Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Chapter 10
91
Faktor-faktor Internal:
Faktor-faktor Eksternal:
Sasaran Perusahaan
Strategi Bauran
Pemasaran
Struktur Biaya
Pertimbangan
organisasi
Keputusan
Penetapan
Harga
92
93
Pertimbangan Organisasi
Manajemen harus memutuskan siapa dalam organisasi yang sebaiknya
menetapkan harga. Perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai
cara. Misalnya dalam perusahaan kecil harga sering kali ditetapkan oleh
manajemen puncak, Perusahaan besar harga ditetapkan oleh manager divisi
atau lini produk, dan pasar industri tenaga penjual mungkin diberi wewenang
untuk melakukan negosiasi dengan pelanggan dengan rentang harga tertentu.
2. Faktor-Faktor Eksternal Keputusan Menetapkan Harga.
Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga meliputi sifat
pasar (penawaran) dan permintaan, persaingan, dan elemen lingkungan yang lain.
A. Pasar dan Permintaan
Biaya menjadi batas terendah dari harga, pasar dan permintaan menetapkan
batas atas. Konsumen dan pembeli industri menyeimbangkan harga suatu
produk atau jasa dengan manfaat untuk mmemilikinya, dengan demikian
sebelum menetapkan harga, pemasar harus memahami hubungan antara
harga dan permintaan untuk produknya.
1. Penetapan harga dalam tipe pasar yang berbeda
Kebebasan penjual penetapan harga bervariasi dalam tipe pasar yang
berbeda. Menurut pakar ekomoni ada 4 tipe pasar :
Persaingan Murni, pasar dengan banyak pembeli dan penjual yang
memperdagangkan komoditi seragam, tidak satupun pembeli atau penjual
yang banyak mempengaruhi harga.
Persaingan monopolitik, Pasar dengan banyak pembeli dan penjual yang
berdagang dalam kisaran harga tertentu bukannya dengan satu harga
pasar. Penjual dapat membedakan tawaran mereka kepada pembeli karena
produk fisik dapat bervariasi dalam mutu, sifat, gaya atau pelayanan yang
disertai dapat bervariasi.
Persaingan Oligopolistik, Pasar terdiri dari beberapa penjual yang amat
peka terhadap strategi penetapan harga dan strategi pemasaran lain.
Misalnya Produk mungkin seragam (baja dan aluminium) hanya terdapat
beberapa penjual karena sulit bagi penjual baru terjun ke pasar. Setiap
penjual mewaspadai strategi dan gerakan pesaing.
Monopoli Murni, pasar terdiri dari dari satu penjual, mungkin monopoli
pemerintahh, swasta yang diatur atau monopoli yang tidak di atur.
2. Hubungan Harga dan Permintaan
Perusahaan perlu mengatahui hibungan antara harga (P) dan permintaan (D)
dan bagaimana besarnya permintaan bervariasi pada berbagai tingkat harga
94
yang berbeda. Konsep ini juga berlaku bagi setiap segmen pasar. Konsep ini
membantu para manager untuk memahami apakah suatu bentuk permintaan
itu
Elastis, Apabila harga berubah maka permintaan akan mengalami
perubahan dengan persentasi yang melebihi persentasi perubahan harga.
Nilai koefisien elastisitas dari permintaan yang bersifat elastis adalah lebih
besar dari satu.
Inelastis, koefisien permintaan mempunyai nilai yang demikian apabila
persentasi perubahan harga adalah lebih besar daripada persentasi jumlah
yang diminta.
Gambar : Kurva Elastisitas Harga
H
a
r
g
a
P2
P2
P1
P1
Q1
Q2
A. Permintaan Inelastis
Q1
Q2
B. Permintaan Elastis
%Perubahan Yg Diminta
Perubahan H arga
95
3. Pesaing
Posisi biaya-biaya (cost position) dan perilaku penentuan harga (pricing
behavior) dari pesaing-pesaing merupakan elemen penting yamg harus
diperhatikan. Perusahaan harus mengamati pesaing-pesaing agar dapat
menentukan biaya-biaya, harga dan keuntungan perusahaan itu sendiri. Hal ini
dapat dilakukan dengan beberapa teknik , seperti competitive shoping, market
reseach, dan perbandingan harga terhadap kualitas suatu setiap penawaran
yang ditawarkan oleh pesaing utama.
4. Faktor-faktor Eksternal yang lain.
Kondisi Ekonomi, dapat mempunyai dampak besar pada strategi penetapan
harga perusahaan, seperti resesi, inflasi, dan suku bunga mempengaruhi
keputusan penetapan harga karena semua mempengaruhi biaya
menghasilkan suatu produk dan persepsi konsumen mengenai harga dan
nilai produk.
Pedagang, Perusahaan harus menetapkan harga yang memberi laba wajar,
kepada pedagang mendorong agar mereka lebih mendukung, dan
membantu mereka menjual produk secara efektif.
Pemerintah, merupakan juga pengaruh eksternal penting lainnya terhadap
keputusan penetapan harga.
Pertimbangan Sosial, ketika menetapkan harga, sasaran penjualan jangka
pendek, pangsa pasar dan laba perusahaan mungkin harus disesuaikan
dengan pertimbangan sosial lebih luas.
