Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Penanggung
: Ny. KS
: 42 th
: Perempuan
: Sudah Menikah
: Hindu
: Indonesia
: SMA
: IRT
: Tn. NS
: 45 th
: Laki-laki
: Sudah Menikah
: Hindu
: Indonesia
: SD
: Buruh Pabrik
: Jln. Sulatri, Gg. II, Kesiman
: 8 Novenber 2015
: Bronkitis Akut
: 385579
:: Istri
B. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk RS
Pasien mengatakan sesak napas dan batuk serta nyeri dada, susah tidur, mual
muntah, dan demam.
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas
c. Kronologi Keluhan
Pasien datang ke UGD RSUD Wangaya dengan keluhan batuk,susah tidur, sesak
napas, mual muntah, dan demam sejak 3 hari yang lalu tanggal 5 November
2015. Tadi pagi saat pasien membersihkan halaman rumahnya tiba-tiba pasien
sesak nafas dan nyeri dada maka dari itu keluarga pasien memutuskan untuk
membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di UGD pasien
Ranitidine
: 2x 50 mg
Cefotaxim
: 3x 1 g
Dexametason
: 3x1 amp
Combivent
: 2x1 amp
Paracetamol
: 2x1fls
a. BAB : Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAB 1 kali tadi pagi dengan
konsistensi lembek.
b. BAK : Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAK 2 kali dari pukul 06.0010.00 WITA dengan warna kuning jernih berbau khas.
4. Gerak dan Aktivitas
Saat pengkajian pasien mengatakan lemas sehingga semua gerak dan aktivitasnya
dibantu oleh keluarga.
5. Istirahat dan Tidur
Saat pengkajian pasien mengeluh susah tidur suster sejak 3 hari yang lalu, tidur
tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk dan sesak serta nyeri pada dada.
Selama 3 hari ini hanya tidur selama 4 jam dari pukul 01.00-05.00 WITA. Sebelum
sakit pasien biasanya tidur dengan nyenyak selama 8 jam dari pukul 22.00-05.00
6.
7.
8.
9.
WITA.
Pengaturan Suhu Tubuh
Saat pengkajian pasien mengatakan badan terasa panas.
Kebersihan Diri
Saat pengkajian pasien mengatakan dilap menggunakan handuk basah 2 kali sehari
Rasa Nyaman
Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri di dada.
P : Nyeri disebabkan karena penyakit Bronkitis
Q: Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri dirasakan pada bagian dada
S: Skala nyeri 4 menurut skala 0-10
T: Nyeri dirasakan hilang timbul dan meningkat saat batuk
Rasa Aman
Saat pengkajian pasien mengatakan merasa aman ketika berada di RS karena
: Lemah
: Compos Mentis
: Sawo matang
: Tegap
: Baik
: 170 cm/55kg
2. Gejala Kardinal
a. TD
: 120/80 mmHg
b. Suhu
: 37,8oC
c. Nadi
: 86 x/menit
d. RR
: 26 x/menit
3. Keadaan Fisik
a. Kepala
: Bentuk simetris, rambut pendek dan berwarna hitam, kulit kepala
bersih, nyeri tekan (-), benjolan (-)
b. Mata
:Bentuk simetris, reflek mata baik, pupil isokor, konjungtiva merah
muda, sklera berwarna putih, kelopak mata bagian bawah berwarna kehitaman.
c. Hidung
: Bentuk simetris, secret (-), napas cuping hidung (-),
d. Telinga
: Bentuk Simetris, pendengaran baik, lesi (-), nyeri tekan (-),
Serumen (-)
e. Mulut dan Gigi: Mukosa mulut kering, gigi lengkap dan bersih, lidah simetris,
4
f. Wajah
g. Leher
kiri, kuku pendek dan bersih, edema (-), kekuatan otot 555
555,
CRT< 2 detik.
Bawah
: Bentuk Normal, jari kaki lengkap, kekuatan otot baik, kuku pendek
dan bersih, edema (-), kekuatan otot 555
E. Pemeriksaan Penunjang
No
Hematologi
Hasil
Normal
.
1.
Haemoglobin
16 gr/dl
2.
Hematokrit
50 %
40 50 %
3.
Leukosit
18.487 mm3
5000-18000 g/ mm
4.
