Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
kita
Lanjutan 1.3.1.
Lanjutan 1.3.2.
Lanjutan 1.3.3.
a Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
9 Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang
bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun
antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan.
9 Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated
Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit (lihat gambar 2).
Lanjutan 1.3.4.
PMS
SEKSI
Rel A
Rel B
PMS Rel B
PMS Rel A
PMT PHT
CT
PT
LA
TRAFO
Lanjutan 1.3.4.
Rel I
Rel II
PMS Rel
PMT KOPPEL
PMT PHT
CT
PMS Line
LA
PT
CT
CT
PT
LA
PT
LA
Gambar
G
b 4 : Si
Single
l line
li diagram
di
gardu
d induk
i d k sistem
i t
double
d bl busbar.
b b
a Gardu Induk sistem satu setengah (on half) busbar :
9 Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.
9 Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di
pembangkit tenaga listrik atau gardu induk yang berkapasitas besar.
9 Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat
mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan sistem
(manuver system).
system)
9 Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang
secara deret (seri). Single line diagram, lihat gambar 5.
12
Lanjutan 1.3.4.
REL A
PMT A1
PMT A2
CT
LA
PT
PMT AB1
PMT B1
PMT AB2
PMT B2
REL B
13
bahkan
pembangunan
infra
struktur
bagi
kawasan
industri
(industrial
a Proyeksi kebutuhan daya listrik untuk jangka waktu tertentu, sehingga perlu
disiapkan gardu induk baru atau perluasan gardu induk.
a Adanya pengembangan sistem tenaga listrik secara terpadu, misalnya
pembangunan pembangkit listrik - pembangkit listrik baru, sehingga
dilakukan perluasan sistem penyaluran (transmisi),
(transmisi)
tentunya dibarengi
dengan pembangunan GI-GI baru atau perluasan.
14
Lanjutan 1.5.
a Pertimbangan penggunaan gas SF 6 dalam GIS, adalah :
9 Kekuatan dielektrik tinggi, yaitu pada tekanan udara normal sebesar 2,5 kali
dielektrik udara.
9 Tidak mudah terbakar dan tidak berbau.
9 Tidak beracun dan tidak berwarna.
9 Mengikuti hukum gas-gas pada umumnya.
9 Berat molekul 146 (udara 29).
9 Kepekaan 6 kg/m3 pada 0,1 MFA dan 100 C.
a GIS-GIS
GIS GIS yang terpasang di Indonesia, adalah GIS 150 KV :
9 Dipasang di kota-kota besar dan terbatas hanya di Pulau Jawa.
9 Sistem penyaluran (transmisi) menggunakan kabel tanah (SKTT).
a Hampir semua komponen GIS terpasang (ditempatkan) dalam gedung,
kecuali transformator tenaga, pada umumnya dipasang (ditempatkan) di luar
gedung.
a Komponen listrik pada GIS merupakan suatu kesatuan yang sudah berwujud
rigid (kompak). Untuk pemasangannya tinggal meletakkan di atas pondasi.
16
BAB II
KOMPONEN (BAGIAN(BAGIAN
BAGIAN) SIPIL & MEKANIKAL
GARDU INDUK
Ruang batery
Pondasi peralatan (panel relay, panel kontrol, cubicle, dan lain-lain).
Got kabel (cable duct).
Dan lain sebagainya.
BAB III
KOMPONEN (BAGIAN(BAGIAN
BAGIAN) LISTRIK
GARDU INDUK
a Adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai tempat peletakan
komponen utama gardu induk.
a Pemahaman tentang switch yard, pada umumnya adalah :
9 Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbuka yang luas, maka
disebut switch yard.
yard
9 Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbatas (sempit) dan di
dalam gedung, maka disebut switchgear.
9 Sebenarnya yang dimaksud switchgear,
switchgear adalah peralatan yang ada di switch
yard.
a JJadi
di yang dimaksud
di k d switch
it h yard,
d adalah
d l h nama yang diperuntukkan
di
t kk
b i gardu
bagi
d
konvensional.
a Sedangkan switchgear, adalah nama yang diperuntukkan bagi Gas Insulated
Substation (GIS).
