Está en la página 1de 83

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya Jabatan fungsional Pengawas
Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
Sedangkan Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan
pelaksanaan

(delapan)

Standar

Nasional

Pendidikan,

penilaian,

pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan


program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki
enam

dimensi

kompetensi

yang

dipersyaratkan,

yaitu:

Kompetensi

Kepribadian, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Supervisi


Manajerial, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan
Pengembangan, Kompetensi Sosial
Untuk mencapai

keenam kompetensi yang dipersyaratkan bagi

Pengawas itulah maka diperlukan berbagai upaya, diantaranya diklat


penyiapan calon pengawas Pola Diklat calon pengawas sekolah yang harus
dijalani oleh peserta adalah dalam kegiatan tatap muka (in servis-1) selama
waktu 70 jam (meliputi mata diklat umum, merupakan modal awal untuk
menjalani praktek lapangan on the job learning (OJL) selama kurang lebih 3
bulan atau 200 jam (150 jam di sekolah sendiri dan 50 jam) dilaksanakan di
sekolah lain.
OJL CAWAS -- 2014

Halaman 1

Kegiatan OJL sebagai tindak lanjut

dari In servis-1 merupakan

implementasi dari materi yang disampaikan master trainer dari LPPKS Surakarta
selama kurang lebih 1 minggu mulai dari tanggal 24 Februari sampai dengan 2
Maret 2014 sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi calon
pengawas sekolah.
Porsi waktu OJL lebih besar karena calon pengawas sekolah/madrasah
dituntut untuk belajar langsung di lapangan untuk melaksanakan Rencana Tindak
Kepengawasan (RTK) yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri calon
pengawas sekolah berdasarkan hasil

Analisis Kebutuhan Pengembangan

Keprofesian (AKPK) di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku), yang terdiri


dari kegiatan Sosial, melaksanakan observasi pembelajaran, melaksanakan
supervisi akademik, supervisi manajerial di sekolah sendiri.
Disamping melaksanakan Rencana Tindak Kepengawasan, juga
melaksanakan tugas mandiri yang terdiri dari kegiatan Pengembangan Silabus
Mata Pelajaran , Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah sendiri dan sekolah
lain, Pengembangan Model Penilaian (PKG) di Sekolah sendiri dan sekolah lain,
Pengkajian Program Kepengawasan baik Kajian Program Kepengawasan
Manajerial maupun Kajian Program Kepengawasan Akademik,
Berdasar

hasil

penilaian

Analisis

Kebutuhan

Pengembangan

Keprofesian (AKPK) penulis sebagai peserta diklat calon pengawas sekolah,


kelemahan yang paling menonjol yaitu pada Kompetensi Sosial maka penulis
mengangkat tema

yang terkait dengan Kompetensi Sosial dengan judul

Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan) oleh Guru


dan

optimalisasi

program

kepengawasan

akademik

dan

manajerial. .
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan OJL adalah:
1. Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi Sosial
Kepramkaan oleh guru ( berdasarkan hasil AKPK) baik secara mandiri
maupun terprogram dan Rencana Tindakan Kepengawasan. (RTK) baik
OJL CAWAS -- 2014

Page 2

Akademik maupun Manajerial beradasarkan hasil AKPK Calon Pengawas


(50 JPL)
2. Menyusun perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30
JP)
3. Menyusun laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap 1 orang guru
dari sekolah sendiris dan 1 orang guru dari sekolah lain, dalam upaya
mencapai standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan/ feedback yang
sudah disetujui oleh guru di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku )
maupun oleh guru sekolah lain ( SMP Negeri 1 Pringkuku) (30 JP)
4. Mengembangkan model penilaian yang secara umum dapat dipandang lebih
baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg menyangkut
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya, dalam bentuk Penilaian
Kinerja Guru (30 JP)
5. Melaksanakan pengkajian terhadap program kepengawasan di Dinas
Pendidikan Kabupaten Pacitan berkenaan dengan Implementasi 8 standar
Nasional Pendidikan (SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras,
Tendik, Pembiayaan). (50 PL)
6. Menyusun laporan (10 JP)

C. Hasil Yang Diharapkan ( OJL )


1. Terlaksana

dan terbuatnya laporan upaya peningkatan kompetensi

penelitian dan pengembangan oleh guru (berdasarkan hasil AKPK) baik


secara mandiri maupun terprogram

dalam bentuk Rencana Tindakan

Kepengawasan. (RTK) baik Akademik maupun Manajerial beradasarkan


hasil AKPK Calon Pengawas (50 JPL)
2. Tersusunnya perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30
JP)
3. Tersusunnya laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap beberapa
guru (minimal 1 org untuk minimal 2 sekolah) dalam upaya mencapai
standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan

OJL CAWAS -- 2014

/ feedback yang sudah

Page 3

disetujui guru di sekolah asal calon pengawas dan oleh guru di sekolah
magang (ada tandatangan guru bersangkutan) (30 JP)
4. Terkembangkannya model penilaian yang secara umum dapat dipandang
lebih baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg
menyangkut mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya (30 JP)
5. Terlaksananya pengkajian terhadap program kepengawasan di dinas
pendidikan berkenaan dengan Implementasi 8 standar Nasional Pendidikan
(SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras, Tendik, Pembiayaan). (50
PL)
6. Tersusunnya laporan (10 JP)

OJL CAWAS -- 2014

Page 4

BAB II
KONDISI NYATA TEMPAT OJL

A. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan


Dinas

Pendidikan

merupakan

unsur

pelaksana

bidang

pendidikan, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah


dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan urusan pendidikan
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah propinsi Jawa Timur. Tugas pokok
dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengacu pada
Peraturan Bupati Pacitan Nomor: 45 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
Berikut fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan:
1. Fungsi Dinas Pendidikan:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan;
b. Penyelenggaraan urusan pendidikan serta pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 45 Tahun 2007
tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pendidikan TK dan SD;

OJL CAWAS -- 2014

Page 5

d. Bidang Pendidikan SMP dan SM;


e. Bidang Tenaga Pendidikan;
f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi secara garis besar dapat penulis uraikan seperti
gambar 1 di bawah ini.
Gambar : 1
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