Trombosit
16.000 mm3
5.
Eritrosit
4.61 juta/mm3
Pemeriksaan lab tanggal 8 November 2015
Etiologi
Problem
1.
DS:
Pasien
mengatakan Masuknya
mikrobakterium
tidak efektif
Terjadinya peradangan
Banyaknya
tuberkel
disaluran
nafas
Hipertermi
Fenomena infeksi
Penyebaran
Virus/bakteri
ke
seluruh tubuh
Baktermia/viremia
Hipertermi
2.
Nyeri Akut
3.
Insomnia
lalu,
nyenyak
tidur
dan
REM menurun
mata
bagian
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi mukus berlebih d.d pasien
mengatakan merasa sesak dan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu dan dahak sulit
di keluarkan, suara napas ronchi +/+, RR: 26 x/menit.
2. Hipertermi b.d proses infeksi d.d pasien mengatakan badan terasa panas, suhu tubuh
pasien 37,8oC
3. Nyeri akut b.d adanya peradangan pleura d.d Saat pengkajian pasien mengatakan
nyeri di dada, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, Skala nyeri 4 menurut skala 010, Nyeri dirasakan hilang timbul dan meningkat saat batuk, wajah pasien tampak
meringis.
4. Insomnia b.d ketidaknyamanan fisik d.d pasien mengeluh susah tidur suster sejak 3
hari yang lalu, tidur tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk dan sesak
serta nyeri pada dada, selama 3 hari ini hanya tidur selama 4 jam, pasien tampak
lemah, kelopak mata bagian bawah berwarna kehitaman.
10, Nyeri dirasakan hilang timbul dan meningkat saat batuk, wajah pasien tampak
meringis.
4. Insomnia b.d ketidaknyamanan fisik d.d pasien mengeluh susah tidur suster sejak 3
hari yang lalu, tidur tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk dan sesak
serta nyeri pada dada, selama 3 hari ini hanya tidur selama 4 jam, pasien tampak
lemah, kelopak mata bagian bawah berwarna kehitaman.
10
a.
N
i. t.
c. P E R E N C A N A A N
b. DIAGNOSA
f.
KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak
TUJUAN
h. RASIONAL
w. Setelah
tindakan
keperawatan
mampu
dan
g. INTERVENSI
meningkatkan
mempertahankan
12-20 x/menit)
aa. -dapat
mengeluarkan
sputum/batuk efektif
ab. -tidak ada suara napas
abnormal
tekanan
ac.
ad.
darah,nadi,respirasi
fowler
dapat memaksimalkan
ae.
af.
ag.
ventilasi
latihan
bernapas
efektif dapat
3. Batuk
memudahkan
pengeluaran secret di
dalam
terapi
mukolitik:
Dexamethasone: 3
x 5 mg IV
Combivent:
sehingga
dalam
4. Terapi
mukolitik
dapat mengencerkan
dan
memudahkan
pengeluaran dahak.
2x1
amp IV
aj.
ak. Hipertermi
dengan
berhubungan
proses
infeksi
badanya
ai.
al. Setelah
dilakukan 1. Observasi TTV
1. Mengetahui
2. Anjurkan
pasien
tindakan
keperawatan
perkembangan
cukup minum
selama 3 x 24 jam
kondisi pasien
3. Beri kompres hangat
2. Agar pasien tidak
diharapkan suhu tubuh
au.
dehidrasi
pasien tidak panas dengan
4. Delegasi pemberian 3. Untuk
menurunkan
kriteria hasil:
obat antibiotic dan
suhu tubuh
11
Pasien mengatakan badanya
4. Mempercepat proses
antipiretik:
tidak terasa panas
penyembuhan
av. - Paracetamol : 2
Tanda-tanda vital dalam rentang
d. IV. IMPLEMENTASI
e.
f.
No
g.
Ha
ri/Tgl
W
m.
aktu
n.
Mi
nggu,
h.
i.
j. Tindakan
k. Evaluasi
l. P
o. Dx
K
ep.
bg.
8 2, 3
November
bh.
da.
2015
o.
bi.
db.
bj.
dc.
skala 0-10
ea. Suara napas ronchi +/+
bk.
dd.
bl.
de.
bm.
df.
bn.
dg.
Pk.
10.00
p.
q.
r.
s.
t.
u.
