Está en la página 1de 6

Menjadikan Al-Quran sebagai pendoman hidup

Al-Quran sejatinya diturunkan oleh Allah untuk menjadi petunjuk, penjelasan atas
petunjuk itu dan pembeda antara hak dan batil, benar dan salah, baik dan buruk
serta terpuji dan tercela.
Keimanan terhadap al-Quran itu mengharuskan untuk tidak bersikap diskriminatif
terhadap seluruh isi dan kandungan al-Quran.
Menjadikan al-Quran sebagai pdoman hidup itu mengharuskan kita untuk
mengambil dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang
diberikan oleh al-Quran dan hadits Nabi saw.
Menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup tak akan sempurna kecuali sampai
pada penerapan hukum-hukum syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh dan totalitas.
1.Musuh Utama manusia adalah dirinya sendiri
2.Kegagalan utama manusia adalah kesombongan
3.Kebodohan utama manusia adalah sifatnya yang penipu dan munafik
4.Kesedihan utama manusia adalah sifat iri hati
5.Kesalahan utama manusia adalah mengabaikan dirinya sendiri
6.Dosa utama manusia adalah menipu dirinya sendiri
7.Sifat utama manusia yang menyedihkan adalah perasaan rendah diri
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Artinya: Aku titipkan kepadamu sekalian dua perkara. Jika kamu pegang teguh
kedua perkara tersebut, maka tidak akan pernah sesat selama-lamanya; yaitu kitab
Allah (Al Quran ) dan sunnah Rasulullah SAW. (HR Bukhari Muslim)
Al Quran itu isinya sangat lengkap dan sangat sempurna, bahasanya indah, sulit
ditiru dan dipalsukan, mudah dibaca dan dihafalkan. Keaslian dan kemurniannya
dijamin Allah SWT sampai hari akhir (kiamat) seperti yang Allah firmankan :
Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa dengan Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian
yang lain (Al-Isra :88)
Al Quran juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, dan Al Quran
ini penyempurna kitab-kitab yang terdahulu.Oleh karena itu setelah Al Quran tidak
ada lagi kitab yang diturunkan oleh Allah SWT begitu juga nabi, Nabi Muhammad
SAW adalah Nabi yang terakhir. Setelah nabi Muhammad SAW tidak ada nabi lagi.
8.Sifat manusia yang terpuji adalah semangat dan keuletannya
9.Kehancuran besar adalah rasa putus asa10.Harta utama manusia adalah
kesehatannya
11.Hutang terbesar manusia adalah hutang budi
12.Hadiah utama manusia adalah berlapang dada dan pemaaf

13.Kekurangan terbesar manusia adalah sifat keluh kesah dan tidak bijaksana
14.Ketentraman dan kedamaian utama manusia adalah berdana dan beramal

ALASAN MANUSIA MEMBUTUHKAN PEDOMAN HIDUP DARI ALLAH


DAN DITURUNKAN PADA RASULNYA?
Karena manusia membutuhkan pedoman (Al-Quran) untuk menjalani hidup agar selamat dunia dan
akhirat. Apabila manusia tidak mempunyai pedoman hidup, manusia itu akan berbuat sesukanya,
bertingkah laku seperti hewan, hidup seperti di hutan, dan yang kuat makan yg lemah. Oleh karena
manusia sangat membutuhkan pedoman hidup agar hidup selaras dalam menyimbangkan kehidupan
antar manusia.
Karena itu kita harus bersyukur karena allah telah menurunkan al-quran, agar menjadi petunjuk untuk kita
selaku hambanya selamat didunia maupun diakhirat.

Apakah benar Al-Qur'an itu petunjuk hidup ?


