Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Dalam peristiwa Badar pula Allah swt menurunkan ayat 48 surat al-Anfaal, yang
menegaskan bahwa lblis telah membakar semangat kaum musyrikin. tetapi kemudian
melepaskan tanggung jawabnya lantaran ia melihat bala bantuan dari Allah yang
diturunkan kepada kaum muslimin. Bala bantuan ini tidak tcrlihat oleh mata kaum
musyrikin, namun lblis mengetahuinya. Karenanya Iblis melarikan diri dari sisi kaum
musyrikin.
Demikianlah Imam Thabrani meriwayatkan asbabun-nuzul ayat di atas Abu
Hurairah. Masih ada satu lagi hadits yang diriwayatkan Waqidi dari Ibnu Abbas
sehubungan dengan sebab turunnya ayat di atas.
Pada waktu perang Badar sedang berkecamuk, bala tentara saling beradu
kekuatan. Rasulullah melihat kehadiran Malaikat Jibril dengan sepasukan tentara
(malaikat)di sebelah kanan tentara kaum musyrikin. dan Malaikat Mikail dengan
membawa sepasukan perang berada di sebetah kiri. Ada pula Malaikat lsrafil dengan
membawa pasukan perang yang menyerbu. Dalam kondisi yang demikian. Iblis yang
memotivasi kaum musyrikin lari meninggalkan tanggung jawab. la pergi menyerupai
wajah Suraqah bin Malik bin Ja'syam al-Madlaji, sambil mengabarkan bahwa mereka
pada hari ini tidak akan mendapatkan kemenangan. Iblis juga mengatakan, `Aku tidak
bertanggungjawab lagi atas kamu sekalian. Aku melihat apa yang tidak kamu lihat.'
Mendengar kata-kata lblis yang menyerupai Suraqah. Harits bin Hisyam
menantangnya. Maka Iblispun memukul roboh Harits, dan ia pun pergi jauh tanpa kabar
berita. Sehubungan dengan itu, maka Allah swt menurunkan ayat ke 48 yang secara tegas
membeberkan rahasia Iblis yang melepas tanggung jawabnya setelah membakar
semangat kaum musyrikin untuk menghancurkan kaum muslimin.
RAHASIA IBLIS Iblis merupakan musuh utama dan terbesar bagi kaum
muslimin. Ia bersama syetan lainnya selalu menggalang kekuatan untuk menghancurkan
ummat Islam, kapan dan di manapun juga. Mereka juga bersekutu dengan orang-orang
kafir, musyrik, munafiq, fasiq, dan ahli maksiat untuk membangun aliansi baru guna
merobohkan pertahanan kaum muslimin.
Kemampuan Iblis dan syetan tak perlu diragukan lagi. Selain semangat juangnya
yang tinggi, mereka juga memiliki kemampuan teknik yang canggih. Perjuangannya
untuk mengalahkan kaum mustimin tak kenal musim, tak kenal situasi dan kondisi. Tak
ada istilah mengalah, apalagi menyerah. Seorang nabi yang nyata-nyata dilindungi Allah
masih juga didatanginya. Itulah sosok Iblis la'natullah.
"Iblis menjawab, Karena Engkau telah menghuhum saya sesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati mereka bersyukur (taat)."
(QS. AI-A'raaf: 16-17)
Dengan demikian orang kafir semakin sombong dan perilakunya semakin menyimpang.
Orang Islam semakin terpinggirkan.
Saat ini banyak iuga orang atau sekelompok orang yang berperan sebagai Iblis.
Mereka terus-menerus mengobarkan semangat anti-Islam. Sampai meletus peristiwa yang
tidak diinginkan. Bila kemudian mereka kalah, maka para sponsor ini melarikan diri atau
melempar tanggung iawabnya. Lagi-lagi pion-pionnyalah yang akhirnya menjadi korban.
CAMPUR TANGAN ALLAH Kaum muslimin tak perlu berkecil hati, karena
pertolongan Allah itu pasti datang. Allah tidak akan membiarkan hamba kesayangan-Nya
berjuang sendirian. Dia akan selalu mendampingi dan melindungi setiap pejuang Islam.
Perang Badar adalah contoh kongkret bantuan Allah. Pada saat itu pasir vang
dilemparkan kaum muslim seakan berubah menjadi mortir. Sekadar melempar pasir saja
musuh sudah lari tunggang langgang. Ada yang buta. ada pula yang tersumbat mulutnva.
Akhirnva mereka mati binasa.
Apakah peristiwa ini hanya sekali teriadi pada zaman Nabi? Tidak! Justru Allah
sw,t mencantumkan kisah ini dalam al-Qur'an agar bisa dipelajari dan dijadikan teladan.
Sangat mungkin hal yang sama terulang pada saat ini.
sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata
(QS.Al-Fath:1)
Jika malaikat sudah ditugasi Allah menjaga kaum muslimin, siapa yang bisa
menerobosnya? Jika malaikat sudah berpihak kepada orang Islam, siapa yang sanggup
menggalahkannya? Masalahnya sekarang, bagaimana kita bisa mengundang simpati
malaikat, dan kapan mereka berpihak kepada ummat Islam.
Dengan keyakinan bahwa bantuan Allah selalu dapat diharapkan, maka kita tak
gentar meneruskan perjuangan. Biarpun. seorang diri, kita tetap harus berjuang demi
Islam.