Pk.
10.13
v.
w.
x.
Pk.
10.30
y.
z.
aa.
Pk.
10.10
ab.
ac.
Pk.
bo.
bp. 1,
dh.
di.
eb. TD
: 120/80 mmHg
: 86 x/menit
: 26 x/menit
bq.
ei.
11.00
ad.
ae.
af.
Pk.
bw.
11.30
ag.
ah.
ai.
Pk.
bz.
12.00
aj.
Pk.
cc.
15.30
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.
aq.
ar.
Pk.
16.00
as.
at.
au.
av.
Pk.
20.00
aw.
ax.
Pk.
20.15
ay.
az.
Pk.
bx. 1
by.
ca. 3
cb.
cd. 2
ce. 1,
2,
3
cf.
cg.
ch.
ci.
cj.
ck.
cl.
cm.1,
2,
3
cn.
keluar.
6. Pasien mendengarkan penjelasan dan instruksi
tidur: berdoa
10. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas
dalam dan visualisasi sebelum tidur.
dz.
20.30
ba.
bb.
bc.
Pk.
co.
cp.
cq. 4
20.35
bd.
be.
Pk.
cr.
cs. 4
ct.
20.40
bf.
cu. 1,
2,
4
cv.
cw.
cx. 4
cy.
ej.
2
cz. 4
1, 1. Delegasi pemberian terapi:
im.- Ranitidine 50 mg IV
nin,
9 2,3
in. - Cefotaxim 1 g IV
gl.
November
io. - Dexamethasone 5 mg IV
gm.
ip. - Paracetamol 1 fls IV
2015
gn.
2. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala
el.
Pk. go.
gp.
1,
nyeri, mengobservasi TTV dan suara napas
00.00
em.
2,3,4
pasien
en.
Pk. gq.
iq.
gr.
06.00
gs.
ir.
eo.
gt.
ek.
Se
gk.
kb.
ep.
eq.
er.
es.
et.
eu.
ev.
Pk.
08.00
ew.
ex.
ey.
ez.
fa.
fb.
Pk.
10.00
fc.
fd.
fe.
ff.
fg.
fh.
fi.
Pk.
11.00
fj.
fk.
fl.
Pk.
11.30
fm.
fn.
fo.
Pk.
15.30
gu.
gv.
gw.
gx.
is.
1,
2,3
gy.
gz.
ha.
hb.
hc.
hd.
it.
2,3
he.
hf.
hg.
hh.
hi.
hj.
iu.
batuk efektif
je.
6. Mengajarkan teknik relaksasi: napas dalam dan
teknik distraksi : menonton tv, membaca,
hn. 3
ho.
hp.
hq. 1,
2,
3
jf.
jg.
jh.
ji.
jj.
fp.
fq.
fr.
fs.
ft.
fu.
fv.
fw.
hr.
jk.
8. Delegasi pemberian terapi:
jl. - Cefotaxim 1 gr IV
jm.
- Combivent 1 ampul nebulizer
jn.- Dexamethasone 5 mg IV
9. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan
hs.
ht.
hu.
hv.
Pk.
16.00
fx.
fy.
fz.
ga.
Pk.
20.00
gb.
gc.
Pk.
20.15
gd.
ge.
Pk.
hw.
hx.
hy. 1,
2,
3
hz.
ia.
ib.
ic. 4
20.30
gf.
gg.
gh.
Pk.
id.
20.35
gi.
gj.
Pk.
ig. 1,
ie. 4
if.
2,
4
20.40
tenang
36,2o C.
10. Menjelaskan tentang pentingnya istirahat tidur 8. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV
jo.
perset dan nebulizer. Pasien mengatakan merasa
11. Memberikan posisi yang nyaman: semi fowler
jp.
lebih mudah bernafas setelah diberikan obat
jq.
melalui nebulizer dan dahak lebih mudah keluar.
12. Menganjurkan pasien untuk melakukan ritual
9. Jumlah pengunjung dikurangi, hanya ada 1
tidur: berdoa
orang keluarga yang menunggui pasien
13. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas
10. Pasien mendengarkan penjelasan petugas dan
dalam dan visualisasi sebelum tidur.
mengerti tentang pentingnya istirahat dan tidur
11. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler,
pasien mengatakan lebih mudah bernapas
dengan posisi ini dan nyeri berkurang
12. Pasien tampak berdoa dengan kusyuk
jz.
