Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Saat
itu Letnal Jendral tentara inggris yang bernama Lord Robert Baden Powell
mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama delapan hari.
Pada tahun 1908, Baden Powel menulis buku yang menceritakan tentang
prinsip dasar kepramukaan Scouting for Boys yang memiliki arti pramuka untuk lakilaki. Kemudian pada tanggal 1912 dengan dibantu oleh adik perempuannya Baden
Powel, maka terbentuklah pramuka untuk perempuan dan disebut Girls Guides .
Di tahun 1916, muncul kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak
srigala). Pedoman yang digunakan pada kelompok tersebut berdasarkan buku
karangan Rudyard Kipling yang berjudul The Jungle Book. Baden Powell kembali
membentuk Rover Scout pada tahun 1918.
Selang empat tahun kemduian, tepatnya tahun 1922, Powee menerbitkan buku
tentang pramuka yang berjudul Rovering To Success. Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang mengayuh sampannya untuk menuju ke pantai dengan wajah
yang bahagia.
Gagasan dari Boden Powell akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Belanda. Orang belanda membawa gagasan tersebut ke Indonesia dan mendirikan
organisasi di Indonesia dengan nama NIPV ((Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membentuk manusia khususnya di
Indonesia untuk menjadi lebih baik dan siap menjadi relawan untuk negerinya sendiri.
Dengan waktu yang singkat, banyak organisasi yang sejenis bermunculan
seperti JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan
istilah Padvindery. Setelah larangan itu tersebut, membuat K.H. Agus Salim
mengganti istilah tersebut menjadi Pandu atau Kepanduan dan itu adalah cikal bakal
terbentuknya pramuka di Indonesia.
Pada proklamasi kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945. Di tahun 1961, organisasi ini
terpecah menjadi 100 organisasi. Di dalam federasi tersebut sebagian 60 organisasi
anggota Perkindo terutama yang sebagai Underbow Orsospol atau ormas tetap
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari
kata out scout (di luar) atauscouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh
Lord Robert Stephenson Smith Baden Powell of Gilwell. Salah seorang warga Inggris
yang dilahirkan di London pada 22 Februari 1857. Ia melihat saat itu banyak anak
muda Inggris yang mengalami kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk
mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang.
Beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia.
Sejarah Pramuka
Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum
muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri penggunaan istilah Pramuka baru
resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada
sejak jaman penjajahan belanda dengan nama kepanduan. Taukah anda sejarah
pramuka di dunia dan di Indonesia? maka simak asal usul pramuka di bawah ini.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
Jambore Dunia
Di tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah
pramuka dimana untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun
ini juga dibentuk Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan
biro pusat di London. Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu
Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki lima
kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab,
Asia Pasifik, dan Eropa.
Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan
tersebut diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell
diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).Pelaksanaan
Jambore dunia selanjutnya:
Tahun 1924 ke II
di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 ke III
di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 ke IV
di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 ke V
di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 ke VI
di Moisson, Prancis
Tahun 1951 ke VII
di Salz Kamergaut, Austria
Tahun 1955 ke VIII
di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris
Tahun 1959 ke IX
di Makiling, Philipina
Tahun 1963 ke X
di Marathon, Yunani
Tahun 1967 ke XI
di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 ke XII
di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 ke XIII
di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 ke XIV
di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)
Tahun 1983 ke XV
di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 ke XVI
di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 ke XVII
di Korea Selatan
Tahun 1995 ke XVIII
di Belanda
Tahun 1999 ke XIX
di Chili, Amerika Serikat
Tahun 2003 ke XX
di Thailand
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
BP menjadi letnan jendral. Dianugerahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun
dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun
1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi
serupa untuk para anak-anak dan remaja putri. Selama Perang Dunia I.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
10
Baden Powell
Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson
(Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah
dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
11
12
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
13
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
14
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
15
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
16
4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan
yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai
dengan keadaan setempat, Seperi Upacara pindah golongan, upacara peringatan hari
besar/ hari Pramuka dll.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
17
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
18
a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang
sisi segi tiga itu 4 cm.
b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota
barung yang bersangkutan.
c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila,
yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil
warna lainnya.
19
2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna
kuning.
3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus
untuk sangga puteri).
4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.
Tanda Reka Pandega
a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.
B. Makna Pelantikan Bagi Pramuka Pengalang
Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan
pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang
dicapainya.
Makna Pelantikan Bagi Pramuka Pengalang
1.Tujuan upacara pelantikan
Upacara pelantikan bertujuan agar para pramuka yang dilantik mendapat
kesan yang mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima pengaruh
pembinanya dalam upaya membentuk manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti
luhur, bertakwa kepada Tuhan YME, peduli pada: tanah air, bangsa, masyarakat,
alam lingkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan berpedoman pada satya
dan darma pramuka.
2. Setiap upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan alat pendidikan dan bukan
sebagai alat untuk memperoleh kepuasan.
3. Pelantikan hendaknya dilakukan secara khidmat, sehingga memberikan makna
bagi yang dilantik, bagi yang melantik, dan bagi seluruh peserta upacara maupun
yang menyaksikan upacara tersebut.
4. Makna Pelantikan Bagi Penggalang
a. Pelantikan adalah sebagai peneguhan jiwa, sekaligus sebagai benteng
pertahanan mental bagi penggalang untuk tidak larut ke dalam hingarbingarnya kegembiraan yang menyesatkan mental remaja.
b. Bagaimanapun juga pelantikan memberikan rasa kebanggaan bagi diri yang
dilantik.
c. Setelah menyelesaikan tugas dan kewajiban (menyelesaikan SKU, SKK, SPG
dan lainya) dengan baik, para pramuka penggalang masih merasa perlu
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
20
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
21
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
22
yang harus dimulai sejak dini dalam lingkungan keluarga, dimulai pada
masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga perilaku disiplin
tersebut mengakar semakin kuat.
3. Cara menanamkan dan mengembangkan disiplin bagi peserta didik:
a. Menanamkan dan mengembangkan disiplin pada peserta didik dalam
Gerakan Pramuka tidak dengan cara diajarkan dan tidak juga dengan
cara didoktrinkan/dipaksakan, tetapi ditumbuhkan dari penyadaran diri
peserta didik melalui kegiatan yang menarik, menantang, yang
mengandung pendidikan dan dilakukan secara berkesinambungan,
sehingga pada diri peserta didik tumbuh kesadaran bahwa mematuhi
peraturan merupakan kiat menuju sukses.
b. Pembina Pramuka dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan,
Metode Kepramukaan dan Sistem Among dalam setiap kegiatan
kepramukaan melalui keteladanan perilaku, akan dapat mengkondisikan
timbulnya kesadaran dan tumbuhnya disiplin pada diri peserta didik.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan bagi Pembina Pramuka dalam upaya
menanamkan disiplin pada peserta didik, di antaranya melalui sikap:
a. kasih sayang terhadap peserta didik.
b. bertindak adil.
c. memperhatikan kemampuan peserta didik.
d. mengutamakan kepentingan peserta didik.
e. tegas, rapi dan sopan.
f. mampu menciptakan kondisi yang dapat menunjang keberhasilan suatu
kegiatan.
g. kreatif, inovatif, dinamisatif, motivatif.
h. dapat menyajikan kegiatan yang bervariasi.
5. Cara menanamkan kesadaran untuk berperilaku disiplin sangat dipengaruhi
oleh perkembangan jiwa peserta didik sehingga para Pembina pramuka
harus dapat membedakan kelompok usia yang dibinanya apakah Pramuka
Siaga, Penggalang, Penegak atau Pramuka Pandega.
6. Cara menanamkan disiplin pada Pramuka Penggalang.
a. Sesuai dengan perkembangan jiwanya, Pramuka Penggalang
mempunyai sifat lincah, dinamis, ingin tahu yang tinggi, suka bermain,
sehingga penanaman disiplin pada Pramuka Penggalang, diberikan
melalui kegiatan :
1) ceritera kepahlawanan (misalnya ceritera unggun Baden Powell),
ceritera mitos tentang keperkasaan, ksatria, dll.
2) bermain, hiking, memecahkan sandi, dll.
3) berkemah
4) pentas seni,
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
23
5) dll.
Yang bertemakan : kepatuhan, ketertiban atau kedisiplinan yang
dilakukan secara berkesinambungan.
b. Setiap akhir kegiatan pembina membimbing para Pramuka Penggalang
untuk menemukan kesimpulan tentang apa yang didapat dari
kegiatan tersebut yang mengarah pada perilaku disiplin. Bila hal
semacam ini dilakukan pada setiap selesai melaksanakan kegiatan,
dengan sendirinya akan besar pengaruhnya terhadap
kesadaran berdisiplin dalam perilaku sehari-hari, terhadap diri sendiri,
orang tua, sesamanya, masyarakat, bangsa dan negara serta Tuhan
YME.
7. Cara menanamkan disiplin pada Pramuka Penggalang.
a. Ditinjau dari perkembangan jiwanya anak seusia Pramuka
Penggalang memiliki karakteristik di antaranya sebagai berikut:
1) lebih konkrit,
2) mampu menganalisis, membuat kesimpulan sementara,
3) berpikir kritis dan analisis yang dapat menemukan sintesa
dengan baik :
- dapat menilai apakah minat/maksud yang ada pada seorang
lain itu baik atau buruk
- dapat menilai perilaku seseorang berdasarkan maksud/niat
yang didasari perilaku tersebut.
4) mau menyenangkan orang lain.
