Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan
melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka.
Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan. Aliran
udara dapat mempercepat proses penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memberikan
kesejukan bagi penghuni bangunan.
Pada dasarnya penghawaan alami di dalam bangunan merupakan jaminan akan adanya
aliran udara yang baik dan sehat dengan kesejukan yang sewajarnya. Untuk mendapatkan
penghawaan yang baik perlu dirancang bentuk, elemen dan detail arsitektur yang bertujuan
mengoptimalkan aliran udara sejuk. Pertimbangan utama dalam perancangan optimalisasi
penghawaan alami adalah dengan menganalisis datangnya arah angin.
Secara umum angin memiliki arah yang dipengaruhi iklim makro. Sebagai contoh di
wilayah Indonesia angin dalam iklim makro megalir dari arah Tenggara ke Barat Daya.
Namun demikian iklim mikro yang dipengaruhi cuaca dan bentuk-bentuk di sekitar bangunan
akan lebih mempengaruhi aliran angin tersebut. Ada teori penataan masa bangunan yang di
buat berselang-seling hingga aliran angin dapat lebih lancar tanpa tertutupi salah satu
bangunan. Bentuk lain dari pengelolaan lingkungan sekitar bangunan adalah rancangan
tangkapan angin dengan masa bangunan yang menyudut hingga mengarahkan angin lebih
keras.
Untuk penataan ruang dalam bangunan juga dapat diatur hingga ada aliran angin dari
lokasi ruang yang dingin menuju ke lokasi ruang lain yang panas. Hal ini perlu dipahami
dengan ilmu fisika yang menetapkan bahwa udara akan mengalir dari tempat bertekanan
rendah pada suhu yang dingin menuju tempat bertekanan tinggi pada suhu yang panas. Jika
dalam satu bangunan terdapat ruang panas dibagian atap, sedang ruang dingin di bagian
bawah yang terteduhi pohon atau terdinginkan dengan kolam, maka perlu diatur ruang-ruang
diantaranya sehingga menjadi penghubung dua lokasi ruang yang berbeda tekanan dan suhu
tersebut. Ruang-ruang antara ini seayaknya memiliki bukaan atau dibuat dengan partisi yang
tidak memenuhi dinding sehingga dapat mengalirkan angin.
Dalam kasus tertentu arah angin dapat sejajar dengan dinding, oleh karenanya perlu
rancangan detail arsitektur agar membentuk bukaan yang mampu menangkap arah angin
tersebut. Sirip-sirip yang diletakkan vertikal di samping jendela akan dengan mudah
menangkap angin dan mengalirkannya ke dalam ruang hingga tercapai kesejukan. Dalam satu
ruang minimal perlu diletakkan dua jendela dalam posisi yang berjauhan agar terjadi ventilasi
silang (cross ventilation).
Perlu diwaspadai pula bahwa angin ini terkadang membawa debu. Lingkungan luar yang
penuh dengan perkerasan atau terbuka dengan penutup tanah/pasir berpotensi menerbangkan
debu hingga terbawa angin masuk ke dalam bangunan. Untuk mengantisipasi selayaknya di
sekeliling bangunan banyak ditanam pepohonan dan rumput sebagai filter debu sekaligus
pendingin suhu. Rumput dan tanaman perdu yang terkena debu akan bersih ketika terjadi
penyiraman pada dedaunan dan membawa kotoran jatuh ke dalam tanah
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin
merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara
yang rendah ke suhu udara yang tinggi.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik
kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di
terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas
matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang
cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang
menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi
panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Untuk kenyamanan, lubang ventilasi harus pada tingkat penghuni. Bukaan tinggi
melampiaskan mengumpulkan udara panas di dekat langit-langit dan yang paling berguna
untuk pendinginan konvektif.
Hal ini dapat dihindari dengan ventilasi yang cukup ruang atap. Ventilasi juga akan
mengurangi perpindahan panas radiasi dengan menurunkan suhu permukaan bagian dalam
kulit luar dan dengan demikian mengurangi suhu langit-langit.
Perhatian harus dibayar dengan desain bukaan dari ruang ini dan orientasi mereka dalam
kaitannya dengan angin yang berlaku. Bahkan jika angin ini sendiri lebih hangat daripada
nyaman, (itu akan, oleh karena itu, dikeluarkan dari ruangan itu sendiri), suhu atap baik di
luar dan di dalam kulit luar yang mungkin jauh lebih tinggi: pembukaan akan sehingga masih
membantu dalam menghilangkan sebagian panas.
Ventilasi Silang
Untuk mencapai sirkulasi udara yang handal, bangunan harus dirancang untuk crossventilasi. Perawatan harus diambil untuk tidak menghambat seperti ventilasi silang dengan
partisi interior yang dirancang secara tidak benar. Ketika sebuah ruangan dibagi dengan cara
partisi - atau ketika ada beberapa kamar bersama-sama dengan pintu masuk dan keluar yang
dipisahkan oleh pintu atau ruang - udara berubah arah dan kecepatan saat melewati ruangan.
Ini, secara umum, mengurangi gerakan udara. Dengan menciptakan turbulen, sirkulasi
pergerakan udara di dalam ruangan, bagaimanapun, sebuah ventilasi efektif lebih dari daerah
dapat mengakibatkan.
