Está en la página 1de 15

Lampiran 1

DESKRIPSI
KOMPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN
BIDANG KEAHLIAN
PROGRAM KEAHLIAN
PAKET KEAHLIAN

: KESEHATAN
: KESEHATAN
: KEPERAWATAN

A. LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang semakin pesat, menuntut adanya perkembangan
disegala bidang, maka sangat dibutuhkan tenaga kerja yang handal dan terampil
dalam bidangnya masing-masing. Termasuk dalam bidang kesehatan perlu
ditingkatkan dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat yang semakin
lama semakin bertambah jumlah penduduknya. Upaya untuk mencapai tujuan
pembangunan di bidang kesehatan tidak hanya diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai, tetapi juga diperlukan tenaga kesehatan yang terdidik, terampil dan
berkualitas dengan jumlah yang cukup dan merata penyebarannya diseluruh
Indonesia.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan semakin bertambahnya
kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih bervariasi. Pada saat ini keberadaan
asisten perawat (asper) dalam perkembangannya mengalami peningkatan dalam
mengisi pasar kerja, hal ini timbul karena pada saat sekarang ini banyak individu
maupun keluarga cenderung sibuk bekerja sehingga menyebabkan terbatasnya waktu
dalam merawat anggota keluarga mereka yang membutuhkan perhatian khusus seperti
lansia, bayi dan anak-anak. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi terbentuknya
suatu lembaga pendidikan kesehatan yang lulusannya banyak dicari untuk menjawab
kebutuhan tersebut.
Mengingat kewenangan yang dimilikinya terkait dengan tugas dan pekerjaan sebagai
seorang asisten perawat maka dalam menjalankan tugasnya harus sesuai dengan
berdasarkan prosedur-prosedur keperawatan demi mencapai produk kerja yang
memenuhi syarat ilmu pengetahuan keperawatan, sasaran jenis pekerjaan yang
dilakukan serta hasil kerja yang optimal maka diperlukan program pendidikan
keahlian keperawatan di SMK yaitu suatu program ketrampilan yang mempersiapkan
tenaga-tenaga handal yang dapat berperan sebagai asisten perawat, asisten bidan,
asisten paramedik di rumahsakit, poliklinik, puskesmas, rumah bersalin, serta asisten
dokter praktek bahkan juga mampu melakukan perawatan dirumah pada sistem
pelayanan home care.
Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk mencetak tenaga kesehatan yang
bermutu serta mampu mengemban tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan
dan pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi

Lampiran 1

seluruh masyarakat. Program pendidikan kesehatan khususnya keperawatan


merupakan satu kesatuan utuh yang terdiri dari dua tahapan yaitu program
pembelajaran akademik/teori dan program pembelajaran klinik/praktek. Pendidikan
keperawatan memiliki landasan teori yang kokoh, mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan. SMK prodi keperawatan bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai
asisten perawat. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri pendidikan nasional bahwa
program pendidikan keahlian bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menerapkan, mengembangkan
dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Esensi tindakan keperawatan adalah memberikan pelayanan keperawatan (nursing
care) kepada masyarakat berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berpedoman pada
standar ilmu profesi keperawatan dengan tuntutan etika profesi keperawatan (code
etics). Program keahlian keperawatan dan unit pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit
dan pusat-pusat kesehatan masyarakat lainnya seperti poliklinik, balai pengobatan,
posyandu, puskesmas dituntut untuk mempersiapkan calon asisten perawat dalam
melaksanakan praktek keperawatan melalui pengalaman belajar klinik (PBK) dan
pengalaman belajar lapangan (PBL) secara komprehensif sehingga memiliki
kemampuan dan ketrampilan knowledge dan skill yang mumpuni.
B. DEFINISI
Kompetensi Keahlian Keperawatan adalah salah satu kompetensi keahlian di sekolah
menengah kejuruan SMK yang mendidik para siswanya untuk menjadi tenaga muda
ahli dibidang kesehatan khususnya keperawatan. Keperawatan merupakan kombinasi
teori dan praktek yang disampaikan melalui alat peraga, praktikkum, demonstrasi
maupun pengalaman lapangan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan diselenggarakannya program keahlian keperawatan di SMK adalah untuk
mencetak dan mempersiapkan individu menjadi tenaga keperawatan yang handal
untuk menjawab tantangan masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan
khususnya perawat.
2. Tujuan Khusus
SMK dengan program keahlian keperawatan bertujuan untuk membekali siswa
dengan pengalaman belajar keperawatan selain itu untuk meningkatkan
keterampilan dan wawasan baik teknis maupun human relationship. Setelah
menyelesaikan program keahlian keperawatan diharapkan seorang siswa akan
memiliki kompetensi sebagai berikut :

