Está en la página 1de 20

1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang modern ini sudah ilmu pengetahuan dan teknologi telah
berkembang dengan pesat dan sangatlah maju. Dalam dunia kesehatan sendiri
banyak hal yang telah maju utamanya dibidang penemuan obat-obat dan peralatan
yang canggih untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tentunya perkembangan
ilmu pengetahuan ini diiringi dengan terus dilakukannya berbagai penelitian.
Penelitian yang dilakukan juga tidak melupakan bahwa disamping ilmu yang
ilmiah ada juga kepercayaan kuno atau tradisional yang berkembang di berbagai
masyarakat di dunia. Kepercayaan tersebut tidaklah semuanya salah, sudah ada
banyak penelitian yang mencoba mendalami tentang kepercayaan-kepercayaan
tersebut dan hasilnya menakjubkan bahwa ilmu tersebut dapat dibuktikan secara
ilmiah. Dewasa ini ilmu tersebut dikembangkan dan dapat digunakan sebagai
pengobatan.
Hal tersebut menurut ilmu keilmiahan disebut dengan terapi komplmenter
atau terapi pendukung dari terapi medis yang dilakukan oleh rumah sakit dan
tenaga medis di dalamnya. Terapi komplementer kini telah berkembang dan
banyak diminati oleh masyarakat dengan harapan akan mendapatkan kesembuhan
dengan cara yang lebih cepat. Namun tidak semua terapi yang ada dimasyarakat
telah di uji coba melalui penelitian dan kajian ilmiah, oleh karena itu masyarakat
diharapkan lebih memperhatikan ijin dari terapi yang telah ada dan berkembang di
masyarakat tersebut.
Salah satu terapi yang banyak dikenal adalah terapi yang berasal dari daerah
Asia yaitu Cina, mereka memiliki pengobatan tradisional yang dikenal dengan
terapi akupunktur. Terapi akupunktur ini menggunakan teknik jarum dan
membutuhkan keahlian dari terapis karena tidak sembarang tusukan, tusukan
harus tepat mengenai saraf yang dituju. Tidak hanya akupunktur yang berasal dari
cina, hal yang hampir serupa adalah terapi menggunakan tekanan atau yang
disebut dengan akupressur. Akupressur memiliki prinsip terapi yang mengguna-

kan tekanan seperti pijatan, namun lebih memperhatikan gejala sakit dan daerahdaerah yang akan diberi tekanan lebih pada bagian tubuh yang ingin diberi terapi.
Keperawatan merupakan salah satu tenaga profesional yang juga ikut
terlibat dalam dunia penyembuhan baik sebagai perantara maupun tenga pelayan
langsung. Tentunya perawat juga memiliki kewajiban untuk mengerti bagaimana
terapi komplementer ini berkembang di masyarakat dan juga memahami dari segi
keilmuannya. Seperti tugas perawat sebagai advokat, perawat wajb mengetahui
terapi mana yang menguntungkan masyarakat mana yang tidak. Oleh karena itu
sebagai mahasiswa kepearwatan harus bisa memahami dari awal, untuk itu
makalah ini dibuat untuk memeperdalam keilmuan keperawatan mengenai terapi
kompelementer utamanya akupunktur dan akupressur.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu:
1.2.1 apa definisi akupunktur dan akupresur;
1.2.2 apa manfaat dan tujuan akupunktur dan akupressur;
1.2.3 apa saja indikasi dan kontraindikasi dilakukan akupunktur dan
akupressur;
1.2.4 apa saja hal yang harus diperhatikan pada akupunktur dan akupressur;
dan
1.2.5 bagaimana mekanisme terapi akupunktur dan akupressur.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi akupunktur dan akupresur;
1.3.2 Untuk mengetahui manfaat dan tujuan akupunktur dan akupressur;
1.3.3 Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dilakukan akupunktur dan
akupressur;
1.3.4 Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan pada akupunktur dan
akupressur; dan
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana mekanisme terapi akupunktur dan
akupressur.

1.4 Manfaat
1.4.1 Mengetahui definisi akupunktur dan akupresur;
1.4.2 Mengetahui manfaat dan tujuan akupunktur dan akupressur;
1.4.3 Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dilakukan akupunktur dan
akupressur;
1.4.4 Mengetahui hal yang harus diperhatikan pada akupunktur dan
akupressur; dan
1.4.5 Mengetahui bagaimana mekanisme terapi akupunktur dan akupressur.