OJL CAWAS -- 2014

Page 6

B. Profil Tempat Magang Sekolah Sendiri (SMP NEGERI 3 PRINGKUKU)


1. Gambaran Umum
SMP Negeri 3 Pringkuku merupakan sekolah menegah yang
berdomisili di desa Candi Kecamatan Pringkuku dengan kondisi
Geografi yang berbukit kapur. Input siswa dari sekolah dasar(SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri maupun swasta yang tersebar di
desa Dadapan, desa Poko, desa Candi, desa Jlubang, desa
Watukarung dan desa Dersono dengan 11 SD dan MI, tingkat sosial
ekonomi masyarakat di sekitar SMPN 3 Pringkuku sangat bervariatif
menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa 325, menurut data
sekolah sekitar 85% yang dikategorikan miskin. Sehingga partisipasi
masyarakat (donatur) belum maksimal, yang ditandai kontribusi RAPBS
dari komite baru sekitar 30%. Faktor Politik dan keamanan di daerah
Candi cukup kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini
ditandai beberapa kali pelaksanaan pemilu tetap menunjukkan situasi
kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan.
Manfaat/ sisi positif kemajuan Iptek yang ada dan juga
dirasakan masyarakat sekitar sekolah, membuka peluang bagi lembaga
pendidikan (SMPN 3 Pringkuku) untuk mempercepat akses informasi
berbagai hal terkait dengan dunia pendidikan, sehingga juga dirasakan
manfaatnya oleh anak didik. Oleh karena itu penggunaan Iptek perlu
dioptimalkan untuk menunjang guru dalam pengembangan bahan ajar
agar proses pembelajaran semakin berkualitas. Keadaan gedung yang
ada di SMP N. 3 Pringkuku sudah bisa dikatakan lengkap. Siswa SMP
N. 3 Pringkuku terdiri dari 320 siswa.

2. Profil Sekolah:
1. Nama Sekolah

SMP Negeri 3 Pringkuku

2. No. Statistik Sekolah / NPSN : 20510955


3. Tipe Sekolah

OJL CAWAS -- 2014

: A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2

Page 7

4. Alamat Sekolah

: Jln. Dadapan-Watukarung Km 05, Desa


Candi

(Kecamatan) Pringkuku

(Kabupaten/Kota) Pacitan

(Propinsi) Jawa Timur

5. Telepon/HP/Fax

: 0357-5101391

6. - Jarak Sekolah Ke Dinas Kabupaten/Kota : 15 Km


- Transportasi yang digunakan menuju sekolah Siswa/Guru : Jalan
Kaki/ Sepeda Motor/angkutan
7. Status Sekolah

: Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)

8. Nilai Akreditasi Sekolah

: Amat Baik

9. Kepemilikan Tanah

Skor

= 87,55

: Pemerintah

a. Status Tanah
: Pemerintah
b. Luas Tanah
: 5460 m2
10. Rekening Rutin Atas Nama Sekolah
a. Nomor
: 0067-01-030694-50-4
b. Atas Nama

: SMPN 3 Pringkuku

c. Nama Bank dan Cabang

BRI, Cabang Pacitan

11. Data Peserta Didik Baru 3 tahun terakhir :


Th.

Kelas VII

Jml Pendaftar

Pelajar (Cln Siswa


an

Kelas VIII

Jumlah

Baru) Jml Siswa

Jumlah

Romb
Jml Siswa
el

Jumlah
Kelas IX
(Kls. VII + VIII + IX)
Jumlah

Romb
Jml Siswa Romb
el

SiswaRombel

el

2011/2012

106

106

102

99

307

12

2012/2013

109

109

104

100

313

12

2013/2014

103

103

111

110

324

12

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


a. Visi
BERIMAN DAN BERTAKWA, BERJIWA MANDIRI, DAN UNGGUL
DALAM PRESTASI
b. Misi

OJL CAWAS -- 2014

Page 8

1) Melaksanakan

ajaran

agama,

dengan

mengintensifkan

kehidupan beragama di sekolah dan di masyarakat.


2) Mentaati norma dan kedisiplinan yang berlaku di sekolah, serta
menumbuhkan

kepedulian

sosial

dalam

kehidupan

di

masyarakat.
3) Mengembangkan kurikulum sekolah, sesuai dengan potensi,
karakteristik, dan sosiall budaya masyarakat.
4) Melaksakan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan menantang, didukung oleh sumber daya
pendidik yang kompetitif.
5) Melaksanakan

penilaian

otentik,

dengan

pengembangan

prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,


minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
6) Meningkatkan tingkat kelulusan, dengan lulusan yang cerdas,
kreatif, kompetitif, serta berakhlaq mulia.
7) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, dengan
didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan bakat
minat siswa, agar bisa mencapai hasil yang optimal.
8) Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan dari peran serta
masyarakat yang memadai dan legal.
c.Tujuan Sekolah :

1) Mengembangkan kurikulum yang dilengkapi dengan perangkat


pembelajaran (pemetaan, standar kompetensi dan kompetensi
dasar, silabus, prota, promes, RPP) semua mata pelajaran serta
mengembangkan kurikulum muatan lokal dan standar sistem
penilaian.
2) Mengembangkan
pembelajaran

strategi

model

pembelajaran

CTL,

Pakem,

kooperatif

kooperatif

diantaranya

learning

dan

pembelajaran berbasis masalah dengan mengoptimalkan media


pembelajaran.

OJL CAWAS -- 2014

Page 9

3) Mencapai standar ketuntasan belajar untuk semua mata pelajaran.


4) Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas.
5) Menanamkan sikap sesuai dengan kepribadian yang dilandasi
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
6) Memenuhi kebutuhan sarana prasarana kegiatan pembelajaran (Lab.
IPA, Lab. Komputer, Perpustakaan,LCD, media pembelajaran
matematika, bahasa Inggris, IPA dan pembangunan ruang Lab.
Bahasa) dan fasilitas penunjang lain.
7) Melaksanakan manajemen

berbasis sekolah dan manajemen

peningkatan mutu berbasis sekolah secara demokratis, akuntabilitas


dan terbuka
8) Membekali lulusan dengan kecakapan hidup sesuai bakat dan minat
siswa.
9) Mengoptimalkan pelaksanaan program remidi dan pengayaan.
10) Menggalang pembiayaan pendidikan secara adil, demokratis dan
memanfaatkan secara terencana serta dipertanggungjawabkan
secara jujur, transparan memenuhi akutabilitas

C. Profil Tempat Magang Sekolah Lain (SMP N 1 PRINGKUKU)


1. Gambaran Umum
SMP Negeri 1 Pringkuku berada di desa Ngadirejan yang
merupakan pusat pemerintahan kecamatan Pringkuku,
1.