20
a Berfungsi
mentranformasikan
daya listrik, dengan merubah
besaran tegangannya,
tegangannya sedangkan
frequensinya tetap.
a Tranformator daya juga berfungsi
untuk
t k pengaturan
t
t
tegangan.
a Transformator daya dilengkapi
g
trafo p
pentanahan yyang
g
dengan
berfungsi untuk mendapatkan
titik neutral dari trafo daya.
Peralatan ini disebut Neutral
Current Transformer (NCT).
Gambar 6 :
Transformator Daya Pada
GI Konvensional
a Perlengkapan
lainnya
adalah
pentanahan trafo, yang disebut
g Resistance
Neutral Grounding
(NGR).
21
dipasang antara
di
trafo
dengan
arus
Gambar 7 a :
Neutral Grounding Resistance
(NGR)
a Diperlukan proteksi yang praktis dan
biasanya tidak terlalu mahal, karena
k kt i tik relay
karakteristik
l
di
dipengaruhi
hi oleh
l h
sistem pentanahan neutral.
Gambar 7 b :
Neutral Grounding Resistance (Liquid) 22
Gambar
b 8:
Circuit Breaker (CB)
Gambar 9 :
Disconnecting Switch (DS)
a Karena
DS
hanya
dapat
dioperasikan
pada
kondisi
jaringan tidak berbeban, maka
yang harus dioperasikan terlebih
dahulu adalah CB. Setelah
rangkaian diputus oleh CB,
CB baru
DS dioperasikan.
24
a Berfungsi
untuk
melindungi
(pengaman) peralatan listrik di
gardu induk dari tegangan lebih
akibat terjadinya sambaran petir
(lightning surge) pada kawat
transmisi, maupun disebabkan
oleh surya hubung (switching
s ge)
surge).
a Dalam
keadaan
normal
(tidak
terjadi
j di gangguan),
) LA bersifat
b if
isolatif
atau
tidak
bisa
Gambar 10 :
Lightning Arrester (LA)
rendah
atau
rangkaian
primer
primer,
memisahkan
instalasi
pengukuran
dan
proteksi
t
tegangan
ti
tinggi.
i
27
28
Gambar 14 :
Rel (Busbar) Pada GI Konvensional
a Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan (connecting) antara
transformator daya,
daya SUTT,
SUTT SKTT serta komponen listrik
lainnya
yang ada pada switch yard.
a Komponen rel (busbar) antara lain :
9 Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC).
9 Insulator String & Fitting (Insulator,Tension Clamp, Suspension
Clamp, Socket Eye, Anchor Sackle, Spacer).
29
Gambar 15 :
Gedung
g Kontrol GIS
a Pada
gedung
kontrol
inilah
operator
bekerja
mengontrol
dan mengoperasikan komponen
komponenkomponen yang ada di gardu
induk.
Gambar 16 :
Gedung Kontrol GI Konvensional
30
Gambar 17 :
Panel Kontrol
a Terdiri dari :
9 Transmission line control panel (TL
control panel).
9 Transformator control panel (TL control
panel).
9 Fault recorder control panel.
p
9 KWh meter dan fault recorder panel.
9 LRT control panel.
9 Bus couple control panel.
9 AC/DC control panel.
9 Syncronizing control panel.
9 Automatic FD switching panel.
9 D/L control panel.
31
32
Gambar 19 :
Battery Sumber Arus DC
a Baterry :
9 Alat yang menghasilkan sumber
tenaga listrik arus searah yang
diperoleh dari hasil proses kimia.
kimia
9 Sumber DC berfungsi untuk
menggerakkan peralatan kontrol,
relay pengaman, motor penggerak
CB DS,
CB,
DS dan lain-lain.
lain lain
9 Sumber DC ini harus selalu
terhubung dengan rectifier dan
harus diperiksa secara rutin kondisi
air kebersihan dan berat jenisnya.
air,
jenisnya
a Rectifier :
9 Alat listrik yang berfungsi untuk merubah arus bolak-bolik menjadi arus
searah, sesuai dengan kapasitas yang diperlukan (kapasitas battery).