5) adanya dorongan kuat untuk ekspansi diri dan bertualang.
6) suka hal-hal yang penuh kejutan, tantangan.
7) berkelompok dengan teman sebaya yang sama kebutuhanya.
8) loyal dan solider terhadap kelompok (regu, pasukan, bahkan
gudep).
9) senang melakukan permainan kelompok, tim, olah raga,
"musiman"/kekinian.
b. Dengan memahami tugas perkembangan tersebut di atas Pembina
Pramuka Penggalang akan melibatkan langsung para
penggalangnya dalam menyusun, memilih, dan menentukan
kegiatan apa yang mereka programkan/ lakukan. Dalam
pelaksanaan program tersebut Pembina akan memanfaatkan
kegiatan tersebut sebagai media untuk mendidikan/menanamkan
disiplin, antara lain dengan jalan :
1) memilih/menentukan metode kepramukaan yang tepat yang
dapat menumbuhkan disiplin.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
24
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
25
26
c. Nira
Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung
gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan
memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan
menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk
menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dankental. Bila
didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga
dapat dikemas sebagai minuman ringan.
d. Buah
Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut
kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga
mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali.
e. Tempurung kelapa
tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau
diolah menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar
biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri
pengolahan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
27
f. Daging kelapa
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal
pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut,
santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat
dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.
g. Air kelapa
Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan
sebagai media pada fermentasi nata de coco.
C. Penggunaan Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera,
papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan
pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk
mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan
kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
28
a.
Pasukan Penggalang
1) Pasukan Penggalang merupakan satuan peserta
didik yang berusia antara 11 s.d. 15 tahun terdiri
paling banyak 32 orang Pramuka Penggalang.
2) Pasukan Penggalang dibagi dalam satuan kecil
yang disebut regu terdiri dari 6 -8 orang.
3) Pembentukan regu dilakukan oleh Pramuka
Penggalang sesuai dengan keinginan untuk
berhimpun dengan teman yang disenanginya.
4) Setiap regu memakai nama regu yang dipilih sendiri oleh anggota regu.
Regu putera
menggunakan nama "Binatang" sedangkan regu Puteri menggunakan
nama "Bunga".
b.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
29
b)
d.
Dewan Kehormatan.
Dewan Kehormatan dibentuk dengan tujuan untuk membina
kepemimpinan dan rasa tanggungjawab.
1) Dewan Kehormatan bersidang bila terjadi peristiwa yang menyangkut tugas
dewan.
2) Dewan Kehormatan terdiri atas:
a) Para pemimpin regu.
b) Para wakil pemimpin regu.
c) Pembina Penggalang.
d) Para Pembantu Pembina Penggalang.
3) Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina dan pembantu
Pembina Penggalang, sedang sekretarisnya ialah salah seorang pemimpin
regu.
4) Dewan Kehormatan bertugas menentukan:
a) Pelantikan, pemberian TKK, tanda pengahargaan, dll kepada Pramuka
Penggalang yang berjasa dan berprestasi.
b) Pelantikan pemimpin dan wakil pemimpin regu serta Pratama.
c) Tindakan berhubungan dengan pelanggaran Kode Kehormatan, sesudah
yang
bersangkutan di beri kesempatan membela diri.
d) Rehabilitasi Pramuka Penggalang.
e. Majelis Penggalang
1). Untuk mendidik Pramuka Penggalang dalam kehidupan demokrasi dan
mewujudkan hak semua anggota, diadakan Majelis Penggalang yang
anggotanya terdiri atas seluruh anggota pasukan. Keikutsertaan mereka
sebagai individu bukan atas nama regu.
2). Majelis Penggalang diketuai oleh Pramuka Penggalang yang dipilih
langsung oleh seluruh anggota diawal pertemuan, dipandu oleh
Pratama. Ketua Majelis memilih Sekretarisnya.
3). Tugas Majelis Penggalang:
a) Menyusun aturan - aturan yang mengikat bagi seluruh
anggota .
b) Menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada Pembina
Pasukan dan diteruskan kepada Pembina Gugus Depan yang
selanjutnya dinyatakan dalam rencana gugus depan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
30
31
Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan yang menantang dan
menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani peserta didik. Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka
Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan jasmaninya serta mampu
meningkatkan lima area pengembangan pribadinya yang dikemas secara menarik,
menantang dan menyenangkan serta bervariasi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
32
c. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh
Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat
umum.
d. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir
kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk
lisan maupun tulisan.
e. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni
budaya para Pramuka Siaga.
f. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
Pramuka Siaga.
g. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga
yang dilaksanakan pada siang hari.
Kegiatan untuk Pramuka PENGGALANG antara lain Sebagai Berikut :
a. Jambore,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore
Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi),
Jambore Nasional (tingkat nasional).
b. Lomba Tingkat,
adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk
lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara
berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II),
cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
c. Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru),
adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu
Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu
(Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan
pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru
diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.
d. Penjelajahan (Wide Game),
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari
jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak,
membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
33
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
34
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
35
g. Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan
tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.
h. Latihan Pengembangan Kepemimpinan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi
generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan
diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam
Gerakan Pramuka.
i. Latihan Pengelola Dewan Kerja,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai
manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat
mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
j. Kursus Instruktur Muda,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok
maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
Penanggulangan Bencana.
k. Penataran, Seminar, dan Lokakarya,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta
memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi
perkembangan Gerakan Pramuka.
l. Sidang Paripurna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam
Rapat Kerja Kwartir.
m. Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera
(Musppanitera),
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
36
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
37
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
38
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
39
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
40
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
41
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
42
d. Pada tetampan tidak dibenarkan ditempatkan tanda gambar, atau lencana dan
tulisan apapun, selain TKK. yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.
e. TKK yang dikenakan pada tetampan, ditempatkan pada bagian tetampan yang
ada di muka dada, disusun dari atas ke bawah, dimulai dari bagian terdekat
dengan baju sebelah kanan.
f. Apabila TKK yang dicapai oleh seorang Pramuka jumlahnya banyak, sehingga
tidak termuat pada bagian tetampan yang ada di muka dada, maka TKK
selebihnya ditempatkan pada bagian tetampan yang ada pada bagian
punggung, dengan urutan dari atas ke bawah, dimulai dari bagian yang
terdekat dengan bahu.
g. Apabila tetampan dengan penempatan TKK seperti tersebut pada point e. dan
point f.di atas ternyata tidak dapat memuat semua TKK yang
diperoleh seorang Pramuka, maka dapat dibenarkan penggunaan
tetampan kedua, yang memenuhi ketentuan pada poin c dan point d yang
diselempangkan di badan, melalui bahu sebelah kiri, menyilang dada dan
punggung menuju pinggang sebelah kanan. Pada Persimpangan antara
tetampan pertama dan tetampan kedua, letak tetampan kedua adalah di
bagian bawah tertindih oleh tetampan pertama.
h. Tetampan hanya dibenarkan dipakai pada upacara kepramukaan. Pada waktu
latihan atau bekerja yang memerlukan keleluasaan bergerak, maka tetampan
TKK. hendaknya ditanggalkan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
43
Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah
dilantik, baik putra maupun putri. Tanda umum ini antara lain adalah:
Tanda pelantikan
44
s.d. 110 cm disesuaikan dengan usia. Dikenakan melingkar di bawah kerah baju,
diikat dengan simpul mati, warna merah di sebelah kanan.
Setangan Leher dipakai oleh pramuka putra. Dibuat dari bahan berwarna merah dan
putih berbentuk segitiga sama kaki. Sisi panjang 90 cm 130 cm sesuai usia, dengan
sudut 90 (siku-siku). Panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi
badan pemakai. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher dikenakan di bawah
kerah baju. Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih
tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih
Tanda Topi
45
atau kwartir tertentu, mulai dari satuan terkecil di gugus depan sampai satuan tingkat
nasional. Tanda satuan antara lain:
Lencana wilayah
46
terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi empat 1,5 cm, atau
maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris kata-kata. Pita
wilayah berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf
maksimum 8 cm, disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata.
Pita wilayah untuk tingkat nasional, bertuliskan kata : KWARTIR NASIONAL atau
MABINAS. Tingkat daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH (tanpa nomor
kwartir daerahnya) dan MABIDA. Tingkat cabang, ranting, desa dan gugusdepan,
bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. Tidak digunakan pita
wilayah lainnya, selain tersebut di atas. Contoh : BANYUWANGI, KOTAWARINGIN
TIMUR, OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain.
Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu menyebutkan katakata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II/Kabupaten, atau Kotamadya, Kota
Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan nomor kwartir daerah
serta nomor kwartir cabangnya. Untuk wilayah Kabupaten dan Kotamadya yang
mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan
menggunakan singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya,
contoh : KAB. MALANG dan KODYA MALANG, KAB. SEMARANG dan KODYA
SEMARANG.
Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm di
bawah jahitan lengan atas.
Pita Nomor
11.155 / 11.156
Pita nomor berbentuk segi empat, dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm.
Tinggi angka maksimum 1 cm. Dalam segi empat tersebut terdapat angka yang diatur
sebagai berikut: Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01,
02, 03, 04, dan seterusnya. Dua angka atau lebih dibelakangnya, yaitu: angka 00
untuk Andalan, Majelis Pembimbing, dan Staf Kwartir Ranting. Angka 01, 02, 03, 04
dan seterusnya, menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang
bersangkutan, untuk para anggota gugus depan dan majelis pembimbing gugusdepan
yang bersangkutan.
Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan.
Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri.
Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah. Andalan, staf kwartir, pamong
satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak
menggunakan pita nomor. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah.
Tanda Barung Siaga
47
diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau
dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.
Tanda Regu Penggalang
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
48
Tanda krida berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 4 cm. Gambar,
tulisan dan warna pada tanda krida ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Tanda
krida, diusahakan: cukup menarik, sederhana, serasi dan indah, tidak terlalu penuh
gambar. Memberi gambaran cirri khas bidang kegiatan krida yang bersangkutan.
Diberi warna yang cukup serasi (harmonis). Tanda krida dipasang di bawah tanda
saka di lengan baju sebelah kiri.
Tanda Jabatan
49
c. Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama
dengan di atas, dengan janur berwarna Merah. Pemimpin Utama (Pratama)
memakai tiga helai janur merah, Pemimpin Regu memakai dua helai janur
merah, Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
d. Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama
dengan di atas, dengan janur berwarna kuning. Pemimpin Sangga Utama
memakai tiga helai janur kuning, Pemimpin Sangga memakai dua helai janur
kuning, Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
e. Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin, dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan
Sangga) di pasang di saku sebelah kiri, di bawah tanda pengenal nama diri.
f. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega.
Tanda Pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus dari
Kursus Mahir Lanjut (KML) atau Kursus Pembina Gudep. Tanda Pembina berupa
lencana berbentuk bintang bersegi sepuluh. Di tengah bintang terdapat lingkaran
dengan lambang tunas kelapa berlatar gambar tiga garis yang bertemu di pusat
lingkaran. Warna dari lencana adalah kuning emas, sedangkan lingkaran di tengah
warna dasarnya mengikuti aturan sebagai berikut:
Biru
: pembina gugus depan
Hijau
: pembina siaga
Merah
: pembina penggalang
Kuning
: pembina penegak
Cokelat
: pembina pandega
Tanda pembantu pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus
dari Kursus Mahir Dasar (KMD). Tanda Pembantu Pembina sama dengan Pembina
hanya warna dari lencana berwarna perak. Dan tidak ada Pembantu Pembina Gugus
Depan.
Tanda pembina dan pembantu pembina dipasang sebagai lencana di saku sebelah
kiri terpasang pada kancing penutup saku.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
50
lingkaran yang tepinya dibatasi oleh buliran padi. Ditengah lingkaran terdapat
gambar siluet tunas kelapa. Warna dasar lingkaran diatur sebagai berikut:
Ungu
: Koodinator Desa
Cokelat tua
: Andalan Ranting
Hijau
: Andalan Cabang
Merah
: Andalan Daerah
Kuning
: Andalan Nasional
Tanda Korps Pelatih Pembina Pramuka
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
51
Anggota pramuka dewasa yang telah lulus dari kursus Pamong Saka berhak
menggunakan Tanda Pamong Saka. Contoh Tanda Pamong saka adalah sebagai
berikut:
*Warna dasar untuk tanda tersebut adalah:
-Kuning : Tingkat Nasional
-Merah : Tingkat Daerah
-Hijau
: Tingkat Cabang
-Cokelat : Tingkat Ranting/Pamong Saka
Tanda Dewan Kerja dikenakan oleh pengurus dewan kerja dari kewan kerja
ambalan, dewan racana pandega, dewan kerja ranting, dewan kerja cabang, dewan
kerja daerah, sampai dewan kerja nasional. Untuk masing-masing dewan kerja
diberikan warna yang berbeda dengan ketentuan:
Biru muda : Dewa Ambalan Penegak
Ungu
: Dewan Racana Pandega
Cokelat tua : Dewan Kerja Ranting
Hijau muda : Dewan Kerja Cabang
Merah
: Dewan Kerja Daerah
Kuning
: Dewan Kerja Nasional
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
52
a. TKU Siaga
b. TKU Penggalang
c. TKU Penegak
53
d. TKU Pandega
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
54
TKK wajib antara lain: PPPK, Pengatur Rumah, Pengamat, Juru Masak, Berkemah,
Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, dan Gerak Jalan.
Lihat gambar di bawa ini 10 TKK Wajib penegak / pandega :
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
55
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
56
57
58
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
59
60
61
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
62
5. SKK menjahit
63
64
65
66
67
4) mengetahui nama dan mengenal macam tumbuh-tumbuhan/buahbuahan/sayur-sayuran yang biasa digunakan manusia dan tumbuh di
daerahnya.
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit
(dilakukan dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
b) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda yang
dirabanya, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak
sederhana dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70%
dari seluruh tanda yang dibuat penguji,
d) (1) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang
ada di sekitarnya, atau
(2) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/buahbuahan/ sayur-sayuran yang biasa digunakan manusia dan tumbuh
didaerahnya, atau
(3) mengetahui nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungi) yang
dapat dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pengamat.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,
b) dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit,
misalnya barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di
kebun, dan sebagainya (dilakukan 2 kali percobaan dengan benda berlainan),
c) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang
diraba, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang dideangarnya,
d) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km dengan menggunakan tanda jejak dan
surat-surat penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga diantara lima
tempat-tempat penting yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, pasar,
poliklinik, rumah sakit, dokter, dan lain-lain,
e) bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang sesuatu
kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat
Tingkat Purwa.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
68
69
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
70
71
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
72
anda Penghargaan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
73
Lain-Lain
Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/ pita leher.
Selendang mahir dikenakan melintang kanan dan kiri serta lipatan
selendang dimasukan dibawah deck/ lidah bahu. Letak selendang diatur
secara simetris, dengan setangan leher tetap tampak di atasnya. ( Lihat
gambar )
74
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
75
76
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
77
Algeria
Angola
Argentina
Scouts de Argentina
(Scouts of Argentina)
Armenia
Australia
Scouts Australia
Austria
Azerbaijan
Bahamas
Bahrain
Bangladesh
Bangladesh Scouts
Barbados
Belgium
Belize
Benin
Scoutisme Bninois
(Benin Scouting)
Bhutan
Bolivia
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
78
Botswana
Brazil
Brunei Darussalam
Bulgaria
Burkina Faso
Burundi
Cameroon
Cambodia
Canada
Cape Verde
Chad
Eclaireurs du Tchad
Scouts du Tchad (Scouts of Chad)
Chile
China, Scouts of
Scouts of China
Colombia
Comoros
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
79
Republic of The
dmocratique du Congo
(The Scout Federation of the Democratic
Republic of The Congo)
Asociacin de Guias y Scouts de Costa Rica
(Association Guides and Scouts of Costa
Rica)
Costa Rica
Croatia
Cyprus
Czech Republic
Denmark
Dominica
Dominican Republic
Ecuador
Egypt
El Salvador
Estonia
Ethiopia
Fiji
Finland
France
Scoutisme Franais
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
80
(French Scouting)
Georgia
Germany
Ghana
Greece
Grenada
Guatemala
Guinea C
Guyana
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
81
Haiti
Scouts d'Hati
(Scouts of Haiti)
Honduras
Hong Kong
Hungary
Magyar Cserkszszvetsg
(Hungarian Scout Association)
Iceland
India
Indonesia
Gerakan Pramuka
(Boy Scouts and Girl Guides Movement)
Ireland
Scouting Ireland
Hitachdut Hatsofim Ve Hatsofot Be Israel
(Israel Boy and Girl Scouts Federation)
Israel
taly
Jamaica
Japan
Jordan
Kazakhstan
Kenya
Kiribati
Korea, Republic.of
Kuwait
Latvia
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
82
Lebanon
Lesotho
Liberia
Libyan Arab
Jamahiriya
Liechtenstein
Lithuania
Luxembourg
Madagascar
Malawi
Malaysia
Maldives
Malta
Mauritania
Mauritius
Mexico
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
83
Monaco
Mongolia
Montenegro
Morocco
Mozambique
Namibia
Scouts of Namibia
Nepal
Nepal Scouts
Netherlands
Scouting Nederland
(Netherlands Scouting)
New Zealand
Nicaragua
Niger
Nigeria
Norway
Norges Speiderforbund
(Norwegian Guide & Scout Association)
KFUK-KFUM Speiderne i Norge
(YWCA-YMCA Guides and Scouts of
Norway)
Oman
Pakistan
Palestinian Authority
Panama
Paraguay
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
84
Philippines
Poland
Portugal
Qatar
Romania
Cercetasii Romniei
(The National Scout Organization of
Romania)
Russian Federation
Rwanda
San Marino
Saudi Arabia
Senegal
Serbia
Seychelles
Sierra Leone
Singapore
Slovakia
Slovensky skauting
(Slovak Scouting)
Slovenia
South Africa
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
85
Spain
Sri Lanka
Saint Lucia
Sudan
Suriname
Swaziland
Sweden
Switzerland
Scouts of Syria
Tajikistan
Thailand
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
86
Togo
Tunisia
Turkey
Uganda
Ukraine
United Kingdom
United States
Uruguay
Venezuela
Yemen
Zambia
Zimbabwe
French Polynesia
Netherlands Antilles
Macau
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
87
JENIS WARNA
ARTI WARNA
MERAH
a. keberanian
b. dinamika
c. wanita
PUTIH
a. kemurnian
b. kebersihan
c. kesucian
d. kewajiban
KUNING
a. kejayaan
b. kebesaran
c. keemasan
HIJAU
a. keagungan
b. kesejahteraan
c. kebijaksanaan
d. kecerdasan
BIRU
a. daratan
b. kemakmuran
c. ketaatan
d. taqwa
BIRU TUA
a. laut
b. kesetiaan
c. ketekunan
d. ketabahan
HITAM
d. kasih sayang
e. surya (matahari)
e. prasahajaan
f. pria
g. Candera (bulan)
a. kedalaman
b. kesungguh-sungguhan
88
89
Menghargai waktu
90
91
Ramu. Pakaian bebas rapi dan apabila memakai seragam pramuka belum
boleh mengenakan tutup kepala, setangan leher dan tanda pelantikan.
