Está en la página 1de 202

Awal terbentuknya pramuka di dunia, dimulai pada tanggal 25 Juli 1907.

Saat
itu Letnal Jendral tentara inggris yang bernama Lord Robert Baden Powell
mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama delapan hari.
Pada tahun 1908, Baden Powel menulis buku yang menceritakan tentang
prinsip dasar kepramukaan Scouting for Boys yang memiliki arti pramuka untuk lakilaki. Kemudian pada tanggal 1912 dengan dibantu oleh adik perempuannya Baden
Powel, maka terbentuklah pramuka untuk perempuan dan disebut Girls Guides .
Di tahun 1916, muncul kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak
srigala). Pedoman yang digunakan pada kelompok tersebut berdasarkan buku
karangan Rudyard Kipling yang berjudul The Jungle Book. Baden Powell kembali
membentuk Rover Scout pada tahun 1918.
Selang empat tahun kemduian, tepatnya tahun 1922, Powee menerbitkan buku
tentang pramuka yang berjudul Rovering To Success. Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang mengayuh sampannya untuk menuju ke pantai dengan wajah
yang bahagia.
Gagasan dari Boden Powell akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Belanda. Orang belanda membawa gagasan tersebut ke Indonesia dan mendirikan
organisasi di Indonesia dengan nama NIPV ((Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membentuk manusia khususnya di
Indonesia untuk menjadi lebih baik dan siap menjadi relawan untuk negerinya sendiri.
Dengan waktu yang singkat, banyak organisasi yang sejenis bermunculan
seperti JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan
istilah Padvindery. Setelah larangan itu tersebut, membuat K.H. Agus Salim
mengganti istilah tersebut menjadi Pandu atau Kepanduan dan itu adalah cikal bakal
terbentuknya pramuka di Indonesia.
Pada proklamasi kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945. Di tahun 1961, organisasi ini
terpecah menjadi 100 organisasi. Di dalam federasi tersebut sebagian 60 organisasi
anggota Perkindo terutama yang sebagai Underbow Orsospol atau ormas tetap
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

berhadap-hadapan berlawanan satu dengan yang lain, sehingga tetap terasa


lemahnya gerakan kepanduan Indonesia.
Kelemahan ini ingin dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk
memaksan gerakan kepanduan di Indonesia menjadi gerakan pioneer muda seperti di
negara-negara komunis. Atas dasar kekhawatiran tersebut MPRS mengeluarkan
Surat Keputusan yang menetapkan agar organisasi kepanduan di Indonesia harus
diperhatikan.
Berdasarkan Surat Keputusan, Bung Karno berpidato di Istana Merdeka agar
kepanduan dibentuk menjadi organisasi baru yang diberi nama Pramuka (Praja Muda
Karana) pada tanggal 9 Maret 1961. Berdasarkan keputusan tersebut, membuat Sri
Hamengkubuwono IX berserta panitia lain menyusun Kwarnas.
Pada tanggal 14 Agustus 1961 Kwarnas Pertama Gerakan Pramuka dilantik
oleh Presiden RI yang ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka. Mulai
saat itu mulai tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka di Indonesia.
Sri Hamengkubuwono IX di tunjuk sebagai ketua kwarras pertama dan di angkat
menjadi bapak pandu sedunia. beliau lahir pada tanggal 12 April 1912 di
Yogyakarta. dengan nama asli Bendoro Raden Mas Dorodjatun di Ngasem.
Sebagai keturunan langsung dari Sultan, ia diangkat menjadi Raja Kesultanan
Yogyakarta ke-9 mulai 18 Maret 1940 sampai menghembuskan nafas terakhirnya di
usia 76 tahun pada 2 Oktober 1988 di Amerika.
Pendiri gerakan pramuka di dunia adalah Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja
inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan. Baden
Powell Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth.
Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang
meninggal ketika Stephenson masih kecil. Berbagai pengalaman Baden Powell ditulis
dalam buku Aids To Scouting yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris
agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik. William Smyth seorang
pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai
dengan pengalaman beliau. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di
berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada
tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Pada Tahun 1910 Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir
Letnan Jenderal. Dan tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan
dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun
1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari
kata out scout (di luar) atauscouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh
Lord Robert Stephenson Smith Baden Powell of Gilwell. Salah seorang warga Inggris
yang dilahirkan di London pada 22 Februari 1857. Ia melihat saat itu banyak anak
muda Inggris yang mengalami kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk
mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang.
Beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia.

Sejarah Pramuka
Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda Karana yang berarti kaum
muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri penggunaan istilah Pramuka baru
resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada
sejak jaman penjajahan belanda dengan nama kepanduan. Taukah anda sejarah
pramuka di dunia dan di Indonesia? maka simak asal usul pramuka di bawah ini.

Sejarah Pramuka di Dunia


Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka
disebut Scout. Gerakan yang juga disebutScouting atau Scout Movement ini
bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan
spiritual. Sejarah pramuka di dunia sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord
Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan Jendral tentara Inggris untuk pertama
kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama 8 hari.
Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku tentang prinsip dasar
kepramukaan Scouting for Boys yang artinya pramuka untuk laki-laki.
Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama
Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan
Girls Guides. Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanutkan oleh istri
Baden Powell.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama


CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku
yang berjudul The Jungle Book karangan Rudyard Kipling.
Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu
organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat tahun
kemudian yaitu tahun 1922 Powel menerbitkan buku menerbitkan buku Rovering To
Succes buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh
sampannya menuju kepantai bahagia.

JANGAN BANGGAKAN APA YANG KAMU BISA


BANGGAKAN BAGAIMANA CARAMU MENGAMALKAN

APA YANG KAMU BISA


Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Jambore Dunia
Di tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah
pramuka dimana untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun
ini juga dibentuk Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan
biro pusat di London. Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu
Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki lima
kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab,
Asia Pasifik, dan Eropa.
Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan
tersebut diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell
diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).Pelaksanaan
Jambore dunia selanjutnya:
Tahun 1924 ke II
di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 ke III
di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 ke IV
di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 ke V
di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 ke VI
di Moisson, Prancis
Tahun 1951 ke VII
di Salz Kamergaut, Austria
Tahun 1955 ke VIII
di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris
Tahun 1959 ke IX
di Makiling, Philipina
Tahun 1963 ke X
di Marathon, Yunani
Tahun 1967 ke XI
di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 ke XII
di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 ke XIII
di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 ke XIV
di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)
Tahun 1983 ke XV
di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 ke XVI
di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 ke XVII
di Korea Selatan
Tahun 1995 ke XVIII
di Belanda
Tahun 1999 ke XIX
di Chili, Amerika Serikat
Tahun 2003 ke XX
di Thailand

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Sejarah Pramuka di Indonesia

Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat


menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka
dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun
membawah gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi
tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Dalam perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk
organisasi kepanduan dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan
siap menjadi kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai
organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong
Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam
Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan
istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi
Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.
Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada
tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan),
PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan
Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang.
Maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk masuk Keibondan,
Seinendan, dan PETA.
Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya
organisasi kepanduan.
Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi
100 organisasi kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan
Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

federasi yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO


(Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut
didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang
Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan
keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.
Tentunya banyak yang bertanya, kenapa peringatan hari Pramuka di peringati
pada 14 Agustus?. Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah
hari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga di
tetapkan sebagai hari Pramuka yang di ikuti dengan pawai besar. Sebelumnya
presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
Sejarah atau asal mula kepanduan tidak dapat dipisahkan dari dari
penemunya yaitu Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Beliaulah yang telah
mendirikan Gerakan Kepanduan Dunia pertama kali. Pramuka yang kita kenal di
Indonesia ini adalah inspirasi dari kepanduan yang didirikan oleh Baden-Powell.
Siapakah Robert Stephenson Smyth Baden Powell? mari kita simak baik-baik
bagaimana perjalanan hidupnya.

Biodata Baden Powell


Nama Lengkap
Nama panggilan

: Robert Stephenson Smyth Baden Powell


: Baden Powell atau dipanggil BP(baca:bipi),
Nama BP akrab dipanggil oleh para pandu
Nama Kecil
: Stephenson
Tempat,Tgl, Lahir : Kota London, Inggris, 22 Februari 1857
Nama Ayah
: Prof. Domine Baden-Powell
Ibu
: Miss Henrietta Grace Smyth
Saudara
: 9 orang (Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose,
Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher)
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron I Baden-Powell Gilwell, adalah
seorang tentara Inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di London, dan merupakan
lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-13 di India
pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di India, Afghanistan,
Zulu, dan Ashanti. .Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira
staff dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari Pasukan
Berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon
Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama
mempertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan
menjadi mayor jendral. Baden-Powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

BP menjadi letnan jendral. Dianugerahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun
dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun
1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi
serupa untuk para anak-anak dan remaja putri. Selama Perang Dunia I.

BP bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya,


yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah
jadi seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell
dituntut untuk dapat hidup mandiri.
Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung
oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace
Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan
terkenal pada zamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H.
Lewes, dan James Martineau' . Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja
keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada
sebuah tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.
Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat
untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace
memasukkan Baden-Powell ke harterhouse School di tahun 1870.
Di Charterhouse, Bad -Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar
hingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak
kegiatan ekstra seperti :
1) Marching Band,
2) Klub menembak (Rifle Corps)
3) Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai
pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren
4) Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya tulisnya.
5) Kiper kesebelasan Charterhouse.
Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu
'Bathing-Tows!'.
Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse
School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas
kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal
Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut
Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.
Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak
mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul
dan banyak kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam


kedinasan, pementasan drama. maupun perburuan hewan liar (babi hutan).
Setelah sempat berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu
daerah ke daerah lain. bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell
akhirnya bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah
yang membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena
jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan
bangsa Boer.
selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal
18 Mei 1900). Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan
menjadi Mayor Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris. membuat
seluruh keluarga Baden-Powell bangga.
Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan
sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya.
Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu,
Ashanti. dan Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah tidur", Hal
ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell
(termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).
Raja Dinuzulu. adalah raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra
Raja Zulu Cetshwayo. beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih keturunan
Belanda) dan bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung Inggris.
Dinuzulu lalu dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama
10 tahun. Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak bersalah. Dinuzulu akhirnya
meninggal tahun 1913.
Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan
disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP
sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".
Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari
perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama
di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah
perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut
diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).
Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah
mahakarya" yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh
daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.
Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan
dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell
berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk


menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St.
Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga
orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris
dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore
tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World
atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell
Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.
Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta)
pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia", BP
beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris
(sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat
dicintainya, Afrika.
Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat
pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para
pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.
Kisah baden Powell tersebut sangat luar biasa, semoga kita sebagai pandu
dapat meneladani segala kebaikan dan semangat beliau. (Hidup pramuka !!!!)

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

10

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

SEJARAH BODEN POWELL


Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout
of the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di
Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord
Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang
kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di
seluruh dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang
kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir
di Paddington, London pada 22 Februari 1857. Nama kecilnya Robert Stephenson
Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang
merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan
Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden
Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun.
Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson
mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya.
Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan
kalimat, Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu
sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun
pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah,
mengarang, dan menggambar.

Baden Powell
Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson
(Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah
dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

11

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th


Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan
Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf
di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The
Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).
Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu
diantaranya:
Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti
jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball
OHara.
Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika
Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi
kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa
pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja
Dinizulu di Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting'
pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda
Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di
Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh
para guru dan organisasi pemuda.

Baden Powell bersama pramuka


Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William
Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di
Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan
dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide
barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

12

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar


belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang
kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun
dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada
pengembangan pendidikan kepramukaan.
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames
saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian
menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan
dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert
Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty
Clay (Betty Baden-Powell).

Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames


Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 BadenPowell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada
tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman
St. Peter, Nyeri.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan,
termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif
menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang
lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting
for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to
Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf
Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success
(1922), Scouting Round the World (1935) dll.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

13

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal


yang menyelenggarakan pendidikankepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
"Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang
Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun),Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka
Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota
yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih
Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan
watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

14

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka


Guna lebih memahami Tanda Pengenal di Lingkungan Gerakan Pramuka,
maka disusun bagan yang menjelaskan aneka tanda pengenal, seperti dibawah ini

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

15

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Bentuk Barisan Dalam Gerakan Pramuka

Berdasarkan PP tentang Upacara dalam Gerakan Pramuka bahwa semua


upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok tertentu, salah
satunya adalah bentuk barisan menurut golongannnya ( S, G, T dan D )
Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara ( Pada Upacara Pembukaan
dan Penutupan Latihan ) selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.
Bentuk barisan tersebut adalah sbb :
1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/ Keluarga
atau Pembina.

2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare,


karena perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

16

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega


adalah bersaf, karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.

4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan
yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai
dengan keadaan setempat, Seperi Upacara pindah golongan, upacara peringatan hari
besar/ hari Pramuka dll.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

17

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pengertian Upacara Pelantikan


A. Pengertian Upacara Pelantikan dan kenaikan tingkat.
Upacara pelantikan dilaksanakan untuk peserta didik yang telah berhasil
menyelesaikan SKU tingkat awal, yaitu Siaga Mula, Penggalang Ramu, Penegak
Bantara, dan Pandega.
a. Upacara dilakukan secara sederhana, khidmat dan berkesan terutama
mengenai ucapan Janji/Satya Pramuka.
b. Upacara dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk
Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka.
c. Seyogyanya upacara pelantikan dihadiri pula oleh orangtua/wali peserta didik
yang bersangkutan.
d. Sesudah mengikuti upacara pelantikan, peserta didik berhak memakai
pakaian seragam lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Sesudah upacara pelantikan, Pembina Pramuka yang melantik mengisi buku
SKU dan menyerahkannya ke peserta didik yang dilantik.
Upacara kenaikan tingkat
a. yang dimaksud dengan upacara kenaikan tingkat yaitu upacara pemberian
tanda kecakapan umum sebagai kelanjutan dari tingkat kecakapan awal;
misalnya dari :
1) Siaga Mula ke Siaga Bantu.
2) Siaga Bantu ke Siaga Tata.
3) dan seterusnya, begitu pula pada golongan Penggalang dan Penegak.
Pada golongan Pandega tidak ada upacara kenaikan tingkat, karena SKU
Pandega hanya satu tingkat, sedangkan untuk upacara pemberian TKK dan Tanda
Pramuka Garuda dapat dilakukan seperti upacara kenaikan tingkat. Lihat skema di
bawah ini :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

18

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tanda Satuan Barung/ Regu/ Sangga/ Reka.

Tanda Barung Siaga

a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang
sisi segi tiga itu 4 cm.
b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota
barung yang bersangkutan.
c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila,
yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil
warna lainnya.

Tanda Regu Penggalang


a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan.
c. Tanda regu untuk :
1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang.
2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan
menarik.

Tanda Sangga Penegak


a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang
bersangkutan.
c. Tanda sangga dapat mengambil :
1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba,
Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti
contoh terlampir.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

19

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna
kuning.
3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus
untuk sangga puteri).
4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.
Tanda Reka Pandega
a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.
B. Makna Pelantikan Bagi Pramuka Pengalang
Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan
pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang
dicapainya.
Makna Pelantikan Bagi Pramuka Pengalang
1.Tujuan upacara pelantikan
Upacara pelantikan bertujuan agar para pramuka yang dilantik mendapat
kesan yang mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima pengaruh
pembinanya dalam upaya membentuk manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti
luhur, bertakwa kepada Tuhan YME, peduli pada: tanah air, bangsa, masyarakat,
alam lingkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan berpedoman pada satya
dan darma pramuka.
2. Setiap upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan alat pendidikan dan bukan
sebagai alat untuk memperoleh kepuasan.
3. Pelantikan hendaknya dilakukan secara khidmat, sehingga memberikan makna
bagi yang dilantik, bagi yang melantik, dan bagi seluruh peserta upacara maupun
yang menyaksikan upacara tersebut.
4. Makna Pelantikan Bagi Penggalang
a. Pelantikan adalah sebagai peneguhan jiwa, sekaligus sebagai benteng
pertahanan mental bagi penggalang untuk tidak larut ke dalam hingarbingarnya kegembiraan yang menyesatkan mental remaja.
b. Bagaimanapun juga pelantikan memberikan rasa kebanggaan bagi diri yang
dilantik.
c. Setelah menyelesaikan tugas dan kewajiban (menyelesaikan SKU, SKK, SPG
dan lainya) dengan baik, para pramuka penggalang masih merasa perlu

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

20

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

berusaha agar prestasinya tersebut mendapat pengakuan dan pengesahan


dari lingkungannya, dengan melewati upacara pelantikan.
d. Mempertalikan gugusdepan dengan orang-tua peserta didik, karena dalam
pelantikan biasanya orang tua diundang, bahkan diminta menyematkan tanda
pelantikan.
e. Memberikan motivasi kepada penggalang yang belum dilantik untuk
meningkatkan kemampuan diri dan meraih jenjang yang lebih tinggi.
f. Menarik simpati keluarga yang dilantik, sehingga diharapkan orang-tua, dan
saudara-saudara yang dilantik senang kepada Gerakan Pramuka, dan
menghargai aktivitasnya.
Upacara pelantikan yang dilaksanakan dengan tertib khidmat akan dapat
membuka hati yang bersangkutan dan pada saat itu Pembina dapat memanfaatkan
peristiwa tersebut sebagai media untuk mendidik ketahanan spiritual , phisik,
intelektual, emosional dan sosial.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

21

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

C. Cara menanamkan disiplin Pada peserta didik


A. PENDAHULUAN
1. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
2. Bila disiplin sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan
yang dilakukan tidak lagi dirasakan sebagai beban, bahkan
sebaliknya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya. akan menjadi
beban bagi dirinya.
3. Ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan dapat diartikan adanya
ketaatan akan peraturan :
a. Tuhan YME/Agama.
b. Masyarakat, Bangsa dan Negara.
c. Orang tua.
d. Terhadap dirinya sendiri.
e. Terhadap sesama manusia.
4. Sikap dan perilaku yang sedemikian ini tercipta melalui proses binaan
melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, pendidikan di masyarakat
dan terutama keteladanan dari lingkungannya.
B. TENTANG KEDISIPLINAN
1. Disiplin mempunyai 3 (tiga) aspek, yaitu:
a. Sikap mental, yang merupakan sikap taat dan tertib, sebagai proses
atau pengembangan dari belajar/latihan yang berupa pengendalian
pikiran, dan pengendalian watak.
b. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan, perilaku, norma,
kriteria, dan standar, yang sedemikian rupa sehingga pemahaman
tersebut menumbuhkan pengertian yang dalam atau kesadaran bahwa
ketaatan akan aturan, norma kriteria dan standar tadi merupakan syarat
untuk mencapai keberhasilan.
c. Perilaku wajar (tanpa tekanan) yang menunjukkan kesungguhan hati
untuk mentaati segala hal dengan cermat dan tertib.
2. Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau
penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu,

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

22

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

yang harus dimulai sejak dini dalam lingkungan keluarga, dimulai pada
masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga perilaku disiplin
tersebut mengakar semakin kuat.
3. Cara menanamkan dan mengembangkan disiplin bagi peserta didik:
a. Menanamkan dan mengembangkan disiplin pada peserta didik dalam
Gerakan Pramuka tidak dengan cara diajarkan dan tidak juga dengan
cara didoktrinkan/dipaksakan, tetapi ditumbuhkan dari penyadaran diri
peserta didik melalui kegiatan yang menarik, menantang, yang
mengandung pendidikan dan dilakukan secara berkesinambungan,
sehingga pada diri peserta didik tumbuh kesadaran bahwa mematuhi
peraturan merupakan kiat menuju sukses.
b. Pembina Pramuka dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan,
Metode Kepramukaan dan Sistem Among dalam setiap kegiatan
kepramukaan melalui keteladanan perilaku, akan dapat mengkondisikan
timbulnya kesadaran dan tumbuhnya disiplin pada diri peserta didik.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan bagi Pembina Pramuka dalam upaya
menanamkan disiplin pada peserta didik, di antaranya melalui sikap:
a. kasih sayang terhadap peserta didik.
b. bertindak adil.
c. memperhatikan kemampuan peserta didik.
d. mengutamakan kepentingan peserta didik.
e. tegas, rapi dan sopan.
f. mampu menciptakan kondisi yang dapat menunjang keberhasilan suatu
kegiatan.
g. kreatif, inovatif, dinamisatif, motivatif.
h. dapat menyajikan kegiatan yang bervariasi.
5. Cara menanamkan kesadaran untuk berperilaku disiplin sangat dipengaruhi
oleh perkembangan jiwa peserta didik sehingga para Pembina pramuka
harus dapat membedakan kelompok usia yang dibinanya apakah Pramuka
Siaga, Penggalang, Penegak atau Pramuka Pandega.
6. Cara menanamkan disiplin pada Pramuka Penggalang.
a. Sesuai dengan perkembangan jiwanya, Pramuka Penggalang
mempunyai sifat lincah, dinamis, ingin tahu yang tinggi, suka bermain,
sehingga penanaman disiplin pada Pramuka Penggalang, diberikan
melalui kegiatan :
1) ceritera kepahlawanan (misalnya ceritera unggun Baden Powell),
ceritera mitos tentang keperkasaan, ksatria, dll.
2) bermain, hiking, memecahkan sandi, dll.
3) berkemah
4) pentas seni,
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

23

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

5) dll.
Yang bertemakan : kepatuhan, ketertiban atau kedisiplinan yang
dilakukan secara berkesinambungan.
b. Setiap akhir kegiatan pembina membimbing para Pramuka Penggalang
untuk menemukan kesimpulan tentang apa yang didapat dari
kegiatan tersebut yang mengarah pada perilaku disiplin. Bila hal
semacam ini dilakukan pada setiap selesai melaksanakan kegiatan,
dengan sendirinya akan besar pengaruhnya terhadap
kesadaran berdisiplin dalam perilaku sehari-hari, terhadap diri sendiri,
orang tua, sesamanya, masyarakat, bangsa dan negara serta Tuhan
YME.
7. Cara menanamkan disiplin pada Pramuka Penggalang.
a. Ditinjau dari perkembangan jiwanya anak seusia Pramuka
Penggalang memiliki karakteristik di antaranya sebagai berikut:
1) lebih konkrit,
2) mampu menganalisis, membuat kesimpulan sementara,
3) berpikir kritis dan analisis yang dapat menemukan sintesa
dengan baik :
- dapat menilai apakah minat/maksud yang ada pada seorang
lain itu baik atau buruk
- dapat menilai perilaku seseorang berdasarkan maksud/niat
yang didasari perilaku tersebut.
4) mau menyenangkan orang lain.
5) adanya dorongan kuat untuk ekspansi diri dan bertualang.
6) suka hal-hal yang penuh kejutan, tantangan.
7) berkelompok dengan teman sebaya yang sama kebutuhanya.
8) loyal dan solider terhadap kelompok (regu, pasukan, bahkan
gudep).
9) senang melakukan permainan kelompok, tim, olah raga,
"musiman"/kekinian.
b. Dengan memahami tugas perkembangan tersebut di atas Pembina
Pramuka Penggalang akan melibatkan langsung para
penggalangnya dalam menyusun, memilih, dan menentukan
kegiatan apa yang mereka programkan/ lakukan. Dalam
pelaksanaan program tersebut Pembina akan memanfaatkan
kegiatan tersebut sebagai media untuk mendidikan/menanamkan
disiplin, antara lain dengan jalan :
1) memilih/menentukan metode kepramukaan yang tepat yang
dapat menumbuhkan disiplin.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

24

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

2) selalu mengupayakan adanya penerapan Prinsip Dasar


Kepramukaan, dan Metode Kepramukaan dalam suasana yang
dinamis.
3) pelaksanaan kegiatan yang bernuasa kepahlawanan,
keprajuritan yang senantiasa merupakan implementasi
pengamalan Trisatya dan Dasa Darma Pramuka.
4) Pembina hendaknya sangat paham terhadap kehidupan adikadik Penggalangnya, menyatu dalam kehidupan peserta didik,
memberi keteladanan, membantu memecahkan kesulitan
Penggalang,
c. Disiplin di dalam pasukan Penggalang ialah disiplin yang dinamis,
yang timbul dari dalam sanubari para Pramuka Penggalang sendiri,
yang tumbuh dan berkembang sebagai dampak positif dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan dari
waktu kewaktu.
d. Penanaman disiplin pada Pramuka Penggalang dilaksanakan
melalui kegiatan antara lain dalam bentuk:
1) Penerapan/pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode
Kehormatan Pramuka (Trisatya dan Dasa Darma Pramuka).
2) Upacara-upacara dalam Pasukan Penggalang:
upacara pembukaan dan penutupan latihan.
upacara-upacara pelantikan: penerimaan calon Pramuka
Penggalang, kenaikan tingkat (Ramu, Rakit, Terap).
upacara-upacara dalam rangka Peringatan Hari besar
Nasional
3) Kegiatan-kegiatan kepramukaan yang menarik dan menantang
yang mengandung pendidikan yang dilaksanakan di alam
terbuka.
4) Pemberian penghargaan dan sangsi sebagai alat untuk
mendorong keinsyafan berdisiplin.
e
Setiap akhir kegiatan pembina membimbing para Pramuka
Penggalang untuk menemukan kesimpulan tentang apa yang
didapat dari kegiatan tersebut yang mengarah pada perilaku
disiplin. Bila hal semacam ini dilakukan pada setiap selesai
melaksanakan kegiatan, dengan sendirinya akan besar
pengaruhnya terhadap kesadaran berdisiplin dalam perilaku
sehari-hari, terhadap diri sendiri, orang tua, sesamanya,
masyarakat, bangsa dan negara serta Tuhan YME

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

25

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

ARTI LAMBING BAYANGAN TUNAS


KELAPA, SERBA GUNANYA
Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh pada
daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari
pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat dimanfaatkan.
Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa dijadikan logo "Praja Muda
Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk
dalam genus : cocos dan species : nucifera. Nah, sekarang mari kita bahas satu
persatu bagian dan manfaat dari pohon kelapa.
A. Bagian-bagian Kelapa
a. Buah kelapa
Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa),
daging buah, air kelapa dan lembaga.
b. Kulit luar
Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai
permukaan licin dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga,
tergantung kepada kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit
luar kedap air.
c. Sabut kelapa.
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu
35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus
yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian
yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75
% dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).
d. Tempurung
Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa,
metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam
sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat
(SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar
15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.
e. Kulit daging buah.
Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging
buah.
f. Daging buah.
Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih.
Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut
beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

26

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada


tabel 2 dapat dilihat komposisi zat gizi daging buah kelapa.
g. Air kelapa.
Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan
beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air
kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya
Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco.
B. Manfaat Pohon Kelapa
Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang,
daun, nira dan bagian-bagian.
a. Batang
Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel,
jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang
benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap.
Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai
permukaannya licin dengan tekstur yang menarik
b. Daun
Daun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang
ketupat dan juga atap rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang
anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate).

c. Nira
Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung
gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan
memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan
menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk
menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dankental. Bila
didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga
dapat dikemas sebagai minuman ringan.
d. Buah
Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut
kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga
mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali.
e. Tempurung kelapa
tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau
diolah menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar
biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri
pengolahan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

27

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

f. Daging kelapa
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal
pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut,
santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat
dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.
g. Air kelapa
Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan
sebagai media pada fermentasi nata de coco.
C. Penggunaan Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera,
papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan
pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk
mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan
kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Jangan banggakan apa


yang kamu Bisa
Banggakan bagaimana
caramu mengamalkan
apa yang kamu Bisa
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

28

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

a.

Pasukan Penggalang
1) Pasukan Penggalang merupakan satuan peserta
didik yang berusia antara 11 s.d. 15 tahun terdiri
paling banyak 32 orang Pramuka Penggalang.
2) Pasukan Penggalang dibagi dalam satuan kecil
yang disebut regu terdiri dari 6 -8 orang.
3) Pembentukan regu dilakukan oleh Pramuka
Penggalang sesuai dengan keinginan untuk
berhimpun dengan teman yang disenanginya.
4) Setiap regu memakai nama regu yang dipilih sendiri oleh anggota regu.
Regu putera
menggunakan nama "Binatang" sedangkan regu Puteri menggunakan
nama "Bunga".

b.

Pemimpin Pramuka Penggalang


1) Pemimpin regu dipilih oleh dan dari regunya.
2) Pemimpin regu menunjuk wakil pemimpin regu dari anggota re
gunya.
3) Regu dipimpin oleh seorang pemimpin regu secara bergiliran.
4) Para pemimpin regu memilih salah seorang di antara pemimpin regu
sebagai pemimpin regu utama yang disebut Pratama.

c. Dewan Pasukan Penggalang


Untuk pendidikan kepemimpinan Pramuka Penggalang dibentuk
Dewan Pasukan Penggalang yang disingkat Dewan Penggalang.
1) Dewan Penggalang terdiri atas :
a) Para Pemimpin Regu.
b) Para Wakil Pemimpin Regu.
c) Pemimpin Regu Utama (Pratama).
d) Pembina Pramuka Penggalang.
e) Para Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.
2)

Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.


a) Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama. Pratama, Sekretaris dan
Bendahara dijabat secara bergilir diantara anggota Dewan Penggalang.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

29

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b)

Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang, bertindak sebagai


penasehat, pengarah dan pembimbing, serta mempunyai hak mengambil
keputusan terakhir

d.