Nama Sekolah

UPT SMPN 1 PRINGKUKU

2.

No. Statistik Sekolah

201051206041

3.

Tipe Sekolah

4.

Alamat Sekolah

DESA NGADIREJAN

(Kecamatan) PRINGKUKU

(Kabupaten/Kota) PACITAN

(Propinsi) JAWA TIMUR

5.

Telepon/HP/Fax

(0357) 511128 Fax. (0357) 511543

6.

Status Sekolah

Negeri

7.

Nilai Akreditasi Sekolah

8.

Luas Lahan, dan jumlah rombel

: 18 Rombel

OJL CAWAS -- 2014

Skor

= 94

Page 10

Luas Lahan

jumlah ruang pada lantai 1

26.605

m2

: 18

Lantai =

jumlah ruang pada lantai 2 : .......................


jumlah ruang pada lantai 3 : .......................
Jumlah Rombel

9.

: 18 Nilai Akreditasi Sekolah

: A

Prosentase ruang kelas yang sudah berbasis IT :

10. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir):


Jml Pendaftar
Th. Pelajaran
(Cln Siswa Baru)

Kelas VII
Jml Siswa

Kelas VIII

Jumlah

Jml Siswa
Rombel

Jumlah

Kelas IX

Jumlah

Jml Siswa
Rombel

(Kls. VII + VIII + IX)

Jumlah

Siswa Rombel

Rombel

2010/2011

161

161

162

161

484

18

2011/2012

164

164

161

163

488

18

2012/2013

165

165

162

156

482

18

2013/2014

132

132

167

161

460

18

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


a. Visi :
BERPRESTASI, BERBUDI PEKERTI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
YANG BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
b. Misi .
1. Mewujudkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non
akademik
2. Meningkatkan udaya baca dan tulis
3. Meningkatkan pembelajaran berbasis TI
4. Mewujudkan budaya disiplin, jujur, santun, tanggung jawab bagi
seluruh warga sekolah
5. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan
6. Mewujudkan budaya bersi, rindang, aman, sehat, indah pada
lingkungan sekolah sehingga kondusif untuk belajar.
7. Memanfaatkan lingkungan untuk sumbe balajar
8. Menanamkan kepada seluruh warga sekolahtentang pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan
OJL CAWAS -- 2014

Page 11

9. Menunjukkan sikap peduli untuk mencegah pencemaaran lingkungan


atau kerusakan lingkungan

INDIKATOR
1. Terwujudnya Pengembangan Kurikulum SMPN 1 Pringkuku dan
Kurikulum 2013
2. Terwujudnya peningkatan prestasisiswa dalam bidang akademik dan
non akademik
3. Terwujudnya pembelajaran yang berbasis TI
4. Terwujunya pendidikan yang berkarakter pada seluruh komponen
warga sekolah
5. Terwujudnya pelakasanaan kegiatan-kegiatan keagamaan
6. Terwujudna pengembangan budaya bersih, rindang, aman, sehat,
indah pada lingkungan sekolah.
7. Terwujudnya kepedulian dan pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar
8. Terwujudnya kepedulian terhadap upaya kelestarian lingkungan
9. Terwujudnya kepedulian terhadap upayauntuk mengatasi
pencemaran atau kerusakan lingkungan.

MOTTO
KAWRUHING PUJANGGA AMBUKA BUDI
Menurut Arti Kata Merupakan Lambang angka tahun berdiri sekolah yaitu
tahun 1984
Menurut makna kata : ilmu pengetahuan akan dapat membuka hati dan
pikiran untuk mencapai kebahagiaan

TUJUAN
Dalam kurun waktu 5 tahun sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai
anatara lain:
1. Mencapai prestasi di bidang akademik dan non akademik

OJL CAWAS -- 2014

Page 12

2. Terwujudnya inovasi kegiatan pembelajaran yang berbasis TI


3. Menerapkan budi pekerti luhur pada kehiduan sehari-hari baik di
ingkungan sekolah atau di masyarakat
4. Menimpletaikan nilai-nilai IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengembangkan udaya bersih,rindang, aman, sehat dan indah pada
lingkungan sekolah
6. Menerapkan kepedulian kelestarian alam dan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar
7. Mengembangkan upaya mengatasi pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan
8. Tercapainya sekolah yang bersih, hijau dan nyaman untuk belajar.

D. Permasalahan Dilapangan.
Untuk memujudkan profsionalisme guru, perlu adanya pembinaan
secara terus menerus melalui pendidikan dan latihan, seminar,
workshop atau melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi. Sedangkan
kinerja guru dapat ditingkatkan melalui kedisiplinan, mengajar tepat
waktu,

pemberian

motivasi,

pemberian

reward

dan

pemberian

bimbingan melalui supervisi yang terpogram dengan baik.


Pada tahun ajaran 2013-2014 khususnya hasil pembelajaran
ditemukan

masih

banyaknya

tenaga

pendidik

yang

hanya

mementingkan aspek kognitif (pengetahuan) sedang aspek afektif dan


psikmotor masih kurang diperhatikan, untuk itulah penulis menganalisa
tentang pentingnya aspek psikomotor pada kegiatan Kompetensi Sosial
Kepramukaan dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan
manajerial, karena pada tahun ajaran 2013-2014 adanya guru sering
dihadapkan dengan berbagai persoalan baik yang menyangkut strategi,
metode pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), aspek penilaian.