2. Bila berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Ramu, ia akan dilantik
oleh Pembinanya melalui Upacara. Mengucapakan janji Tri Satya dan setelah
itu disemati Tanda Pelantikan, Tanda Kecakapan Umum, tutup kepala dan
setangan leher. Ia telah syah menjadi anggota Gerakan Pramuka kelompok
peserta didik dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA).Selanjutnya ia
wajib meningkatkan kecakapan umum di atasnya dan meraih kecakapan
khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti berbagai kegiatan penggalang
sampai batas usia penggalang berakhir.
3. Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan
dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.
4. Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan
dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.
SALAM PRAMUKA
Salam adalah suatu tanda antara orang-orang yang terhormat.Dapat
memberikan salam kepada orang lain merupakan suatu kehormatan yang istimewa.
Salam pramuka adalah salam yang
ditujukan kepada anggota lain dengan tujuan :
1. Memberikan Penghormatan.
2. mendekatkan tali Persaudaraan.
3. silaturahmi.
jenis- jenis salam ada 3, yaitu:
1. salam janji
adalah salam yang dilakukan sebagai tanda penghormatan sewaktu
mendengar Trisatya saat dibacakan (saat Pelatikan/ ulang janji)
cara melakukan:
a. apabila yang mendengar adalah orang yang sedang diambil janjinya (dilatik)
mengucapkan Trisatya dan berada di ujung kanan depan maka tangan kanan
memegang bendera merah putih kemudian menciumnya, tangan kiri memegang
hasduk/ setangan leher dan ditaruh di dada kiri (dekat letak jantung).
b. apabila yang mendengar adalah orang yang sedang diambil janjinya (dilatik)
mengucapkan Trisatya dan berada selain di ujung kanan depan maka tangan
kanan memegang pundak teman yang terdekat dan tangan kiri memegang hasduk
ditaruh di dada kiri.
c. apabila yang mendengar adalah bukan orang yang sedang diambil janjinya
(dilatik) maka sikapnya seperti orang yang sedang melakukan penghormatan.
2. salam hormat
adalah salam yang dilakukan sebagai penghormatan apabila bertemu
orang yang dihormati, bendera kebangsaan, mendengar lagu Indonesia Raya,
penghormatan terhadap jenazah yang akan dimakamkan.
3. salam biasa
adalah salam yang dilakukan untuk menghormati anggota pramuka lainnya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
92
Manfaat Salam:
1. Menghormati bagi pemberi dan penerima salam.
2. Mendoakan keselamatan baik dari/ bagi pemberi salam.
3. Mengingatkan kita agar tetap disiplin.
4. Membina serta mempererat rasa kekeluargaan serta kebersamaan.
5. Menunjukkan adat / tata karma / budi pekerti.
KODE KEHORMATAN
Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan
para anggota Gerakan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku
seorang anggota Gerakan Pramuka.
Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri dari 2 macam kode, yaitu:
1. Janji (satya) yang berupa Trisatya (Scout Promise) untuk Penggalang keatas,
untuk golongan siaga Dwisatya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah :
janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan
mengamalkan janji.
titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan
visi,intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun
anggota
masyarakat lingkungannya.
The Scout Promise
On my honour I promise that I will do my best
To do my duty to God and the King (or to God and my Country);
To help other people at all times;
To obey the Scout Law.
TRISATYA (Untuk golongan Penegak keatas, untuk golongan
penggalang kata ikut serta diganti mempersiapkan diri.)
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3. menepati dasadarma.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
93
94
95
KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa kepemimpinan muncul
pada abad 18.Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
Pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersamasama.
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah
satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi
sebaik orang diluar organisasi.
Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akontabilitas). Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas
menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai hasil yang terbaik.
Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses
kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin
harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin
harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara
efektif.
Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin
harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan
seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Pemimpin adalah seorang mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator
(penengah).
Pemimpin adalah politisi dan diplomat Seorang pemimpin harus mampu
mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang
pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
96
97
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis
perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.
Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak.
Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari
pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis
dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk
mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.
Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang
berhubungan dengan:
(1) pemahaman materi.
(2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman.
(3) mengajar materi kepada orang lain.
(4) mengaplikasikan prinsip-prinsip.
(5) memonitoring hasil.
(6) merefleksikan kepada hasil.
(7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi.
(8) pemahaman baru dan
(9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Ajaran kepemimpinan Ki Hajar Dewantara (asas kepemimpinan Pancasila)
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
Perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan
ikutan bagi orang orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang orang yang
dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani
: Pemimpin harus mampu mendorong orang orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Ajaran Kepemimpinan ASTABRATA
Seorang (pemimpin) itu harus dapat mencerminkan sifat-sifat :
1. Indra Brata, beliau sebagai dewa hujan.Pemimpin hendaknya mampu
menciptakan
kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyatnya.
2. Yama Brata, dewa penegak kebenaran. Pemimpin hendaknya tidak pilih kasih
dalam menjatuhkan hukuman bagi rakyatnya.
3. Surya Brata, (matahari) beliau memberikan penerangan menyeluruh dan
merata.Pemimpin harus tegas dalam mengambil suatu keputusan dan selalu
bertindak persuasif,serta dapat memberi pencerahan kepada rakyatnya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
98
99
Anggota Pramuka
Patuh, taat, tapi bukan membabi buta
Semuanya berpedoman
Semuanya beraturan
Pada Gerakan Pramuka
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
100
101
102
103
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
104
SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari
keadaan tertentu
Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang
buruk
1. SURVIVAL Versi Pecinta Alam
S
: Sadar dalam keadaan gawat darurat
U
: Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R
: Rasa takut dan putus asa hilangkan
V
: Vitalitas tingkatkan
I
: Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V
: Variasi alam bisa dimanfaatkan
A
: Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L
: Lancar, slaman, slumun, selamat
Jika TERSESAT ???
2. STOP !!!
S
: Stop & seating / berhenti dan duduklah
T
: Thingking / berpikirlah
O
: Observe / amati keadaan sekitar
P
: Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan SURVIVAL
1. Sikap mental
2. Pengetahuan
3. Pengalaman dan latihan
4. Peralatan
5. Kemauan belajar
Bahaya-bahaya dalam SURVIVAL
1. Ketegangan dan panik
2. Matahari / panas
3. Serangan penyakit
4. Kemerosotan mental
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
6. Keletihan amat sangat
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
105
106
Makanan
1. Hewan :
- Binatang lunak ( cacing, siput, keong dll )
- Serangga
- Reptil
- Unggas
- Binatang bertulang belakang
2. Tumbuhan
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/
tunas)
Tumbuhan yang tidak mengandung getah
Tumbuhan yang tidak berbulu
Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
Langkah langkah yang diperlukan apabila akan memakan
tumbuhan :
Makan tumbuhan yang sudah dikenal
Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena
dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan
mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya
Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan
dimakan
Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur
adalah jenisnya dari yang beracun.
Air
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa
mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan)
Cara mencari Air
Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan
kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis
atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan
cairan yang berlebihan.
Caranya adalah sbb :
1)
Bernafas melalui hidung secara teratur.
2)
Mengurangi berbicara.
3)
Mengurangi gerak yang berlebihan
4)
Banyak istirahat
5)
Tidak merokok dan minum minuman berakohol
6)
Berteduh di tempat yang rindang
7)
Tidak makan makanan kering ataupun berlendir
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
107
Api
Api diperlukan sebagai pemberi kehangatan, memasak makanan,
penerangan, tanda permintaan pertolongan, meningkatkan
kondisi psikis, dll Unsur pembuat api :
1. PenyalaKayu kecil, serbuk kayu, ranting pinus,kulit palmae, dll
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
108
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
109
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
110
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
111
112
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
113
114
115
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
116
117
Pengesahan TKU, Buku Tanda Lulus TKK, Berkas KTA Gerakan Pramuka
dan Berkas Kartu Asuransi dan seterusnya.
Merundingkan danmelaporkan segala sesuatunya tentang Tata Usaha atau
Administrasi Regu kepada Pemimpin Regu.
Mengurus dan mengatur bila Regu mengadakan rapat/ pertemuan
Mengusulkan pengadaan adminsitrasi Regu.
M. Tugas Bendahara Regu (Juru Uang):
Memegang, mengurus dan mengatur perihal keuangan Regu, seperti Buku
Keuangan/Jurnal, Buku Iuran Regu, Buku Tabungan dan lain-lain
Menyimpan uang Regu, uang tabungan, menarik iuran regu serta mencatat
pemasukan uang dan pengeluaran uang
Mengajukan usulan dan merencanakan pembelian barang atau alat-alat
perlengkapan Regu.
Merundingkan dan melaporkan kepada pemimpin Regu yang menyangkut
perlengkapan Regu
N. Tugas Pembantu Umum
Bila diperlukan Pemimpin Regu dapat menunjuk dari salah satu
anggotanya sebagai pembantu umum untuk membantu juru tulis, juru
uang dan juru perlengkapan.