9 Rectifier harus selalu terhubung dengan battery dan harus diperiksa
kondisi batterynya secara periodik dan rutin.
33
a Alat
listrik
yang
berupa
lemari
pembagi.
pembagi
beban
dan
34
Gambar 21 :
Cubicle 20 KV ((HV Cell 20 KV))
9 K
Komponen dan
d
rangkaian
k i
cubicle,
bi l
antara lain :
Panel penghubung (couple).
Incoming
g cubicle.
Circuit
breaker (CB) dan
Current Transformer (CB).
Komponen
Proteksi
dan
pengukuran
pengukuran.
Bus sections.
Feeder atau penyulang.
35
a Beberapa peralatan listrik pada gardu induk yang perlu diamankan adalah :
9 Transformator Daya.
9 Rel (busbar).
(busbar)
9 Penghantar :
g g Tinggi
gg ((SUTT).
)
Saluran Udara Tegangan
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
9 Penyulang 20 KV.
36
CT
OCR
Tripping coil
PMT
beban
Gambar 23 :
Bagan (rangkaian Proteksi Relay Arus Lebih
37
Lanjutan 3.3.1.
a Relay Differensial :
Berfungsi
mengamankan
trafo
dari
gangguan hubung singkat (short circuit)
yang terjadi di dalam daerah pengaman
trafo.
a Relay Gangguan Tanah Terbatas :
Berfungsi
untuk
mengamankan
T
Transformator
f
D
Daya
terhadap
h d
tanah
h di
dalam daerah pengaman trafo, khususnya
gangguan di dekat titik netral yang tidak
dapat dirasakan oleh Relay Differensial.
a Relay
R l Arus
A
L bih Berubah
Lebih
B b h:
Berfungsi
untuk
mengamankan
Transformator Daya dari gangguan antara
phasa dan tiga phasa dan bekerja pada arah
tertentu.
a Relay Gangguan Tanah :
Berfungsi mengamankan Transformator
Daya dari gangguan hubung tanah, di dalam
Gambar 24 : Relay Differensial
dan di luar daerah pengaman trafo.
38
Lanjutan 3.3.1.
a Relay Tangki Tanah :
Berfungsi
untuk
mengamankan
Transformator Daya terhadap hubung
singkat (short circuit) antara phasa dengan
tangki trafo dan trafo yang titik netralnya
ditanahkan.
a Relay Suhu :
B f
Berfungsi
i untuk
t k mendeteksi
d t k i suhu
h minyak
i
k
trafo dan kumparan secara langsung, yang
akan membunyikan alarm serta mentripkan
Circuit Breaker
a Relay Jansen :
Berfungsi untuk mengamankan pengubah/
pengatur
p
g
tegangan
g g
((Tap
p Changer)
g ) dari
Trafo.
a Relay Bucholz :
Berfungsi mendeteksi adanya gas yang
ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan
pemanasan setempat dalam minyak trafo.
39
Lanjutan 3.3.1.
a Relay Tekanan Lebih :
9 Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari tekanan lebih.
9 Bagi Trafo tanpa konservator, dipasang relay tekanan mendadak
di
dipasang
pada
d tangki
t
ki dan
d bekerja
b k j dengan
d
pertolongan.
t l
Gambar 26 :
Pengaman Internal Trafo Tekanan Lebih
(Sudden Pressure)
40
41
a Proteksi Busbar :
Untuk mengamankan busbar terhadap gangguan yang terjadi, digunakan
relayy differential.
a Proteksi Penyulang 20 KV, digunakan :
9 Relay Arus Lebih.
9 Relay
R l Arus
A
L bih Berarah.