Lampiran 1

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.

Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi dan patologi tubuh secara umum.


Melakukan pemberian obat kepada pasien.
Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh pasien.
Menunjukkan kemampuan menerapkan komunikasi terapeutik.
Menunjukkan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak dan lansia.
Menunjukkan kemampuan dalam merawat pasien menderita penyakit.
Menerapkan keselamatan kesehatan kerja (K3).
Memahami konsep sehat sakit.
Memahami dasar penyakit sederhana yang umum di masyarakat.
Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama.
Menguasai prosedur pemberian obat.
Memahami kemampuan interpersonal.
Memahami proses perkembangan manusia.
Memahami tahap-tahap perkembangan manusia.
Menguasai sikap dalam pelayanan keperawatan.
Memahami kebutuhan dasar manusia.
Memahami tentang kesehatan reproduksi.
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Membantu mobilisasi pasien
Melakukan pemberian nutrisi.
Memahami etika keperawatan dan hukum.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Struktur kurikulum program keahlian keperawatan mengacu pada ketetapan
pendidikan kedinasan, maka paket keahlian keperawatan menggunakan kurikulum
berbasis kompetensi yang harus dicapai oleh siswa selama mengikuti pembelajaran
keperawatan mengacu pada profil dan kompetensi seorang asisten perawat.
E. PROFIL DAN KOMPETENSI KEPERAWATAN
Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara global diperlukan
panduan dalam penentuan kompetensi apa saja yang harus dicapai dan dikuasai oleh
seorang asisten perawat. Di berbagai institusi penyelenggara program pendidikan
keahlian keperawatan tingkat SMK diseluruh Indonesia kompetensi ini dijabarkan
kedalam unit kompetensi.
1. KOMPETENSI UMUM
a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya.
c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggungjawab atas perilaku,
perbuatan dan pekerjaannya.
d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial.
e. Menghargai keragaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global.

Lampiran 1

f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,


kritis, kreatif, dan inovatif.
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam
pengambilan keputusan.
h. Menunjukkan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.
i. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
k. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggungjawab.
l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
secara demokratis dalam wadah negara kesatuan republik indonesia.
m. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
n. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan
lingkungan.
o. Berkomunikasi secara lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
p. Memahami hak dan kewajiban diri dan oranglain dalam pergaulan
dimasyarakat.
A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
NO
.
1.

STANDAR
KOMPETENSI
Menunjukkan
kemampuan melakukan
komunikasi terapeutik.
Berkomunikasi secara
efektif dalam menjalin
hubungan interpersonal.

UNIT KOMPETENSI

AREA PENCAPAIAN

1. Mampu
Di seluruh area praktik
menjelaskan
keperawatan.
definisi
komunikasi
terapeutik
2. Mampu
menjelaskan
fungsi
dan
manfaat
komunikasi
terapeutik
3. Mampu
menerapkan
setiap
tindakan
keperawatan
nenggunakan
komunikasi
terapeutik.
4. Mampu
menggunakan
ketrampilan

Lampiran 1

2.

