Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Aspal (Asphalt)
Assalamu alaikuum baik2jiq komandan ?? he he he seingat saya 2 minggu
yang lalu ada seorang teman bertanya mengenai judul spesifikasi, truss sy
bertanya balik katanya dia ingin coba ambil judul Aspal Buton. Maklumm
karena ilmu masih dangkal saya tidak bisa beri masukan banyak mengenai
judulnya, nah ini hari saya bantu deh bagi teman2 yang ingin tahu secara
umum apa sih itu Aspal.
Belerang dan Nitrogen, berwarna coklat tua sampai hitam komponen berupa
Bitumen padat/setengah padat, sifatnya yang termoplastik dan Viskoplastik
yaitu melunak dan mencair bila dipanaskan atau dibebani dalam waktu yang
lambat atau mengental dan memadat serta elastic bila didinginkan atau
dibebani dalam waktu yang singkat, dengan titik lebur 145 210 0 F, Material
ini larut dalam karbon disulfide tahan air dan Asam.
Aspal dapat digunakan sebagai bahan perekat batu dan bata untuk
bangunan atau perekat agregat kerikil, juga dapat digunakan sebagai
landasan peswat terbang, pelapis untuk bahan yang tahan air dll.
Aspal terdiri dari dua jenis :
Aspal Alam
Aspal Industri
Aspal alam merupakan aspal yang terbentuk secara alami oleh proses
geologi sedangkan aspal Industri merupakan aspal yang terbentuk residu
dalam proses pengilangan minyak.
Genesa aspal alam dalam teori lama itu akibat fraksinasi minyak mentah
dalam reservoir atau batuan yang mengandung minyak atau dekat
permukaan bumi secara alami dan berlangsung lambat.
Teori modern yang berkembang aspal alam megnalami pengurangan
sejumlah n Alkana sehingga mengalami degradasi oleh bakteri, perubahan
oleh mikroorganisme ini membutuhkan sulfurisasi yang banyak akibatnya
minyak
mentah
menjadi
padat
yang
disebut
Aspal
Alam.
Keterdapatan
Endapan Aspal biasanya ditemukan dalam bentuk kolam atau danau yang
dapat dijumpai dibeberapa Negara seperti Yunani, Rusia, Perancis dan Kuba,
danau aspal terbesar adalah Bermudez pitch Lake di Venezuela seluar 1000
acre (1 acre = 0,465 Ha) dengan kedalaman umum 5 feet.
Aspal Buton
Berikut
Buton
tabel
Cadangan
Endapan
Waisu
Kabungka
Winto
Wariti
Lawele
Data berasal dari
Indonesia,1998
Terkira
dari
Cadangan terkira
(000 ton)
100
60.000
3.200
600
100.000
Buku tahunan Dinas
Aspal
Buton
(ASBUTON)
Kadar Aspal
(%)
35
15 35
25 35
30
15 - 30
Pertambangan dan
energy
2. Adularia KAlSi3O8, Mineral ini menunjukkan warna putih-pink, sistem kristal monoklin,
belahan 2 arah, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada suhu
7000 C, akibat proses hidrotermal dengan temperatur yang rendah berupa urat.
3. Albite NaAlSi3O8, Mineral ini menunjukkan warna putih, sistem kristal triklin, belahan 3 arah,
pecahan tidak rata konkoidal, kilap kaca, cerat putih. Terbentuk pada suhu 750 800 0 C, akibat
proses hidrotermal dengan suhu yang rendah dan alterasi dari plagioklas, proses metamorfik
dengan temperatur dan tekanan yang rendah, proses magmatisme dan proses albitisasi.
5. Clinopiroxene XY(Si,Al)2O6, Mineral ini menunjukkan warna hijau, biru, sistem kristal
monoklin, belahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan betuk prismatik.
Terbentuk pada suhu 900 1000
plutonic, pada proses metamorfisme kontak dan regional dengan temperatur yang tinggi. Dapat
terbentuk pada daerah magmatisme bersifat basa.
6. Diopside MgCaSi2O6, Mineral ini menunjukkan warna hijau, biru, sistem kristal monoklin,
belahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan betuk prismatik. Terbentuk pada
suhu 900 1000
menunjukkan bentuk prismatik. Terbentuk pada temperatur 900 1000 0 C, terbentuk akibat
proses metamorphisme pada fasies green schist dan glaucophane schist dan hidrotermal
(propylitic alteration). Proses magmatik sangat jarang menghasilkan mineral ini.