Lebih
B
h
9 Relay Hubung Tanah.
42
BAB IV
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN GARDU
INDUK
Lanjutan 4.1.
a Persiapan administrasi :
9 Menyiapkan ijin-ijin yang terkait dengan pekerjaan di lapangan (di
lokasi pekerjaan).
9 Menyiapkan schedule pelaksanaan pekerjaan dan kurva S, untuk
dipasang di
lokasi pekerjaan.
pekerjaan
9 Mempelajari petunjuk pelaksanaan pekerjaan dengan benar dan teliti, sesuai
yang ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
9 Menyiapkan form-form laporan harian, laporan mingguan, dan lain-lain.
9 Membuat
M b t Direksi
Di k i Keet.
K t
a Persiapan teknis :
9 Membuat gudang
di lokasi pekerjaan, untuk tempat penyimpanan
peralatan dan material.
9 Membuat gambar-gambar kerja (gambar pelaksanaan) dengan benar
dan
teliti.
9 Menyiapkan rencana kerja sesuai dengan jenis pekerjaan, rencana
personil yang dilibatkan,
dilibatkan dan lain sebagainya.
sebagainya
9 Mobilisasi peralatan kerja yang dibutuhkan dan material yang akan
dipasang.
9 Menyiapkan buku-buku petunjuk pemasangan dan informasi lainnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
pekerjaan
45
Lanjutan 4.2.
a Pekerjaan sipil prasarana & sarana (umum) :
9 Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank).
9 Urugan dan pematangan tanah.
9 Pemasangan pagar keliling GI.
9 Pembuatan saluran air pematusan.
9 Pembuatan jalan masuk ke switch yard dan ke gedung kontrol.
9 Pembuatan jalan sekeliling switch yard dan gedung kontrol.
a Pekerjaan sipil switch yard :
9 Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank).
9 Pembuatan pondasi peralatan (Trafo, CB, DS, CVT, CT, LA, TPS, PT).
9 Pembuatan pondasi serandang post.
9 Pembuatan got kabel (cable duct) dengan berbagai ukuran(dimensi).
ukuran(dimensi)
47
Lanjutan 4.2.
a Pekerjaan mekanikal :
9 Pembuatan dan pemasangan serandang peralatan ( CB, DS, CVT, CT, LA,
PT).
9 Pembuatan dan pemasangan serandang post (support).
(support)
9 Pembuatan dan dan pemasangan serandang beam (gantry).
9 Pembuatan dan pemasangan rak-rak kabel dan plat bordes tutup got kabel.
9 Pemasangan air conditioner (AC) di gedung kontrol, ruang operator dan
k t GI.
kantor
GI
a Pekerjaan sipil gedung kontrol (control building) :
9 Melaksanakan uitzet dan pematokan (pemasangan bouwplank).
9 Pembuatan gedung kontrol gardu induk, beserta ruang operator,ruang
kerja (kantor) GI dan ruang-ruang lain yang diperlukan.
9 Pembuatan pondasi peralatan (panel relay, panel kontrol, cubicle, dan
lain-lain).
9 Pembuatan got-got kabel yang ada dalam gedung kontrol, yang
menghubungkan ke switch yard.
9 Pembuatan sarana parkir dan jalan di sekeliling gedung kontrol
9 Pembuatan kamar mandi dan WC.
9 Pembuatan saluran buang air.
48
Lanjutan 4.3.
a Melaksanakan filtering minyak trafo :
9 Memindahkan minyak trafo dari drum ke tangki mesin filtering.
9 Melakukan vacum (penghampaan udara) tangki trafo, memanaskan dan
y
g minyak
y
trafo dan memasukkan minyak
y
trafo ke tangki
g utama
menyaring
minyak trafo.
a Internal dan eksternal wiring :
9 Internal wiring bisa dilaksanakan tanpa harus menunggu komponen lain
selesai dikerjakan.
dikerjakan
9 Eksternal wiring baru bisa dilaksanakan setelah komponen lain selesai
dikerjakan.
a Menghubungkan
g
g
((connecting)
g) trafo ke p
peralatan lain,, misalnya
y dari:
9 Bushing ke arrester.
9 Netral trafo ke tahanan pentanahan (NGR).
9 Terminal 20 KV ke sel 20 KV.
9 Dan lain sebagainya.
sebagainya
a Pekerjaan lain-lain :
9 Memasang instalasi pembumian sesuai dengan sistem yang telah
ditentukan.
ditentukan
9 Membersihkan dan melakukan pengecatan pada body (bagian) trafo
yang lecet.
