Está en la página 1de 4

Analisa Pengaruh Variasi Pegas Katup Standar, XR dan EDR

terhadap Performa dan Konsumsi Bahan Bakar pada Motor


Yamaha Vega ZR
Mustofa1, Abdul Hamid2
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mercu Buana Jakarta
Email. mustofapaijo@rocketmail.com
ABSTRAK
Naskah ini bertujuan untuk mengetahui performa dan konsumsi bahan bakar pada motor bensin empat
langkah yang menggunakan beberapa variasi pegas katup yaitu:
1. Pegas katup standar
2. Pegas katup XR
3. Pegas katup EDR.
Pengujian untuk mengetahui perubahan torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar pada motor bensin
empat langkah, peneliti melakukan pengujian di Ultra Speed Racing dengan menggunakan Dyno Test.
Berdasarkan pengujian kecepatan pegas katup EDR dan pegas katup XR memiliki akselerasi lebih baik
dari pegas katup standar. Untuk pengujian kecepatan 0-20 km/jam jam penggunaan pegas katup EDR
15,62 % lebih cepat dari pegas katup XR dan 21,87%lebih cepat dari pegas katup standarnya. Untuk
kecepatan 0-40 km/jam penggunaan pegas katup EDR 17,39% lebih cepat dari pegas katupXR dan
34,78 %lebih cepat bila dari pegas katup standarnya.
Pada pengujian kecepatan 0-60 km/jam pegas
katup EDR 23,35% lebih cepat dari pegas katup XR dan 34,304% lebih cepat dari pegas katup
standarnya.Pada pengujian daya dan torsi pada pegas katup standar didapat hasil daya 7,457Nm@5900rpm dan torsi
5,143kW(7,257Hp)@7664rpm, pada pegas katup XR didapat hasil daya
7,804N-m@5430rpm dan torsi
5,662kW(7,591HP)@7708rpm pada pegas katup EDR didapat hasil
daya 9,129N-m@5680rpm dan torsi 6,476kW(8,681Hp)@7433rpm.Pada pengujian konsumsi bahan
bakar pada rpm 2000 penggunaan pegas katup standar 1,78% lebih irit dari penggunaan pegas katup
XRdan 3,24% dari penggunaan pegas katup EDR. Sedangkan pada rpm 4000 penggunaan pegas katup
standar 2,16% irit dari penggunaan pegas katup XR dan 3,98% dari penggunaan pegas katup EDR
untuk konsumsi 100 ml bahan bakar.
Kata kunci : pegas katup XR,pegas katup EDR, torsi,langkah isap
1. Pendahulian
Mekanisme katup adalah salah satu
bagian terpenting dari motor 4 langkah. Jika
salah satu komponen mekanisme katup ada
yang aus maka bisa dipastikan performa motor
itu akan menurun. Salah satu komponen dari
mekanisme katup adalah pegas katup, dimana
pada kendaraan itu jika sudah digunakan dalam
jangka waktu yang relatif lama maka pegas
katupnya akan melemah. Melemahnya pegas
katup berakibat pada penutupan katup yang
kurang cepat dan terjadi kerugian akibat adanya
gaya pegas, sehingga menyebabkan kerja katup
kurang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu
diadakan sebuah penelitian tentang penggantian
pegas katup yang tingkat kekerasannya
berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar bisa dilihat
dengan jelas kenaikan atau bahkan penurunan
laju aliran bahan bakar dan percepatan motor
karena pemakaian pegas katup dengan
kekerasan yang berbeda.

2 langkah. Prinsip kerja motor pembakaran


dalam yaitu menghasilkan tenaga dari
pembakaran bahan bakar di dalam silinder.
Pada saat langkah kompresi campuran
bahan bakar dan udara dibatasi oleh dinding
silinder dan torak, sehingga walaupun gas itu
ingin mengembang tetapi karena ruanganya
dibatasi menyebabkan suhu dan tekanan di
dalam silinder akan naik. Pada kondisi
tersebut bunga api dipercikkan oleh busi
sehingga
terjadi
proses pembakaran.
Pembakaran bahan bakar dan udara didalam
silinder akan menyebabkan panas yang akan
mempengaruhi gas yang ada dalam silinder
untuk mengembang. Dari pembakaran
tersebut terjadi tekanan ke dinding silindetr
dan torak, karena dibuat tetap dan hanya
torak yang bisa bergerak maka tekanan hasil
pembakaran itu akan mendorong torak dan
menghasilkan tenaga gerak. Tenaga gerak
inilah yang digunakan untuk menggerakan
motor. Gerakan pada piston berupa gerak
translasi yang kemudian dirubah menjadi
gerak rotasi oleh poros engkol (crankshaft)

