Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalahini tentangASKEP TUMOR GINJAL.
Selama menyusun makalah ini, kami mendapat banyak bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak termasuk anggota kelompok 3. Untuk itu perkenankan kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penyusunan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi
kami serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan.
Amin-amin ya Robbal Alamin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan
melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisma tubuh.
Penakajian keperawatan pada system perkemihan adalah salah satu dari komponen
dari proses keperawatan yang merupakan suatau usaha yang dilakukan oleh perawat dalam
menggali permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data, membuktikan data
tentang status kesehatan seorang klien. Keahlian dalam melakukan observasi komunikasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses
keperawatan.
Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor
prostat dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan ultrasonografi abdomen
sebagai salah satu pemeriksaan screening (penyaring) di klinik-klinik rawat jalan, makin
banyak diketemukan kasus-kasus tumor ginjal yang masih dalam stadium awal.
Karsinoma sel renal adalah jenis kanker ginjal yang banyak ditemukan pada orang dewasa.
Wilms tumor atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang sering terjadi pada anak-anak di
bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada orang dewasa. Kira-kira 500 kasus terdiagnosa
tiap tahun di Amerika Serikat. 75% ditemukan pada anak-anak yang normal ; 25% nya terjadi
dengan kelainan pertumbuhan pada anak. Tumor ini responsive dalam terapinya, 90% pasien
bertahan hidup hingga 5 tahun.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Tumor Ginjal?
2. Etiologi dari Tumor Ginjal?
3. Bagaimana patofisiologi dari tumor ginjal ?
4. Apa manifestasi klinis dari Tumor Ginjal?
5. Apa klasifikasi dari Tumor Ginjal ?
6. Bagaimana penatalaksanaan yang tepat bagi penderita Tumor Ginjal?
7. Bagaimana pencegahan dari Tumor Ginjal ?
Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah yang berupa makalah tentang tumor
ginjal.
1.3.2
Tujuan khusus
Manfaat Penulisan
1.
2.
Bagi
pembaca : Untuk
menambah
wawasan
kita
mengenai
pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, dan pengobatan untuk penyakit tumor ginjal tersebut
3.
Bagi
penulis
: Terpenuhinya
tugas Keperawatan
Medikal
Bedah yang
berupa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah organ
berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu
untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke
kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal. Tumor Ginja
terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya, sel yang lebih tua mati dan
diganti oleh sel baru. Ketika proses ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru
tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Ketika tumor ginjal jinak, tidak
kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, kadang-kadang tumor dapat
mengganggu fungsi organ, sehingga mereka bisa diangkat melalui pembedahan.
2.2 Etiologi
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menemukan
faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal.
Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat dengan timbulnya kanker ginjal. Faktor
resiko lainnya antara lain :
Kegemukan
Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga
pekerja yang terpapar oleh asbes)
Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki
resiko tinggi)
2.3 Patofisiologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada di dalam
korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang ditemukan kista-kista yang
berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan diresorbsi.
Tumor tersebut tumbuh dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.
Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang ke luar renal. Mempunyai
gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan
bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama
jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini
pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen,lunak dan
menyerupai jaringan ikat. Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen
dan di katakana sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal dengan di
lakukan palpasi. Munculnya tumor dapat sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh
dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena
renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi
nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal.
Pathway:
b.
c.
Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh- pembuluh
darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan
merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri mengeluarkan rennin
d.
Anemia
5
e.
f.
g.
Demam
h.
Malaise
i.
Anoreksia
j.
Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran kencing.
Penyebaran
Setelah melewati kapsul ginjal,tumon akan mengadakan invasi ke organ di
sekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta.penyebaran secara
hematogen melalui vena renalis ke vena kava,kemudian mengadakan metastasis keparu
(85%),hepar (10%),dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal kontralateral.(Basuki,
2011)
The National Wilms Tumor Study Group (NWTSG) membagi 5 stadium tumor Wilms,
yaitu :
a. Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini
dapat di reseksi dengan lengkap.
b. Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan
sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe
para-aortal. Tumor masih dapat direseksi dengan lengkap.
c. Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar,
peritoneum dan lain-lain.
d. Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan
tulang.
e.
Stadium V
Tumor sudah mengenai kedua ginjal (lesi, bilateral). Pada saat diagnosis.