Dewan Kehormatan.
Dewan Kehormatan dibentuk dengan tujuan untuk membina
kepemimpinan dan rasa tanggungjawab.
1) Dewan Kehormatan bersidang bila terjadi peristiwa yang menyangkut tugas
dewan.
2) Dewan Kehormatan terdiri atas:
a) Para pemimpin regu.
b) Para wakil pemimpin regu.
c) Pembina Penggalang.
d) Para Pembantu Pembina Penggalang.
3) Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina dan pembantu
Pembina Penggalang, sedang sekretarisnya ialah salah seorang pemimpin
regu.
4) Dewan Kehormatan bertugas menentukan:
a) Pelantikan, pemberian TKK, tanda pengahargaan, dll kepada Pramuka
Penggalang yang berjasa dan berprestasi.
b) Pelantikan pemimpin dan wakil pemimpin regu serta Pratama.
c) Tindakan berhubungan dengan pelanggaran Kode Kehormatan, sesudah
yang
bersangkutan di beri kesempatan membela diri.
d) Rehabilitasi Pramuka Penggalang.
e. Majelis Penggalang
1). Untuk mendidik Pramuka Penggalang dalam kehidupan demokrasi dan
mewujudkan hak semua anggota, diadakan Majelis Penggalang yang
anggotanya terdiri atas seluruh anggota pasukan. Keikutsertaan mereka
sebagai individu bukan atas nama regu.
2). Majelis Penggalang diketuai oleh Pramuka Penggalang yang dipilih
langsung oleh seluruh anggota diawal pertemuan, dipandu oleh
Pratama. Ketua Majelis memilih Sekretarisnya.
3). Tugas Majelis Penggalang:
a) Menyusun aturan - aturan yang mengikat bagi seluruh
anggota .
b) Menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada Pembina
Pasukan dan diteruskan kepada Pembina Gugus Depan yang
selanjutnya dinyatakan dalam rencana gugus depan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

30

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

c) Membahas dan memberikan persetujuan kegiatan bersama dan


kalender kegiatan yang diajukan oleh Dewan Penggalang.
4). Majelis Penggalang mengadakan pertemuan sekurang-kurangnya 6
bulan sekali atau setiap kali diperlukan.
5). Pembina dan Pembantu Pembina mempunyai hak berbicara tetapi tidak
mempunyai hak suara.
6). Pertemuan Majelis Penggalang bersifat formal.
a) Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang
akan dibicarakan dan diumumkan.
b) Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam
c) Tempat ditentukan lebih dahulu
d) Dengan upacara pembukaan dan penutupan
f. Pembina Pasukan
1) Pasukan Penggalang dibina oleh seorang Pembina Pasukan dan dibantu
oleh paling banyak dua orang Pembantu Pembina Penggalang.
2) Pembina Penggalang putera dan Pembantu Pembina Penggalang Putera
harus dijabat oleh Pembina putera.
3) Pembina Penggalang puteri dan Pembantu Pembina Penggalang Puteri
harus dijabat oleh Pembina puteri.
h. Sifat Kegiatan Penggalang
Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area pengembangan diri
peserta didik meliputi area perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual
dan fisik ( sesosif ). Dalam pelaksanaan pendidikannya menggunakan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan .
Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan yang menantang dan
menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani peserta didik. Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka
Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan jasmaninya serta mampu
meningkatkan lima area pengembangan pribadinya yang dikemas secara menarik
menantang dan menyenangkan serta bervariasi.
i. Sifat Kegiatan Penggalang
Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area pengembangan diri peserta
didik meliputi area perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik (
sesosif ).
Dalam pelaksanaan pendidikannya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan .
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

31

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan yang menantang dan
menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani peserta didik. Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka
Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan jasmaninya serta mampu
meningkatkan lima area pengembangan pribadinya yang dikemas secara menarik,
menantang dan menyenangkan serta bervariasi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kegiatan untuk Pramuka Penggalang antara lain bersifat:


Patriotisme atau kepahlawanan
Petualangan atau penjelajahan alam
Kompetisi regu/ kelompok
Aktualisasi diri melalui pentas seni budaya dll.
Kompetisi perorangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya
cerdas tangkas
Kepedulian sosial misalnya bakti masyarakat bersih lingkungan
Pemantapan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

j. Jenis-Jenis Kegiatan Dalam Kepramukaan


jenis-jenis kegiatan dalam kepramukaan, setiap kegiatan di sesuaikan dengan
tingkatan masing-masing, baik untuk siaga, penggalang ataupun penegak dan
pandega. Hal ini karena di sesuaikan dengan umur dan pola pikir dari anggota itu
sendiri, seorang yang berumur 18 tahun tentunya tidak tepat jika kegiatannya
karnaval, begitu juga seorang yang berumur 10 tahun tentunya belum tepat ketika
di ajak untuk mengembara ke alam bebas.
untuk kegiatan kepramukaan secara lengkap, berdasarkan jenjang/ tingkatan
dalam kepramukaan adalah sebagai berikut :

Kegiatan untuk Pramuka SIAGA antara lain Sebagai Berikut :


Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta
Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:

a. Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk


golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak,
permainan kim dan sejenisnya.
b. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka
Siaga.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

32

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

c. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh
Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat
umum.
d. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir
kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk
lisan maupun tulisan.
e. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni
budaya para Pramuka Siaga.
f. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
Pramuka Siaga.
g. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga
yang dilaksanakan pada siang hari.
Kegiatan untuk Pramuka PENGGALANG antara lain Sebagai Berikut :
a. Jambore,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore
Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi),
Jambore Nasional (tingkat nasional).
b. Lomba Tingkat,
adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk
lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara
berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II),
cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
c. Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru),
adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu
Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu
(Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan
pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru
diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.
d. Penjelajahan (Wide Game),
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari
jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak,
membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

33

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti


morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
Latihan Bersama,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih
gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir
cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar
menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam
bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan
sejenisnya.
Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan
secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan.
Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan
Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu Minggu),
perkemahan liburan dan sejenisnya.
Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris,
PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari
tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.
Pameran,
adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka
Penggalang kepada masyarakat.
Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum,
industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.
Pentas Seni Budaya,
adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para
Pramuka Penggalang.
Karnaval,
adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka
Penggalang.

Kegiatan untuk Pramuka PENEGAK DAN PANDEGA antara lain


Sebagai Berikut :
a. Raimuna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

34

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna


Daerah, Raimuna Nasional.
b. Gladian Pimpinan Satuan,
adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi
Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin
Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan
memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan.
Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau
kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat
menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.
c. Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di
gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu
(Persami), Perkemahan Jum'at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan
hari libur, dan sejenisnya.
d. Perkemahan Wirakarya (PW),
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi
dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan
masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara
reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang
perlu.
e. Perkemahan Bakti (Perti),
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan
pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan,
baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam
bentuk bakti kepada masyarakat.
f. Perkemahan Antar (Peran) Saka,
adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk
perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka
diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya
Pramuka.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

35

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

g. Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan
tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.
h. Latihan Pengembangan Kepemimpinan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi
generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan
diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam
Gerakan Pramuka.
i. Latihan Pengelola Dewan Kerja,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai
manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat
mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
j. Kursus Instruktur Muda,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok
maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
Penanggulangan Bencana.
k. Penataran, Seminar, dan Lokakarya,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta
memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi
perkembangan Gerakan Pramuka.
l. Sidang Paripurna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam
Rapat Kerja Kwartir.
m. Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera
(Musppanitera),
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

36

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah


kwartirnya.
SEMUA GOLONGAN
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI),
adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan
Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka
melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak.
Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.

Aku adalah praja muda karana


Rajin terhias dalam berusaha
terampil tertuang dalam berkaya
Penuh gembira pancarkan hidup bahagia

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

37

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Konsep Petunjuk Penyelenggaraan


Seragam Pramuka
Dalam upaya penyempurnaan Seragam Pramuka, Kwartir Nasional telah
mengedarkan konsep Seragam pramuka hasil pembahasan pada Pokja
Penyempurnaan PP Seragam Pramuka yang dikirimkan ke Kwatir Daerah se
Indonesia untuk mendapatkan masukan atau tanggapan pada rancangan seragam
pramuka seperti gambar yang ada di bawah ini, berdasarkan surat edaran Kwartir
Nasional yang kedua ( Revisi Rancangan ) :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

38

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

39

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

40

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Aku adalah pramuka sejati


Arungi hidup penuh sahaja dan hemat diri
Tentukan putusan nan cermat juga teliti
Disiplin dan berani pun ku junjung tinggi

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

41

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tata Cara dan Pemakaian TKK

Tanda Gambar Kecakapan Khusus pernah diatur dalam


Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor:
134/Kn/76 Tahun 1976 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Kecakapan Khusus, selanjutnya adanya SK Kwarnas no : 132 tahun 1979 diterbitkan
untuk penyempurnaan tentang syarat dan gambar TKK sebelumnya. Namun demikian
pada surat Keputusan kwarnas tahun 1974 itu, telah mengatur tata cara pemakaian
TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Serta cara penggunaan tetampan apabila dalam
penempatan TKK pada lengan bahu kanan telah melebihi ketentuan (5 tanda gambar
TKK) serta adanya tata cara pemak iaian tetampan yang kedua dan ukuran tetampan
untuk tiap golongan Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
Berikut ini penjelasan tentang hal tersebut :
a. TKK pada pakaian seragam Pramuka dikenakan pada lengan baju sebelah
kanan.
b. TKK yang dikenakan pada baju sebelah kanan tersebut di atas sebanyakbanyaknya lima buah, sedang selebihnya ditempatkan pada tetampan, yang
diselempangkan di badan, melalui bahu sebelah kanan, menyilang dada
dan punggung menuju pinggang sebelah kiri.
c. Ketentuan mengenai tetampan TKK adalah sebagai berikut:
l. Lebar:
a. Untuk Pramuka Siaga 8 cm.
b. Untuk Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega 10cm.
2. Panjang:
Disesuaikan dengan tinggi badan Pramuka yang memakainya.
3. Warna:
Coklat tua, ditambah dengan hiasan tepi selebar 1 cm, yang dibuat
dengan sulam silang seperti pada kain flanel atau dengan
penempelan pita (zig zag band) sepanjang kedua sisi tetampan, dengan
jarak 0,5 cm dari tepi selempang itu.
4. Warna hiasan: (warna zigzag/sulaman flanel)
a. Untuk Pramuka Siaga: hijau.
b. untuk Pramuka Penggalang: merah.
c. Untuk Pramuka Penegak/Pandega: kuning.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

42

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

d. Pada tetampan tidak dibenarkan ditempatkan tanda gambar, atau lencana dan
tulisan apapun, selain TKK. yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.
e. TKK yang dikenakan pada tetampan, ditempatkan pada bagian tetampan yang
ada di muka dada, disusun dari atas ke bawah, dimulai dari bagian terdekat
dengan baju sebelah kanan.
f. Apabila TKK yang dicapai oleh seorang Pramuka jumlahnya banyak, sehingga
tidak termuat pada bagian tetampan yang ada di muka dada, maka TKK
selebihnya ditempatkan pada bagian tetampan yang ada pada bagian
punggung, dengan urutan dari atas ke bawah, dimulai dari bagian yang
terdekat dengan bahu.
g. Apabila tetampan dengan penempatan TKK seperti tersebut pada point e. dan
point f.di atas ternyata tidak dapat memuat semua TKK yang
diperoleh seorang Pramuka, maka dapat dibenarkan penggunaan
tetampan kedua, yang memenuhi ketentuan pada poin c dan point d yang
diselempangkan di badan, melalui bahu sebelah kiri, menyilang dada dan
punggung menuju pinggang sebelah kanan. Pada Persimpangan antara
tetampan pertama dan tetampan kedua, letak tetampan kedua adalah di
bagian bawah tertindih oleh tetampan pertama.
h. Tetampan hanya dibenarkan dipakai pada upacara kepramukaan. Pada waktu
latihan atau bekerja yang memerlukan keleluasaan bergerak, maka tetampan
TKK. hendaknya ditanggalkan.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

43

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah
dilantik, baik putra maupun putri. Tanda umum ini antara lain adalah:
Tanda pelantikan

Tanda pelantikan untuk putra berupa bujur


sangkar dengan warna dasar coklat tua dan gambar lambang gerakan pramuka
berwarna kuning emas di atasnya. Tanda ini dipasang di saku sebelah kanan.
Sedangkan Tanda pelantikan untuk putri berupa lingkaran dengan warna dasar
coklat tua dan lambang gerakan pramuka berwarna kuning emas diatasnya. Tanda ini
dipasang pada ujung kerah baju sebelah kanan. (Lihat gambar disamping)
Tanda Kepanduan sedunia (WOSM)

Tanda ini menunjukkan bahwa pramuka


Indonesia adalah anggota dari WOSM (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia).
Tanda Kepanduan sedunia putra berupa bujur sangkar berwarna ungu dan lambang
WOSM berwarna putih diatasnya. Tanda ini dipasang di atas saku sebelah kiri di atas
tanda pengenal nama diri.
Tanda kepanduan sedunia untuk putri berupa lingkaran berwarna ungu dan
gambar lambang WOSM berwarna putih diatasnya. Tanda ini dipasang pada ujung
kerah baju sebelah kiri (lihat gambar disamping)
Pita leher/Setangan Leher

Pita leher dipakai oleh pramuka putri. Dibuat


dari kain berwarna merah dan putih dengan ukuran lebar 3,5 cm dan panjang 80 cm
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

44

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

s.d. 110 cm disesuaikan dengan usia. Dikenakan melingkar di bawah kerah baju,
diikat dengan simpul mati, warna merah di sebelah kanan.
Setangan Leher dipakai oleh pramuka putra. Dibuat dari bahan berwarna merah dan
putih berbentuk segitiga sama kaki. Sisi panjang 90 cm 130 cm sesuai usia, dengan
sudut 90 (siku-siku). Panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi
badan pemakai. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher dikenakan di bawah
kerah baju. Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih
tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih
Tanda Topi

Tanda topi dipasang pada topi, bentuk dan


pemasangan tanda topi berbeda-beda antara lain sebagai berikut: Tanda topi putra
berbentuk segi delapan dengan warna dasar yang berbeda untuk tiap tingkat.
Sedangkan untuk pembina tanda topi berwarna kuning emas tanpa dasar. (lihat
gambar disamping). Tanda topi ini dipasang pada baret atau topi sebelah kiri.
Tanda topi putri berbentuk lingkaran dengan warna dasar yang berbeda untuk
tiap tingkat. Tanda topi pembina putri sama dengan tanda topi pembina putra.
Pemasangan tanda topi putri adalah tepat ditengah-tengah topi. Khusus untuk
pembina dipasang di sebelah kiri topi.
Tanda Harian

Tanda harian berupa lambang tunas kelapa


berwarna kuning emas (perhatikan gambar disamping).
Tanda ini tidak dipakai pada pakaian seragam pramuka, tetapi dipakai pada pakaian
yang digunakan untuk menghadiri suatu kegiatan. Cara penggunaan dipasang pada
kerah jas, atau pada dada sebelah kiri (perhatikan gambar).
Tanda Satuan

Tanda Satuan adalah Tanda Pengenal yang dapat


menunjukkan bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung dalam satuan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

45

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

atau kwartir tertentu, mulai dari satuan terkecil di gugus depan sampai satuan tingkat
nasional. Tanda satuan antara lain:
Lencana wilayah

Lencana Wilayah adalah lencana yang dapat


memperlihatkan lambing atau tanda dari kwartir daerahnya. Lencana wilayah terdiri
atas dua macam: lencana tingkat nasional, lencana tingkat daerah, yang disediakan
untuk semua anggota Gerakan Pramuka di wilayah kwartir daerah yang
bersangkutan. Tidak diadakan lencana tingkat cabang, ranting dan gugusdepan.
Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk perisai, dengan
panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm. Bagian yang melengkung
berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan berjarak 4 cm dari sisi
mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan.
Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai, berwana dasar
hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan
ketentuan warna dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada
bagian atas lencana wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas
lambing Garuda Pancasila.
Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dikeluarkan
dengan keputusan kwartir daerah, daerah yang bersangkutan. Gambar lencana
wilayah untuk semua kwartir daerah diusahakan cukup menarik, sederhana, serasi,
dan indah, tidak terlalu penuh gambar, memberi gambaran ciri khas daerah atau
lambing daerahnya, dan diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu
banyak menggunakan warna, sebanyak-banyaknya 4 warna tidak termasuk warna
putih. Pada sisi atas lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dicantumkan nama
daerahnya, tanpa menyebut daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna
merah. Lencana wilayah dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita
wilayah dan pita nomor.
Pita Wilayah

Pita Wilayah (Lokasi) adalah pita kecil yang


bertuliskan nama wilayah kwartir cabang atau tulisan KWARTIR DAERAH, atau
tulisan KWARTIR NASIONAL dan lain-lain. Pita wilayah terdiri atas tiga macam, yaitu
: Pita wilayah tingkat nasional, Pita wilayah tingkat daerah, dan Pita wilayah tingkat
cabang. Tidak diadakan pita wilayah tingkat ranting dan gugusdepan.
Pita wilayah berbentuk segi empat dilengkungkan, dengan panjang sisi lengkung
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

46

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi empat 1,5 cm, atau
maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris kata-kata. Pita
wilayah berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf
maksimum 8 cm, disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata.
Pita wilayah untuk tingkat nasional, bertuliskan kata : KWARTIR NASIONAL atau
MABINAS. Tingkat daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH (tanpa nomor
kwartir daerahnya) dan MABIDA. Tingkat cabang, ranting, desa dan gugusdepan,
bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. Tidak digunakan pita
wilayah lainnya, selain tersebut di atas. Contoh : BANYUWANGI, KOTAWARINGIN
TIMUR, OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain.
Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu menyebutkan katakata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II/Kabupaten, atau Kotamadya, Kota
Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan nomor kwartir daerah
serta nomor kwartir cabangnya. Untuk wilayah Kabupaten dan Kotamadya yang
mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan
menggunakan singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya,
contoh : KAB. MALANG dan KODYA MALANG, KAB. SEMARANG dan KODYA
SEMARANG.
Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm di
bawah jahitan lengan atas.
Pita Nomor
11.155 / 11.156
Pita nomor berbentuk segi empat, dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm.
Tinggi angka maksimum 1 cm. Dalam segi empat tersebut terdapat angka yang diatur
sebagai berikut: Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01,
02, 03, 04, dan seterusnya. Dua angka atau lebih dibelakangnya, yaitu: angka 00
untuk Andalan, Majelis Pembimbing, dan Staf Kwartir Ranting. Angka 01, 02, 03, 04
dan seterusnya, menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang
bersangkutan, untuk para anggota gugus depan dan majelis pembimbing gugusdepan
yang bersangkutan.
Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan.
Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri.
Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah. Andalan, staf kwartir, pamong
satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak
menggunakan pita nomor. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah.
Tanda Barung Siaga

Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan


puncak di atas. Panjang sisi segi tiga itu 4 cm. Tanda Barung tidak bergambar, polos,
berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan. Warna tanda barung
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

47

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau
dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.
Tanda Regu Penggalang

Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan


panjang tiap sisinya 4 cm. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu
yang bersangkutan. Tanda regu untuk: Regu putera bergambar binatang atau siluet
(bayangan) binatang, Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan
menarik.
Tanda Sangga Penegak

Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan


panjang tiap sisinya 4 cm. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota
sangga yang bersangkutan. Tanda sangga dapat mengambil: nama tahap perjuangan
bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana,
dengan gambar dan warna seperti contoh disamping. Angka romawi sebagai nomor
sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning. Gambar siluet bunga
berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). Gambar
lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.
Tanda Reka Pandega

Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar,


dengan panjang sisi 4 cm. Tanda reka sama dengan tanda sangga tersebut di atas,
warna dasar coklat muda.
Tanda satuan terkecil (barung, regu, sangga, dan reka) dipasang pada bagian atas
lengan baju sebelah kiri.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

48

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tanda Satuan Karya (Saka)

Tanda saka berbentuk segi lima beraturan, dengan


panjang tiap sisi luarnya 5 cm, dengan bingkai selebar 2 mm. Gambar, tulisan dan
warna pada tanda satuan karya ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Bentuk
gambar lambing tunas kelapa pada tanda satuan karya harus sesuai dengan
ketentuan mengenai lambang tunas kelapa dan tidak dibenarkan diubah. Gambar,
tulisan dan warna pada tanda satuan karya diusahakan agar menarik, serasi, indah,
dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, maksimum 4 warna tidak termasuk
warna putih. Contoh gambar tanda satuan karya sebagai berikut:
Tanda saka dipasang di tengah lengan baju sebelah kiri pada jarak 7 cm dari
jahitan lengan atas.
Tanda Krida
Contoh Krida peran masyarakat

Tanda krida berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 4 cm. Gambar,
tulisan dan warna pada tanda krida ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Tanda
krida, diusahakan: cukup menarik, sederhana, serasi dan indah, tidak terlalu penuh
gambar. Memberi gambaran cirri khas bidang kegiatan krida yang bersangkutan.
Diberi warna yang cukup serasi (harmonis). Tanda krida dipasang di bawah tanda
saka di lengan baju sebelah kiri.
Tanda Jabatan

Tanda jabatan menunjukkan jabatan


seorang anggota pramuka dalam satuannya. Tanda jabatan terdiri atas:
a. Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan
Sangga).
b. Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat dari
kain, berbentuk "Janur" (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur berukuran
panjang 5 cm lebar 0,7 cm dan jarak tiap janur 0,5 cm. Pemimpin Barung
Utama memakai tiga helai janur hijau, Pemimpin Barung memakai dua helai
janur hijau, Wakil Pemimpin Barung memakai satu helai janur hijau.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

49

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

c. Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama
dengan di atas, dengan janur berwarna Merah. Pemimpin Utama (Pratama)
memakai tiga helai janur merah, Pemimpin Regu memakai dua helai janur
merah, Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
d. Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama
dengan di atas, dengan janur berwarna kuning. Pemimpin Sangga Utama
memakai tiga helai janur kuning, Pemimpin Sangga memakai dua helai janur
kuning, Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
e. Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin, dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan
Sangga) di pasang di saku sebelah kiri, di bawah tanda pengenal nama diri.
f. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega.
Tanda Pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus dari
Kursus Mahir Lanjut (KML) atau Kursus Pembina Gudep. Tanda Pembina berupa
lencana berbentuk bintang bersegi sepuluh. Di tengah bintang terdapat lingkaran
dengan lambang tunas kelapa berlatar gambar tiga garis yang bertemu di pusat
lingkaran. Warna dari lencana adalah kuning emas, sedangkan lingkaran di tengah
warna dasarnya mengikuti aturan sebagai berikut:
Biru
: pembina gugus depan
Hijau
: pembina siaga
Merah
: pembina penggalang
Kuning
: pembina penegak
Cokelat
: pembina pandega
Tanda pembantu pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus
dari Kursus Mahir Dasar (KMD). Tanda Pembantu Pembina sama dengan Pembina
hanya warna dari lencana berwarna perak. Dan tidak ada Pembantu Pembina Gugus
Depan.
Tanda pembina dan pembantu pembina dipasang sebagai lencana di saku sebelah
kiri terpasang pada kancing penutup saku.

Tanda Andalan dan Pembantu Andalan

Yang dimaksud Andalan adalah anggota Pramuka


yang duduk sebagai pengurus mulai dari Kordinator Desa, Kwarran, Kwarcab, Kwarda
dan Kwarnas.Tanda andalan berbentuk segi sepuluh. Dipusat lencana terdapat

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

50

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

lingkaran yang tepinya dibatasi oleh buliran padi. Ditengah lingkaran terdapat
gambar siluet tunas kelapa. Warna dasar lingkaran diatur sebagai berikut:
Ungu
: Koodinator Desa
Cokelat tua
: Andalan Ranting
Hijau
: Andalan Cabang
Merah
: Andalan Daerah
Kuning
: Andalan Nasional
Tanda Korps Pelatih Pembina Pramuka

Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan dan


wadah pembinaan para Pelatih Pembina Pramuka yang berpangkalan di Lembaga
Pendidikan Kader Gerakan Pramuka. Tanda Korps pelatih adalah sebagai berikut:
a. Untuk anggota dewasa yang telah lulus dari Kursus Pelatih Dasar berhak
mengenakan tanda pembantu pelatih. Dan anggota dewasa yang telah lulus
Kursus Pelatih Lanjut berhak mengenakan tanda pelatih. Tanda Pembantu
Pelatih dan Tanda Pelatih adalah sebagai berikut:
* Warna dasar:
-Hijau
: Siaga
-Merah
: Penggalang
-Kuning
: Penegak
b. Tanda Pimpinan Saka/Pamong Saka
Tanda Pemimpin Bakti husada

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

51

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Anggota pramuka dewasa yang telah lulus dari kursus Pamong Saka berhak
menggunakan Tanda Pamong Saka. Contoh Tanda Pamong saka adalah sebagai
berikut:
*Warna dasar untuk tanda tersebut adalah:
-Kuning : Tingkat Nasional
-Merah : Tingkat Daerah
-Hijau
: Tingkat Cabang
-Cokelat : Tingkat Ranting/Pamong Saka

c. Tanda Dewan Kerja

Tanda Dewan Kerja dikenakan oleh pengurus dewan kerja dari kewan kerja
ambalan, dewan racana pandega, dewan kerja ranting, dewan kerja cabang, dewan
kerja daerah, sampai dewan kerja nasional. Untuk masing-masing dewan kerja
diberikan warna yang berbeda dengan ketentuan:
Biru muda : Dewa Ambalan Penegak
Ungu
: Dewan Racana Pandega
Cokelat tua : Dewan Kerja Ranting
Hijau muda : Dewan Kerja Cabang
Merah
: Dewan Kerja Daerah
Kuning
: Dewan Kerja Nasional

TANDA KECAKAPAN UMUM DAN KHUSUS


A. Tanda Kecakapan Umum (TKU)
Tanda kecakapan umum diberikan kepada anggota pramuka yang telah memenuhi
syarat-syarat kecakapan umum (SKU) sesuai dengan tingkatannya. TKU terdiri atas
TKU untuk siaga (mula, tata, bantu), penggalang (ramu, rakit, terap), penegak
(bantara, laksana) dan pandega. Adapun bentuk dari TKU adalah seperti pada
gambar di bawah ini.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

52

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

a. TKU Siaga

TKU Siaga berbentuk jajaran genjang dengan


siluet gambar mancung (bunga kelapa yang masih kuncup) berwarna putih dengan
warna dasar hijau. Tanda ini dikenakan pada lengan sebelah kiri. Ada tiga tingkatan
untuk Siaga yaitu: siaga mula (satu strip), siaga bantu (dua strip), dan siaga tata (tiga
strip).

b. TKU Penggalang

TKU Penggalang berbentuk balok (seperti tanda


pangkat TNI) bergambar siluet manggar (bunga kelapa yang telah mekar) berwarna
putih dengan warna dasar merah. Seperti TKU Siaga tanda ini juga dikenakan di
lengan sebelah kiri. Ada tiga tingkatan untuk Penggalang yaitu: penggalang ramu
(satu balok), penggalang rakit (dua balok), dan penggalang terap (tiga balok).

c. TKU Penegak

TKU Penegak berbentuk trapesium dengan


gambar siluet dua tunas kelapa berhadapan dan bintang berwarna emas diatasnya. Di
bawah gambar terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA. Tanda ini dikenakan di
bahu, dipasang pada lidah bahu. Ada dua tingkatan untuk Penegak yaitu: penegak
bantara (warna dasar hijau muda) dan penegak laksana (warna dasar hijau tua).
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

53

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

d. TKU Pandega

TKU Pandega bentuknya sama dengan TKU Penegak,


hanya saja warna dasarnya coklat muda dan tulisan PANDEGA di bawah lambang.
Pandega hanya memiliki satu tingkatan saja.

e. Tanda Kecakapan Khusus

Tanda kecakapan khusus diberikan kepada anggota pramuka yang telah


memenuhi syarat-syarat kecakapan khusus (SKK). Untuk tingkat penggalang,
penegak dan pandekaTKK terdiri atas tiga tingkatan yaitu: tingkat purwa, tingkat
madya, dan utama. Sedang untuk siaga hanya ada satu tingkat saja.
Untuk TKK siaga berbentuk segitiga samakaki terbalik dengan sudut-sudut
membulat. Untuk tingkat penggalang tepi dari TKK berwarna merah sedang untuk
penegak berwarna kuning. Sedangkan bentuknya untuk tingkat purwa berbentuk
lingkaran, tingkat madya berbentuk bujur sangkar, dan tingkat utama berbentuk
segilima (lihat gambar).
TKK dikelompokkan dalam empat kelompok bidang yaitu: bidang patriotisme
dan seni budaya (warna dasar merah), bidang kesehatan dan ketangkasan (warna
dasar putih), bidang ketrampilan tehnik pembangunan (warna dasar hijau), bidang
sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia,
dan lingkungan hidup (warna dasar biru), dan bidang agama, mental, moral spiritual,
pembentukan pribadi dan watak (warna dasar kuning). Untuk lebih jelas lihat gambar.
Ada 10 TKK yang merupakan TKK wajib, maksudnya setiap anggota pramuka
hendaknya berusaha minimal menguasai kecakapan yang disyaratkan dalam TKK
wajib tersebut.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

54

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

TKK wajib antara lain: PPPK, Pengatur Rumah, Pengamat, Juru Masak, Berkemah,
Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, dan Gerak Jalan.
Lihat gambar di bawa ini 10 TKK Wajib penegak / pandega :

TKK Untuk pramuka siaga :

Macam-Macam Bentuk TKK a/l :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

55

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Ketentuan Dapat 10 TKK wajib dengan ketentuan sebagai


berikut :
1. TKK berkemah

Seri 10 TKK Wajib - SKK Berkemah


a. Untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1) sedikitnya sudah 3 kali mengikuti Perkemahan Sehari (Persari = Dagkamp),
2) dapat mengatur barang-barang di dalam tendanya,
3) mengerti dan dapat menjaga kebersihan perkemahan barungnya.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

56

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega


1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) sedikitnya sudah 3 kali mengikuti perkemahan sehari semalam (misalnya
Perkemahan Sabtu Minggu = Persami), dan satu kali perkemahan yang lebih
dari 2 malam,
b) dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung (ransel =
rugzak) dengan baik dan rapih,
c) mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6 10 orang), dengan
rapih dan benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,
d) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya (mengatur
barang dalam tenda, isi tenda dapur, barang-barang di rak piring, rak sepatu,
dan lain-lain.
e) mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regu/sangganya,
termasuk pembuatan tempat sampah basah dan sampah kering, serta
membawa pulang ke rumah alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan
bersih.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai
Berkemah.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Berkemah Tingkat Purwa,
b) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan
regu/sangganya,
c) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya, yaitu:
(1) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran rak
piring, rak sepatu, tempat sampah, dan sebagainya,
(2) dapat mengatur aliran air hujan,
d) dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur,
tenda makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat serta memelihara
tenda regu,
e) dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain
secara sederhana.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) dapat membuat pembagian tugas kerja (korve) bagi anggota
regu/sangganya,
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

57

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK


Berkemah Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Berkemah Tingkat Madya,
b) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan/ambalan, dan
peraturan serta syarat-syarat perkemahan yang baik,
c) dapat mengatur letak perkemahan regu/sangga dalam
pasukan/ambalannya, termasuk menentukan letak lapangan upacara dan
tempat berlatih,
d) tahu cara penentuan tempat sanitasi (tempat mandi, cuci dan kakus),
e) dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat
dari bahan yang ada di sekitarnya
f) tahu syarat perkemahan yang baik dan:
(1) dapat mencari tempat berkemah yang memenuhi syarat perkemahan,
(2) dapat mengusahakan air minum yang sehat di perkemahan,
(3) mengetahui usaha untuk mendapatkan izin orangtua, kwartir, pemerintah
setempat, dan pemilik tanah, serta tempat-tempat lainnya.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
g) dapat menyusun acara perkemahan Penggalang/Penegak/Pandega, untuk
sedikitnya selama 24 jam,
h) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK
Berkemah Tingkat Madya.
2. SKK penabung

Seri 10 TKK Wajib - SKK Penabung


a. Untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1) memiliki buku Tabanas, buku Tabungan Pramuka, atau buku Tabungan
Pelajar,
2) dapat menabung uang secara teratur dalam buku tabungannya itu
sekurang-kurangnya selama 6 bulan,
3) dapat dengan hafal menyanyikan lagu Mari Menabung ciptaan Imam
Soetiono.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

58

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega


1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Penabung untuk Siaga,
b) seluruh atau sebagian uang yang ditabung dalam buku tabungannya adalah
uang yang diperoleh dari hasil usahanya sendiri,
c) dapat membantu mengurus administrasi buku-buku Tabungan Pramuka di
Perindukan Siaga atau di Pasukan Penggalang.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK
Penabung.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Purwa,
b) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain cara menabung dalam bank lewat
Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar,
c) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain perbedaan antara menabung di
celengan dan menabung di bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka
atau buku Tabungan Pelajar.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK
Penabung Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Menabung Tingkat Madya,
b) dapat merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan suatu sandiwara
kecil atau suatu ceramah tentang menabung untuk para Pramuka atau orang
lain,
c) mengerti arti beberapa istilah yang biasa digunakan dalam dunia perbankan,
misalnya rekening giro, deposito, sertifikat BI, cek, treveller cheque, dan
sejenisnya.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

59

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:


d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK
Penabung Tingkat Madya.
3. SKK gerak jalan

Seri 10 TKK Wajib - SKK Gerak Jalan


a. Untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri dan berjalan
(cepat/ lambat)
2) mengerti cara mencegah dan merawat lepuh kaki,
3) pernah mengikuti gerak jalan dalam satuan barung/perindukannya sedjauh 5
km untuk putera dan 3 km untuk puteri dan dilakukan sekurang-kurangnya 2
kali.
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan
(secara cepat/lambat), start waktu berlomba gerak jalan,
b) mengerti cara mencegah dan merawat lepuh di kaki, cara beristirahat
selama dan sesudah gerak jalan,
c) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh
10 km untuk putera dan 8 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Gerak
Jalan.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Purwa,
b) mengerti cara dan telah melakukan pengaturan nafas, langkah, dan
peraturan-peraturan yang berlaku bagi lomba gerak jalan umumnya
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

60

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

c) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh


15 km untuk putera dan 12 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali,
d) mengerti cara mencegah dan merawat peserta gerak jalan yang hilang
semangat (collapse/flauwte), kejang (krampen), dan tersengat sinar matahari
(zonnesteek).
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Gerak Jalan
Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Madya,
b) mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap
hari, sekurang-kurangnya 2 km,
c) mengerti cara dan telah melakukan langkah Pramuka sejauh 2 km dalam
waktu 14 sampai 15 menit, tanpa memperlihatkan nafas terengah-engah,
sedikitnya dilakukan 2 kali,
d) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh
25 km untuk putera dan 15 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Gerak Jalan
Tingkat Madya.
4. SKK juru kebun

Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Kebun


a. Untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1) dapat mengenal sedikitnya 2 jenis tanaman buah-buahan, 2 jenis tanaman
sayuran,
2) dapat mempergunbakan pupuk kompos,
3) telah menanam dan memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu
jenis tanaman buah-bahan, satu jenis tanaman sayur-sayuran, sampai
berbunga, sampai berbuah, sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3 bulan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