OJL CAWAS -- 2014

Page 13

OJL CAWAS -- 2014

Page 14

BAB III
RENCANA TINDAK KEPENGAWASAN

A. Tema/Judul RTK
Mengacu dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK), menunjukkan bahwa Kompetensi Sosial memperoleh hasil yang
paling rendah yaitu 67, dan sebagai upaya peningkatan kompetensi diri,
khususnya dibidang supervisi akademik dan Supervisi Manajerial, maka
penulis mengambil tema Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan)
oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan manajerial.
sebagai Rencana Tindakan Kepengawasan (RTK) pada saat On The Job
Learning (OJL) selama kurang lebih 3 bulan yang pelaksanaannya berada di
dua sekolah, yaitu sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan di sekolah
yang lain (SMP Negeri 3 Pringkuku) dimulai pada tanggal 3 Maret 2014
sampai dengan 23 Mei 2014.
1. Evaluasi Diri Calon Pengawas (AKPK Calon Pengawas Sekolah)
Hasil pemetaan Calon Pengawas Sekolah berdasarkan Analisis
Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon pengawas sekolah
menunjukkan bahwa Kompetensi penulis adalah sebagai berikut :
Kompetensi Kepribadian (76), Supervisi Manajerial (83), Supervisi
Akademik (88), Evaluasi Pendidikan (77), Litbang (73) dan Kompetensi
Sosial (67).
Data Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) seperti di bawah ini:

100
6

50

Kode

Jumlah

2. Evaluasi Diri Sekolah / analisis


4

konteks
Pringkuku)

OJL CAWAS -- 2014

(SMPN

Kompetensi

Kode

Jumlah

Kepribadian

76

Supervisi Manajerial

83

Supervisi Akademik

88

Evaluasi Pendidikan

77

Litbang

73

Sosial

67

Page 15

a. Anlisis Kondisi
1) Analisis Lingkungan Strategi
Dengan semakin kondusifnya kondisi ekonomi,keamanan ,
kemajuan

IPTEK

akan

semakin

mendukung

penyelenggaraan

pendidikan di SMPN.3 Pringkuku, dalam 4 tahun mendatang. Hal ini


di dukung pula oleh disetujuinya UUSPN NO 20 tahun 2003 tentang
anggaran pendidikan sebesar 20 % dari APBN oleh mahkamah
konstitusi. Disamping itu juga didukung Undang-Undang Pendidikan
NO 20 tahun 2004 tentang SISDIKNAS dan diperjelas dengan PP No
19 tahun 2005 tentang SNP dan Permendiknas No 19 Tahun 2007
tentang standar pengelolaan pendidikan.
SMP 3 Pringkuku terletak disebelah selatan Kabupaten Pacitan,
dengan variabel input siswa bervariasi baik ekonomi orang tua,
lingkungan yang mudah dijangkau sampai yang sangat sulit dijangkau.
Menurut konsep pemerataan pendidikan perlu memikirkan strategi ini
agar terjadi peningkatan mutu sehingga pemerataan terpenuhi tetapi
mutu tetap terjaga.
2) Analisis Lingkungan Saat Ini.
Kondisi pendidikan Indonesia pada saat ini banyak mengalami
kemajuan dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Perhatian
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap bidang
pendidikan cukup tinggi, baik dalam hal upaya pemerataan
memperoleh pendidikan, peningkatan sarana prasarana pendidikan,
peningkatan kwalitas guru, dsb.
Namun mutu pendidikan (sekolah) secara umum masih rendah.
Hal itu bisa dilihat dari batas standar lulus yang masih rendah,
tingginya angka putus sekolah, serta kompetensi lulusan yang kurang
baik.
Di sisi lain, pendidikan dituntut untuk senantiasa mengikuti
dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, informasi dan

OJL CAWAS -- 2014

Page 16

teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional minimal


yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan/sekolah.
Kondisi sosial masyarakat di sekitar SMPN 3 Pringkuku sangat
bervariatif menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa 324,
menurut data sekolah sekitar 80% yang dikategorikan miskin. Akan
tetapi partisipasi masyarakat belum maksimal ditandai kontribusi
RAKS dari komite baru sekitar 30%.
Faktor Politik dan keamanan di daerah Candi masih kondusif
terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini ditandai beberapa kali
pelaksanaan pemilu tetap menunjukkan situasi kondusif terhadap
penyelenggaraan pendidikan.
Manfaat/ sisi positif kemajuan Iptek yang ada dan juga dirasakan
masyarakat sekitar sekolah, membuka peluang bagi lembaga
pendidikan (SMPN 3 Pringkuku) untuk mempercepat akses informasi
berbagai hal terkait dengan dunia pendidikan, sehingga juga dirasakan
manfaatnya oleh anak didik. Oleh karena itu penggunaan Iptek perlu
dioptimalkan untuk menunjang guru dalam pengembangan bahan ajar
agar proses pembelajaran semakin berkualitas.
3) Analisis Lingkungan Masa yang akan Datang
a) Identifikasi Tantangan Nyata 4 Tahun ke depan
Secara garis besar tedapat kesenjangan antara aspek sekolah
Menurut PP 19/2005 dan Kondisi Sekarang Yaitu :
STANDAR

IDEAL
(SNP)

RATING

KESEN-

HASIL

JANG

EDS

AN

2,00

1,79

0,21

2,00

1,29

0, 71

2,00

1,98

0,02

2,00

1,88

0,12

STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK

OJL CAWAS -- 2014

Page 17

2,00

1,56

0,44

2,00

1,42

0,58

STANDAR PEMBIAYAAN

2,00

1,80

0,20

STANDAR PENILAIAN

2,00

1,47

0,53

RATA-RATA

2,00

1,64

0,35

STANDAR

SARANA

DAN

PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN

4) Profil dan Rekomendasi


Sesuai dengan kesenjangan yang ada dan berdasarkan pada evaluasi diri
sekolah,

maka

telah

ditentukan

program

dan

kegiatan

untuk

menghilangkan/meminimalisir kesenjangan yang ada, secara ringkas


dapat penulis uraikan sebagai berikut (terlampir):
Standar
STANDAR
KOMPET
ENSI
LULUSA
N