Melaksanakan tindakan
keperawatan di tatanan
klinik
dengan
menerapkan aspek etik
dan legal.

interpersonal
yang
efektif
dalam kerja tim.
1. Mampu
Diseluruh area praktik
melakukan
keperawatan.
pemeriksaan
tanda-tanda vital.
2. Mampu
melakukan
pemberian nutrisi.
3. Mampu merawat
pasien
berpenyakit
ringan.
4. Mampu
menunjukkan
kemampuan
mengasuh bayi,
balita, anak, dan
lansia.
5. Mampu
melaksanakan
pemberian obat.
6. Mampu
menggunakan
sikap
empaty
terhadap
kehilangan dan
duka cita saat
melakukan
tindakan
keperawatan.
7. Mampu
memahami
kebutuhan dasar
manusia.
8. Mampu
memahami
tentang kesehatan
reproduksi.
9. Mampu
melakukan
mobilisasi
terhadap pasien.
10. Melaksanakan

Lampiran 1

dokumentasi
tindakan
keperawatan.
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami dasar-dasr anatomi,
fisiologi, patologi tubuh secara
umum

1.1

1.2
2. Melaksanakan
pemberian
kepada klien/pasien

obat

2.1
2.2

3. Memahami
laboratorium

jenis

pemeriksaan

4. menunjukkan
kemampuan
melakukan komunikasi terapiutik

3.1

3.2
4.1
4.2
4.3

5. menunjukkan
kemampuan
mengasuh bayi, balita, anak dan
lansia sesuai tingkat perkembangan

5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6

6. menunjukkan kemampuan melayani


pasien berpenyakit ringan

6.1
6.2
6.3
6.4

KOMPETENSI DASAR
menjelaskan anatomi, fisiologi,
patologi sebagai sistem tubuh secara
umum.
Menjelaskan
konsep
dasar
homeostasis dan patogenesis.
menjelaskan cara-cara pemberian
obat kepada pasien.
Melakukan pemberian obat kepada
pasien sesuai resep dokter
menjelaskan
jenis
pemeriksaan
laboratorium dasar yang diperlukan
oleh klien/pasien
menjelaskan persiapan
menjelaskan definisi komunikasi
terapiutik
menjelaskan fungsi, dan manfaat
komunikasi terapiutik
melaksanakan
setiap
tindakan
keperawatan
menggunakan
komunikasi terapiutik
membangun hubungan antar manusia
mengoptimalkan
komunikasi
terapiutik
mengidentifikasi kebutuhan dasar
manusia
merencanakan kebutuhan dasar
manusia
melaksanakan
kebutuhan
dasar
manusia
mendokumentasikan
hasil
pelaksanaan
kebutuhan
dasar
manusia
sesuai
tingkat
perkembangan
membangun hubungan antar manusia
mengoptimalkan
komunikasi
terapiutik
mengidentifikasi kebutuhan dasr
manusia
merencanakan kebutuhan dasar
manusia

Lampiran 1

6.5
6.6
7. menerapkan keselamatan kesehatan
kerja dan lingkungan hidup K3LH

7.1
7.2
7.3
7.4

melaksanakan
kebutuhan
dasar
pasien
mendokumentasiakan
hasil
pelaksaan kebutuhan pasien
mendeskripsikan keselamatan dan
kesehatan kerja
melaksanakan prosedur K3
menerapkan konsep lingkungan
hidup
menerapkan ketentuan pertolongan
pertama pada kecelakaan

B. KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kontinum sehat sakit

1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7

2. memahami dasar-dasar penyakit


sederhana yang umum di masyarakat

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

KOMPETENSI DASAR
menjelaskan keseimbangan tubuh
manusia normal
menjelaskan definisi sehat sakit
menjelaskan model-model sehat sakit
menjelaskan
nilai-jnilai
yang
mempengaruhi kesehatan
menjelaskan peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit
menjelaskan faktor-faktor resiko
dalam kehidupan manusia
menjelaskan dampak sakit pada
pasien dan keluarga
menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem integumen sederhana yang
umum di masyarakat
menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem gastrointestinal yang umum
dimasyarakat
menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem genito urinaria yang ada di
masyarakat
menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem respiratori yang umum
dimasyarakat
menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem
persyarafan
yang
ada
dimasyarakat
menjelaskan
penyakit-penyakit
kardiovaskuleer yang adsa di
masyarakat
menjelaskan
penyakit-penyakit
sistem
reproduksi
yang
ada