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Akupunktur
2.1.1 Definisi
Menurut buku pedoman praktis belajar akupunktur, akupunktur berasal
dari kata Latin. Acus yang artinya jarum dan Punctur yang artinya menusuk, jadi
akupunktur berarti menusuk dengan jarum. Didalam bahasa Inggris menjadi to
puncture, sedangkan dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian
diadaptasikan kedalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum.
Akupunktur merupakan pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan
jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien, telinga, kepala, sekitar telapak kaki
dan tangan untuk mempengaruhi / memperbaiki kesalahan aliran bioenergi tubuh
yang disebut dengan Qi (dibaca : Chi). Dalam pergerakannya Qi mengalir searah
dalam sistem saluran yang disebut dengan meridian. Akupunktur terdiri dari dua
macam yaitu akupunktur dengan menggunakan jarum dan yang tidak
menggunakan jarum.
Akupunktur menjadi suatu sistem yang lengkap dan konsisten sehingga
akupunktur merupakan satu-satu nya pengobatan tradisional yang dapat diangkat
menjadi suatu cara pengobatan yang baku. Dengan demikian pengobatan
akupunktur dapat dipelajari secara sistematis melalui suatu metode yang terus
dapat dikembangkan secara ilmiah. Oleh karena itulah, metode pengobatan
akupunktur bersifat akomodatif dan dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
Menurut Sukanta (2008), pijat akupunktur atau akupresur adalah cara pijat
berdasarkan ilmu akupunktur atau bisa juga disebut akupunktur tanpa jarum. Teori
akupunktur menjadi dasar praktek akupresur. Akupunktur menggunakan jarum
sebagai alat bantu praktek, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,
bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Pemijatan
dilakukan pada titik akupunktur dibagian tertentu tubuh untuk menghilangkan
keluhan atau penyakit yang diderita.

2.1.2 Tujuan Terapi Akupunktur


Akupunktur adalah terapi yang dilakukan dengan atau tidak menusukkan
jarum kepada tubuh pasien dengan tujuan pengobatan pasien melalui saraf-saraf
yang dimiliki psien. Akupunktur dapat digunakan untuk pengobatan berbagai
penyakit (baik secara tersendiri maupun bersama terapi lain) dan dapat digunakan
untuk estetika medik (meremajakan dan mengembalikan vitalitas organ tubuh).
2.1.3 Manfaat Terapi Akupunktur
Manfaat acupressure menurut Sukanta (2001) dikatakan bahwa akupresur
bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasi dan
promotif. Akupuntur memiliki manfaat rangsangan kombinasi. Menurut ajaran
ilmu akupuntur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran khususnya sangat
baik untuk mengobati rasa sakit. Akupuntur juga merupakan warisan penting ilmu
kedokteran tradisional Cina. Karena efektifitas dan kemanjurannya yang
menakjubkan, terutama dalam pengobatan penyakit-penyakit dan yang susah atau
tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan medis biasa. Akibatnya ilmu ini
berkembang dengan pesat dan diterima hampir disemua bagian ilmu kedokteran
barat modern. Selain itu, ada juga beberapa manfaat utama akupuntur, antara lain:
a. Mengurangi Rasa Nyeri (nyeri kepala, nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri lutut,
nyeri tumit, nyeri karena herpes, dst)
Akupuntur bisa mengurangi nyeri akibat sakit kepala kronis. Sebuah penelitian
yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Duke yang dikepalai Dr. Tong Joo
Gan melibatkan 4000 pasien dengan gangguan migrain, tegang di kepala dan
beragam bentuk gangguan sakit kepala lain membuktikan bahwa penggunaan
akupuntur untuk mengurangi nyeri kepala kronis 62 persen lebih efektif dibanding
dengan obat yang hanya mampu mengurangi rasa nyeri kepala hingga 45 persen.
Akupuntur juga mampu mengurangi nyeri yang biasa terjadi usai operasi di
kepala, kanker leher, mengrangi efek kemoterapi seperti mual.
b. Meningkatkan Kesuburan
Tujuan dari akupuntur kesuburan adalah :
1) Meningkatkan vitalitas seksual baik pada pria maupun wanita.
2) Menyeimbangan hormon-hormon dalam tubuh.
3) Meningkatkan sirkulasi darah di daerah rahim dan sekitarnya.