61

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega


1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahaan,
dan 5 jenis tanaman sayur-sayuran,
b) dapat membuat dan mempergunakan pupuk kompos,
c) mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman dan tahu cara
pencegahan dan pemberantasannya,
d) telah memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu jenis tanaman
buah-buahan, atau satu jenis tanaman sayur-sayuran sampai berbunga,
sampai berbuah, sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3 bulan.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Juru Kebun.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Purwa,
b) mengenal berbagai macam obat pencegah dan pemberantas hama, dan
dapat menggunaknnya,
c) mengenal berbagai macam pupuk dan dapat menggunakannya,
d) dapat menyemaikan, mencangkok, dan mengokulasi tanaman,
e) dapat memangkas tanaman supaya menghasilkan buah lebih banyak.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Kebun
Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Madya,
b) tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat
memperolehnya,
c) tahu cara untuk memperoleh kredit untuk produksi pertanian,
d) dapat menyelenggarakan sekedar usaha perkebunan, disertai pembukuan
teknis dan komersial seperlunya.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Kebun
Tingkat Madya.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

62

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

5. SKK menjahit

Seri 10 TKK Wajib - SKK Menjahit


a. Untuk golongan Siaga.
1) dapat membuat saputangan atau alas (taplak) meja dengan tangan/mesin
jahit,
2) Dapat memasang kancing (buah baju) dan membuat lubang kancing
3) dapat membuat tanda barung dari kain dan menjahit tanda barung kain di
bajunya,
4) a) dapat membuat pakaian untuk boneka, atau
b) dapat membuat mainan (boneka atau lainnya) dari kain, atau
c) membuat pakaian dalam untuk sendiri, atau
d) membuat pakaian bayi (popok, gurita, baju, dan lain-lain)
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat menisik kain yang robek memanjang, berlubang (kena rokok), robek
menyudut (seperti mulut katak) dan menambal kain koyak,
b) dapat menjahit pakaian anak-anak/bayi, atau dapat menjahit pakaian
dalam/olahraga/renang untuk diri sendiri,
c) (1) mengerti bagian-bagian mesin jahit (tangan/kaki) dan pemeliharannya,
dan/atau
(2) mengambil usuran badan,
d) mengerti dan dapat membiuat sum biasa dan sum pinggiran (open zoom).
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK
Menjahit.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Menjahit Tingkat Purwa,
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

63

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b) dapat menjahit kemeja/bawahan seragamnya sendiri,


c) (1) mengerti dan dapat memperbaiki kerusakan ringan/kecil mesin jahit
(tangan/kaki), dan/atau
(2) membuat pola dasar,
c) mengerti dan dapat membuat jahitan sarung dan setik balik.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Menjahit
Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Menjahit Tingkat Madya,
b) dapat menjahit celana panjang (pantalon, slack, dan lain-lain) untuk diri
sendiri
c) dapat membuat hisan dari kain, misalnya aplikasi, lipatan hias (smock), dan
lain-lain,
d) dapat memotong dan menjahit pakaian untuk wanita/pria/anak.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Menjahit
Tingkat Madya.
6. SKK juru masak

Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Masak


a. Untuk golongan Siaga.
1) dapat memasak dan menyiapkan air minum,
2) bersama seorang teman membuat makanan cuci mulut, dengan bahanbahan yang mudah didapat di daerahnya, misalnya singkong, ubi, pisang,
sagu, terigu, atau bahan lainnya,
3) membuat satu jenis lauk-pauk sederhana yang digoreng/direbus/dibakar,
4) mengetahui apa yang dimaksud dengan hidangan 4 sehat 5 sempurna.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

64

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega


1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat membuat dapur dan tahu persyaratannya,
b) mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu tanpa
minyak,
c) dapat menghidangkan masakan untuk 5 orang yang terdiri dari:
- nasi
- satu jenis lauk kering (goreng atau bakar, tanpa kuah)
- satu jenis hidangan pencuci mulut
- minuman teh atau kopi panas,
d) mengetahui cara menyimpan makanan menurut peraturan kesehatan,
e) pernah membantu juru masak di suatu perkemahan 24 jam,
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK
Juru Masak.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Juru Masak Tingkat Purwa,
b) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan
keperluannya, untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3 x 24 jam,
dengan mengingat 4 sehat 5 sempurna,
c) tahu cara dan dapat mengawetkan satu jenis makanan/bahan makanan,
d) dapat menghidangkan masakan untuk satu regu, yang terdiri atas:
- nasi,
- satu jenis lauk kering (tanpa kuah, goreng/rebus/bakar/kukus, dan lain-lain)
- satu jenis lauk dengan kuah (sayur),
- satu jenis hidangan pencuci mulut,
- minuman.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Masak
Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

65

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

a) telah memenuhi SKK Juru Masak Tingkat Madya,


b) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu untuk keperluan perkemahan
satu regu selama 6 x 24 jam (lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan),
dengan mengingat 4 sehat 5 sempurna,
c) mengetahui nilai gizi beberapa jenis bahan makanan,
d) mengetahui cara dan dapat mengawetkan paling sedikit dua jenis
makanan/bahan makanan supaya tahan selama 1 minggu.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Masak
Tingkat Madya.
7. SKK pengaman kampung

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengaman Kampung/Desa


a. Untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1) dapat membunyikan tanda bahaya dari kentongan dan mengerti arti dan
maksud bunyi kentongan pincang dan kentongan uluk-uluk.
2) menolong sedikitnya sekali dngan jalan melaporkan kepada Pos Keamanan
terdekat tentang pelanggaran pencurian atau tindakan jahat kainnya yang
terjadi di kampung/desanya.
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat membuat kentongan dan menerangkan kepada masyarakat
sekitarnya tentang pentingnya kentongan sebagai tanda-tanda bahaya, berikut
tanda-tandanya,
b) membantu sedikitnya tiga kali melakukan ronda malam di
kampung/desanya.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
c) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pengaman
Kampung/Desa.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

66

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:


a) telah mencapai TKK Pengaman Kampung/Desa untuk Tingkat Purwa,
b) telah membuat laporan atau melaporkan suatu peristiwa tindak pidana yang
terjadi di kampung/desanya kepada yang berwajib,
c) pernah membantu petugas keamanan dalam upacara, keramaian, pesta,
aaatau di mesjid yang berada di kampung/desanya,
d) menamankan tempat aatau lokasi kejadian untuk barang bukti,
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK
Pengaman Kampung/Desa Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengaman Kampung/Desa Tingkat Madya,
b) pernah menjalankan latihan olahraga bela diri,
c) mengenal pokok-pokok tentang menjalankan penyelidikan dengan sidik jari,
d) mengetahui perbedaan tugas pokok polisi, jaksa dan hakim,
e) pernah membuat sketsa tentang suatu kejadian/peristiwa tindak pidana,
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengaman
Kampung/Desa Tingkat Madya.
8. SKK Pengamat

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengamat


a. Untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1) dapat menggunakan pancainderanya untuk mengenal dan mengingat
sedikitnya 7 dari 10 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, dirama,
atau suara yang didengarnya,
2) dapat mengikuti jejak sejauh 1 km dengan menggunakan tanda jejak
sederhana (secara Siaga),
3) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup dari satu jenis binatang
yang terdapat di sekitarnya, atau
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

67

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

4) mengetahui nama dan mengenal macam tumbuh-tumbuhan/buahbuahan/sayur-sayuran yang biasa digunakan manusia dan tumbuh di
daerahnya.
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit
(dilakukan dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
b) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda yang
dirabanya, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak
sederhana dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70%
dari seluruh tanda yang dibuat penguji,
d) (1) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang
ada di sekitarnya, atau
(2) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/buahbuahan/ sayur-sayuran yang biasa digunakan manusia dan tumbuh
didaerahnya, atau
(3) mengetahui nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungi) yang
dapat dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pengamat.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,
b) dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit,
misalnya barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di
kebun, dan sebagainya (dilakukan 2 kali percobaan dengan benda berlainan),
c) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang
diraba, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang dideangarnya,
d) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km dengan menggunakan tanda jejak dan
surat-surat penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga diantara lima
tempat-tempat penting yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, pasar,
poliklinik, rumah sakit, dokter, dan lain-lain,
e) bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang sesuatu
kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat
Tingkat Purwa.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

68

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:


a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Madya,
b) dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit,
misalnya barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu
rapat, Pramuka dalam latihan, dan sebagainya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas,
dan surat-surat penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat
menunjukkan dalam peta itu letak dari (sedikitnya) 3 diantara 5 tempat penting
yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, sekolah, rumah sakit/dokter, pasar,
bengkel, dan sebagainya,
d) telah mengamati sutau tempat/ruang, mendengar suara, meraba, mencium
barang-barang dalam ruangan itu dalam waktu seluruhnya 5 menit, kemudian
bersama dua orang kawan lainnya harus dapat melaporkan dugaan tentang
peristiwa yang terjadi di tempat itu, dan kira-kira 60% benar.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat
Tingkat Madya.
9. SKK pengatur rumah

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengatur Rumah


a. Untuk golongan Siaga
Diadakan SKK tersendiri, yaitu SKK Pengatur Ruangan.
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi
berseni (artistik), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruang
tamu, ruang tidur, ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu, atau ruang
lainnya,
b) dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barangbarang yang ada di sekitanya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun,
kertas, batu, buah-buahan, tanaman, dahan-dahan, atau bahan lainnya,
c) mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara (ventilasi).
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK
Pengatur Ruangan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

69

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:


a) telah memenuhi SKK Pengatur Ruangan Tingkat Purwa,
b) dapat mengatur dan menghias ruangan untuk:
(1) rapat, pertemuan atau konperensi,
(2) perayaan sekolah, kampung, masjid atau gereja, dan lain-lain,
(3) ruang istirahat, ruang rekreasi, operation room, dan lain-lain,
c) (1) dapat merangkai bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau
penghargaan kepada orang lain, dan lain-lain, atau
(2) dapat membuat sedikitnya tiga macam benda hiasan, misalnya dengan
menggunakan bambu, tempayan, payung, jamur, tempurung, sabut atau kayu,
dan sejenisnya,
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK
Pengatur Rumah Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Madya,
b) dapat mengatur dan menghias:
(1) ruangan tamu pada perhelatan pernikahan atau khitanan,
(2) ruang pengantin atau khitanan,
(3) kursi mempelai atau panggung,
dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan untuk tamu
dan pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukan kesenian, dan
lain-lain,
c) dapat memelihara dan membersihkan perabot rumahtangga supaya tahan
lama dan kelihatan tetap baru, misalnya meja kursi, patung, lemari, barangbarang dari logam, gelas atau kaca, dan lain-lain,
d) dapat mengatur dan mengubah ruangan pameran (etalage) sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pada saat itu, misalnya pada peringatan 17 Agustus,
pada hari ulang tahun, peringatan natal, hari raya Idul Fitri, dan lain-lain.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK
Pengatur Rumah Tingkat Madya.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

70

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

10. SKK P3K


Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan : luka iris, luka garuk,
luka terbakar / kena benda panas, benjot/memar, terkilir, hidung
berdarah, tersengat / tergigit binatang berbisa, dan debu mata.
2. Mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang
mengalami : hilang semangat ( collapse ), pingsan, mati suri (
schijndood ), dan tersengat sinar matahari ( zoonnesteek ).
3. Mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapi :
pembalut segitiga ( mitella ) dan pembalut panjang ( zwapchtel
verband ) untuk luka jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis.
4. Mengetahui letak urat-urat nadi terpenting dan mengatahui cara
penghentian pendarahan urat nadi.
5. Dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapi, dan tahu serta
dapat mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang
diri, maupun bersama dengan teman.
6. Mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan.
7. Mengetahui pengetahuan tentang obat-obatan / ramuan yang dapat
digunakan untuk P3K.
8. Mengetahui nama alamat nomor telepon Puskesmas ( Poliklinik ),
rumah sakit dan dokter setempat.
Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Purwa.
2. Sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri
dari 4-5 orang, melakukan PPPK (tiruan) yang dibuat oleh tim penguji,
secara terperinci, tepat, sesuai dengan aturan PPPK (Perlu diperhatikan
keterangannya, kecepatan, kerjasama dll).
3. Mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis, atau
melalui telpon ( kepada dokter, rumah sakit, polisi, atau keluarganya ).
4. Mengetahui cara dan dapat melalukan dengan baik cara-cara
pernapasan buatan.
5. Mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melalui rintanganrintangan ( gang sempit, melalaui kolong, menyeberang parit, melewati
pagar/tembok, naik turun tangga dll ) dengan atau tanpa tandu.
Untuk mencapai Tingkat Utama, seorang Pramuka harus :
1. Telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya.
2. Mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam
patah tulang terbuka atau tertutup ( fractura komplicata dan
incomplicata ) juga rahang atau lutut meleset.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

71

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

3. Mengetahui cara dan dapat memberikan pertolongan kepada orang


yang mengalami pendarahan dalam tubuh ( interne bloedingen ).
4. Dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan
keracunan dan gegar otak.
5. Dapat dan tahu menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena
aliran listrik dan shock / gugat.
6. Pernah memimpin satu regu penolong pada kecelakaan (sungguhsungguh atau tiruan).
Ukuran TKK Berdasarkan Tikatnya :
1. TKK Purwa berbentuk lingkaran dengan diameter 2,5 cm dan berbingkai 2 mm
berwarna merah.
2. TKK Madya berbentuk segi empat bujur sangkar dengan diameter 2,5 cm dan
bingkai 2 mm berwarna merah.
3. TKK Utama berbentuk segi lima beraturan dengan sisi 2,5 cm dan berbingkai 2
mm berwarna merah.

Golongan- Golongan Bidang TKK


1. TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah,
meliputi:
a. TKK Dirigen
e. TKK Pengarang
b. TKK Penyanyi
f. TKK Pembaca
c. TKK Pelukis
g. TKK Pengatur Rumah
d. TKK Juru Gambar
2. Bidang Kesehatan dan ketangkasan
TKK pada bidang ini memiliki warna dasar putih. Contoh SKK-TKK
bidang kesehatan dan ketangkasan adalah:
a. TKK Gerak Jalan
e. TKK Penyelidik
b. TKK Pengamat
f. TKK Juru Layar
c. TKK Perenang
g. TKK Juru Selam
d. TKK Pendayung
h. TKK Ski Air

Tanda Kecakapan Pramuka Garuda

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

72

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tanda Kecakapan Pramuka Garuda diberikan kepada anggota pramuka yang


telah memenuhi syarat-syarat kecakapan pramuka garuda. Tanda ini berbentuk
medali yang dipakai dengan cara dikalungkan. Medali berbentuk segi lima dengan
bingkai warna hitam dan gambar garuda di tengahnya.
Ada empat macam tanda pramuka garuda yaitu: tanda pramuka garuda tingkat
siaga (warna hijau), pramuka garuda tingkat penggalang (warna merah), pramuka
garuda tingkat penegak (warna kuning), dan tanda pramuka garuda tingkat pandega
(warna coklat). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

anda Penghargaan

Tanda penghargaan diberikan kepada anggota pramuka karena jasanya atau


karena keikutsertaannya dalam sebuah kegiatan. Tanda ini umumnya berbentuk
medali atau pin. Adapun jenis penghargaan dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu: Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, Tanda
Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, dan Tanda Penghargaan atas
jasa yang diberikan oleh badan diluar Gerakan Pramuka.
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka
untuk peserta didik, yaitu: Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti
Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya), Bintang Tahunan,
Lencana Wiratama, dan Lencana Teladan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk
orang dewasa, yaitu: Bintang Tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama,
Lencana Jasa (Dharma Bakti, Melati, dan Tunas Kencana).
Tanda Pengenal termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar
Gerakan Pramuka, misalnya dari Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di
dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku, pemerintah negara
lain, dan pemerintah Republik Indonesia.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

73

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Lain-Lain

Apabila seorang Pembina Pramuka telah menyelesaikan masa pemantapan KML,


maka akan dikukuhkan sebagai Pembina Mahir dan kepadanya disematkan
selendang mahir dan diberikan pita mahir sesuai dengan golongan satuan yang
dibinanya.
Selanjutnya Ketua Kwartir Cabang memberikan Ijasah/ sertifikat Pembina Pramuka
atas rekomendasi Ketua Lemdikacab.
Dibawah ini gambar pita mahir sesuai golongannya :

Cara memakai Selendang dan Pita Mahir.

Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/ pita leher.
Selendang mahir dikenakan melintang kanan dan kiri serta lipatan
selendang dimasukan dibawah deck/ lidah bahu. Letak selendang diatur
secara simetris, dengan setangan leher tetap tampak di atasnya. ( Lihat
gambar )

Penggunaan Selendang dan Pita Mahir :

Pita Mahir digunakan setiap mengikuti kegiatan Kepramukaan.


Selendang Mahir digunakan pada saat Upacara Kegiatan Orang Dewasa (
Binawasa seperti Up. Pembukaan kursus dll.) dan Pelantikan,. Termasuk
ketika melantik peserta didiknya.

Arti Kiasan Selendang Mahir :


Lidah api: Menunjukan bahwa Seorang Pembina mahir selalu bersemangat
dalam membina dan menjadi juru penerang bagi peserta didiknya dan
dimanapun mereka berada.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

74

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Jantung: Selama Jantung masih berdetak di dada, seorang Pembina Mahir


selalu tetap mengabdikan diri dengan Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi
Bawa Laksana.
Senjata/ Keris: Seorang Pembina Mahir memiliki Sumber Daya dan cara
pemikiran yang selalu tajam serta tanggap dengan lingkungannya.
Warna Ungu: kehebatan, keutamaan.

Papan Nama Kwartir ,Gugus Depan


DAN UKURANYA
Papan Nama untuk Kwartir Nasional

Papan Nama untuk Kwarda, Kwarcab dan Kwarran

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

75

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Papan Nama Gugusdepan

A. Papan Nama Gugusdepan


Gudep membuat dan memasang papan nama masing-masing dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Papan nama berbentuk segi empat panjang, dengan bahan kayu, seng atau bahan
lain.
b) Ukuran papan nama diatur sebagai berikut :
Kwartir Nasional : 500 cm x 166 cm.
Kwartir Daerah : 390 cm x 120 cm.
Kwartir Cabang : 330 cm x 100 cm.
Kwartir Ranting : 200 cm x 80 cm.
Gugusdepan
:200 cm x 60 cm.
c) Besarnya gambar dan huruf disesuaikan dengan ukuran papan nama .
d) Warna papan nama:
B. Bidang lambang Tunas Kelapa :
a. Warna dasar :
Kwartir Nasional : Kuning
Kwartir Daerah : Merah
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

76

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Kwartir Cabang : Hijau


Kwartir Ranting : Merah Muda
Gugusdepan
:Hijau Muda
b. warna lambang Tunas Kelapa : hitam
C. Bidang lambang Wosm :
a. Warna dasar :Ungu.
b. Warna lambang WOSM :Putih
D. Bidang huruf
a. Warna dasar : Coklat muda.
b. Warna huruf : Hitam

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

77

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Daftar Keanggotaan WOSM di


Seluruh dunia
Albania

Beslidhja Skaut Albania

Algeria

Scouts Musulmans Algriens


(Algerian Muslim Scouts)

Angola

Associao de Escuteiros de Angola (AEA)


(Scout Association of Angola)

Argentina

Scouts de Argentina
(Scouts of Argentina)

Armenia

Hayastani Azgayin Scautakan Sharjum


Kazmakerputiun (HASK)
(Armenian National Scout Movement)

Australia

Scouts Australia

Austria

Pfadfinder und Pfadfinderinnen sterreichs


(Scouts and Guides of Austria)

Azerbaijan

Azerbaican Skaut Assosiasiyasi


(The Association of Scouts of Azerbaijan)

Bahamas

The Scout Association of the Bahamas

Bahrain

Boy Scouts of Bahrain

Bangladesh

Bangladesh Scouts

Barbados

Barbados Boy Scouts Association


Guidisme et Scoutisme en Belgique/Gidsen- en
Scoutsbeweging in Belgi
(Guiding and Scouting in Belgium)

Belgium

Federatie voor Open Scoutisme (FOS)


(Federation for Open Scouting)
Les Scouts- Fderation Catholique des
Scouts Baden-Powell de Belgique (FSC)
Scouts et Guides Pluralistes de
Belgique (SGP)
Scouts en Gidsen Vlaanderen (SGV-BE)

Belize

The Scout Association of Belize

Benin

Scoutisme Bninois
(Benin Scouting)

Bhutan

Bhutan Scout Tshogpa

Bolivia

Asociacin de Scouts de Bolivia


(The Scout Association of Bolivia)

Bosnia and Herzegovina

The Council of Scout Associations in Bosnia


and Herzegovina

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

78

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

The Scout Association of the Federation


of Bosnia and Herzegovina
The Scout Association of Republica Srpska

Botswana

The Botswana Scouts Association

Brazil

Unio dos Escoteiros do Brasil


(Brazilian Scouts Association)

Brunei Darussalam

Persekutuan Pengakap Negara Brunei


Darussalam
(Brunei Darussalam National Scout
Association)

Bulgaria

Organizatsia Na Bulgarskite Skauty (OBS)


(Organization of Bulgarian Scouts)
Fdration Burkinab du Scoutisme
(Scout Federation of Burkina Faso)

Burkina Faso

Les Eclaireurs et Eclaireuses du Burkina


Faso (The Scouts and Guides of Burkina
Faso)
Les Scouts du Burkina Faso (The Scouts
of Burkina Faso)

Burundi

Association des Scouts du Burundi


(Scout Association of Burundi)

Cameroon

Les Scouts du Cameroun/Boy Scouts of


Cameroon

Cambodia

National Association of Cambodian Scouts

Canada

Scouts Canada, with which is affiliated


Association des Scouts du Canada

Cape Verde

Associao dos Escuteiros de Cabo Verde


(A.E.C.V.)
(Scout Association of Cape Verde)

Chad

Fdration du Scoutisme Tchadien


(Scout Federation of Chad)

Eclaireurs du Tchad
Scouts du Tchad (Scouts of Chad)

Chile

Asociacin de Guias y Scouts de Chile


(Guide and Scout Association of Chile)

China, Scouts of

Scouts of China

Colombia

Asociacin de Scouts de Colombia


(Scout Association of Colombia)

Comoros

Wezombeli (Association Nationale du


Scoutisme Comorien)
(The National Scout Association of
Comoros)

Congo, The Democratic

Fdration des Scouts de la Rpublique

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

79

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Republic of The

dmocratique du Congo
(The Scout Federation of the Democratic
Republic of The Congo)
Asociacin de Guias y Scouts de Costa Rica
(Association Guides and Scouts of Costa
Rica)

Costa Rica

Fdration Ivoirienne du Scoutisme


(Scout Federation of Cte d'Ivoire)
Cte-d'Ivoire

Les Eclaireurs Lacs de Cte d'Ivoire


Les Eclaireurs Unionistes de Cte
d'Ivoire(Unionist Scouts of Cte d'Ivoire)
Les Scouts Catholiques de Cte d'Ivoire
(The Catholic Scouts of Cte d'Ivoire)

Croatia

Savez Izvidaca Hrvatske


(The Scout Association of Croatia)

Cyprus

Cyprus Scouts Association

Czech Republic

Junk-Svaz Skautu a Skautek


Fllesrdet for Danmarks Drengespejdere
(The Danish Scout Council)

Denmark

Danske Baptisters Spejderkorps (Danish


Baptist Scout and Guide Association)
Det Danske Spejderkorps (DDS) (The
Danish Guide and Scout Association)
Groenlands Spejderkorps (Greenland
Guide and Scout Association)
KFUM - Spejderne i Danmark (YMCA
Scouts in Denmark)
Meginfelag Foeroysku Dreingjaskota (The
Faroese Scout Council)

Dominica

The Scout Association of Dominica

Dominican Republic

Asociacin de Scouts Dominicanos


(Dominican Scout Association)

Ecuador

Asociacin de Scouts del Ecuador


(Scout Association of Ecuador)

Egypt

Egyptian Scout Federation

El Salvador

Asociacin de Scouts de El Salvador


(Scout Association of El Salvador)

Estonia

Eesti Skautide hing (Estonian Scout


Association)

Ethiopia

Ethiopia Scout Association

Fiji

Fiji Scouts Association

Finland

Suomen Partiolaiset-Finlands Scouter

France

Scoutisme Franais

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

80

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

(French Scouting)

Eclaireuses et Eclaireurs Unionistes de


France(EEUF)(Unionist Guides and Scouts
of France)
Les Eclaireuses et Eclaireurs de
France (EEDF)(Guides and Scouts of
France)
Les Eclaireuses et Eclaireurs Isralites de
France(EEIF) (Jewish Guides and Scouts
de France)
Scouts et Guides de France (SGdF) (Scouts
and Guides of France)
Scouts Musulmans de France (SMdF)
(Muslim Scouts of France)

Fdration Gabonaise du Scoutisme


(Scouting Federation of Gabon)
Gabon

Eclaireurs et Eclaireuses Unionistes du


Gabon(Unionist Scouts of Gabon)
Eclaireuses-Eclaireurs du Gabon (Scouts
and Guides of Gabon)

Scouts et Guides Catholiques du Gabon


(Catholic Scouts and Guides of Gabon)
Gambia

The Gambia Scout Association

Georgia

sakartvelos skauturi modzraobis


organizatsia
(Georgian Organization of the Scout
Movement)
Ring deutscher Pfadfinderverbnde (RdP)
(Scout Federation of Germany)

Germany

Bund der Pfadfinderinnen und


Pfadfinder (BdP)(Guides and Scout Union)
Deutsche Pfadfinderschaft Sankt
Georg (DPSG)(German Saint George Scout
Association)
Verband Christlicher Pfadfinderinnen und
Pfadfinder(VCP) (Christian Guide and
Scout Association)

Ghana

The Ghana Scout Association

Greece

Soma Hellinon Proskopon


(Scout Association of Greece)

Grenada

The Scout Association of Grenada

Guatemala

Asociacin de Scouts de Guatemala


(Scout Association of Guatemala)

Guinea C

National Scout Association of Guinea

Guyana

The Scout Association of Guyana

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

81

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Haiti

Scouts d'Hati
(Scouts of Haiti)

Honduras

Asociacin de Scouts de Honduras


(Scouts Association of Honduras)

Hong Kong

The Scout Association of Hong Kong

Hungary

Magyar Cserkszszvetsg
(Hungarian Scout Association)

Iceland

Bandalag slenskra Skta


(Icelandic Boy and Girl Scout Association)

India

The Bharat Scouts and Guides

Indonesia

Gerakan Pramuka
(Boy Scouts and Girl Guides Movement)

Ireland

Scouting Ireland
Hitachdut Hatsofim Ve Hatsofot Be Israel
(Israel Boy and Girl Scouts Federation)

Israel

The Arab School Scout Association


The Druze Scouts Association
The Hebrew Scout Association
The Israel Catholic Scouts Association
The Israeli Arab Scouts Association
The Orthodox Scout Association
Federazione Italiana dello Scautismo
(Italian Scout Federation)

taly

Associazione Guide e Scouts Cattolici


Italiani(AGESCI) (Association of Catholic
Guides and Scouts of Italy)
Corpo Nazionale Giovani Esploratori ed
Esploratrici Italiani (CNGEI) (National
Corps of Italian Boy Scouts and Girl
Guides)

Jamaica

The Scout Association of Jamaica

Japan

Scout Association of Japan

Jordan

Jordanian Association for Boy Scouts and


Girl Guides

Kazakhstan

Organization of the Scout Movement of


Kazakhstan (OSMK)

Kenya

The Kenya Scouts Association

Kiribati

Kiribati Scout Association

Korea, Republic.of

Boy Scouts of Korea

Kuwait

Kuwait Boy Scouts Association

Latvia

Latvijas Skautu un Gaidu Centrala Organizacija

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

82

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

(The Scout and Guide Central Organization


of Latvia)

Lebanon

Fdration du Scoutisme Libanais


(Lebanese Scout Federation)
One of the associations in the Federation
is:
Independence Scouts

Lesotho

Lesotho Scouts Association

Liberia

Boy Scouts of Liberia

Libyan Arab
Jamahiriya

Public Scout and Girl Guide Movement

Liechtenstein

Pfadfinder und Pfadfinderinnen Liechtensteins


(Scouts and Guides of Liechtenstein)

Lithuania

Lietuvos Skautija (Lithuanian Scouting)


Luxembourg Boy Scouts Association

Luxembourg

Macedonia, The former


Yugoslav
Republic of

Fdration Nationale des Eclaireurs et


Eclaireuses du Luxembourg (FNEL)
(National Federation of Boy and Girl Scouts
of Luxembourg)
Ltzebuerger Guiden a Scouten (LGS)
(Guides and Scouts of Luxembourg)
Sojuz na Izvidnici na Makedonija
(The Scout Association of The former
Yugoslave Republic of Macedonia)
Firaisan'ny Skotisma eto Madagasikara
(Scout Federation of Madagascar)

Madagascar

Tily Eto Madagasikara (Christian Scouts of


Madagascar)
Antilin'i Madagasikara (Catholic Scout
Association of Madagascar)
Kiadin'i Madagasikara (Scouts of
Madagascar)

Malawi

Scout Association of Malawi

Malaysia

Persekutuan Pengakap Malaysia


(The Scouts Association of Malaysia)

Maldives

The Scout Association of Maldives

Malta

The Scout Association of Malta

Mauritania

Association des Scouts et Guides de


Mauritanie
(The Scout and Guide Association of
Mauritania)

Mauritius

The Mauritius Scout Association

Mexico

Asociacin de Scouts de Mxico, A.C.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

83

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

(Scout Association of Mexico)


Moldova, Republic of

Organizatia Nationala A Scoutilor Din Moldova


(The National Scout Organization of
Moldova)

Monaco

Association des Guides et Scouts de Monaco


(Association of Scouts and Guides of
Monaco)

Mongolia

Mongoliyn Skautiyn Holboo


(The Scout Association of Mongolia)

Montenegro

Association of Scouts of Montenegro

Morocco

Fdration Nationale du Scoutisme


Marocain
(National Federation of Moroccan
Scouting)

Mozambique

Liga dos Escuteiros de Moambique


(League of Scouts of Mozambique)

Namibia

Scouts of Namibia

Nepal

Nepal Scouts

Netherlands

Scouting Nederland
(Netherlands Scouting)

New Zealand

Scouting New Zealand

Nicaragua

Asociacin de Scouts de Nicaragua


(Scout Association of Nicaragua)

Niger

Association des Scouts du Niger


(Scouts Association of Niger)

Nigeria

Boy Scouts of Nigeria


Speidernes Fellesorganisasjon
(The Guides and Scouts of Norway)

Norway

Norges Speiderforbund
(Norwegian Guide & Scout Association)
KFUK-KFUM Speiderne i Norge
(YWCA-YMCA Guides and Scouts of
Norway)

Oman

The National Organisation for Scouts & Guides

Pakistan

Pakistan Boy Scouts Association

Palestinian Authority

Palestinian Scout Association

Panama

Asociacin Nacional de Scouts de Panam


(National Scout Association of Panama)

Papua New Guinea

The Scout Association of Papua New


Guinea

Paraguay

Asociacin de Scouts del Paraguay

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

84

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

(Scouts Association of Paraguay)


Peru

Asociacin de Scouts del Per


(Scout Association of Peru)

Philippines

Boy Scouts of the Philippines

Poland

Zwiazek Harcerstwa Polskiego (ZHP)


The Polish Scouting and Guiding
Association
Federao Escutista de Portugal
(Scout Federation of Portugal)

Portugal

Associao dos Escoteiros de


Portugal (AEP) (The Scout Association of
Portugal)
Corpo Nacional de Escutas (CNE)
(Escutismo Catolico Portugues) (The
Catholic Scout Association of Portugal)

Qatar

Qatar Boy Scouts Association

Romania

Cercetasii Romniei
(The National Scout Organization of
Romania)

Russian Federation

Russian Association of Scouts/Navigators


(RAS/N)

Rwanda

Association des Scouts du Rwanda


(Scout Association of Rwanda)

San Marino

Associazione Guide e Esploratori Cattolici


Sammarinesi
(The Catholic Guide and Scout Association
of San Marino)

Saudi Arabia

Saudi Arabian Boy Scouts Association


Confdration Sngalaise du Scoutisme
(Senegalese Scout Confederation)

