Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DISUSUN OLEH
KELOMPOK XII
SURYANINGRUM PUTRI20700113042
ANDI RUSDYAMIN
20700113050
REZKYAMALIA
20700113060
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat hidayah, ridha, dan inayah-Nya,
penyusunan makalah ini dapat dirampungkan. Selawat serta
salam secara khusus disampaikan kepada Rasulullah saw. atas
segala keteladanan dan pengorbanan beliau dalam mendidik
pengikut dan umatnya agar menjadi manusia yang berakhlak
mulia.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Akidah Akhlak yang membahas tentang Indikator Akhlak
Perspektif Agama, Filsuf, dan Budaya.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Sebagai manusia penyandang relativitas kebenaran, penyusun
menyadari banyaknya kekurangan yang mewarnai makalah ini.
Dengan tujuan peningkatan wawasan, penyusun mengharapkan
sumbangan pemikiran Anda demi penyempurnaan dan perbaikan
makalah ini, maupun makalah-makalah selanjutnya.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, 02 Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................ii
Daftar Isi.....................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................2
C. Tujuan......................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang
ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya
dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan
yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan,
ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka,
muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang
dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk
tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadapNya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia.
Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap
perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran
akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap
pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang
tidak baik atau buruk. Baik dan buruk merupakan dua istilah
yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan
yang dilakukan oleh seseorang. Pernyataan tersebut dapat
dijadikan indikator untuk menilai perbuatan itu baik atau buruk
sehingga dapat dilatarbelakangi sesuatu yang mutlak dan relatif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian akhlak dan indikator akhlak?
2. Bagaimana indikator akhlak perspektif agama?
3. Bagaimana indikator akhlak perspektif filsuf?
4. Bagaimana indikator akhlak perspektif budaya?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian akhlak dan indikator akhlak?
2. Bagaimana indikator akhlak perspektif agama?
3. Bagaimana indikator akhlak perspektif filsuf?
4. Bagaimana indikator akhlak perspektif budaya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak dan Indikator Akhlak
Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab,
khuluq. Jamaknya adalah khuluqun. Menurut bahasa, kata khuluq berarti budi
pekerti, tingkah laku atau tabiat.1
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang
dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan
buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai dengan pembinaannya. 2
Indikator merupakan sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk
atau keterangan.3
Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau kemungkinan dilakukan pengukuran terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi dari waktu ke waktu. Suatu indikator tidak selalu menjelaskan
keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk atau
indikasi tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan.4
Dalam hal penentuan baik dan buruk dapat dilihat dari
beberapa segi pandang. Penentuan ini bisa dilihat dari konteks
1 Roli Abdul Rohman, Menjaga Akidah dan Akhlak (Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 48
6 Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm.
87
8 Ibid
Terjemahannya:
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik
dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang
menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya
lagi Maha Penyantun. (Q.S. Al-Baqarah: 263)12
Lawan dari kata maruf adalah munkar. Munkar berasal dari
kata nakara yang berasal dari kata nun, kaf, dan ra. Akar kata ini
12 Ardi al-Maqassary, Konsep Baik Buruk Perspektif Filsafat,
Psychology Mania, diakses dari
http://www.psychologymania.net/2010/02/konsep-baik-burukperspektif-filsafat.html/ pada tanggal 03 Desember 2014
16 Ibid, hlm. 72
www.paramadina.com
10
11
12
25 Ibid, hlm.141
13
14
15
2. Pragmatisme
Pandangan utama pragmatisme adalah nilai dan konsep
tentang akibat suatu perbuatan.
3. Humanisme
Humanisme merupakan bagian dari filsafat, aliran ini
memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang
semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk
memperbaiki spesiesnya.
16
4. Marxisme
Ia berpandangan bahwa etika tidak ada hubungan dengan
pemasangan norma-norma abstrak dan daftar kewajiban.