4) Meningkatkan produksi sel telur atau sperma serta kualitasnya juga.

Selain manfaat tersebut ada juga beberapa literatur yang menyebutkan


manfaat lain dari akupunktur adalah, mengobati:
a. kelainan fungsional: asma, alergi, susah tidur, mual pada kehamilan,
impotensi, memperbanyak ASI, dst;
b. kelainan saraf: kelumpuhan wajah, kelumpuhan anggota gerak, kesemutan,
dst.; dan
c. keadaan lainnya seperti : Ketergantungan rokok, peningkatan stamina
tubuh, penurunan kadar gula darah.
Selain untuk pengobatan penyakit, juga bisa untuk Estetika/Kecantikan
seperti:
a. menguruskan/ menggemukan badan
target akupuntur ini adalah bagian otak yang disebut Thalamus (bagian
terbesar dari batang otak paling atas yang membentuk dinding samping
ventrikel ketiga) dan hypothalamus (bagian dasar batang otak paling atas,
berada dibawah thalamus). Keduanya adalah bagian dari otak yang
mengatur sistem lapar dan haus, detak jantung, jam tidur dan bekerja,
pencernaan, dan kontrol keseimbangan cairan tubuh. Dengan menusukan
jarum di meridian yang tersambung dengan thalamus, keinginan untuk
makan bisa dikendalikan. Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya
Qi dalam tubuh;
b. mengencangkan;
c. menghilangkan kerutan/ keriput di wajah;
d. kantong mata/ lingkaran hitam di bawah mata;
e. jerawat;
f. flek pada wajah; dan
g. rambut rontok.

2.1.4 Cara Kerja Terapi Akupunktur


Penusukan titik akupunktur akan memberikan efek pada tempat
perangsangan maupun di tempat yang jauh dari tempat perangsangan melalui jalur
persarafan (saraf tepi dan pusat), neurohumoral dan meridian.
2.1.5 Efek Samping Terapi Akupunktur
Akupunktur relatif tidak menimbulkan efek samping. Efek samping
akupunktur sangat minimal. Efek samping yang jarang terjadi adalah hematom
(bengkak ringan) terjadi hanya dibawah 5%, dan nyeri di tempat penusukan
(tergantung dari sensitifitas seseorang). Rasa nyeri, sedikit ngilu/ pegal pada
umumnya tidak berarti, sebagai tanda terangsangnya sistem persarafan. Jarum
yang digunakan adalah jarum akupunktur yang sekali pakai untuk menghindari
infeksi dan penularan penyakit.
2.2.6 Lama Terapi Akupunktur
Untuk hasil yang optimal, akupunktur umumnya dilakukan 2 kali seminggu (tergantung keadaan penyakit) sampai mencapai hasil yang diinginkan.
Pengobatan dilakukan satu seri, yaitu 12 kali pengobatan. Jika diperlukan dapat
dilanjutkan dengan seri berikutnya. Pengobatan seri berikutnya dilakukan setelah
interval beberapa hari.
2.2.7 Akupunktur Tidak Menimbulkan Ketagihan
Akupunktur tidak menimbulkan ketagihan namun beberapa pasien
merasakan adanya rasa enak pada tubuh setelah tindakan akupunktur sehingga
timbul keinginan dilakukan akupunktur lagi. Apabila akupunktur dihentikan tidak
terjadi reaksi yang merugikan tubuh.
2.2.8 Cara Menentukan Lokasi Titik Akupunktur
Titikakupunkturadalahtitikpadapermukaantubuhyangdapatditusuk
denganjarumakupunkturataudihangatidenganmoksa,sertadapatmenimbulkan
keseimbanganYinYangdalamtubuh.Ciricirititikakupunkturadalah:
1.

Anatomis
Diameterantara12mm.Letaknyadapatdisubcutanpadainsersioatauorigo

suatutendonatauotot,dalamototyangtebalfasciaatautulang.Memilikilebih
banyakujungsyaraf(nerveendplates)dansirkulasipembuluhdarah.

