Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Sistem sayuran kangkung jadi penggugah selera masakan lezat. Bukan sekedar baik
untuk jadi oseng-oseng saja, sayuran rebus lezat di buat dengan sayuran baru - baru
ini dalam saus benar-benar pedas. Kangkung simpel untuk melacak serta juga nilai yg
rendah-biaya. Ini budidaya kangkung tak terlampau susah untuk di kembangkan.
Macam-Macam Type Tanaman Kangkung
Ada dua langkah yg tidak sama dalam budidaya tanaman kangkung ini, bergantung
dari type tanaman kangkung yg ditanam. Ada dua type tanaman kangkung yg di
kenal menurut perbedaan habitatnya, yakni :
Kangkung darat (Ipomea reptans).
Kangkung darat ini cuma dapat tumbuh di tempat kering. Ciri-cirinya yaitu
batangnya lebih kecil serta berwarna putih kehijauan, daunnya lebih tidak tebal serta
lebih lunak, apabila dimasak lebih cepat layu/masak, serta mempunyai bunga yg
berwarna putih bersih.
Kangkung air (Ipomea aquatica).
Kangkung air ini bisa tumbuh di daerah basah seperti parit, kolam atau genangan
sawah. Ciri-cirinya yaitu batangnya semakin besar, berwarna hijau lebih gelap,
daunnya lebih lebar serta sedikit keras, lebih lama layu bila dimasak serta
mempunyai bunga yg berwarna putih kemerahan.
Budidaya Kangkung Darat Dengan cara Organik
Kangkung (Ipomoea sp.) bisa ditanam di dataran rendah serta dataran tinggi..
Kangkung adalah type tanaman sayuran daun, terhitung kedalam famili
Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan adalah
sumber vit. pro vit. A. Menurut area tumbuh, kangkung dibedakan jadi dua jenis
yakni : 1) Kangkung darat, hidup ditempat yg kering atau tegalan, serta 2) Kangkung
air, hidup di tempat yg berair serta basah.
Petanian Organik yaitu suatu wujud jalan keluar baru manfaat hadapi kebuntuan yg
dihadapi petani berkenaan dengan maraknya intervensi beberapa barang sintetis atas
dunia pertanian saat ini ini. Bisa dipandang, dimulai dari pupuk, insektisida,
perangsang tumbuh, seluruhnya sudah di buat dari beberapa bahan yg disintesis dari
senyawa-senyawa murni (umumnya un organik) di laboratorium. Pertanian organik
bisa berikan perlindungan pada lingkungan serta konservasi sumber daya yg tidak
bisa diperbaharui, melakukan perbaikan mutu hasil pertanian, melindungi pasokan
product pertanian hingga harga nya relatif stabil, dan mempunyai tujuan serta penuhi
keperluan hidup ke arah keinginan pasar.
Tehnologi Budidaya
1. Benih
Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari
biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa
diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benihsekitar 10 kg.
Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah
menyesuaikan.
2. Persiapan Tempat
Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat
bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar penuh. Lebar
bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama keadaan tempat.
Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran
dengan kapur kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk kandang (kotoran
ayam) dengan dosis 20. 000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi
(kotoran ayam yg sudah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Untuk starter
ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah
tanam. Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk
organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman, bila butuh
imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2 minggu sesudah
tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam
dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem
penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan (baris).
5. Pemeliharaan
Yg butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun hujan mesti dikerjakan
penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta
melindungi tanaman dari serangan hama serta penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yg menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura
F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta Aphis gossypii. Sedang penyakit
diantaranya penyakit karat putih yg dikarenakan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk
pengendalian, pakai type pestisida yg aman gampang terurai seperti pestisida biologi,
pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu mesti
dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah
penerapan, interval serta saat aplikasinya.
7. Panen
Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat cara mencabut
tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2
cm diatas permukaan tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni lewat
cara meletakkan kangkung yg baru dipanen ditempat yg teduh atau merendamkan sisi
akar dalam air serta pengiriman product secepat-cepatnya.
