Está en la página 1de 15

TINJAUAN TEORITIS COMBUSTIO

A. PENGERTIAN
Combustio adalah luka yang terjdi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan bendabenda yang menghasilkan panas ( api, air panas, listrik ) atau zat yang bersifat membakar (
asam kuat asam basa).
B. ETIOLOGI
Combustio disebabkan oleh 3 golongan yaitu :
1.Panas ( thermis ) misalnya :
a. Api
e. Pasir
b. Air panas
f. Aliran listrik
c. Minyak panas
g. Suhu yang tinggi
d. Logam panas
2.Zat kimia ( Chemist ) misalnya :
a. Lisol
e. Prostek
b. Alkohol
f. Zat phosper
c. Kreolin
g. Pepsida
d. Nitrat argentin
h. Asam kuat
3.Sinar ( Radiasi ) misalnya :
a. Sinar matahari
b. Sinar laser
c. Sinar X ( Rontgen )
C. PATHOFISIOLOGI
Akibat yang terlihat pada individu yang mengalami luka bakar merupakan hasil
dari penyebab efek panas itu sendiri terhadap kulit, efek dari panas terhadap elemen darah atau
pembuluh darah serta kelainan metabolik yang terjadi secara umum.
Efek terhadap kulit adalah merusak lapisan kulit sehingga mudah terjadi infeksi
menyebabkan panas dan cairan tubuh yang hilang bertambah banyak.
Efek terhadap pembuluh darah adalah berupa permeabilitas kapiler yang meningkat
sehingga cairan dan protein merembes menyebabkan hipovolemi dan syok. Fase syok sering
terjadi dalam 24 jam pertama.
D. GAMBARAN KLINIK
Untuk mengetahui gambaran klinik tentang Combustio maka perlu mempelajari :
1. Luas luka bakar
Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara Role of nine yaitu dengan tubuh dianggap
9 % yang terjadi antara :
a. Kepala dan leher
: 9%
b. Dada dan perut
: 18 %
c. Punggung hingga pantat
: 18 %
d. Anggota gerak atas masing- masing
: 9%
e. Anggota gerak bawah masing- masing
: 18 %
f. Perineum
: 9%
2. Derajat luka bakar

Untuk derajat luka bakar dibagi menjadi 4, yaitu :


a. Grade I
- Jaringan yang rusak hanya epidermis.
- Klinis ada nyeri, warna kemerahan, kulit kering.
- Tes jarum ada hiperalgesia.
- Lama sembuh + 7 hari.
- Hasil kulit menjadi normal.
b. Grade II
Grade II a
- Jaringan yang rusak sebagian dermis, folikel, rambut, dan kelenjar keringat utuh.
- Rasa nyeri warna merah pada lesi.
- Adanya cairan pada bula.
- Waktu sembuh + 7 - 14 hari.
Grade II b
- Jaringan yang rusak sampai dermis, hanya kelenjar keringan yang utuh.
- Eritema, kadang ada sikatrik.
- Waktu sembuh + 14 21 hari.
c. Grade III
- Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis.
- Kulit kering, kaku, terlihat gosong.
- Terasa nyeri karena ujung saraf rusak.
- Waktu sembuh lebih dari 21 hari.
d. Grade IV
Luka bakar yang mengenai otot bahkan tulang.
3. Pengelolaan luka bakar
a. Luka bakar ringan
- Luka bakar grade I dan II luasnya kurang 15 % pada orang dewasa.
- Luka bakar grade I dan II luasnya kurang 10 % pada anak
- Luka bakar grade III luasnya kurang 2 %
b. Luka bakar sedang
Luka bakar grade II luasnya 15 25 % pada orang dewasa
Luka bakar grade II luasnya 10 20 % pada anak
Luka bakar grade II luasnya kurang 10 %
c. Luka bakar berat
- Luka bakar grade II luasnya lebih dari 25 % pada orang dewasa
- Luka bakar grade II luasnya lebih dari 20 % pada anak
- Luka bakar grade III luasnya lebih dari 10 %
- Luka bakar grade IV mengenai tangan, wajah, mata, telinga, kulit, genetalia serta
persendian ketiak, semua penderita dengan inhalasi luka bakar dengan konplikasi
berat dan menderita DM.
E. KOMPLIKASI
Combustio dapat menyebabkan masalah atau komplikasi pada pasien antara lain :
1.
Curling Ulcer
Curling Ulcer ( Tukak Curling ) merupakan komplikasi yang muncul pada hari ke
5 10, terjadi ulkur pada duodenum atau lambung, kadang-kadang dijumpai hematemes is,
antasida harus diberikan secara rutin pada penderita luka bakar sedang hingga berat.