2. Teori
Motor pembakaran dalam (internal
combustion engine) adalah motor bakar yang
fluida kerjanya dihasilkan di dalam pesawat
itu sendiri. Motor jenis ini banyak digunakan
sebagai sumber tenaga untuk menggerakan
kendaraan darat, laut maupun udara. Motor
pembakaran dalam jika dilihat dari siklus
kerjanya dibagi menjadi 2 yaitu motor 2
langkah dan motor 4 langkah. Motor 4
langkah paling banyak digunakan karena
lebih efisien jika dibandingkan dengan motor

2.1 Prinsip
Langkah

Kerja

Motor

Empat

Suatu motor bakar disebut motor empat


langkah (four-stroke engine) karena dalam
satu proses kerja atau menghasilkan tenaga
memerlukan empat kali langkah torak dalam
dua kali putaran poros engkol. Empat
langkah torak yaitu langkah hisap, langkah
kompresi, langkah usaha dan langkah

buang.
Motor
4
langkah
berdasarkan siklus Otto.

bekerja

dan bahan bakar di dalam silinder naik.


Poros engkol sudah berputar satu kali saat
torak mencapai TMA.

Siklus Mesin Empat Langkah ( Siklus


2.1(b) Langkah Kerja (Power Stroke)

Otto )

Gambar 1 Siklus Motor Empat Langkah


Keterangan:
a. Langkah isap (0-1)
b. Langkah kompresi (1-2)
c. Proses pembakaran (2-3)
d. Langkah kerja (3-4)
e. Proses pembuangan (4-1)
f. langkah buang (1-0)

Gambar 4 Langkah Kerja


Langkah
kerja
adalah
langkah
dihasilkanya kerja dari energi pembakaran
campuran bahan bakar dan udara di dalam
silinder. Posisi kedua katup tertutup,
beberapa saat sebelum torak mencapai TMA
busi memercikan bunga api pada campuran
bahan bakar dan udara yang telah
dikompresi
dan
terjadi
pembakaran.
Terjadinya pembakaran menyebabkan gas
didalam silinder mengembang, tekanan dan
temperatur naik.

Pada motor empat langkah terdapat


mekanisme katup yang berfungsi untuk
mengatur
keluar
masuknya
fluida
pembakaran pada silinder. Siklus 4 langkah
terdiri dari
a. Langkah Hisap (Intake Stroke)

b. Langkah Buang (Exhause Stroke)

Gambar 2 Langkah Hisap


Gambar 5 Langkah Buang

Langkah hisap adalah langkah dimana


campuran bahan bakar dan udara dihisap
ke dalam silinder. Proses yang terjadi pada
langkah hisap adalah posisi katup hisap
terbuka sedangkan katup buang tertutup,
torak bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke
Titik Mati Bawah (TMB). Gerakan torak
menyebabkan ruang didalam silinder
menjadi vakum, sehingga campuran bahan
bakar dan udara masuk kedalam silinder.
2.1(a)Langkah
Kompresi
(Compression
Stroke)

Langkah buang adalah langkah dimana gas sisa


pembakaran dikeluarkan dari silinder. Katup
hisap tertutup dan katup buang terbuka, torak
bergerak dari TMB menuju ke TMA, gas sisa
hasil pembakaran akan terdorong ke luar dari
dalam silinder melalui katup buang. Saat torak
sudah mencapai TMA poros engkol sudah
berputar dua kali.
3.Experiment
3.1Pengujian Terhadap performa dan
Akselerasi
Penggujian kecepatan atau
akselerasi menggunakan alat Dyno
Test,untuk setiap pengujian akselerasi
atau kecepatan selalu dimulai dari titik
berhenti.
Langkah-langkah
menguji
kendaraan dengan menggunakan dyno
test sebagai berikut:

Gambar 3 Langkah Kompresi


a. Siapkan kendaraan yang akan
diuji.