Senegal

Eclaireurs du Sngal (Scouts of Senegal)


Les Scouts du Sngal (The Scouts of
Senegal)

Serbia

Scout Association of Serbia

Seychelles

The Scout Association of Seychelles

Sierra Leone

Sierra Leone Scouts Association

Singapore

The Singapore Scout Association

Slovakia

Slovensky skauting
(Slovak Scouting)

Slovenia

Zveza tabornikov Slovenije


(Scout Association of Slovenia)

South Africa

South African Scout Association

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

85

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Federacin de Escultismo en Espaa


(FEE)*
(Scouting Federation in Spain)

Spain

Federacin de Asociaciones de Scouts de


Espaa(ASDE) (Scouts of Spain)
Movimiento Scout Catlico (MSC) (The
Catholic Scout Movement) *with which is
affilliated:

Federaci Catalana d'Escoltisme i Guiatge


(FCEG)(The Federation of Scouts and
Guides in Catalonia)
Acci Escolta de Catalunya
Escoltes Catalans
Minyons Escoltes/Guies Sant Jordi de
Catalunya

Sri Lanka

Sri Lanka Scout Association

Saint Lucia

The Saint Lucia Scout Association

Saint Vincent and The


Grenadines

The Scout Association of Saint Vincent &


The Grenadines

Sudan

Sudan Boy Scouts Association

Suriname

Boy Scouts van Suriname


(Boy Scouts of Suriname)

Swaziland

Emavulandlela Swaziland Scout Association


Svenska Scoutrde t
(The Swedish Guide and Scout Council)

Sweden

Frlsningsarmns Scoutfrbund (Salvation


Army Guide and Scout Association)
KFUK- FKUMs Scoutfrbund (Swedish
YWCA-YMCA Guide and Scout Association)
Nykterhetsrrelsens
Scoutfrbund (Swedish Temperance Guide
and Scout Association)
SMU-Scout (Guide and Scout Organization
of the Swedish Covenant Youth)
Svenska Scoutfrbundet (Swedish Guide
and Scout Association)

Switzerland

Swiss Guide and Scout Movement

Syrian Arab Republic

Scouts of Syria

Tajikistan

Ittihodi Scouthoi Tochikiston / Associatsia


Skautov Tadjikistana
(Scout Association of Tajikistan)

Tanzania, United Republic


of

Tanzania Scouts Association

Thailand

The National Scout Organization of Thailand

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

86

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Togo

Association Scoute du Togo


(Scout Association of Togo)

Trinidad and Tobago

The Scout Association of Trinidad &


Tobago

Tunisia

Les Scouts Tunisiens


(The Scouts of Tunisia)

Turkey

Turkiye Izcilik Federasyonu


(Scouting and Guiding Federation of
Turkey)

Uganda

The Uganda Scouts Association

Ukraine

National Organization of Scouts of Ukraine

United Arab Emirates

Emirates Scout Association

United Kingdom

The Scout Association

United States

Boy Scouts of America

Uruguay

Movimiento Scout del Uruguay


(Scout Association of Uruguay)

Venezuela

Asociacin de Scouts de Venezuela


(Scout Association of Venezuela)

Yemen

Yemen Scout Association

Zambia

Zambia Scouts Association

Zimbabwe

The Scout Association of Zimbabwe

French Polynesia

Associate member of the Asia Pacific


Region of the World Scout Organization

Netherlands Antilles

Associate member of the Interamerican


Region of the World Scout Organization

Macau

Scouts of Macau, associate member of the


Asia Pacific Region of the World Scout
Organization

Beda pandangan adalah wajar


Namun bukan berarti kita jadi berpencar
Argumentasi diri memang semestinya dibela
Namun bukan berarti kita jadi berpecah belah
http://www.slametsaputra08.blogspot.co.id

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

87

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

MAKNA DAN ARTI WARNA


Dalam Lingkungan Gerakan Pramuka kita mengenal beberapa warna termasuk
arti warnanya. Warna yang memiliki arti kiasan sangat membantu dalam menciptakan
sebuah gambar agar lebih bermakna dan memberikan motivasi bagi penggunanya.
Berikut ini beberapa jenis warna dan arti warna di dalamnya :
NO

JENIS WARNA

ARTI WARNA

MERAH

a. keberanian
b. dinamika
c. wanita

PUTIH

a. kemurnian
b. kebersihan
c. kesucian
d. kewajiban

KUNING

a. kejayaan
b. kebesaran
c. keemasan

HIJAU

a. keagungan
b. kesejahteraan

c. kebijaksanaan
d. kecerdasan

BIRU

a. daratan
b. kemakmuran

c. ketaatan
d. taqwa

BIRU TUA

a. laut
b. kesetiaan

c. ketekunan
d. ketabahan

HITAM

d. kasih sayang
e. surya (matahari)
e. prasahajaan
f. pria
g. Candera (bulan)

a. kedalaman
b. kesungguh-sungguhan

Aku adalah praja muda karana


Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Berfikir suci dan santun bertutur kata
SATYAKU KU DARMAKAN DARMAKU KU BAKTIKAN
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

88

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Komunikasi dan Bergaul dg Peserta Didik


A. Komunikasi dan bergaul dengan peserta didik
Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komukator kepada komunikan yang
dapat dilakukan secara dua arah dan dapat menggunakan media.
Bergaul dalam satuan pramuka adalah segenap aktivasi komunikasi yang
menyatu antara pembina dengan peserta didik sehingga timbul hubungan timbal balik
yang bermanfaat, antara kegiatan pembina dengan peserta didik yang saling
mempengaruhi.
Komunikasi dan bergaul bertujuan untuk menggiatkan peserta didik terlibat dalam
kegiatan dengan semangat kerja sama yang tinggi dan dilaksanakan dengan senang
hati.

Prinsip Pergaulan yang diterapkan :

Sinkronisasi tujuan Prodik dengan tujuan pribadi peserta didik

Terciptanya suasana kegiatan yang menyenangkan

Adanya informalitas yang wajar dalam hubungan kerja.

Peserta didik ditempatkan sebagai subyek

Mengembangkan kemampuan secara maksimal

Pembeian tugas tugas yang menarik dan menantang

Alat perlengkapan yang cukup


Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

89

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Difungsikan sesuai dengan keahlian dan kecakapan


Pemberian penghargaan saat anggota berprestasi

Sikap Seorang Pembina hendaknya :

Sopan dan menepati janji.

Menghargai setiap prestasi yang dicapai

Tahu berterima kasih.

Menghargai waktu

Jelas dalam memberikan pesan/ amanat

Ramah dan bersahabat


Maka dalam pergaulan akan tercipta :

KEMAMPUAN BERGAUL YANG DITUNJANG,


DENGAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
YANG DIMILIKI
SEORANG PEMBINA PRAMUKA
AKAN MEWARNAI POLA KEPEMIMPINAN
DAN SATUAN YANG DIBINANYA
www.slametsaputra08.blogspot.co.id
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

90

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

BAGAIMANA CARANYA MENJADI ANGGOTA


GERAKAN PRAMUKA
Menjadi anggota Gerakan Pramuka caranya sangat mudah dan secara umum
melalui tahapan sebagai berikut :
Menjadi Pramuka Penggalang
Dari Pramuka Siaga dalam satu Gugusdepan.
Setelah dilepas dari Perindukan, ia diantar oleh Pembinanya diserahkan
kepada Pembina Penggalang melalui Upacara. Setelah diterima ditempatkan di
suatu regu dengan status sebagai Tamu.
1. Setelah berhasil lulus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum. Penggalang
Ramu, ia dilantik oleh Pembinanya dalam suatu Upacara dengan
mengucapakan janji Tri Satya dan disemati dengan Tanda Tutup Kepala
Penggalang, Tanda Kecakapan Umum Penggalang Ramu serta mendapat
Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penggalang.
2. Selanjutnya ia berhak meningkatkan kecakapan umumnya dan meraih
kecakapan khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti berbagai kegiatan
Pramuka Penggalang sampai batas usia Penggalang berakhir.
Dari Pramuka Penggalang dalam satu Gugusdepan .
Menyerahkan surat keterangan pindah dari Gugusdepannya.
1. Diterima dalam suatu upacara ditempatkan dalam suatu regu berstatus
sebagai Tamu.
2. Mengikuti latihan dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
tingkat Penggalang Ramu . Pakaian yang dikenakan yaitu boleh memakai
seragam pada saat menjadi Pramuka Siaga status sebagai calon Ppenggalang
Ramu.
3. Setelah berhasil lulus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang
Ramu, ia dilantik oleh Pembinanya dalam suatu upacara dengan
mengucapkan janji Tri Satya dan disemati Tanda Tutup Kepala Penggalang
Kecakapan Umum Penggalang Ramu serta mendapat Kartu Tanda Anggota
berstatus Pramuka Penggalang.
4. Selanjutnya ia berhak meningkatkan Kecakapan umumnya dan meraih
kecakapan khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti sebagai kegiatan
Pramuka penggalang sampai batas usia penggalang berakhir.

Dari anak Remaja yang belum pernah


menjadi pramuka Siaga.
Datang ke Gugus depan dan menyatakan minat menjadi Pramuka.
Diterima dan ditempatkan di pasukan dengan status Tamu.
1. Mengikuti latihan rutin di pasukan dan menyelesaikan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) Penggalang Ramu serta berstatus sebagai calon Penggalang
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

91

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Ramu. Pakaian bebas rapi dan apabila memakai seragam pramuka belum
boleh mengenakan tutup kepala, setangan leher dan tanda pelantikan.
2. Bila berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Ramu, ia akan dilantik
oleh Pembinanya melalui Upacara. Mengucapakan janji Tri Satya dan setelah
itu disemati Tanda Pelantikan, Tanda Kecakapan Umum, tutup kepala dan
setangan leher. Ia telah syah menjadi anggota Gerakan Pramuka kelompok
peserta didik dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA).Selanjutnya ia
wajib meningkatkan kecakapan umum di atasnya dan meraih kecakapan
khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti berbagai kegiatan penggalang
sampai batas usia penggalang berakhir.
3. Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan
dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.
4. Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan
dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.

SALAM PRAMUKA
Salam adalah suatu tanda antara orang-orang yang terhormat.Dapat
memberikan salam kepada orang lain merupakan suatu kehormatan yang istimewa.
Salam pramuka adalah salam yang
ditujukan kepada anggota lain dengan tujuan :
1. Memberikan Penghormatan.
2. mendekatkan tali Persaudaraan.
3. silaturahmi.
jenis- jenis salam ada 3, yaitu:
1. salam janji
adalah salam yang dilakukan sebagai tanda penghormatan sewaktu
mendengar Trisatya saat dibacakan (saat Pelatikan/ ulang janji)
cara melakukan:
a. apabila yang mendengar adalah orang yang sedang diambil janjinya (dilatik)
mengucapkan Trisatya dan berada di ujung kanan depan maka tangan kanan
memegang bendera merah putih kemudian menciumnya, tangan kiri memegang
hasduk/ setangan leher dan ditaruh di dada kiri (dekat letak jantung).
b. apabila yang mendengar adalah orang yang sedang diambil janjinya (dilatik)
mengucapkan Trisatya dan berada selain di ujung kanan depan maka tangan
kanan memegang pundak teman yang terdekat dan tangan kiri memegang hasduk
ditaruh di dada kiri.
c. apabila yang mendengar adalah bukan orang yang sedang diambil janjinya
(dilatik) maka sikapnya seperti orang yang sedang melakukan penghormatan.
2. salam hormat
adalah salam yang dilakukan sebagai penghormatan apabila bertemu
orang yang dihormati, bendera kebangsaan, mendengar lagu Indonesia Raya,
penghormatan terhadap jenazah yang akan dimakamkan.
3. salam biasa
adalah salam yang dilakukan untuk menghormati anggota pramuka lainnya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

92

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Manfaat Salam:
1. Menghormati bagi pemberi dan penerima salam.
2. Mendoakan keselamatan baik dari/ bagi pemberi salam.
3. Mengingatkan kita agar tetap disiplin.
4. Membina serta mempererat rasa kekeluargaan serta kebersamaan.
5. Menunjukkan adat / tata karma / budi pekerti.

KODE KEHORMATAN
Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan
para anggota Gerakan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku
seorang anggota Gerakan Pramuka.
Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri dari 2 macam kode, yaitu:
1. Janji (satya) yang berupa Trisatya (Scout Promise) untuk Penggalang keatas,
untuk golongan siaga Dwisatya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah :
janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan
mengamalkan janji.
titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan
visi,intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun
anggota
masyarakat lingkungannya.
The Scout Promise
On my honour I promise that I will do my best
To do my duty to God and the King (or to God and my Country);
To help other people at all times;
To obey the Scout Law.
TRISATYA (Untuk golongan Penegak keatas, untuk golongan
penggalang kata ikut serta diganti mempersiapkan diri.)
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3. menepati dasadarma.

Di dalam Trisatya terdapat 6 kewajiban yaitu:

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

93

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

1. Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


2. Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kewajiban terhadap Pancasila.
4. Kewajiban terhadapsesama hidup.
5. Kewajiban terhadap masyarakat.
6. Kewajiban terhadap Dasadarma.
2. Ketentuan moral (janji) berupa dasadarma (Scout Law) untuk Penggalang
keatas,untuk golongan siaga Dwidarma.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut
Darma adalah : alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan
budi
pekerti luhur.
[

upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik


menemukan,menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia
hidup dan menjadi anggota.landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal
dengan masyarakat,bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong;
kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral
disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota,
pembagian tanggung jawab dan penentuan putusan.
DASADARMA (SK Kwarnas no 36/ KN/79)
Pramuka itu:
1. Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban
terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit
dibedakan bahwa: Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang
yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan
yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam
tingkah laku ataupun sikapnya, Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu
merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma
adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma
bukanlah suatu pengulangan,tetapi penekan.
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

94

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :


[

Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.


Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
Mengenal , memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya.
Memiliki sikap kebersamaan , tidak mementingkan diri sendiri , baik dalam
lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat , membina
persaudaraan dengan pramuka sedunia.
Hidup secara sehat jasmani dan rohani.
Belajar mendengar , menghargai dan menerima pendapat / gagasan orang
lain, membina sikap mawas diri , bersikap terbuka , mematuhi kesepakatan
dan memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan kesatuan dan
persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku
sopan , ramah dan sabar.
Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan
bakti maupun social , membina ketabahn dan kesabaran dalam
menghadapi/mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail sikap putus
asa.
Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan sebagai upaya
persiapan pribadi menghadapi masa depan , berupaya melatih ketrampilan dan
pengetahuan sesuai kemampuanya , riang gembira dalam menjalankan tugas
dan menghadapi kesulitan maupun tantangan.
Bertindak dan hidup secara hemat , serasi dan tidak berlebihan , teliti
,waspada dan tidak melakukan hal yang mubadzir dengan membiasakan hidup
secara bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi
berbagai tantangan yang dihadapi.
Mengendalikan dan mengatur diri , berani menghadapi tantangan dan
kenyataan , berani dalam kebenaran , berani mengakui kesalahan ,
memegangteguh prinsip dan tatanan yang benar , taat terhadap aturan dan
kesepakatan.
Membiasakan diri menepati janji , memenuhi aturan dan ketentuan yang
berlaku , kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan dan
perbuatan , bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi.
Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat gagasan
dan menyelesaikan permasalahan , berhati hati dalam bertindak , bersikap
dan berbicara.

Pramuka Sejati, Slalu Berani


Slalu Mengabdi, Takkan Pernah Berhenti
Walau Rintangan slalu Menghalangi
Tak Pernah Perduli Walau Selalu Di Caci
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

95

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa kepemimpinan muncul
pada abad 18.Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
Pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersamasama.
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah
satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi
sebaik orang diluar organisasi.
Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akontabilitas). Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas
menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai hasil yang terbaik.
Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses
kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin
harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin
harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara
efektif.
Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin
harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan
seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Pemimpin adalah seorang mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator
(penengah).
Pemimpin adalah politisi dan diplomat Seorang pemimpin harus mampu
mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang
pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

96

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :


1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip
(Stephen R. Coney)
sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah.
Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.
Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber
belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip
pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama.
Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada
pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi
yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung
kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun
hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka
waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang
pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya,
sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang
baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya.
Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja
dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang
antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata tantangan sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini
tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala
konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan,
mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman
tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian,
dinamisasi dan kebebasan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

97

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis
perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.
Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak.
Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari
pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis
dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk
mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.
Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang
berhubungan dengan:
(1) pemahaman materi.
(2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman.
(3) mengajar materi kepada orang lain.
(4) mengaplikasikan prinsip-prinsip.
(5) memonitoring hasil.
(6) merefleksikan kepada hasil.
(7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi.
(8) pemahaman baru dan
(9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Ajaran kepemimpinan Ki Hajar Dewantara (asas kepemimpinan Pancasila)
Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
Perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan
ikutan bagi orang orang yang dipimpinnya.
Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang orang yang
dibimbingnya.
Tut Wuri Handayani
: Pemimpin harus mampu mendorong orang orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Ajaran Kepemimpinan ASTABRATA
Seorang (pemimpin) itu harus dapat mencerminkan sifat-sifat :
1. Indra Brata, beliau sebagai dewa hujan.Pemimpin hendaknya mampu
menciptakan
kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyatnya.
2. Yama Brata, dewa penegak kebenaran. Pemimpin hendaknya tidak pilih kasih
dalam menjatuhkan hukuman bagi rakyatnya.
3. Surya Brata, (matahari) beliau memberikan penerangan menyeluruh dan
merata.Pemimpin harus tegas dalam mengambil suatu keputusan dan selalu
bertindak persuasif,serta dapat memberi pencerahan kepada rakyatnya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

98

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

4. Candra Brata (bulan),bersifat menyejukan,tenang,dan lemah lembut.Seorang


pemimpin mampu menyenangkan hati bagi rakyatnya.
5. Bayunila Brata, beliau berifat angin yang dapat memasuki semua
tempat.Pemimpin itu senantiasa mengayomi rasa aman dan bertanggungjawab
secara transparan.
6. Kuwera Brata, dewa pemurah hati pemberi kekayaan atau dewa uang. Pemimpin
mampu mengelola sumber kekayaan alam untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
7. Baruna Brata,dewa penguasa laut (Samudra) dengan senjata
Nagapasanya.Pemimpim minimal memiliki pengetahuan yang luas untuk mengikat
semua pendapat,dan secara cepat menyimpulkannya.
8. Agni Brata. Dewa api,sifat api ganas tak pandang bulu.Seorang pemimpin selain
dapat membangkitkan semangat seluruh rakyat untuk membagun,juga berani
menghadapi setiap tantangan dan selalu dapat mengatasinya.Kalau berperang selalu
dipihak yang menang.
Gaya kepemimpinan berdasar cara memimpin
Otokratis : Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode
pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan
strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan
dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang
rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan.
Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman
dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya
memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.
Partisipasif : Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang
dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
Demokrasi : Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah
kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat
bekerjasama,mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
Kendali Bebas : Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap
bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.
Gaya kepemimpinan berdasar cara seorang pemimpin memberikan perintah,
dan cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah
1. Directing : Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit
dan staf kita belum
memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau
apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan
apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian,
biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat
menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu).Dalam proses
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

99

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan aturan dan proses


yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan
dengan detil yang sudah dikerjakan.
2. Coaching : Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan
kepada bawahan tapi
juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses
perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya
yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam
menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada
mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu
membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.
3. Supporting : Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu
upaya bawahannya
dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan
secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi
bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah
mengenal teknik teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan
yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita perlumeluangkan waktu untuk
berbincang bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam penganbilan
keputusan kerja, serta mendengarkan saran saran mereka mengenai
peningkatan kinerja.
4. Delegating : Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan
seluruh wewenang dan
tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik
apabila staf kita
sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat
melepas mereka
menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
Ajakan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA dalam rangka REVITALISASI GERAKAN
PRAMUKA

Perkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa.


Raih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas.
Ajak kaum muda meningkatkan semanagat bela Negara.
Mantapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan.
Utamakan kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Tokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Amalkan Satya dan Darma Pramuka

Anggota Pramuka
Patuh, taat, tapi bukan membabi buta
Semuanya berpedoman
Semuanya beraturan
Pada Gerakan Pramuka
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

100

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN


PERTEMUAN PRAMUKA
A. Pengertian
a. Pertemuan Pramuka adalah pertemuan antara sejumlah Pramuka dari
beberapa satuan pramuka yang segolongan dan yang berisikan acara kegiatan
yang latihan bersama.
b. Pertemuan pramuka merupakan pula kegiatan anak didik yang dipilih sesuai
dengan keadaan, kepentingan perkembangan dan kemampuan anak didik dan
masyarakat setempat.
B. Sasaran
Sasaran pertemuan pramuka adalah agar setelah mengikuti kegiatan pramuka ini :
a. Pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan ketrampilannya meningkat.
b. Rasa kekeluargaan diantara sesama pramuka pada khususnya dan semua
warga masyarakat pada umumnya berkembang.
c. Meningkat keyakinannya akan pentingnya ketertiban masyarakat dan lebih
jauh perdamaian dunia.
C. Fungsi
Fungsi pertemuan pramuka adalah :
a. Memberikan dorongan terhadap latihan biasa dalam satuan Pramuka
masing-masing.
b. Membuka hubungan untuk mengadakan integrasi antara Pramuka dengan
masyarakat.
c. Mengadakan pertukaran pengalaman, pengetahuan dan kecakapan diantara
sesame pramuka.
d. Membuat penilaian dari kegiatan dan kecakapan yang dicapai.
D . Penggolongan dan Pemisahan
a. Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan,
Pertemuan Pramuka itu diselenggarakan menurut golongan masing-masing,
yaitu :1) Pertemuan Pramuka untuk golongan Siaga.
2) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penggalang.
3) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak.
4) Pertemuan Pramuka untuk golongan Pandega.
b. Pertemuan Pramuka untuk anggota puteri dan untuk anggota putera
diselenggarakan sendiri-sendiri dengan catatan :
1) Dimana perlu, dapat diadakan pertemuan pramuka bersama antara anggota
puteri dan anggota putera, dengan pengawasan dan tanggungjawab masingmasing Pembina yang bersangkutan.
2) Jikalau pertemuan pramuka itu diselenggarakan dalam bentuk perkemahan,
harus dijamin agar tempat perkemahan puteri dan tempat perkemahan putera
terpisah dan berjauhan letaknya, dan masing-masing dibawah pimpinan dan
pengawasan dari
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

101

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pembina yang bersangkutan.


Macam dan Sifat Pertemuan.
1.Untuk Golongan Siaga
a. Pertemuan Pramuka untuk golongan Siaga disebut Pesta Siaga.
b. Pesta Siaga merupakan pertemuan Pramuka Siaga yang bersifat rekreatif,
senangsenang,riang gembira, dan banyak gerak, sesuai dengan
perkembangan rokhani dan jasmani anak didik seusia Siaga.
Bentuk Pesta Siaga
Pesta siaga dapat diselenggarakan dalam bentuk :
a. Rekreasi.
b. Permainan bersama, antara lain
mencari jejak cara siaga.
c. Pameran.
d. Pasar Siaga (bazar).
e. Darmawisata (piknik).

f. Pesta seni budaya.


g. Perkemahan siang hari
(dagkamp).
h. Pawai hias (karnawal).

2. Untuk Golongan Penggalang

a). Pertemuan pramuka untuk golongan Penggalang disebut Pesta


Penggalang.
b). Pesta penggalang merupakan kegiatan yang masih bersifat, rekreatif, riang
gembira,penuh rasa persaudaraan, tetapi juga merupakan kegiatan yang
menarikdan kreatif,yang sebagian acaranya dapat berupa perlombaan yang
sehat dan sportif untuk mencapai tingkat atau standar kecakapan tertentu, dan
kegiatan bakti kepada masyarakat serta yang mengandung pendidikan
keagamaan.
Bentuk Pesta Penggalang

Pesta penggalang dapat diselenggarakan dalam bentuk :


a. Latihan bersama.
h. Penjelajahan ( wide game).
b. Perkemahan.
i. Kegiatan keagamaan.
c. Demonstrasi kegiatan penggalang.
j. Lomba Tingkat.
d. Pameran hasil karya penggalang.
k. Jambore.
e. Darmawisata, widyawisata, atau karyawisata.
l. Perkemahan Bakti
f. Pesta seni budaya atau api unggun.
Penggalang,disingkat PB.
g. Pesta bahari, pesta dirgantara,pesta pertanian,
pesta bayangkara, pesta olahraga, Dsb.
3. Untuk Golongan Penegak dan Pandega
a). Pertemuan Pramuka unutk golongan Penegak dan untuk golongan
Pandega pada umumnya diselenggarakan bersama-sama, tetapi untuk
beberapa kegiatan tertentu para Pramuka Pandega dapat menyelenggarakan
pertemuan secara sendiri.
b. Pertemuan Pramuka yang diselenggarakan bersama-sama untuk golongan
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

102

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Penegak dan untuk golongan Pandega, terdiri atas :


1) Pertemuan pramuka penegak dan pandega puteri dan putera disingkat
Perppanitera.
2) Pertemuan penegak dan pandega berupa seminar, lokakarya, diskusi, latihan
kepemimpin-an, dan lain-lain.
3) Pesta Karya Penegak dan Pandega, yang disingkat :
a) Takanas, untuk pesta karya tingkat nasional.
b) Takada, untuk pesta karya tingkat daerah.
c) Takacab, untuk pesta karya tingkat cabang.
d) Takatan, untuk pesta karya tingkat kecamatan.
4) Perkemahan Wirakarya, disingkat PW yang pelaksanaannya dititikberatkan di
tingkat daerah dan cabang.
5) Musyawarah Penegak dan Pandega Puteri dan Putera, disingkat Musppanitera.
c. Penyelenggaraan musppanitera diatur dalam petunjuk penyelenggaraan
tersendiri.
d. Pertemuan pramuka yang hanya dihadiri oleh para pramuka pandega adalah
yang berisikan kegiatan yang khusus untuk kepentingan para pramuka pandega
sendiri, misalnya yang ada kaitannya dengan kegiatan kemahasiswaan
(mengadakan penelitian atau penyelidikan, mengadakan kuliah kerja nyata, study
tour, camp staff.
program dan lain-lain), proyek bakti kepada masyarakat dan lain-lain.
Kegiatan dalam Pertemuan Penegak dan Pandega
a. Kegiatan dalam perppanitera merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam
suasana riang gembira, penuh rasa kekeluargan, dan berisi kegiatan rekreatif dan
kreatif, untuk memupuk rasa persaudaraan disamping meningkatkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan.
b. Kegiatan dalam seminar, lokakarya, diskusi dan latihan kepemimpinan
merupakan kegiatan bagi para penegak dan pandega dalam rangka
mengembangkan kepemimpinan dan kewiraswastaan, serta melatih dan
mendewasakan diri sebagai tenaga pembangunan untuk ikut membangun
masyarakat.
c. Kegiatan pesta karya merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengalaman,
pengetahuan, dan kecakapan juga untuk mengadakan demonstrasi dan pameran
karya dibidang kedirgantaraan, kemahiran, kebayangkaraan, ketarunabumian,
kebudayaan, teknologi, kesehatan, dan lain-lain yang dilakukan dalam suasana
riang gembira, penuh rasa kekeluargaan, dan berisi kegiatan rekreatif dan kreatif
untuk memupuk rasa persaudaraan.
d. Kegiatan dalam PW merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengalaman,
pengetahuan dan kecakapan, juga untuk membaktikan diri kepada kepentingan
masyarakat, dengan kegiatan gotong-royong yang dilaksanakan dalam suasana
riang gembira, penuh rasa kekeluargaan, dan berisi kegiatan berisi kegiatan
rekreatif dan kreatif untuk memupuk rasa persaudaraan membaktikan diri kepada
kepentingan masyarakat.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

103

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

e. Penyelenggaraan Perppanitera, pesta karya dan PW untuk tingkat nasional,


pelaksanaannya dijadikan satu acara kegiatan.
Bentuk Kegiatan Dalam Pertemuan Pramuka Untuk Golongan Penegak dan
Pandega Kegiatan dalam pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan
Pandega dapat diselenggarakan dalam bentuk :
a. Latihan berama.
j. Bakti kepada masyarakat.
b. Perkemahan.
k. Kegiatan keagamaan.
c. Demonstrasi.
l. Anjangsana (saling berkunjung).
d. Pameran.
m. Kegiatan satuan karya.
e. Pelombaan.
n. Perppanitera.
f. Ceramah, diskusi, latihan kepemimpinan.
g. Lomba olahraga.
h. Pesta seni budaya.
i. Darmawisata, widyawisata, karyawisata.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

104

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari
keadaan tertentu
Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang
buruk
1. SURVIVAL Versi Pecinta Alam
S
: Sadar dalam keadaan gawat darurat
U
: Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R
: Rasa takut dan putus asa hilangkan
V
: Vitalitas tingkatkan
I
: Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V
: Variasi alam bisa dimanfaatkan
A
: Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L
: Lancar, slaman, slumun, selamat
Jika TERSESAT ???
2. STOP !!!
S
: Stop & seating / berhenti dan duduklah
T
: Thingking / berpikirlah
O
: Observe / amati keadaan sekitar
P
: Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan SURVIVAL
1. Sikap mental
2. Pengetahuan
3. Pengalaman dan latihan
4. Peralatan
5. Kemauan belajar
Bahaya-bahaya dalam SURVIVAL
1. Ketegangan dan panik
2. Matahari / panas
3. Serangan penyakit
4. Kemerosotan mental
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
6. Keletihan amat sangat
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

105

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

3. Bahaya binatang beracun dan berbisa


BIVAC (SHELTER)
Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan Tujuan pembuatan
bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi
diri
kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim .
Macam-Mmacam Bivac (Shelter)
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan

2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan,


flysheet dll

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak


1. Kondisi medan
2. Tempat harus datar / rata / enak buat tidur
3. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
4. jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing
yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
5. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk/serangga juga
tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
6. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir,
lahar,longsor) antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan
garam, buat api unggun dll
7. Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita
bawa
Sumber-sumber Energi dalam SURVIVAL
1. Makanan
2. Air/Minuman
3. Api . dll
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

106

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Makanan
1. Hewan :
- Binatang lunak ( cacing, siput, keong dll )
- Serangga
- Reptil
- Unggas
- Binatang bertulang belakang
2. Tumbuhan
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/
tunas)
Tumbuhan yang tidak mengandung getah
Tumbuhan yang tidak berbulu
Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
Langkah langkah yang diperlukan apabila akan memakan
tumbuhan :
Makan tumbuhan yang sudah dikenal
Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena
dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan
mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya
Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan
dimakan
Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur
adalah jenisnya dari yang beracun.
Air
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa
mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan)
Cara mencari Air
Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan
kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis
atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan
cairan yang berlebihan.
Caranya adalah sbb :
1)
Bernafas melalui hidung secara teratur.
2)
Mengurangi berbicara.
3)
Mengurangi gerak yang berlebihan
4)
Banyak istirahat
5)
Tidak merokok dan minum minuman berakohol
6)
Berteduh di tempat yang rindang
7)
Tidak makan makanan kering ataupun berlendir

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

107

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Air yang langsung dapat diminum :


1)
Tampungan air hujan.
2)
Air dari dalam tanaman.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1)
Air yang tergenang
2)
Air dari sungai
3)
Air dari menggali tanah atau pasir
Beberapa cara untuk mendapatkan air :
1.
Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda,
kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus,
kelapa.
2.
Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan
bersih.
Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam
tempat minum.
3.
Tanah batu
Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan
sehingga terbentuk saluran air.
Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian
galilah.
Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah
lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.
Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air.
Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan
pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses
kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali
pengikat.
Cara Penyulingan :
Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang
mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan
tali atau benda apa saj. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya
proses penguapan air minum.
Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau.
Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam
dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa
agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi
seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan
baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan
air.