1. Pengolahan lahan
2. Pembibitan bayam
3. Teknik menanam bayam
4. Panen bayam cabut
Langsung kita masuki dalam tahap pertama yaitu:
1. Mengolah lahan untuk ditanami bayam cabut ini dimulai dari mencangkul lahan yang
gunakannya adalah agar tanah menjadi gembur. Setelah mencangkul anda bisa membuat bedengan
untuk penenaman bayam dengan lebar 100 cm atau hingga 200 cm. Buat juga selokan atau parit
untuk mengalir air atau agar tidak tergenang dalam tanaman.
Buat parit dengan lebar 30 cm dan kedalaman 30 cm. Sebelum bayam ditanam sebaiknya bedangan
diberi pupuk terlebih dahulu dan biarkan beberapa minggu sebelum anda mulai menanam benihnya.
2. Proses pembibitan bayam
Proses pembibitan ini maksudnya kita sendiri yang membibitkan bayam, bukan kita beli benihnya
dari pasar. Prosesnya yaitu dengan menanam bayam dalam lahan yang sudah kita siapkan. Setelah
kita tanam, kita rawat dan kita tunggu waktu berbunga tanaman bayam. Kalau anda menanam dua
jenis bayam maka usahakan jarak kedua jenis bayam tidak dekat, agar tidak berbunga dalam waktu
yang sama
Ketika bayam sudah berbunga dan tandannya sudah matang, maka petik bunganya dan kita
keringkan. Keiringkan selama 4 hari dan remas secara halus agar bijinya yang hitam keluar. Biji
inilah yang kita gunakan untuk penenaman nantinya.
protnya dengan pestisida anti hama. Perawatan ini dilakukan agar panen bayam nantinya maksimal
dan banyak.
4. Proses pemanenan bayam cabut
Bayam cabut akan dipanen setelah ketinggiannya mencapai hingga 20 cm. Untuk mencapai angka
ini bisanya tanaman bayam memerlukan waktu hingga 3 minggu - 3 minggu setengah. Sementara
cara panen adalah dengan mencabutnya dari akar dalam tanah. Karena proses panennya yang
seperti ini, maka sayuran bayam ini dinamakan dengan bayam cabut.
Cara lengkap budidaya terong tanaman terong atau dalam bahasa latin Solanum melongena
merupakantanaman yang tumbuh di daerah tropis. Budidaya terong sebenarnya tidak terlalu
susah, yang dibutuhkan hanya niat dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan.
Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan penyakit. Hama yang
menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu trip, kumbang totol hitam,
lalatbuah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning, tungau merah, ulat jengkal dan ulat
tanduk.
Sedangkan penyakit yang
menyerang
terung
adalah
bakteri
dan
virus. Cara pencegahanhama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia.
Terong rata-rata dapat dipanen pada umur 3,5 bulan sejak tanam. Bila dirawat dengan
baiktanaman dapat berproduksi hingga umur 5-6 bulan. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi
hari terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buahsedang
bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh terung berkualitas.
SYARAT TUMBUH
Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
Suhu udara 22 30o C
Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan
drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
Sinar matahari harus cukup
Cocok ditanam musim kemarau
PERSEMAIAN
Budidaya terong secara intensif dimulai dari persiapan media semai. Benih terong yang akan
ditanam harus berasal dari benih hibrida sehingga hasil yang dicapai nanti lebih optimal. Disaat kita
melakukan pemeraman benih terong dengan kertas basah maupun handuk lembab selama 24 jam,
kita mempersiapkan media semai yang terdiri dari campuran tanah dan pukan (pupuk kandang)
dengan perban-dingan 2 : 1. Penggunaan pestisida bahan aktif metalaksil (Saromyl 35 SD) sebagai
pencegah jamur dapat
menghindarkan
bibit dari penyakit dumping
off
.
Hasil
campuran media tersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan tinggi 8 cm dan diameter 5 cm.