Gambaran klinis
hemangioma
pada
pielum
ginjal.
Untuk
itu
bantuan
Hamartoma Ginjal
Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas
komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Lesi ini bukan merupakan tumor sejati,
tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong
dan menyebabkan terangkatnya simpai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi
ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000). Lima puluh persen dari
hamartoma ginjal adalah pasien Tuberous sklerosis atau penyakit Bournville yaitu suatu
kelainan bawaan (Basuki, 2003).
B.
Fibroma Renalis
Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau tumor sel
interstisial reno-medulari. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan
diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel
spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus di dekatnya.
C.
kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak dalam korteks ginjal.
D.
Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya (tanda
terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi) banyak ditemukan.
E.
perdarahan, sehingga memberikan rasa nyeri atau merupakan predisposisi kehilangan darah
yang banyak sewaktu terjadi trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel
jukstaglomerulor yang memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi
(Underwood, 2000). Jenis tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma (De
Jong, 2000).
2.5.2 Tumor Ganas (kanker)
A.
Adenokarsinoma Ginjal
Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus
proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan 3% dari seluruh keganasan pada orang
dewasa.Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai : tumor Grawitz, Hipernefroma,
Karsinoma sel Ginjal atau Internist tumor (Basuki, 2003).
B.
Nefroblastoma
Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang dari
10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini merupakan tumor
urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang lebih 10% tumor ini
menyerang kedua ginjal secara bersamaan (Basuki, 2003). Insiden puncaknya antara umur 14 tahun. Anak perempuan dan laki-laki sama banyaknya. (Underwood, 2000). Tumor Wilms
merupakan 10% dari semua keganasan pada anak.
Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor Wilm atau karsinoma sel embrional.
Tumor Wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa: anridia, hemihipertrofi dan
anomali organ urogenitalia (Basuki, 2003).
C.
ditandai
dengan
adanya
hematuria
atau
obstruksi
(Underwood,
2000)
Tumor ini sering menginfiltrasi dinding pelvis dan dapat mengenai vena renalis (Underwood,
2000)
2.6 Komplikasi Tumor Ginjal
a.
Tumor Bilateral
b.
c.
d.
e.
2. Ultrasonografi
Merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid dengan
tumor yang mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai
tumor padat di daerah ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada biopsi. Pada
potongan sagital USG bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak mengalami
pembesaran, lebih predominan digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan
area yang echotekstur heterogenus.
3. CT-Scan
Memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi
konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma;
deteksi massa multipel; penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah
besar dan evaluasi dari ginjal yang lain. CT scan memperlihatkan massa heterogenus di ginjal
kiri danmetastasis hepar multiple. CT scan dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan
metastasishepar multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta.
4. Laboratorium
9
kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang berkhasiat sitotoksik tinggi
terhadap sel ganas dan mempunyai efek samping yang rendah terhadap sel yang
normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah didasarkan penelitian
sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4
8 minggu. Jadi, tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko rupture
intraoperatif dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih mudah di reseksi total.
Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan tumor Wilms,
yaitu : Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan Siklofosfamid. Mekanisme
kerja obat tersebut adalah menghambat sintesa DNA sehingga pembentukan protein tidak
terjadi akibat tidak terbentuknya sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan
sel-sel kanker tidak terjadi.
Aktinomisin D
Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces, diberikan lima hari berturutturut dengan dosis 15 mg/KgBB/hari secara intravena. Dosis total tidak melebihi 500
mikrogram.Aktinomisin D bersama dengan vinkristin selalu digunakan sebagai terapi
prabedah.
Vinkristin
Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya diberikan dalam satu dosis 1,5
mg/m2 setiap minggu secara intravena (tidak lebih dari 2 mg/m2). Bila melebihi dosis dapat
menimbulkan neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi pada
waktu pemberian secara intravena.Vinkristin dapat dikombinasi dengan obat lain karena
jarang menyebabkan depresi hematologi, sedangkan bila digunakan sebagai obat tunggal
dapat menyebab relaps.
Adriamisin
11
Cisplatin
Dosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau 20 mg/m2/hari selama lima hari
berturut-turut.
Siklofosfamid
Dari nitrogen mustard golongan alkilator. Dosis 250 1800 mg/m2/hari secara intravena
dengan interval 3-4 mg. Dosis peroral 100-300 mg/m2/hari.