50
Lanjutan 4.4.
a Memasang circuit breaker (CB) :
9 Pemasangan harus menggunakan peralatan kerja (crane atau tackle
chain block) yang memadai.
(OCB), harus dijaga agar tidak
9 Untuk CB dengan busur api minyak
terjadi kebocoran minyak.
9 Untuk CB dengan pemadam busur api semburan udara (ACB) atau
pemadam busur api SF 6 (SF 6 CB), pada saat pemasangan, lubanglubang tempat penyambungan pipa
pipa-pipanya
pipanya tidak boleh cacat dan
tidak boleh bocor.
a Memasang perlengkapan CB, misal : pipa-pipa tangki gas, meter-meter,
kompresor, dan lain-lain.
a Mengisi gas ke tiap-tiap fasa, menguji minyak, menguji
sambungan pipa dan pekerjaan pemeriksaan lainnya.
sambungan-
a M
Melakukan
l k k
penyambungan/
b
/ menghubungkan
h b
k
(
(connecting)
ti ) DS,
DS CB dan
d
rell
(busbar), dengan peralatan lainnya sesuai dengan petunjuk gambar
pelaksanaan.
a Membersihkan
b
hk
DS,
S
C
CB
d
dan
rell (busbar),
(b b )
memperkuat
k
menyempurnakan sealing-sealing dan lain sebagainya.
b
baut-baut,
b
52
d
dan
53
yang lainnya,
lainnya yang
55
Lanjutan 4.7.
56
57
Lanjutan 4.8.
a Menghubungkan badan peralatan listrik yang bukan konduktor/ penghantar
(bagian peralatan listrik yang dalam keadaan normal tidak berarus), yang
diperkirakan bisa mengalirkan arus listrik
jika terjadi gangguan atau
i d k i dengan
induksi
d
i t l i pentanahan
instalasi
t
h yang ada.
d
a Melakukan penarikan kawat tanah (ground wire) antara ujung serandang
(post dan beam) paling atas yang satu dengan ujung serandang (post dan
beam) paling atas yang lainnya.
a Menhubungkan kawat tanah (ground wire) dengan instalasi pentanahan,
pentanahan
dengan klem-klem yang sesuai.
a Menghubungkan instalasi pentanahan
pentanahan pada switch yard.
gedung
kontrol
dengan
instalasi
a Menghubungkan
g
g
badan p
panel-panel
p
listrik di dalam g
gedung
g dengan
g
instalasi
pentanahan.
58
dan
yang
Lanjutan 4.10.
a Wiring antar peralatan, yang meliputi dan dengan ketentuan :
9 Wiring
antar peralatan yang ada di switch yard dengan peralatan
yyang
g ada di g
gedung
g kontrol.
9 Wiring antar peralatan yang ada di switch yard dengan peralatan
lainnya yang ada di switch yard.
9 Wiring antar peralatan yang ada di gedung kontrol dengan peralatan
lainnya yang ada di gedung kontrol.
9 Ujung-ujung kabel tersebut dihubungkan dengan sepatu kabel
schoen), selanjutnya di klem di terminal
terminal-terminal
terminal peralatan.
(cable
9 Mengingat jumlah kode dalam kabel kontrol dan jumlah kabel kontrol yang
dipasang cukup banyak, harus diberi tanda atau kode tertentu, agar tidak
bingung
g g dan tidak terjadi
j
kesalahan.