Program

Kegiatan

Peningkatan sikap percaya diri pada


siswa

Ekstra kurikuler

meningkatkan jumlah siswa yang


mampu belajar secara mandiri
menggunakan berbagai sumber
belajar

Peningkatan kunjungan siswa ke


perpustakaan,
mengoptimalkan
pemanfaatan
lingkungan
sekolah, pendirian warnet
sekolah
Tambahan pelajaran, tryout,
pengadaan
soal-soal,
bimbingan
belajar,paket
mandiri
Mengadakan
perkemahan
Pramuka, Jumbara PMR,
Outbound,
Gerakan
penanaman pohon, Unit
Warung Kejujuran
Pemaksimalan program 7-K,
Penilaian
mingguan
kebersihan, Classmeeting,
O2SN/FLSN,
Ekstra
,
Jumat sehat dan bersih

Tingkat kelulusan 100%

Mengenal pemanfaatan lingkungan


secara produktif dan bertanggung
jawab

Menunjukkan kebiasaan hidup bersih,


sehat, bugar dan aman

Penguasaan
pengetahuan
untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi

OJL CAWAS -- 2014

Konseling belajar,
Belajar,

Bimbingan

Page 18

Berkomunikasi baik lisan maupun


tulisan secara efektif dan santun

Melaksanakan ajaran
akhlak mulia

agama

dan

Mempertahankan
kepemilikan
pengetahuan, sikap, dan perilaku
yang baik setelah belajar akhlak
mulia sesuai ajaran agama yang
dianutnya

Penambahan jumlah siswa yang


mentaati aturan sekolah dan norma
social
Memberikan pengalaman belajar iptek
secara efektif.
Mengenali dan menganalisis gejala
alam dan sosial.

STANDAR
ISI

Ekstra Debat Bahasa Inggris


dan Bahasa Indonesia,
Pengiriman Duta Kesehatan
dan Duta Wisata, Lomba
Pidato, Pelatihan Protokol,
Dai
remaja,
Lomba
sinopsis, lomba baca puisi
Pembiasaan
shalat
jamaah
dhuhur, shalat Jumat, dan
Ekstra Kerohanian Islam,
Maulid Nabi Muhammad,
Isro'
Mi'roj,
Pondok
Ramadhan, Tarawih dan
Tadarus, Nuzulul Quran,
Idhul Adha, Ekstra Baca
Tulis Quran,
Melaksanakan
Pembiasaan
shalat
jamaah
dhuhur,
shalat Jumat, dan Ekstra
Kerohanian Islam, Maulid
Nabi Muhammad, Isro'
Mi'roj, Pondok Ramadhan,
Tarawih
dan
Tadarus,
Nuzulul Quran, Idhul Adha,
Ekstra Baca Tulis Quran,
Penegakan Tata Tertib sekolah

Ekstra KIR, Lomba Kompetensi


Siswa, Lomba Karya Tulis,
Lomba Mading
MOS, Bakti sosial

Mengekspresikan diri melalui kegiatan


seni dan budaya.

Ekstra Tari, Musik, Teater,


OSN,O2SN, FLSN, Hadrah

Mengembangkan dan
kebugaran jasmani
hidup sehat

memelihara
serta pola

Ekstra Bola Voli,UKS, Gerakan


Jumat sehat, Lomba Duta
Kesehatan,

Merawat tubuh serta lingkungan,


mengenal berbagai penyakit dan
cara
pencegahannya
serta
menjauhi narkoba
merevisi cakupan Muatan Kurikulum
dalam Pemenuhan Standar Isi
Merevisi materi ajar sesuai dengan
SKL
(membentuk
karakter,
mengembangkan
kreatifitas,
mengembangkan
kemampuan
komunikatif,
mengembangkan
budaya dan kemampuan belajar)
Meningkatkan materi ajar yang relevan
dengan kebutuhan

Penyuluhan Narkoba, miras dan


Rokok,
Penyuluhan
Remaja, Duta Kesehatan

OJL CAWAS -- 2014

Workshop
kurikulum
Workshop
bahan ajar

pengembangan
pengembangan

workshop penyusunan materi


ajar

Page 19

STANDAR
PROSES

Menyusun
pedoman
pelaksanaan
kegiatan bidang kurikulum

Workshop
kurikulum

Menyesuaikan jam
dengan SNP

tambahan jam pelajaran

belajar

sesuai

Meningkatkan kepemilikan RPP untuk


setiap mata pelajaran

workshop penyusunan RPP

Mempertahankan
pemenuhan
persyaratan proses pelaksanaan
pembelajaran
Meningkatkan
pelaksanaan
pembelajaran bermutu di sekolah
Meningkatkan
PBM
dan
mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun
Memberikan kesempatan kepada warga
sekolah, untuk mudah mengakses
informasi dalam PBM.

workshop metode pembelajaran,


pembuatan
media
pembelajaran/alat peraga
workshop
pembuatan
administrasi pembelajaran
Penerapan pendidikan karakter
disekolah

Meningkatkan budaya dan lingkungan


sekolah
kondusuf
untuk
pembelajaran

STANDAR
PENILAI
AN

STANDAR
PTK

penyusunan

Pembuatan web site sekolah,


Blog,E-mail,
Twiter/facebook, Mengikuti
program
komunitas
provider
Pembiasaan diri berperilaku
disiplin, jujur dan tanggap
(Tiga pilar karakter)

Meningkatkan Interaksi guru-siswa


mendukung efektifitas PBM
Meningkatkan suasana akademik di
sekolah mendukung pembelajaran
(kondusif)
Meningkatkan
pelaksanaan
pemantauan, pengawasan, dan
Evaluasi
(persiapan,
proses,
penilaian)
Meningkatkan program tindak lanjut