Semua yang telah kita pelajari sejauh ini memperlihatkan kita akan satu kenyataan pasti: Al Qur'an
adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang kesemuanya terbukti benar. Fakta-fakta ilmiah serta
berita mengenai peristiwa masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa itu, dinyatakan dalam
ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
masa itu. Ini merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah perkataan manusia.
Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah Tuhan
yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al Qur'an "Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (Al Qur'an, 4:82) Tidak hanya kitab
ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal informasi yang dikandung Al Qur'an
semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi hari.
Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah turunkan
ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita:
"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah
agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan:


"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Al Qur'an, 18:29)
"Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka
barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya." (Al Qur'an, 80:11-12)

Al-qur'an sebagai petunjuk, pemberi kabar gembira, peringatan, dan pelajaran


bagi orang-orang yang beriman
1. Menunjuki manusia ke jalan yang lurus dan memberikan kabar gembira, Q.s al-isra'
ayat 9



(9)

Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh
bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
Q.s an-naml ayat 1-2

(2) ( 1)

Thaa Siin (Surat) Ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang
menjelaskan, Untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang
beriman,

2. Al-qur'an sebagai pemberi peringatan dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman,
Q.s al-a'raf 1-2

(2)
( 1)

Alif laam mim shaad. Ini adalah sebuah Kitab yang diturunkan kepadamu, Maka
janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi
peringatan dengan Kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orangorang yang beriman.

PETUNJUK ADALAH DENGAN MENGIKUTI AL-QURAN


Barangsiapa mengikuti al-Qurn, Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan petunjuk dan
keamanan, sebaliknya orang yang berpaling darinya akan tersesat dan celaka. Allah
Azza wa Jalla berfirman:




Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua (Adam dan Iblis) dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka, jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat
dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta". [Thh/20:123-124]
Pada ayat di atas Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Adam, Hawa dan Iblis,
Turunlah kamu semua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi
sebagian yang lain, maksudnya Adam dan keturunannya akan menjadi musuh Iblis
dengan keturunannya.
Firman Allah Azza wa Jalla , Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku,
maksudnya para nabi, para rasul, dan penjelasan. Firman Allah Azza wa Jalla , Lalu
barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka,
maksudnya tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat. Firman Allah
Azza wa Jalla , Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maksudnya menyelisihi
perintah-Ku dan perintah yang Aku turunkan kepada rasul-Ku dengan berpaling
darinya, melupakannya, dan mengikuti petunjuk selainnya, Maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, maksudnya di dunia, dia tidak memperoleh
ketenangan dan kelapangan dada, dadanya menjadi sempit, sesak karena
kesesatannya; walaupun dia bersenang-senang secara lahiriyah, berpakaian, makan,

dan tinggal sekehendaknya. Namun, selama hatinya tidak mencapai keyakinan dan
petunjuk, maka dia selalu berada di dalam kegelisahan, kebingungan, dan keraguan.
Ini termasuk kesempitan hidup. Demikian juga termasuk penghidupan yang sempit
adalah siksa kubur.
Firman Allah Azza wa Jalla , Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta, maksudnya tidak tidak punya hujjah di hadapan Allah Azza wa Jalla ,
atau dia akan dibangkitkaan dan digiring menuju neraka dalam keadaan buta mata dan
hatinya. [Lihat Tafsr Ibnu Katsr, Surat Thh, ayat 123-124]