2.

Infeksi
Infeksi merupakan masalah utama, bila infeksi berat maka penderita dapat
mengalami sepsis antibiotik dengan spektrum luas perlu diberikan.
3.
Gangguan jalan nafas
Paling muncul dini pada hari pertama, terjadi karena lnhalasi aspirasi, oedema paruparu infeksi, penanganan dengan cara membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen
traceostomi, pemberian kortikosteroid dosisi tinggi dan antobiotik.
4.
Konvulsi
Ini adalah komplikasi yang paling unik karena sering terjadi pada anak-anak.
Konvulsi disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia, infeksi obat-obatan (
Aminopillin, Dipenhidramin ) dan 33 % oleh sebab tidak diketahui.
Komplikasi luka bakar lain adalah timbulnya kontraktur gangguan kosmotik.

F. PATHWAYS
Combustio

darah

Permeabilitas kapiler
meningkat
berlebihan

Kerusakan
Kerusakan kulit dan saraf

Resiko tinggi

Nyeri panas
infeksi

pembuluh

Volume cairan
hilang

Cairan dan protein


merembes keluar

Kejang

Kekakuan sendi

Syok hipovolemik

Gangguan
aktivitas

Dehidrasi

Gangguan

Kerusakan ginjal

Oedema

Aktivitas
Gangguan nutrisi

Produksi urin
berkurang

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1.
Pertolongan pertama
a. Penderita dijauhkan dari sumber trauma dan bila masih ada api padamkan dengan air
dan menutup dengan kain basah, bila zat kimia maka dianjurkan untuk membilas
dengan air mengalir, untuk listrik harus dilakukan pemutusan aliran listrik.
b. Mengurangi rasa nyeri dengan cara :
Mendinginkan luka
Obat-obatan analgetik
Memberikan posisi yang benar dengan meletakkan luka yang
lebih tinggi
c. Menjaga jalan nafas
d. Mencegah infeksi
Luka yang terjadi ditutup dengan kain bersih atau steril.
2.
Tindakan di instalasi gawat darurat
Penderita yang dirawat dirumah sakit adalah :
a. Luka bakar grade II kurang dari 2 %
b. Luka mengenai muka, ekstrimitas dan perineum
c. Luka bakar grade III lebih dari 2 %
d. Luka bakar pada anak-anak grade I lebih ari 10 %
e. Luka bakar akibat listrik tegangan tinggi
f. Luka bakar disertai trauma jalan nafas
g. Luka bakar dengan penyakit lain
PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR

a. Pastikan Air way dan breathing sudah optimal.


b. Pemberian cairan. Ada beberapa formula :
Formula Baxter
Hanya memakai cairan RL dengan jumlah luas luka bakar X BB ( dalam Kg ) + 4
CC, diberikan : 8 jam pertama dan nya : 16 jam berikutnya, untuk hari kedua
tergantung keadaan.
Formula Evans
Cairan yang diberikan adalah :
a) Elektrolit dosis : 1 CC X BB Kg X % luka bakar
b) Koloid dosis : 1 CC X BB X % luka bakar
Dosis 2000 CC dewasa dan 1000 CC untuk anak.
Semua dijumlahkan dan diberikan nya dalam 8 jam pertama dan sisanya 16
jam berikutnya. Untuk hari kedua tergantung keadaan, elektrolit disini Evans
menggunakan Nacl 0,9 %.
Formula Brook
a) Elektrolit : CC X BB Kg X % luka bakar ( biasanya RL )
b) Koloid
: CC X BB X % luka bakar
c) Dextros : dewasa 2000 CC dan untuk anak 1000 CC
Semua diberikan nya dalam 8 jam pertama dan sisanya 16 jam berikutnya.
c. Pencegahan tetanus dengan pemberian ATS atau toxoid

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Nn.T

DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN


DI RUANG MELATI RSUD KALISARI KAB. BATANG
I.