Seminar, bimbingan intensif

Meningkatkan
penilaian
yang
dilakukan secara holistik dan
berkesinambungan untuk efisiensi
PBM
Meningkatkan kesesuaian instrumen
penilaian dengan kompetensi dan
proses pembelajaran yang di ukur

workshop penyusunan program


penilaian

Meningkatkan Evaluasi yang dilakukan


berdasarkan penjaminan mutu
Meningkatkan jumlah Guru yang
menganalisis hasil penilaian utk
perbaikan PBM
Melakukan
penilaian
dengan
menerapkan
aspek
keadilan,
transparansi dan akuntabilitas
Memenuhi jumlah guru

workshop penjaminan mutu

Memiliki guru yang kualifikasi &


sertifikat sesuai SNP

Pelatihan/diklat pengembangan
profesi dan kompetensi
guru

OJL CAWAS -- 2014

Menyusun jadwal pelajaran,


pengadaan buku pelajaran
Supervisi
kelas,
portofolio

penilaian

Pelatihan guru, Pembuatan


PTK, Workshop

workshop penyusunan program


penilaian

Pelatihan, kegiatan MGMP

evaluasi/penilaian,
analisis

melakukan

Mutasi dari sekolah lain

Page 20

Memiliki guru mengajar sesuai bidang


studinya
Meningkatkan jumlah guru yang
bekerja secara efektif dan efisien
dalam melaksanakan pembelajaran
yang bermutu
Meningkatkan kualitas guru secara
profesional dalam bidangnya
Meningkatkan kedisiplinan guru dalam
mengajar
Meningkatkkan kualitas guru yang
dapat dijadikan teladan oleh siswa
Meningkatan kompetensi PTK dalam
rangka
memenuhi
kebutuhan
sekolah
Memenuhi
Jumlah
tenaga
kependidikan
mencukupi
kebutuhan
Peningkatan
kompetansi
Kepala
Sekolah

STANDAR
PENGEL
OLAAN

Meningkatkan kepemimpinan sekolah


dan mampu menerapkan cirri-ciri
kepemimpinan yang efektif.
Meningkatkan
jumlah
tenaga
kependidikan yang bekerja secara
efektif
dan
efisien
dalam
melaksanakan pembelajaran yang
bermutu
Meningkatkan
jumlah
tenaga
pendidikan profesional dalam
bidangnya
Meningkatan kompetensi PTK yang
dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan sekolah
Memiliki rumusan visi dan misi yang
dipahami oleh semua komponen
sekolah
Memiliki dokumen perencanaan yang
berkualitas, mencakup peningkatan
PBM, tenaga kependidikan, dan
sarpras; yang dijalankan secara
konsisten
Melibatkan semua komponen sekolah
dalam
pelaksanaan
program
sekolah yang dimuat dalam
perencanaan
Meningkatkan
pelaksanaan
perencanaan evaluasi sekolah
berdasarkan capaian indikator
Meningkatkan
pelaksanaan
perencanaan evaluasi sekolah
berdasarkan capaian indikator

OJL CAWAS -- 2014

Pelatihan/Diklat alih fungsi


MGMP, pelatihan

Sertifikasi guru, pelatihan


Pengisian
daftar
hadir,
pembinaan dari Kepala
Sekolah
Pelatihan, workshop, pemberian
motivasi
Pelatihan, workshop

Mutasi dari sekolah lain

Diklat,
MKKS,
Koordinasi, Bintek
Pelatihan
sekolah

Rapat

kepemimpinan

workshop kependidikan, diklat,


peningkatan pendidikan

Pelatihan, workshop, seminar

Pelatihan, workshop

Sosialisasi

Membuat dokumen, workshop,


pembimbingan

membuat
program
kerja,
sosialisasi,
menyusun
jadual
Membuat program kerja, RKS,
RKAS
Membuat program kerja, RKS,
RKAS

Page 21

STANDAR
SARANA
DAN
PRASAR
ANA

STANDAR
PEMBIA
YAAN

Meningkatkan
dan
melaksanakan
pengelolaan sekolah secara efektif
dan efisien untuk peningkatan
mutu sekolah

Membuat program kerja, RKS,


RKAS, Rencana Anggaran

Meningkatkan
terhadap
sekolah

Rapat
Koordinasi
dengan
komite, menyusun program
kerja bersama

kontribusi
peningkatan

komite
mutu

Memenuhi rasio ruangan memadai


Meningkatkan sarana dan prasarana
yang cukup dan sesuai
Meningkatkan sarana dan prasarana
digunakan secara efisien dan
efektif untuk pelaksanaan PBM
yang berkualitas
Meningkatkan
perawatan
sarana
prasarana secara teratur
Mengikutsertakan
partisipasi
masyarakat dalam rapat penetapan
besaran pembiyaan yang harus
ditanggung oleh Orang tua murid

Melaksanakan Pembiayaan untuk PTK,


sarpras, dan pengelolaan dilakukan
secara proporsional
Meningkatkan
pembiayaan
yang
dilakukan secara efisien dan
efektif untuk meningkatkan mutu
sekolah dan PBM yang berkualitas
Melakukan penggunaan dan pelaporan
pendanaan
dilakukan
secara
akuntabel

3.

Identifikasi
kebutuhan,
mengatur ruang
Pengadaan sarana prasarana
Penyediaan media pembelajaran

Mengoptimalkan
tenaga,
pengaturan
tenaga
kebersihan
Rapat pleno komite Dalam
menentukan
rencana
anggaran
dengan
mempertimbangkan
kemampuan ekonomi orang
tua siswa
Pemberian Honorarium PTT,
GTT, pengadaan sarana
prasarana
Pengguaan dana BOS sesuai
dengan atuan yang ada

pelatihan penyusunan laporan


keuangan

Rencana Tindak Kepangawasan


Berdasarkan kondisi riil yang ada di sekolah, rekomendasi
berdasarkan EDS, program kerja yang ada di sekolah serta hasil dari
AKPK, maka penulis merumuskan Rencana Tindak Kepengawasan , dapat
di uraikan secara ringkas sebagai berikut:

NO

TUJUAN

Peningkatan
kemamp
uan
pengem
bangan
kompete
nsi

PROGRAM
SKENARIO LANGKAHKEGIATAN
LANGKAH KEGIATAN
OJL
Membimbing
guru 1. Membantu
guru
dalam
dalam menyusun
mengidentifikasi masalah dalam
program
kerja
pelatihan pramuka
kegiatan
2. Membimbing
guru
dalam
kepramukaan .
mengisi instrumen observasi
kepramukaan
3. Membimbing
guru
dalam

OJL CAWAS -- 2014

WAKTU

Minggu
ke-2
s.d.
mingg
u ke 4
bulan
Maret

Page 22

sosial
kepramu
kaan

Optimalisasi
program
kepenga
-wasan
akademi
k
di
sekolah
Induk

4.