Langkah kompresi adalah langkah


dimana campuran bahan bakar dan udara
dikompresikan atau ditekan di dalam silinder.
Proses yang terjadi pada langkah hisap
adalah posisi kedua katup yaitu katup hisap
dan katup buang tertutup, torak bergerak dari
Titik Mati Bawah (TMB) menuju ke Titik Mati
Atas (TMA). Karena gerakan torak volume
ruang bakar mengecil sehingga membuat
terkanan dan temperatur campuran udara

b. Naikkan kendaraan yang akan


diuji pada dynotest.
c.

Pasang pengikat kendaraan agar


kendaraan aman sewaktu menguji
dan kaitkan roda dengan roller
sempurna.

d. Hidupkan
kendaraan
dan
masukkan gigi pertama kemudian
pedal
gas
diinjak
penuh,
masukkan gigi kedua injak penuh,
masukkan gigi tiga injak penuh
pedal gas, masukkan gigi empat
injak penuh pedal gas, dan
seterusnya sampai top gear.
e. Lihat pembacaan grafik dari layar
monitor, maka akan didapatkan
daya dan torsi tertinggi serta
akselerasi.

Gambar 8 Diagram Kecepatan


Hasil uji kecepatan untuk 0-20 km/jam dengan
menggunakan pegas katup standar memerlukan
waktu 3,2 s. Pada pegs katup XR waktu yang
diperlukan yaitu 2,7 s. Sedangkan untuk pegas
katup EDR hanya memerlukan waktu 2,5 s.
Hasil uji kecepatan untuk 0-40 km/jam dengan
menggunakan pegas katup standar memerlukan
waktu 6,2 s. Pada pegas katup XR waktu yang
diperlukan yaitu 5,5 s. Sedangkan untuk pegas
katup EDR hanya memerlukan waktu 4,5 s.
Hasil uji kecepatan untuk 0-60 km/jam dengan
menggunakan pegas katup standar memerlukan
waktu 13,7 s. Pada pegas katup XR waktu yang
diperlukan yaitu 10,5 s. Sedangkan untuk pegas
katup EDR hanya memerlukan waktu 9 s.

Gambar 6. Pengujian Terhadap Torsi, Daya,


Dan Akselerasi

Melakukan pengujian konsimsi bahan


bakar dengan cara memperhatikan berapa
waktu pemakaian bahan bakar (100 ml)
untuksemua jenis pegas katup pada Rpm 2000
dan 4000. Masing masing waktu lama
habisnya bahan bakar diukur menggunakan
stopwatch.
Langkah langkah dalam pengujian pemakaian
bahan bakar sebagai berikut:
a. Siapkan kendaraan yang akan diuji.
b. Hidupkan mesin sampai kondisinya
stasioner.
c. Menyetel putaran idle dengan cara
memutar sekrup idle searah dengan
jarum jam pada karburator.
d. Melakukan pengujian dengan cara
memperhatikan
berapa
waktu
pemakaian bahan bakar (100 ml) pada
beberapa tingkat. Masing-masing waktu
habisnya
bahan
bakar
diukur
menggunakan stopwatch.
e. Teliti dan catat lamanya bahan bakar
habis.
f. Ulangi
langkah-langkah
pengujian
tersebut sampai batas yang diinginkan.

Analisa hasil pengujian torsi dan daya


Tabel 1. Hasil uji torsi dan daya

Per Klep
Standar
XR
EDR

Torsi
7,457Nm@5900rpm
7,804Nm@5430rpm
9,129Nm@5680rpm

Daya
5,413 kW
(7,257Hp)@7664rpm
5,662 kW
(7,591HP)@7708rpm
6,476 kW
(8,681Hp)@7433rpm

Dengan memperhatikan grafik hasil dari


penggabungan
power
dan
torsi
untuk
keseluruhan pegas katup, maka terbukti bahwa
beberapa variasi pegas katup tersebut mampu
meninggkatkan performa motor. Kenaikan
tenaga bervariasi, antara pegas katup standar
dengan pegas katup XR kenaikan tenaganya
0,229Hp, dan untuk pegas
katup standar dengan pegas katup
kenaikan tenaganya mencapai 1,007Hp.

