Está en la página 1de 37

EDEMA PULMONAL

EUFRASIA VICTA SWASTIKA ANGGRIASTI / 030.11.090

Pembimbing :

Dr. Tjatur Bagus, Sp.JP

PENDAHULUAN

EDEMA PARU AKUT adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveolus paru
yang terjadi secara mendadak.
EDEMA PARU KARDIAK karena tekanan intravaskular yang tinggi
EDEMA PARU NON KARDIOGENIK karena peningkatan permeabilitas
membran kapiler
Pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1971
Insiden terbesar terjadi pada 1998 dengan incidence rate (IR)=35,19 per
100.000 penduduk

STATUS PASIEN

Nama
Jenis Kelamin
Usia
Agama
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Status Perkawinan
Suku Bangsa

: Tn. B
: Laki-laki
: 48 tahun
: Islam
: Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur
: Militer TNI AL
: Bintara
: Menikah
: Jawa

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Sesak Napas
KELUHAN TAMBAHAN : Batuk Berdahak
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Keluhan sesak
napas sejak 6
jam SMRS.

Sesak terasa
sangat berat,
tiba-tiba, dan
menetap.

Merasa sangat
ketakutan,
panik, dan
keluar keringat
dingin

Sebelumnya
batuk berdahak
sudah 1
minggu dengan
dahak yang
sulit keluar,
namun tidak
pernah diikuti
sesak.

2 bulan yll
pernah seperti
ini namun
sesak napas
lebih ringan

ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Hipertensi, sejak satu tahun yang lalu. Jarang kontrol ke dokter dan tidak teratur
minum obat. Obat yang diberikan adalah Captopril 1x1
Diabetes Melitus (-)
Hiperkolesterolemia (-)
Asma, PPOK dan penyakit paru lainnya (-)
Penyakit Jantung Koroner dan penyakit jantung lainnya (-)
Alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)

ANAMNESIS

RIWAYAT PENGOBATAN :

RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading:


- Compos Mentis
- Tampak Gelisah
- Kateter urine (+)
- Lasix 4 amp i.v.
- Lanoxin inj 0,25 mg

Rujuk ke RS. TNI AL


Dr.Mintohardjo

Intensive Coronary
Care Unit (ICCU)

ANAMNESIS

RIWAYAT KEBIASAAN :
Olahraga rutin lari 4km setiap hari.
Perokok aktif selama 15 tahun sekitar setengah bungkus setiap hari dan sudah
berhenti sejak 2 bulan yang lalu.
Makan makanan berlemak (-)
Minum kopi, jamu dan minuman beralkohol (-)

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS :
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
TANDA VITAL
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

: 120/73 mmHg
: 93 x/menit, regular, kuat, isi cukup, ekual
: 17 x/menit, reguler
: 36 oC

PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA
Mata

: Dalam batas Normal

THT: Dalam batas Normal


Rongga Mulut : Dalam batas Normal
LEHER : JVP 5+3 cm H2O
THORAX
Paru
: Rhonki (+/+) basal
Jantung : Pulsasi ictus cordis teraba setinggi ICS V linea axillaris anterior sinistra

Batas jantung kanan pada ICS III-V linea sternalis dekstra


Batas jantung kiri pada ICS V linea axillaris anterior sinistra
Batas jantung atas pada ICS III linea parasternalis sinistra
ABDOMEN : Dalam batas Normal
EXTREMITAS
: Dalam batas Normal

FOLLOW UP
S

20/08/15
O

Sesak napas , batuk TD: 130/90 mmHg,


Edema Pulmonal Akut
(-)
N: 80x/menit,
(ALO) e.c. HHD
RR: 24x/menit,

Suhu: 36,2 oC.

Mata:
CA (-), SI (-), RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)

Jantung:
S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-).

Paru:
Suara napas vesikuler (-/-), ronkhi (+/+)
basal, wheezing (-/-).

Abdomen:
Supel, BU(+) normal, Nyeri tekan (-)

Extremitas:
Akral hangat, oedem (-)

EKG
Boleh pindah ruang perawatan biasa.