1. Pengawasan/moni 1.
toring standar isi,
SKL,
Standar
Proses,
Standar 2.
Penilaian
3.
4.
5.
6.

Optimalisasi 1. Pengawasan/
program
monitoring bidang
kepenga
manajerial di sewasan
kolah binaan:
manajeri a. standar pendidik
al
di
dan
tenaga
sekolah
kependidikan,
Induk
b. standar sarana
prasarana
c. standar
pengelolaan,
d. standar
pembiayaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

menyusun
rencana
kegiatan
kepramukaan
Melaksanakan monitoring dan
evaluasi
dalam
penyusunan
program
kegiatan
sosial
kepramukaan
Sosialisasi
program
kepengawasan Akademik di
sekolah Induk
Penyusunan
program
dan
instrumen supervisi
Pelaksanaan supervisi Akademik
di sekolah Induk
Penyusunan program tindak
lanjut
Pelaksanaan program tindak
lanjut
Evaluasi program pengawasan
Akademik di sekolah binaan
Sosialisasi program kepengawasan manajerial di sekolah Induk
Penyusunan
program
dan
instrumen supervisi
Pelaksanaan supervisi manajerial
di sekolah Induk
Penyusunan program tindak
lanjut
Pelaksanaan program tindak
lanjut
Evaluasi program pengawasan
manajerial di sekolah Induk

2014

minggu ke4
bulan
Maret
2014
s.d.
Mingg
u ke-1
bulan
April
2014

Minggu
ke-2
bulan
April
2014

B. Kerangka Pemikiran
1. Deskripsi hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK)
Berdasarkan kesimpulan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian menunjukkan hasil sebagai berikut : kompetensi kepribadian
(76), Supervisi

manajerial (83), Supervisi Akademik (88), Evaluasi

Pendidikan (77), Litbang (73), dan Sosial (67). Dari kompetensi tersebut di
atas yang menunjukkan nilai paling rendah sesuai hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan Keprofesian(AKPK) ada pada kompetensi Sosial dengan
nilai 67.

OJL CAWAS -- 2014

Page 23

Oleh karena itu penulis memilih mengembangkan kompetensi sosial


(kepramukaan) oleh guru dan optimalisasi program kepengawasan akademik
dan manajerial sebagai fokus Rencana Tindak Kepengawasan (RTK).
2. Dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah pada
Kompetensi Sosial (kepramukaan), Supervisi Manajerial dan Supervisi
akademik
1. Dimensi kompetensi Sosial.
a. Mampu bekerja sama dalam tim
b. Mampu berkomunikasi dan menjaga lingkungan serta memiliki
kepedulian sosial.
c. Menentukan masalah kepengawasan yang akan diteliti baik untuk
keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya
sebagai pengawas.
d. Menyusun rencana tindakan kegiatan sosial kepramukaan.
e. Melaksanakan tindakan kegiatan sosial kepramukaan.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan tindakan kegiatan
sosial kepramukaan
g. Melakukan tindakan kegiatan sosial kepramukaan.
h. Menyusun instrumen kegiatan sosial kepramukaan
i. Memberikan bimbingan kepada guru/pembina pramuka untuk
melaksanakan tindakan kegiatan sosial kepramukaan di sekolah.
2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial
a. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah .
b. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi,misi, tujuan dan
program pendidikan di sekolah .
c. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah .
d. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya
untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah.

OJL CAWAS -- 2014

Page 24

e. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan


pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah .
f. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah .
g. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil
yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah .
h. Memantau

pelaksanaan

standar

nasional

pendidikan

dan

dasar,

karakteristik,

dan

memanfaatkan hasil-hasilnya.

3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik


a. Memahami

konsep,

prinsip,

teori

kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun


mata pelajaran yang relevan di sekolah .
b. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap
mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
c. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP.
d. Membimbing

guru

strategi/metode/teknik

dalam

memilih

dan

pembelajaran/bimbingan

menggunakan
yang

dapat

mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata pelajaran


dalam rumpun mata pelajaran yang relevan
e. Membimbing

guru

dalam

menyusun

rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata


pelajaran yang relevan .
f. Membimbing

guru

dalam

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan atau di

OJL CAWAS -- 2014

Page 25

lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran


yang relevan di sekolah .
g. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan
menggunakan

media

pendidikan

dan

fasilitas

pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata


pelajaran yang relevan di sekolah .
h. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di sekolah .
3. Penyusunan RTK
Pada

tahap

ini

penulis

menyusun

Rencana

Tindakan

Kepengawasan yang meliputi : (1) tujuan ; (2) indikator keberhasilan ;


(3) program kegiatan On teh Job Learning, (4) sumber daya ; (5)
metode pengumpulan data : (kegiatan refleksi). Rencana Tindakan
Kepemimpinan yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dan
dimintakan persetujuan kepada koordinator kegiatan On the Job
Learning yaitu pejabat LPPKS. Untuk lebih lengkapnya RTK yang
penulis susun. (lampiran)
4.

Rencana Tindakan Kepengawasan yang telah dikonsultasikan dan


disetujui oleh koordinator OJL selanjutnya dikomunikasikan kepada
pihak-pihak terkait diantaranya Pengawas SMP/SM Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan, Kepala SMPN. 1 Pringkuku (sekolah magang) dan
Guru dan TU di SMPN. 3 Pringkuku (sekolah sendiri) .

5. Secara garis besar Rencana Tindakan Kepengawasan yang dilakukan


penulis bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sosial kepramukaan,
optimalisasi program kepengawasan Akademik dan Manajerial.
6. Pelaksanaan
Kegiatan tindak kepengawasan terkait dengan peningkatan kompetensi
Sosial

Kepramukaan

oleh

Guru

dan

Optimalisasi

Program

Kepengawasan akademik dan Manajerial, dilakukan penulis mengacu

OJL CAWAS -- 2014

Page 26

pada perencanaan yang telah disusun, dikonsultasikan, dan disetujui oleh


koordinator OJL (on the job learning).
7. Monev
Seluruh kegiatan On the Job Learning yang dilaksanakan selalu dalam
monitoring dan evaluasi

pengawas. Berdasarkan hasil evaluasi

pengawas dapat dijelaskan bahwa penulis berhasil meningkatkan


kompetensi yang diharapkan.
8. Refleksi
Pelaksanaan seluruh kegiatan On the Job Learning dapat berjalan
dengan baik dan selalu mendapatkan monitoring dan evaluasi
(pendampingan oleh pengawas sekolah) dijelaskan bahwa hasil kegiatan
upaya peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dapat dicapai
dengan baik.
9.