Marxisme memahami manusia sebagai makhluk objektif.
Akhlak Marxisme bukan merupakan akhlak yang buruk
jika dilihat dari segi upaya menyatukan kekuatan
manusia, menurutnya manusia selalu menemukan diri
dalam struktur sosial tertentu.
5. Empirisme
Aliran ini berpandangan bahwa pengalaman merupakan
sumber pengetahuan bagi manusia yang mendahului
rasio, akhlak manusia akan terus berkembang karena
merupakan bagian dari penggalian pengalaman dan
kebenaran yang dipengaruhi oleh manusia ketika
pengalaman hidupnya semakin banyak.30
D. Indikator Akhlak Perspektif Budaya
Budaya berasal dari dua kata, yaitu budi artinya akal dan
daya artinya kekuatan. Dengan demikian budaya artinya
sebagai kekuatan akal. Potensi akal terwujud dalam bentuk
kehendak berpikir, berkarya, dan mengembangkan karya
ciptanya. Kebudayaan sebagai sistem hidup dalam arti cara
manusia mempertahankan kehidupannya. Oleh sebab itu, akhlak
baik buruk dalam perspektif kebudayaan adalah dengan melihat
30 Aditri Sutisna, Pengertian dan Ilmu tentang Akhlak, Aditri 03,
diakses dari http://www.aditri03.blogspot.in/2013/12/pengertian-danilmu-tentang-akhlak.html/ pada tanggal 02 Desember 2014
17
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami asumsikan yaitu
sebagai berikut:
1. Akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir
yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak
mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela
sesuai dengan pembinaannya, sedangkan indikator
merupakan sesuatu yang dapat memberikan (menjadi)
petunjuk atau keterangan.
2. Indikator utama dari perbuatan yang baik adalah
perbuatan yang diperintahkan oleh ajaran Allah SWT. dan
Rasul-Nya; perbuatan yang mendatangkan kemashlahatan
dunia dan akhirat; perbuatan yang meningkatkan
martabat kehidupan manusia di mata Allah dan sesama
manusia; perbuatan yang menjadi tujuan syariat Islam.
Sedangkan indikator utama perbuatan yang tercela,
adalah perbuatan yang didorong oleh nafsu yang datang
dari setan; perbuatan yang dimotivasi oleh ajaran yang
mendatangkan kerugian; perbuatan yang membahayakan
dunia dan akhirat; dan sebagainya.
33 Aditri Sutisna, Pengertian dan Ilmu tentang Akhlak, Aditri 03,
diakses dari http://www.aditri03.blogspot.in/2013/12/pengertian-danilmu-tentang-akhlak.html/ pada tanggal 02 Desember 2014
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Ahmad. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang. 1995.
Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT RajaGrafindo.
2002.
Barsihannor. Etika Islam. Makassar: Alauddin University Press.
2012.
Hidayat, Qomaruddin. Etika dalam Kitab Suci dan Relevansinya
dalam Kehidupan Modern Studi Kasus di Turki. Jakarta:
Paramadina dalam kumpulan artikel Yayasan Paramadina,
pada www.paramadina.com.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online
Mustofa. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia. 2005.
Nata, Abiddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
1996.
Rohman, Roli Abdul. Menjaga Akidah dan Akhlak. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. 2009.
Salam, Burhanuddin. Etika Individual (Pola Dasar Filsafat Moral).
Jakarta: PT Rineka Cipta. 2000.
http://www.psychologymania.net/2010/02/konsep-baik-burukperspektif-filsafat.html/ diakses pada 12:58 WITA, 03 Desember
2014
http://www.lewokedaerik.blogspot.in/2012/10/indikator-indonesiasehat_7400.html/ diakses pada 20:31 WITA, 03 Desember 2014
http://www.aditri03.blogspot.in/2013/12/pengertian-dan-ilmu-tentangakhlak.html/ diakses pada 14:30 WITA, 02 Desember 2014.
21