Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
SYARIAH
A. Aplikasi Perjanjian Kredit/Pembiayaan
Perjanjian adalah suatau perbuatan kesepakatan antara
seseorang/beberapa orang dengan seorang /beberapa orang
lainya untuk melakukan suatu perbuatan tertentu. Kalau
perbuatan itu mempunyai akibat hukum, maka perbuatan itu
disebut perbuatan hukum. Jadi perbuatan hukum adalah
segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara
sengaja untuk menimbulkan hak dan kewajaban.
Perjanjian kredit merupakan faktor penting dan menjadi
dasar dari pemberian kredit kepada nasabah/debitur. Segala
sesuatu yang berkaitan dengan pemberian kredit seperti
jumlah kredit, syarat pencairan kredit dan faktor keamanan
dari kredit yang akan diberikan oleh bank, dapat dimasukan
dalam perjanjian kredit. Ketelitain dan keakuratan
pencantuman syarat-syarat dalam perjanjian kredit akan
berpengaruh terhadap kesehatan bank.
Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia
telah mengeluarkan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB)
sebagaimana yang telah diatur dalam SK Direktur Bank
Indonesia Nomor. 27/ 162/ Kep /Diran dan SE Bank Indonesia
Nomor. 27/ 7/ UPPB tanggal 17 Maret 1995.
Kebijakan perkreditan bank meliputi rumusan kebijakan
mengenai hal-hal penting yang mencakup: prinsip kehatihatian dalam perkreditan, organesasi dan menejemen kredit,
kebijakan persetujuan kredit, dokumentasi dan administrasi
kredit, pengawasan kredit dan penyelesaian kredit
bermasalah.
Pada bank yang beropersi berdasarkan prinsip syariah
telah disusun pula kebijakan perkreditan bank yang disebut
dengan istilah Kebijakan Umum Penanaman Dana (KUPD),
dimana semua istilah/kata kredit diganti dengan istilah/kata
pembiayaan/penanaman dana.
Kebijakan Umum Penanaman Dana (KUPD) merupakan
induk semua peraturan dan ketentuan pembiayaan yang
berlaku atau akan diberlakaukan di bank syariah. Disamping
itu ada dua petunjuk tehnis yang mengatur tentang
pembiayaan, pertama Pedoman Pelaksanaan Penanaman
Dana (PPPN), berisi tentang prinsip-prinsip dasar produk
pembiayaan yang sesuai dengan kaidah syariah, yang kedua
Prosedur Umum Pelaksanaan Penanaman Dana (PUPPN) berisi
a. Pada hari ini, Jumat, tanggal limaa belas Juni dua ribu
enam (15-06- 2006).
b. Menghadap pada saya, Muhamad Arif, sarjana Hukum,
Notaris di Ternate, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang
saya, Notaris kenal dan nama-namanya akan disebutkan
pada bagian akhir akta ini.
3. Isi
Perjanjian pembiayaan bank syariah juga memuat
pasal- pasal yang penting berdasarkan hukum positif dan
tidak bertentangan dengan syariah Islam. Klausula
klausula yang ada meliputi:
a. Defenisi yang digunakan termaasuk istilah syari'ah.
b. Keterangan mengenai fasilitas pembiayaan yang
diberikan seperti besarnya jumlah pembiayaan, dan
pada waktu yang ditentukan juga, jenis pembiayaan
(Murabahah, Musyarakah atau Mudharabah).
c. Penggunaan fasilitas pembiayaan
Nasabah harus mengerti, mengetahui dan
menyepakati bahwa pembiayaan tersebut hanya untuk
barang/ proyek tertentu.
Penyimpangan terhadap penggunaan pembiayaan
akan berakibat tidak sahnya perjanjian kredit atau
pembiayaan karena objek perjanjian adalah pembelian
barang / pelaksanaan projek, bukan uang seperti
perjanjian kredit bank konvensional (pinjaman rekening
koran / PRK, fasilitas over draft).
d. Keuntungan dan pembayaran
Setiap pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah
akan diperoleh keuntungan. Misalnya dalam sistim jual
beli atau fasilitas Murabahah akan didapat keuntungan
yang disebut margin keuntungan. Margin keuntunagan
baik sendiri maupun secara bersama dengan pokok
pembiayaan akan diangsur setiap bulannya sesuai
kesepakatan.
e. Barang agunan secara syariah diatur dalam surat AlBaqarah: 28:
Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah
tidak secara tunai, sedang kamu tidak memperoleh
seorang penulis, maka hendaknya ada barang
tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang
f. Biaya yang dibebankan, yaitu biaya administrasi
sebesar 1% dari total fasilitas pembiayaan.
g. Pengutamaan Pembayaran