2. Fisiologis
MemilikisuhulebihtinggidaribukantitikakupunkturMemilikidayahantar
listriklebihtinggi,karenaresistensiyangrendah.Memilkiprofilbedategangan
listrik tertentu. Memiliki hubungan reflektif dengan organ (cutaneus viscera
reflex) melalui syaraf sensoris dan motoris atau melalui humoral. Mampu
menghantarkansensasimelaluijalurtertentu(propagatingsensationalongthe
chanel).Berhubungandengantitikakupunkturlainyamelauijalurtertentuyang
bukansistem saraf,sistemlimfe ataupembuluhdarah,yangdisebutmeridian.
Kemampuanmigrasiisotoppadatitikakupunkturdantidakpadayangbukantitik
akupunktur.
2.2Akupressur
2.2.1DefinisiTerapi Akupressur
Akupresur merupakan salah satu metode hanya membutuhkan kedua
tangan. Prinsip dari akupresur ini berasal dari pengobatan kedokteran timur,
dimana dikenal adanya aliran energi vital di tubuh (dikenal dengan nama Chi atau
Qi ( Cina ) dan Ki ( Jepang ) ) . Aliran energi ini sangat mempengaruhi kesehatan.
Ketika aliran ini terhambat atau berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran
ini bebas/ baik maka tubuh akan sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di
saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan, yang disebut meridian. Baik tidaknya
meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup, lingkungan, postur tubuh,
cara bernafas, tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian,
dan sikap yang positif.
Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur,
yaitu: menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint) dengan
menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di
meridian. Tehnik ini sudah digunakan ratusan tahun dengan sangat aman dan
efektif.
2.2.2TujuanTerapi Akupressur

Tujuan akupresur adalah sebagai penanganan awal penyakit atau gangguan


yang sekiranya bisa diperingan tanpa obat seperti kolik, batuk-pilek, kurang nafsu
makan, cekukan, dan pegal-pegal. Akupresur juga diyakini dapat meningkatkan
kadar endorfin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri dan menimbulkan rasa
nyaman. Jika dilakukan secara teratur dan tepat untuk meringankan keluhan sakit
dan meningkatkan stamina. Teknik pemijatan ini merangsang persarafan pada
tubuh berdasarkan titik-titik meridian, seperti halnya akupunktur. Intinya,
perangsangan di titik-titik meridian itu dilakukan dengan tekanan perlahan. Bisa
dengan jari tangan, telapak tangan, atau dengan alat-alat lain yang ujungnya
tumpul.
2.2.3ManfaatTerapi Akupressur
Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan akupressur adalah untuk
mencegah penyakit semakin parah atau meringankan rasa sakit yang telah kronik.
Manfaat yang nyata adalah salah satunya untuk meredakan sakit kepala tipe
tegang, migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang
belakang, dan lain sebagainya.
2.2.4

Mekanisme Kerja Terapi Akupressur


Adapun teori yang mendasari tindakan akupresur adalah adalah teori Yin

dan Yang. Yin dan Yang merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi, saling
bertentangan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam suatu keseimbangan
yang dinamis. Terganggunya keseimbangan akan mengakibatkan suatu keadaan
yang abnormal. Dalam ilmu akupresur keadaan ini disebut sebagai suatu kelainan
yang menyebabkan orang merasa sakit. Tugas pemijat adalah mengembalikan
keseimbangan Yin dan Yang tadi (DEPKES, 1996).
Cara kerja akupresur maupun akupuntur pada titik saluran energi tidak
dipahami sepenuhnya. Bagi banyak praktisi pengobatan ortodoks barat, konsep
saluran energi ini tampak tidak beralasan meskipun berbagai eksperimen untuk
menegaskan keadaan meridian ini telah dilakukan. Zhang et al (1982) dalam Tiran
(2008) menganalisis 324 titik akupuntur dan menemukan bahwa 304 sesuai
dengan nervus superfisialis, 155 sesuai dengan nervus kutaneus profunda dan 137
titik disuplai oleh nervus superfisialis dan nervus kutaneus. Litscher et al., 2002