PENGKAJIAN
Tanggal pasien masuk
: 17 April 2003
Tanggal pengkajian
: 20 April 2003
Pukul : 09.35 WIB
1. Identitas Klien
Nama
: Nn. T
Umur
: 24 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Status
: Kawin
No. Register
: 62614
Diagnosa Medis
: Combustio
Dokter Penanggungjawab
: dr. H. Chamid T, SpB
Bangsal / Kamar No.
: Melati / II
2.

Identitas Penanggungjawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Hub. Dengan pasien
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat

: Tn. S
: 28 tahun
: Laki-laki
: Suami
: Wiraswasta
: SLTP
: Islam
: Limpung - Batang

II.

PENGKAJIAN 11 POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi Tentang Kesehatan dan Management Kesehatan
a) Keluhan Utama
Klien datang ke IGD dengan keluhan tubuh terkena api kompor dari perut ke kepala.
b) Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut keterangan klien dan keluarga, klien belum pernah mengalami sakit seperti ini dan belum pernah
diopname di Rumah Sakit.
c) Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang dari IGD keruang Melati pukul 10.00 WIB dengan keluhan tubuh terkena api
kompor dari perut ke kepala, sadar, perih, nafsu makan berkurang, lemah, Tekanan darah
: 110/70 mmHg, Suhu : 37,30 C , Nadi : 84 kali/menit, Pernafasan : 18 kali/menit.
d) Riwayat Pengobatan keluarga bila sakit
Klien dan keluarga biasa memeriksakan diri ke Puskesmas bila sakit. Anggota keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit menular
e) Pengobatan yang Sedang Dijalani
Klien sedang menjalani rawat inap di ruang Melati RSUD Kalisari Kabupaten Batang dengan diagnosa
Combustio.
f) Allergi
Klien tidak mempunyai riwayat allergi terhadap obat-obatan maupun makanan.
g) Preventif Kesehatan Lingkungan
Lingkungan sekitar klien aman, jauh dari trauma mekanik, elektrik dan termal.
h) Preventif Gaya Hidup
Klien tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.
2.

3.

Nutrisi Metabolik
a) Suhu Tubuh
- Keadaan kulit : Lembab
- Temperatur
: 37.30 C
b) Nutrisi
Status Nutrisi
- Karakteristik fisik : Turgor Baik
- Penampilan umum : KU : sedang/sedang
Sebelum sakit
Kebiasaan makan
3 x sehari 1 porsi
Jenis makanan
Nasi, sayur, lauk pauk
Kebiasaan minum
7 gelas/hari
Jenis minuman
Air putih, teh manis
Makanan pantangan
Tidak ada
Minuman pantangan
Tidak ada
Selera makan
Baik

Pola Eliminasi
a) BAK
Kebiasaan BAK
+6 x sehari
+4 x sehari
Warna
Kuning jernih
Kuning
Kelancaran
Baik/lancar
Baik/lancar
Faktor yang mempengaruhi BAK klien adalah jenis makanan atau minuman dan jumlah
cairan yang masuk.
b)

4.

Selama sakit
3 x sehari porsi
Sesuai diit
5 gelas/hari
Air putih, teh manis
Tidak ada
Tidak ada
Kurang

BAB
Kebiasaan BAB
1 x sehari
2 x sehari
Konsistensi
Lunak
Agak keras
Kelancaran
Baik
Baik
Warna
Kuning tengguli
Kuning kecoklatan
Faktor yang mempengaruhi BAB klien adalah jenis makanan dan mobolisasi fisik.

