Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ABSTRAK
Bendungan, selain membawa manfaat yang sangat besar, juga merupakan bangunan yang
berisiko tinggi. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2010 tentang Bendungan disebutkan
bahwa setiap bendungan harus dilengkapi dengan dokumen rencana tindak darurat dalam rangka
antisipasi penyelamatan jiwa dan harta benda apabila terjadi keruntuhan bendungan.
Simulasi analisa keruntuhan bendungan pada penelitian ini menggunakan program Zhong Xing
HY21. Disini, skenario keruntuhan terjadi akibat overtopping dan piping, sementara debit inflow yang
digunakan adalah Probability Maximum Flood (PMF). Dengan bantuan program tersebut, dapat
diketahui hidrograf outflow banjir dan peta genangan banjir yang akan terjadi jika bendungan
mengalami keruntuhan. Hubungan antara jarak dan elevasi muka air banjir serta jarak dan waktu
puncak banjir dapat digambarkan dengan persamaan empiris regresi yang didasari oleh hasil running
program Zhong Xing HY21.
Penelitian ini menghasilkan angka debit inflow maksimum sebesar 463,60 m3/detik dan debit
outflow maksimum 3454,88 m3/detik yang terjadi pada saat skenario overtopping. Selain itu, dampak
genangan banjir terluas adalah 18,94 km2, waktu datang banjir tercepat adalah 0,23 jam, waktu puncak
banjir tercepat adalah 1,17 jam, serta waktu surut banjir terlama adalah 24 jam. Kemudian, hubungan
antara jarakwaktu puncak banjir digambarkan dengan persamaan y = 7E -12x4 - 5E-08x3 + 9E-05x2 0.0353x + 70.091 (y = waktu puncak dalam menit, x= jarak dalam meter) dan hubungan antara jarak
elevasi muka air banjir digambarkan dengan persamaan y = 2E -12x4 - 1E-08x3 + 3E-05x2 - 0.028x + 26.709
(y = elevasi muka air banjir maksimal dalam meter, x= jarak dalam meter). Dari peta genangan banjir,
ditentukan jalur dan lokasi evakuasi pada tiga titik, yaitu Kampung Aceh, Kompleks Batamindo, dan
Kompleks Panbil Industri yang ketiganya berada di Desa Muka Kuning, Kecamatan Sungai Beduk,
Batam.
Kata kunci : Keruntuhan Bendungan, Zhong Xing HY21, Overtopping, Piping, Evakuasi
ABSTRACT
The dam construction has big advantages for human life, but it also comes with high risk. In
Government Ordinance Number 37, 2010 about dam has been noted that each dam should be equipped
with emergency action plan document. This regulation purpose to anticipate human safety and property
rescue if the dam collapse occurred.
In this research, dam breaks simulation was using Zhong Xing HY21 program with two
scenarios i.e. overtopping and piping. Inflow which used in simulation is Probability Maximum Flood
(PMF) discharge. The program helps us to know about flood outflow hydrograph and flood inundation
maps caused by dam breaks. The relation between distance and flood water level, also distance and time
peaks shown by empirical regression equation. It based on running result of Zhong Xing HY21 program.
The result of this research obtained maximum inflow discharge is 463,60 m3/second and
maximum outflow discharge is 3454,88 m3/second that occurs during overtopping scenarios. The widest
flood impacts reach 18,94 km2 and the fastest flood arrival time is 0,23 hours. Furthermore, the fastest
flood peak time is 1,17 hours and the longest flood recede time is 24 hours. Then, the relation of distance
and time peaks was described by equation y = 7E-12x4 - 5E-08x3 + 9E-05x2 - 0.0353x + 70.091(y = time
peaks in minutes, x = distance in meters). The relation between distance and flood water level was
described by equation y = 2E-12x4 - 1E-08x3 + 3E-05x2 - 0.028x + 26.709 (y = flood water level in meters, x
= distance in meters). Based on flood inundation maps, it determined evacuation route and location at
three points, i.e. Kampung Aceh, Kompleks Batamindo, and Kompleks Panbil Industri. These points are
located in Muka Kuning Village, Sei Beduk sub-district, Batam.