10

dalam Tiran (2008) melakukan studi silang acak yang dikendalikan plasebo untuk
menunjukkan perbedaan secara statistik antara perfusi kulit di ujung jari setelah
akupuntur di titik Neiguan (Perikardium 6) dan titik plasebo (kosong) dengan
menggunakan pencitraan perfusi Doppler laser.
2.2.5 Syarat Terapi Akupressur
Adapun beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam melakukan
tindakan akupresur antara lain:
a. Persiapan responden
1. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang
nyaman
2. Pasien dalam keadaan rileks, tidak emosional (marah, takut, terlalu gembira,
atau sedih), terlalu lapar atau terlalu kenyang.
b. Persiapan akupresuris
1. Sebelum memijat tangan dicuci bersih, kuku jari tidak boleh panjang dan
tajam.
2. Pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman
sehingga bisa melakukan pemijatan dengan bebas dan tepat.
3. Menggunakan alat bantu pijat tidak tajam, tidak menyakitkan dan bersih
dalam hal ini peneliti melakukan pemijatan dengan menggunakan ibu
jari
4. Tidak memijat daerah luka atau bengkak
c. Persiapan lingkungan
1. Ruangan tempat pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai
sirkulasi yang baik
2. Pemijatan dilakukan di tempat yang bersih
2.2.6

Lama Terapi Akupressur


Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus

dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan


ditambah sampai terasa sensasi yang ringan, tetapi tidak sakit. Pada individu yang
sensitif seperti bayi, maupun orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut.
Penekanan dapat dilakukan 30 detik sampai 2 menit.

11

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer di dunia keilmuan sudah berkembang dengan pesat
sejak ratusan tahun lalu, yang masih digunakan dan telah diuji keefektifannya
adalah terapi akupunktur dan akupressur. Terapi tersebut sama-sam berasal dari
cina dan memiliki prinsip yang sama yaitu menekankan pada saraf dan pada aliran
energi yang sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini terhambat atau
berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran ini bebas/baik maka tubuh akan
sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak
kelihatan, yang disebut meridian.
Perbedaan antara kedua terapi ini adalah akupunktur menggunakan jarum,
sedangkan akupressur menggunakan keterampilan tangan dan dengan tekanan
tertentu. Tujuan dari kedua terapi ini sama yaitu memberikan terapi pada klien
untuk mencegah keparahan dari penyakit dan juga membantu mempercepat
kesembuhan.
3.2 Saran
Sebagai perawat yang akan terjun di masyarakat dan menjadi advokat bagi
masyarakat dalam memilih pengobatan yang teapt bagi dirinya, perawat perlu
mengetahui terapi ini dan mempelajari dasar-dasar keilmuannya. Selain itu,
perawat juga perlu mempelajari respon serta mengawal terapi ini agar selalu
bermanfaat bagi klien.

12

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Konsep Dasar Akupuntor [Serial Online] http://repository.usu.ac
.id/bitstream/12345679/17423/3/Chapter% 20II.pdf (29 September 2014)
Dharmojono. 2009. Teknik Hebat Penyembuhan Dengan Akupunktur &
Moksibosi. Jakarta: Gramedia.
D. D G Pong P, S.S D Djuharto. 1981. Pedoman Praktis Belajar Akupunktur Dan
Akupunktur Kecantikan. Jakarta: Gramedia.
Dewi, Kartika. 2011. Akupuntur Sebagai Terapi Pada Frozen Shoulder [Serial
online] http://repository.maranatha.edu.3365/1/Akupuntur%20sebagaiTerapi%20FrozenShoulder.pdf (29 September 2014)
RSCM. 2008. Kontra indikasi dan efek samping. Departemen akupuntur rumah
sakit cipto mangunkusumo. http://akupunturrscm.com/indikasi.php (14
September 2014)
Saputra K, Hidayat A. (tanpa tahun). Akupunktur Dasar. Jakarta: Penebar Pusat
Sukanta. 2008. Pijat akupresur untuk kesehatan. Jakarta: Penebar Pusat.
Widjaja Dih, Dr. Ivan Hardi Mt. 2009. Terapi AkupunkturPenyembuhan Alternatif
Ala Tiongkok. Jakarta: Salemba Medika.

13

Lampiran 1: SOP Akupunktur

JUDUL SOP
TERAPHY AKUPUNTUR
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR

NO DOKUMEN :

NO REVISI :

HALAMAN :

TETAP

TANGGAL

DITETAPKAN OLEH :

TERBIT :
1.