Aktivitas dan latihan


a) Sebelum Sakit
Klien melaksanakan aktivitas dengan baik, baik sebagai istri maupun sebagai anggota
keluarga dan masyarakat.
b) Selama sakit

Mobilisasi klien selama sakit berkurang kerena klien merasa pusing, klien hanya tiduran.
Sehingga dalam melaksanakan aktivitas dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dibantu
oleh perawat dan keluarga.
c) Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Muka
: Lesu, terdapat lepuhan luka
Ranbut
: Bersih, hitam tidak rontok
Telinga
: Bersih tidak ada om dan serumen, pendenga
ran baik
Hidung
: Tidak ada polip dan epitaksis
Mata
: Tidak ada ikterik, konjungtiva normal
Dada
: Simetris, gerakan dada normal
Perut
: Terdapat lepuhan luka bakar
Kulit
: Bersih, terdapat luka, turgor jelek
Kuku
: Bersih, pendek
Ekstrimitas Atas
: Baik, terpasang infus sebelah kiri
Ekstrimitas bawah
: Baik, tidak ada odem dan Varises
2. Palpasi
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen
: Nyeri pada kulit perut
Ekstrimitas
: Hangat, nadi 84 X/menit, irama jelas dan teratur
3. Perkusi
Dada
: Tidak ada krepitasi
Perut
: Tidak kembung
4. Auskultasi
Dada
: Bunyi jantung normal
Abdomen
: Peristaltik baik
d) Pernafasan
1. Jalan Nafas
Bersih tidak ada sumbatan
2. Respon Serebral
- Kesadaran : Compos Mentis
- Orientasi ruangan dan fasilitas baik
3. Sirkulasi dan Pernafasan
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Pernafasan
: 18 X/menit
- Nadi
: 84 X/menit
- Suhu tubuh
: 37,30 C
5.

Pola Istirahat dan Tidur


Kebiasaan tidur

Malam + 8 jam
Malam + 4 jam seSiang hanya istirahat
ring terbangun.
Biasa.
Klien mengatakan tidak bisa tidur dan sering terbangun
Faktor yang mempengaruhi istirahat tidur klien adalah karena nyeri yang dialaminya dan
lingkungan tempat klien dirawat
6.

Pola Persepsi dan konsep diri


a) Body Image
Klien merasa tubuhnya jelek.
b) Identitas Diri
Karakter kepribadian klien baik dan tenang.
c) Harga Diri

Klien berhubungan baik dengan keluarga, petugas kesehatan dan pengunjung.


7.

Pola Peran Hubungan Sosial


Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis, begitu juga dengan masyarakat
sekitarnya. Banyak tetangga, saudara klien yang menjenguk dan menunggu secara
bergantian.
Klien dapat diajak kerjasama dalam prosedur tindakan perawatan dan pengobatan dengan
tim kesehatan.
Status dalam keluarga klien merupakan anak ke dua dari lima bersaudara.

8.

Pola Kognitif Persepsi


Pola kognitif klien baik, dapat berespon dengan lingkungan sekitar.

9.

Pola Seksual
Klien berjenis kelamin perempuan dan belum pernah mengalami ganguan dengan alat
reprodukasinya.

10. Pola Koping Toleransi Stres


Klien dalam menghadapi suatu masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya.
11. Pola nilai Kepercayaan
Klien dan keluarga beragama Islam, klien percaya bahwa penyakitnya akan segera sembuh.
III.

DATA PENUNJANG
Therapy tanggal 20April 2003
- Infus NaCl
32 tetes/menit
- Injeksi Ampicillin 1gr/8 jam
- Injeksi Cimetidin
1 gr/8 jam
- Injeksi Orasic
100 gr/12 jam
- Injeksi Gentamicyn 80 ge/12 jam

IV.

PENGELOMPOKAN DATA
DATA SUBJEKTIF
- Klien mengatakan sakit bila bergerak.
- Klien mengatakan nyeri pada dearah
luka baker.
- Klien mengatakan cemas terhadap
penyakitnya.

V.

DATA OBJEKTIF
Luka baker dari perut ke kepala.
Klien menyeringai kesakitan.
Oedem pada daerah luka baker.
Terpasang infuse NaCl 32 tetes/menit
Luka masih basah, terdapat bula.