P
- Drip Lasix amp 2x10 mg/ml
- Drip Farsorbid 3x10 mg (k/p)
- Diovan 1x160 mg
- Aldactone 1x25 mg
- KSR 2x600 mg
- Ceftriaxone 2x500 mg/5 ml
- Bisolvon 3xCI

FOLLOW UP

21/08/15

S
Sesak napas (-),
batuk (-)

TD: 140/90 mmHg,


Edema Pulmonal Akut
N: 82x/menit,
(ALO) e.c. HHD
RR: 20x/menit,

Suhu: 36 oC

Mata:
CA (-), SI (-), RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)

Jantung:
S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-).

Paru:
Suara napas vesikuler (-/-), ronkhi (+/+)
basal, wheezing (-/-).

Abdomen:
Supel, BU(+) normal, Nyeri tekan (-)

Extremitas:
Akral hangat, oedem (-)

EKG
Boleh Rawat Jalan

P
- Drip Lasix amp 2x1o mg/ml
- Drip Farsorbid 3x10 mg (k/p)
- Valsartan 1x160 mg
- Aldactone 1x25 mg
- KSR 2x600 mg
- Ceftriaxone 2x5 mg/5 ml
hari ke 3 diganti Cefixim
2x100 mg
- Bisolvon 3xCI
- Amlodipine 1x10 mg
- Bisoprolol 1x1,25 mg

HEMATOLOGI & GLUKOSA TEST


19/08/15
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Pemeriksaan
GLUKOSA TEST
Glukosa Garah Sewaktu

Hasil

Satuan

Nilai Normal

14,5

g/dL

14-16

45

42-48

21.700

/ul

5.0-10,0

262

ribu/ul

150-450

4,98

juta/uL

4,50-6,20

Hasil

Satuan

Nilai Normal

223

mg/dl

70-140

KIMIA KLINIK 19/08/15


Hasil

Satuan

Nilai normal

Ureum

menyusul

mg/dl

17-43

Kreatinin

menyusul

mg/dl

0,7-1,3

7,356

7,35-7,45

41,1

mmHg

32-48

60,0

mmHg

83-108

22,7

mmol/L

21-28

21,9

mmol/L

-3

mmol/L

-2 3

12,9

mmol/L

-3 3

24

mmol/L

23-27

26

mmol/L

91,1

95-98

19,6

ml/dL

Natrium

145

mmol/L

134-146

Kalium

2,97

mmol/L

3,4-4,5

Clorida

99

mmol/L

96-108

Pemeriksaan
FUNGSI GINJAL

ANALISA GAS DARAH


pH
PCO2
P02
HCO3 act
HCO3 std
BE (ecf)
SBE
ct CO2
AnGao
O2 SAT
O2 Ct
ELEKTROLIT DARAH

EKG

19/08/15
Kesan :
Irama

: Sinus

Heart Rate

: 150x / menit

Posisi

: Horizontal

Axis

: -20O

Transitional Zone

: pada V4-V5

LVH
PR interval

: Normal

Kompleks QRS : R I + S III > 25 mm


LVH
Interval QT

: Normal

ST t changes : Normal
Kesimpulan

: Irama sinus, regular,

ECHOCARDIOGRAM

19/08/15
Penemuan / Komentar :

LV dilatasi, ruang-ruang lain dalam batas normal.


IVS tebal.
Kontraktilitas global LV (LVEF 11,2%)
Analisa segmental : global hipokinetik
TAPSE 20 mm
Doppler E/A<1 (relaksasi abnormal), Ao vmax 1,14
m/s
Kesan :

LVH concentric
Disfungsi berat systole dan diastole LV (LVEF 11,2%)
e.c. HHD
LVEDP

FOTO RONTGEN THORAX

19/08/15

Cor :

Cor :

Tampak membesar.

Tampak membesar.

Corakan paru baik.

Perselubungan basal paru kanan,kedua hilus

Sinus kanan suram

Pulmo :

Pulmo :

Corakan paru baik.

