Está en la página 1de 6

LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

MODUL J-05
KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA

KELOMPOK 9 :
TM Fahrur Rozi

0806329653

Triananda Pangestu

0806329666

Alfred Utomo Sinaga

0806454084

Almas Amalia

0806454090

Amalia Adhani

0806454102

Amatya Pradhana

0806454115

Tanggal Praktikum : 4 November 2010


Asisten Praktikum : Muhammad Iqbal
Tanggal Disetujui: :
Nilai

Paraf

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2010

KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA


I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar bitumen yang larut dalam Karbon Tetra
Klorida (CCl4)
II. Peralatan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Labu erlemeyer
Corong
Kertas penyaring
Neraca analitik dengan kapasitas (2000,001) gram.
Cairan Karbon Tetra Klorida (CCl4)
Batang pengaduk
Gelas ukur

III. Bahan
Mengambil contoh bitumen yang telah dikeringkan dibawah suhu penguapan air sebanyak 2
gram
IV. Prosedur Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.

Menimbang gelas ukur (A)


Memasukkan benda uji kedalam gelas ukur, kemudian ditimbang (B)
Menimbang kertas penyaring yang akan digunakan
Memasukkan cairan karbon tetra klorida (CCl4) kedalam gelas ukur, dan diaduk perlahan-

lahan hingga benda uji larut


5. Larutan bitumen tersebut dituangkan kedalam erlemeyer melalui corong yang diatasnya
diletakkan kertas penyaring
6. Keringkan kertas penyaring, kemudian ditimbang (D)

V. Hasil Percobaan
PEMERIKSAAN
Berat Tabung Erlemeyer

NOTASI
A

BERAT (gram)
114,95

Berat tabung erlemeyer ditambah benda uji

116,95

Berat Kertas penyaring

4,85

Berat kertas saring + endapan

4,93

VI. Pengolahan Data


Kadar kelarutan adalah:

= 96 %
VII. Analisa
a. Analisa Percobaan
Percobaan menentukan kelarutan bitumen dalam karbon tetra klorida (CCl4)
dilaksanakan pada tanggal 4 November 2010. Pertama-tama benda uji yakni bitumen
ditimbang sebanyak 2 gram. Kemudian menimbang gelas ukur pada neraca analitik yang
diberi notasi A. Bitumen yang telah ditimbang tersebut, dimasukkan kedalam gelas ukur
kemudian ditimbang kembali yang diberi notasi B. Selain itu, kertas saring yang akan
digunakan juga ditimbang yang diberi notasi C.
Cairan karbon tetra klorida dimasukkan kedalam gelas ukur yang telah berisi bitumen,
Karbon tetra klorida dipilih karena cairan tersebut adalah pelarut bagi bitumen. Gelas ukur
diaduk perlahan, dan ditunggu sampai semua bitumen tersebut larut di dalam CCl 4. Setelah
semua bitumen larut, maka larutan tersebut disaring dengan menuangkannya kedalam

tabung erlemeyer dengan menggunakan corong yang telah diberi kertas penyaring yang
dibentuk kerucut mengikuti bentuk corong agar CCl4 dapat menyebar di kertas penyaring.
Kertas penyaring tersebut dikeringkan dari larutan, kemudian ditimbang kembali yang
diberi notasi D untuk mendapatkan nilai berat kertas setelah melarutkan bitumen.
b. Analisa Hasil
Untuk menentukan kelarutan bitumen dalam CCl4 menggunakan persamaan sebagai
berikut:
Kadar kelarutan =
Dimana

A = Berat Tabung Erlemeyer


B = Berat tabung erlemeyer ditambah benda uji
C = Berat Kertas penyaring
D = Berat kertas saring + endapan

Jika ada bahan yang tidak larut > 1 % menunjukkan bahwa aspal telah terkontaminasi
dengan bahan-bahan yang lain seperti debu atau kotoran yang mengendap di gelas ukur atau
kertas penyaring.
Berdasarkan tabel pemeriksaan aspal keras kelarutan bitumen dalam Karbon Tetraklorida
(CCl4) harus 99 %. Jika kelarutan bitumen lebih kecil dari 99 % maka bitumen tersebut
telah terkontaminasi oleh bahan-bahan lain.
Pada percobaan ini, didapatkan kelarutan bitumen didalam CCl4 adalah sebesar 96 %.
Bitumen yang tidak larut pada percobaan ini adalah 4 %, maka bitumen pada percobaan ini
telah terkontaminasi bahan-bahan lain, dan bitumen tersebut telah mengalami pemanasan
yang berlebih diantara saat produksi sampai saat penggunaan.

c. Analisa Kesalahan
Sumber kesalahan pada praktikum kelarutan bitumen dalam CCl4 antara lain disebabkan
oleh kesalahan praktikan sendiri dan ketelitian alat timbangan yang kurang teliti. Berikut ini
adalah beberapa sumber kesalahan pada percobaan kelarutan bitumen dalam CCl4:
Kesalahan paralaks mata pada saat menimbang kertas, benda uji, dan gelas ukur.
Kertas saring yang kurang kering pada saat penimbangan ulang setelah dilakukan
percobaan sehingga larutan CCl4 dan sisa-sisa bitumen masih tersisa.
Bitumen yang dilarutkan dalam CCl4 pada percobaan ini belum terlarut sempurna,
oleh karenanya masih masih banyak sisa-sisa bitumen yang tersaring pada kertas saring.
VIII. Kesimpulan
Kelarutan bitumen pada CCl4 adalah sebesar 96 %.
Bitumen yang tidak larut dalam CCl4 pada percobaan ini adalah 4 %
Bitumen yang baik adalah bitumen yang larut dalam CCl4 sebesar 99 %
Bitumen pada percobaan ini telah terkontaminasi oleh bahan-bahan lain, sehingga
kelarutannya tidak lebih dari 99 %.

IX. Lampiran

Gambar 1. Proses pengeringan Bitumen dengan CCl4

También podría gustarte

  • Makalah UTS
    Makalah UTS
    Documento40 páginas
    Makalah UTS
    Parlin Aprijal Immanuel Nadeak
    Aún no hay calificaciones
  • Sodkanmofnaonca
    Sodkanmofnaonca
    Documento1 página
    Sodkanmofnaonca
    Parlin Aprijal Immanuel Nadeak
    Aún no hay calificaciones
  • Penimbunan BBM
    Penimbunan BBM
    Documento9 páginas
    Penimbunan BBM
    Parlin Aprijal Immanuel Nadeak
    Aún no hay calificaciones
  • Solusi Kepadatan Penduduk
    Solusi Kepadatan Penduduk
    Documento2 páginas
    Solusi Kepadatan Penduduk
    Parlin Aprijal Immanuel Nadeak
    100% (1)
  • Cerita Pendek
    Cerita Pendek
    Documento2 páginas
    Cerita Pendek
    Parlin Aprijal Immanuel Nadeak
    Aún no hay calificaciones