O. Administrasi Regu Penggalang, Tata Usaha Regu meliputi:
*
*
*
*
*
*
*
*
Penggalang)
* Buku Daftar Hadir Rapat
* Log Book Regu
* Buku Program Kegiatan
* Buku Pogram Latihan
* Buku Tabungan
* KTA Gerakan Pramuka
118
119
sendiri
Berdoa mulai selesai
Pembina : Peganglah ujung bendera merah putih dengan tangan kananmu, dan
letakkan tepat pada
detak jantungmu, dengan sikap ini kakak mohon adik mengucapkan Tri Satya
Pramuka Indonesia bersama Kakak. Tetapi harus diingat bahwa adik sudah tidak
harus menatap hidup ini dari sudut pandang sebagai anak-anak melainkan dari
sudut pandang seorang Pemuda Dewasa.
Demi kehormatanku
Aku berjanji
Akan bersungguh-sunguh
Menjalankan kewajibanku
Terhadap Tuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dan mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup
Dan ikut serta membangun masyarakat
Menepati Dasa Darma
Kami semua percaya kepada adik semuanya, bahwa adik akan senantiasa
berusaha untuk menepati janji yang telah adik ucapkan
Ingatlah bahwa adik mengucapkan janji Tri Satya dengan meletakkan Sang Merah
putih tepat diatas detak jantung, dengan maksud bahwa adik harus bersyukur
atas jantung yang masih dapat berdetak, untuk itu adik harus bersungguhsungguh dan berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan janji yang telah
adik ucapkan. Atas nama andalan . ( Nama sekolaha ) saya lantik adik menjadi
Pramuka Dewan Penggalang dan saya terima adik sebagai anggota Pramuka
Dewan Penggalang kami.
(Pembina mengambil tanda Dewan Penggalang)
Kenakan sendiri tanda Dewan penggalang ini sebagai kiasan bahwa adik
dengan suka dan rela untuk meletakkan sendiri kewajiban Pramuka Indonesia
diatas pundakmu (tanda selesai dipasang)
Sekarang adik berhak mengenakan tanda Pramuka Dewan penggalang, tetapi
pakailah dengan rasa kehormatan serta berusahalah supaya adik senantiasa tetap
berharkat dan bermartabat yang setara dengan tanggung jawab pemakai tanda
Dewan Penggalang.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
120
MORSE
Morse di temukan oleh samoel morse pada tahun 1823 di
amerika.morse sebenarnya nama orang bangsa amerika yang
menemukan sebuah cara untuk menyampaikan sesuatu guna
menyampaikan sebuah berita peperangan sejak jaman penjajahan.
Dalam kompersi internasional semboyan morse di terima oleh seluruh
duniadari semboyan morse juga dapat di harapkan untuk melatih para
pramuka menjadi cerdas ,tajam indra pendengaran/ alat
penelitihan.Nama asli samoel morse = samoel finley
CONTOH RUMAH MORSE
Huruf berlawanan
A= .B=-...
D=-..
F =..-.
G=--.
Q=--.-
N=-.
V=...U=..L =.- ..
W=.-Y=-.--
Huruf
tidak
berjalan
C=-.-.
J=.--Z=--..
Jepitan
Titik oleh
garis
K=-.X=-..-
P=.--.
R=.-.
TITIK
E= .
I= . .
S= . . .
H= . . . .
SETRIP
T= M= - O= - - CH= - - - -
A) .
K)
- .
U)
..-
B) - . . .
L)
.-..
V)
...-
C) - . - .
M)
--
W)
.--
D) - . .
N)
-.
X)
-..-
E) .
O)
---
Y)
-.--
F) . . - .
P)
.--.
Z)
--..
G) - - .
Q)
--.-
H) . . . .
R)
.-.
I) . .
S)
...
J) . - - -
T)
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
jepitan
Garis oleh
titik
121
SEMAPORE
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita
Y=36
C=03 G=07 K= 14
122
Macam-Macam Sandi
Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya
adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata
persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi
sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi,
atau seni tentang tulisan rahasia. Berikut ini merupakan sandi-sandi antara lain :
1. SANDI ABJAD:
Sandi Abjad adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah
belakang/terbalik.
Contoh:
Kunci = A-Z
A
Z
B
Y
C
X
D
W
E
V
F
U
G
T
H
S
I
R
J
Q
K
P
L
O
M
N
Sandi Angka adalah Sandi yang memakai kode angka. Seperti terlihat
gambar di bawah ini:
A
1
B
2
C
3
D
4
E
5
F
6
G
7
H
8
I
9
J
10
K
11
L
12
M
13
Z
26
Y
25
X
24
W
23
V
22
U
21
T
20
S
19
R
18
Q
17
P
16
O
15
N
14
D=K
G=N
O=U
T=Z
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
123
4. Sandi Ular
Sandi Ini tampa kunci , tetapi kelompok kelompok huruf yang jumlahnya sama
sudah merupakan kunci. Tinggal menyusun kebawah dari kiri ke kanan berturut
turut, lalu di baca berbelok belok.
Contoh : KUMPULKAN BAHAN OBAT-OBATAN TRADISIONAL
H
K
N
T
I
U
A
R
J Y H G F
D C
M P U L K A N
T A B O T
A N
A D I
S I O
N
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
124
V B
B A
O B
A L
N
H
A
X
H
K
D
C
H
L
O
Z
5. Sandi kotak I
Contoh : jambu
6. Sandi kotak II
Contoh : Kancil
7. Sandi AND
Yaitu sandi yang di tengah-tengah hurufnya di tambahi/ di kasih huruf AND.
Contoh :
1. Saya = sANDa yANDa
2. Janda = jANDa nAND dANDa
8. Sandi arab
Adalah sandi yang cara bacanya / menulisnya di mulai dari belakang.
Contoh :1. Pramuka = akumarp
2. Rakit = tikar
9. Sandi cina
Rumus :
3. Duda = adud
4. balik= kilab
contoh ; klapa
1 =
5 =
10 =
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
I
J
125
10.
Sandi cardinal
K
A
S
I
H
T
a
f
k
p
u
E
b
g
l
q
v
R
C
H
M
R
W
I
D
I
N
S
X
M
E
J
O
t
y
A
Z
Contoh :
1. ramu = I-R / K- T / S-R/ H-T
2. Rakit = I-R/ K-T/ S-T/ A-I/ I-M
11. SANDI KODE ETIK
Sandi etika bisa di sebut juga sandi angka 2 karena rumusnya banyak
menggunakan angka - angka.
Rumus :
Contoh:
- < 2 3 c2 X 2
= PRAMUKA
12.
SANDI MARENGOS
Sandi Marengos Adalah Sandi yang selain huruf yang ada di rumus di
pakai huruf asli.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
126
I.
PENDAHULUAN
Api unggun merupkan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka
khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai
tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan
diri dari gangguan binatang buas
Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api unggun dilaksanakan sebagai
acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.
Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah untuk mendidik dan
menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara
berpentas.
II
MATERI POKOK
1. Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya :
Mempererat persaudaraan.
Memupuk kerjasama ( Gotong Royong )
Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
Mengembangkan bakat dan kreativitas
Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
2. Tata cara pelaksanaan api unggun
Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di medan terbuka, berupa
lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaanya rata.
Bila api unggu dilaksanakan dilapangan berumpu yang tumbuh dengan
baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya
dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api
unggun selesai.
Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti
semula, tidak terlihat bekasnya.
Tidak merusak lingkungan.
3. Api unggun dapat diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega.
Pramuka tidak diperkenan
mengadakan kegiatan api unggun, karena :
Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat rawab bagi kesehatan anak
usia Siaga.
Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat
menghawatirkan bila mengikuti kegiatan api unggun.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
127
Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada
siang hari dalam bentuk pesta siaga, panggung gembira, lagu dan
sebagainya.
4. Macam-macam bentuk api unggun
Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api unggun : Berbentuk Segi Tiga
dan berbentuk Segi Empat
Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu
lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang
mudah terbakar
Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar di tengah-tengah. Di tempat
pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar,
Pagoda Roboh di buat bilamana bentuk dan panjang kayu tidak sama.
Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang
diletakan berjajar seperti kursi.
5. Acara Api Unggun
Pada acara api unggun peserta menciptakan suasana kegembiraan dengan
jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan,
sandiwara, fragmen, dll
Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana
yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya api unggun serta
melakukan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai.
Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut
menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.
" api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspekaspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun
dinyatakan sebagai alat pendidikan.
128
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
129
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
130
Bentuk
pagoda
tegak
memungkinkan
percampuran kayu basah dan kayu kering, sebab, dibentuk ini
modelnya kayu basah dan kering ditata tegak, pertama-tama
pembaca membuat gawang terlebih dahulu sebagai tempat
penyandar kayu dari bahan yang tidak mudah terbakar. lalu kayu
disandarkan pada gawang, misalnya kayu/bambu basah. Dalam
rongga antar kayu ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar.
4. Bentuk Pagoda Roboh
Bentuk Kursi
131
132
bagi udara (Oksigen) agar kayu dapat terbakar sempurna. Setiap regu
secara rawe-rawe lantas, malang-malang putung (bergotong royong)
mengumpulkan ranting-ranting dan potongan kayu kering sebagai
bahan baku membuat api unggun.