Lampiran 1

3. memahami peningkatan kesehatan


dan pelayanan kesehatan utama

3.1
3.2
3.3

4. memahami pemberian obat

4.1
4.2
4.3

5. memahami kemampuan interpersonal


dan massa

5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6

6. memahami
prinsip-prinsip
perkembangan manusia

6.1
6.2

7. memahami
perkembangan manusia

tahap-tahap

6.3
6.4
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7

8. memahami sikap pelayanan perawat


sesuai dengan tahapan perkembangan

8.1

8.2
9. memahami tentang stress

9.1

dimasyarakat
menjelaskan tindakan peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
menjelaskan tindakan pelayanan
kesehatan utama
menjelaskan peran asisten perawat
dalam pemberian perawatan utama
menjelaskan bentuk obat oral
menjelaskan
faktor
yang
mempengaruhi kerja obat
menjelaskan
kemampuan
memberikan obat oral
menjelaskan
berbagai
tingkatan
komunikasi
menjelaskan proses komunikasi
menjelaskan
bentuk-bentuk
komunikasi
menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi komunikasi
mendiskusikan komunikasi terapiutik
menjelaskan
bantuan
dalam
berkomunikasi
menjelaskan teori pertumbuhan dan
perkembangan manusia
menjelaskan tahap pertumbuhan dan
perkembangan manusia
menjelaskan tentang konsepsi
menjelaskan proses kelahiran
menjelaskan perkembangan masa
bayi
menjelaskan perkembangan masa
balita
menjelaskan perkembangan anak usia
sekolah
menjelaskan perkembangan masa
remaja
menjelaskan masa dewasa muda
menjelaskan perkembanga masa
dewasa
menjelaskan perkembangan masa
lansia
menjelaskan sikap perawat terhadap
pasien
sesuai
dengan
tahap
perkembangan
menjelaskan pelayanan perawatan
kesehatan komunitas dan panti
menjelaskan konsep stress

Lampiran 1

10. memahami kebutuhan dasar manusia

11. memahami kesehatan reproduksi

12. memahami perilaku empatik

13. melakukan pemeriksaan tanda-tanda


vital

14. melakukan mobilisasi pasif terhadap


pasien

15. melakukan pemberian nutrisi

9.2 menjelaskan aedaptasi terhadap stress


9.3 menjelaskan respon terhadap stress
9.4 menjelaskan proses keperawatan dan
adaptasi terhadap stress
10.1
menjelaskan
kebutuhan
fisiologis manusia
10.2
menjelaskan
kebutuhan
keselamatan dan rasa aman
10.3
menjelaskan kebutuhan cinta
dan rasa memiliki
10.4
menjelaskan
kebutuhan
penghargaan dan harga diri
10.5
menjelaskan
kebutuhan
aktualisasi diri
11.1
menjelaskan konsep kesehatan
reproduksi
11.2
menjelaskan anatomi dan
fisiologi alat reproduksi
11.3
menjelaskan masalah yang
berhubungan
dengan
kesehatan
reproduksi
12.1
menjelaskan sikap empatik
terhadap kehilangan, kematian, duka
cita saat melakukan tindakan
keperawatan
12.2
menjelaskan bantuan yang
diberikan sesuai dengan agama dan
kebutuhan spiritual pasien
13.1
menjelaskan pedoman untuk
mengukur tanda vital
13.2
menjelaskan
tentang
pengukuran suhu tubuh
13.3
melaksanakan
pengukuran
nafas
13.4
melaksanakan
pengukuran
nadi
14.1
menjelaskan
tentang
mobilisasi dan pengaturan gerak
14.2
menjelaskan
gangguan
mobilisasi
14.3
menjelaskan latihan mobilisasi
14.4
menunjukkann
kemampuan
melakukan mobilisasi aktif dan pasif
14.5
menjelaskan
gangguan
mobilisasi
15.1
menjelaskan nutrisi seimbang

Lampiran 1

16. melaksanakan dokumentasi tindakan


keperawatan

15.2
menunjukkan
kemampuan
memberikan makan peroral pada
pasien
16.1
menjelaskan
komunikasi
multidisipluin dalam tim
16.2
membuat dokumentasi sesuai
dengan pedoman