29. Pencegahaan
pencegahan terhadap ancaman oenyakit ini adalah dengan menerapkan gaya hidup
sehat. Mengkonsumsi makanan yang sehat , yang dapat menurunkan risiko terjadinya
penyakit tumor ginjal ini. Tidak merokok, karena merokok salah satu yang dapat
mengakibatkan terjadinya tumor ginjal.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
TUMOR GINJAL
A.
PENGKAJIAN
Biodata
1)
Nama
Identitas klien
: Tn A
12
Umur
: 30 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Islam
Suku/Bangsa
: Bugis
Pendidikan
: Strata 1
Pekerjaan
: PNS
Pendapatan
2)
Nama
: Ny c
Umur
: 28 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Islam
Suku/Bangsa
: Bugis
Pendidikan
: Diploma
Pekerjaan
: IRT
Pendapatan
: Istri klien
B.
Riwayat Kesehatan
1)
a)
Keluhan Utama
b)
: Nyeri Pinggang
: Penumpukan massa
: Skala nyeri 6
c)
d)
e)
2)
Riwayat kesehatan masa lalu : Pasien sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat
penyakit apapun dan pasien juga belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
3)
Pemeriksaan Fisik
1)
Keadaan Umum
2)
3)
Vital Sign
TD
: Baik
:
110/70 mmHg
RR :
20x /menit
88x /menit
369 C
4)
Kepala
a)
Inspeksi
Bentuk mesochepal
b)
Palpasi
5)
Mata
a)
Inspeksi
Simetris
b)
Palpasi
6)
Hidung
a)
Inspeksi
14
Simetris
b)
Palpasi
7)
Telinga
a)
Inspeksi
Simetris
b)
Palpasi
8)
Muka
a)
Inspeksi
b)
Palpasi
9)
Leher
a)
Inspeksi
b)
Palpasi
10) Thorax
a)
Inspeksi
b)
Auskultasi
c)
Palpasi
d)
Perkusi
Sonor ka/ki
11) Abdomen
a)
Inspeksi
b)
Auskultasi
c)
Palpasi
Teraba adanya massa pada abdomen kuadran kanan dan kiri bawah
12) Ekstremitas
a)
Inspeksi
b)
palpasi
13) Kulit
a)
Inspeksi
Warna coklat
D.
1)
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
KIBC
PLT
228.000 H/mm3
Hb
11,3 g/dl
2)
Pemeriksaan Radiologi
3)
Therapy pengobatan
E.
a.
(150.000-390.000)
Sebelum sakit
Makan makanan a.
16
Saat sakit
Makan 3x sehari
sensori dan
yang sehat
b.
pemeliharaan
b.
merokok
kesehatan
Pola nutrisi dan
perokok aktif
a.
Selera makan
a.
cairan tubuh
baik
menurun
b.
3
4
Klien adalah
Tidak ada
b.
Klien tetap
Nafsu makan
Klien diet rendah
pantangan makanan
lemak
c.
c.
Mengkonsumsi
Mengkonsumsi air
Pola eliminasi
b.
a.
istrahat
jam sehari
b.
b.
BAK 3x sehari
Lamanya tidur
Kualitas tidur
b.
a.
baik
a.
Klien bekerja
kurang baik
a.
Klien tidak bekerja
latihan
sebagai PNS
b.
b.
Melakukan
Melakukan
aktivitas secara
oleh keluarga
Pola presepsi
mandiri
a.
Klien adalah
a.
terhadap diri
seorang ayah
pasien
b.
keras
Klien adalah
Lemah, tidak
mampu bekerja
Pola hubungan
a.
Interaksi baik
a.
Interaksi baik
peran
Pola sensori
a.
Baik
a.
reflek daerah
kognitif
Pola stress dan
a.
tidak ada
pinggang menurun
a.
tidak ada
10
koping
Pola keyakinan
kecemasan
a.
menjalankan
kecemasan
a.
tidak dapat
dan kepercayaan
ibadah 5 waktu
menjalankan ibadah 5
waktu
F.
Lingkungan
17
Klien tinggal bersama dengan seorang istri dan dua orang anak, tempat tinggal klien
merupakan sebuah rumah permanent dengan sumber penerangan dari PLN dan sumber air
dari PDAM.