Kondisi realitas sekarang, di mana guru banyak disibukkan oleh
kegiatan kurikuler dalam proses kegiatan belajar-mengajar sehingga
kegiatan kepramukaan lebih banyak ditangani kakak-kakak (senior)
dan Ambalan/Racana di wilayah sekitarnya. Padahal, segala perhatian
tersebut bukan cuma tugas guru selaku pembina pramuka, guru lain
pun diharapkan turut memberi dukungan dengan sesekali
mendampingi kegiatan siswa seperti pada saat kegiatan api unggun
ini.
Banyak manfaat didapat, bukan saja acara nostalgia dan romantisme
terhadap kegiatan serupa tempo dulu, namun diharapkan melahirkan
daya juang lebih fresh seperti ditunjukkan oleh nyala lidah api unggun
berkobar-kobar. Begitu sarat makna dan pesan moral terkandung
dalam acara api unggun tersebut. Begitu pun keheningan malam,
beningnya bulir-bulir embun dan kerlap kerlip bintang di langit terbuka
dibungkus kehangatan api unggun dapat menjadi sumber inspirasi
sekaligus penyegaran dari monotonitas, kesumpekan dan kepenatan
sehari-hari.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
133
BERKEMAH
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan.
Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari
ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk
menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan
menginap di lokasiperkemahan, dengan menggunakan tenda, di
bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda)
adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya
hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan
sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan
kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada
awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan
rekreasi luar ruangan lainnya, seperti
mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.
TUJUAN PERKEMAHAN
1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara
unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya,
menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung
jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan
alam.
2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang
dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam
dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan
dalam kesederhanaan.
3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
MACAM PERKEMAHAN
134
Lain-lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat
pohon pelindung
2. Dekat dengan sumber air
3. Terjamin keamanannya
4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan
raya
5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos
kesehatan
6. Memiliki pemandangan menarik
Beberapa bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata
Pramuka atau Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi
Perkemahan Cibubur, Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan
Ragunan dll.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
135
sasalah satu contoh dari hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika
berkemah.
a. Memilih tempat yang baik :
1. Mempunyai pemandangan yang bagus.
2. Cukup banyak air untuk mandi, keperluan dapur dan minung.
3. Tidak terlalu jauh dari desa/kampung, pasar, tanah lapangan
dan jalan besar.
4. Ada tempat yang teduh untuk memasak dan menyimpan banyak
bahan bakar/kayu (biasanya digunakan untuk persiapan api
unggun).
5. Tempat itu harus aman dan tenang, tidak ada binatang buas.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkemah :
1. Kondisi badan yang baik.
2. Surat ijin dari orang tua.
3. Surat keterangan perjalanan ( dari Gudep/Kwarcab ).
4. Menjaga kode kehormatan Gerakan Pramuka.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu tiba di
perkemahan :
1. Lapor kepada pejabat/kepala kampung terdekat.
2. Bekerja menurut tugasbnya masing-masing (mendirikan
tenda,masak dll).
3. Berkenalan dengan penduduk sekitar perkemahan (beramah
tamah), mengetahui adat istiadat setempat.
4. Selalu berpegang teguh pada : disiplin, kerapian, sopan santun.
d. Selama berada di perkemahan :
1. Melaksanakan acara yang telah disusun sebelumnya, biasanya
dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang dilombakan
2. Kerja bakti atau bakti sosial.
3. Wide game (mencari jejak)
4. Api unggun.
e. Hal-hal yang penting lainnya :
1. Dalam keadaan musim hujan tenda harus rangkap dua.
2. Galilah aliran air di sekeliling tenda.
3. Tiap pagi tenda harus dibuka, supaya udara masuk ke dalam
tenda.
4. Jangan berkemah di hutan yang tidak ada sinar matahari karena
lembab.
5. Perhatikan keadaan : cuaca, arah angin, pohon yang lapuk,
tebing dan bahaya banjir.
6. Peliharalah kesehatan, kebersihan dan makanan.
7. Tenda harus dipasang menurut arah angin. Jadi angin harus
bertiup dari arah belakang tenda.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
136
PERLENGKAPAN BERKEMAH
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
137
1. Kemandirian
3. Menekan Keegoisan
Dengan hidup bersama-sama dalam satu tenda, kita tidak bisa
egois. Kita harus menghormati dan hidup bersama-sama dengan baik.
Harus berbagi dan menolong satu sama lain.
4. Kedisiplinan
Di dalam Pramuka juga, kita pasti mendengar yang namanya apel.
Apel di sini bukan jenis buah. Apel di sini merupakan sebutan untuk
upacara dalam Pramuka. Kita harus mengikuti apel dengan khidmat
tanpa mengeluh.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
138
pramuka sejati
tak pernah ingkar janji
slalu sehati, slalu berani
menjadi diri sendiri
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
139
MENAKSIR
Menaksir berat merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan).
Selain menaksir berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada
kegiatan menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir
suhu, dan lain-lain.
Menaksir mempunyai arti menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah,
ukuran, berat, dan sebagainya) dengan kira-kira. Sedangkan yang dimaksud
berat di sini adalah bobot atau dalam bahasa fisika dikenal sebagai massa.
Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas mengira-kira bobot atau
massa sebuah benda.
Menaksir Tinggi
X = C (A+B)
B
X=A
Keterangan :
X = Tinggi
ditaksir
A = Jarak dengan
pengamat
2. Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan
memungkinkan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
yang
140
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang
ditaksir
A= Bayangan
tongkat
yang ditaksir
Rumus :
B= Bayangan tinggi
B= D
A
xA
141
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
142
143
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
144
Perbandingan Fleksibel
Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan
metode perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat
fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas
medan. Rumus metode ini memang fleksibel tidak harus "AB = 2 x
DE" namun rumus bisa juga dirubah menjadi:
"AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak
setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4
meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran
luas atau sungai yang diukur agak semepit.
"AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD
tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika
CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi
penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
145
Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin
bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE";
bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan
segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan
bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode
menaksir lebar yang lain.
146
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
147
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
148
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
149
150
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
151
152
153
Bukan Tentara" di mana salah satu liriknya berbunyi : Bukan polisi dan
bukan tentara // Tali dan tongkat itulah senjatanya // Coklat tua coklat
muda seragamnya // Merah dan putih tergantung di lehernya.
Bahan, Ukuran, dan Warna Tongkat Pramuka
Tongkat pramuka dibuat dari bahan bambu atau kayu yang dibuat
silinder. Ukuran panjang tongkat pramuka adalah 160 cm (1,6 meter)
dengan diameter sekitar 5 cm. Tongkat diberikan warna bebas sesuai
dengan aspirasi, keinginan, dan kreatifitas masing-masing. Jika semua
anggota satu regu membawa tongkat, warna tongkat diusahakan
seragam untuk menunjukkan kekompakan regu.
Sering kali dijumpai tongkat pramuka yang diwarnai menjadi tiga
bagian, yaitu merah di kedua ujungnya dan putih di bagian tengahnya.
Bagian ujung yang berwarna merah berukuran masing-masing 30 cm,
sedangkan bagian tengah yang berwarna putih berukuran 100 cm.
Aturan pewarnaan tongkat tersebut tidak salah namun juga tidak
wajib. Karena sekali lagi, masing-masing regu bebas untuk mewarnai
tongkatnya sesuai dengan kreatifitasnya.
154
Tiang tenda
1. Pembuatan pionering, mulai dari pionering gapura, tiang
bendera, rak sepatu, jemuran pakaian, dan lain sebagainya.
2. Pembuatan tandu darurat (dragbar)
3. Alat pertahanan diri, termasuk terhadap hewan liar
4. Alat bantu menaksir tinggi, menaksir jarak, dan lain sebagainya.
5. Alat bantu pengepakan barang (membawa, mengangkut, dan
memindahkan barang)
6. Baris Berbaris (Baca : Cara Menggunakan Tongkat Dalam Baris
Berbaris)
Mengingat pentingnya kegunaan tongkat pramuka perlu diperhtaikan
dalam pemilihan bahan tongkat yang harus mempertingbangkan
kekuatan dan ukuran tongkat. Jika diperlukan, dapat ditambahkan
tanda-tanda pada tongkat yang menunjukkan ukuran-ukuran tertentu.
Semisal panjang 1 meter, 30 cm, dll.
Yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan tongkat. Dengan
perawatan dan penyimpanan yang benar, akan menjaga kualitas
tongkat. Sehingga saat sewaktu-waktu tongkat dibutuhkan untuk
membuat sesuatu (semisal tandu darurat) dapat berfungsi dengan
baik.
Maksud Dalam Peraturan Baris Berbaris
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
155
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari baris berbaris antara
lain:
Melatih daya konsentrasi.
Belajar tentang solidaritas tim.
Belajar mendengar dan patuh.
Belajar untuk diam dan mengatur emosi.
Fungsi berdiri dalam barisan
2. ANGKARE
Kedua lengan tangan dikepalkan dan diacungkan ke atas. Aplikasi barisannya :
Anggota berbaris membentuk hurif U (bentuk U siku 90 derajat) dengan
Intruktur/ketua tepat berada di tenganh barisan. Barisan yang beada di samping
kanan dan kiri intrukstur barisan, saling berhadapan satu dengan yang lainnya.
Dan barisan yang berada di depan intruktur barisan, saling berhadapan
dengan intruktur barisan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
156
3. LINGKARAN BESAR
Kedua ujung jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran
dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota
membentuk lingkaran besar (ada jarak antar anggota satu dengan yang lain).
Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur
Barisan berada tepat di tengah lingkaran.
4. LINGKARAN KECIL
Kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat
lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota
membentuk lingkaran kecil (bahu anggota satu dengan yang lain menempel).
Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur
Barisan berada tepat di tengah lingkaran.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
157
5. SETENGAH LINGKARAN
Kedua belah tangan di bentangkan lurus ke samping bawah dan di gerakkan dari
kanan ke kiri, kiri ke kanan di depan badan Aplikasi Barisannya: Anggota
membentuk setengah lingkaran. arah anggota semua menghadap ke pusat
setengah lingkaran. Ketua/Instruktur berada tepat di tengah setengah lingkaran.
Jarak anggota satu dengan yang lain bisa rapat atau renggang.
6. KOLONE TERBUKA
Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, jari-jari merapat menghadap ke
dalam Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling bertolak belakang regu
dengan regu lainnya.
7. KOLONE TERTUTUP
Kedua belah tangan dikepalkan dan di angkat di depan badan setinggi bahu,
kepalan antar dua tangan rapat.
Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling berhadapan antara regu satu
dengan regu lainnya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
158
8. ANAK PANAH
Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari dirapatkan. kedua telapak
tangan ditempelkan, dengan posisi semua jari tangan menghadap ke
atas. Aplikasinya: Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang terpusat
pada satu titik
9. PERLOMBAAN
Kedua belah tangan dikepalkan dan menjulur lurus ke.depan. Aplikasi
Barisannya : Tiap regu berbaris menghadap satu arah intruktur.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
159
12. RODA
Kedua belah tangan dikepalkan dan bersilang di depan dada. Aplikasi
Barisannya : Empat regu menghadap satu titik dari empat arah
13. BERBANJAR
Tangan kanan di julurkan miring ke atas, dengan posisi telapat tangan terbuka
dan menghadap kedepan Aplikasi Barisannya : Semua anggota membentuk satu
baris lurus menghadap ke intruktur barisan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
160
METODE KEPRAMUKAAN
161
162
163
164
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
165
PRINSIP KEPRAMUKAAN
166
JANJIKU
ADALAH NYAWAKU
KEHORMATANKU
ADALAH JANTUNGKU
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
167
KWARNAS
Tanda Penghargaan.
SKK Tambahan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
168
KWARNAS
Pertemuan Pramuka
Pesta Siaga
Satuan Karya
Pramuka Garuda
Dewan Kerja
Raimuna
Perkemaham Wirakarya
Pramuka Peduli
Pusdiklatnas
Pendidikan Agama
Manajemen Resiko
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
169
KWARNAS
Tahun 2013
Karang Pamitran
KWARNAS
Korps Pelatih
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
170
KWARNAS
Kursus Orientasi
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
171
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 006/KN/72
TAHUN 1972
TENTANG
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang :
Mengingat :
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
172
I.
II.
II.
Dua
Tiga
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
173
NOMOR : 031/KN/78
TAHUN 1978
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikankepramukaan, khususnya sistem beregu,
kepada para pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga perlu
diberi bekal pengetahuan dan pengalaman melalui geladian
pimpinan satuan, sehingga mereka dapat mengelola dan
memimpin sangganya dengan baik.
b. bahwa agar geladian pimpinan satuan itu dapat diselenggarakan
dengan baik, perlu dikeluarkan petunjuk penyelenggaraan
geladian pimpinan satuan penegak.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961,
Juncto KeputusanPresiden Republik Indonesia No. 12 Tahun
1971 tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.045/KN/74
tahun 1974 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1974,
di Manado, Sulawesi Utara.
Memperhatikan : 1. Saran-saran Ketua Kwartir Nasional Harian/Sekretaris Jendral
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
2. Saran-saran Komisi Tekpram.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama
: Petunjuk penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak,
sebagai tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua
: Mengintruksikan kepada Kwarda dan Kwarcab untuk mendorong
dan membantu para Pembina Pramuka untuk melaksanakan
dengan giat Geladian Pimpinan Satuan Penegak.
Ditetapkan di : Jakarta.
Pada tanggal : 8 April 1978
Ketua Nasional Gerakan Pramuka
Ketua
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
174
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 031/KN/78
TAHUN 1978
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
BAB I
UMUM
Pt. 1. Tujuan dan Maksud
o Petunjuk peneyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak ini,
bertujuan untuk mengatur dan memperlancar usaha-usaha
mencapai tujuan gerakan pramuka, seperti yang tercantum dalam
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, bab-II pasal 4
o Petunjuk penyelenggaraan ini dimaksud untuk memberi pedoman
bagi kwartir-kwartir dan satuan-satuan pramuka dalam
melaksanakan Geladian Pimpinan Satuan Penegak
Pt. 2. Ruang Lingkup
Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi :
a. Pengertian
b. Tujuan, maksud dan sasaran
c. Bentuk Geladian Pimpinan Satuan Penegak
d. Penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak
e. Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak
f. Metode
g. Isi geladian Pimpinan Satuan Penegak
h. Pembiayaan
i. Penutup
Pt. 3. Dasar
Petunjuk penyelenggaraan ini disusun berdasarkan :
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
c. Keputusan Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka, Tahun 1970
di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur
d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1974, di
Manado, Sulawesi Utara
BAB II
PENGERTIAN
Pt. 4. Geladian Pimpinan Satuan Penegak merupakan alat bagi para Pembina
Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka untuk menerapkan sistem
among, dan melatih langsung kegiatan tehnik kepramukaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan,
khususnya sistim ber-regu.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
175
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
176
BAB IV
BENTUK GELADIAN PEMIMPIN SATUAN PENEGAK
Pt. 10. Geladian Pimpinan Satuan Penegak dilaksanakan dalam bentuk latihan atau
kegiatan praktek secara praktis, dengan memberikan sekedar teori secara
praktis pula, guna menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan tersebut
Pt. 11. Geladian Pimpinan Satuan Penegak dapat dilaksanakan
1. Tanpa bermalam, diadakan beberapa kali latihan dalam jangka waktu
tertentu
b. Dengan bermalam di tenda dalam perkemahan atau dalam asrama
Pt. 12.Geladian Pimpinan Satuan Penegak diselenggarakan secara terpisah antara
Geladian Pimpinan Satuan Penegak Putera dengan Geladian Pimpinan
Satuan Penegak Puteri
Pt. 13.Di mana perlu, dengan persetujuan majelis pembimbing yang bersangkutan
dapat diadakan kegiatan-kegiatan tertentu secara bersama dalam rangka
Geladian Pimpinan Satuan Penegak, antara para Penegak Putera dan
Penegak Puteri
Pt. 14.Apabila kegiatan tersebut dalam pt.13 diselenggarakan dalam perkemahan
atau asrama, maka harus dijamin bahwa tempat bermalam Pramuka
Penegak Putera dan Puteri terpisah cukup jauh, sedang masing-masing
dipimpin dan dibawah tanggungjawab pembina yang bersangkutan
BAB V
PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
Pt. 15.Penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak adalah menjadi
kewajiban dan wewenang
1. Pembina penegak atas nama pembina gugusdepan, untuk geladian
pimpinan satuan penegak tingkat ambalan atau gugusdepan
2. Kwarran atas nama kwarcabnya dalam hal ini andalan cabang urusan
putera atau andalan cabang urusan puteri, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada dewan kerja penegak dan pandega tingkat cabang,
dibawah bimbingan dan tanggung jawab kwarcab yang bersangkutan,
untuk geladian pemimpin satuan penegak ditingkat kwarran
3. Kwarcab dalam hal ini andalan cabang urusan putera atau andalan
cabang urusan puteri, yang pelaksanaannya diserahkan kepada Dewan
Kerja Penegak dan Pandega tingkat Cabang,dibawah bimbingan dan
tanggungjawab kwarcab yang bersangkutan, untuk Geladian Pemimpin
Satuan Penegak di tingkat Cabang
Pt. 16.Kwarcab, dalam hal ini andalan cabang urusan latihan, dengan kerjasama
dengan andalan cabang urusan putera dan andalan cabang urusan puteri,
berkewajiban untuk memberikan latihan dan penataran bagi :
a. Para Pembina dan Pembantu Pembina Penegak Putera dan Puteri
b. Dewan Kerja Penegak dan Pandega tingkat Cabang
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
177
Pt.
Pt.
Pt.
Pt.
Pt.
Pt.
Pt.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
178
179
180
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
181
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pt. 38.Biaya penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak diusahakan
dengan :
1. Prinsip swadaya dan gotongroyong dari unsure yang bersangkutan,
yaitu: para peserta sendiri,Pembina Pramuka, anggota Majelis
Pembimbing, Kwarran, Kwarcab, dewan kerja yang bersangkutan
2. Bantuan masyarakat yang tidak mengikat atau bantuan pemerintah
setempat
c. Hasil usaha dana
d. Hemat, serta mengingat dayaguna dan tepatguna
Pt. 39. Selesai kegiatan Geladian Pimpinan Satuan Penegak, penyelenggara harus
segera membuat laporan dan petanggungjawaban keuangan dan
perlengkapan yang telah digunakan, sesuai dengan Pt. 27 dan 28 diatas
BAB X
PENUTUP
Pt. 40.Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur
kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
182
SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 134/KN/76 TAHUN 1976
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN KECAKAPAN KHUSUS
183
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Pertama : Mencabut Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka No. 18/KN/66 Tahun 1966 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Khusus.
Kedua
: Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan
Khusus seperti terlampir pada surat keputusan ini.
Ketiga
: Memberikan waktu 6 (enam) bulan sebagai masa
peralihan untuk menyesuaikan petunjuk penyelenggaraan
yang lama dengan petunjuk penyelenggaraan yang baru.