Api
Api diperlukan sebagai pemberi kehangatan, memasak makanan,
penerangan, tanda permintaan pertolongan, meningkatkan
kondisi psikis, dll Unsur pembuat api :
1. PenyalaKayu kecil, serbuk kayu, ranting pinus,kulit palmae, dll
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

108

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

2. PembakarKayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang


yang kering, dllPenyala api darurat1. Berbagai benda yang
mengandung lensa. contoh : kamera, teropong, dll2. Gesekan
kayu dengan kayu. biasanya menggunakan bambu
3. menggunakan busur dan gurdi
PerlindunganBiasanya disebut bivak/tempat perlindungan
sementara. akan tetapi harus memenuhi syarat melindungi diri
dari hujan, dingin, panas, serangga, dan binatang lain.Syarat
mendirikan bivak antara lain :
Syarat KesehatanAda sumber air untuk makan dan minum
pada jarak yang dekat, mudah mengalirkan air yang kotor,
tanah mudah menyerap air/cepat kering, Tanah tidak
berbau atau beruap, contoh
Tiba-tiba pada suatu saat anda berada pada lokasi yang
terisolir jauh dari peradaban. Oleh karena itu, maka
dituntut suatu usaha untuk mempertahankan hidup
dengan memanfaatkan keadaan yang ada disekitar.

CARA MEMBUAT API TANPA KOREK


1. Persiapan
Sediakan dahulu penyala yang kering betul sebelum kita
memulai membuat api tanpa korek, setelah disiapkan lindungilah
penyala ini dari angin dan kelembaban. Penyala yang baik sekali
adalah kawut. Carilah kain, tali, pucuk palem yang mati, kulit
kayu yang dicabik halus-halus, bubuk kayu kering, sarang
burung, bahan bahan berambut dari tumbuhan bubuk kayu yang
dibuat oleh serangga yang biasanya dijumpai dibawah batang
yang mati.
2. Matahari dan gelas
Lensa kamera, lensa cembung dari teopong atau lensa teleskop
atau lensa senter dapat dipakai untuk menyatukan cahaya
matahari pada penyala kita.
3. Batu api dan baja
Bila mungkin inilah yang tebaik untuk menyalakan penyala bila
kita tidak mempunyai korek api. Dekatkan penyala pada batu
api, goreskan bajanya sehingga keluar percikan api yang
mendekati penyala api, kibas-kibaslah atau tiup bila penyala
telah terbakar.
4. Gesekan kayu
Karena dengan jalan gesekan kayu adalah cara yang paling
sukar, pakailah cara ini apabila tidak ada cara lain.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

109

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

a. Busur dan gundi, buatlah busur yang kuat dengan


mengunakan tali sepatu atau tali yang lain. Gurdikan kayu yang
keras pada kayu yang lain sehingga keluar asap dan sediakan
penyala agar mudah tebakar.
b. Tali api, pakailah seutas rotan yang kering kira-kira 2,5 cm
dan kayu kering, belah dan ganjal kayu itu dengan batu, letakan
ditanah,t aruhlah belahan itu pada penyala dan mulailah menarik
rotan tersebut pula bolak-balik pada penyala sampai timbul asap.
c. Gesekan kayu atau bambu satu sama lain sehingga panas
sekali dan timbul api. Cara ini paling sering digunakan.
d. Bubuk mesiu, tempatkan serbuk mesiu pada kayu yang telah
dipukul-pukul dan mulailah mengoreskan dua buah batu hingga
timbul percikan api, api tersebut dapat menyalakan bubuk mesiu
4.

Klasifikasi air dalam SURVIVAL


1. Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau,
hujan,
sungai
2. Tumbuhan yang mengandung air, tidak beracun .
3. Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air
tergenang, air lumpur
4. Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air
belerang,
air rawa
5. Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air
Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor :
1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan
diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan
air liur, menghisap ujung kerah baju
2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang
ada
3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat
berbahaya
4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah
5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan
kehausan
KESIMPULAN

SURVIVAL lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan


pengetahuan dengan tidak mengabaikan penguasaan pengetahuan
Pendakian Suatu Kesungguhan Hati, Dimana Tubuh dan Pikiran Harus
Berjalan Serasi.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

110

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

PENGETAHUAN FLORA DAN FAUNA


1. Definisi
Pengetahuan tentang segala macam jenis tumbuhan dan
hewan baik yang beracun maupun tidak yang dapat
digunakan untuk mempertahankan hidup dalam keadaan
darurat.
2. Flora
Begitu banyak tumbuhan yang ada disekitar tropis (300.000
jenis tumbuhan ) sehinga kita tidak kesulitan menentukan
yang aman untuk dimakan.
Beberapa patokan yang dapat dipakai:
a. Hindari tanaman yang daunnya berbulu
b. Hindari tanaman yang bergetah putih
c. Hindari tanaman yang rasannya aneh(gatal, panas, getir)
d. Hindari tanaman yang warnanya mencolok
e. Makanlah tanaman yang dimakan binatang terutama
monyet
f. Cara mengenal dan merasakan adalah dengan ujung lidah,
apabila ada rasa yang aneh jangan diteruskan atau dengan
menggunakan bahan logam dari stainless (pisau, silet,
dll)ditorehkan, tunggu beberapa waktu apabila ada
perubahan berwarna ungu termasuk beracun.
Jenis tumbuhan yang dapat dimakan:
a. palmae dimakan umbinya
b. rotan dan genang dimakan umbinya
c. umbi-umbian kecuali daunnya yang berwarna biru, kecuali
dalam keadaan terpaksa maka rendamlah dalam air mengalir
selama minimal 24 jam.
d. Tumbuhan melata seperti semanggi, daun kaki kuda,
krokot, dapat langsung dimakan tanpa direbus.
e. Rumput alang-alang dimakan ubinya.
f. Talas dapat dimakan mulai umbinya sampai dengan
daunnya dengan cara direbus berulang-ulang.
g. Perdu, rassa mala, ciplukan, murbai hutan dapat dimakan
buahnya.
h. Pakihaji dimakan umbinya tetapi tidak biji dan daunnya.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

111

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

i. Tumbuhan yang beracun adalah sogotelik, biji dan


batangnya beracun, tapi daunnya untuk obat batuk.
Sedangkan jarak racun ada dibijinya.
2. Fauna
a. Vertebrata, hampir semua hewan bertulang
belakangdapat dimakan kecuali yang berkelenjar bau.
1) Aves, umumnya daging dan telornya dapat dimakan
kecuali yang memakan buah-buahan yang beracun.
2) Reptil, kura-kura, penyu tidak berbahaya untuk dimakan
daging dan telurnya kecuali penyu air tawar jantan yang pada
masa sedang kawin, karena dagingnya beracun.
3) Ular yang dapat dimakan adalah ular yang tidak berbisa,
dengan dimasak terlebih dahulu, contohnya ular sanca. Selain
itu ular yang berbisa pun dapat dimakan asal kita tahu bagian
tubuh yang berbisa, misalnya ular tanah dibuang 1/3 bagian
depan, ular laut (abu-abu kehitaman) buang dari depan.
4) Biawak, kadal, cecak, tokek dimasak dengan
dibuangkepalanya.
5) Ampibi semua dapat dimakan kecuali katak buduk dan
katak pohon kecuali kakinya, tetapi katak ini mempercepat
denyut jantung
6) Ikan, semua ikan dapat dimakan kecuali ikan buntel (ikan
kembung)
7) Cacing, cacing tanah dapat dimakan setelah dibuang isi
perutnya.
b. Invertebrata
1) Insecta: lebah, capung, jangkrik, laron dapat dimakan
dengan direbus atau dibakar.
2) Mulosca: siput, kerang, tripang, remis dapat dimakan tapi
jangan terlalu banyak karena dapat menyebabkan keracunan.
Cara mengenal dan merasakannya
Untuk dapat memahami dan mengenal suatu rasa untuk
dapat dimakan atau tidak ada hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Masak terlebih dahulu sesempurna mungkin
b. Kunyah beberapa waktu jangan ditelan
c. Manfaatkan flora dan fauna yang sudah dikenal dan tidak
berbahaya,jangan mencoba- coba kecuali terpaksa.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

112

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Catatan : survival bukanlah suatu ilmu yang hanya cukup


teori saja tetapi mengenal flora & fauna adaptasi secara
langsung.

YANG HARUS DIINGAT DALAM KEADAAN SURVIVAL


1. Bersikaplah tenang
2. Hemat tenaga
3. Hindari sengatan matahari secara langsung
4. Jangan membuang atau membuka perlengkapan pelindung
badan dengan alasan akan memberatkan didaerah gersang
dan tandus kecuali keadaan memungkinkan.
5. Istirahat ditempat yang teduh dan jangan berbaring karena
dapat menaikkan suhu badan.
6. Ingat selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
7. Jangan merokok
8. Cari makan dan minuman sebelum letih
9. Kreatif jangan malas apalagi apatis.
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
* Obat nyamuk, autan, dll
* Bunga kluwih dibakar
* Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan
sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
* Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
* Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang
digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
* Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
* Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
* Jangan dipijit-pijit
* Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
* Teteskan air tembakau pada lintahnya
* Taburkan garam di atas lintahnya

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

113

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

* Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya


* Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
* Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
* Letakkan cabe merah pada jalan semut
* Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
* Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
* Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
* Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
* Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
* Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan.

JANGAN MENYEPELEKAN SESUATU YANG KELIHATANYA MUDAH


BISA JADI ITU LEBIH SULIT APA YANG DI BAYANGKAN
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

114

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

TUGAS - TUGAS POKOK KOORDINATOR


DEWAN PENGGALANG
A. Tugas Ketua PRATAMA:

Menjunjung tinggi hasil keputusan Dewan Pengalang


Memimpin pasukan penggalang, selama masa baktinya.
Bertindak sebagai pemimpin upacara di tingkat pasukan
Memimpin rapat/pertemuan yang diselenggarakan Dewan
Penggalang.
Penghubung (mediator) antara pasukan dengan Pembina
Penggalang.
Memeriksa dan memberikan petunjuk atas pengelolaan TU/Adm.
Pasukan.
Memupuk disiplin anggota, kerja sama, semangat dan
kerukunan anggota.
Melaksanakan tugas atau perintah dari Pembina Penggalang dan
para pembantunya dengan sedia, cepat dan tepat.
Bermusyawarah dengan para Dewan Penggalang dengan
melaksankan tugas atau perintah yang memerlukan pemikiran
atau keputusan bersama.
Menjaga dan memelihara solidaritas sesama anggota Gugus
Depan.
Mengatur pembagian kerja pengurus Dewan Penggalang.
Menegur dan memberi sangsi anggota pasukan yang tidak
disiplin.
Memberi contoh teladan dalam segala hal.
B. Tugas Ankuset (Andalan Koordinator DP Urusan
Kesekretariatan)
Administrasi dan Pembukuan
Membukukan Susunan Regu Penggalang
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

115

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Mengagendakan rapat/pertemuan Dewan Penggalang sebulan


sekali dan bila mana perlu.
Memegang dan mengelola tata usaha pasukan, seperti Buku
Induk Pasukan, Buku Risalah Rapt, Buku Harian Pasukan, Buku
Agenda Surat, Log Book dan sebagainya.
Mengurus dan mengatur bila Dewan Penggalang mengadakan
rapat/pertemuan
Membahas, berunding dan melaporkan kepada Pratama yang
menyangkut tata usaha/administrasi pasukan.
Menetapkan tradisi/adat kebiasaan pasukan.
C. Administrasi Dewan Penggalang
* Buku Induk Pasukan
* Buku Ekspedisi Surat
* Buku Keuangan/Jurnal
* Buku Agenda Surat Keluar
* Buku Notulen
* Buku Program Latihan Penggalang
* Buku Absensi Rapat/pertemuan * Buku Harian Pasukan
* Buku Dokumentasi Pasukan
* Buku Inventaris
* Buku Agenda Surat Masuk
* Logbook Pasukan
* Buku Program Kegiatan Penggalang
* Buku Evaluasi Kegiatan dan Latihan
* Buku-buku Pusataka, Buku Umum dan Pramuka
C. Tugas Ankukuang (Andalan Koordinator DP Urusan
Keuangan)
Memegang dan mengelola keuangan pasukan Mengumpulkan
Iuran regu/uang kas secara musyawarah.
Memberikan Laporan Keuangan secara berkala kepada Pembina.
Menyimpan uang pasukan, mencatan pemasukan uang,
mencatat pengeluaran uang dan seterusnya.
Membahas, merundingkan dan melaporkan kepada pratama
tentang segala sesuatunya yang menyangkut keuangan
pasukan.
F. Tugas Ankulat (Andalan Koordinator DP Urusan Latihan)
Melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan dan latihan
penggalang.
Merencanakan kegiatan/acara pasukan di luar kegiatan pasukan.
Mengkoordinir Ujian TKU serta TKK
Meningkatkan kedisiplinan, kerja sama dan kerukunan regu serta
sesama anggota
G. Tugas Ankuperkap (Andalan Koordinator DP Urusan
Perlengkapan)

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

116

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Berusaha mengadakan perlengkapan regu-regu dan gugus


depan
Memelihara dan mencatat barang-barang inventaris GUDEP.
Berusaha dalam pengadaan dan penambahan barang-barang
inventaris.
Melakukan Papanisasi di Kantor Pramuka GUDEP Sekolah
H. Tugas Ankuperpus (Andalan Koordinator DP Urusan
Perpustakaan):
Menghimpun dan menginventarisir buku-buku keptamukaan.
Menerbitkan Majalah Dinding Pramuka secara berkala.
Menggiatkan dan mempergilirkan regu-regu dalam mengisi
Mading Pramuka
I . Tugas Ankukedap (Andalan Koordinator DP Urusan Kedai
Pramjuka):

Menyediakan atribut dan perlengkapan anggota Pramuka


Membuka Stand Kedai Pramuka tiap hari latihan.
Melayani pemesanan atribut Regu.
Menagih dan meminimalisir hutang-hutang.
Memberikan laporan keuangan kepada Pembina.

J. Tugas Pinru (Pimpinan Regu):


Memimpin regu, selama masa baktinya.
Memupuk disiplin regu, kerja sama, semangat dan kerukunan regu
Membawa dan menjaga bendera regu agar tidak hilang, rusak, kotor,
terjatuh atau menyentuh tanah
Melaksanakan tugas atau perintah dari Pembina Penggalang dan para
pembantunya dengan sedia, cepat dan tepat
Bermusyawarah dengan para anggotanya dengan melaksankan tugas atau
perintah yang memerlukan pemikiran atau keputusan bersama
Menjaga dan memelihara solidaritas sesama anggota
Mengatur pembagian kerja para anggotanya dalam melaksanakan tugas
atau perintah, kegiatan regu dan pekerjaan regu
Melatih/mengajarkan para anggotanya tentang pengetahuan dan
ketrampilan Pramuka.
K. Tugas Wakil Pemimpin Regu (Wapinru):
Mewakili Pemimpin Regu bila diperlukan atau berhalangan.
Mendukung dan membantu tugas-tugas pemimpin regu dengan penuh
kesungguhan dan rasa tanggung jawab.
Membina diri sebagai panutan dan suri teladan para anggotanya.
L. Tugas Sekretaris Regu (Juru Tulis):
Memegang, mengurus dan mengatur perihal Tata Usaha Regu seperti Buku
Anggota Regu, Buku Hadir, Log Book Regu, Buku Notulen, Buku Harian
Regu, Buku Program Kegiatan, Buku Program Latihan, Buku Tanda
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

117

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pengesahan TKU, Buku Tanda Lulus TKK, Berkas KTA Gerakan Pramuka
dan Berkas Kartu Asuransi dan seterusnya.
Merundingkan danmelaporkan segala sesuatunya tentang Tata Usaha atau
Administrasi Regu kepada Pemimpin Regu.
Mengurus dan mengatur bila Regu mengadakan rapat/ pertemuan
Mengusulkan pengadaan adminsitrasi Regu.
M. Tugas Bendahara Regu (Juru Uang):
Memegang, mengurus dan mengatur perihal keuangan Regu, seperti Buku
Keuangan/Jurnal, Buku Iuran Regu, Buku Tabungan dan lain-lain
Menyimpan uang Regu, uang tabungan, menarik iuran regu serta mencatat
pemasukan uang dan pengeluaran uang
Mengajukan usulan dan merencanakan pembelian barang atau alat-alat
perlengkapan Regu.
Merundingkan dan melaporkan kepada pemimpin Regu yang menyangkut
perlengkapan Regu
N. Tugas Pembantu Umum
Bila diperlukan Pemimpin Regu dapat menunjuk dari salah satu
anggotanya sebagai pembantu umum untuk membantu juru tulis, juru
uang dan juru perlengkapan.
O. Administrasi Regu Penggalang, Tata Usaha Regu meliputi:
*
*
*
*
*
*
*
*

Buku Anggota Regu


Berkas Tanda Pengesahan TKU (SKU
Berkas Tanda Lulus TKK
Buku Iuran Regu / Kas
Buku Hadir
Buku Keuangan / Jurnal
Buku Inventaris
Buku Risalah Rapat / Pertemuan

Penggalang)
* Buku Daftar Hadir Rapat
* Log Book Regu
* Buku Program Kegiatan
* Buku Pogram Latihan
* Buku Tabungan
* KTA Gerakan Pramuka

P. Perlengkapan Regu Penggalang


Pemimpin Regu dapat bermusyawarah dengan para anggotanya dalam
pengadaan perlengkapan regu, mengacu pada segi mendahulukan yang lebih
penting dan dibutuhkan (azas prioritas) serta suci keagungan / manfaat (azas
utilitas). Adapun perlengkapan Regu adalah sebagai berikut:
* Bendera Regu, minimal 1 buah * Lembar Kerja Peta Pita, sebanyak 1 bundel
* Tongkat Regu, minimal 10 buah * Tali katun panjang 10 meter, sebanyak 1 kodi
* Bendera Tongkat (slayer), minimal 10 buah
* Handboard (papan jalan), minimal 1 buah * Gapura + pagar, sebanyak 1 set
* Kotak P3K, obat-obatan
* Kompas, minimal 1 buah
* Kain Mizela, sebanyak 1 kodi
* Lampu Badai, minimal 2 buah
* Papan bidai, sebanyak 1 set
* Tenda Regu, minimal 1 buah
* Tongkat tandu, sebanyak 1 set
* Mading Regu, minimal 1 buah
* Bendera Semaphore, sebanyak 10 pasang * Menara Dinding, sebanyak 1 set
* Bendera Morse, sebanyak 2 buah
* Ransel Regu, sebanyak 10 buah
* Tali Tisue, sebanyak 1 kodi
* Topi lapangan, sebanyak 10 buah
* Tali katun panjang 5 meter, sebanyak 1 kodi
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

118

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

REVSENSI PELANTIKAN DEWAN PENGGALANG


Adik-adikku calon penggalang harapan Bangsa
Kami puji dan kami hargai keberanian dan kesanggupan adik-adik menghadap
untuk dilantik menjadi dewan penggalang
Namun Kakak perlu mengigatkan bahwa :
1. Gerakan Pramuka adalah wadah untuk melatih diri untuk membiasakan belajar
mengendalikan segala yang baik untuk orang lain. Supaya kelak mampu
menjadikan diri adik-adik sebagai manusia yang berjiwa pancasila, berguna bagi
agama, masyarakat, bangsa dan Negara
2. Sikap baik harus kita tanamkan dalam aktifitas kehidupan sehari-hari dengan
berpedoman pada Tri Satya dan Dasa Darma. Tri Satya merupakan janji ikatan
batin diantara kita dan petunjuk jalan serta ketentuan moral kita adalah Dasa
Darma. Dengan Tri Satya dan Dasa Darma itulah yang dapat mempersatukan
cipta, rasa dan karsa serta karya kita dalam barisan Pramuka Penegak yang siap
mendarmabaktikan segala kemampuan guna kemajuan pembangunan Tanah Air
Indonesia
3. Semoga dengan dua lansan itulah adik-adik secara suka dan ikhlas dalam
melaksanakan pengabdian dalam satu barisan persaudaraan Pramja Muda Karana.
Calon Dewan Penggalang : . (sebut nama pasukan)
Apakah kedatangan adik menghadap ini adalah dengan maksud untuk dilantik
menjadi dewan penggalang ?
Calon Dewan Penggalang : (benar)
Pembina : Setelah adik membaca tentang runungan diri dan peri kehidupan, adikadik harus lebih mawas diri.
Sudahkah? adik yakin dan sanggup dengan sepenuh hati untuk menggunakan
waktu dengan sebaik mungkin?
Calon Dewan Penggalang : Sudah
Pembina : Kakak berharap adik dapat menjalankan bakti dengan sepenuh hati
yang dilandasi dengan ikhlas, iman dan taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
patuh kepada orang tua serta giat dalam belajar guna mewujudkan cita-cita.
Sanggupkah adik melaksanakan hal semacam itu?
Calon Dewan Penggalang : Sanggup
Pembina : Ingatlah, bahwa jalan adik menjadi Pramuka Dewan Penggalang masih
panjang, adik adalah anggota Praja Muda Karana yang melandasi diri dengan jiwa
persaudaraan, tolong menolong, rajin belajar, dan peduli terhadap sesama serta
sanggup mewujudkan pengabdian guna kejayaan Ibu Pertiwi.
Bersediakah adik melaksanakan tugas itu?
Calon Dewan Penggalang : Bersedia
Pembina : Tri Satya adalah Kode Kehormatan Gerakan Pramuka yang isinya
adalah
janji yang harus di tepati dengan ikhlas. Bersediakah adik mengucapkan janji
tersebut ?
Calon Dewan Penggalang : Bersedia
Sesuai dengan keyakinan kita serta untuk memulai sesuatu yang baik terlebih
dahulu marilah kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memanjatkan puji
syukur, mohon kekuatan jasmani dan rohani, serta keteguhan iman dan taqwa
untuk bekal berbakti kepada orang tua, masyarakat, bangsa Negara dan agama.
Adik-adikku sebelum mengucapkan janji Tri Satya berdoalah menurut agama adik
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

119

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

sendiri
Berdoa mulai selesai
Pembina : Peganglah ujung bendera merah putih dengan tangan kananmu, dan
letakkan tepat pada
detak jantungmu, dengan sikap ini kakak mohon adik mengucapkan Tri Satya
Pramuka Indonesia bersama Kakak. Tetapi harus diingat bahwa adik sudah tidak
harus menatap hidup ini dari sudut pandang sebagai anak-anak melainkan dari
sudut pandang seorang Pemuda Dewasa.
Demi kehormatanku
Aku berjanji
Akan bersungguh-sunguh
Menjalankan kewajibanku
Terhadap Tuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dan mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup
Dan ikut serta membangun masyarakat
Menepati Dasa Darma
Kami semua percaya kepada adik semuanya, bahwa adik akan senantiasa
berusaha untuk menepati janji yang telah adik ucapkan
Ingatlah bahwa adik mengucapkan janji Tri Satya dengan meletakkan Sang Merah
putih tepat diatas detak jantung, dengan maksud bahwa adik harus bersyukur
atas jantung yang masih dapat berdetak, untuk itu adik harus bersungguhsungguh dan berusaha dengan sepenuh hati untuk menjalankan janji yang telah
adik ucapkan. Atas nama andalan . ( Nama sekolaha ) saya lantik adik menjadi
Pramuka Dewan Penggalang dan saya terima adik sebagai anggota Pramuka
Dewan Penggalang kami.
(Pembina mengambil tanda Dewan Penggalang)
Kenakan sendiri tanda Dewan penggalang ini sebagai kiasan bahwa adik
dengan suka dan rela untuk meletakkan sendiri kewajiban Pramuka Indonesia
diatas pundakmu (tanda selesai dipasang)
Sekarang adik berhak mengenakan tanda Pramuka Dewan penggalang, tetapi
pakailah dengan rasa kehormatan serta berusahalah supaya adik senantiasa tetap
berharkat dan bermartabat yang setara dengan tanggung jawab pemakai tanda
Dewan Penggalang.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

120

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

MORSE
Morse di temukan oleh samoel morse pada tahun 1823 di
amerika.morse sebenarnya nama orang bangsa amerika yang
menemukan sebuah cara untuk menyampaikan sesuatu guna
menyampaikan sebuah berita peperangan sejak jaman penjajahan.
Dalam kompersi internasional semboyan morse di terima oleh seluruh
duniadari semboyan morse juga dapat di harapkan untuk melatih para
pramuka menjadi cerdas ,tajam indra pendengaran/ alat
penelitihan.Nama asli samoel morse = samoel finley
CONTOH RUMAH MORSE

Huruf berlawanan

A= .B=-...
D=-..
F =..-.
G=--.
Q=--.-

N=-.
V=...U=..L =.- ..
W=.-Y=-.--

Huruf
tidak
berjalan
C=-.-.
J=.--Z=--..

Jepitan
Titik oleh
garis
K=-.X=-..-

P=.--.
R=.-.

TITIK
E= .
I= . .
S= . . .
H= . . . .

SETRIP
T= M= - O= - - CH= - - - -

A) .

K)

- .

U)

..-

B) - . . .

L)

.-..

V)

...-

C) - . - .

M)

--

W)

.--

D) - . .

N)

-.

X)

-..-

E) .

O)

---

Y)

-.--

F) . . - .

P)

.--.

Z)

--..

G) - - .

Q)

--.-

H) . . . .

R)

.-.

I) . .

S)

...

J) . - - -

T)

JANGAN PULANG SEBELUM


KITA MERAIH PRESTASI,
KEBERHASILAN BERAWAL
DARI KEGAGALAN

Samuel Finley Breese Morse


Lahir 27 April 1791, Charlestown
wafat 2 April 1872,New York

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

jepitan
Garis oleh
titik

121

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

SEMAPORE
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita

dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau


dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi
bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah
bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui
bendera semaphore ini. menggunakan dua bendera, yang masing-masing
bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm yang diikat pada tongkat
bendera sepajang 50 - 55 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan
penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna.
Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam.

namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning,


dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera.
semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus
dimiliki dalam kegiatan pramuka. Claude Chappe ( lahir pada tanggal
25 Desember 1763 dan meninggal pada tanggal 23 Januari 1805) ia
lahir di brulon, Sarthe prancis. adalah seorang penemu Perancis yang
pada tahun 1792 menunjukkan praktis sistem semaphore yang
akhirnya membentang seluruh Perancis . Ini adalah sistem
telekomunikasi praktis pertama pada zaman industri, membuat
Chappe sang maestro telekomunikasi pertama dengan "internet
mekanis." Berikut ini merupakan contoh gambar:

A=01 E=05 I=13

M=16 P=24 S=27 V=47

Y=36

B=02 F=06 J=46

N=17 Q=25 T=34 W=56 Z=67

C=03 G=07 K= 14

O=23 R=26 U=35 X=57

D=04 H=12 L=15


Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

122

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Macam-Macam Sandi
Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya
adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata
persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi
sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi,
atau seni tentang tulisan rahasia. Berikut ini merupakan sandi-sandi antara lain :

1. SANDI ABJAD:
Sandi Abjad adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah
belakang/terbalik.
Contoh:
Kunci = A-Z

A
Z

B
Y

C
X

D
W

E
V

F
U

G
T

H
S

I
R

J
Q

K
P

L
O

M
N

CONTOH : KIZNFPZ RMWLMVHRZ


ARTINYA : PRAMUKA INDONESIA
2. Sandi Angka:

Sandi Angka adalah Sandi yang memakai kode angka. Seperti terlihat
gambar di bawah ini:

A
1

B
2

C
3

D
4

E
5

F
6

G
7

H
8

I
9

J
10

K
11

L
12

M
13

Z
26

Y
25

X
24

W
23

V
22

U
21

T
20

S
19

R
18

Q
17

P
16

O
15

N
14

CONTOH : 3.0.18.0 3.0.17.12.0 15.17.0.12.20.10.0.


ARTINYA : D A S A D A R M A P R A M U K A.
3. Sandi Balik :
Sandi ini memakai kunci Sbb :
A=H

D=K

G=N

O=U

T=Z

Atau dengan susunan Sbb :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

123

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Contoh : HATI - HATI DI JALAN BANYAK RANJAU


Jawab : AHZB AHZB KBCHEHG IHGSHD XHGCHO

4. Sandi Ular

Sandi Ini tampa kunci , tetapi kelompok kelompok huruf yang jumlahnya sama
sudah merupakan kunci. Tinggal menyusun kebawah dari kiri ke kanan berturut
turut, lalu di baca berbelok belok.
Contoh : KUMPULKAN BAHAN OBAT-OBATAN TRADISIONAL
H
K
N
T

I
U
A
R

J Y H G F
D C
M P U L K A N
T A B O T
A N
A D I
S I O
N

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

124

V B
B A
O B
A L

N
H
A
X

H
K
D
C

H
L
O
Z

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

5. Sandi kotak I

Contoh : jambu

6. Sandi kotak II

Contoh : Kancil
7. Sandi AND
Yaitu sandi yang di tengah-tengah hurufnya di tambahi/ di kasih huruf AND.
Contoh :
1. Saya = sANDa yANDa
2. Janda = jANDa nAND dANDa
8. Sandi arab
Adalah sandi yang cara bacanya / menulisnya di mulai dari belakang.
Contoh :1. Pramuka = akumarp
2. Rakit = tikar
9. Sandi cina
Rumus :

3. Duda = adud
4. balik= kilab
contoh ; klapa

1 =
5 =
10 =

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

I
J

125

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

10.

Sandi cardinal
K
A
S
I
H

T
a
f
k
p
u

E
b
g
l
q
v

R
C
H
M
R
W

I
D
I
N
S
X

M
E
J
O
t
y

A
Z

Contoh :
1. ramu = I-R / K- T / S-R/ H-T
2. Rakit = I-R/ K-T/ S-T/ A-I/ I-M
11. SANDI KODE ETIK
Sandi etika bisa di sebut juga sandi angka 2 karena rumusnya banyak
menggunakan angka - angka.
Rumus :

Contoh:

- < 2 3 c2 X 2

= PRAMUKA

12.

SANDI MARENGOS
Sandi Marengos Adalah Sandi yang selain huruf yang ada di rumus di
pakai huruf asli.

Contoh : P547I 25236CI67


Tahu apa artinya? Artinya adalah
Jawabanya = PERGI MEMANCING

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

126

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

I.

PENDAHULUAN
Api unggun merupkan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka
khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai
tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan
diri dari gangguan binatang buas
Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api unggun dilaksanakan sebagai
acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.
Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah untuk mendidik dan
menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara
berpentas.
II
MATERI POKOK
1. Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya :
Mempererat persaudaraan.
Memupuk kerjasama ( Gotong Royong )
Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
Mengembangkan bakat dan kreativitas
Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
2. Tata cara pelaksanaan api unggun
Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di medan terbuka, berupa
lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaanya rata.
Bila api unggu dilaksanakan dilapangan berumpu yang tumbuh dengan
baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya
dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api
unggun selesai.
Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti
semula, tidak terlihat bekasnya.
Tidak merusak lingkungan.
3. Api unggun dapat diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega.
Pramuka tidak diperkenan
mengadakan kegiatan api unggun, karena :
Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat rawab bagi kesehatan anak
usia Siaga.
Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat
menghawatirkan bila mengikuti kegiatan api unggun.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

127

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada
siang hari dalam bentuk pesta siaga, panggung gembira, lagu dan
sebagainya.
4. Macam-macam bentuk api unggun
Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api unggun : Berbentuk Segi Tiga
dan berbentuk Segi Empat
Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu
lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang
mudah terbakar
Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar di tengah-tengah. Di tempat
pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar,
Pagoda Roboh di buat bilamana bentuk dan panjang kayu tidak sama.
Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang
diletakan berjajar seperti kursi.
5. Acara Api Unggun
Pada acara api unggun peserta menciptakan suasana kegembiraan dengan
jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan,
sandiwara, fragmen, dll
Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana
yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya api unggun serta
melakukan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai.
Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut
menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.
" api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspekaspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun
dinyatakan sebagai alat pendidikan.