PEMBIBITAN
Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga
mulai berkecambah
nampak
Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
Siapkan campuran tanah dan pupuk kandang halus, kemudian masukkan benih satu persatu
polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus.
ke
Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang/ penutup lainnya
Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan
PERSIAPAN LAHAN
Setelah 24 jam benih tersebut melalui proses pemeraman yang dicirikan dengan munculnya
radikula (calon akar), maka benih tadi siap dipindahkan ke media semai menggunakan pinset
dengan posisi radikula dibawah. Selama benih di persemaian , kita dapat melakukan persiapan
tanam dengan mengolah tanah. Persiapan lahan diawali dengan pembajakan sekali agar lapisan
tanah yang ada di atas berada di bawah dan sebaliknya. Selanjutnya lahan diairi dengan cara dileb/digenangi secara merata. Penggenangan sebaiknya dilakukan 3-5 jam dan selanjutnya dilakukan
pembajakan
kedua
kalinya
agar
pembuatan
bedengan
lebih mudah.
Untuk mencapai hasil maksimal, maka untuk pupuk dasar sebaiknya diberikan pupuk kandang
sebanyak 15 kg/ 10 m2, dolomit 10-15 kg/ 10 m2, (khusus untuk tanah basah/tergenang/bersifat
asam). Setelah pupuk kandang ditaburkan merata, maka ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2,5
kg/10 tanaman, SP-36 3 kg/10 tanaman dan KCl 1,5 kg/10 tanaman. Jika kita menggunakan NPK
maka pemberian dapat dilakukan dengan dosis 3 kg/10 tanaman. Setelah tanah dicampur dengan
pupuk maka barulah dibentuk bedengan bedengan membentuk single row (satu baris satu
tanaman) dengan jarak antar tanaman 75 cm untuk selanjutnya dipasang mulsa hitam perak.
PENANAMAN
Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam pada lubang tanam
yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap tanam adalah munculnya atau keluar
3 lembar helai daun sempurna atau mencapai tinggi 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan
pada sore hari setelah dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa
adaptasi pertumbuhan awal.
Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan jarak antara tanaman
75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm
kemudian ditekan ke bawah sambil ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa
sebatas leher akar (pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat
diberikan insektisida bahan aktif carbofuran.
Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb/
direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di leb / direndam biasanya 3-4 hari tanah
tetap basah, tetapi hal ini tergantung pada struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak
mengandung pasir maka tanah akan cepat kering.
PENYULAMAN
Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari tanaman lainnya, yaitu membutuhkan suplai
air dan unsur hara yang cukup sehingga penyiraman yang teratur, maupun pemupukan susulan
sangat
perlu
dilakukan.
Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama seminggu pertama
setelah
tanam.
Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA dosis 2.5 3
gram/tanaman, SP-36 2.5 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5 gram/tanaman. Pupuk diberikan
dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada
umur 50 HST dengan pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke
IV yang terakhir yaitu NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan dosis
sebanyak 10 gram.
Disamping penyiraman dan pemupukan, pencegahan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan
menyemprotkan pestisida sesuai dengan ham atau penyakit yang menyerang . Sedangkan
konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran dan interval penyemprotan sisesuaikan dengan
intensitas serangan dan kondisi lingkungan.
PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama
juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera
tumbuh
PENYAKIT
Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak, Sebenarnya serangan Layu
bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi karena menyerangya pada
akar atau leher akar sehingga pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun terhambat
sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik.Pengendaliannya :
Atur jarak tanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab. Lakukan pergiliran tanaman, jangan
menanam tanaman yang berjenis Solanaceae sepertitomat, tembakau dll karena akan memperparah
serangan. Gunakan Bakterisida
Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
Pengendalian : gunakan Fungisida
Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titiktitik hitam
Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan,
mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman,
perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut
PANEN
Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau sekitar 15 18 hst
setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen adalah daging belum keras,
warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk
terongjenis bulat kecil panen buah dapat dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga
dengan ciri : buah kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna
kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang berwarna kuning
keemasan dan warna daging masih putih bersih.
Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim dapat dilakukan 8
kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan
yang ke delapan biasanya produksi mulai menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.
Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Namun pada saat-saat tertentu sering mengalami banjir produksi sehingga
harganya anjlok. Diperparah lagi dengan kebijakan impor yang diterapkan pemerintah yang
seringkali memperparah kejatuhan harga bawang merah di pasaran.
Untuk menghindari fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, perlu upaya untuk melakukan
budidaya bawang merah diluar musim. Seiring dengan pembatasan kegiatan budidaya di musimmusim puncak.
