Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1, (2012) 1-6
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di
Jawa Timur yang memiliki pertumbuhan perekonomian dan
mobilitas yang sangat pesat .Sehingga
pemerintahan
kabupaten Bojonegoro mengupayakan pembangunan sarana
dan prasarana transportasi yang mendukung. Hal ini perlu
dilakukan untuk memperlancar hubungan antar satu daerah
atau lebih ke daerah yang lain di Kabupaten
Bojonegoro.Kecamatan Kasiman dan kecamatan Padangan
merupakan titik penghubung antara kecamatan yang lain, akan
tetapi ke dua kecamatan ini dipisahkan oleh sungai Bengawan
Solo.
II. METODOLOGI
A. Diagram Alir Metodologi
Dalam perencanaan struktur Jembatan Kasiman dimulai
dengan pengumpulan data-data dan literature yang digunakan.
Selanjutnya
dilakukan
perencanakan
desain
awal
jembatan,Pembebanan jembatan dan analisa struktur jembatan.
Untuk mengetahui kekuatan dan kestabilan stuktur perlu di
lakuakan kontrol,. Agar dimengerti, maka desain jembatan
dituangkan kedalam penggambaran hasil desain.
start
Analisa struktur
1. Analisa tegangan terhadap beban-beban
2. Perhitungan gaya-gaya yang bekerja
3. Pemodelan struktur dengan program
SAP 2000
1
f
1
(A. Hool & W.S. K)
6
L
5
1
1
22
:
6
110
5
f = 24 m syarat :
Apakah profil memenuhi kontrol
tekuk, geser dan lendutan?
Not OK
OK
1
h
1
(A. Hool & W.S K)
40
L
25
3
1
1
:
110
25
40
h= 5.2 m syarat :
Penggambaran
hasil desain
Finish
D. . Batang Penggantung
Panjang dari batang penggantung dicari dengan
menggunakan pendekatan persamaan sumbu geometrik busur
dapat dilihat pada gambar 1
Dengan program Autocad didapat Panjang Penggantung
sebagai berikut :
11
13 12
Panjang jembatan
: 180 meter
Lebar jembatan
: 11 meter
Struktur utama
10
10
11 12
13
panjang
t
0.000
12
0.000
11
10
3.83
3.830
10
15
7.33
7.330
20
10.5
10.500
25
13.33
13.330
30
15.83
15.830
35
18
18.000
40
19.83
19.830
45
21.33
21.330
50
22.5
22.500
55
23.33
23.330
60
23.83
23.830
65
24
24.000
Frame
2 1 0 1 2 3
4 5
: Baja BJ-50
3
5 4
E.
Konstruksi Busur
BUSUR ATAS
Titik
13
Segmen
X (m)
0
12-13
12
5
11-12
11
10
10-11
10
15
9-10
20
8-9
25
7-8
30
6-7
35
5-6
40
4-5
45
3-4
50
2-3
55
1-2
60
0-1
65
BUSUR ATAS
Titik
13
Segmen
X (m)
0
12-13
12
5
11-12
11
10
10-11
10
15
9-10
20
8-9
25
7-8
30
6-7
35
5-6
40
4-5
45
3-4
50
2-3
55
1-2
60
0-1
65
gn(kg)
1,596.533
2,011.097
1,948.817
1,890.362
1,834.524
1,784.978
1,740.408
1,700.106
1,666.829
1,639.660
1,618.381
1,604.516
1,597.491
BUSUR BAWAH
Titik
13
Segmen
X (m)
0
Y (m)
0.000
12-13
12
5
10
15
20
25
30
35
23.830
45
25.330
50
26.500
55
27.300
60
27.830
10
406.76
5.745
406.76
5.590
406.76
5.451
5.324
65
28.000
Y (m)
0.000
4.000
10
7.830
15
11.330
20
14.500
25
17.330
30
19.830
35
22.000
40
23.830
45
25.330
50
26.500
55
27.300
60
27.830
65
28.000
10-11
9-10
8-9
7-8
6-7
5.220
5.135
5.064
5-6
5
4-5
4
3-4
3
2-3
2
406.76
0-1
0
5.920
406.76
1-2
1
406.76
X (m)
0
11-12
406.76
2-3
2
11
406.76
3-4
3
6.103
406.76
40
4-5
4
406.76
Segmen
12-13
22.000
5-6
5
12
19.830
6-7
6
6.298
17.330
7-8
7
406.76
14.500
8-9
8
Titik
13
11.330
9-10
9
6.403
7.830
10-11
10
BUSUR BAWAH
406.76
4.000
11-12
11
An (cm) Sn (m)
5.025
1-2
1
406.76
5.003
0-1
0
An (cm) Sn (m)
gn(kg)
406.76
6.403
2,044.560
406.76
6.298
2,011.097
406.76
6.103
1,948.817
406.76
5.920
1,890.362
406.76
5.745
1,834.524
406.76
5.590
1,784.978
406.76
5.451
1,740.408
406.76
5.324
1,700.106
406.76
5.220
1,666.829
406.76
5.135
1,639.660
406.76
5.064
1,616.839
406.76
5.025
1,604.516
406.76
5.003
1,597.491
f ub
a.