Perselubungan basal paru kanan,kedua hilus

Sinus kanan suram

Kesan:

Cardiomegali (LVH)

Oedem paru ringan

Efusi pleura kanan

Kesan:
-

Cardiomegali (LVH)

Oedem paru ringan

Efusi pleura kanan

KIMIA KLINIK

20/08/15

Hasil

Satuan

Nilai Normal

139

mmol/L

134-146

3,12

mmol/L

3,4-4,5

98

mmol/L

96-108

Pemeriksaan

ELEKTROLIT DARAH
Natrium
Kalium
Clorida

DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS
Edema Pulmonal Akut (ALO) Kardiogenik et causa Hypertensive Heart Disease
(HHD)

DIAGNOSIS BANDING
Edema Pulmonal Akut (ALO) Non-Kardiogenik et causa Pneumonia

TATA LAKSANA

Non Medikamentosa :
Tirah baring dengan posisi semifoler
Oksigen 5 L/menit

Medikamentosa :
o Drip Lasix amp 2x10 mg/ml
o Drip Farsorbid 3x10 mg (k/p)
o Diovan 1x160 mg
o Aldactone 1x25 mg
o KSR 2x600 mg
o Inj. Ceftriaxone vial 2x100 mg/ml

PROGNOSIS

Ad vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam

: dubia ad bonam
: dubia ad malam
: dubia ad malam

PEMBAHASAN KASUS
KASUS
OS datang dengan keluhan
utama sesak napas

PEMBAHASAN
penimbulan cairan pada ruang interstitial maupun alveolar paru
sehingga terjadi penurunan kemampuan difusi, hipoksemia dan
akhirnya sesak napas
SESAK NAPAS

batuk-batuk hebat dengan riak


sebelum sesak napas terjadi

1. kejadiannya sangat cepat dan terjadi hipertensi pada kapiler


paru secara ekstrim pengalaman yang menakutkan karena
mereka batuk-batuk dan seperti seseorang yang akan
tenggelam.
2. DD:/ Pneumonia

PEMBAHASAN KASUS
KASUS
Riwayat hipertensi dengan pola
minum obat yang tidak teratur
dan jarang kontrol ke dokter
sejak 1 tahun yang lalu.

PEMBAHASAN

Tekanan diastolikvolume overload

pengisian yang tidak


adekuat meskipun
tekanan diastolik

sistolik yang
jelas

tekanan end-diastolic,
tekanan atrium kiri dan
tekanan pulmo-kapiler
dan stroke volume yang
besar

volume enddiastolic

cardiac output

gagal

stroke volume

afterload yang
berkontribusi terhadap
pertumbuhan otot
jantung sebagai adaptasi

pengisian ventrikel
kiri semakin

kongesti paru, akumulasi


pada matriks
ekstraseluler, kekakuan
jantung, dan resistensi
vaskular, disfungsi
diastolik

lama kelamaan menjadi


maladaptif, risiko
kerusakan target organ
seperti pada endotel
vaskular, otak, dan
ginjal, serta penyakit
kardiovaskular.

PEMERIKSAAN FISIK DAN


PENUNJANG
Pemeriksaan fisik :
Cor :
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba setinggi ICS V linea axillaris anterior sinistra
Perkusi : batas jantung kiri pada ICS V linea axillaris anterior sinistra

Leher : JVP 5+3 cm H2O

EKG : Irama sinus, regular, HR 150x / menit, LVH


Rontgen Thorax : Cardiomegali (LVH), Oedem paru ringan, Efusi pleura kanan
Echocardiogram :
LVH concentric
Disfungsi berat systole dan diastole LV (LVEF 11,2%) e.c. HHD
LVEDP

PEMBAHASAN KASUS

Hypertensive
Heart Disease
(HHD)

edema
pulmonal

kongesti
paru

tekanan interstisial
paru lebih besar
daripada tekanan
pleural maka cairan
bergerak menuju
pleura visceral

peningkatan tekanan
hidrostatik dalam
kapiler paru

efusi pleura

peningkatan
filtrasi cairan
transvaskular

kesuraman sudut
sinus costo-phrenicus
kanan (rontgen
thorax)

