Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BRONKOPNEUMONIA
BILATERAL
SUSP. TB PARU
Presentan :
dr. Hendra Setyawan
Pembimbing :
dr.
Identitas Pasien
Nama
: Tn.J
Jenis Kelamin
Usia
: Laki-laki
: 48 tahun
Alamat
Singkawang
Masuk RS
: 27 September 2015
Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengaku sesak nafas sejak 1 hari
sebelum masuk RS. Keluhan ini disertai
dengan demam dan batuk berdahak.
Pasien mengaku tidak ada nyeri dada, nyeri
ulu hati, serta bengkak pada kaki.
Pemeriksaan fisik
KU: tampak Lemah
KS: Compos mentis
Vital Sign :
TD: 160/100mmHg;
N: 120x/mnt; R:
52x/mnt; S:37,4*C
Abdomen; datar,
BU(+), supel, nyeri
tekan (-), timpani.
Pemeriksaan Penunjang
27 September 2015
Darah
lengkap
Fungsi ginjal
Fungsi Liver
WBC
19,100
23,400
RBC
3,76
5,58
HGB
11,6
16,8
HCT
34,1
51,3
PLT
354
260
LED
62/1jam
Serologi/
Imunologi
Tambahan
Hematologi
LED : 62 (0-15)
PENATALAKSANAAN
PRO ICU
Ambroxol 3 x 1
IVFD RL 30 tpm
HCD 1 x 100mg
Candesartan 1 x 8mg
Metformin 3 x 500mg
Paracetamol 3 x 1
ISDN 2 x 10mg
CPG 1 x 1
29-9-15
Keluhan
Vital sign
130/70;N68;RR48;T36,8
SPO2 84%-97%
120/90;80;18;35,2
Kepala
CA-/- , SI-/-
CA-/- , SI-/-
Leher
Thorax
Paru
28-9-15
29-9-15
Cor
S1S2 reguler, bising (-), ukuran dbn S1S2 reguler, bising (-), ukuran dbn
Abdomen
Pinggang
Ekstremitas
Penatalaksanaan
IVFD RL 30 tpm
Inj. Dexamethasone 2 amp/6 jam
Inj. Cefotaxime 3x 1gr
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Nebu farbivent 3 x 1
Ambroxol 3 x 1
HCD 1 x 100mg
Candesartan 1 x 8mg
Metformin 3 x 500mg
Paracetamol 3 x 1
ISDN 2 x 10mg
CPG 1 x 1
IVFD RL 30 tpm
Inj. Dexamethasone 2 amp/4 jam
Inj. Cefotaxime 3x 1gr
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Nebu farbivent 3 x 1
Ambroxol 3 x 1
HCD 1 x 100mg
Candesartan 1 x 8mg
Metformin 3 x 500mg
Paracetamol 3 x 1
ISDN 2 x 10mg
CPG 1 x 1
Lampiran,hasil EKG
TINJAUAN PUSTAKA
PNEMONIA
EPIDEMIOLOGI
WHO 1999 -> penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di
dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia dan
influenza.
Insidensi pneumonia komuniti di Amerika =12 kasus per 1000 orang per
tahun dan merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada
orang dewasa di negara itu.
Angka kematian akibat pneumonia di Amerika adalah 10%. Di Amerika
dengan cara invasif pun penyebab pneumonia hanya ditemukan 50%.
angka mortalitas anak anak dengan bronchopneumonia
di Indonesia tetap tinggi secara keseluruhan mencapai 7
28,6, sementara pada bayi mencapai 36,1 %
ETIOLOGI
Pada neonatus :
Streptokokus grup B,
Respiratory Sincytial Virus
(RSV).
Pada bayi :
Pada anak-anak :
Virus : Parainfluensa,
Influensa Virus,
Adenovirus, RSP
Organisme atipikal :
Mycoplasma pneumonia
Bakteri : Pneumokokus,
Mycobakterium
tuberculosa.
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi lesi di paru
Pneumonia lobaris
Pneumonia lobularis (bronkopneumoni)
Pneumonia interstitialis
patogenesis
Kongesti (4-12 jam)
Eksudat serosa masuk ke dalam alveoli melalui pembuluh
darah yang berdilatasi dan bocor
Hepatisasi Merah (48 jam berikutnya)
Sel-sel darah merah, fibrin, dan leukosit polimorfonuklear
mengisi alveoli
Hepatisasi Kelabu (3-8 hari)
Leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi di daerah yang
terserang
Resolusi (7-11 hari)
eksudat mengalami lisis dan direabsorpsi oleh makrofag
Manifestasi Klinik
Batuk pilek, kadang disertai darah
Penurunan nafsu makan
Demam
Takipneu
Ronchi basah halus pada auskultasi paru
Retraksi otot-otot pernafasan
Sianosis sekitar hidung dan mulut
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Lab darah rutin
b. Rontgen thorax
c. Analisis gas darah
d. Mikrobiologi (sputum)
MANAGEMENT
1. cairan IV dan oksigen (1-2/menit)
2. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
3. Bila terdapat obstruksi jalan napas, dan lendir serta ada febris,
diberikan bronkodilator
4. Mukolitik ekspektoran
5. Antibiotik
a. Lini pertama : -lactam drugs ( amoxicillin, penicillin )
b. Lini kedua : Cephalosporin ( Cefotaxime, Cefuroxime,
Ceftazidine )
c. Lini ketiga : Carbapenem (impenam)
d. Pilihan lain : aminoglikosida (gentamisin, amikasin)
KOMPLIKASI
Hampir tidak pernah dijumpai.
Komplikasi yang dapat dijumpai : Empiema, OMA, Meningitis,
Perikarditis, Osteomielitis, peritonitis lebih jarang dilihat.
Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad
Quo ad sanactionam: ad malam
Quo ad functionam: dubia ad malam