F. KUALIFIKASI PENGAJAR
Idealnya tenaga pengajar bagi Sekolah Menengah Kejuruan prodi keperawatan adalah
minimal Sarjana Keperawatan (S1) dengan gelar Ners yang telah lulus melalui uji
kompetensi dari Majelis Tenaga Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan telah
mengucapkan sumpah profesi Ners pada saat menerima jabatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan keperawatan di
Indonesia sebagai perawat profesional. Perawat profesional dengan gelar Ners
diperoleh melalui pendidikan tinggi keperawatan yang terakreditasi dimana seorang
Ners lebih difokuskan untuk memiliki kompetensi sebagai Care provider (perawat
peneliti dan perawat pendidik), maupun sebagai manajer dan leader. Disamping itu
juga seorang Ners sangat berkompeten untuk mengajarkan, mengaplikasikan maupun
mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan sesuai dengan standar yang
berlaku secara kreatif dan inovatif.
Memiliki kompetensi merupakan suatu keharusan yang harus dimiliki oleh seorang
guru agar mampu melaksanakan tugas profesinya sebagai guru yang profesional.
Secara lebih terinci, bentuk-bentuk kompetensi dan profesionalisme seorang guru
adalah :
1. Memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang studi yang akan di
ampu.
2. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum maupun bahan
pengayaaan/penunjang bidang studi.
3. Mengelola program belajar mengajar yang meliputi :
a. Merumuskan tujuan instruksional
b. Mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional yang tepat
c. Melaksanakan program belajar mengajar
d. Mengenal kemampuan siswa
4. Mengelola kelas, meliputi
a. Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran
b. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi
5. Penggunaan media atau sumber meliputi
a. Mengenal, memilih dan menggunakan media

Lampiran 1

b. Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana


c. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
d. Menggunakan mikro teaching untuk program pengenalan lapangan
6. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
7. Mengelola interaksi-interaksi belajar-mengajar.
8. Menilai interaksi siswa untuk kepentingan pelajaran.
9. Mengenal dan menyelenggarakan fungsi layanan dan program bimbingan dan
penyuluhan.
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
5. Penugasan klinik
6. Penugasan laporan
7. Observasi di lahan praktek
8. Metode kunjungan
9. Bimbingan individu
10. Bedside teaching
Masalah terkait dengan metode mengajar, baik dari segi macamnya ataupun dari
segi penggunaan dan penyesuaiannya. Suatu metode belum tentu sesuai digunakan
pada materi yang sama dengan situasi yang berbeda. Sebagai guru tentu akan
memilih metode yang tepat dan sesuai untuk diterapkan pada suatu proses belajar
mengajar. Dalam satu kali pertemuan guru dapat menggunakan beberapa macam
metode tergantung pada tujuan, materi, dan situasi murid. Apapun macam metode
pembelajaran yang digunakan akan sangat efektif apabila ditunjang dengan alat
komunikasi berupa alat peraga sehingga interaksi edukatif dapat berjalan dengan
baik.

H. PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN


Program keahlian keperawatan terdiri dari dua tahap yaitu program pembelajaran
akademik/teori dan program pembelajaran klinik/praktek. Teori-teori keperawatan
yang harus dikuasai dan dipelajari oleh siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan
Prodi Keperawatan di bagi atas beberapa materi besar, antara lain :
a. Ilmu urai dan faal tubuh manusia
b. Dasar-dasar tindakan keperawatan
c. Perawatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak
d. Personal hiegiene dan hygiene lingkungan

Lampiran 1

e.
f.
g.
h.

Ilmu gizi
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Fisioterapi
Perawatan lansia