PENGERTIAN

akupuntur berasal dari kata Latin. Acus yang


artinya jarum dan Punctur yang artinya
menusuk, jadi akupuntur berarti menusuk
dengan jarum. Didalam bahasa Inggris
menjadi to puncture, sedangkan dalam
bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut
kemudian diadaptasikan kedalam bahasa
Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk
jarum. Akupuntur merupakan pengobatan
yang dilakukan dengan cara menusukkan
jarum di titik-titik tertentu pada tubuh
pasien, telinga, kepala, sekitar telapak kaki
dan

tangan

untuk

mempengaruhi

memperbaiki kesalahan aliran bioenergi


tubuh yang disebut dengan Qi (dibaca : Chi).
2.

TUJUAN

1. Dapat

memulihkan

kesehatan

dan

kebugaran khususnya sangat baik untuk


mengobati rasa sakit.
2. Terapi tambahan disamping terapi medis

14

3. Membantu mempercepat kesembuhan


3.

INDIKASI

1. Klien yang mengalami nyeri ringan sampai


sedang.
2. Klien dengan keinginan memperoleh

4.

KONTRAINDIKASI

5.

PERSIAPAN PASIEN

kecantikan/estetika
1. Klien dengan kerusakan saraf
2. Klien dengan penyakit kronis metabolik

1. Posisikan klien dengan posisi yang


nyaman
2. Lepaskan segala benda-benda logam
yang ada pada Klien

6.

PERSIAPAN ALAT

1. Jarum (ukuran jarum : 0,5 cun, 1cun, 1,5


cun)
2. Bed/tempat yang datar
3. 3. Sarung tangan (bila perlu)
4. 4. Kapas alkohol
5. Bengkok

7.

CARA BEKERJA
A.

ORIENTASI
a. Beri salam, panggil nama klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
b. Menanyakan keluhan utama klien
c. Jelaskan tujuan, prosedur, kontrak waktu, dan hal yang perlu dilakukan klien
selama pengobatan berlangsung
d. Berikan kesempatan kepada klien/anggota keluarga lainnya bertanya sebelum
kegiatan dilakukan
e. Memulai kegiatan dengan cara yang baik

B.

TAHAP KERJA
a.
b.

Jaga privacy dengan menutup sampiran


Atur posisi klien, posisikan klien pada posisi telentang (supine), duduk, duduk
dengan tangan bertumpu di meja, berbaring miring atau tengkurap dan berikan

c.

alas
Bantu lepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat mennghambat tindakan

d.
e.

akupunktur yang akan dilakukan, jika perlu


Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
Bersihkan (desinfeksi) daerah yang akan ditusukkan jarum dengan kapas alcohol

15

f.

Ambil jarum sesuai ukuran ( 0,5 cun : wajah ; 1 cun : lengan ; 1,5 cun : bokong)

g.

ukuran jarum disesuaikan dengan ketebalan kulit


Jika menggunakan alat bantu masukkan jarum ke dalam alat bantu dan dekatkan
dengan kulit untuk ditusukkan. Alat bantu biasanya berupa tabung kecil yang

h.

terbuat dari bahan plastik seperti sedotan


Jika tanpa batuan alat atau jari tangan telanjang.:

Jika jarum tebal: Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum,
arahkan mata jarum pada titik akupuntur terpilih, dan tusukkan dengan
teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar dan lain-lain)

Jika jarum tipis: Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan
lainnya memegnag batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan
penunjang jarum

Jika jarum berukuran kecil: jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum
(dekat mata jarum), kemudian jarum ditusukkan dengan cara memegaskan

8.

jari telunjuk dan jempol tersebut


Tanyakan perasaan klien setelah ditusukkan jarum, apakah sudah merasa

j.
k.

nyaman/belum
Diamkan jarum di tempat penusukkan selama 15-20 menit
Setelah sesi terapi selama 15-20 menit, cabut jarum dan desinfeksi dengan kapas

alcohol
C.
TAHAP TERMINASI
a. Katakan pada klien kalau terapi akupunktur sudah selesai
b. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi akupunktur
c. Beri reinforcement positif kepada klien
d. Rapikan baju klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
e. Rapikan alat-alat
f. Cuci tangan
EVALUASI
1.
2.