Partisi diatur sejajar dengan aliran udara dapat membagi arus ini, tapi tidak mengurangi
kecepatan.
Gambar 9. Shading bangunan dan elemen bangunan dengan konstruksi kantilever, arcade,
loggia dan bagian bangunan yang tinggi.
Jenis dan Bentuk Bangunan
Tujuan utama adalah pengurangan keuntungan panas langsung oleh radiasi melalui
bukaan dan suhu permukaan internal. Bangunan karenanya harus dirancang tidak hanya
dengan bukaan yang dilindungi, tetapi juga dengan dinding yang dilindungi. Tugas ini akan
lebih mudah jika bangunan tetap rendah. Selain itu, atap harus memperpanjang jauh
melampaui garis dinding, dengan atap menjorok luas dan cara lain shading.
istirahat, tubuh manusia lebih sensitif terhadap iklim. Di sisi lain, toko dan ruang tambahan
lainnya dapat ditemukan di sisi barat.
Dapur
Asalkan dapur terutama digunakan pada pagi dan siang jam, dapat berada di sisi barat
juga.
Kamar Utama
Kamar utama yang digunakan sering kali hari, seperti ruang keluarga, tidak boleh berada
di sisi timur atau barat.
Gambar 13. Rencana Skema rumah khas Mesir yang dibangun sebelum 3000 SM.
Di rumah halaman oriental khas, teras tertutup, yang biasanya pada dua atau tiga sisi
halaman, dan tertutup galeri yang sama pada lantai pertama membantu mengurangi panas
yang diperoleh pada siang hari dan menyediakan area teduh. Rasio yang benar antara tinggi
dan lebar halaman harus selalu memungkinkan untuk shading yang memadai, bahkan ketika
matahari musim panas hampir tepat di atas kepala. Ketika halaman disediakan dengan air dan
tanaman, ia bertindak sebagai sumber pendingin dan memodifikasi iklim mikro yang sesuai.
Di daerah dengan malam yang dingin atau musim dingin halaman pengadilan harus
memungkinkan untuk eksposur selatan memadai untuk keuntungan panas pasif dan harus
dilengkapi dengan perangkat shading bergerak untuk periode panas.
Namun, jenis satu atau dua bangunan bertingkat halaman tidak dapat selalu memenuhi
kebutuhan perencanaan fungsional dan perkotaan saat ini, di mana kepadatan penduduk yang
tinggi, penggunaan lahan ekonomi, lalu lintas mobil yang memadai, aksesibilitas dan
transportasi umum yang cocok, dll diperlukan.
Gambar 14. Courtyard rumah dengan galeri tertutup dan kolam renang internal penguapan,
siang dan malam situasi
10
Sun Shading
Definisi Sun Shading
Menurut Handayani (2010), bukaan merupakan suatu elemen yang tidak terpisahkan
dalam bangunan, khususnya terkait dengan pencahayaan dan penghawaan alami. Pada
area tropis seperti Indonesia, letak dan ukuran dari suatu bukaan harus direncanakan
dengan baik. Bukaan yang terlalu besar dapat menimbulkan efek silau dan pemanasan
ruang akibat radiasi matahari secara langsung. Untuk mengatasi hal tersebut,
penggunaan sun shading pada bukaan diperlukan.
Menurut Lechner (2001), Sun shading merupakan salah satu strategi dan langkah
pertama untuk mencapai kenyamanan thermal didalam bangunan, akan tetapi untuk
mencapai kenyamanan thermal terdapat aspek lain yang harus diperhitungkan.
Untuk menggunakan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan, bukaan harus di beri
penagkal untuk mengontrol silau dan panas
Sun shade design can be regarded as combined solution from architecture and
daylight situation.(wei, Generative Sun Shade Design, Germany, 2009.)
Mendesain sun shading merupakan sebuah solusi gabungan dari arsitektur dan situasi siang
hari (daylight)
11
Jenis sun shading sangat beragam dan terbagi menjadi beberapa klasifikasi, pada
penelitian yang dilakukan oleh Wall & Hube (2003), sun shading dibagi menjadi
3(tiga), yaitu External, Interpane, dan Internal. Dan berdasarkan dari ketiga jenis
diatas, hasil analisis mengatakan yang paling baik adalah External. Berikut adalah
ilustrasinya.
Screening Horizontal
12
Screening Vertikal
Egg-crate
13
Screening, tirai
Sebuah pergola dapat dibuat dari bambu atau kayu komponen. Pemutaran horisontal dapat
ditumbuhi vegetasi merayap untuk shading yang lebih baik. Balkon dan loggia sebagai
elemen arsitektur dapat membantu dalam memberikan keteduhan.
Ketika meliputi wilayah horisontal yang besar, unsur-unsur seperti juga perlindungan yang
sangat efisien untuk permukaan atap.
14
Gambar 19
Daftar Pustaka
15
http://uruhara69.blogspot.com/2014/09/penghawaan-alami.html
http://19design.wordpress.com/2011/04/23/mengenal-lebih-jauh-sistem-ventilasi/
http://www.scribd.com/doc/250208917/Penghawaan-Di-Dalam-Bangunan#scribd
16