9 Pada saat wiring dan connecting
handy talky (HT).
ditentukan,
61
Lanjutan 4.11.
kapasitas
GI,
a Pekerjaan pada kondisi khusus yang dimaksudkan disini adalah, pada saat
melaksanakan pekerjaan harus dilakukan di daerah dan dalam
kondisi
tempat kerja bertegangan.
a Pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung, gardu induk lama
b k j dengan
bekerja
d
normal.
l
harus
tetap
63
Lanjutan 4.11.
a Beberapa hal yang perlu diketahui dan diperhatikan pada pekerjaan uprating
g Gardu Induk :
9 Dalam
merencanakan
perluasan
dan
melaksanakan
pekerjaan
up-
daya
listrik
tidak
dan
terjual.
Lanjutan 4.12.
a Dalam kondisi dimana harus melaksanakan pekerjaan penyambungan
(connecting) dengan gardu induk lama, harus diperhatikan dan dipenuhi
beberapa hal sebagai berikut :
9 Harus ada rencana kerja yang matang , khususnya menyangkut masalah
keselamatan dan ketepatan memperhitungkan waktu pelaksanaan
pekerjaan.
9 Setiap rencana dan setiap akan melaksanakan pekerjaan, harus
dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan pihak PLN, karena hal ini
umumnya menyangkut pemadaman.
pemadaman
9 Jika terjadi pemadaman, maka sebelum diadakan penyambungan
harus diketanahkan terlebih dahulu bagian-bagian yang tadinya bertegangan
(beroperasi).
a Beberapa contoh tentang pekerjaan up-rating gardu induk :
9 Penggantian Tranformator Daya dari kapasitas 10 MW menjadi 30
MW,
j
60 MW atau 100 MW,, dari 60 MW menjadi
j
100 MW.
dari 30 MW menjadi
9 Penambahan Transformator Bay (TR Bay), dari 1 TR Bay menjadi 2 TR Bay
dan seterusnya.
9 Penggantian dan penambahan Transformator Daya tersebut tentu
dibarengi perubahan dan penambahan komponen
komponen-komponen
komponen lainnya,
lainnya
yang kapasitasnya sesuai dengan kapasitas Transformator Daya tersebut.
66
perbaikan
dan
penyempurnaan
terhadap
pekerjaan
yang
salah, yang tidak sesuai dengan bestek, atau yang kurang sempurna.
a Pengencangan
(pengerasan)
bolt
&
nut,
sekrup-sekrup
dan
setting
lokasi
pekerjaan
dari
sisa-sisa
dan
potongan-potongan
Lanjutan 4.13.
a Menyiapkan laporan akhir ke PLN tentang pekerjaan yang telah diselesaikan,
antara lain terdiri dari :
9 Laporan harian.
9 Laporan mingguan.
9 Laporan bulanan.
9 Progress phisik 100 %.
%
9 Asbulit Drawing.
9 Cable Schedule.
9 Dan lain sebagainya.
a Menyiapkan Testing dan Komisioning.
a Setelah pekerjaan finishing diselesaikan, pengawas PLN melakukan pengecekan
terhadap semua pekerjaan, Jika masih terdapat kekurangan yang sifatnya tidak
prinsip
i i (kekurangan
(k k
k il) dan
kecil)
d tidak
tid k mengganggu pengoperasian,
i
k k
kekurangan
tersebut dimasukkan ke dalam pending item
68
BAB V
COMISSIONING TEST &
PENGOPERASIAN
Lanjutan 5.1.
a Dengan Commisioning Test yang baik, maka diyakini bahwa instalasi
listrik aman pada saat dioperasikan, yaitu aman bagi manusia, ternak,
harta benda dan aman bagi instalasi listrik itu sendiri.
a Ada dua kegiatan utama dalam pelaksanaan Commisioning Test, yaitu :
pemeriksaan dan pengujian.