Keywords: Dam Breaks, Zhong Xing HY21, Overtopping, Piping, Evacuation
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Selain membawa manfaat yang besar
bendungan juga dapat menimbulkan yang besar
pula. Salah satu risiko yang dapat ditimbulkan
adalah jika bendungan mengalami keruntuhan.
Berdasarkan fakta tersebut maka pada
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010
tentang Bendungan, disebutkan bahwa setiap
bendungan harus dilengkapi dengan Dokumen
Rencana Tindak Darurat (RTD) dalam rangka
antisipasi penyelamatan jiwa dan harta benda,
apabila terjadi keruntuhan bendungan.
Bendungan Muka Kuning memiliki tinggi
16,75 m dan tampungan 9,66 juta m3. Daerah
hilir Bendungan Muka Kuning merupakan
daerah pemukiman padat penduduk dan daerah
industri yang memiliki peran vital dalam hal
ekonomi. Selain itu kondisi bendungan yang
telah lebih dari 10 tahun, jika tidak dirawat
dengan baik akan menambah potensi risiko
kegagalan bendungan. Berdasarkan latar
belakang itulah analisa keruntuhan Bendungan
Muka Kuning perlu dilakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Keruntuhan bendungan yang terjadi akan
mengakibatkan perambatan gelombang banjir
serta bahaya yang ditimbulkan dapat
mengancam kehidupan manusia dan harta
benda, mengingat di bagian hilir Bendungan
Muka Kuning terdapat banyak pemukiman
padat penduduk, industri dengan nilai ekonomi
tinggi, dan bangunan fasilitas umum. Hal ini
dikarenakan minimnya pengetahuan tentang
waktu tempuh banjir dan kedalaman banjir
sehingga peta daerah genangan banjir tidak
tersedia pula.
Parameter yang berpengaruh penting
terhadap banjir yang diakibatkan oleh
keruntuhan bendungan antara lain adalah
kedalaman puncak banjir (Hp), waktu tiba
gelombang banjir (Tb) dan waktu tiba puncak
banjir (Tp). Oleh jarena itu, untuk mengetahui
besarnya nilai parameter tersebut diperlukan
analisis penelusuran banjir sehingga dapat
mengetahui kedalaman maksimal, waktu banjir
puncak dan waktu tiba gelombang banjir. Dari
parameter-parameter tersebut dapat dibuat peta
daerah genangan banjir akibat keruntuhan
Bendungan Muka Kuning, sehingga akan
diketahui luasan genangan, waktu tiba banjir
dan jumlah desa yang terkena dampak
keruntuhan bendungan.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka
masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
(2-1)
dengan :
XPMP : hujan banjir maksimum boleh jadi
dengan:
Qp : debit puncak banjir (m3/detik)
A : luas daerah pengaliran sampai outlet
Ro : hujan satuan (mm)
Tp : tenggang waktu dari waktu permulaan
sampai puncak banjir (jam)
T0,3: waktu yang diperlukan oleh penurunan
debit, dari puncak sampai 30% dari debit
puncak (jam)
2.3 Penelusuran Banjir Melalui Pelimpah
Pada rekayasa hidrologi, penelusuran banjir
merupakan teknik penting yang diperlukan
untuk mendapatkan penyelesaian lengkap
mengenai persoalan pengendalian banjir dan
prakiraan banjir. Selama proses penelusuran
banjir berlangsung, jumlah air yang disimpan
sementara didalam waduk disebut reduksi
banjir. Hidrograf outflow dari waduk akan
mempunyai puncak terendah tergantung pada
ukuran waduk dan besarnya kapasitas banjir
yang tersedia. Berikut ini adalah penyajian
gambar hidrograf inflow dan outflow dari hasil
penelusuran banjir pada waduk:
Bendungan
Beton
Bendungan
Pelengkung
hingga 4
x tinggi
bendungan
Beberapa
kali lebar
monolit
Lebar total
bendungan
0 sampai 1
0,5 hingga 4
0,1 hingga
0,5
1 sampai 5
ft di atas
puncak
bendungan
10 sampai
50 ft di atas
puncak
bendungan
Tipe Bend.
Lebar
rekahan
Lereng
samping
rekahan
Waktu
keruntuhan
(jam)
Elevasi muka
air waduk
pada
keruntuhan
Lereng
dinding
lembah
Mendekati
tiba-tiba (0,1
jam)
10 sampai
50 ft di atas
puncak
bendungan
mm
mm
6.
