Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OL E H :
SITI RODIAH RAHMAWATI
NPM : S1-0213133
BAB I
PENDAHULUAN
penting
dan
menentukan.
Perusahaan
harus
dapat
seorang
pegawai.
Pencapaian
kinerja
pegawai
tersebut
sangat
Pada klub yang bersifat private, pemain golf yang bukan anggota klub
dapat bermain bila bersama anggota klub atau atas rekomendasi
anggota klub.
Dalam rangka meningkatkan kinerja pramugolf terdapat faktor
pendorong yang penting yaitu penerapan disiplin kerja yang tinggi.
Penerapan disiplin kerja tersebut memungkinkan terciptanya ketertiban
dan kelancaran dalam pelaksanaan tugas. Dengan demikian, untuk
meningkatkan kinerja pramugolf, faktor internal dan faktor eksternal
pramugolf harus didukung secara optimal, sebagai suatu kekuatan yang
dapat mendorong pramugolf untuk melaksanakan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban.
Selain disiplin kerja, mutasi juga berperan penting dalam
meningkatkan kinerja pramugolf. Mutasi merupakan proses kegiatan
yang dapat mengembangkan posisi atau status seorang pramugolf dalam
suatu perusahaan. Karena ia merupakan kekuatan yang sanggup
mengubah posisi pramugolf, maka mutasi merupakan salah satu cara
yang paling ampuh untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam
lingkungan perusahaan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis di
Rancamaya Country & Club dari bulan Oktober 2014sd bulan Desember
2014, bahwa terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan kinerja
pramugolf yang perlu mendapat perhatian,
baik yang dapat dilihat dari tingkat absensi pramugolf yang masih rendah,
pramugolf tidak masuk kerja dan tidak memberikan alasan yang jelas.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian yang akan dituangkan dengan judul :
Pengaruh Disiplin Kerja dan Mutasi Terhadap Kinerja Pramugolf
pada Rancamaya Country & Club di Bogor, sehingga hasil penelitian
tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan yang akan
dicapai oleh Rancamaya country & club.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan,
maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah
ada pengaruh
ada pengaruh
diadakannya
penelitian
adalah
untuk
mengolah,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin bagi perusahaan merupakan kekuatan yang dapat
memotivasi pegawai untuk mematuhi peraturan dan prosedur kerja
yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh perusahaan atau
pejabat yang berwenang. Dengan berpegang pada peraturan dan
prosedur kerja tersebut diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan
pedoman bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik dalam
perusahaan. Dengan tata tertib atau disiplin kerja yang baik, semangat
kerja, moral kerja, efisiensi, efektifitas dan produktifitas kerja pegawai
akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan
perusahaan.
Fathoni, (2006) mengatakan bahwa :
Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang
yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya.
terciptanya
ketaatan
pada
standar-standar
diterima seperti itu dan sekaligus memberi peringatan bahwa akan ada
tindakan lebih lanjut bila karyawan tidak mengubah perilakunya.
Dessler, (2005) mengatakan bahwa : Disiplin adalah satu
prosedur yang mengoreksi atau menghukum seseorang bawahan
karena melanggar aturan atau prosedur. Tujuan disiplin adalah untuk
mendorong karyawan berperilaku secara bijaksana di tempat kerja,
dimana menjadi bijaksana didefinisikan sebagai taat kepada peraturan
dan keputusan. Dalam sebuah organisasi, aturan dan keputusan
melayani tujuan yang sama seperti yang dilakukan undang-undang
dalam masyarakat. Disiplin ditegakkan bila salah satu dari aturan dan
keputusan dilanggar.
Proses disiplin yang adil dan jujur didasarkan pada tiga
landasan
kepatuhan
pegawai
pada
semua
peraturan
yang
diberlakukan dalam suatu organisasi dan kepatuhan terhadap standarstandar atau norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin pegawai
dalam suatu organisasi berawal dari pandangan bahwa tidak ada
manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh
karena itu setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang
harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang harus dipenuhi.
Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para
anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.
Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku
pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha
bekerja secara kooperatif dengan para pegawai yang lain serta
meningkatkan prestasi kerjanya.
Rivai, (2009) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku.
