Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Dokter Pembimbing :
dr.R.S.Sulistijawati, Sp.Rad, M.Sc
Disusun oleh:
Dody Riandono (20100310056)
1. RANGKUMAN KASUS
Seorang perempuan dibawa ke IGD RSUD Temanggung dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah. Keluhan dirasakan sudah 5 hari. BAK nyeri (-), terasa panas (-), terdapat
darah (-), BAK tidak puas (anyang-anyangen) (+), demam (-). BAB tidak ada keluhan.
Pasien riwayat pasang implant (+). Kemudian dilakukan USG (ultra sonografi) dan
didapatkan hasil berupa hidronefrosis ren dextra.
2. MASALAH YANG DIKAJI
Bagaimana prinsip dan persiapan pemeriksaan USG pada pasien?
Pemeriksaan lain apa yang bisa dilakukan pada pasien ini?
3. EVALUASI
IDENTITAS PASIEN
Nama / Usia
: Ny. I / 36 Tahun
Alamat
: Kranggan, Temanggung
Agama
: Islam
Tangga lmasuk RS : 6 Januari 2016
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang perempuan dibawa ke IGD RSUD Temanggung dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah. Keluhan dirasakan sudah 5 hari. BAK nyeri (-), terasa panas (-),
terdapat darah (-), BAK tidak puas (anyang-anyangen) (+), demam (-). BAB tidak
ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat keluhan serupa, Hipertensi (+), DM (-), Alergi (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan serupa dengan pasien, Hipertensi (-),
DM (-), Alergi (-).
Riwayat Personal Sosial
Pasien bukan seorang perokok dan peminum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
KeadaanUmum
: Tampak kesakitan
2
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanandarah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,8 C
Respirasi
: 20 x/menit
Mata
: Sklera Ikterik (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-)
Leher
: Simetris, tak tampak pembesaran limfonodi
Thoraks
: Cor
: S1-S2 Reguler, Bising (-)
Pulmo
: SDV (+/+), Suara Tambahan (-/-)
Abdomen
: Datar, BU(+)N, nyeri tekan (+) pada region suprapubik
Ekstremitas
: Dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb
: 13, 3 g/dL
Jumlah lekosit
: 15,6 103/uL
Jumlah eritrosit : 4,70 106/uL
Jumlah trombosit : 169 103/UL
Hitung jenis
: Eosinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
(H)
: 0,4 %
: 0,1 %
: 89,4 %
: 8,6 %
: 1,5 %
(H)
(H)
Ureum
: 31, 8 mg/dL
Kreatinin : 0,59 mg/dL
(H)
(L)
(L)
USG Abdomen
Hasil :
3
Kesan:
Hidronefrosis ringan ren dextra
Tak tampak jelas urolithiasis
Tak tampak kelainan pada hepar, lien, VF, pankreas, ren sinistra, uterus, dan VU
Tak tampak cairan bebas
Appendix tidak jelas tervisualisasi
4. ANALISIS
Hidronefrosis mengacu pada pada pelebaran pelvis dan kaliks ginjal, disertai
atrofi parenkim, akibat obstruksi aliran keluar urin. Obstruksi dapat terjadi mendadak
atau perlahan, dan dapat terletak di semua tingkat saluran kemih, dari uretra sampai
pelvis ginjal.
Etiologi dari hidronefrosis adalah batu, neoplasma/tumor, jaringan parut di
ginjal/ureter, hipertrofi prostat, kelainan kongenital dan bisa akibat pembesaran uterus
saat hamil.
Pathway Hidronefrosis
Jaringan parut ginjal ureter, batu, tumor, hipertrofi prosial, kelainan kongenital, penyempitan uretra,
pembesaran uterus pada ibu hamil
Obsruksi akut
Kolik renalis/
nyeri pinggang
akumulasi urin
di piala ginjal
Urin mengalir
balik ke ginjal
Panas/demam
Nyeri akut
Hiperterm
i
urin terkumpul
disaluran kemih
Cairan dalam
tubuh tidak dapat
diekskresikan
Penyempitan
ureter/uretra
Hidroureter
Urin masuk ke
pelvis ginjal
Penekanan pada
medulla sel-sel ginjal
Gangguan
keseimban
gan volume
cairan
Tindakan
Hemodialisa
Resiko
Infeksi
Gangguan
pola
eliminasi
Bau amonia
Ureum bertemu
dengan asam
lambung
Gambaran radiologi
Anoreksia
Gambaran radiologis
dari hidronefrosiaMual,
terbagi
berdasarkan gradenya. Ada 4 grade
muntah
hidronefrosis, antara lain :
nutrisi
a. Hidronefrosis derajat 1. Gangguan
Dilatasi pelvis
renalis tanpa dilatasi kaliks. Kaliks berbentuk
blunting, alias tumpul.
b. Hidronefrosis derajat 2. Dilatasi pelvis renalis dan kaliks mayor. Kaliks berbentuk
flattening, alias mendatar.
c. Hidronefrosis derajat 3. Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Tanpa
adanya penipisan korteks. Kaliks berbentuk clubbing, alias menonjol.
d. Hidronefrosis derajat 4. Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan kaliks minor. Serta
adanya penipisan korteks Calices berbentuk ballooning alias men ggembung.
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan
diagnostik) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk,
ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. USG ialah alat
yang memanfaatkan gelombang ultrasonic, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi
lebih dari dari 1- 10 Mhz, yang mana gelombang ini lebih tinggi dari frekuensi yang
dapat kita dengar (20-20.000 Hz). Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi
yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira diatas 20
kiloHertz.
6
4.
Isoechoic atau normoechoic, misalnya untuk hepar, lien, atau ginjal yang normal.
Hypoechoic, echo yang dihasilkan sedikit sehingga terlihat warna abu-abu hitam.
Menggambarkan intermediate transmission seperti pada kebanyakan jaringan lunak.
Hyperechoic, echo yang dihasilkan terang terlihat warna putih. Menggambarkan
high-reflective interfaces, seperti collagen, udara, benda keras dan tulang, serta
lemak. Tulang dan udara menghambat laju gelombang suara.
Unechoic, tidak ada echo yang dihasilkan, terlihat warna hitam Hal ini menunjukkan
complete transmission dari suara, contohnya cairan..
pemeriksaan. Keesokan harinya pasien harus puasa. Untuk bayi dan anak
diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuannya untuk mengembangkan
lambung dengan gas. Usus akan berpindah, sehingga bayangan kedua ginjal
dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas.
c. Urografi retrograde
Indikasi urografi retrograde adalah untuk melihat anatomi traktus urinarius
bagian atas den lesi-lesinya. Hal ini dikerjakan apabila pielografi intravena tidak
berhasil menyajikan anatomi dan lesi-lesi traktus urinarius bagian atas.
Keistimewaan urografi retrograde berguna untuk melihat fistel.
5. KESIMPULAN
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostik)
untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran
anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pada kasus ini, selain
dilakukan pemeriksaan USG sebenarnya juga bisa dilakukan pemeriksaan foto polos
abdomen, Pielografi intravena (PIV), atau Urografi retrograde.
6. DAFTAR PUSTAKA
Rasad, Sjahriar. 2015. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta : FKUI.
Rumadani, A., dkk. 2013. Hidronefrosis Grade III Dekstra e.c Uretrolithiasis Dekstra.
Surakarta: Fakultas Kedoteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.