Budidaya bawang merah memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12 jam sehari. Tanaman ini
cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0 hingga 900 meter dari permukaan laut.
Suhu optimum untuk perkembangan tanaman bawang merah berkisar 25-32 derajat celcius.
Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar pH 5,6-7.
Kali ini alamtani mencoba menguraikan langkah-langkah teknis yang perlu disiapkan untuk
melakukan usaha budidaya bawang merah. Cara menanam bawang merah ini disarikan dari
pengalaman para petani bawang di Brebes, Jawa Tengah. Berebes merupakan salah satu sentra
budidaya bawang merah terbesar di Indonesia.
sebanyak 47 kg, 100 kg, 311 kg dan 56 kg setiap hektarnya. Campur pupuk buatan tersebut sebelum
diaplikasikan. Biarkan selama satu minggu sebelum bedengan ditanami.
Siapkan benih atau umbi bawang merah yang siap tanam. Apabila umur umbi masih kurang dari 2
bulan, lakukan pemogesan terlebih dahulu. Pemogesan adalah pemotongan bagian ujung umbi,
sekitar 0,5 cm. Fungsinya untuk memecahkan masa dorman dan mempercepat tumbuhnya
tananaman.
Jarak tanam untuk budidaya bawang merah pada saat musim kemarau dipadatkan hingga 1515
cm. Sedangkan pada musim hujan setidaknya dibuat hingga 2020 cm. Benih bawang merah
ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi kedalam tanah.
asupan berbagai zat yang dibutuhkannya. Jika daun berubah menjadi kekuningan, itu berarti ada
yang kurang dalam perawatannya atau kekurangan suatu zat yang bisa didapatkan dari memupuk.
Tips untuk bercocok tanam kangkung darat secara baik juga bisa dilakukan dengan melakukan
penyiangan terhadap gulma secara teratur. Ini untuk memastikan bahwa gulma tidak akan
mengambil semua zat yang dibutuhkan kangkung dan memang sedianya anda berikan untuk
kebutuhan tanaman kangkung anda. Hama merupakan salah satu penganggu ancaman, oleh
karenanya anda harus mengetahui cara menanam sekaligus untuk menghilangkan segala gangguan
terhadap kangkung.
Panen
Jika anda berhasil melakukan cara tanam yang baik, maka anda akan memanen hasil yang baik.
Cara panen biasanya dilakukan dengan mencabut atau memotong kangkung di bagian pangkal
batangnya. Jika anda melakukan pencabutan, biasanya anda hanya akan dapat melakukan satu kali
panen saja. Namun jika dipotong, maka anda bisa melakukan beberapa kali panen, biasanya antara
3 5 hari. Panennyapun biasanya sangat cepat, hanya membutuhkan 5 7 hari saja. Oleh karena
itu, setiap bulannya anda bisa sampai 6 kali panen. Selain itu, anda untuk menanam kangkung
memang tidak membutuhkan daearh yang luas, sehingga, hanya dengan 10 m persegi saja, anda
bisa mendapatkan hasil sampai dengan 30 35 kg.
Setelah dipanen, biasanya kangkung harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan
tanah. Jika kangkung akan dijual ke pasar tradisional, maka biasanya kangkung hanya akan diikat
saja dan kemudian diangkut. Namun jika akan dijual ke supermarket ataupun hotel, biasanya
membutuhkan proses pengepakan tersendiri untuk menjamin kesegaran kangkung ketika sampai di
tangan konsumen.
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang paling diidolakan bagi masyarakat kita.
Penggemar kangkung sangatlah banyak, apalagi kini banyak rumah makan yang menyediakan
aneka menu olahan kangkung seperti cah kangkung yang sungguh lezat. Alhasil, kebutuhan akan
sayuran yang juga disebut water spinach ini semakin meningkat dari hari ke hari.
Apakah Anda salah satu penggemar kangkung? Tentunya tidak ada salahnya Anda mencoba
menanam kangkung di lahan yang Anda miliki. Selain hasilnya dapat dinikmati Anda sekeluarga,
Anda juga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil panen kangkung ini. Bercocok
tanam kangkung tidaklah sesulit yang Anda kira. Anda hanya membutuhkan banyak informasi
mengenaiteknik menanam kangkung yang benar dan Anda langsung dapat mempraktekkannya di
lahan Anda.