10
menyatakan
bahwa
Disiplin
merupakan
11
bekerja
secara
kooperatif
dengan
para
karyawan
lain
serta
2. Pendekatan Disiplin
a. Pendekatan Disiplin yang Positif
Pendekatan disiplin yang positif bergantung pada filosofi
bahwa pelanggaran adalah tindakan yang biasanya dapat dikoreksi
secara konstruktif tanpa hukuman. Dalam pendekatan ini, para
manajer berfokus pada pencarian fakta dan bimbingan untuk
mendorong perilaku yang diinginkan, daripada menggunakan
hukuman untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Berikut
adalah empat langkah menuju disiplin yang positif:
1) Konseling.
kesadaran
Tujuan
dari
pegawai
tahap
akan
ini
adalah
kebijakan
meningkatkan
dan
peraturan
12
didokumentasikan dalam
mengembangkan
solusi-solusi
pegawai dan
tertulis
untuk
diberi
satu
hari
libur
yang
dibayar
untuk
untuk
membuat
keputusan
ini
digunakan
untuk
13
Apabila
pegawai
tersebut
gagal
untuk
supervisor memberhentikan
pegawai tersebut.
Keunggulan dari pendekatan yang positif pada disiplin ini
berfokus pada penyelesaian masalah. Kesulitan yang paling besar
pada pendekatan yang positif pada disiplin adalah banyaknya
jumlah pelatihan yang dibutuhkan oleh para supervisor dan
manajer untuk menjadi konselor-konselor yang efektif, dan
membutuhkan Iebih banyak waktu dalam kedudukan sebagai
supervisor dari pada pendekatan disiplin progresif.
b. Pendekatan Disiplin Progresif
Seperti
pendekatan
yang
lain,
disiplin
progresif
14
Retributif
(Retributive
Discipline),
yaitu
berusaha
tindakan disipliner.
15
16
hati-hati
didokumentasikan
sehingga
tidak
bisa
untuk
bagaimana tindakan
Kehadiran
2).
Ketaatan
3).
Ketepatan waktu
4).
Perilaku
17
B. Mutasi
1. Pengertian Mutasi
Salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian
prestasi karyawan adalah mutasi karyawan. Karena dengan penilaian
prestasi karyawan akan diketahui kecakapan karyawan dalam
menyelesaikan
pekerjaan
(job
description)
yang
dibebankan
18
19
2) Kesehatan.
3) Lingkungan kerja yang kurang cocok.
4) Hubungan kerja yang kurang harmonis.
5) Beban tugas yang dirasa terlalu berat.
6) Tingkat pendidikan yang berubah, dan lain sebagainya.
3. Faktor Penting dalam Mutasi
a. Perlu ada pedoman mutasi yang jelas, sehingga mutasi tidak
terjebak oleh unsur subjektivitas.
b. Harus ditempuh mutasi yang paling menguntungkan karyawan,
agar yang bersangkutan tidak merasa dihukum.
c. Mutasi dapat membangkitkan semangat dan kegairahan kerja
karyawan.
d. Alat pemacu dalam pengembangan prestasi.
e. Dapat memperkecil keresahan karyawan.
f. Dapat menjadi alat untuk melaksanakan promosi.
g. Benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang mendesak.
4. Tujuan Mutasi
Pada dasarnya tujuan mutasi karyawan adalah :
a. Menempatkan karyawan
yang
perusahaan.
b. Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan.
c. Upaya pengembangan karyawan.
20
d. Sebagai
tindakan
preventif
dalam
upaya
mengamankan
suatu
organisasi
ataupun
instansi
baik
dalam
21
ke
pekerjaan
lainnya
secara
horizontal
tanpa
22
C. Kinerja Pramugolf
Dessler, (2005) menjelaskan, :
Kinerja merupakan prosedur yang meliputi (1)
penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual
pegawai dalam hubungan dengan standar-standar ini; (3)
memberi umpan balik kepada pegawai dengan tujuan
memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan
kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.
Kinerja karyawan (employee performance) menyangkut
tingkatan/tahapan mana karyawan mencapai persyaratanpersyaratan pekerjaan.
Dessler juga menjelaskan bahwa terdapat 5 (lima) faktor dalam
penilaian kinerja, yaitu sebagai berikut:
1. Kualitas pekerjaan meliputi: akuisi, ketelitian, penampilan dan
penerimaan keluaran;
2. Kuantitas Pekerjaan meliputi: Volume keluaran dan kontribusi;
3. Supervisi yang diperlukan, meliputi: membutuhkan saran, arahan atau
perbaikan;