API UNGGUN SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN

Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah


melupakan api unggun sebagai penghangat badan dan pengusir
binatang buas. Disamping itu api unggun juga berguna sebagai media
pertemuan untuk musyawarah, menghakimi pelanggaran, bergembira,
pesta dan Pembinaan.
Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh
kembangkan dalam kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan.
Bahan yang diperlukan dalam api unggun ialah kayu.
Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan
dialam terbuka khususnya pada malam hari. Api unggun sebagai
kegiatan dialam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan
pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika dikatakan bahwa api
unggun merupakan suatu alat pendidikan.
Api unggun bukan sebagai alat penyembahan atau untuk disembah.
pandangan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam
dasa dharma pramuka kesatu yakni "Takwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa". Nilai pada dasa dharma pertama jelas menggambarkan bahwa
api unggun bukan sebagai alat untuk disembah oleh pramuka. namun,
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

128

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

didalamnya terdapat berbagai macam nilai-nilai yang ditanamkan.


menilikmetode pengajaran pramuka yang salah satu isinya
menggambarkan bahwa kegiatan kepramukaan dilakukan dialam
bebas.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam api unggun.
Tempat api, unggun berbentuk lingkarangan besar, api terletak
ditengah
Biadanya diadakan atraksi-atraksi pendek dan tegas dengan alat
seadanya
Tidak diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, bilamana ada regu
yang sedang mempertujukan atrasi-atarksi.
Api unggun bukan tempat tontonan, tetapi semua harus ikut bergantiganti mengisi acara.
Api unggun dapat diikuti oleh pramuka penggalang, penegak dan
pandega. Pramuka siaga tidak diperkenankan mengadakan kegiatan
Api unggun, karena :
Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak
usia siaga
Anak usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat
menghawatirkan bila mngikuti Api unggun.
Kegiatan pengganti api unggun untuk siaga dapat dilaksanakan pada
siang hari dalam bentuk peseta siaga, panggung gembira, gerak, lagu
dan sebagainya
Nilai pendidikan dari api unggun diantaranya :
Mempererat persaudaraan
Memupuk kerja sama (gotong royong)
Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
Membuat suasana gembira dan kebebasan
Mengembangkan bakat dan kreatifitas
Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
nilai-nilai diatas jelas sangat besar manfaatnya. Teraplikasikan dalam
kegiatan api unggun dari mulai persiapan pembuatan api unggun
hingga ke pertunjukan-pertunjukan yang ditampilkan setelah api
unggun.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

129

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

BENTUK-BENTUK API UNGGUN


1.

Bentuk Piramida Segitiga

Bentuk yang pertama adalah bentuk


piramida segitiga, cara penyusunannya sebagai berikut :
Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiganya semakin
kecil, sehingga ditengah tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga
tersebut ditaruh bahan yang mudah terbakar, misalnya jerami, sekam
yang sudah disiram minyak tanah dan sebagainya. Rongga inilah yang
nantinya akan dijadikan sebagai sumber api yang pertama (baca :
untuk dinyalakan). Model ini biasanya dibutuhkan awat kecil (Bendrat)
untuk menjaga agar tumpukan kayu tidak roboh.
2. Bentuk Piramida Bujur Sangkar

Bentuk yang kedua adalah Piramida


bujur sangkar. Pada dasarnya membuat piramida bujur sangkar
caranya sama dengan bentuk piramida segitiga, yang
membedakkan terletak pada bentuk bentuk penyusunannya berupa
bujur sangkar. Perlu diingat. bahwa model penyusunan piramida
adalah model yang semakin keatas semakin runcing (mengerucut).
Model bujur sangkar dalam penataan kayu umumnya di tidurkan.
tidak disusun keatas. (lihat gambar biar lebih selas, tentang
susunan kayunya)

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

130

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

3. Bentuk Pagoda Tegak

Bentuk
pagoda
tegak
memungkinkan
percampuran kayu basah dan kayu kering, sebab, dibentuk ini
modelnya kayu basah dan kering ditata tegak, pertama-tama
pembaca membuat gawang terlebih dahulu sebagai tempat
penyandar kayu dari bahan yang tidak mudah terbakar. lalu kayu
disandarkan pada gawang, misalnya kayu/bambu basah. Dalam
rongga antar kayu ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar.
4. Bentuk Pagoda Roboh

Bentuk pagoda roboh adalah bentuk


yang paling sederhana yang mungkin saja sering pembaca
praktikkan ketika membakar kayu, tetapi tidak menyadari
bahwa bentuk tersebut adalah bentuk pagoda roboh. Cara
membuatnya :
kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-ujungnya bertemu di tengah
sehingga pangkalnya diluar membentuk lingkaran. Agar ujungnya
cepat terbakar, ditempat pertemuan tersebut dapat dibuat lubang dan
diberi bahan bakar yang mudah terbakar.
5.

Bentuk Kursi

Bentuk Kursi adalah bentuk api unggun


yang mungkin saja pembaca jarang temui, sebab bentuk ini
biasanya digunakan apabila angin bertiup kencang dari satu
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

131

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

arah. Langkah membuatnya pun tidak terlalu sulit ataupun


rumit, namun, sedikit memperlukan kesabaran. Caranya:
Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke
belakang. Setelah tiang pemancang api unggun sudah di buat.
langkah selanjutnya adalah menyusun kayu-kayu hingga membentuk
kursi
MANFAAT API UNGGUN
Api unggun mengandung makna dan pesan moral yang luas. Acara
ini memiliki aura sakral, wibawa, dan penuh rasa khidmat terkait acara
pelantikan anggota baru pramuka. Kegiatan api unggun pun menjadi
momen yang menyenangkan ditunggu para anggota pramuka. Sesuai
tradisi, api unggun sebagai mata acara penutup kegiatan perkemahan
menampilkan berbagai suguhan hiburan bersifat atraktif, kreatif dan
rekreatif. Semua dengan membentuk lingkaran bisa dengan santai
melepas lelah setelah mengikuti serangkaian materi.
Acara ini dikemas sebagai ajang kreasi siswa menampilkan atraksi
ketangkasan, pentas seni, dan aneka kreasi lainnya. Setiap regu yang
tampil berusaha memuaskan penonton dengan suguhan atraksi
memikat. Sebaliknya apresiasi diberikan peserta dengan sambungan
hangat disertai aplaus tepuk tangan. Tentu saja bagi yang tampil,
mampu memberi spirit, kebanggaan, dan rasa percaya diri. Acara api
unggun pun dapat dijadikan arena memperluas persaudaraan dan
memperkokoh tali persahabatan sehingga mengeliminasi perilaku
kekerasan seperti perkelahian dan tawuran antarsiswa.
Esensi acara api unggun dalam kegiatan kepramukaan bukanlah
sekedar acara begadang atau hura-hura layaknya acara camping ala
remaja sekarang. Di bawah kendali instruktur atau pembina pramuka,
acara api unggun senantiasa mengedepankan norma dan etika.
Bbeberapa pedoman pelaksanaan api unggun mengharuskan semua
yang terlibat (1) menjaga ketertiban dan sopan santun; (2)
menghindari ucapan kotor dan negatif; (3) tidak merusak lingkungan;
(4) menciptakan kesan terbaik bagi peserta; (5) jangan lupa
mematikan api dan membersihkan sampah di sekitar lokasi.
Dalam memilih lokasi kegiatan api unggun direkomendasikan
dilaksanakan di tanah lapang (rata) bernuansa alam terbuka jauh dari
pemukiman penduduk, dan sangat baik dilakukan di malam cerah
dengan langit berbintang. Api unggun pun dirasakan manfaatnya
langsung oleh peserta, seperti menghangatkan badan, menerangi
kegelapan, dan dapat mengusir binatang buas.
Secara fisik, api unggun hanyalah sejumlah ranting disusun
berunggun-unggun (bertumpuk) kemudian dibakar. Bentuknya bisa
menyerupai piramida, segitiga, bujur sangkar atau pagoda tegak.
Penataan ruang sedemikian rupa, maksudnya untuk memberi ruang
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

132

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

bagi udara (Oksigen) agar kayu dapat terbakar sempurna. Setiap regu
secara rawe-rawe lantas, malang-malang putung (bergotong royong)
mengumpulkan ranting-ranting dan potongan kayu kering sebagai
bahan baku membuat api unggun.
Kondisi realitas sekarang, di mana guru banyak disibukkan oleh
kegiatan kurikuler dalam proses kegiatan belajar-mengajar sehingga
kegiatan kepramukaan lebih banyak ditangani kakak-kakak (senior)
dan Ambalan/Racana di wilayah sekitarnya. Padahal, segala perhatian
tersebut bukan cuma tugas guru selaku pembina pramuka, guru lain
pun diharapkan turut memberi dukungan dengan sesekali
mendampingi kegiatan siswa seperti pada saat kegiatan api unggun
ini.
Banyak manfaat didapat, bukan saja acara nostalgia dan romantisme
terhadap kegiatan serupa tempo dulu, namun diharapkan melahirkan
daya juang lebih fresh seperti ditunjukkan oleh nyala lidah api unggun
berkobar-kobar. Begitu sarat makna dan pesan moral terkandung
dalam acara api unggun tersebut. Begitu pun keheningan malam,
beningnya bulir-bulir embun dan kerlap kerlip bintang di langit terbuka
dibungkus kehangatan api unggun dapat menjadi sumber inspirasi
sekaligus penyegaran dari monotonitas, kesumpekan dan kepenatan
sehari-hari.

Jangan jadikan kegagalan


sebagai alasan untuk menyerah.
Karena akan selalu ada cara,
akan selalu ada jalan jika kamu
mau berusaha

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

133

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

BERKEMAH
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan.
Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari
ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk
menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan
menginap di lokasiperkemahan, dengan menggunakan tenda, di
bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda)
adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya
hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan
sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan
kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada
awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan
rekreasi luar ruangan lainnya, seperti
mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.

TUJUAN PERKEMAHAN
1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara
unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya,
menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung
jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan
alam.
2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang
dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam
dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan
dalam kesederhanaan.
3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.

MACAM PERKEMAHAN

Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:


Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
1. Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam
Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
2. Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
3. Perkemahan lebih dari tiga hari
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

134

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:


1. Perkemahan Menetap
2. Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan
Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
4. Kemah Rekreasi
5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore
Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore
Cabang (tingkat Kwartir
Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore
Daerah (tingkatKwartir Daerah / Provinsi, Jambore
Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
6. Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
1. Perkemahan satu regu/sangga
2. Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
3. Perkemahan tingkat
Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.

Lain-lain
Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat
pohon pelindung
2. Dekat dengan sumber air
3. Terjamin keamanannya
4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan
raya
5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos
kesehatan
6. Memiliki pemandangan menarik
Beberapa bumi perkemahan atau Bumi Perkemahan dan Graha Wisata
Pramuka atau Buperta resmi sudah banyak tersedia seperti Bumi
Perkemahan Cibubur, Bumi Perkemahan Cibodas, Bumi Perkemahan
Ragunan dll.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERKEMAH

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ketika kita sedang


berkemah (management trainmen ketika berkemah). Berikut ini adalah

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

135

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

sasalah satu contoh dari hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika
berkemah.
a. Memilih tempat yang baik :
1. Mempunyai pemandangan yang bagus.
2. Cukup banyak air untuk mandi, keperluan dapur dan minung.
3. Tidak terlalu jauh dari desa/kampung, pasar, tanah lapangan
dan jalan besar.
4. Ada tempat yang teduh untuk memasak dan menyimpan banyak
bahan bakar/kayu (biasanya digunakan untuk persiapan api
unggun).
5. Tempat itu harus aman dan tenang, tidak ada binatang buas.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkemah :
1. Kondisi badan yang baik.
2. Surat ijin dari orang tua.
3. Surat keterangan perjalanan ( dari Gudep/Kwarcab ).
4. Menjaga kode kehormatan Gerakan Pramuka.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu tiba di
perkemahan :
1. Lapor kepada pejabat/kepala kampung terdekat.
2. Bekerja menurut tugasbnya masing-masing (mendirikan
tenda,masak dll).
3. Berkenalan dengan penduduk sekitar perkemahan (beramah
tamah), mengetahui adat istiadat setempat.
4. Selalu berpegang teguh pada : disiplin, kerapian, sopan santun.
d. Selama berada di perkemahan :
1. Melaksanakan acara yang telah disusun sebelumnya, biasanya
dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang dilombakan
2. Kerja bakti atau bakti sosial.
3. Wide game (mencari jejak)
4. Api unggun.
e. Hal-hal yang penting lainnya :
1. Dalam keadaan musim hujan tenda harus rangkap dua.
2. Galilah aliran air di sekeliling tenda.
3. Tiap pagi tenda harus dibuka, supaya udara masuk ke dalam
tenda.
4. Jangan berkemah di hutan yang tidak ada sinar matahari karena
lembab.
5. Perhatikan keadaan : cuaca, arah angin, pohon yang lapuk,
tebing dan bahaya banjir.
6. Peliharalah kesehatan, kebersihan dan makanan.
7. Tenda harus dipasang menurut arah angin. Jadi angin harus
bertiup dari arah belakang tenda.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

136

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

8. Tenda dipasang di tempat yang agak miring letaknya, supaya


kalau hujan air dapat mengalir.
9. Membungkus seluruh barang yang ada di tas dengan kantong
plastik, dan mengumpulkan barang-barang yang kecil menjadi
satu (misal : obat, permen, dll)
f. Waktu meninggalkan tempat berkemah :
1. Lapor kepada pejabat/kepala kampung terdekat
2. Memeriksa alat-alat yang sudah dikumpulkan, disesuaikan
dengan catatan sebelumnya. (biasanya pasak-pasak tenda
banyak yang hilang ketika kegiatan perkemahan selesai)
3. Bersihkan tempat berkemah sehingga tidak meninggalkan bekas.
(pengaplikasian dari kode moral gerakan pramuka, tentang cinta
alam dan kasih sayang)

PERLENGKAPAN BERKEMAH

Ketika anda hendak berkemah apa saja yang ingin anda


bawa??
Saya yakin bagi anda yang jarang berkemah pasti akan
memikirkan banyak hal yang akan dibawa, bukannya melarang banyak
hal yang dibawa tetapi, demi keefektifitasan ruang tenda hendaknya
kita bawa barang yang wajar-wajar saja.
Berikut ini adalah perlengkapan berkemah yang dapat dijadikan
referensi buat anda. Perlengkapan Berkemah
a. Perlengkapan untuk regu :
1. Tenda, tali, tikar, tongkat, patok, lampu badai, gergajih, linggis.
2. Tas, obat-obatan, kompas, baterai ( lilin, korek api ).
3. Perkakas masak, kompor, kayu bakar, panci, wajan, ember,
pisau.
b. Perlengkapan tiap anggota regu :
1. Pakaiaan seragam Pramuka.
2. Pakaian pribadi secukupnya, sepatu, perlengkapan mandi,
perlengkapan sholat, kaos kaki, jas hujan (payung), selimut
(jaket).
3. Perlengkapan makan, obat pribadi, buku catatan.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

137

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

7 MANFAAT IKUT KEGIATAN


PRAMUKA DI SEKOLAH
Pramuka adalah ekstrakurikuler yang buat kamu capek dan harus buat
kamu hidup apa adanya. Tapi, sadar atau tidak sadar, Pramuka
mempunyai manfaat khusus buat kamu Berikut beberapa manfaat ikut
Pramuka:

1. Kemandirian

Pernah ikut kemah? Pastinya kalau ekstrakurikuler Pramuka akan


mengadakan yang namanya kemah. Kemah ini bukan seperti yang
biasa kita lakukan saat liburan. Kalian harus mandiri.
Memanfaatkan segala sesuatu yang ada dan tidak boleh hidup
ketergantungan seperti di rumah. Harus bisa hidup apa
adanya tanpa bantuan teknologi. Tidak ada laptop, tidak ada
ponsel, bahkan beberapa kemah melarang penggunaan listrik
meskipun itu haya sebatas lampu. Kalian harus bisa masak sendiri
untuk makan, mencuci piring dan baju sendiri. Tidak ada yang instan.

2. Gotong Royong dan Kebersamaan


Pada saat kemah, pastinya kita tidak hanya sendirian. Pasti
dalam satu tenda diisi oleh begitu banyak orang. Kalian tentunya
harus saling membantu untuk bertahan hidup saat kemah kini.
Misalnya seperti dari awal kemah. Kita memasang tenda bersama. Kita
juga harus berbagi tempat tidur bersama. Kita juga harus saling
membantu misalnya dalam mencuci piring. Atau bahkan misalnya ada
teman kita yang sakit, kita harus merawatnya.

3. Menekan Keegoisan
Dengan hidup bersama-sama dalam satu tenda, kita tidak bisa
egois. Kita harus menghormati dan hidup bersama-sama dengan baik.
Harus berbagi dan menolong satu sama lain.

4. Kedisiplinan
Di dalam Pramuka juga, kita pasti mendengar yang namanya apel.
Apel di sini bukan jenis buah. Apel di sini merupakan sebutan untuk
upacara dalam Pramuka. Kita harus mengikuti apel dengan khidmat
tanpa mengeluh.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

138

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

5. Kecintaan Terhadap Alam


Kita hidup mandiri. Kita akan dituntut untuk dapat menghargai
alam. Dalam Pramuka, kita lebih sering melakukannya di luar
lapangan. Kita juga dituntut untuk menjaga alam sehingga
menumbuhkan rasa cinta kepada alam.

6. Bertahan Hidup di Saat Genting


Kita belajar begitu banyak sandi. Kita juga belajar kode-kode lain
dalam Pramuka, serta kita juga akan diajari berbagai simpul. Hal itu
ditujukan untuk kita bertahan hidup dalam keadaan genting.

7. Cinta Kepada YME


Sebelum melakukan kegiatan, kita diharuskan berdoa. Saat apel
dan mengakhiri apel juga kita akan diwajibkan berdoa.

pramuka sejati
tak pernah ingkar janji
slalu sehati, slalu berani
menjadi diri sendiri

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

139

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

MENAKSIR
Menaksir berat merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan).
Selain menaksir berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada
kegiatan menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir
suhu, dan lain-lain.
Menaksir mempunyai arti menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah,
ukuran, berat, dan sebagainya) dengan kira-kira. Sedangkan yang dimaksud
berat di sini adalah bobot atau dalam bahasa fisika dikenal sebagai massa.
Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas mengira-kira bobot atau
massa sebuah benda.

Menaksir Tinggi

Tehnik Menaksir Tinggi


Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacammacam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran
tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1.
Metode Setigiga
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat+
Rumus perhitungan

X = C (A+B)
B

Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :


Rumus :

X=A
Keterangan :
X = Tinggi

ditaksir

A = Jarak dengan

pengamat

2. Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan
memungkinkan.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

yang

140

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang

ditaksir

A= Bayangan

tongkat
yang ditaksir
Rumus :

B= Bayangan tinggi
B= D
A

xA

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Selain menaksir tinggi pohon, ada juga menaksir tinggi objek


yang lain dengan tata cara penaksiran yang berbeda juga. Sebagai
contoh yaitu langkah-langkah menaksir tinggi tiang listrik yaitu (a)
sediakan tongkat dan ukur panjangnya, misal panjang tongkat kita
beri nama AB dengan panjang 160cm, (b) lalu kita tegakkan tongkat
AB pada tempat yang terdapat sinar mataharinya sehingga tongkat
tersebut membentuk bayang-bayang, anggap saja bayang-bayang
tongkat tersebut adalah 20cm, (c) jadi perbandingannya yaitu 20:160
= 1:8, (d) setelah kita mendapatkan perbandingan antara panjang
tongkat dan panjang bayang-bayang tongkat, langkah selanjutnya kita
ukur panjang bayang-bayang tiang listrik yang akan kita taksir
tingginya, misalnya didapat panjang bayang-bayang tiang listrik
120cm, (e) jadi panjang tiang listrik ditaksir dari panjang bayangbayang tiang listrik dikalikan dengan hasil perbandingan antara
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

141

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

panjang tongkat dengan panjang bayang-bayang tongkat, jadi didapat


yaitu 120X8 = 960cm = 9,6 meter.
CARA MENAKSIR BERAT
Terdapat beberapa metode atau teknik dalam menaksir berat. Cara
pertama adalah dengan mengangkatnya secara langsung. Dengan
cara ini diperlukan ketelitian dan latihan secara terus menerus
sehingga mampu menaksir berat sebuah benda yang dipegang atau
diangkat secara langsung.
Untuk berlatih melakukan teknik menaksir ini angkatlah dengan
tangan kanan benda yang telah diketahui beratnya, semisal batu
seberat 1 kg. Lalu pada tangan sebelah kiri angkat pula benda lain
yang beratnya sama. Setelah itu gantilah salah satu benda dengan
benda lain yang berbeda beratnya. Lakukan berulang kali sehingga
kita terbiasa mengangkat dan mampu membedakan benda dengan
berat-berat yang berbeda.
Teknik ini memang kurang efektif dan cenderung memiliki resiko
kesalahan yang besar. Namun dalam situasi terpaksa dan
membutuhkan kecepatan, teknik ini bisa dicoba.
Teknik menaksir berat yang kedua adalah dengan membandingkan
berat benda dengan menggunakan timbangan sederhana. Timbangan
ini bisa kita buat sendiri dengan menggunakan peralatan yang tersedia
di sekitar kita.
Cara melakukan penaksiran beratnya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan benda yang telah kita ketahui beratnya, semisal
minuman dalam botol, buku, dll. Benda ini seumpama
diibaratkan B1 dengan berat 1 kg
2. Siapkan benda yang akan ditaksir beratnya. Benda ini
seumpama kita namai B2.
3. Buatlah timbangan seperti pada gambar di bawah.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

142

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

4. Tentukan jarak antara B1 dengan pusat tumpuan timbangan


(dalam gambar dinamai J1). Semisal 10 cm.
5. Latakkan benda yang ditaksir (B2) diseberang B1. Atur (maju
mundurkan B2) sehingga posisi B1 dan B2 setimbang.
6. Ukurlah jarak dari pusat tumpuan timbangan ke B2 (dalam
gambar dinamai J2). Semisal 30 cm.
Maka berat benda yang kita taksir (B2) dapat kita ketahui dengan
rumus :

Jadi berat benda yang ditaksir adalah 0,57 kg


Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga
Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan
cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah
satu metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode
perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta
mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan,
pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam
penilaian dan verifikasi ulang.
Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat
dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena
rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel.
Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan
metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah
berikut ini:
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

143

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Langkah-langkah menaksir lebar sungai:


1. Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal
terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini
berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya.
Namai titik itu sebagai titik "A".
2. Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B"
dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan
obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
3. Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan
langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak
antara titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C"
harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di
titik "B".
4. Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".
5. Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah
dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC
adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik
"B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.
6. Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga
antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan
sudut siku-siku di titik "D".
7. Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati
titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis
lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu
sebagai titik "E".
8. Ukur jarak antara titik "D" dan "E"

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

144

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

9. Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua


jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar
sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.
Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti
berikut:

Perbandingan Fleksibel
Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan
metode perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat
fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas
medan. Rumus metode ini memang fleksibel tidak harus "AB = 2 x
DE" namun rumus bisa juga dirubah menjadi:
"AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak
setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4
meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran
luas atau sungai yang diukur agak semepit.
"AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD
tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika
CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi
penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

145

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin
bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE";
bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan
segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan
bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode
menaksir lebar yang lain.

Saat orang lain diam, kita mulai berjalan.


Saat orang lain jalan, kita mulai berlari.
Saat orang berlari, kita sudah sampai.
Saat orang lain sampai, kita istirahat.
Saat orang istirahat, kita sudah mulai jalan
lagi.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

146

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

TATA TACA MENGGUNAKAN TONGKAT


DALAM BARIS BERBARIS
1. Tata Taca Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris.
Pelaksanaan kegiatan baris-berbaris atau (PBB) dalam
kepramukaan dapat juga menggunakan tongkat pramuka. Barisberbaris dengan menggunakan tongkat ini memiliki tata cara dan
pedoman tersendiri yang telah diatur oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Sebagaimana di ketahui, pada pramuka golongan penggalang,
tongkat pramuka menjadi sebuah kelengkapan. Dalam satu regu
penggalang, pemimpin regu membawa tongkat pramuka yang
dipasangi bendera regu. Anggota regu lainnya pun bisa ikut membawa
tongkat pramuka masing-masing. Tongkat pramuka yang dibawa oleh
regu pramuka penggalang ini bisa digunakan sebagai penunjang
berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh regu tersebut.
Seperti digunakan untuk membuat dragbar atau tandu darurat,
membuat pioneringatau bangunan darurat, kegiatan halang rintang
dan lain sebagainya.
Ketika sebuah regu pramuka penggalang sedang membawa
tongkat dan harus melaksanakan baris berbaris ataupun melakukan
beberapa gerakan dari peraturan baris berbaris diperlukan aturan dan
tata cara khusus. Untuk itulah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
mengeluarkan pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam barisberbaris. Pedoman ini mengatur tata cara dan sikap seorang pramuka
dalam membawa tongkat.
Secara garis besar, ketentuan tentang tata cara dan sikap
pramuka saat membawa tongkatdapat dikelompokkan dalam :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penggunaan tongkat saat Sikap Sempurna (siap)


Penggunaan tongkat saat akan melakukan gerakan
Penggunaan tongkat saat memberi salam biasa
Penggunaan tongkat saat memberi salam hormat dan salam janji
Penggunaan tongkat saat melaksanakan gerakan maju jalan
atau lari jalan
Penggunaan tongkat saat sedang berjalan atau lari mengikuti
aba-aba.
Penggunaan tongkat saat istirahat di tempat
Penggunaan tongkat saat lencang kanan
Cara membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba
berbaris

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

147

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pedoman Penggunaan Tongkat dalam Baris Berbaris


Berikut adalah penjelasan dan gambar tentang tata cara dan sikap
seorang pramuka dalam membawa tongkat pada masing-masing
sikap.
Sikap Sempurna (siap)
Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan tongkat
yang benar adalah :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

148

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tongkat dipegang dengan menggunakan jari jempol dan


telunjuk tangan kanan (seperti memegang pensil waktu akan
menulis)
Tangan lurus ke bawah
Tongkat berdiri tegak lurus di atas tanah tepat di samping kanan
sepatu sebalah kanan.
Sikap Saat Akan Melakukan Gerakan
Saat akan melaksanakan suatu gerakan dalam PBB seperti akan hadap
kanan, hadap kiri, balik kanan, tata cara menggunakan tongkat yang
benar adalah :

Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke


atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang.
Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan, seperti
hadap kanan atau hadap kiri.
Sikap Saat Memberi Salam Biasa
Salam biasa adalah salam pramuka atau penghormatan yang diberikan
kepada sesama pramuka maupun kakak pembina baik di luar upacara
maupun saat upacara. Saat memberikan salam biasa, penggunaan
tongkat yang benar adalah :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

149

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke


atas, dengan posisi tangan kanan setinggi ikat pinggang.
Tangan kiri dibuka, diletakkan rata di depan dada dengan
telapak tangan menghadap ke bawah. Ujung ibu jari tangan kiri
menyentuh tongkat.
Pandangan mata lurus melihat ke arah yang diberi salam.
Sikap Saat Memberi Salam Hormat atau Janji
Salam hormat adalah salam atau penghormatan yang diberikan
kepada bendera merah putihsaat dikibarkan; lagu Indonesia Raya saat
dikumandangkan; kepala dan wakil kepala negara, para duta negara,
panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya; jenazah yang
sedang diusung atau dikuburkan; saat memasuki makam pahlawan.
Sedangkan salam janji adalah salam atau penghormatan yang
dilakukan saat pengucapan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya).
Saat memberikan salam hormat dan janji, penggunaan tongkat yang
benar adalah :

Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan


keempat jari lainnya), dengan posisi tongkat miring (bagian
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

150

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri


tubuh) di depan dada.
Tangan kanan memberi salam hormat, yaitu diangkat pada
pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, punggung
tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
Sikap Saat Melaksanakan Gerakan Maju Jalan atau Lari Jalan
Saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan, tata cara
menggunakan tongkat yang benar adalah :

Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di depan


dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian kiri di atas.
Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan,
sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri.
Sikap Saat Sedang Berjalan atau Lari dengan Mengikuti Abaaba
Saat pramuka sedang berjalan atau berlari dengan membawa tongkat,
tata cara menggunakan tongkat seperti saat akan melaksanakan
gerakan maju jalan atau lari jalan.
Sikap Istirahat di Tempat
Saat melaksanakan aba-aba istirahat di tempat, sikap dan tata cara
penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

151

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri.


Tangan kanan memegang tongkat setinggi pinggang.
Tongkat diserongkan ke arah kanan agak depan dengan ujung
atas menjauhi tubuh dan ujung bawah di samping kiri sepatu
kiri.
Tangan kiri bebas atas diletakkan di belakang pinggang.
Sikap Lencang Kanan
Saat melaksanakan aba-aba lencang kanan, sikap dan tata cara
penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :

Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan


keempat jari lainnya) di depan dada.
Posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh
sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

152

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, dengan menggapai


dan menyentuh bahu kiri kanan di sedelahnya
Pandangan melihat ke kanan dan meluruskan.
Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba
Berbaris
Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris adalah
saat pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi dengan aba-aba
santai atau bebas. Cara membawa tongkat bisa dengan cara :

Disandang seperti sikap membawa tongkat saat sedang berjalan


atau berlari,
Dipanggul di pundak sebelah kiri dan ujung bawah tongkat di
pegang tangan kiri.
Dibawa dengan diikat tali kemudian disandang di bahu.
Itulah berbagai sikap cara menggunakan tongkat pramuka saat barisberbaris sebagaimana diatur dalam pedoman penggunaan tongkat
pramuka dalam baris-berbaris yang dikeluarkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Tongkat Pramuka, Ukuran, Warna, dan Penggunaan
Ukuran, warna, dan penggunaan tongkat pramuka. Tongkat
pramuka menjadi sebuah kelengkapan bagi anggota Gerakan
Pramuka, terutama Pramuka Penggalang. dalam setiap kegiatannya.
Tongkat Pramuka ini memiliki ketentuan tersendiri terkait dengan
ukuran tongkat, warna tongkat, bahan, dan penggunaan, baik cara
penggunaan tongkat saat baris-berbaris maupun di luar PBB.
Tongkat pramuka pun layaknya senjata bagi setiap pramuka.
Sebagaimana lirik salah satu yel pramuka berjudul "Yel Pramuka
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

153

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Bukan Tentara" di mana salah satu liriknya berbunyi : Bukan polisi dan
bukan tentara // Tali dan tongkat itulah senjatanya // Coklat tua coklat
muda seragamnya // Merah dan putih tergantung di lehernya.
Bahan, Ukuran, dan Warna Tongkat Pramuka
Tongkat pramuka dibuat dari bahan bambu atau kayu yang dibuat
silinder. Ukuran panjang tongkat pramuka adalah 160 cm (1,6 meter)
dengan diameter sekitar 5 cm. Tongkat diberikan warna bebas sesuai
dengan aspirasi, keinginan, dan kreatifitas masing-masing. Jika semua
anggota satu regu membawa tongkat, warna tongkat diusahakan
seragam untuk menunjukkan kekompakan regu.
Sering kali dijumpai tongkat pramuka yang diwarnai menjadi tiga
bagian, yaitu merah di kedua ujungnya dan putih di bagian tengahnya.
Bagian ujung yang berwarna merah berukuran masing-masing 30 cm,
sedangkan bagian tengah yang berwarna putih berukuran 100 cm.
Aturan pewarnaan tongkat tersebut tidak salah namun juga tidak
wajib. Karena sekali lagi, masing-masing regu bebas untuk mewarnai
tongkatnya sesuai dengan kreatifitasnya.

