah tim yang
menyelenggarakan pemungutan suara.
9. Panitia Pengawas Pemira yang selanjutnya disingkat Panwasra adalah lembaga yang
melakukan pengawasan serta berwenang memberikan sanksi terhadap pelanggaran
dalam proses penyelenggaraan Pemira FT UNNES.
10. Pemantau Pemira adalah tim independen yang terdiri atas mahasiswa FT UNNES
yang mendaftarkan diri kepada Panwasra untuk melakukan pemantauan terhadap
proses penyelenggaraan Pemira FT UNNES.
11. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara.
12. Peserta Pemira adalah bakal calon Ketua BEM FT beserta Wakilnya dan Anggota
DPM FT UNNES.
Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

2|

13. Pelaksana Kampanye adalah Peserta Pemira Tim Sukses,


14. Tim Sukses adalah pemegang tugas dan tanggung jawab dari Peserta Pemira dalam
Pemilihan Umum Raya yang selanjutnya wajib mendaftarkan diri kepada panwasra.

BAB II
SENGKETA
Pasal 2
Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

3|

1. sengketa adalah laporan pelanggaran Pemira yang dilaporkan oleh penggugat kepada
terguguat.
2. yang dimasud penggugat dalam pasal 2 ayat 1 adalah:
a. mahasiswa FT yang mempunyai hak pilih;
b. saksi peserta Pemira;
c. peserta pemira;
d. Panwasra FT Unnes;
e. Pemantau Pemira FT.
3. yang dimaksud tergugat pada pasal 2 ayat 1 adalah peserta pemira, juru kampanye dan
tim suskses yang telah didaftarkan oleh peserta pemira kepada Panwasra FT Unnes.

BAB III
SAKSI
Pasal 3
Saksi adalah orang-seorang yang mengalami langsung dan atau menyaksikan kejadian
pelanggaran yang dilaporkan oleh penggugat.
Pasal 4
1. saksi sebagaimana yang dimaksud pada pasal 3 ayat 1 dibagi menjadi dua yaitu saksi
penggugat dan saksi tergugat
2. saksi penggugat adalah saksi yang diajukan oleh pihak penggugat dengan tujuan untuk
menguatkan laporan yang diajukan oleh penggugat pada sidang sengketa.
3. saksi tergugat adalah saksi yang dihadirkan oleh pihak tergugat dengan tujuan untuk
memberikan pembelaan kepada tergugat
Pasal 5
1. saksi penggugat wajib didaftarkan penggugat bersamaan dengan penyerahan laporan
pelanggaran yang dilaporkan oleh penggugat.
2. saksi tergugat adalah saksi yang dapat dihadirkan oleh pihak tergugat selama sidang
persengketaan berlangsung.

Pasal 6
saksi wajib mengatakan pernyataan dan kesaksian yang sebenar-benarnya dan bersedia untuk
di sumpah dan mempertanggung jawabkan atas segala pernyataan dan kesaksian yang
diberikan.

BAB IV
Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

4|

KUASA HUKUM
Pasal 7
1. kuasa hukum adalah orang-seorang yang diberikan kuasa oleh peserta pemira FT
Unnes untuk melakukan segala bentuk pembelaan dalam sidang penyelesaian
sengketa.
2. yang dimaksud kuasa hukum adalah mahasiswa FT Unnes aktif semester gasal tahun
2015 yang dibuktikan dengan KTM dan atau KRS semester gasal tahun 2015.
3. kuasa hukum wajib melampirkan surat kuasa yang telah di tanda tangani oleh peserta
pemira FT Unnes.

BAB V
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 8
1. yang dimaksud penyelesaian sengketa adalah tahapan-tahapan yang dilaksnakan oleh
panwasra dalam hal penyelesaian sengketa
2. penyelesaian sengketa sebagaimana yang dimaksud pada pasal 8 ayat 1 dilakukan
melalui persidangan sengketa.

BAB VI
SIDANG PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 09
1. sidang penyelesaian sengketa adalah sidang yang dilaksanakan oleh Panwasra untuk
menindak lanjuti laporan sengketa.
2. sidang penyelesaian sengketa dipimpin oleh tiga orang presidium sidang.
3. sidang penyelesaian sengketa dilaksanakan secara tertutup.
Pasal 10
Tahapan-tahapan umum sidang penyelesaian sengketa adalah sebagai berikut:
a. pembukaaan sidang
b. mendengarkan keterangan dan pembelaan
c. pengambilan keputusan oleh Panwasra
d. pembacaan keputusan oleh Panwasra
e. penutup
Pasal 11
Dalam hal mendengarkan keterangan dan pembelan sebagaimana yang dimaksud pada pasal
11 huruf b menggunakan mekanisme sebagai berikut:
Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

5|

a. pembacaan gugatan oleh panwasra dan atau pemantau sekaligus menampilkan buktibukti.
b. mendengarkan keterangan penggugat
c. mendengarkan keterangan saksi penggugat
d. mendengarkan keterangan saksi tergugat.
e. mendengarkan argumen dari penggugat dan atau tergugat.
Pasal 12
1. Pengambilan keputusan dilakukan oleh Panwasra secara tertutup dengan
menggunakan mekanisme rapat internal Panwasra setelah dibacakannya semua
laporan yang dipersengketakan.
2. dalam hal pengambilan keputusan maka sidang penyelesaian sengketa ditunda selama
waktu yang diperlukan oleh Panwasra.
Pasal 13
pembacaan keputusan dilakukan oleh pimpinan sidang setalah didapat keputusan dalam rapat
internal oleh Panwasra.
Pasal 14
keputusan yang telah diputuskan oleh Panwasra adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB VII
PRESIDIUM SIDANG
Pasal 15
presidium sidang sebagaimana yang dimaksud pada pasal 10 ayat 2 terdiri dari pimpinan
sidang, wakil pimpinan sidang dan notulen.

Pasal 16
1. pimpinan sidang berfungsi untuk memimpin jalannya persidangan.
2. wakil pimpinan sidang berfungsi untuk membantu pimpinan sidang dalam memimpin
jalannya persidangan.
3. notulen berfungsi untuk mencatat segala hal yang terjadi dalam persidangan.

BAB VIII
PERALIHAN
Pasal 17
1. Dengan berlakunya peraturan ini, segala peraturan yang bertentangan dengan keputusan ini
dinyatakan tidak berlaku.
Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

6|

2. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan mekanisme penyelesaian sengketa ini akan
ditentukan kemudian oleh Panwasra.

BAB IX
ATURAN PENUTUP
Pasal 18
1. Dengan berlakunya peraturan ini, segala peraturan yang bertentangan dengan keputusan
ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 15 Desember 2015
Tempat
: Kantor Panwasra

PANITIA PENGAWAS PEMIRA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KETUA,

RIDHO JOKO PAMUNGKAS


NIM. 5301413036

Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pemira FT Unnes 2015

7|

También podría gustarte