ANALISA DATA
No.
D ATA
1.
DS : Klien mengatakan sakit bila
bergerak.
DO : Odem pada daerah luka bakar (
perut ke kepala ), terpasang infus
NaCl 32 tts/mnt.
2.

DS: Klien mengatakan nyeri pada daerah


luka bakar.
DO:
Klien
menyeringai
kesakitan, oedema pada daerah
luka bakar.

PROBLEM
Risiko
kurangnya
volume cairan tubuh.

Gangguan rasa nya man


nyeri

ETIO LO GI
Perpindahan cairan
dari intravaskuler ke
dalam
rongga
intestinal.
Kerusakan ujung
ujung saraf kulit
akibat luka bakar.

Hilangnya
pelindung

lapisan
kulit

3.

VI.

DS: Klien mengatakan cemas terhadap


penyakitnya.
DO: terdapat luka bakar di daerah perut
ke kepala, luka masih basah,
terdapat bula pada luka tersebut.

Potensial terjadi infeksi

sekunder terhadap
luka baker.

PERENCANAAN PERAWATAN

dthBsWidA3oftrpaddl108dd3bllklastrow
No

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

RENCANA
TUJUAN

1.

Risiko kurangnya volume


cairan tubuh berhubungan
dengan Perpindahan cairan dari
intravaskuler ke dalam rongga
intestinal, ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan sakit
bila bergerak.
DO : Odem pada daerah luka
baker ( perut ke kepala ),
terpasang infus NaCl 32
tts/mnt.

2.
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan
dengan
kerusakan ujung ujung saraf
kulit akibat luka bakar, ditandai
dengan :
DS: Klien mengatakan nyeri
pada daerah luka bakar.
DO:
Klien
menyeringai
kesakitan, oedema pada
daerah luka bakar.
3.
Potensial
terjadi
infeksi
berhubungan
dengan
Hilangnya lapisan pelindung
kulit sekunder terhadap luka
bakar ditandai dengan :
DS: Klien mengatakan cemas
terhadap penyakitnya.
DO: terdapat luka baker di
daerah perut ke kepala,
luka
masih
basah,

TINDAKAN

TTD

terdapat bula pada luka


tersebut.

Kekurangan
volume
cairan
dapat
diatasi
setelah dikakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jqm,
dengan criteria :
- Volume cairan
kembali normal.
- Tidak ada oedem

1. Moniyor KU dan TTV


2. Monitor pemasukan dan
pengeluaran.
3. Monitor cairan per infus
4. Anjurkan untuk banyak
istirahat.
5. Anjurkan untuk minum 8
gelas per hari.

1.Kaji tingkat nyeri.


2.Atur posisi klien senyaman
mungkin.
3.Alihkan perhatian klien
Klien
dapat 4.Kolaborasi dengan dokter
mengan
untuk pemberian analgetik.
tisipasi rasa nyeri
setelah dilakukan 1.Kaji luka selama mengganti
tindakan
balutan.
keperawatan
2.Gunakan teknik sterillisasi
dengan criteria :
saat merawat luka..
- nyeri hilang 3.Kaji
adanya
sepsis,
atau berkurang. perubahan neurology..
- Klien merasa 4.Bersihkan
luka
dengan
tenang.
larutan steril.
5.Observasi luka : purulen
Infeksi
dapat 6.Pemberian antibiotic.
dicegah
setelah 7.Memberitahukan
pada
dilakukan
keluarga tentang perawatan
tindakan
lanjut di rumah.
keperawatan
selama 3x24 jam
dengan criteria :
- Infeksi tidak
ada.
Luka
kering/sembuh.
Tidak ada
perluasan luka
karena infeksi.
- Tidak terjadi
peningkatan
suhu tubuh.
Terbentuk
jaringan
granulasi.

VII. IMPLEMENTASI
No TGL JAM

2005
2003

11.30

No.
DX

JENIS TINDAKAN

RESPON KLIEN

TTD

1. Moniyor KU dan S: 36,5 o C N: 92 x/mnt Rr : 20 x/mnt Td: 110/80


TTV
mmHg Klien minum 1500 cc gelas / hari.
Infus lancar 32 tts/ mnt.
Klien tenang

11.30
2

Monitor Klien mengangguk.


pemasukan dan
pengeluaran.
Klien merasa nyaman.