Tegangan tanah
Dari data tanah didapatkan :
tanah = 1.72 t/m3 ;
c
= 300
= 0
= sat
'
ha
= x Ka - 2 c Ka
v
1
2
= 32.78 t/m
= Ea 1 + Ea 2
= 36.44 t/m
Abutment selebar 12 m, maka :
Ea = 36.44 x 12 = 546.6 ton
Letak resultan gaya tekanan tanah dari O :
Ea
Ea1
Ea2
1
1
z =
36.44
Gambar 2 Struktur Bangunan Bawah
Data Tanah Urug :
= 30
C =0
H.
Kontrol stabilitas
SF
M penahan
M guling
SF
3214.03
1.5
2056.85
1.5
= 1.56
1.5 OK!
Kontrol terhadap geser
Faktor keamanan terhadap geser
SF
SF
gayapenahan
gaya geser
W . tg
P
SF
I.
1.5
1.5
439.81 . tg 300
452.75
q adm
31.28
qL
=
q adm
36.05
Dimana :
W
= Komposisi vertikal dari R
= W t (dead load) + W abutment + tanah
= 1866949.86 kg + (145683.20 x 12)
= 4398131.74 kg = 4398.13 ton
P
= Komposisi horizontal dari R ( Ea tanah )
= 452.75 ton
= Faktor lekatan/hambatan antara tanah dan
pondasi
= 300 (Terzaghi & Peck untuk mtanah lempung)
SF
Kesimpulan
Dari hasil perencanaan yang diperoleh dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dimensi melintang lantai kendaraan lengkap dengan
trotoar adalah 11 m untuk jalan 2 jalur 2 arah. Tinggi
fokus busur adalah 24 m.
2. Pelat lantai kendaraan komposit, dengan tebal pelat
beton bertulang 250 mm. Tulangan terpasang arah
melintang D16-200 dan arah memanjang D13-250.
3. Gelagar memanjang WF 400.200.12.19 melintang
WF 900.400.16.38 dengan BJ 55, lendutan 0.00132
m (UDL+KEL) dan 0.00495 m (T) 0.01375 m
(Y ijin ).
4. Struktur utama busur berupa profil WF
500x500x19x32 , Rangka busur menggunakan profil
WF
500x200x6x9
(diagonal),
profil
WF
500x350x12x16 (Vertikal) dan Batang tarik
menggunakan WF 500 x 200 x 9 x 16.
5. Struktur sekunder berupa ikatan angin atas dengan
dimensi profil yaitu WF 250 x 250 x 6 x 9 (diagonal),
&Horizontal),ikatan angin pada lantai kendaraan
menggunakan profil WF 350x350x12x16 , sedangkan
untuk dimensi portal tengah dan portal akhir berupa
profil WF 500x500x19x32 dengan menggunakan
mutu baja BJ 55.
6. Perletakan berupa perletakan sendi dan rol.
7. Konstruksi abutment berupa dinding penuh setebal
2.8 m selebar 12 m untuk mendukung bentang 180 m
yang ditumpu pondasi tiang pancang beton dengan
diameter 0,6 m dengan kuat tekan K600, sebanyak 24
4398.13
V
=
= 36.05 t/m2
A
(10 x 12)
DAFTAR PUSTAKA
Standar Nasional Indonesia (SNI) T-02-2005. Standar
Pembebanan Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan
Umum.
[2] Standar
Nasional Indonesia (SNI) T-03-2005.
Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan. Departemen
Pekerjaan Umum.
[3] Standar
Nasional Indonesia (SNI) T-12-2004.
Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan. Departemen
Pekerjaan Umum.
[4] Bridge Design Manual Bridge Management System
(BMS). 1992. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina
Marga.
[1]