Pramuka Penggalang dengan tongkat pramuka


Penggunaan Tongkat Pramuka
Tongkat pramuka adalah peralatan serba guna bagi pramuka,
sehingga wajar jka dianggap sebagai senjatanya pramuka.
Bagi pramuka siaga, tongkat bisa hanya dibawa oleh Pimpinan Barung
saja untuk melekatkan bendera barung. Bagi Pramuka Penggalang,
selain pemimpin regu (untuk melekatkan bendera regu), tongkat
pramuka biasa dibawa oleh setiap anggota regu dan digunakan dalam
setiap kegiatan, meskipun tidak wajib.
Sebagai alat serba guna, tongkat pramuka memiliki berbagai manfaat
dan kegunaan. Penggunaan tongkat pramuka tersebut antara lain
untuk :
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

154

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Tiang tenda
1. Pembuatan pionering, mulai dari pionering gapura, tiang
bendera, rak sepatu, jemuran pakaian, dan lain sebagainya.
2. Pembuatan tandu darurat (dragbar)
3. Alat pertahanan diri, termasuk terhadap hewan liar
4. Alat bantu menaksir tinggi, menaksir jarak, dan lain sebagainya.
5. Alat bantu pengepakan barang (membawa, mengangkut, dan
memindahkan barang)
6. Baris Berbaris (Baca : Cara Menggunakan Tongkat Dalam Baris
Berbaris)
Mengingat pentingnya kegunaan tongkat pramuka perlu diperhtaikan
dalam pemilihan bahan tongkat yang harus mempertingbangkan
kekuatan dan ukuran tongkat. Jika diperlukan, dapat ditambahkan
tanda-tanda pada tongkat yang menunjukkan ukuran-ukuran tertentu.
Semisal panjang 1 meter, 30 cm, dll.
Yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan tongkat. Dengan
perawatan dan penyimpanan yang benar, akan menjaga kualitas
tongkat. Sehingga saat sewaktu-waktu tongkat dibutuhkan untuk
membuat sesuatu (semisal tandu darurat) dapat berfungsi dengan
baik.
Maksud Dalam Peraturan Baris Berbaris

Maksud umum: Suatu latihan awal membela negara dan dapat


membedakan antara hak dan kewajiban.
Maksud khusus: Menanamkan rasa disiplin dan mempertebar rasa
semangat kebersamaan.
Tujuan Peraturan Baris Berbaris

Tujuan dari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap


jasmani yang tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin, dan rasa
tanggung jawab serta dapat dipercaya.
Jasmani yang tegas tangkas artinya mengarahkan pertumbuhan
tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani
dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
Rasa persatuan artinya adanya rasa senasib sepenanggungan serta
ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
Rasa disiplin artinya mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain dari pada
keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
Rasa tanggung jawab artinya keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

155

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang


merugikan untuk diri sendiri dan orang lain.
Manfaat Peraturan Baris Berbaris

Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari baris berbaris antara
lain:
Melatih daya konsentrasi.
Belajar tentang solidaritas tim.
Belajar mendengar dan patuh.
Belajar untuk diam dan mengatur emosi.
Fungsi berdiri dalam barisan

Memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota


Memudahkan pembagian jatah secara merata
Memudahkan menghitung jumlah anggota
Bentuk-bentuk baris berbaris
1. BERDERET
Kedua lengan tangan dibentangkan kesamping, setinggi bahu, telapak tangan
terbuka dan menghadap ke bawah. Aplikasi barisannya : Anggota berbaris lurus
secara berderet menghadap ke instruktur barisan

2. ANGKARE
Kedua lengan tangan dikepalkan dan diacungkan ke atas. Aplikasi barisannya :
Anggota berbaris membentuk hurif U (bentuk U siku 90 derajat) dengan
Intruktur/ketua tepat berada di tenganh barisan. Barisan yang beada di samping
kanan dan kiri intrukstur barisan, saling berhadapan satu dengan yang lainnya.
Dan barisan yang berada di depan intruktur barisan, saling berhadapan
dengan intruktur barisan.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

156

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

3. LINGKARAN BESAR
Kedua ujung jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran
dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota
membentuk lingkaran besar (ada jarak antar anggota satu dengan yang lain).
Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur
Barisan berada tepat di tengah lingkaran.

4. LINGKARAN KECIL
Kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat
lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota
membentuk lingkaran kecil (bahu anggota satu dengan yang lain menempel).
Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur
Barisan berada tepat di tengah lingkaran.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

157

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

5. SETENGAH LINGKARAN
Kedua belah tangan di bentangkan lurus ke samping bawah dan di gerakkan dari
kanan ke kiri, kiri ke kanan di depan badan Aplikasi Barisannya: Anggota
membentuk setengah lingkaran. arah anggota semua menghadap ke pusat
setengah lingkaran. Ketua/Instruktur berada tepat di tengah setengah lingkaran.
Jarak anggota satu dengan yang lain bisa rapat atau renggang.

6. KOLONE TERBUKA
Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, jari-jari merapat menghadap ke
dalam Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling bertolak belakang regu
dengan regu lainnya.

7. KOLONE TERTUTUP
Kedua belah tangan dikepalkan dan di angkat di depan badan setinggi bahu,
kepalan antar dua tangan rapat.
Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling berhadapan antara regu satu
dengan regu lainnya.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

158

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

8. ANAK PANAH
Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari dirapatkan. kedua telapak
tangan ditempelkan, dengan posisi semua jari tangan menghadap ke
atas. Aplikasinya: Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang terpusat
pada satu titik

9. PERLOMBAAN
Kedua belah tangan dikepalkan dan menjulur lurus ke.depan. Aplikasi
Barisannya : Tiap regu berbaris menghadap satu arah intruktur.

10. BENTUK SELAT


Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan
saling berhadapan, jari-jari tangan merapat. Aplikasi Barisannya : Dua regu
berbaris lurus dan saling berhadapan satu dengan yang lain.
Catatan: Bentuk barisan ini kadang juga disebut dengan Selat Tertutup

11. SELAT TERBUKA / SELAT BALIK


Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan
saling bertolak belakang, jari-jari tangan merapat. Aplikasi Barisannya : Dua regu
berbaris lurus dan saling bertolak belakang (adu punggung) satu dengan yang
lain.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

159

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

12. RODA
Kedua belah tangan dikepalkan dan bersilang di depan dada. Aplikasi
Barisannya : Empat regu menghadap satu titik dari empat arah

13. BERBANJAR
Tangan kanan di julurkan miring ke atas, dengan posisi telapat tangan terbuka
dan menghadap kedepan Aplikasi Barisannya : Semua anggota membentuk satu
baris lurus menghadap ke intruktur barisan.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

160

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

METODE KEPRAMUKAAN

Metode ialah suatu


cara/teknik untuk mempermudah tercapainya tujuan kegiatan.
Metode kepramukaan adalah cara memberikan pendidikan watak
kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang
menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan
kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik.
1.

Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif


melalui :
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. Belajar sambil melakukan (Learning by doing);
c. Sistem beregu (patrol system);
d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani anggota muda;
e. Kegiatan di alam terbuka;
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
g. Sistem tanda kecakapan;
h. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri;
i. Kiasan dasar;

2. Penjelasan masing-masing unsur sebagai anak sistem


metode kepramukaan
a. Pengamalan Kode Kehormatan
Kode kehormatan dilaksanakan dengan :
1) Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan
masing - masing
2) Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
3) Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan
berserta alam seisinya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

161

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

4) Memiliki sikap kebersamaan.


5) Hidup secara sehat jasmani dan rohani.
6) Bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan
memperhatikan kepentingan bersama, membina
diri untukbertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah
dan sabar.
7) Membiasakan diri memberikan pertolongan,
berpartisipasi dalam kegiatan bakti/sosial, dan mampu
mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa.
8) Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas, berupa
melatih keterampilan dan pengetahuan, riang gembira
dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan maupun
tantangan.
9) Bertindak dan hidup secara hemat, teliti dan waspada
dengan membiasakan hidup secara bersahaja.
10)Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi
tantangan dan kenyataan, berani mengakui kesalahan,
memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar dan
taat terhadap aturan / kesepakatan
11)Membiasakan diri menepati janji dan bersikap jujur.
12)Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam
gagasan, pembicaraan dan tindakan.
b. Belajar sambil melakukan
Belajar sambil melakukan, dilaksanakan dengan :
1) Kegiatan kepramukaan dilakukan melalui praktek secara
praktis sebanyak mungkin.
2) Mengarahkan perhatian peserta didik untukmelakukan
hal - kegiatan yang nyata, serta merangsang
rasakeingintahuan terhadap hal - hal baru dan keinginan
untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan.
c. Sistem Beregu
1) Sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik
memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin
berorganisasi, memikul tanggungjawab, mengatur diri,
menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukunan
(gotong royong).
2) Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang
dipimpin oleh mereka sendiri, dan merupakan wadah
kerukunan diantara mereka.
3) Kegiatan ini mempermudah penyampaian pesan di alam
terbuka, dan mengurangi rentang kendali (spend of
control).
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

162

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

d. Kegiatan yang menantang dan mengikat serta


mengandung pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan jasmani dan rohani anggota muda.
Pelaksanaan metode dilakukan dengan :
1) Kegiatan kepramukaan yang menantang dan menarik
minat kaum muda, untuk menjadi Pramuka dan bagi
mereka yang telah menjadi Pramuka agar tetap terpikat
dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan
yang ada.
2) Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan
rekreatif yang mengandung pendidikan.
3) Kegiatan dilaksanakan secara terpadu.
4) Pendidikan dalam kepramukaan dilaksanakan dalam
tahapan peningkatan bagi kemampuan dan
perkembangan induvidu maupun kelompok.
5) Materi kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia
dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
6) Kegiatan kepramukaan diusahakan agar dapat
mengembangkan bakat, minat dan emosi peserta didik
serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri
pribadi, masyarakat dan lingkungannya.
e. Kegiatan di Alam Terbuka
1) Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman
adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur
alamdengan kebutuhan untuk melestarikannya, selain itu
mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan
masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
2) Kegiatan di alam terbuka memotivasi peserta didik untuk
ikut menjaga lingkungannya dan setiap kegiatan
hendaknya selaras dengan alam.
3) Kegiatan di alam terbuka dapat:
- mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan
yang dihadapi.
- membangun kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang
berlebihan di dalam dirinya.
- menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan
dalam kesederhanaan.
- membina kerja sama dan rasa memiliki.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

163

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan


Hal ini berarti bahwa dalam setiap melakukan kegiatan
kepramukaan:
1. Anggota dewasa berfungsi sebagai perencana,
organisator, pelaksana, pengendali, pengawas, dan
penilai; serta bertanggungjawab atas pelaksanaan
kegiatan kepramukaan anggota muda.
2. Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai
pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan
kepramukaan;
3. Anggota muda mendapatkan pendampingan dan
pembinaan dari anggota dewasa; sebelum melaksanakan
kegiatan, anggota muda berkonsultasi dahulu dengan
anggota dewasa.
g. Sistem Tanda Kecakapan
1) Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukkan
kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki
seorang peserta didik.
2) Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan
merangsang para Pramuka agar selalu berusaha
memperoleh kecakapan dan keterampilan.
3) Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh
keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi
kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.
Tanda kecakapan yang disediakan untuk peserta didik ialah :
- Tanda Kecakapan Umum ( TKU )
yang diwajibkan untuk dimiliki oleh peserta didik.
- Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ), yang
disediakan untuk dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan
minat dan bakatnya.
- Tanda Pramuka Garuda (TPG),
4) Tanda Kecakapan, TKU, TKK, dan TPG diberikan setelah
menyelesaikan ujian-ujian SKU maupun SKK dan SPG.
g. Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri
1) Satuan Pramuka Puteri dibina oleh Pembina Puteri,
satuan Pramuka Putera dibina oleh Pembina Putera.
2) Perindukan Siaga Putera dapat di bina oleh Pembina
Puteri.
3) Jika kegiatan diselenggarakan dalam bentuk perkemahan
harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan Puteri
dan tempat perkemahan putera terpisah.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

164

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan


perkemahan putera dipimpin oleh Pembina putera.
h. Kiasan Dasar (symbolic frame)
1) Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara
simbolik dalam penyelenggaraan kegiatan kepramukaan.
2) Kiasan dasar digunakan untuk mengembangkan imajinasi,
sesuai dengan usia perkembangan peserta didik.
3) Kegiatan kepramukaan bila dikemas dengan kiasan dasar
akan lebih menarik, dan memperkuat motivasi.
4) Kiasan Dasar bila digunakan akan mempercepat perkuatan
lima ranah kecerdasan terutama kecerdasan emosional.
3. Pelaksanaan Metode Kepramukaan
a. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat
dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan.
b. Metode kepramukaan sebagai suatu sistem terdiri atas unsurunsur Pengamalan Kode Kehormatan, Belajar sambil
melakukan, Sistem Berkelompok, Kegiatan yang menantang
yang mengandung pendidikan, Kegiatan di alam tebuka,
Sistem tanda kecakapan, Sistem satuan terpisah untuk putera
dan untuk puteri dan Sistem Among. Sistem Among
merupakan sub sistem terpadu dan terkait, yang tiap
unsurnya mengandung unsur pendidikan yang spesifik dan
saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Pelaksanaan metode kepramukaan dalam suatu kegiatan
kepramukaan terpadu dengan pelaksanaan prinsip dasar
kepramukaan, sehingga dalam penerapan/penggunaan
metode kepramukaan selalu dijiwai oleh prinsip dasar
kepramukaan
Metode kepramukaan merupakan ciri khas pendidikan
dalam Gerakan Pramuka. Metode kepramukaan merupakan
tiang atau sendi-sendi bangunan dalam setiap kegiatan
kepramukaan.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

165

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

PRINSIP KEPRAMUKAAN

Prinsip Dasar ialah asas yang mendasar yang


menjadi dasar dalam berfikir dan betindak.
Gerakan Pramuka menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan
merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik menyenangkan, menantang yang
dilakukan di alam terbuka dengan sasaran akhir pembentukkan watak.
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari
kegiatan kepramukaan dalam upaya membina watak peserta
didik. Dengan analog meletakan sebuah pondasi yang kuat, makin
kuat penjiwaan PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dalam diri peserta
didik makin kuat pula jiwa kepramukaannya.

Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi:

a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya;
c. peduli terhadap diri pribadinya; dan
d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup setiap anggota
Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada
setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadi dengan bantuan tenaga pendidik, sehingga pengamalannya
dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik
sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima dan
mengamalkan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan dalam bentuk:
a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya
serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya;
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

166

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

b. Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan


perdamaian di masyarakat, memperkokoh persatuan, serta
mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kebhinekaan;
c. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat
menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup
masyarakat;
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup
bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan
beradab;
e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas
guna kepentingan masa depannya dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara; dan
f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan seharihari.

JANJIKU
ADALAH NYAWAKU
KEHORMATANKU
ADALAH JANTUNGKU

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

167

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

KEPUTUSAN DAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL


TENTANG JUKRAN - JUKLAK - JUKNIS GERAKAN PRAMUKA
FILE GERAKAN PRAMUKA

KWARNAS

Tanda Penghargaan.

No.175 Tahun 2012

Sistem Administrasi Satuan

No. 041 Tahun1995

Panduan SKU Pramuka Siaga

No. 199 Tahun 2011

Panduan SKU Pramuka Penggalang

No. 199 Tahun 2011

Panduan SKU Pramuka Penegak

No. 199 Tahun 2011

Panduan SKU Pramuka Pandega

No. 199 Tahun 2011

SKK Tambahan

No. 015 Tahun 1980

Mabi Gerakan Pramuka

No. 225 Tahun 2007

SKK dan TKK Pendakian

No. 017 Tahun 1981

Penilaian Kwartir Gugusdepan Tergiat

No. 055 Tahun 1984

Pengawasan Gerakan Pramuka

No. 065 Tahun 1997

Pokok - Pokok Pengorganisasian GP

No. 220 Tahun 2007

Melintasi Halang Rintang

No. 006 Tahun 1981

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

No. 055 Tahun 1982

Tanda Satuan Gerakan Pramuka

No. 005 Tahun 1989

Tanda Pengenal Nama Diri

No. 060 Tahun 1986

Pernyataan Keluar dari WAGGGS

No. 064 Tahun 2001

SKK dan TKK Penghijauan

No. 130 Tahun 1980

Panduan Dasar Kewirausahaan GP.

No. 142 Tahun 2004

Penggolongan Usia Peserta Didik

No. 064 Tahun 1997

Penyempurnaan SPPP G. Pramuka

No. 041 Tahun 1999

Pola & Mekanisme Pembinaan T/ D

No. 176 Tahun 2013

Lambang Gerakan Pramuka

No. 006/ KN/ 1972

Penyeragaman Nama Badan Pembantu/ Pelaksana


Kwartir

No. 080 Tahun 1997

Pedoman Pelaksanaan PPBN

No. 028 Tahun 1996

Organisasi dan Tata Kerja Kwarda

No. 222 Tahun 2007

Organisasi dan Tata Kerja Kwarcab

No. 223 Tahun 2007

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

168

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

FILE GERAKAN PRAMUKA

KWARNAS

Upacara Di Dalam Gerakan Pramuka

No. 178 Tahun 1979

Pertemuan Pramuka

No. 120/ KN/ 1976

Penyesuaian PP Pertemuan Pramuka

No. 193 Tahun 1998

Pesta Siaga

No. 131/ KN/ 1976

Penyesuaian PP Pesta Siaga

No. 194 Tahun 1998

Perkemahan Besar Penggalang

No. 132/ KN/ 1976

Lomba Tingkat Regu Penggalang

No. 033/ KN/ 1978

Satuan Karya

No. 170 A Th. 2008

Satuan Karya Bahari

No. 158 Tahun 2011

Satuan Karya Bakti Husada

No. 154 Tahun 2011

Satuan Karya Bhayangkara

No. 159 Tahun 2011

Satuan Karya Dirgantara

No. 151 Tahun 2011

Satuan Karya Kencana

No. 160 Tahun 2013

Satuan Karya Taruna Bumi

No. 180 Tahun 2011

Satuan Karya Wanabakti

No. 005 Tahun 1984

Satuan Karya Pariwisata

No. 078 Tahun 2014

Humas Gerakan Pramuka

No. 229 Tahun 2007

Pramuka Garuda

No. 180 A Thn 2008

Syarat dan gambar TKK Bhayangkara

No. 146 A Thn 2006

Satuan Karya Wira Kartika

No. 205 Tahun 2009

Dewan Kerja

No. 214 Tahun 2007

Raimuna

No. 013/ KN/ 1978

Perkemaham Wirakarya

No. 022/ KN/ 1978

Pramuka Peduli

No. 248 Tahun 2010

Pusdiklatnas

No. 177 Tahun 2010

Gudep Perguruan Tinggi (Juklak)

No. 180 A Thn 2011

Pendidikan Agama

No. 182 Tahun 1979

Organisasi dan Tata Kerja Kwarran

No. 222 Tahun 2007

Manajemen Resiko

No. 227 Tahun 2007

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

169

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

FILE GERAKAN PRAMUKA

KWARNAS

Lampiran PP Manajemen Resiko

No. 227 Tahun 2007

Pakaian Seragam Pramuka

No. 174 Tahun 2012

Gugus Depan Gerakan Pramuka

No. 231 Tahun 2007

Penghargaan Lencana Karya Bhakti

No. 094 Tahun 2006

Gugus Darma Pramuka

No. 176 Tahun 2012

Kecakapan Pembina Pramuka Adi

No. 019 Tahun 1996

Satuan Komunitas ( SAKO )

No. 177 Tahun 2012

Iuran Anggota Gerakan Pramuka

No. 049 Tahun 1987

Pramuka Peduli, Struktur dan logo

No. 230 Tahun 2007

Pendidikan dan Kegiatan Menabung

No. 186 Tahun 1979

Pengelolaan Pengembangan Angg Dws

No. 202 Tahun 2011

Pramuka Peduli Bencana

No. 248 Tahun 2010

Panduan Saka Kalpataru

Tahun 2013

Sistem Administrasi Kwartir

No. 162 A Thn 2012

Kecakapan Khusus, SKK dan TKK

No. 134/ KN/ 1976


No. 132 Thn 1979

Pramuka Anti Tembakau

No. 095 Tahun 2007

Karang Pamitran

No. 056 Tahun 1982

Saka Widya Budaya Bakti

No. 053 Tahun 2014

TKK Lingkungan Hidup & Pencapaiannya

No. 151 Tahun 1995

KEPUTUSAN DAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL


TERKAIT PENDIDIKAN DAN LATIHAN GERAKAN PRAMUKA
FILE GERAKAN PRAMUKA

KWARNAS

Gladian Pimpinan Regu

No. 029/ KN/ 1977

Gladian Pimpinan Satuan Penegak

No. 031/ KN/ 1978

Korps Pelatih

No.102 Tahun 2008

Panduan Kursus Pembina Profesional

No. 005 Tahun 2002

Organisasi & Tata Kerja Pusdiklatnas

No. 177 Tahun 2010

Organisasi & Tata Kerja Pusdiklatda

No. 178 Tahun 2010

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

170

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

FILE GERAKAN PRAMUKA

KWARNAS

Organisasi & Tata Kerja Pusdiklatcab

No. 179 Tahun 2012

Kursus Orientasi

No. 049 Tahun 1987

Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir


Tingkat Dasar

No. 200 Tahun 2011

Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir KML Siaga

No. 200 Tahun 2011

Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir KML Penggalang

No. 200 Tahun 2011

Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir KML Penegak

No. 200 Tahun 2011

Panduan Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir KML Pandega

No. 200 Tahun 2011

Diklat Pramuka Penegak dan Pandega

No. 043 Tahun 1997

Sisdiklat Dalam Gerakan Pramuka

No. 202 Tahun 2011

Menjaga kedisiplinan itu sulit,


karenanya butuh kesabaran
dan
semangat pantang menyerah.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

171

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 006/KN/72
TAHUN 1972
TENTANG
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang :

Mengingat :

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

a. bahwa lambang Gerakan Pramuka termaktub dalam


Anggaran Dasar Pramuka pasal 6 berupa gambar
Tunas Kelapa;
b. bahwa tunas kelapa sebagai gambar kiasan
mempunyai arti simbolik yang penting, maka harus
dipahami dan diingat oleh seyiap Pramuka,dan oleh
karena itu uraian tentang arti kiasan itu harus
sederhana,sehingga mudah dipahami dan mudah
diingat oleh anak-anak.
1. Keputusan I MPRS No. XXVII/MPRS/1966;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238
Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 12 Tahun 1971;
3. Putusan Musyawarah Majelis Permusyawaratan
Pramuka, di Pandaan, Jawa Timur, tanggal 12 s.d. 20
Oktober 1970.
MEMUTUSKAN
Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
No. 15/KN/67 Tahun 1967, tentang Lambang Gerakan
Pramuka.
Menetapkan gambar silhouette tunas kelapa yang tertera
dalam lampiran Surat Keputusan ini sebagai lambang
Gerakan Pramuka.
Menetapkan uraian arti kiasan lambang Gerakan
Pramuka seperti yang tertera dalam lampiran Surat
Keputusan ini.
Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana
dan penggunaannya dalam sistem tanda-tanda, bendera,
papan nama, dan lain sebagainya, diatur dalam
Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.Keputusan ini
berlaku mulai sejak ditetapkan.
Ditetapkan di
:
Jakarta.
Pada tanggal
:
31 Januari 1972.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua
Hamengku Buwono IX.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

172

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

I.
II.

II.

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN


KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 06/KN/72
TAHUN 1972
TENTANG
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Gambar Silhouette tunas kelapa, lambang Gerakan Pramuka

Uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka.


Satu

: Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah


cikal bakal diIndonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh
itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Dua

: Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang


bagaimanapun djuga.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap
Pramuka adalah seorang yangrokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat
dan ulet serta besar tekadnya dalammenghadapi segala tantangan
dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dankesukaran
untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

Tiga

: Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya


daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan
sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka
dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan
dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Empat : Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah
satu pohon yangtertinggi di Indonesia.Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi
dan lurus jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak
mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Lima : Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah
melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka
mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasanlandasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan
keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna
mencapai cita citanja.
Enam : Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia
yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada
kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta kepada umat manusia.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

173

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

NOMOR : 031/KN/78
TAHUN 1978
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikankepramukaan, khususnya sistem beregu,
kepada para pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga perlu
diberi bekal pengetahuan dan pengalaman melalui geladian
pimpinan satuan, sehingga mereka dapat mengelola dan
memimpin sangganya dengan baik.
b. bahwa agar geladian pimpinan satuan itu dapat diselenggarakan
dengan baik, perlu dikeluarkan petunjuk penyelenggaraan
geladian pimpinan satuan penegak.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961,
Juncto KeputusanPresiden Republik Indonesia No. 12 Tahun
1971 tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.045/KN/74
tahun 1974 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1974,
di Manado, Sulawesi Utara.
Memperhatikan : 1. Saran-saran Ketua Kwartir Nasional Harian/Sekretaris Jendral
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
2. Saran-saran Komisi Tekpram.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama
: Petunjuk penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak,
sebagai tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua
: Mengintruksikan kepada Kwarda dan Kwarcab untuk mendorong
dan membantu para Pembina Pramuka untuk melaksanakan
dengan giat Geladian Pimpinan Satuan Penegak.
Ditetapkan di : Jakarta.
Pada tanggal : 8 April 1978
Ketua Nasional Gerakan Pramuka
Ketua

Letjen TNI (Purn) Mashudi

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

174

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

LAMPIRAN KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 031/KN/78
TAHUN 1978
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
BAB I
UMUM
Pt. 1. Tujuan dan Maksud
o Petunjuk peneyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak ini,
bertujuan untuk mengatur dan memperlancar usaha-usaha
mencapai tujuan gerakan pramuka, seperti yang tercantum dalam
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, bab-II pasal 4
o Petunjuk penyelenggaraan ini dimaksud untuk memberi pedoman
bagi kwartir-kwartir dan satuan-satuan pramuka dalam
melaksanakan Geladian Pimpinan Satuan Penegak
Pt. 2. Ruang Lingkup
Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi :
a. Pengertian
b. Tujuan, maksud dan sasaran
c. Bentuk Geladian Pimpinan Satuan Penegak
d. Penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak
e. Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak
f. Metode
g. Isi geladian Pimpinan Satuan Penegak
h. Pembiayaan
i. Penutup
Pt. 3. Dasar
Petunjuk penyelenggaraan ini disusun berdasarkan :
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
c. Keputusan Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka, Tahun 1970
di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur
d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1974, di
Manado, Sulawesi Utara
BAB II
PENGERTIAN
Pt. 4. Geladian Pimpinan Satuan Penegak merupakan alat bagi para Pembina
Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka untuk menerapkan sistem
among, dan melatih langsung kegiatan tehnik kepramukaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan,
khususnya sistim ber-regu.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

175

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pt. 5. Geladian Pimpinan Satuan Penegak adalah tempat memberikan geladian


atau latihan bagi pengurus Dewan Ambalan, Pemimpin Sangga dan Wakil
Pemimpin Sangga untuk :
a. mengembangkan kepemimpinan
b. meningkatkan kecakapan, ketrampilan dan kemampuan dalam tehnik
kepramukaan
c. menanamkan kesadaran akan tugas dan kewajiban sebagai ketua atau
wakil ketua, pemimpin sangga atau wakil pemimpin sangga yang
kesemuanya itu diperlukan sebagai bekal untuk mengelola dan
memimpin serta membina kerja sama yang baik dalam satuannya
Pt. 6. Satuan penegak yang dimaksud dalam petunjuk penyelenggaraan ini
adalah ambalan penegak, sangga-sangga penegak
BAB III
TUJUAN, MAKSUD DAN SASARAN
Pt. 7. Tujuan Geladian Pimpinan Satuan Penegak adalah :
o Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
pengurus dewan ambalan, pemimpin-pemimpin sangga dan wakilwakil pemimpin sangga sehingga mampu melaksanakan
kepemimpinan
o Mendorong para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina
Pramuka menerapkan sistim among dan sistim beregu dengan
sebaik-baiknya
Pt. 8. Geladian pimpinan satuan penegak dimaksud untuk memberi latihan
praktek secara praktis kepada pengurus dewan ambalan, pemimpin sangga
dan wakil pemimpin sangga, dalam usaha memperoleh pengetahuan,
pengalaman praktis untuk memimpin serta membina kerja sama yang baik
dalam satuannya
Pt. 9. Sasaran Geladian Pimpinan Satuan Penegak adalah agar pengurus dewan
ambalan, pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga mampu :
a. Mengelolah dan memimpin satuannya
b. Menyelenggarakan administrasi dan keuangan satuannya dengan cermat
dan tertib
o Merencanakan, melaksanakan, mengadakan penilaian atas program kerja
serta acara latihan dan kegiatan satuannya
o Membuat laporan tentang pelaksanaan program kerja dan kegiatan
satuannya
o Meningkatkan mutu kecakapan, ketrampilan dan kemampuan dirinya
sendiri dan anggota satuannya
f. Membina kerjasama yang baik dalam satuannya
g. Bermusyawarah secara aktif dalam dewan ambalan di gugusdepannya
atau dalam pertemuan-pertemuan penegak tingkat kecamatan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

176

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

BAB IV
BENTUK GELADIAN PEMIMPIN SATUAN PENEGAK
Pt. 10. Geladian Pimpinan Satuan Penegak dilaksanakan dalam bentuk latihan atau
kegiatan praktek secara praktis, dengan memberikan sekedar teori secara
praktis pula, guna menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan tersebut
Pt. 11. Geladian Pimpinan Satuan Penegak dapat dilaksanakan
1. Tanpa bermalam, diadakan beberapa kali latihan dalam jangka waktu
tertentu
b. Dengan bermalam di tenda dalam perkemahan atau dalam asrama
Pt. 12.Geladian Pimpinan Satuan Penegak diselenggarakan secara terpisah antara
Geladian Pimpinan Satuan Penegak Putera dengan Geladian Pimpinan
Satuan Penegak Puteri
Pt. 13.Di mana perlu, dengan persetujuan majelis pembimbing yang bersangkutan
dapat diadakan kegiatan-kegiatan tertentu secara bersama dalam rangka
Geladian Pimpinan Satuan Penegak, antara para Penegak Putera dan
Penegak Puteri
Pt. 14.Apabila kegiatan tersebut dalam pt.13 diselenggarakan dalam perkemahan
atau asrama, maka harus dijamin bahwa tempat bermalam Pramuka
Penegak Putera dan Puteri terpisah cukup jauh, sedang masing-masing
dipimpin dan dibawah tanggungjawab pembina yang bersangkutan
BAB V
PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
Pt. 15.Penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak adalah menjadi
kewajiban dan wewenang
1. Pembina penegak atas nama pembina gugusdepan, untuk geladian
pimpinan satuan penegak tingkat ambalan atau gugusdepan
2. Kwarran atas nama kwarcabnya dalam hal ini andalan cabang urusan
putera atau andalan cabang urusan puteri, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada dewan kerja penegak dan pandega tingkat cabang,
dibawah bimbingan dan tanggung jawab kwarcab yang bersangkutan,
untuk geladian pemimpin satuan penegak ditingkat kwarran
3. Kwarcab dalam hal ini andalan cabang urusan putera atau andalan
cabang urusan puteri, yang pelaksanaannya diserahkan kepada Dewan
Kerja Penegak dan Pandega tingkat Cabang,dibawah bimbingan dan
tanggungjawab kwarcab yang bersangkutan, untuk Geladian Pemimpin
Satuan Penegak di tingkat Cabang
Pt. 16.Kwarcab, dalam hal ini andalan cabang urusan latihan, dengan kerjasama
dengan andalan cabang urusan putera dan andalan cabang urusan puteri,
berkewajiban untuk memberikan latihan dan penataran bagi :
a. Para Pembina dan Pembantu Pembina Penegak Putera dan Puteri
b. Dewan Kerja Penegak dan Pandega tingkat Cabang
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

177

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pt.

Pt.

Pt.

Pt.

Pt.

Pt.