Penyiapan Lahan
Menyiapkan lahan untuk menanam kangkung tidaklah sulit. ada tiga hal yang perlu Anda cermati :
1. Sekitar tiga minggu sebelum lahan ditanami. Anda sebaiknya membajak lahan atau mencangkul
lahan agar lahan subur dan siap ditanami.
2. Sekitar dua minggu sebelum ditanami, Anda dapat mencampurkan pupuk kandang ke dalam
lahan dengan takaran sekitar 10 ton per hektar. Setelah itu genangi air hingga kurang lebih lima cm
untuk menghindari lahan dari kekeringan.
3. Buatlah petak tanah (bedengan) dengan ukuran yang Anda perlukan, misalnya 2 x 1 meter
dengan kedalaman 30 cm.
Pembibitan
Dalam melakukan pembibitan, perlu Anda ketahui bahwa teknik membibit kangkung air adalah
dengan stek batang, berbeda dengan kangkung darat yang pembibitannya dengan biji. Anda dapat
memilih bibit kangkung di toko yang menjual bibit tanaman yang lengkap. Tips : pilihlah jenis bibit
kangkung air yang berkualitas dengan tinggi sekitar 20-30 cm.
Penanaman
Anda dapat melakukan penanaman saat sore hari agar malam harinya bibit kangkung dapat mulai
bertumbuh. Dalam menanam kangkung air, ada beberapa hal cara menanam yang perlu
diperhatikan :
1. Stek muda kangkung air ditanam dalam setiap petak tanah dengan jarak 1,5x 1,5 cm.
2. Pastikan bahwa tanah berada dalam kondisi prima (basah dan bernutrisi). Pastikan pula bahwa
tanah tersebut telah Anda beri pupuk beberapa minggu sebelumnya.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan 1,5 minggu setelah kangkung air ditanam. Jika batang telah menjadi
besar dan daun berukuran panjang, maka kangkung air siap dipanen. Saat memanen, sisakan 2 cm
batang agar dapat bertunas kembali.
Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok
dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di
dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawit bisa tumbuh baik
hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan
berkurang.
Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih
sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini
bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot
buah menjadi ringan.
Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal
cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki macam cabe rawit yang
berbeda-beda.
Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan
serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali
ini alamtani menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih hingga
penanganan panen.
Pemilihan benih cabe rawit
Dewasa ini telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing.
Pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau
harganya mahal, kita bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri.
Benih cabe rawit bisa didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen ke-4
hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal.
Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit.
Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat.
Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan
hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah
hingga mengering di pohon.
Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian
pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang
paling berkualitas.
Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang
cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga
kering, kira-kira selama 3 hari.
Kecuali untuk benih organik, kita bisa memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur.
Kemudian simpan benih ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila
penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun.
Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama benih disimpan, daya
tumbuhnya akan terus berkurang. Bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen, sebaiknya jangan
gunakan benih tersebut.
Penyemaian benih cabe rawit
Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus
disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan
untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin.
Siapkan polybag berukuran 510 cm kemudian isi dengan media persemaian hingga bagiannya.
Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan
1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Setelah media
persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam.
Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam
0,5 cm, tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup
permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor
hingga airnya menetes ke permukaan polybag.
Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari
ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah
berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe
rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila
lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat
keasaman tanah.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti
kondisi lahan.Jarak antar bedengan selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau
pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea,
SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus
dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran
tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan.
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar
pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu
bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini
berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot
polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit
hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa
selesai dalam sehari.
Perawatan budidaya cabe rawit
Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit
bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman
bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.
Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam. Selanjutnya
berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk
organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap
tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK
sebagai pupuk tambahan.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang
menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk
besih dari gulma.
Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabe rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal
sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama
tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll.
Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun
dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan
tinggi.
Pemanenan cabe rawit
Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam.
Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa
mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali.
Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk
dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12
bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya.
Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah
seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar
namun kopong.