9. Garnet X3Y2(SiO4)3, Mineral ini menunjukkan warna hijau gelap atau merah gelap, sistem
kristal rhombic dodekahedron, belahan tidak sempurna, pecahan konkoidal dan menunjukkan
kenampakan tabular. Terbentuk pada suhu 1600 18000 C, dapat terbentuk pada zona kontak
magmatic plutons dengan temperatur yang tinggi, yaitu pada mineralisasi skarn. Selain itu juga
dapat terbentuk akibat proses metamorfisme. Lingkungan terbentuknya pada daerah
magmatisme.
10. Heulandite (Ca,Na)2-3Al3(Al,Si)2Si13O3612H2O, Mineral ini menunjukkan warna putih
pink, sistem kristal monoklin, belahan 1 arah, pecahan subkonkoidal tidak rata, kilap kaca,
cerat putih dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 600 700 0 C, akibat proses
alterasi dari vitrik tuff dan proses hidrotermal berupa urat pada basalt, gneiss dan schist.
11. Illite (K,H3O)(Al,Mg,Fe)2(Si,Al)4O10[(OH)2,(H2O)], Mineral ini tidak berwarna (bening),
dan sebagian menunjukkan warna putih-abu-abu, sistem kristal monoklin, belahan 1 arah
sempurna, kilap lemak, bersifat elastis dan menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu
700 8000 C, hasil dari proses magmatisme khususnya batuan beku dalam yang kaya akan
alumina dan silika (pegmatit dan granit), dapat merupakan hasil proses metamorfik (mudrock
sediment) dan hasil alterasi dari feldspar.
12. Kaolinite Al2Si2O5(OH)4, Mineral ini menunjukkan warna putih, sistem kristal monoklin,
belahan sempurna, kilap mutiara. Terbentuk akibat adanya proses pelapukan dari mineral yang
kaya Al dan hasil proses alterasi dari mineral yang kaya Al dapat terbentuk pada daerah danau.
13. Laumontite Ca(AlSi2O6)24H2O, Mineral ini menunjukkan warna putih abu-abu pink,
sistem kristal monoklin, belahan 3 arah, pecahan rata, kilap mutiara, cerat putih dan
menunjukkan bentuk elongated prismatik. Terbentuk pada suhu 600 700 0 C, akibat proses
hidrotermal yang mengisi rongga-rongga pada batuan beku, batuan sedimen dan metamorf.
14. Microcline (KAlSi3O8), Mineral ini menunjukkan warna putih-hijau, sistem kristal triklin,
belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kilap kaca-mutiara, cerat putih dan menunjukkan bentuk
prismatik. Terbentuk pada suhu 7000 C, akibat proses magmatik yang menghasilkan plutonic
rock yaitu pegmatit, proses metamorfik dengan temperatur yang rendah yaitu pada gneiss dan
schist dan proses hidrotermal.
15. Montmorillonite (Na,Ca)0.33(Al,Mg)2(Si4O10)(OH)2nH2O, Mineral ini menunjukkan warna
putih abu-abu, sistem kristal monoklin. Terbentuk pada daerah beriklim tropis yang merupakan
hasil alterasi dari feldspar pada batuan yang miskin silika. Hasil dari pelapukan glass volkanik
dan tuff dari proses hidrotermal.
16. Prehnite Ca2Al(AlSi3O10)(OH)2, Mineral ini menunjukkan warna kehijauan, sistem kristal
orthorombic, belahan sempurna, pecahan tidak rata, kilap kaca, cerat berwarna putih dan
menunjukkan bentuk tabular. Terbentuk pada suhu 700 800 0 C, akibat proses metamorfisme
dan proses hidrotermal yang mengisi rongga pada batuan volkanik basalt.
17. Wairakite CaAl2Si4O122(H2O), Mineral ini menunjukkan warna putih, dapat terbentuk
pada suhu 600 7000 C, akibat proses hidrotermal (geothermal environment), proses
metamorfisme burial dengan suhu yang rendah, reksi dehidrasi dari laumontite pada sedimen
tuff.
18. Wollastonite (CaSiO3), Mineral ini menunjukkan warna putih, sistem kristal triklin, kilap
kaca, belahan sempurna 3 arah, pecahan tidak rata, cerat putih dan menunjukkan bentuk tabular.