23
mengonsolidasikan
penetapan
tujuan,
penilaian
dan
dan
untuk
membuat
penetapan
bagi
pengembangan
24
1. Kemampuan
2. Keinginan
3. Lingkungan.
Dengan demikian kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dimensi dari kinerja karyawan yaitu kualitas dan kuantitas
kerja. Kualitas dan Kuantitas kerja dapat dipengaruhi oleh indikatorindikator yang ada, diantaranya adalah: ketepatan waktu, keterampilan,
ketelitian, pengetahuan kerja, sikap terhadap pekerjaan, hasil pekerjaan,
25
yang
meliputi
pengembangan
development),
rencana
kompensasi
organisasi
(compensation
(organizational
plan),
sistem
Kemampuan
Penerimaan tujuan perusahaan
Tingkat tujuan yang dicapai
Interaksi antara tujuan dan kemampuan para karyawan dalam
perusahaan
Kemudian tujuan kinerja adalah:
26
D. Kerangka Berfikir
Kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini adalah bahwa
disiplin kerja dan mutasi merupakan suatu hal yang dianggap penting
untuk menciptakan kinerja pegawai dalam suatu perusahaan. Dengan
disiplin kerja yang tinggi dan mutasi yang sesuai bagi karyawan maka
kemungkinan besar akan tercipta kinerja karyawan yang tinggi terhadap
perusahaan.
27
Disiplin Kerja
Kinerja
Mutasi
28
Gambar 1
Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual, rumusan masalah, latar
belakang dan teori yang dipakai yang dikemukakan di atas maka akan
diuji kebenarannya melalui hipotesis penelitian yaitu :
1. Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja Pramugolf
pada Rancamaya & Country Club.
2. Terdapat pengaruh antara mutasi terhadap kinerja Pramugolf pada
Rancamaya & Country Club.
3. Terdapat hubungan antara disiplin kerja dan mutasi pada Rancamaya
& Country Club.
4. Terdapat pengaruh disiplin kerja dan mutasi secara bersama-sama
terhadap kinerja Pramugolf pada Rancamaya & Country Club.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Rancamaya Country & Club yang
berlokasi Bogor Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Oktober
2014 sd bulan Desember 2014.
2. Aspek-aspek yang diteliti
Aspek yang diteliti dalam penelitian ini pada dasarnya terbagi
atas tiga variabel, yaitu:
a. Variabel disiplin kerja
Pengertian
menjalankan
disiplin
adalah
kegiatan
standar-standar organisasi.
manajemen
Bila
untuk
karyawan
tidak
menjadi
salah
arah
atau
eratik.
Disamping
itu,
30
b. Variabel Mutasi
Mutasi
adalah
suatu
perubahan
posisi/
jabatan/
perubahan
dalam
hal
gaji
ataupun
31
pengalaman
dan
untuk
mengatasi
32
B. Metode Penelitian
1. Jenis Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
assosiatif yaitu suatu penelitian yang menghubungkan variabel bebas
dan variabel terkait dan informasi yang diperoleh pada lokasi penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis keadaan
sebenarnya.
2. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah data primer
yaitu dengan cara penyebaran kuesioner kepada Pramugolf pada
Rancamaya Country & Club yang diperoleh secara langsung dan
relevan terhadap masalah yang diteliti.
3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, disiplin kerja dan mutasi merupakan
variabel independent (X1 dan X2) serta pengaruhnya terhahap kinerja
pramugolf merupakan variabel dependent (Y).
C. Unit Penelitian
33
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data disiplin kerja
dan mutasi terhadap kinerja pramugolf pada Rancamaya & Country
Club
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
pramugolf Rancamaya
Country & Club tahun 2013. Sampel merupakan sebagian kecil dari
populasi yang dianggap mewakili dari seluruh populasi. Jumlah sampel
yang akan diambil berdasarkan rumus Slovin, yaitu salah satu penentuan
jumlah contoh untuk penelitian sosial dengan tingkat kesalahan 5%.
Rumus Slovin sebagai berikut :
n
N
1 Ne 2
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
e = Kesalahan pengambilan sampel yang ditetapkan sebesar 5%
Diketahui bahwa Rancamaya & Country Club
mempunyai
263
159
1 263(0.05) 2
34
= 159 responden
Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 159
responden.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian, penulis mengadakan
wawancara, dokumentasi dan menyebarkan kuesioner.
1.
Rancamaya &
2.
Country Club.
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
3.
berupa
Konsep
Indikator
Skala
Butir
Pertanyaan
35
Variabel X1
Disiplin Kerja
Handoko (2001)
Variabel X2
Mutasi Karyawan
Malayu SP
Hasibuan (2004)
Variabel Y Kinerja
Pramugolf
(Desler, 2005)
1). Kehadiran
2). Ketaatan
3). Ketepatan waktu
4). Perilaku
Promosi
1). Pendidikan
2). Pengalaman
3). Inisiatif dan kreatif
Demosi
1) Kelalaian
2) Kinerja karyawan yang
kurang baik
3) Ketidaktaatan
terhadap disiplin kerja.