G.
Psikososial
Klien mengatakan merasa menyesal dengan penyakit yang dideritanya dan bersedia untuk
bergaya hidup sehat kedepannya
1. Analisa Data
Data
Data subjektif :
Klien
Etiologi
Tumor wilms
mengatakan
Masalah
Nyeri
Tumor belum
menembus kapsul
mengatakan
sulit
ginjal
Berdiferensiasi
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena
Data objektif :
Ekspresi
klien
renal
nampak
meringis
Nyeri
Tumor wilms
Tumor belum
Data objektif
Porsi
makan
menembus kapsul
tidak
di
ginjal
habiskan
18
Perubahan nutrisi:
kurang
dari
kebutuhan tubuh.
Berdiferensiasi
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena
renal
Disfungsi ginjal
Gangguan
keseimbangan asam
dan basa
Asidosis metabolic
Nafsu makan
Data subjektif :
berkurang
Tumor wilms
Tumor belum
menembus kapsul
Data objektif
ginjal
Berdiferensiasi
oleh keluarga
Klien nampak tirah baring
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena
renal
2. Diagnosa Keperawatan
19
Intoleransi
aktivitas
1)
2)
3)
3. Intervensi
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Nyeri
Pasien tidak
berhubungan
mengalami nyeri
Intervensi
dengan efek
fisiologis dari
sampai tingkat
pengurangan nyeri
neoplasia
yang dapat
nonfarmakologis
Berikanan analgesik
sesuai ketentuan
Berikan obat dengan
diterima anak.
Dalam
waktu : .....x24
Lakukan teknik
Menentukan
tindakan selanjutnya
Sebagai analgesik
tambahan
Untuk mencegah
kambuhnya nyeri
jadwal preventif
jam, dengan
kriteria:
Nyeri hilang
Tekanan darah
Rasional
Karena aspirin
meningkatkan
senyawanya
kecenderungan
pendarahan
takipnea
Monitoring asupan
Perubahan
Dalam waktu x
Nutrisi :Kurang
24 jam,
dari Kebutuhan
kebutuhannutrisi
berhubungan
tubuh dapat
perubahan nutrisi :
dengan
terpenuhi dengan
Anoreksi, Letargi,
berlahan
peningkatan
kebutuhan
metabolime,
kehilangan
protein dan
penurunan
kriteria:
Anak mau makan
Tidak Terjadi
hipoproteinemia.
Beri diet yang bergizi
oedema intestine
penurunan berat
badan
Porsi makan habis
status nutrisi
Mencegah status
intake
buruk
Membantu dalam
proses metabolisme
Mengurangi
Setelah dilakukan
aktivitas
perawatan selama
berhubungan
x 24 jam,
dengan
pasiendapat
kurangnya
istirahat dengan
nutrisi tubuh
adekuat dengan
kriteria:
Anak tampak
pengeluaran energy
Mengurangi
kelelahan pada
pasien
Untuk menghemat
energy
segar bersemangat
dalam beraktivita
4.
Implementasi
Mengurangi faktor yang
fisiologis dari
dapat mempengaruhi
Evaluasi
S:
Klien mengatakan
neoplasia
nyeri
Perubahan nutrisi b.d Memenuhui nutrisi klien
kurang dari
kebutuhan
Intoleransi aktifitas
Mengurangi aktifitas
b.d kelelahan
klien
Klien mengatakan
lelah
O:
Ekspresi wajah
tenang
21
Nutrisi klien
terpenuhi
A:
Masalah sudah
teratasi
P:
Hentikan intervensi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah
organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang.
Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat
urin,
yang
pindah
ke
kandung
kemih
dan
keluar
dari
tubuh.
Manusiadilahirkandenganduaginjal.
DiagnosaKeperawatan yang Mungkin Muncul
1) PerubahanNutrisi
:KurangdariKebutuhanberhubungandenganpeningkatankebutuhanmeta
bolime, kehilangan protein danpenurunan intake.
2) Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
B. Saran-Saran
Biasakan untuk gaya hidup sehat, karena dengan ini membuat kita terhindar
dari berbagai macam penyakit. Kita bisa hidup sehat sehingga kitapun tidak mudah
untuk terkena tumor ginjal
22
DAFTAR PUSTAKA
23