Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENGERTIAN
Spektrometri Serapan Atom (SSA)
merupakan Metode pengukuran serta
alat-alat untuk mengukur interaksi
materi dengan energi yang didasari oleh
adanya serapan(absorbsi) cahaya pada
panjang gelombang tertentu oleh atomatom bebas fasa gas dalam keadaan
dasar
PRINSIP DASAR
Spektroskopi
Serapan
Atom
didasari oleh adanya serapan
(absorbsi) energi radiasi - Cahaya
Utraviolet (UV) atau Tampak (VIS)
- oleh atom-atom bebas suatu
unsur(g) dalam keadaan dasar di
dalam nyala api.
Readout
Hollow cathode
0.245
Amplifier
Ruang
pengkabut
an
O2
C2H2
Cuplikan
Instrumentasi ASS
Double
beam
Single beam
Sumber Radiasi
ElectrodelessHollow Cathode Lamps discharge Lamps
Sumber lampu tidak
mengandung katoda,
tetapi mengandung
radiasi microwave.
Berguna untuk unsurunsur seperti As, Se, dan
Te, karena lampu HCL
untuk unsur-unsur ini
mempunyai sinyal yang
lemah dan tidak stabil.
Sumber Modulasi
Tujuannya untuk membedakan radiasi
antara sumber radiasi (HCL atau EDL)
dan sumber radiasi dari nyala api.
Modulator yang digunakan yaitu
Chopper.
Hal ini dikarenakan agar detektor hanya
menerima sinyal bolak balik dari HCL
dan sinyal kontinyu dari nyala api dan
mengubah sinyal-sinyal ini ke dalam
jenis yang sesuai arus listrik.
Sumber Atomisasi
Dalam analisis dengan SSA, sampel
yang akan dianalisis harus di
uraikan menjadi atom-atom netral
yang masih dalam keadaan dasar.
Alat-alat yang dapat digunakan :
a.Nyala (Atomisasi Nyala/ Flame
atomization)
b.Tanpa nyala (Furnace Atomization
or Electrothermal atomization)
Nyala
Nyala digunakan untuk mengubah sampel
yang berupa padatan atau cairan menjadi
bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi
untuk atomisasi. Untuk spektroskopi nyala
suatu persyaratan yang penting adalah
bahwa nyala yang dipakai hendaknya
menghasilkan temperatur lebih dari 2000 oK.
Konsentrasi atom-atom dalam bentuk gas
dalam nyala, baik dalam keadaan dasar
maupun keadaan tereksitasi, dipengaruhi
oleh komposisi nyala.
Sistem Pengkabutan
(Nebulizer)
Sumber Atomisasi
Terdiri dari nebulizer, yaitu sistem
pembakar-pengabut, untuk mengubah
larutan uji menjadi atom-atom dalam
bentuk gas. Fungsi pengabut adalah
menghasilkan kabut atau aerosol larutan
uji. Larutan yang akan dikabutkan ditarik
ke dalam pipa kapiler oleh aksi semprotan
udara yang ditiupkan melalui ujung kapiler,
diperlukan aliran gas bertekanan tinggi
untuk menghasilkan aerosol yang halus.
Monokromator
untuk memisahkan garis
resonansi dari semua garis yang
tak diserap yang dipancarkan
oleh sumber radiasi.
Monokromator yang digunakan
oleh AAS adalah kisi difraksi.
Detektor
Detektor sebagai prosesor sinyal.
Prosesor sinyal memisahkan sinyal ac
dari sumber radiasi HCL yang telah
dimodulasi dari sinyal dc yang
dihasilkan dari nyala api.
Logaritma dari rasio komponen acuan
dan sampel dari sinyal ac ini kemudian
dihitung dan dikirim ke komputer atau
perangkat pembacaan untuk
ditampilkan sebagai absorbansi.