Al-Quran Sebagai Petunjuk dan Pedoman Bagi Manusia


Allah SWT menurunkan pesan-pesan-Nya melalui al-quran kepada manusia, untuk dijadikan
pegangan dan pedoman, WAY OF LIFE, agar manusia sukses dalam menjalani kehidupan di dunia
dan bahagia di akhirat. Allah menurunkan al-quran melalui Rasul-Nya, menggunakan bahasanya,
al-quran diturunkan dibelahan bumi pilihan Allah, yakni Mekkah Al Muqarramah dan sebagai umat
islam yang juga terpanggil untuk menjalankan pesan-pesan Allah, maka sudah menjadi kewajiban
bagi kita untuk menjadikan al-quran sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup dan kehidupan,
yakni memasyarakatkan isi, bacaan dan mengamalkan al-quran dalam kehidupan sehari-hari.
Alif Laam Raa .. ( ini adalah ) Kitab yang kami turunkan kepadamu (Muhammad) supaya kamu
mengeluarkan manusia dari kegerlapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan, (Yaitu)
menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha terpuji . (QS;Ibrahim ayat; 1)
Dari ayat yang di atas, jelaslah bahwa fungsi al-quran adalah untuk membebaskan manusia pada
ayat ini Allah menyebutkan kegelapan dengan menggunakan jamak Muannas salim dari isim mufrad
artinya kegelapan-kegelapan. Mengandung bahwa kegelapan di dunia ini banyak macam raga dan
bentuk. Hal ini juga ditegaskan dalam beberapa tafsir, baik itu ( At-Tabari ), (Jalalain), ( Ibnu Katsir ),
maupun (Al-Kurtubi ) disebutkan bahwa itu tafsirnya , kekafiran, kesesatan dan kebodohan.
Sementara dalam ayat ini menggunakan isim mufrad, tidak menggunakan bentuk jamak. itu
menunjukkan bahwa cahaya itu satu, yakni cahaya iman, petunjuk dan hidayah Allah SWT.
Pada saat Nabi Muhammad yang begitu semangatnya mempelajari al-quran hingga ketika Jibril
belum selesai menuntun, beliau sudah menirukannya. Allah melarang Nabi Muhammad, menirukan
bacaan Jibril kalimat demi kalimat, sebelum Jibril membacakannya sampai selesai. Hal ini dilakukan
agar Nabi Muhammad benar-benar paham dan hafal terhadap ayat yang diturunkan. Artinya
tanamkanlah kegemaran membaca al-quran, pelajarilah secara bertahap dan siapapun yang ingin

belajar al-quran haruslah ada pembimbingnya, agar ketika salah membacanya ada yang
mengoreksinya.
16. janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat
(menguasai)nya.
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya.
18. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya.
20. sekali-kali janganlah demikian. sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,
21. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.(QS;Al-Qiyamah : 16-21)
Pada ayat ini juga Allah memerintahkan dengan Fiil Amar maka iktuilah bacaan itu artinya, setelah
gemar membaca dan mengamalkannya al-quran kita tidak hanya tinggal diam. Kita disuruh
mengikuti al-quran, mengikuti amalan syariat dan hokum-hukumnya, sesuai dengan kapasitas diri
masing-masing. Pelestarian dan pengaktualisasian nilai-nilai al-quran dalam kehidupan sehari-hari
sangatlah penting. Dengan kecintaan membaca ayat-ayat al-quran , merupakan tanda akan lahir
suatu motivasi untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kecintaan terhadap al-quran
tidak lahir dengan spontanitas, disamping upaya yang sungguh-sungguh dari diri sendiri, keluarga
dan para ulama dalam meningkatkan tulis baca al-quran, namun yang tidak kala pentingnya adalah
faktor apresiasi pemerintah. Jikalau kita seorang pejabat, tiada salahnya membuat peraturan daerah
yang berhubungan dengan al-quran, misalnya setiap anak yang melanjutkan ke tingkat SLTP dan
SLTA hendaknya memiliki sertifikat tulis baca al-quran. Dengan demikian, TPA-TPA yang ada
disekitar kita tidak akan sepi seperti sekarang ini. Kita bangga karena didaerah kita telah banyak
berdiri mensjid-mesjid, telah banyak berdiri surau-surau, TPA-TPA yang telah banyak dicetak qari
dan qariah,
Oleh karena itu, marilah kita galakkan membaca Al-Quran. Marilah, bersama-sama kita pelajari dan
mengamalkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana layaknya Rasul diberi gelar
Al-Quran yang berjalan. Dengan demikian akan tercapailah masyarakat yang dicita-citakan yaitu
BALDHATUN TAYYIBATUN WARABBUN GHAFUR (negeri yang subur dan makmur, adil dan

aman).

También podría gustarte