EDR

Sedangkan untuk torsi antara pegas katup


standar dengan pegas katup XR mengalami
kenaikan 0,285 N-m, dan untuk pegas standar
dengan pegas katup EDR kenaikan torsinya
mencapai 0,893 N-m
3.3 Analisa hasil pengujian konsumsi bahan
bakar

Gambar 7 Instalasi pengukuran bahan bakar


3.2 Analisa hasil pengujian kcepatan

waktu (S)

556.3
548.06
600 566.43
500
407.2
398.4
391.29
400
300
200
100
0
2000
4000
rpm
rpm

Untuk pengujian kecepatan 0-60


km/jam penggunaan pegas katup EDR
23,35% lebih cepat dari penggunaan
pegas katup XR dan 34,304% lebih
cepat bila dibandingkan dengan
penggunaan pegas katup standarnya.
3. Untuk pengujian konsumsi bahan bakar
pada penggunaan
pegas katup
standar lebih irit bila dibandingkan
dengan pegas katup XR dan EDR.
Pada pengujian pertama, pada rpm
2000 penggunaan pegas katup standar
1,78% lebih irit dari penggunaan pegas
katup XRdan 3,24% dari penggunaan
pegas katup EDR. Sedangkan pada
rpm 4000 penggunaan pegas katup
standar 2,16% irit dari penggunaan
pegas katup XR
dan 3,98% dari
penggunaan pegas katup EDR untuk
konsumsi 100 ml bahan bakar.
4. Bahwa penggantian dengan pegas
katupXR dan EDR terbukti dapat
meningkatkan performa kendaraan.

pegas katup
standar
pegas katup XR
pegas katup
EDR

putaran mesin (rpm)

Gambar 9 Diagram Konsumsi Bahan Bakar


4.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan pada Yamaha Vega ZR maka
dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Untuk pengujian akselerasi, terlihat
bahwa penggunaan pegas katup EDR
pada Yamaha Vega ZR lebih unggul
bila dibandingkan dengan penggunaan
pegas katup XR dan pegas katup
standarnya. Pegas katup EDR mampu
menghasilkan torsi sebesar 9,129 N-m
@ 5680 rpm dan daya sebesar
5,314kW( 8,681Hp) @ 7433 rpm. Jika
dihitung secara persentase maka
peningkatan tenaganya12,56% dari
penggunaan pegas katup XR dan
17,94% dari penggunaan pegas katup
standar.

Daftar Pustaka
1.Arismunandar, Wiranto. Penggerak Mula
Motor Bakar, Edisi Kelima, Bandung,
1987.
2.Chigier, Norman, Energi, Combustion and
Environment, USA, Mc Braw Hill Book
Company,inc, 1981.
3.Ferguson C., Iternal , Combustion Engines,
Aplied Tremosesciences, New York, John
Willey Sons, 1985.
4.F.Young, James. Material dan proses,
Edisi:3, Tokyo, Charles E. Turtle Company,
1980.

2. Untuk pengujian
akselerasi terlihat
bahwa pegas katup EDR memiliki
akselerasi lebih baik dari pegas katup
standard an pegas katup XR.pada
pengujian kecepatan 0-20 km/jam
penggunaan pegas katup EDR 15,62
% lebih cepat dari penggunaan pegas
katup XRdan 21,87%lebih cepat bila
dibandingkan dengan penggunaan
pegas katup
standarnya. Untuk
pengujian kecepatan 0-40 km/jam
penggunaan pegas katup
EDR
17,39% lebih cepat dari penggunaan
pegas katupXR dan 34,78 %lebih
cepat bila dibandingkan dengan
penggunaan pegas katup standarnya.

5.Japanese Standar Association, JIS Handbook


1983 Machine Element, Japan, 1987.
6.Khurmi, R.S. Gupta, J.K. Text Book of
Machine Design, Edisi:3. New Delhi,
Eurasia Publishing House (PVT) LTD.
7.Sularso, Suga Kiyokatsu. Dasar Perencanaan
dan Pemilihan Elemen Mesin. PT. Pradnya
Paramitha, 1987.

También podría gustarte