Pt.

tentang cara menyelenggarakan Geladian Pemimpin Satuan Penegak dan


cara menyajikan acaranya
17.Pembina Penegak dan para pembantunya, sewaktu-waktu dapat
menyelenggarakan Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat ambalan
gugusdepan, sesuai dengan kepentingan dan rencana tahunan gugusdepan
18.Berdasarkan program kerja kwarcab atau kepentingan dan permintaan
gugusdepan di wilayahnya :
1. Kwarcab dalam hal ini kwarran dapat menyelenggarakan Geladian
Pemimpin Satuan Penegak di tingkat kecamatan
2. Kwarcab sendiri dapat menyelenggarakan Geladian Pimpinan Satuan
Penegak di tingkat cabang
19.Penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak dapat diadakan :
a. Satu kali atau beberapa kali pada hari minggu atau hari lain diluar hari
latihan ambalannya
b. Satu kali atau beberapa kali persami (perkemahan sabtu minggu)
c. Dalam perkemahan atau dalam asrama, selama tiga sampai lima hari
berturut-turut dalam liburan sekolah
20.Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dari Geladian Pimpinan Satuan
Penegak ini, maka apabila dipandang perlu dapat dibentuk panitia
penyelenggara yang wajib memikirkan, merencankan, melaksanakan dan
menyelesaikan kegiatan geladian pimpinan satuan penegak dan tertib dan
penuh tanggungjawab, tanpa mengurangi tujuan dan maksud Geladian
Pimpinan Satuan Penegak tersebut dalam Pt. 8, 9 dan 10 di atas
21.Panitia yang disusun secara sederhana itu, dapat terdiri dari para Pembina
pramuka, orang tua/wali pramuka, atau anggota-anggota dan tokoh-tokoh
masyarakat setempat, yang diharapkan mampu memberikan bantuan
tenaga, pikiran, atau fasilitas-fasilitas lainnya guna penyelenggaraan
Geladian Pimpinan Satuan Penegak tersebut
22.Pelaksanaan latihan dan kegiatan teknis sebagai acara dalam Geladian
Pimpinan Satuan Penegak dibebankan kepada suatu tim yang terdiri atas
para Pembina dan Pembantu Pembina yang bersangkutan, dan jika perlu
dapat minta bantuan :
a. Para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka lainnya
b. Para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega lainnya, melalui DKC yang
bersangkutan
b. Orang-orang lain dari dalam ataupun luar Gerakan Pramuka, yang
karena keahliannya dapat diikutsertakan untuk memberi latihan atau
kegiatan dalam Geladian Pemimpin Satuan Penegak tersebut
23.Salah satu anggota tim pelaksana teknis Geladian Pimpinan Satuan Penegak
ditunjuk sebagai ketua tim yang diatur secara bergilir, sehingga sebanyak
mungkin Pembina atau Pembantu Pembina Penegak mendapat kesempatan
untuk memimpin atau membantu pelaksanaan Geladian Pimpinan Satuan
Penegak

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

178

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Pt. 24.Penilaian atas penyelanggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak


dilakukan oleh :
a. Penyelenggara
b. Peserta
c. Orang-orang lain yang bersangkutan
Pt. 25.Segera setelah selesai Geladian Pimpinan Satuan Penegak, penyelenggara
harus segera menyusun laporan dan pertanggungjawaban tentang
penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak,terutama mengenai :
a. Kesulitan dan hambatannya
b. Usaha-usaha mengatasinya
c. Perkembangannya
d. Kesimpulan dan saran-saran.
Untuk digunakan dalam penyempurnaan kegiatan yang akan datang
Pt. 26.Laporan serta pertanggungjawaban tentang perlengkapan, sumbangan dan
fasilitas lainnya perlu disampaikan kepada kwartir-kwartir dan semua pihak
yang bersangkutan
Pt. 27.Apabila dibentuk panitia penyelenggara seperti tersebut dalam Pt. 20 dan
21 di atas, maka panitia penyelenggara ini bertanggungjawab kepada yang
mengangkatnya yaitu :
1. Pembina Gugusdepan untuk Geladian Pimpinan Satuan Penegak di
tingkat ambalan atau gugusdepan
2. Kwarcab melalui kwarran yang bersangkutan, untuk Geladian
Pemimpin Satuan Penegak di tingkat kecamatan
3. Kwarcab yang bersangkutan, untuk Geladian Pimpinan Satuan
Penegak di tingkat cabang
Pt. 28.Kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dalam bentuk apapun
juga untuk penyelenggaraan Geladian Pimpinan Satuan Penegak,
hendaknya diberikan tanda terima kasih oleh penyelenggara sesuai dengan
kemampuannya.
BAB VI
PESERTA
Pt. 29.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak terdiri atas :
a. Para anggota dewan penegak di tingkat ambalan
b. Para pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga
c. Para calon pemimpin sangga dan calon wakil pemimpin sangga yang
ditugaskan oleh pembinanya
Pt. 30.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak disusun dalam sangga-sangga
dengan pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga yang dipilih diantara
peserta dalam sangga itu, yang selanjutnya diatur secara bergilir sehingga
semua peserta pernah mengalami menjadi pemimpin sangga atau wakil
pemimpin sangga.
Pt. 31.Sangga-sangga dalam Pt. 30 disusun pula dalm ambalan-ambalan, yang
masing-masing dibina oleh Pembina Pramuka Penegak, dengan dibantu
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

179

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

oleh beberapa orang pembina lain yang bertindak sebagai Pembantu


Pembina Penegak.
Pt. 32.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat gugusdepan dapat
terdiri atas satu orang atau lebih, sesuai dengan jumlah pemimpin sangga
atau wakil pemimpin sangga dalam ambalan penegak di gugusdepan itu
Pt. 33.Peserta Geladian Pimpinan Satuan Penegak di tingkat kecamatan atau di
tingkat cabang, terdiri atas
30 sampai dengan 60 orang, yang untuk dayaguna dan tepatgunanya perlu
dibentuk ambalan- ambalan, yang masing-masing mempunyai tidak lebih
dari 5 sangga atau 40 orang
Pt. 34.Selesai mengikuti Geladian Pimpinan Satuan Penegak, kepada semua
peserta diberikan surat keterangan sebagai tanda telah mengikuti Geladian
Pimpinan Satuan penegak yang digunakan sebagai tanda penghargaan atau
kenang-kenangan.
BAB VII
METODE
Pt. 35.Kegiatan dan latihan dalam Geladian Pimpinan Satuan Penegak
dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis, dan dengan
menggunakan metode atau system :
1. Ceramah, yang dilakukan dengan banyak memberi pertanyaan dan
kesempatan bertanya
b. Musyawarah, seminar dan lokakarya
c. Pembahasan (diskusi)
d. Pemecahan masalah (problem solving)
e. Mempelajari peristiwa (studi kasus)
f. Pengumpulan data dan gagasan secara cepat (brain storming)
g. Bermain peran (role playing)
h. Penampilan, peragaan dan pameran
i. Berganti pangkalan (base method)
j. Darmawisata, widya-wisata, karyawisata
k. Kerja kelompok
l. Penggunaan alat bantu pandang-dengar dan alat peraga lainnya
m. Pencatatan, pelapor dan penilaian
n. Wawancara
o. Penggalakan (stimulans)
p. Tak terduga dan menakjubkan (surprise)
q. dan sebagainya
BAB VIII
ISI GELADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK
Pt. 36.Mata latihan dalam Geladian Pimpinan Sataun Penegak terdiri dari teori dan
praktek secara praktis, yang meliputi bidang-bidang :
a. Patriotisme dan spiritual :
- Kegiatan keagamaan dan santapan rokhani
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

180

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

- Memahami dan mengamalkan pancasila, serta jiwa dan nilai-nilai 45


- Mengenal lingkungan, masyarakat, negara dan pemerintah Republik
Indonesia yang berdasar pancasila, serta memahami kebijaksanaankebijaksanaan pemerintah
1.
Mengenal dan mencintai seni budaya daerah dan nasional Indonesia,
adat
istiadat dan kebiasaan-kebiasaan, serta hukum di Indonesia
- Mengerti akan pentingnya usaha-usaha di bidang pembangunan dan lainlainnya
b. Organisasi dan administrasi
- Sejarah kepramukaan
- Organisasi kepramukaan sedunia dan Gerakan Pramuka
- Administrasi sangga, ambalan dan gugusdepan
- Pembukuan keuangan secara sederhana dan lain-lainnya
c. Peranan pemimpin satuan penegak
- Sikap dan disiplin pribadi, serta semangat dan jiwa kelompok
- Dewan kerja ambalan dan dewan penegak
- Peranan pemimpin satuan dalam sangga atau ambalan
- Sistim beregu dan pelaksanaannya
- Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, membuat penilaian dan
penyusun laporan kegiatan satuan penegak
- Cara melatih anggota satuan penegak dalam melaksanakan SKU dan SKK
dan lain-lainnya
d. Kegiatan
- Perkemahan dengan segala hal ikhwalnya
- Api unggun dan ilai-nilai pendidikannya
- Pengetahuan gizi, menyusun menu dan memasak untuk satuan penegak
- Jenis-jenis upacara dan adat ambalan
- Mengenal alam lingkungannya, tanaman, hewan, dan sebagainya
- Mengenal cuaca dan tanda-tanda alam
- Kelestarian alam
- Hasta karya yang berhasil guna (produktif)
- Olahraga, keterampilan, ketangkasan dan ketahanan mental
- Gladi tangguh dn halang rintang
- Dan keiatan-kegiatan lainnya
Pt.37. Kegiatan dan latihan tersebut dalam Pt. 36 diatas, diselenggarakan :
a. Secara bertahap sesuai dengan keperluan dan kepentingannya
b. Secara beraneka ragam (variasi), menarik meningkat dan dapat
ditambah atau dikembangkan sesuai dengan perkembangan penegak,
masyarakat setempat, dan kemajuan zaman
c. Dalam suasana persaudaraan, akrab, menyenangkan, namun
bersungguh-sungguh
d. Secara jujur dan disiplin

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

181

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

BAB IX
PEMBIAYAAN
Pt. 38.Biaya penyelenggaraan geladian pimpinan satuan penegak diusahakan
dengan :
1. Prinsip swadaya dan gotongroyong dari unsure yang bersangkutan,
yaitu: para peserta sendiri,Pembina Pramuka, anggota Majelis
Pembimbing, Kwarran, Kwarcab, dewan kerja yang bersangkutan
2. Bantuan masyarakat yang tidak mengikat atau bantuan pemerintah
setempat
c. Hasil usaha dana
d. Hemat, serta mengingat dayaguna dan tepatguna
Pt. 39. Selesai kegiatan Geladian Pimpinan Satuan Penegak, penyelenggara harus
segera membuat laporan dan petanggungjawaban keuangan dan
perlengkapan yang telah digunakan, sesuai dengan Pt. 27 dan 28 diatas
BAB X
PENUTUP
Pt. 40.Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur
kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Jakarta, 8 April 1978


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Pj. Ketua,

Letjen TNI (Purn) Mashud.

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

182

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 134/KN/76 TAHUN 1976
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN KECAKAPAN KHUSUS

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,


Menimbang :1. Bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip
dasar metodik pendidikan kepramukaan,khususnya
system tanda kecakapan, perlu adanya suatu
pedoman yang efektif yang dapat membantu para
Pembina Pramuka mendorong anak didik untuk
berlatih dan bergiat;
1. Bahwa Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Kecakapan
Khusus yang tertera pada lampiran Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, No.
18/KN/66Tahun 1966 tidak sesuai lagi dengan
perkembangan Dewasa ini;
2. Bahwa untuk itu Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka perlu mengeluarkan Petunjuk
Penyelenggaraan Kecakapan Khusus sebagai
pengganti petunjuk yang lama.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238
Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 12 Tahun 1971 tentang Gerakan
Pramuka; Pasal 13, ayat 2 Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka;
1. Pasal-pasal 34,39,40 dan 41 Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka;
2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan
Pramuka, tahun 1974, di Menado,Sulawesi Utara;
Memperhatikan : Saran-saran Ketua Kwartir
Nasional Harian/Sekretaris Jendral dan Komisi Teknik
Kepramukaan.
Memperhatikan :Saran-saran Ketua Kwartir Nasional
Harian/Sekretaris Jendral dan Komisi Teknik
Kepramukaan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

183

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Pertama : Mencabut Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka No. 18/KN/66 Tahun 1966 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Khusus.
Kedua
: Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan
Khusus seperti terlampir pada surat keputusan ini.
Ketiga
: Memberikan waktu 6 (enam) bulan sebagai masa
peralihan untuk menyesuaikan petunjuk penyelenggaraan
yang lama dengan petunjuk penyelenggaraan yang baru.
Keempat : Menginstruksikan kepada KWARDA dan KWARCAB
Untuk mendorong dan membantu para Pembina Pramuka
Melaksanakan dengan giat Petunjuk Penyenggaraan
Kecakapan Khusus. Apabila dalam surat keputusan ini
Terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan
Sebagaimana mestinya. Keputusan ini mulai berlaku sejak
ditetapkan.

Ditetapkan di
: Jakarta
Pada tangga
: 31 Desember 1976
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,

M.Sarbini Letjen TNI

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

184

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 134/KN/76 TAHUN 1976
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN KECAKAPAN KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Berdasarkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 9 ayat 3,
maka salah satu metoda pendidikan kepramukaan adalah
Sistem Tanda Kecakapan.
b. Sistem Tanda Kecakapan adalah untuk mendorong supaya tiap
anak- didik berinisiatif mengembangkan dirinya sesuai dengan
bakat dan minatnya.
3. Pada umumnya salah satu tuntutan budi nurani manusia
adalah keinginan untuk dihargai jerih-payah usahanya dan hasil
karyanya, baik yang berwujud suatu pujian maupun benda
yang menandai status/ kemampuan pribadinya dibandingkan
dengan orang lain.
4. Dalam Gerakan Pramuka keinginan/kesukaan yang wajar itu
dimanfaatkan untuk mendorong ank-didik, supaya ia berinisiatif
mengembangkan dirinya dalam berbagai kecakapan dan
kepandaian baik di bidang teknis maupun mental-spirituil, yang
satu dan lainnya diatur sedemikian rupa, sehingga merupakan
suatu sIstem tanda kecakapan.
5. Sistem Tanda Kecakapan itu adalah untuk menyalurkan kesukaan
anak- didik akan penghargaan atas hasil usahanya dan
menyalurkan minatnya ke arah yang positif dan bermanfaat. Maka
semua tanda yang dipakai di dalam Gerakan Pramuka itu harus
berfungsi sebagai alat pendidikan,bukan sebagai perhiasan belaka.
6. Oleh karena di dalam Sistem Tanda Kecakapan terdapat unsur
inisiatif anak didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem itu
sekaligus menanam pada anak-didik suatu kesadaran yang bernilai
pendidikan yang tinggi. Maka harus diusahakan, supaya inisiatif
dan usaha untuk mencapai mutu tanda kecakapan itu datang
dari anak-didik sendiri. Tetapi Pembina Pramuka harus
menganjurkan dan memberi dorongan, agar anakdidiknya bergerak mengambil inisiatif dan berusaha.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

185

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

7. Di dalam Gerakan Pramuka ada 2 golongan tanda


kecakapan, yaitu tanda kecakapan umum dan tanda
kecakapan khusus.
1. Syarat tanda kecakapan umum (S.K.U.) meliputi
berbagai bidang dan semua Pramuka pada
waktunya harus mencapainya. S.K.U.
dirumuskan sedemikian rupa, sehingga dapat
diharapkan, bahwa dengan ikhtiar, ketekunan dan
kesungguhan tiap Pramuka mampu mencapainya.
2. Berbeda dengan S.K.U. maka satu tanda kecakapan
khusus (T.K.K.) meliputi hanya satu bidang, dan
dimaksudkan supaya kepada para Pramuka disajikan
banyak macam T.K.K. sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuannya, serta sesuai dengan
kemungkinan setempat.
8. Bermacam-macam T.K.K. itu diadakan sesuai dengan
keadaankepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesiapada umumnya dan pada khususnya,
supaya dapat disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan daerah setempat.
2.Maksud dan Tujuan
a.Maksud dari petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk
memberikan pedoman kepada Kwartir dan satuan Pramuka
dalam menggunakan metoda pendidikan kepramukaan,
khususnya Sistem Tanda Kecakapan dengan sebaik-baiknya.
2. Tujuannya adalah untuk mengatur dan memperlancar
segala usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka, seperti
tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab II
pasal 4.
3.Ruang Lingkup
Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi segala hal ikhwal
yang berhubungan dengan kecakapan khusus, yaitu :
a. Pengertian, tujuan dan sasaran T.K.K.
b. Macam, bidang, tingkat dan bentuk/warna T.K.K.
c. Syarat-syarat kecakapan khusus, serta hak dan
kewajiban.
d Pemakaian T.K.K. dan tempatnya.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

186

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

e. Penguji dan cara menguji, serta bahan dan sarana ujian.


f. Penutup.
4. Dasar
Petunjuk penyelenggaraan ini disusun berdasarkan :
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab III pasal 9;
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab V pasal 39;
c. Keputusan Musyawarah Permusyawaratan tahun 1970 di
Pandaan.
3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Paramuka
tahun 1974 di Menado, Sulawesi Utara.
BAB II
PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN
5.Pengertian T.K.K.
a. Kecakapan khusus adalah kecakapan, kepandaian,
ketangkasan, keterampilan dan kemampuan, sikap dan usaha
dalam bidang tertentu yang dimiliki seorang pramuka sebagai
hasil pendidikan dan latihan serta pengujiannya.
b. Tanda Kecakapan Khusus disingkkat T.K.K. adalah suatu
tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian,
ketangkasasn, keterampilan,kemampuan sikap dan usaha
seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan uusia
dan kemampuan jasmani dan rokhaninya.
c. Penggunaan T.K.K. merupakan sallah satu cara pelaksanaan
prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang
dimaksud dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab III,
Pasal 9, Ayat 3, dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka, Bab V, Pasal 39.
6. Pengertian S.K.K.
a. Syarat Kecakapan Khusus, disingkat S.K.K., adalah semua
syarat yang harus dipenuhi seorang Pramuka untuk
memperoleh T.K.K. tertentu sesuai dengan usia dan
kemampuannya.
b S.K.K. tersebut disusun dengan harapan dapat dicapai
oleh semua anggota Gerakan Pramuka.
7. Tujuan Sistem T.K.K.
a. Tujuan sistem T.K.K. adalah untuk mendorong dan
merangsang para Pramuka supaya berusaha memperoleh
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

187

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

sejumlah kecakapan sehingga diharapkan dapat mengatasi


kesulitan dan mampu untuk membaktikan dirinya kepada
masyarakat. Sistem tanda kecakapan, termasuk T.K.K. ini
dimaksudkan sebagai salah satu usaha untuk mencapai
tujuan Gerakan Pramuka, seperti yang tercanntum dalam
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Bab II, Pasal 4.
1. Sasaran Sistem T.K.K.
Sasaran sistem T.K.K. adalah agar setiap Pramuka
yang bersangkutan mempunyai pengetahuan, kecakapan,
kemampuan dan sikap tertentu, sehingga dapat menimbulkan
rasa bangga memiliki tanda kecakapan yang dimaksud.
BAB III
MACAM, BIDANG TINGKAT DAN BENTUK/WARNA
9. Macam Dan Bidang
a. Macam T.K.K. tidak dibatasi jumlahnya, mengingat
keadaan, kemampuan dan keperluan masyarakat
setempat serta keadaan, kemampuan,
keperluan, sifat minat, dan bakat anak didik.
b. Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan
dalam 5 (lima) bidang
yaitu :1) bidang agama, mental, moral, spirituil,
pembentukan pribadi dan watak,
2) bidang patriotisme dan seni budaya,
3) bidang keterampilan dan tehnik pembangunan,
4) bidang ketangkasan dan kesehatan,
5) bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong,
Ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan
lingkungan hidup
c. Penggolongan T.K.K. menurut bidangnya, penentuan
bentuk, gambar dan warna T.K.K. ditetapkan dengan
surat keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
10. Tingkat T.K.K
T.K.K. dibagi atas beberapa tingkatan sebagai berikut:
a. T.K.K. untuk Pramuka Siaga diadakan dalam satu
tingkat saja, karena hanya dipergunakan sebagai
perangsang dan menarik perhatian atau
minat anak untuk berusaha mempelajari kecakapan
tertentu.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

188

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

PUISI
KETEGARAN PRAMUKA
(the work of. Slamet Saputra )
Di balik mata yang sendu terdapat semangat yang menggebu
Kau begitu tegar dengan keadaan
Hujan turun yang bernada sumbang
Semilir angin yang merubah suasana
Panas yang menyerang dengan garang
Dingin yang menyentuh tubuh
Terlalui dengan ketegaran jiwamu
Tersambut dengan kekuatan ragamu
Disini..
Diantara jatuhnya ranting-ranting cemara
Diantara rimbunnya pohon belantara
Sekelompok jiwa yang bertujuan sama
Menguji mentalnya tuk menghadapi hari esok
Kelak..
Tertoreh suatu memory demi memory
Yang dimana dan sampai kapanpun takkan pernah hilang dari ingatan
Karna..
Ini terjadi begitu indah
Walau hanya berteduh dan berlindung dengan tenda
Namun..
Suatu keceriaan terpancar pada wajah-wajah damai
Pada wajah-wajah generasi muda atas nama Pramuka
Hidup Pramuka..
Semoga jiwa Pramuka
Takkan tergoyahkan oleh apapun yang mendera

MET PAGI DUNIA


(the work of. Slamet Saputra )
Hidup bukan dIA engan masa lalu
Tapi dengan masa depan
Jalani hidup dengan suatu kepastian
Sambut hari dengan wajah ceria
Genggam asa yang telah tercipta
Padukan cita, citra, dan cinta dalam jiwa
Pastikan diri tuk menggapainya

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

189

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Karna kita adalah anggota Pramuka


Yakinkan hati..
Bahwa esok pasti kan tetap terjelang
Dengan mentari yang membawa kedamaian
Hiasi dunia dengan warna yang indah
Jangan jadi pemimpi yang hidup dalam dunia maya
Kau berhak melihat kenyataan
Sebab kau punya mata dan perasaan
Enyahkan kebimbangan yang membelenggu diri
Sadarkan nurani tuk selalu terjaga
Langkahkan kaki tuk selalu berjalan seiring dengan waktu
Karna waktu tak pernah menunggu siapapun
Kau harus menantang jalan panjang di depanmu
Walau dengan atau tanpa kawan yang menyertaimu

JIWA PRAMUKA
Setelah diri penuh dengan tugas yang harus diemban
Jadilah diri ksatria yang bertanggung jawab
Malam kian larut dan hari kian jauh
Sudahkah diri menepati moral seorang Pramuka..
Disanalah kita berdiri menatap masa depan yang kemilauan
Pancaran kasih
Pancaran kejujuran
Pancaran kesabaran
Dimana ada keragu-raguan
Kitalah pembawa keyakinan
Dimana ada kegelapan
Kitalah pembawa pelita
Dimana ada kesusahan dan duka cita
Kita datang membawa khabar kebahagiaan
Senyum di bibir, tegas terukir
Wajah berseri, cermin hati suci
Tetapi..
Sudahkah janji kita di tepati..
Sudahkah kita berjalan dibatas cita-cita..
Sudahkah rokhani tetap suci..
Semoga Allah senantiasa mengaruniahi dan memenuhi keyakinan
Bahwa menolong adalah lebih baik dan lebih utama

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

190

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

PESAN KAKAK
(the work of. Slamet Saputra )

Tuhan Allah adalah Maha Kuasa


Dialah yang menentukan kehidupan makhluk alam semesta ini
Termasuk kita umat manusia
Makin bertambah usia kita
Terasa makin cepat jalannya waktu
Umur yang tersedia bagi kita
Setiap hari makin berkurang
Yang berarti masa hidup kita tiada lama lagi
Barangkali nanti malam
atau..
Besok maut akan merenggut kita
Sudahkah kita menggunakan waktu serta sebaik-baiknya.
Ataukah..
Telah kita sia-siakan belaka
Bagi masyarakat sekeliling kita
Bagi bangsa dan negara kita
Bagi umat manusia
dan..
Bagi agama kita
Tuhan telah memberi petunjuk bagi kita
Dengan perintah-perintah dan larangan-larangannya
Yang wajib kita ikuti sebaik-baiknya
Sudahkah kita berusaha..
Agar jasmani kita selalu dalam keadaan sehat, kuat dan suci..
Jasmani dan rohani adalah milikyang harus kita jaga sendiri
Jiwa raga adalah karunia Tuhan
Yang harus kita kembalikan keharibaannya secara suci
Dan..
Dalam keadaan suci
Benarkah kita seorang yang jujur..
Dapat di percaya dan setia..
Apakah kita cukup sopan, periang, dan ramah terhadap siapapun..
Perwirakah tindakan kita..
Sudahkah kita bertindak cepat kaki ringan tangan..
Sudahkah kita hidup sederhana..
Baik perkataan, pikiran, dan perbuatan
Dan sucikah..

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

191

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Apakah kita terlalu mencari kesenangan sendiri


Semata-mata mencari keuntungan sendiri
Pangkat dan kedudukan..
Tanpa kita berusaha memberikan pertolongan kepada orang lain
Sebenarnya kita telah mampu menolong orang lain
Dengan pikiran, tenaga, harta, dan pengalaman kita
Betulkah kita selalu benar dan baik
Sehingga orang lain kita paksakan menerima pendapat kita
Ataukah kita hanya selalu ikut pendapat orang kebanyakan
Tanpa kita ketahui kebenarannya
Dengan disiplin dan iman yang teguh
Kita harus berdiri dengan tenang di tengah-tengah kegaduhan masyarakat
Dan kita dapat memberi pengaruh yang baik pada sekeliling kita
Pancasila adalah falsafah hidup bangsa kita
Pahamkah kita akan arti dan maksud yang terkandung didalamnya
Bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan kita

Salam Pramuka
Wahai generasi bangsa
Bangkitlkan semangat patriotismemu
Berpartisipasi untuk negaramu
Agar lebih maju
Praja Muda Karana
Dengan sumpah Trisatya
Dasa Darma itu janjinya
Tlah menggembleng para muda
Tuk menjadi ksatria , pembela nusa bangsa
Cinta tanah air ,rela berkorban tuk sesama
Ayo bangkitlah anak bangsa
Membangun negara
Demi negri kita tercinta
Jayalah Pramuka
Jayalah Indonesia

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

192

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

JAM
Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah
1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi
menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi.
Satu jam terdiri dari:
60 menit
3600 detik
Pukul juga menunjukkan satuan waktu. Jam bermakna
"masa atau jangka waktu", sedangkan pukul bermakna
"saat atau waktu". Dalam bahasa Indonesia, jika ingin
mengungkapkan "saat atau waktu", digunakan kata 'pukul'
(contoh: Berangkat ke sekolah pukul 6.00). Jika ingin
mengungkapkan "masa atau jangka waktu", digunakan kata
'jam' (contoh: Di sekolah selama delapan jam). Jam juga
dapat berarti "benda penunjuk waktu.
Jam adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan waktu.
Jam adalah salah satu penemuan paling tua.

Jenis
1.
2.
3.

jam pada masa lalu


Jam Matahari
Jam Air
Jam Pasir

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

193

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

KOMPAS

Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata


angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti
pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu
jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
Macam dan jenis kompas - Kompas terdiri dari 3 jenis,
yaitu kompas bidik (kompas prisma), kompas orientering
(kompas silva), dan kompas biasa.
Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk
mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau
benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan
membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus
membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang
dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut
sasarannya (bearing).
Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk
mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

194

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat


transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang
diletakkan di bawahnya.

Cara Menggunakan Kompas


1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah
jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut
menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan
sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi
untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca
pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke
arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat
melalui kaca pembesar

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

195

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Cara menggunakan Kompas

Cara mengetahui arah tanpa kompas:


1. Jarum/Silet di permukaan air
Ada cara yang paling umum digunakan seseorang untuk
menentukan arah, yaitu membuat kompas sederhana.
Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang
digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan ke gabus.
Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas
permukaan air, sehingga terlihat mengapung. Ujung silet
atau jarum pada kompas sederhana ini selalu menunjuk
ke arah utara atau selatan.
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

196

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Cara mengetahui arah tanpa kompas:


2. Melihat kuburan Islam dan Kristen
Jika berada di suatu pedesaan yang
asing dan tersesat di sana. Anda
bisa menentukan arah dengan
melihat kuburan. Kuburan Islam
dan Kristen selalu menunjukkan
arah utara-selatan. Bagian nisan
atau kepala yang selalu menghadap
ke barat. Jadikanlah ini sebagai
patokan dasar. Eits, tapi ingat, ini
hanya berlaku di wilayah Indonesia
saja.
3. Cara mengetahui arah tanpa kompas:
Masjid/Musholla
Jika tidak menemukan
kuburan, Anda bisa mencari
tempat ibadah, seperti masjid.
Anda bisa memanfaatkan arah
kiblat atau arah sholat umat
muslim. Di Indonesia, masjid
selalu menghadap ke arah barat,
karena ka'bah yang dijadikan
kiblat umat muslim berada di
barat Indonesia. Manfaatkan ini
sebagai patokan dasar
menentukan arah selanjutnya

Cara mengetahui arah tanpa kompas:


4. Melihat jam dan posisi matahari
Saat tersesat di suatu tempat tertutup seperti hutan, ada kalanya
Anda sulit menentukan arah tanpa adanya kompas. Tapi jangan
terburu panik, cobalah tenang dan lihat jam saat itu, kemudian
lihat ke arah matahari. Penulisan 12 jam yang membulat
mengikuti arah pergerakan matahari yang terbit dari timur dan
tenggelam di barat. Jadi, setelah melihat jam, segera menghadap
ke matahari. Jadikan posisi matahari yang terbit di barat sebagai
patokan dasar. Anda pun bisa menentukan arah selanjutnya
dengan menggunakan jam tangan..
Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

197

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Cara mengetahui arah tanpa kompas:


5. Bayangan benda
Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke
arah bayangan benda. Sama seperti
menentukan arah dengan jam, letakkan
benda tegak di permukaan tanah. Pada
siang menuju sore, bayangan benda
umumnya condong ke barat.
Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang
siang, bayangan benda umumnya
condong ke arah timur.

TANDA JEJAK
Tanda jejak dalam kepramukaan acap kali dipergunakan ketika
menjelajah dengan jenis yang bermacama-macam, ada dari goresan di
atas tanah, menggunakan ranting, rumput, bebatuan, hingga cat.
Nah, tapi untuk yang terakhir tadi, yaitu cat, tolong jangan digunakan
sebab akan merusak citra indah dari lingkungan jelajah itu
sendiri. Tanda jejak sebenarnya bisa bermacam-macam modelnya,
namun sebagian telah di bakukan seperti yang ditemukan dalam buku
pramuka pada umumnya.
Untuk pintar menjadi penemu jejak, maka jejak utama yang
harusnya kita kenali adalah jejak kaki atau roda, dimana hal ini
biasanya membekas di atas tanah yang dilewati orang lebih awal.
Mengenali tanda tanda jejak akan sangat bermanfaat bagi
pramuka ketika melakukan aktifitas di hutan. Jika tersesat, kita bisa
memahami tanda-tanda yang ada di sekitar. Misalnya ranting di tanah
yang telah patah atau jejak kaki menunjukkan bahwa jalan tersebut
telah dilewati manusia.
Tanda jejak yang umumnya sering digunakan dalam kegiatan
kepramukaan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Tanda jejak diatas tanah.


Tanda - tanda dengan rumput
Tanda - tanda dengan batu
Tanda - tanda dengan ranting
Tanda - tanda tempat/medan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

198

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

199

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

200

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

TABLE OF CONTENTS
Asal Usul Terbentuknya Pramuka
Jambore Jambore Sedunia
Sejarah Pramuka Se_Indonesia
Sejarah Boden Powell
Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Bentuk Barisan Dalam Gerakan Pramuka
Pengertian Upacara Pelantikan
Cara Menanamkan Disiplin Pada Peserta Didik
Arti Lambing Bayangan Tunas Kelapa
Pengorganisasian Dan Kegiatan Kepenggalangan
Konsep Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Pramuka
Tata Cara Dan Pemakaian TKK
Macam Macam Tanda Pengenal Dalam Pramuka
Papan Nama Kwartir Gudep & Setempel
Berserta Ukuranya
Daftar Keanggotaan Wosm Di Seluruh Dunia
Makna Dan Arti Warna
Komunikasi Dan Bergaul Dengan Peserta Didik
Bagaimana Caranya Menjadi
Anggota Gerakan Pramuka
KEPEMIMPINAN
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pertemuan Pramuka
SURVIVAL
Tugas -Tugas Pokok Koordinator Dewan Penggalang
Revsensi Pelantikan Dewan Penggalang
MORSE dan SEMAPORE
Macam Macam Sandi
Api Unggun Sebagai Alat Pendidikan
Bentuk bentuk api unggun
BERKEMAH
7 Manfaat Ikut Kegiatan Pramuka Di Sekolah
MENAKSIR
Tata Taca Menggunakan Tongkat Dlm Baris Berbaris
Metode Kepramukaan
Prinsip Kepramukaan
Keputusan Dan Isi Surat Keputusan Kwartir Nasional
Tentang Jukran - Juklak - Juknis Gerakan Pramuka
PUISI PUISI
JAM KOMPAS dan TANDA JEJAK

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

201

01
05
06
11
15
16
18
22
26
29
38
42
44

04
10
14

17
21
25
28
37
41
43
74

75 77
78 87
88
89 90
91 95
96 100
101
105
115
119
121
123
127
130
134
138
140
147
161
166

104
114
118
120
122
126
129
133
137
139
146
160
165
167

168 188
189 192
193 200

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

Satyaku ku Darmakan
Darma ku Ku Baktikan

202

Arranged By_ Slamet saputra


Ringkasan Materi KePramukaan

También podría gustarte