Está en la página 1de 5

3.

DASAR TEORI
Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan
yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau tidak mempunyai
potensi sebagai unsur pencemar. Namun secara umum, emisi dapat di analogikan sebagai
pancaran, misalnya: pancaran sinar, elektron atau ion. Berdasarkan peristiwanya, dapat
terjadi akibat terganggunya suatu sistem yang melampaui suatu batas energi sehingga
terjadi suatu emisi.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Emisi merupakan zat, energy atau
komponen yang dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan, sehingga menimbulkan
terganggunya suatu system. Sebagai contoh adalah Emisi Gas Buang.
Emisi Gas Buang
Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu
kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan bahan bakar.
Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna dari sistem
pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikel-partikel karena kurang
tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut. Emisi Gas Buang merupakan
salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi akhirakhir ini.
Dampak negatif
Kerugian yang ditimbulan dari emisi gas buang adalah:

Pemicu Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100
140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 6090 mmHg. Tekanan darah tinggi
terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Penyebab iritasi Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang
dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual

Penurunan kecerdasan

Mengganggu perkembangan mental anak

Tenggorokan gatal dan batuk-batuk

Mengurangi fungsi reproduksi laki-laki

Tujuan pengetesan emisi : memperoleh gambaran secara cepat, tentang efisiensi


pembakaran di dalam mesin. Batasan-batasan analisa dengan gas analiser :
Setiap proses pembakaran di mobil bensin, akan menghasilkan beberapa parameter
gas buang yaitu CO ( carbonmonoxida ), HC ( hydrocarbon ), CO2 ( carbondioxida ), O2
( oksigen ), Lambda dan AFR ( air fuel ratio ). Besarnya nilai-nilai dari masing-masing
parameter tersebut akan memberikan gambaran kepada kita, tentang kondisi efisiensi
pembakaran.
Komposisi Emisi Gas Buang
1) Emisi Senyawa Hidrokarbon (HC)
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang
kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan
terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar
sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran tersebut adalah
karbondioksida (CO2) dan air (H20).Walaupun desain ruang bakar mesin kendaraan saat
ini yang sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap
dapat "bersembunyi" dari api saat terjadi proses pembakaran dan menyebabkan emisi
HC pada ujung knalpot cukup tinggi. Hidrokarbon (HC) ,dapat menyebabkan iritasi
mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma
dan kanker paru-paru.

2) Emisi Carbon Monoksida (CO)


Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang relative tidak stabil dan cenderung
bereaksi dengan unsur lain. Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang sangat
sangat sulit dideteksi karena gas CO tidak memiliki bau, rasa dan bentuk. Gas CO
(Karbon Monoksida), dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan
pusing, gangguan berpikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.
3) Emisi senyawa NOx
Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam
kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang amat stabil yang tidak akan
berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam
ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.
Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara bebas, akan
berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang amat berbahaya karena
senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya konsentrasi
oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Oksida Nitrogen (NO2) dapat
menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan kasus asma, menimbulkan infeksi
saluran nafas, memicu kanker paru-paru, serta gangguan jantung dan paru.
4) Oksida Belerang (SO2)
Oksida Belerang (SO2) dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga
menimbulkan gejala batuk, sampai sesak nafas dan meningkatkan asma.
5) Timah Hitam (Debu Timbal) (Pb)
Dapat meracuni sistem pembentukan darah merah sehingga dapat mengakibatkan
beberapa hal, antara lain, bagi orang dewasa dapat menimbulkan gangguan
pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal
dan reproduksi pria. Sedangkan bagi anak-anak dapat menimbulkan penurunan
kemampuan otak dan mengurangi kecerdasan.

Baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru


A. Baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor dengan metode pengujian UN
regulator 40 da EU directive 2002/51/ec
Kendraan bermotor tipe baru kategori l dengan pengujian tipe. (metodetert)
No

Kategori

Parameter

Nilai ambang Batas (gr/km)

Metode uji

13< 150 cm3

Co
Hc
NOx

2,0
0,8
0,15

ECE R 40 UDC
mode (cold
start)

13 > 150 cm3

Co
Hc
NOx

2,0
0,3
0,45

ECE R 40 UDC
+EUDC mode
(cold start)

B. Baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor denganmetode uji WMTC.
No

Kategori

Parameter

Nilai ambang Batas (gr/km)

Metode uji

A (
130km/jam)

Co
Hc
NOx

2,62
0,33
0,22

WMTC

A (<
130km/jam)

Co
Hc
NOx

2,26
0,75
0,17

WMTC

GAMBAR ALAT

Portable

Combustion
Gas Analyzer 4400

También podría gustarte