INSTRUMEN AES
Cerobong
pembakaran
Pembacaan
Larutan
cuplikan
Gambar Spektrometer
Emisi Atom
Instrumentasi
Instrumentasi dari AES tidak jauh berbeda
dengan AAS. Bahkan Instrumentasi AAS
merupakan pengembangan lebih lanjut dari
instrumentasi
AES
dengan
beberapa
instrumen
tambahan
seperti
Hollow
Cathode. Berikut merupakan bagian dari
instrumen AES:
Readout
0.245
Amplifier
Ruang
pengkabut
an
Gas
Kompresor
Cuplikan
Atomizer
Piranti (device) untuk merubah materi menjadi atomatom bebas. Karena umumnya atom-atom berada
dalam keadaan berikatan pada suhu rendah, maka
umumnya melibatkan suhu tinggi.
Atomizer untuk spektroskopi emisi : Terjadi
perubahan dari materi menjadi atom bebas dalam
keadaan excited state.
Atomizer berfungsi ganda, selain untuk atomisasi
unsur juga berfungsi sebagai sumber radiasi.
Nyala Api
Terdapat nebulizer dan spray chamber seperti apa
yang ada dalam AAS
Tidak semua atom dapat diatomisasi dengan nyala
api untuk keperluan spektroskopi emisi. Umumnya
atomisasi nyala hanya dipakai untuk beberapa
unsur dari golongan alkali, seperti Na, K, Ca, Mg
dan Li. Dengan nyala api ini atom cenderung
berada pada ground state.
Sumber Plasma
Plasma terdiri dari gas
terionisasi secara parsial
dan
panas
yang
mengandung
konsentrasi
ion
dan
elektron yang berlimpah
yang dapat membuat
plasma menjadi suatu
konduktor
Oksidan
Propana
Propana
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Asetilen
Asetilen
Asetilen
Sianogen
Udara
Oksigen
Argon
Udara
Oksigen
Udara
Oksigen
N2O
Oksigen
1725
2900
1577
2045
2677
2300
3060
2955
4500
Monokromator
Monokromator terdiri
alat
Detektor
Untuk mendekteksi spektra yang
dihasilkan dari sampel. Detektor
yang sering digunakan yaitu
charge-injection devices (CIDs) or
charge-coupled de-vices (CCDs)
sebagai transducer.
Contd
2. Inductive Coupled Plasma Atomic
Emission Spectroscopy
Teknik ini menggunakan ICP untuk
menghasilkan atom yang tereksitasi dan ion
yang menghasilkan radiasi elektromagnetik
dari berbagai variasi panjang gelombang.
Setiap
elemen
pada
tabel
periodik
mempunyai panjang gelombang yang khas.
Detektor pada ICP terletak di bawah dan
mendeteksi panjang gelombang ini dan juga
intensitasnya, serta menghitung jumlah
masing-masing elemen yang terdapat pada
Contd
3. Spark and Arc Atomic Emission SpectroscopySpark
atau arc AES
Digunakan untuk menganalisa elemen logam pada
sampel yang solid. Untuk material yang non-konduktif,
sampel ditaburi dengan bubuk grafit untuk membuatnya
menjadi konduktif. Pada metode arc tradisional, sampel
solid dihancurkan selama analisa. Arus elektrik pada arc
atau spark yang dilewatkan pada sampel akan
memanaskan sampel ke temperature tinggi sehingga
akan mengeksitasi atomnya. Atom yang akan dianalisa
memiliki karakteristik panjang gelombang tertentu yang
akan terdispersi pada monokromator dan akan
terdeteksi. Karena kondisi dari arc dan spark yang tidak
terkontrol dengan baik, analisa yang dapat dilakukan
hanya kualitatif. Namun, sumber spark yang modern
dengan muatan yang terkontrol dan adanya gas argon
Analisis AES
Kualitatif
Kuantitatif
Analisis Kualitatif
Penentuan unsur-unsur dalam
sampel dapat dilakukan secara
kualitatif dengan mengamati
emisi pada panjang gelombang
karakteristik dari elemen.
Analisis Kualitatif
Contoh:
Emisi pada 766,5
nm menunjukkan
bahwa kalium
terdapat dalam
sampel,
sedangkan emisi
kuning cerah
natrium pada 589
nm menunjukkan
kehadirannya.
Analisis Kuantitatif
Metode Kurva Kalibrasi
Metode Standar Adisi