Keempat : Menginstruksikan kepada KWARDA dan KWARCAB
Untuk mendorong dan membantu para Pembina Pramuka
Melaksanakan dengan giat Petunjuk Penyenggaraan
Kecakapan Khusus. Apabila dalam surat keputusan ini
Terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan
Sebagaimana mestinya. Keputusan ini mulai berlaku sejak
ditetapkan.
Ditetapkan di
: Jakarta
Pada tangga
: 31 Desember 1976
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
184
LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 134/KN/76 TAHUN 1976
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN KECAKAPAN KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Berdasarkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 9 ayat 3,
maka salah satu metoda pendidikan kepramukaan adalah
Sistem Tanda Kecakapan.
b. Sistem Tanda Kecakapan adalah untuk mendorong supaya tiap
anak- didik berinisiatif mengembangkan dirinya sesuai dengan
bakat dan minatnya.
3. Pada umumnya salah satu tuntutan budi nurani manusia
adalah keinginan untuk dihargai jerih-payah usahanya dan hasil
karyanya, baik yang berwujud suatu pujian maupun benda
yang menandai status/ kemampuan pribadinya dibandingkan
dengan orang lain.
4. Dalam Gerakan Pramuka keinginan/kesukaan yang wajar itu
dimanfaatkan untuk mendorong ank-didik, supaya ia berinisiatif
mengembangkan dirinya dalam berbagai kecakapan dan
kepandaian baik di bidang teknis maupun mental-spirituil, yang
satu dan lainnya diatur sedemikian rupa, sehingga merupakan
suatu sIstem tanda kecakapan.
5. Sistem Tanda Kecakapan itu adalah untuk menyalurkan kesukaan
anak- didik akan penghargaan atas hasil usahanya dan
menyalurkan minatnya ke arah yang positif dan bermanfaat. Maka
semua tanda yang dipakai di dalam Gerakan Pramuka itu harus
berfungsi sebagai alat pendidikan,bukan sebagai perhiasan belaka.
6. Oleh karena di dalam Sistem Tanda Kecakapan terdapat unsur
inisiatif anak didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem itu
sekaligus menanam pada anak-didik suatu kesadaran yang bernilai
pendidikan yang tinggi. Maka harus diusahakan, supaya inisiatif
dan usaha untuk mencapai mutu tanda kecakapan itu datang
dari anak-didik sendiri. Tetapi Pembina Pramuka harus
menganjurkan dan memberi dorongan, agar anakdidiknya bergerak mengambil inisiatif dan berusaha.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
185
186
187
188
PUISI
KETEGARAN PRAMUKA
(the work of. Slamet Saputra )
Di balik mata yang sendu terdapat semangat yang menggebu
Kau begitu tegar dengan keadaan
Hujan turun yang bernada sumbang
Semilir angin yang merubah suasana
Panas yang menyerang dengan garang
Dingin yang menyentuh tubuh
Terlalui dengan ketegaran jiwamu
Tersambut dengan kekuatan ragamu
Disini..
Diantara jatuhnya ranting-ranting cemara
Diantara rimbunnya pohon belantara
Sekelompok jiwa yang bertujuan sama
Menguji mentalnya tuk menghadapi hari esok
Kelak..
Tertoreh suatu memory demi memory
Yang dimana dan sampai kapanpun takkan pernah hilang dari ingatan
Karna..
Ini terjadi begitu indah
Walau hanya berteduh dan berlindung dengan tenda
Namun..
Suatu keceriaan terpancar pada wajah-wajah damai
Pada wajah-wajah generasi muda atas nama Pramuka
Hidup Pramuka..
Semoga jiwa Pramuka
Takkan tergoyahkan oleh apapun yang mendera
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
189
JIWA PRAMUKA
Setelah diri penuh dengan tugas yang harus diemban
Jadilah diri ksatria yang bertanggung jawab
Malam kian larut dan hari kian jauh
Sudahkah diri menepati moral seorang Pramuka..
Disanalah kita berdiri menatap masa depan yang kemilauan
Pancaran kasih
Pancaran kejujuran
Pancaran kesabaran
Dimana ada keragu-raguan
Kitalah pembawa keyakinan
Dimana ada kegelapan
Kitalah pembawa pelita
Dimana ada kesusahan dan duka cita
Kita datang membawa khabar kebahagiaan
Senyum di bibir, tegas terukir
Wajah berseri, cermin hati suci
Tetapi..
Sudahkah janji kita di tepati..
Sudahkah kita berjalan dibatas cita-cita..
Sudahkah rokhani tetap suci..
Semoga Allah senantiasa mengaruniahi dan memenuhi keyakinan
Bahwa menolong adalah lebih baik dan lebih utama
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
190
PESAN KAKAK
(the work of. Slamet Saputra )
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
191
Salam Pramuka
Wahai generasi bangsa
Bangkitlkan semangat patriotismemu
Berpartisipasi untuk negaramu
Agar lebih maju
Praja Muda Karana
Dengan sumpah Trisatya
Dasa Darma itu janjinya
Tlah menggembleng para muda
Tuk menjadi ksatria , pembela nusa bangsa
Cinta tanah air ,rela berkorban tuk sesama
Ayo bangkitlah anak bangsa
Membangun negara
Demi negri kita tercinta
Jayalah Pramuka
Jayalah Indonesia
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
192
JAM
Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah
1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi
menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi.
Satu jam terdiri dari:
60 menit
3600 detik
Pukul juga menunjukkan satuan waktu. Jam bermakna
"masa atau jangka waktu", sedangkan pukul bermakna
"saat atau waktu". Dalam bahasa Indonesia, jika ingin
mengungkapkan "saat atau waktu", digunakan kata 'pukul'
(contoh: Berangkat ke sekolah pukul 6.00). Jika ingin
mengungkapkan "masa atau jangka waktu", digunakan kata
'jam' (contoh: Di sekolah selama delapan jam). Jam juga
dapat berarti "benda penunjuk waktu.
Jam adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan waktu.
Jam adalah salah satu penemuan paling tua.
Jenis
1.
2.
3.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
193
KOMPAS
194
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
195
196
197
TANDA JEJAK
Tanda jejak dalam kepramukaan acap kali dipergunakan ketika
menjelajah dengan jenis yang bermacama-macam, ada dari goresan di
atas tanah, menggunakan ranting, rumput, bebatuan, hingga cat.
Nah, tapi untuk yang terakhir tadi, yaitu cat, tolong jangan digunakan
sebab akan merusak citra indah dari lingkungan jelajah itu
sendiri. Tanda jejak sebenarnya bisa bermacam-macam modelnya,
namun sebagian telah di bakukan seperti yang ditemukan dalam buku
pramuka pada umumnya.
Untuk pintar menjadi penemu jejak, maka jejak utama yang
harusnya kita kenali adalah jejak kaki atau roda, dimana hal ini
biasanya membekas di atas tanah yang dilewati orang lebih awal.
Mengenali tanda tanda jejak akan sangat bermanfaat bagi
pramuka ketika melakukan aktifitas di hutan. Jika tersesat, kita bisa
memahami tanda-tanda yang ada di sekitar. Misalnya ranting di tanah
yang telah patah atau jejak kaki menunjukkan bahwa jalan tersebut
telah dilewati manusia.
Tanda jejak yang umumnya sering digunakan dalam kegiatan
kepramukaan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
198
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
199
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
200
TABLE OF CONTENTS
Asal Usul Terbentuknya Pramuka
Jambore Jambore Sedunia
Sejarah Pramuka Se_Indonesia
Sejarah Boden Powell
Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Bentuk Barisan Dalam Gerakan Pramuka
Pengertian Upacara Pelantikan
Cara Menanamkan Disiplin Pada Peserta Didik
Arti Lambing Bayangan Tunas Kelapa
Pengorganisasian Dan Kegiatan Kepenggalangan
Konsep Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Pramuka
Tata Cara Dan Pemakaian TKK
Macam Macam Tanda Pengenal Dalam Pramuka
Papan Nama Kwartir Gudep & Setempel
Berserta Ukuranya
Daftar Keanggotaan Wosm Di Seluruh Dunia
Makna Dan Arti Warna
Komunikasi Dan Bergaul Dengan Peserta Didik
Bagaimana Caranya Menjadi
Anggota Gerakan Pramuka
KEPEMIMPINAN
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pertemuan Pramuka
SURVIVAL
Tugas -Tugas Pokok Koordinator Dewan Penggalang
Revsensi Pelantikan Dewan Penggalang
MORSE dan SEMAPORE
Macam Macam Sandi
Api Unggun Sebagai Alat Pendidikan
Bentuk bentuk api unggun
BERKEMAH
7 Manfaat Ikut Kegiatan Pramuka Di Sekolah
MENAKSIR
Tata Taca Menggunakan Tongkat Dlm Baris Berbaris
Metode Kepramukaan
Prinsip Kepramukaan
Keputusan Dan Isi Surat Keputusan Kwartir Nasional
Tentang Jukran - Juklak - Juknis Gerakan Pramuka
PUISI PUISI
JAM KOMPAS dan TANDA JEJAK
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
201
01
05
06
11
15
16
18
22
26
29
38
42
44
04
10
14
17
21
25
28
37
41
43
74
75 77
78 87
88
89 90
91 95
96 100
101
105
115
119
121
123
127
130
134
138
140
147
161
166
104
114
118
120
122
126
129
133
137
139
146
160
165
167
168 188
189 192
193 200
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan
202