Pada program keahlian keperawatan siswa akan belajar di kelas terkait dengan teoriteori keperawatan di atas sesuai dengan standar kompetensi, disamping itu juga para
siswa akan di beri kegiatan pembelajaran melalui praktikkum untuk memberikan
gambaran kepada siswa terkait dengan prosedur tindakan keperawatan yang
sesungguhnya guna membentuk knowlegde, attitude dan skill yang harus dimiliki
oleh seorang calon asisten perawat sejati. Para siswa tersebut akan melaksanakan
praktikkum di laboratorium keperawatan yang sudah di setting seperti mini hospital
sehingga laboratorium tersebut dapat menyerupai rumah sakit yang sebenarnya.
Dengan adanya mini hospital di sekolah diharapkan siswa sudah tidak canggung lagi
dengan suasana kerja di rumah sakit. Hal ini sangat diperlukan mengingat bahwa
nantinya siswa akan melaksanakan praktek kerja lapangan.
Waktu pelaksanaan praktikkum yaitu setelah siswa mendapatkan teori keperawatan
dikelas dilanjutkan dengan demonstrasi keterampilan teknis tindakan keperawatan
yang sesuai dengan standar yang berlaku menggunakan instrumen keperawatan yang
ada dilaboratorium. Mekanisme pelaksanaan praktikkum yaitu dengan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10-12 anak dengan satu
perseptor atau tutor sehingga keberhasilan praktikkum akan lebih efektif dan efisien.
Kemudian setelah siswa tersebut menyelesaikan serangkaian proses pembelajaran
keperawatan yang terdiri dari teori dan praktikkum disekolah, selanjutnya akan
dilakukan evaluasi terhadap peserta didik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik tersebut dalam menyerap materi yang diberikan dan keberhasilannya
melakukan tindakan keperawatan atau skill melalui ujian tertulis dan praktek. Apabila
siswa tersebut dinyatakan mampu dan memenuhi syarat untuk mengikuti Praktek
Kerja Lapangan (PKL) para siswa tersebut kemudian akan di bagi menjadi beberapa
kelompok untuk diterjunkan ke beberapa institusi kesehatan guna melaksanakan
praktek kerja lapangan selama beberapa bulan sehingga diharapkan dapat terbentuk
karakter dan profil seorang asisten perawat yang handal. Sebelum siswa memasuki
lahan praktek, para siswa tersebut akan di berikan pembekalan khusus terkait dengan
peraturan dan kewenangannya selama berada di lahan praktek.
Selama berada di lahan para siswa akan di serahkan dan dibimbing langsung oleh
seorang Clinical instruktur atau biasa disebut CI atau pembimbing klinik yang
berfungsi untuk mengarahkan, membimbing, membantu, dan mendampingi siswa
dalam melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan model Bedsite
Teaching. Selain itu selama praktek setiap siswa juga akan diberikan buku panduan
praktek. Buku tersebut berisi informasi mengenai mekanisme praktek, format tugas,
peraturan-peraturan selama praktek, serta buku tersebut juga akan memuat daftar

Lampiran 1

target-target kompetensi yang harus dicapai oleh setiap siswa. Mekanismenya siswa
akan membawa buku tersebut setiap kali praktek dan siswa akan meminta pengesahan
atau tanda tangan di lembar pencapaian target dari pembimbing yang ada di klinik
sebagai bukti bahwa siswa tersebut telah melakukan salah satu target kompetensinya.
Sehingga diharapkan pada akhir praktek buku panduan tersebut telah penuh dengan
tanda tangan pembimbing klinik dan akan dikumpulkan di sekolah bersama dengan
pengumpulan laporan akhir sebagai syarat nilai akan di keluarkan.Untuk menjamin
kinerja para siswa selama di lahan praktek perlu di lakukan supervisi beberapa kali
dari guru disekolahan atau guru pembimbing yang sidak ke lahan praktek dimana
siswa tersebut berada, tujuannya untuk memantau aktivitas yang di lakukan siswa
selama berada di lahan dan mengevaluasi karakter seorang calon asisten perawat.
Selain itu supervisi dari guru pembimbing berfungsi untuk mengevaluasi kemampuan
siswa dalam menerapkan tindakan keperawatan sehingga setiap siswa akan
dilaksanakan ujian praktek di klinik dengan menggunakan pasien secara langsung.
Tidak menutup kemungkinan saat berada di lahan siswa akan menemukan kesulitan
pada saat melakukan tindakan keperawatan ke pasien maka siswa tersebut dapat
berkonsultasi dengan pembimbing klinik maupun dengan guru pembimbing pada saat
ada supervisi dari guru pembimbing, sehingga dari pelaksanaan supervisi tersebut
selain ujian juga dapat di isi dengan diskusi menggunakan metode pemecahan
masalah.
I. TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Rumah sakit pendidikan keperawatan dan masyarakat merupakan sarana utama dan
tatanan nyata seorang peserta didik sekolah menengah kejuruan prodi keperawatan
dimungkinkan untuk menjadi seorang asisten perawat yang handal. Memungkinkan
adanya lingkungan serta suasana kerja dan belajar yang kondusif untuk tersedianya
perubahan perilaku pada peserta didik. Terdapat peraturan yang memungkinkan
rumah sakit pendidikan keperawatan dan lapangan (masyarakat) digunakan sebagai
sarana untuk Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman Belajar Lapangan
(PBL) bagi peserta didik SMK paket keahlian keperawatan secara berkelanjutan dan
berjangka panjang serta tercipta keuntungan timbal balik antara pelayanan dan
pendidikan. Beberapa lahan pengalaman belajar klinik lapangan (PBL) yang dapat
digunakan oleh sekolah menengah kejuruan prodi keperawatan antara lain
1. Rumah sakit
2. Rumah bersalin
3. Balai pengobatan
4. Panti wreda
5. Poliklinik
6. Puskesmas
7. Posyandu