a Untuk masing-masingjenis
masing masingjenis pekerjaan instalasi listrik,
listrik ruang lingkup yang
diperiksa dan diuji belum tentu sama (berbeda-beda), juga kriteria besaran ukur
listriknya belum tentu sama, misalnya :
9 Ruang lingkup pemeriksaan pekerjaan instalasi Gardu Induk , tentu
tidak sama dengan ruang lingkup pemeriksaan pekerjaan instalasi
pemanfaatan. Begitu pula antara instalasi pembangkitan dengan
Gardu Induk, tentu ada beberapa bagian yang diperiksa, tidak mengalami
kesamaan dan seterusnya.
kesamaan,
seterusnya
9 Pengujian tahanan pembumian pada Gardu Induk, belum tentu sama
dengan tahanan pembumian pada instalasi pemanfaatan.
9 Untuk pengujian tahanan isolasi kabel,
kabel maka semua jenis kabel yang
dipasang di berbagai instalasi listrik, ketentuannya adalah sama.
70
Lanjutan 5.2.
a Pengujian:
Merupakan bagian dari Commissioning Test, dimana terhadap peralatan/ material
yang akan diuji tidak bisa dilihat secara kasat mata, sehingga harus diuji dengan
menggunakan alat bantu (alat ukur).
ukur)
a Beberapa jenis pengujian, antara lain : pengujian individual, pengujian atau
pengukuran
k
t h
tahanan
pembumian,
b i
pengujian
ji
t
tegangan
ti
tinggi,
i pengujian
ji
sistem
i t
pengaman/ kontrol.
a Pengujian Individual :
9 Pengujian untuk mencocokkan kesesuaian karakteristik dan rujukan, atau
9 Pengujian untuk mengetahui apakah kondisi peralatan telah berfungsi dengan
baik atau tidak.
tidak
a Pengujian atau Pengukuran Tahanan Pembumian :
Untuk mengetahui apakah nila tahanan pembumian telah memenuhi standar
(ketentuan yang berlaku).
72
Lanjutan 5.2.
a Pengujian Tegangan Tinggi (Dielectric Test) :
Untuk menilai keadaan isolasi dari perlengkapan atau komponen instalasi yang
dirakit atau mengalami pekerjaan di lapangan.
a Pengujian sistem pengaman dan kontrol (Protection & Control) :
Untuk meyakinkan apakah peralatan pengaman dan kontrol telah berfungsi
dengan baik secara sistem.
a Tahapan pengujian instalasi listrik meliputi :
9 Pengujian individual.
9 Pengujian
g j
sub sistem.
9 Pengujian sistem keseluruhan.
9 Pengujian tanpa beban.
9 Pengujian berbeban.
9 Dan lain sebagainya, tergantung jenis instalasi listriknya.
73
BAB VI
SERAH TERIMA PEKERJAAN &
PENGOPERASIAN
BAB VII
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN GARDU
INDUK DALAM GAMBAR
Peralatan utama pada GIS berada pada selubung logam tertutup rapat.
Sebagai media isolasi digunakan Gas SF 6
80
Komposisi
p
beton harus sesuai dengan
g ketentuan yang
y g berlaku.
Nilai kekuatan beton ditentukan dengan nilai K 175, K 225, K 350 dan seterusnya,
Tegantung jenis pondasi dan peralatan yang dipasang.
82
Posisi angker
g
dan lubang
g lubang
g harus presisi,
p
, sehingga
gg erection
dapat dilaksanakan dengan mudah
84
Dudukan (p
(plendes)) peralatan
p
harus tepat,
p , karena adanya
y selisih beberapa
p
milimeter akan mengakibatkan kesulitan pemasangan peralatan.
85
Dalam menggeser
gg
diperlukan
p
kehati-hatian,, jangan
j g sampai
p Trafo mengalami
g
kemiringan yang terlalu ekstrim. Harus menggunakan perlengkapan kerja
yang tepat dan memadai.