Ds. MK Hulu
Kedalaman (m)
Jam
Menit
594,13
0,57
34
0,79
Ds. MK Barat
1206,26
0,73
44
0,26
Ds. MK Tengah
1515,19
0,90
54
0,37
Ds. MK Timur
1967,97
1,00
60
0,17
Ds. MK Selatan
2432,84
1,10
66
0,11
Ds. MK Hilir
3004,97
1,30
78
0,08
Jarak Dari
Bendungan
(m)
Waktu Puncak
Banjir
Jam
Menit
Kedalaman
(m)
El. MAB
Maksimum
(m)
Ds. MK Hulu
594,13
1,17
70
1,73
17,67
Ds. MK Barat
1206,26
1,57
94
7,94
18,01
Ds. MK Tengah
1515,19
1,57
94
5,37
18,02
Ds. MK Timur
1967,97
1,67
100
3,80
17,98
Ds. MK Selatan
2432,84
1,67
100
5,36
17,98
Ds. MK Hilir
3004,97
1,67
100
0,84
17,77
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Jarak, Elevasi M.A.B dan Waktu Puncak Banjir
7.
Ds. MK Hulu
Kedalaman (m)
Jam
Menit
594,13
24,00
1440
0,74
Ds. MK Barat
1206,26
24,00
1440
5,96
Ds. MK Tengah
1515,19
24,00
1440
3,37
Ds. MK Timur
1967,97
24,00
1440
1,84
Ds. MK Selatan
2432,84
24,00
1440
3,40
Ds. MK Hilir
3004,97
6,53
392
0,00
5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan pada
pembahasan
sebelumnya
maka
didapat
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Luas genangan banjir terkecil adalah 18,11
km2 yang terjadi akibat skenario
keruntuhan overtopping dan luas genangan
maksimal sebesar 18,94 km2 yang terjadi
akibat skenario piping atas. Untuk
hidrograf outflow banjir maksimal adalah
sebesar 3454,88 m3/detik yang terjadi pada
skenario keruntuhan akibat overtopping.
2. Waktu datang banjir tercepat adalah 0,23
jam dan yang terlama 1,30 jam. Untuk
waktu puncak banjir yang tercepat adalah
1,17 jam dan yang terlama 1,67 jam.
Sedangkan untuk waktu surut banjir yang
tercepat adalah 6,53 jam dan yang terlama
adalah 24,00 jam.
3. Hubungan antara jarak, waktu puncak dan
elevasi muka air banjir (M.A.B) untuk
setiap skenario digambarkan dalam
persamaan berikut :
Jarak waktu puncak :
y = 7E-12x4 - 5E-08x3 + 9E-05x2 - 0.0353x
+ 70.091
dengan : y = waktu puncak (menit)
x = jarak (m)
Jarak El. MAB :
y = 2E-12x4 - 1E-08x3 + 3E-05x2 - 0.028x +
26.709
dengan : y = elevasi muka air banjir
maksimal (m)
x = jarak (m)
4. Jumlah desa yang akan tergenang jika
Bendungan Muka Kuning mengalami
keruntuhan adalah satu desa, yaitu Desa
Muka Kuning, Kecamatan Sungai Beduk,
Batam dengan kedalaman banjir maksimal
adalah 7,94 m yang terjadi pada Desa
Muka Kuning Barat.
5. RTD (Rencana Tindak Darurat) evakuasi
jika terjadi banjir akibat keruntuhan
Bendungan Muka Kuning mengacu pada
jalur evakuasi pada gambar 4.5 untuk
lokasi evakuasi ditentukan sebagai berikut:
Titik pertama, lokasi evakuasi terdapat
pada Kampung Aceh, Desa Muka
Kuning, Kecamatan Sungai Beduk
yang diperuntukkan bagi penduduk di
hilir bendungan, dan Desa Muka
Kuning Hulu.
Titik kedua, lokasi evakuasi terdapat
pada Kompleks Batamindo, Desa Muka
Kuning, Kecamatan Sungai Beduk
yang diperuntukkan bagi penduduk di
Desa Muka Kuning Timur, Desa Muka