4. Metode Penetapan Harga
1. Penetapan harga berdasarkan Biaya
a. Penetapan Harga Cost Plus
Metode penetapan harga palin sederhana adalah penetapan harga cost
plus yaitu menambah angka standard pada biaya produk
Ilustrasi :
Sandai pembuatan produk biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai berikut :
Biaya Variabel (BV)
Rp.
10
Biaya Tetap (BT)
Rp. 300.000
Jumlah unit yang diharapkan (P)
Rp. 50.000
Keuntungan yang diharapkan 20% dari harga jual.
Biaya.
per unit
BV
BT
P
96
Biaya.
Rp.300.000
Rp.16
Rp.50.000
H arg a. Jual
BU
1 M arg in diharapkan
H arg a. Jual
Rp.16
Rp.20
1 0,2
Punit
BT
VC unit
xxx
unit
dimana :
BT
BVunit
= Biaya Tetap
= Biaya Variabel per unit
= Harga jual perunit
Ilustrasi
Biaya tetap perusahan Rp.300.000, Biaya Variable per unit Rp. 10, Apabila
perusahhan meninginkan harga jual tiap unit sebesar Rp.20 Maka titik
pilang pokoknya adalah :
BEP
Rp.300.000
30.000
Rp.20 Rp.10
unit
Bila ingin memperoleh sasaran laba, perusahaan harus menjual lebih dari
30.000 unit dengan harga Rp 20 perunit. Seandai perusahaan telah
menginvestasikan Rp.1.000.000 dalam bisnis dan ingin menetapkan harga
untuk meraih laba sebesar 20%, atau Rp.200.000, perusahaan harus
menjual 50.000 unit.
97
98
Menurut Kolter dan Armstrong (2001) ada dua strategi penetapan harga bagi
permasalahan yang menghasilkan produk inovatif dan dilindungi oleh paten :
1. Penetapan harga untuk menyaring pasar (market-skiming princing)
Dengan strategi ini merupan pasar dapat dilakukan dalam kondisi sebagai
berikut :
a. Mutu dan citra produk harus mendukung harga yang lebih tinggi.
b. Adanya cukup banyak pembeli yang menginginkan/produk tersebut.
c. Biaya produksi untuk volume yang lebih kecil tidak sangat tinggi.
d. Sulit bagi pesaing untuk memasuki pasar untuk barang tersebut.
2. Penetapan harga dengan penetrasi pasar (market-skiming pricing)
Dengan strategi ini perusahaan menetapkan harga awal yang rendah untuk
mempenetrasi pasar dengan cepat dan mendalam untuk menarik sejumlah
besar pembeli dengan cepat dan meraih pangsa pasar yang besar. Dengan
volume penjualan yang besar dapat menurunkan biaya.
4. Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan
pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya
persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan
harga produk baru
A. Skimming Pricing,
merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada
suatu produk baru,
dengan dilengkapi aktifitas promosi yang gencar, tujuannya adalah :
1. Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga, selagi
persaingannya belum ada.
2. Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
3. Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga,
karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga
awal.
B. Penetration Pricing,
merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah
pada awal
produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan
sekaligus
menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah
perusahaan dapat
pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan
menurunnya biaya perunit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang,
dimana laba jangka
pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan
kompetitif yang
berkelanjutan. Ada empat bentuk harga yang menggunakan
strategi
Penetration Pricing, antara lain;
99
1. Harga yang dikendalikan (restrained price), yaitu harga yang ditetapkan dengan
tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode
inflasi.
2. Elimination price, yaitu merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu
yang dapat menyebabkan pesaing - pesaing tertentu (terutama yang
kecil) keluar dari persaingan.
3. Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas sama,
dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.
4. Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat
mencegah para pesaing memasuki pasar.
C. Strategi Penetapan Harga Produk Yang Sudah Mapan
Menurut Tjiptono (2001 : 174) ada beberapa faktor yang menyebabkan
suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga
produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya adalah :
100
101
Uji Mandiri
Soal 1.
1. Perusahaan dalam penetapkan harga harus berorientasi kepada tujuan
perusahaan, menurut anda apa tujuan perusahaan dalam menetapkan harga?.
2. Dalam menentukan harga suatu produk ada beberapa metode. Coba anda
jelaskan metode dalam menentukan harga suatu produk agar apa menjadi
tujuan perusahaan tercapai!.
3. Dalam menentukan harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh beberapa
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut anda jenis biaya apa saja
yang mempergaruhi dalam menentukan harga produk tersebut.
4. Anda jelaskan dan beri contoh harga psikologi yang diterapkan oleh
perusahaan!.
5. Sebuah perusahaan buku mendapat pesanan 50 buah buku
yang dikeluarkan adalah:
Bahan mentah
Rp. 150.000,00
Tenaga kerja
Rp. 40.000,00
Biaya lain-lain
Rp. 42.000,00 +
Biaya-biaya
102
Soal 2.
Biaya-biaya
Jika Harga beras Rp. 400, jumlah beras yang ingin dibeli konsumen adalah
10.000 Kg.
Harga beras Rp. 300, jumlah beras yang ingin dibeli konsumen adalah Rp. 15.000.
Apakah kondisi di atas elastisitasnya atau inlastis? Buktikan dengan perghitungan!
103