Rotasi
1) Kemampuan kerja
2) Sikap kerja
3) Kondisi kerja
4) Sikap pribadi
1) Kualitas,
2) Kuantitas,
3) Legalitas,
4) Kesesuaian dengan
tujuan organisasi,
5) Kerjasama.
Likert
1,2
3,4,5,6
7,8,9
10,11,12,13,14
Likert
1
2
3
Likert
4
5
6
Likert
Likert
7
8
9
10
1,2,3,4
5,6,7
8,9,10
11,12,13
14,15
suatu
kuesioner.
Kuesioner
dikatakan
valid
jika
rumus
yang
digunakan
dalam
mengukur
36
N XY X Y
Rxy
N X
N Y
: koefisien korelasi
: Skor butir
: Skor Total
b. Uji Reliabilitas
Pengertian
reliabilitas
adalah
untuk
mengukur
suatu
37
k st 2 p i q i
ri
2
k 1
st
qi = 1 p i
st 2 = varians total
multikolineritas
diperlukan
untuk
mengetahui
ada
dalam
proses
pengambilan
kesimpulan
mengenai
38
39
b. Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu (e t)
pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode
sebelumnya (et-1). Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan
data time series dengan n-sampel adalah periode waktu.
Sedangkan untuk sampel data crossection dengan n-sampel item
seperti perusahaan, orang, wilayah, dan lain sebagainya jarang
terjadi, karena variabel penggangu item sampel yang satu berbeda
dengan yang lain.
Cara mendekteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji
Durbin Watson. Model regresi linier berganda terbebas dari
autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No
Autocorelasi. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dl dan
du, dibantu dengan nilai k (jumlah variabel independen). Pengujian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Negatif
Autocorrelation
Autocorrelation
0
No
Autocorelation
dl
du
Positif
4-du
4-dl
40
residual
suatu
menguji
periode
terjadinya
pengamatan
perbedaan
ke
periode
41
titik-titik
data
tidak
boleh
membentuk
pola
42
Keterangan:
X1 : Disiplin Kerja
X2 : Mutasi
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
Y : Variabel Kinerja Pramugolf
Persamaan Regresi Berganda dapat digunakan dalam analisis jika
telah memenuhi syarat asumsi klasik.
c. Uji Signifikansi
Uji signifikansi terhadap koefisien regresi maka dapat
dilakukan uji signifikansi.
d. Uji F dan Uji t
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova,
yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel
bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau
untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan
atau tidak baik/non signifikan. Jika model signifikan maka model
bisa digunakan untuk prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak
signifikan maka model regresi tidak bisa digunakan untuk
peramalan. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan
F tabel, jika Fhitung > dari Ftabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model
signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova.
43
, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom
hitung
n.XY X Y
r=
n.X 2 X 2 n.Y 2 Y 2
44
menggunakan
tabel
interpretasi
koefisien
korelasi
sebagai
Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
f. Koefisien Determinasi
Selain itu untuk mengetahui sejauh mana varians variabel
mempengaruhi dan seberapa besar kontribusi pengaruh disiplin
kerja dan mutasi terhadap kinerja pramugolf dihitung terhadap
koefisien
penentu,
maka
digunakan
perhitungan
Koefisien
45
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Alex, S., Nitisemito. 2001. Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : Gaha Ilmu.,
Anthoni, Banker; Kaplan dan Young. 2008. Petunjuk Praktis Penyusunan
Scorecard, Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Dessler, Gary. 2005. Human Resource Management. New York : Pearson
Education.
Handoko,T.Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Edisi 2 BPFE, Yogyakarta.
Harari, Oren. 2008. The Leadership Secret of Colin Power. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Hasibuan, Malayu S.P. (2004), Manajemen Sumberdaya Manusia: Dasar dan
Kunci Keberhasilan, Jakarta: CV. Haji Masagung
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung: CV.
Alfabeta,
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human
Resources Management Jilid 2), Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.
Soerdarsono, Dewi K. 2007. Manajemen Komunikasi. Jakarta : Komunika.
Sondang P Siagian. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. 2009.. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyadi Dedy. 2011. Pengolahan Data dengan SPSS 16.0(Statistical Product
and Service Solution). Bogor: STIE Binaniaga.