86
Hati-hati,, jangan
j g sampai
p terjadi
j
benturan. Jika penyok
p y akan berakibat terhadap
p
proses isolasi dan pendinginan tidak maksimal
87
Sealing
g konservator harus terpasang
p
g dengan
g baik,, agar
g tidak terjadi
j
kebocoran minyak trafo
88
Isolasi bushing
g terbuat dari porselin
p
yang
y g mudah pecah,
p
, harus dijaga
j g
jangan terjadi benturan pada saat handling.
91
Karena p
pada umumnya
y meter-meter sangat
g presisi
p
dan sensitif,, pada
p
saat handling dan installing harus dilakukan dengan hati-hati.
92
Mengingat
g g jumlah
j
kabel yang
y g banyak,
y , tiap-tiap
p p kabel harus diberi
penandaan, sehingga tidak terjadi kesalahan penyambungan (connecting).
93
J
Jaga
jangan
j
sampaii ada
d kotoran
k t
dan
d air
i yang masukk ke
k dalam
d l
minyak
i
k trafo
t f
94
Pisau-pisau antar DS harus bisa terhubung dengan baik dan kuat, sehingga
tidak terjadi loncatan bunga api.
95
Penyambungan (connecting) antara trafo dan NGR harus benar-benar baik dan kuat
(terhubung/ tersambung dengan baik).
102
Hati-hati, pada saat handling, karena komponen pada panel sangat sensitif & presisi
103
K
Karena
sensitifitas
itifit komponen
k
pada
d Cubicle,
C bi l maka
k pada
d saatt handling
h dli harus
h
dilakukan dengan hati-hati.
104
Sebelum dipasang/ digelar, harus dicek terlebih dahulu keadaan kabel baik secara
phisik maupun karakteristik.
Kabel harus benar-bena dalam keadaan baik.
baik
Penggelaran/ penarikan harus dilakukan dengan baik, jangan sampai kabel
rusak./ cacat karena proses penggelaran/penarikan
105
JJangan lupa
l
memberi
b i penandaan
d
(kode)
(k d ) pada
d masing-masing
i
i kabel,
k b l sehingga
hi
tidak terjadi kesalahan pada saat menghubungkan (connecting).
107
Pemasangan ttermination
P
i ti d
dan penyambungan
b
ke
k terminal
t
i l trafo
t f h
harus
dilakukan tenaga kerja yang kompeten serta mengikuti ketentuan dan
urutan yang ditetapkan
108
H
Harus
di
dipasang sesuaii dengan
d
ketentuan
k t t
yang ada,
d sehingga
hi
tahanan
t h
pembumian memenuhi persyaratan minimal yang berlaku.
109
BAB VIII
ASPEK PENDUKUNG
Lanjutan 8.1.
a Jenis dan ruang lingkup aktifitas yang harus dilakukan,
dilakukan antara lain : :
9 Administrasi :
Pengurusan ijin-ijin.
Administrasi keuangan (pembuatan jaminan uang muka, jaminan
pelaksanaan,
l k
j i
jaminan
pemeliharaan,
lih
d lain
dan
l i lain).
l i )
9 Keuangan (pembayaran komponen/ peralatan/ bahan/ material).
9 Administrasi teknik (pembuatan Kurva S, Time Schedule, Format Schedule,
Asbuilt Drawing, dan lain-lain).
9 Pelaksanaan phisik pekerjaan sejak dimulainya pekerjaan sampai serah
terima pekerjaan.
9 Keamanan dan keselamatan pekerja maupun pekerjaan.
a lain
a sebaga
sebagainya.
ya
9 Dan
a Salah satu aspek manajemen yang cukup penting dan harus dipenuhi, adalah
pembuatan Network Planning, sehingga :
9 Alur dan proses pekerjaan dapat diketahui dengan mudah.
mudah
9 Semua jenis dan ruang lingkup pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan sesuai
dengan jadual yang telah dibuat.
9 Pengkoordinasian pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.
9 Pekerjaan
Peke jaan dapat diselesaikan tepat waktu
akt dengan hasil yang
ang memuaskan.
mem askan
114