9.

i.

Tanyakan pada klien bagaimana perasaannya


Kaji kondisi klien

Hal-hal yang harus diperhatikan:


1. Waktu melakukan penusukan tidak lebih dari sesi yang telah ditentukan
2. Keadaan saraf dari klien, pastikan saraf klien tidak sedang mengalami masalah
3. Gunakan jarum sekali pakai dan tidak mendaur ulang jarum
4. Perhatikan respon klien selama terapi

16

Lampiran 2: SOP Akupressur

17

Pertanyaan:
1. Ayesi: di dalam kontraindikasi yaitu tidak diperkenankan untuk kerusakan
saraf, sedangkan akupunktur ditujukan untuk saraf lalu kerusakan seperti apa
yang dimaksud?
Jawab: Tujuan utama akupunktur adalah menusuk dengan jarum titik
meridian dimana titik tersebut akan terhubung dengan saraf-saraf dan juga
akan masuk dalam sirkulasi pembuluh darah. Tidak semua saraf akan
digunakan dan ada kriteria tertentunya yaitu melalui sistem saraf tepi dan
saraf pusat, neuro-humoral, dan meridian. Jika saraf yang digunakan untuk
tujuan penghantaran rusak, dikhawatirkan malah memperparah dicontohkan
pada saraf okulomotoris pada mata, jika seseorang mengalami mata minus
yang tidak bisa berakomodasi dengan baik, jika diberikan terapi
dikhawatirkan malah semakin mengganggu kerja dari saraf tersebut. Seperti
prinsip dasar akupunktur adalah memperbaiki kesalahan aliran bioenergi
tubuh melalui saraf atau lain sebagaianya yang telah disebutkan sebelumnya,
jadi jika saraf yang dilalui kurang baik utamanya saraf yang sensitif
dikhawatirkan malah akan mengganggu.
2. Wahyu: prinsip steril dalam terapi akupunktur ini bagaimana? Kan
menggunakan teknik invasif yaitu menusukkan jarum.
Jawab: Tentu saja akupunktur memerlukan teknik steril, tadi sudah
disebutkan bahwa sebelum penusukan, dilakukan desinfeksi terlebih dahulu
pada area yang akan ditusuk kemudian jarum yang digunakan adalah jarum
sekali pakai. Jika jarum yang digunakan adalah jarum dengan bungkus, maka
masih ada toleransi untuk terapis jika tidak menggunkan sarung tangan tetapi
wajib mencuci tangan terlebih dahulu. Jika jarum tidak terbungkus secara satu
persatu maka wajib bagi terapis untuk menggunakan sarung tangan. Tetapi
alangkah lebih baiknya jika berhubungan dengan prosedur invasif, pemakaian
sarung tangan tetap dijalankan.

18

3. Prista: pasien dengan cedera ringan/luka apakah dapat menjadi kontraindikasi


akupunktur?
Jawab: Menurut kelompok kami tidak, malah terapi ini dapat membantu
proses maturasi dari luka atau cedera tersebut. Seperti yang kita ketahui
bahwa tusukan tidak akan langsung ditujukan pada luka tetapi pada titik
meridian yang berhubungan dengan tujuan membantu memperbaiki aliran
bioenergi tubuh sehingga membantu juga dalam aliran darah semakin lancar
4. Rilla: manfaat akupunktur untuk kesuburan, mekanismenya seperti apa?
Sedangkan jika digunakan pada ibu hamil apakah akan menimbulkan efek
samping atau bahaya pada ibu maupun janin?
Jawab: Pemberian terapi akupunktur dapat menurunkan kerja sistem saraf
dengan kata lain merilekskan saraf-saraf yang tegang akibat stres. Dengan
demikian aliran darah ke mulut rahim menjadi lancar serta hormon-hormon
yang berperan didalamnya dapat bekerja secara optimal sehingga dapat
meningkatkan kemungkinan pembuahan. Sedangkan jika digunakan pada ibu
hamil tidak akan menimbulkan efek justru malah dapat membantu meredakan
rasa mual pada ibu hamil dan juga pada janin dapat membantu distribusi
makanan dari plasenta menuju janin, karena bioenergi yang diperbaiki itu
tadi.
5. Suhariyati: perbedaan antara akupressur dengan pijat refleksi. Jarumnya kan
berbeda, gimana cara menentukannya?
Jawab: Akupresur sifatnya sama dengan akupunktur menggunakan titik
meridian tubuh dan menggunkan saraf yang berhubungan untuk membantu
memperlancar aliran darah sehingga membatu dalam proses penyembuhan
tubuh (self healing), sedangkan untuk terapi pijat refleksi tujuannya adalah
pada peregangan otot-otot yang tegang dan juga titik-titik yang digunakan
adalah titik-titik dikaki. Untuk ukuran jarum memang disesuai dengan letak
penusukan karena di area kulit yang tipis dengan yang tebal membutuhkan
jarum yang berbeda pula.