Terbentuk pada suhu 11000 C, akibat proses metamorfisme kontak pada calcareous dan marl
rocks dan dapat terjadi akibat metamorfisme regional dengan tekanan yang rendah.
19. Zeolite Na2Al2Si3O10-2H2O, Mineral ini menunjukkan warna abu-abu putih, sistem kristal
monoklin, belahan sempurna 3 arah, pecahan tidak rata, kilap kaca, cerat putih dan menunjukkan
bentuk elongated-prismatik. Terbentuk pada temperatur 600 700 0 C, akibat proses hidrotermal
yang mengisi urat dan rongga pada batuan beku dan proses metamorpisme burial.
Biotite
ni hari kebetulan banget ada kakak (begitulah mungkin walau bukan sejanin tapi lebih akrab
dibanding sahabat) sempat diskusi mengenai mineral Biotite, nah mungkin ini bisa membantu
para pembaca.
berbicara mengenai mineral ini kita harus paham bagaimana sih secara fisik
mineral ini
Biotite merupakan mineral silika yang tergolong mineral mika yang berwarna
hitam, sifat mineral mika yang plastis membentuk mineral ini melembar
pada batuan, Komposisi kimia K(Mg,Fe2+)3[AlSi3O10(OH,F)2. Terbentuk pada
temperatur 700 800
: Sempurna
Warna
: coklat kehitaman
Pecahan
Kekerasan
Cerat
: Abu abu
Kilap
Bentuk
: Tabular
MEKANIKA BATUAN
Defenisi
Menurut Talobre Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains
yang tujuannya adalah mempelajari perilaku (behaviour) batuan di
tempat asalnya untuk dapat mengendalikan pekerjaan - pekerjaan yang
dibuat pada batuan tersebut (seperti penggalian dibawah tanah dan lainlainnya).
Menurut Coates, seorang ahli mekanika batuan dari Kanada, Mekanika
adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada sebuah
benda.
Mekanika Batuan merupakan ilmu teoritis dan terapan tentang perilaku
mekanik batuan, berkaitan dengan respons batuan atas medan gaya
dari lingkungan sekitarnya (Deere, D.V., dalam Stagg & Zienkiewicz, 1968)
Ilmu Mekanika Batuan : Ilmu Pengetahuan teoritik dan terapan : terapan
yang mempelajari karakteristik, perilaku dan respons massa batuan akibat
perubahan keseimbangan medan gaya disekitarnya,baik krn aktivitas
manusia maupun alamiah.
Menurut US National Committee on Rock Mechanics(1964) dan dimodifikasi
(1974):
Mekanika
batuan
mempelajari
antara
lain
:
Sifat
fisik
;
mekanik
serta
karakteristik
massa
batuan.
Berbagai
teknik
analisis
tegangan
;
rengangan
batuan.
Prinsip yg menyatakan respons massa batuan thd beban.
Metodologi yang logis untuk penerapan teori dan terapan; teknik mekanika
untuk solusi problem fisik nyata dibidang rekayasa batuan.
Butiran
padatan
:Ukuran
dan
bentuk
berbeda-beda.
Void : ukuran, bentuk, penyebaran berbeda-beda.
2.
Anisotrop
Mempunyai sifat yang berbeda-beda pada arah yang berbeda.
3.
Diskontinu
:
Massa batuan selalu memiliki unsur struktur geologi yang mengakibatkannya
tidak kontinu seperti karena kekar, sesar, retakan, fissure, bidang perlapisan.
Struktur geologi ini cenderung memperlemah kondisi massa batuan.
Bidang bidang rekayasa disiplin mekanika batuan berperan penting dalam :
Fisik
dan
Sifat
Mekanik
Batuan
Macam
Penimbangan
Contoh
Batuan
2.Berat contoh kering ( sesudah dimasukkan dalam oven 90 derajat Celcius selama
24 jam ) : Wo
3.Berat contoh jenuh ( sesudah direndam dalam air selama 24 jam ) : Ww
4.Berat contoh jenuh + berat air + berat bejana : Wa
5.Berat contoh jenuh tergantung dalam air + berat air + berat bejana : Wb
6.Berat contoh jenuh dalam air : Ws = ( Wa Wb )
7.Volume contoh total = Ww Ws
8.Volume Contoh tanpa pori-pori = Wo - Ws
Perencanaan
Geologi Mekanika
Pertambangan
dan
Perancangan
Tambang
Batuan