Lampiran 1

J. STRUKTUR ORGANISASI
1. Penanggung Jawab Program
2. Penanggung Jawab Akademik
3. Penanggung Jawab Adm & Keuangan
4. Penanggung Jawab Kesiswaan
5. Ka. Prodi Keperawatan
6. Koordinator I
7. Koordinator II
8. Sekretaris
9. Bendahara
10. Administrasi akademi/tata usaha
K. LEARNING OUTCOMES
a. Evaluasi Proses
Secara umum cakupan evaluasi proses pembelajaran di sekolah menengah
kejuruan prodi keperawatan bertujuan untuk membekali peserta didik dalam
menerapkan dan membentuk profil seorang asisten perawat sejati.
b. Evaluasi Hasil
Hasil yang diharapkan setelah siswa menyelesaikan program pendidikan ini
adalah siswa siswi mampu melaksanakan tindakan keperawatan dasar dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia baik secara fisik, mental, psikososial, dan
spiritual dengan menggunakan konsep atau proses keperawatan dasar pada semua
tingkat usia dalam konteks sehat sakit.

L. DAFTAR ALAT & BAHAN UNTUK PRAKTIKKUM KEPERAWATAN


NO
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

ALAT
Bed periksa
Manekin dewasa
Manekin Bayi
Timbangan dewasa
Timbangan Bayi
Meja tindakan
Ember
Gayung
Perlak
Steaklakken
Seprei

NO
.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

ALAT
Urinal
Baskom
Kom
Tempat makan
Sikat gigi
Spatel
Spalk
Botol urin
Spuit
3cc,5cc,10cc,20cc,50c
c

NO
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

BAHAN
Alkohol
Sublimat
Lysol
Betadin
Sabun cuci tangan
Sabun bayi
Bola kapas
Handscoon
Bedak bayi
Minyak/baby oil
Masker

Lampiran 1

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Selimut
Sarung bantal
Bedong bayi
1 set baju bayi
Box bayi
Handuk
Bengkok
Sisir
Bak instrumen
Termometer air
raksa
Termometer digital
Gunting kuku
Tempat sampah
Metline/pita ukur
Botol susu
Waslap
Sikat botol
Rolstoel (kursi roda)
Pispot

41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61
62.
63.
64.
65.

Pinset antomis
Pinset sirugis
Kirbat es
Gelas kumur
Korentang
Baki alat
Pensil merah biru
Gelas ukur
Alat cukur
Torniket
Sandaran infus
Brankat
Gunting rambut
Gunting plester
Baju pasien
Klem
Cawan obat
Infus set
NGT set
Wastafel cuci tangan
Stetoskop
Troly
Spigmomanometer
Selang kateter
Abocath
Wing needle

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Vaselin/ jelly
Plester/ hipafix
Lidi kapas
Peditox
Pasta gigi
Shampo
Tissue
Obat kumur
Cairan infus
NaCL
Aquabidest
Pembalut wanita
Kassa
Tabung darah
Ringer lactat

También podría gustarte