3.

Monitor cairan Klien mau diajak ngobrol.


per infus
Injeksi novalgin 0,3 ( extra ).

11.30
11.45
11.45
4.
2
2005
2003

12.00
12.00

12.15
12.15

10.00
2005
2003

10.00
10.00
10.20
11.00
12.30

Menganjurkan
untuk
banyak
istirahat.
5.
Menganjurkan
untuk minum 8
gelas per hari.

Luka tetap bersih.


Purulen tidak ada.
1.
Mengkaji Drainase (-)
tingkat nyeri. Injeksi
klien
1 gr/8 jam
2.Mengatur posisi Cimetidhim 1 amp/8jam
klien senyaman Orasic 100 gr /8jam
mungkin.
Gentamicin 80 gr /8jam
3.Mengalihkan
Kuluarga mengerti tentang
perhatian klien
Prosedur perawatan luka.
4.Kolaborasi
dengan
dokter
untuk pemberian
analgetik untuk
pemberian
analgetik.

1.

13.00

Kondisi luka masih basah.


Sterilisasi terjaga.
Suhu 37o C.

Mengkaji luka
selama
mengganti
balutan.
2.
Menggunakan
teknik sterillisasi
saat
merawat
luka..
3. Mengkaji adanya
sepsis,
perubahan
neurology..

Ampicilin

4.

Membersihkan
luka
dengan
larutan steril.
5. Mengobservasi
luka : purulen
drainase.

6.
Memberikan
antibiotic.

7. Memberitahukan
pada keluarga
tentang
perawatan lanjut
di rumah.
VIII. EVALUASI
No. TGL

JAM

No.
DX

1.

20-05
2003

14.00

S : Klien mengatakan nyeri berkurang


O : Oedema mulai berkurang pada daerah luka
bakar, infuse NaCl aff, klien minum 2000 cc
gelas/hari.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan mondisi klien agar tetap stabil.

2.

20-05
2003

14.10

S : Klien mangatakan nyeri mulai berkurang.


O: Klien tampak tenang.
A: Masalah belum taratasi
P: Lanjutkan rencana tindakan no. 1,2, 4

3.

20-05
2003

14.30

S: Klien mengatakan kulit agak bersih


O: Luka belum kering.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan rencana tindakan no. 2, 4, 6, 7

IMPLEMENTASI II
No

CATATAN PERKEMBANGAN

TGL

JAM

No.
DX

21-05 2003

09.00

09.16
12.30

JENIS
TINDAKAN

PARAF

RESPON
KLIEN

TTD

21-05 2003
2

3
10.00
10.00
12.00

1. Mengkaji tingkat nyeri. Klien


Klien
merasa
nyaman
2.
Mengatur
posisi Klien
klien
senyaman tenang
mungkin.
4. Kolaborasi dengan dokter Klien
untuk
pemberian minum
analgetik
untuk obat.
pemberian analgetik.
2.

Menggunakan
teknik
sterillisasi saat merawat
luka..
4. Membersihkan luka dengan
larutan steril.
6. Memberikan antibiotic.
7. Memberitahukan pada
keluarga tentang perawatan
lanjut di rumah.

EVALUASI II
No.
TGL

JAM

No.
DX

Kondisi
luka kering.
Strerilitas
terjaga.
Injeksi
masuk.
Keluarga
mengerti
tentang
prosedur
perawatan
luka.

CATATAN PERKEMBANGAN

1.

21-05
2003

14.00 1

S : Klien mengatakan nyeri berkurang atau


hilang.
O : Klien tenang.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien agar tetap stabil

2.

21-05
2003

14.00 2

S : Klien mengatakan kulitnya bersih.


O : Luka kering
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien agar tetap stabil

PARAF

Mengetahui,
Kepala Ruang Melati

Agus Sri Hartati, AMK

También podría gustarte