19

6. Andi: penggunaan jarum apakah tidak melukai saraf? Aliran listrik yang
dialirkan saat akupunktur apakah tidak mengganggu aliran dari listrik di
dalam tubuh itu sendiri?
Jawab: Terapu akupunktur ini tidak langsung menusuk pada sarafnya namun
pada titik meridian tubuh atau beberapa titik untuk diteruskan ke sraf-saraf
yang berhubungan sedangkan ukuran jarum yang digunakan sangatlah kecil
sehingga kecil kemungkinan untuk melukai saraf. Untuk aliran listrik yang
dialirkan tadi sebenarnya menambah dan mempermudah terapi dalam
memperbaiki aliran bioenergi dalam tubuh, sehingga aliran darah akan
semakin lancar karena perbaikan tersebut.
7. Melinda: tujuan akupunktur untuk meredakan nyeri, kenapa efek samping
yang ditimbulkan malah nyeri? Itu bagaimana?
Jawab: Berdasarkan penelitian tujuan akupunktur salah satunya adalah
melepaskan zat penghilang rasa sakit alami dari dalam tubuh, sehingga
setelah ditusuk nyeri seperti nyeri kepala, migrain, atau nyeri haid dapat
hilang sedangkan nyeri efek samping tidak lain adalah akibat tusukan jarum
dan ini tergantung dari sensitivitas ambang nyeri pasiennya. Jika ditinjau dari
ukuran jarum, tidak akan menimbulkan kesakitan yang berarti tetapi kembali
pada masing-masing pasien.
8. Apa saja yang mempengaruhi meridian yang ada di dalam tubuh?
Jawab: Suplai dan aliran energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang
tidak kelihatan, yang disebut meridian. Baik tidaknya meridian ini sangat
bergantung dari diet, pola hidup, lingkungan, postur tubuh, cara bernafas,
tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap
yang positif.
9. Ely: Apakah setelah ditusuk pori-porinya ada mekanisme untuk menutup?

20

Jawab: Tubuh dapat melakukan self healing jika terjadi perlukaan atau cidera
sehingga dengan adanya penusukan meskipun sedikit akan melakukan proses
penyembuhan mulai dari poliferasi sampai maturasi.
10. Frandita: Apakah ada perbedaan jarum antara pasien yang gemuk dan kurus?
Jawab: Jarum yang digunakan disesuaikan dengan kondisi yang akan ditusuk
dan juga kondisi kulitnya apakah tebal atau tipis karena akan mempengaruhi
efek dari titik penusukan sehingga untu orang yang kurus maka jarumkan
akan lebih kecil sekian cun daripada orang dengan tubuh yang gemuk
11. Ana Miftahul: apabila akupunktur digunakan pada pasien dengan gangguan
koagulasi apakah tidak berbahaya?
Jawab: Terjadinya bahaya itu mungkin saja terjadi tapi minimal karena jarum
yang digunakan sangat kecil dan tidak menimbulkan perlukaan atau darah
keluar sedikitpun, sehingga relatif aman bagi pasien dengan gangguan
pembekuan darah.
12. Silvi: jika akupressur digunakan pada edema apakah masuk kontraindikasi
Jawab: Berbeda dengan akupunktur yang jika ada edema atau cidera masih
bisa dilakukan, jika pada akupressur tidak dianjukan atau akan masuk pada
kontraindikasi terapi ini karena, daerah yang luka atau sedang melakukan
proses penyembuhan jika diberi perlakuan yang berlebih apalagi pemijatan
malah akan mengganggu proses perbaikan itu sendiri.

También podría gustarte