13. Pasien mengikuti instruksi perawat. Pasien
mampu melakukan teknik relaksasi napas
dalam dan visualisasi.
ka.
ih.
ii.
16
ij. 4
ik.
kc.
kd.
asa,
Sel
il.
mf.
10 2,3
mg.
November
mh.
2015
mi.
ke.
Pk. mj.
mk.
00.00
kf.
2,3,4
kg.
Pk. ml.
mm.
06.00
mn.
kh.
mo.
ki.
mp.
kj.
mq.
kk.
mr.
kl.
ms.
km.
mt.
kn.
ko.
2,3
kp.
Pk. mu.
mv.
08.00
mw.
kq.
mx.
kr.
my.
ks.
mz.
1,
1,
os.
pz.
kt.
ku.
kv.
Pk.
10.00
kw.
kx.
ky.
kz.
la.
lb.
lc.
Pk.
2,3
na.
nb.
nc.
nd.
ne.
nf.
11.00
ld.
le.
lf.
Pk.
nj. 3
11.30
lg.
lh.
li.
Pk.
nm.
15.30
lj.
lk.
ll.
lm.
ln.
lo.
lp.
lq.
Pk.
no.
16.00
lr.
ls.
batuk efektif
pc.
15. Mengajarkan teknik relaksasi: napas dalam dan
nl.
1,2,3
nn.
np.
nq.
nr.
ns.
nt.
nu. 1,
2,
nk.
keluar.
pu.
4. Pasien mengatakan badan sudah tidak terasa
lt.
lu.
lv.
3
nv.
Pk.
nw.
20.00
lw.
lx.
Pk.
tidur: berdoa
22. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas
nx.
ny.
20.15
ly.
lz.
Pk.
po.
pp.
21. Menganjurkan pasien untuk melakukan ritual
nz. 4
oa.
20.30
ma.
mb.
mc.
Pk.
ob. 4
20.35
md.
me.
Pk.
2,
oc.
od. 1,
oe.
20.40
of.
og. 4
oh.
qa.
qb.
bu,
Ra
oi.
qq.
11 2,3
qr.
November
qs.
2015
qt.
qc.
Pk. qu.
qv.
00.00
4
1, 1. Delegasi pemberian terapi:
rh. - Ranitidine 50 mg IV
ri. - Cefotaxim 1 g IV
rj. - Dexamethasone 5 mg IV
rk. - Paracetamol 1 fls IV
2. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala
1,
sc.
qd.
qe.
Pk.
06.00
qf.
qg.
qh.
qi.
qj.
qk.
ql.
qm.
qn.
qo.
Pk.
2,3,4
qw.
qx.
qy.
qz.
ra.
rb.
rc.
rd.
re.
rf.
pasien
rl.
rm.
rn.
ro.
bugar
sa.Suara napas ronchi -/-, Tekanan darah:
rp.
rq.
1,
2,3
rg.
08.00
qp.
rr.
sd.
se.
sf.
N
V. EVALUASI
sg.
Hari/Tanggal/
Waktu
sh.
No.
Dx Kep
si.
Evaluasi Sumatif
sj.
araf
20
sk. sl.
1
Rabu,
11 sn.
November 2015
sm.
Pk. 10.00
st.
su.
Rabu,
November 2015
sv.
Pk. 10.00
tc.
td.
November 2015
te.
Pk. 10.00
tl.
tm.
November 2015
tn.
Pk. 10.00
Rabu,
Rabu,
so.
S : pasiem mengatakan sudah tidak sesak
ss.
sp. O :RR: 20 x/menit, tidak ada suara napas abnormal, pasien mampu
melakukan batuk efektif
sq.
A : masalah teratasi
sr.
P : pertahankan kondisi
11 sw.
tb.
11 tf.
tk.
11 to.
tp. S : Pasien mengatakan tadi malam sudah dapat tidur dengan nyenyak, tt.
tidur dari pukul 21.00-05.30, badan terasa bugar.
tq. O : wajah pasien tampak rileks dan tidak lemas
tr. A: masalah teratasi
ts. P : pertahankan kondisi pasien
tu.
21