TATA LAKSANA
SASARAN UTAMA :
Mencapai oksigenasi adekuat
Memelihara stabilitas hemodinamik
Mengurangi stress miokard dengan menurunkan preload dan afterload
KASUS

PEMBAHASAN

o Tirah baring dengan posisi semifoler


o Oksigen 5 L/menit

Mengurangi sesak yang dirasakan pasien serta dibantu dengan


pemberian oksigen untuk mencegah terjadi nya hipoksemia

Lasix amp 2x10 mg/ml

Mengurangi edema
Memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal sehingga
mengurangi beban volume sirkulasi yang menghambat kerja
jantung

TATA LAKSANA
KASUS

PEMBAHASAN

Farsorbid 3x10 mg
senyawa nitrat (Isosorbide dinitrate)

Vasodilatasi kebutuhan dan suplai oksigen.


Sebagai perlindungan untuk mencegah terjadinya angina
pectoris sebagai akibat dari adanya hipertensi emergency

Aldactone 1x25 mg (Spironolactone)

pembuangan air dan natrium tubuh melalui ginjal tanpa


menurunkan kadar kalium tubuh

gol. antagonis reseptor aldosteron

ataudiuretik hemat kalium

Mengkoreksi kondisi hipokalemia


KSR 2x600 mg (Potassium Chloride)
Inj. Ceftriaxone vial 2x100 mg/ml

Mengatasi infeksi bakteri (leukosit 21.700 /ul)

gol. Sefalosporin generasi III

Diovan 1x160 mg (Valsartan)

Anti hipertensi gol. Angiotensin II


Receptor Blocker (ARB)

Meniadakan (antagonis) efek vasokonstriksi, aktivasi sistem


saraf simpatik, menyebabkan retensi garam dan air, dan
melepaskan aldosteron dan kelenjar adrenal

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Edema paru akut adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveolus paru yang terjadi
secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular yang tinggi
(edema paru kardiak) atau karena peningkatan permeabilitas membran kapiler (edem
paru non kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan secara
cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara progresif dan
mengakibatkan hipoksia.

ETIOLOGI
Kardiogenik atau edema paru hidrostatik atau edem hemodinamik.
Kausa: infark miokard, hipertensi, penyakit jantung katup, eksaserbasi gagal jantung
sistolik/ diastolik dan lainnya.

Nonkardiogenik/ edema paru permeabilitas meningkat.


Kausa: ALI dan ARDS

PATOFISIOLOGI

ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK


o Takipnoe
o Orthopnoe
Riwayat penyakit yang mendukung
Sesak napas

o Takikardi
o Hipo / Hipertensi

Nyeri dada / rasa tertekan


Batuk

o Retraksi intercostal & supraklavikula

Riak berbusa
Riak kemerahan

o Rhonki / wheezing

o JVP meningkat
o Gallop, BJ III, BJ IV
o Oedem perifer
o Akral dingin
o Sianosis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Radiologi (Ro. Thorax)
Laboratorium
Darah rutin
Fungsi ginjal
Elektrolit
Kadar protein
Urinalisa gas darah
Enzim jantung (CK-MB, troponin I)
Brain Natriuretic Peptide (BNP)

o Ekokardiografi
o EKG
o Kateterisasi Pulmonal

DIAGNOSIS

TATA LAKSANA

TATA LAKSANA

PROGNOSIS

Tergantung pada :
Penyakit dasar
Faktor penyebab/pencetus yang dapat diobati

Angka mortalitas yang terjadi sekitar 15-20%


Adanya infark miokard, hipotensi, dan riwayat edema pulmonal yang berulang dapat
meningkatkan angka mortalitas

TERIMA KASIH
PEMBIMBING : dr. Tjatur Bagus, Sp.JP

También podría gustarte