Hasil
Berdasarkan langkah-langkah dalam pelaksanaan On The Job Learning
(OJL), khususnya rencana tindak kepengawasan terkait peningkatan
kompetensi Sosial, Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik dan
Manajerial, hasil yang dicapai adalah:
a. Meningkatnya kepedulian sosial melalui program pramuka pada
Pangkalan Gugus Depan SMPN. 3 Pringkuku (02-073/02-074).
b. Meningkatnya ketrampilan dalam melakukan penyusunan program
kepengawasan akademik dan manajerial
Secara garis besar Rencana Tindakan Kepengawasan yang dilakukan

penulis bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Sosial serta optimalisasi


program kepengawasan akademik dan manajerial.
Sesuai dengan rencana tindakan maka penulis menggunakan rencana
tindakan Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (action), monitoring dan
evaluasi serta refleksi (reflection).

C. Implementasi RTK di Sekolah Sendiri


1. Peningkatan Kompetensi Sosial Kepramukaan

OJL CAWAS -- 2014

Page 27

a. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1)


Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis membuat rancangan kegiatan
kepramukaan sebagai berikut:
1) Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
2) Mengidentifiikasi masalah dalam kegiatan pramuka
3) Mengelompokkan masalah dan Merumuskan Masalah
4) Melakukan diskusi langkah-langkah penyusunan Program Kerja
5) Secara individual menyusun Program Kerja dibimbing oleh calon
pengawas

a. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1)


1) Pada tahap ini penulis mengadakan pertemuan koordinasi dengan 3
orang guru sebagai pembina pramuka yaitu, 1. Sdr. Arif Triatmoko,
S.Pd sebagai ketua pembina Pramuka. 2. Sdr. Mamik Hardiyono,
S.Pd. sebagai urusan Kesiswaan dan 3. Sdr. Drs.Suyadi, pembina
Pramuka. Menjelaskan

maksud dan tujuan kegiatan Sosial

Kepramukaan sebagai salah satu kegiatan wajib yang harus


dilakukan oleh penulis pada saat OJL. Dan karena keterbatasan
waktu serta banyaknya kegiatan akademik maka untuk peninkatan
kompetensi Sosial Kepramukaan hanya sampai Program Kerja,
sedang pelaksanaan Program Kerja Kepramukaan bidang Sosial akan
dilaksanakan pada saat PERSAMI pada kegiatan akhir semester
genap.
2) Langkah ke dua penulis mendiskusikan dan meng observasi pada
pembina pramuka serta urusan kesiswaan tentang kegiatan
kepramukaan, dengan menyusun instrumen (terlampir

), dari

kegiatan pengisian instrumen ternyata secara administrasi kegiatan


kepramukaan di Gudep 02-073/02-074 belum optimal.

OJL CAWAS -- 2014

Page 28

3) Selanjutnya penulis menyusun lembar kegiatan untuk mengetahui


kegiatan mana yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung.
(telampir)
4) Selanjutnya penulis menyusun program kerja dan penanggung
jawab program (terlampir).
5) Langkah berikutnya penulis membuat kesimpulan bahwa kegiatan
bakti sosial kepramukaan ternyata langsung bersentuhan dengan
masyarakat dan dapat membantu meringankan beban masyarakat.
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mempersiapkan Instrumen Pengamatan
Program Kerja Gudep, (terlampir).
2) Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi, penulis berdiskusi
dengan pembina gudep untuk membahas bagian yang kurang dan
perlu diperbaiki,
c. Melaksanakan refleksi
Berdasar hasil pengamatan, monitoring dan evaluasi kegiatan Program
Kerja Sosial Kepramukaan ada kemajuan walaupun belum sesuai dengan
harapan .
d. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 2)
1) Mengidentifiikasi aspek-aspek yang masih perlu penyempurnaan
berdasarkan hasil refleksi
2) Membimbing pembina, kesiswaan dalam menyempurnakan program
kegiatan Pramuka Pangkalan gudep 02-073/02-074
3) Melaksanakan pengamatan dan penilaian terhadap program kerja
kegiatan pramuka bidang sosial gudep 02-073/02-074
e. Pelaksanaan kegiatan (RTK 2)
1) Pada

tahap

ini

penulis

mengadakan

koordinasi

untuk

mengidentifiikasi aspek-aspek yang masih perlu penyempurnaan


berdasarkan hasil refleksi
2) Membimbing

pembina

Pramuka,

Urusan

kesiswaan

dalam

pelaksanaan program kerja gudep 02-073/02-074.

OJL CAWAS -- 2014

Page 29

f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 2)


1) Pada tahap ini penulis mempersiapkan Instrumen Pengamatan
Program Kerja Gudep, (terlampir).
2) Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan adanya kenaikan /
keberhasilan pada program kerja pramuka
g. Melaksanakan refleksi (RTK 2)
Berdasar hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan proposal
penelitian tindakan kelas pada RTK 2 ini sudah diperoleh hasil sesuai
dengan harapan, sehingga tidak perlu dilaksanakan RTK selanjutnya.
(terlampir).

2. Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik


a. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1)
1) Penyusunan Program Kepengawasan
2) Sosialisasi dan koordinasi program kepengawasan akademik
3) Penyusunan instrumen supervisi
4) Pelaksanaan supervisi akademik
5) Penyusunan program tindak lanjut
6) Pelaksanaan program tindak lanjut
7) Evaluasi program pengawasan akademik.
b. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi dengan urusan
kurikulum dan guru untuk menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
optimalisasi program kepengawasan Akademik, dan menyepakati
waktu untuk melaksanakan diskusi/Fokus Group Discusion (FGD).
Kegiatan

ini penulis laksakanan di ruang Kepala Sekolah pada

tanggal 10 Maret 2014


2) Penulis menyiapkan instrumen superrvisi akademik, yang terdiri dari
instrumen pemantauan Standar Isi (terdiri dari aspek kepemilikan
dokumen, muatan dokumen KTSP), Standar Proses (terdiri dari
aspek Perangkat Pembelajaran, Proses Pembelajaran), Standar

OJL CAWAS -- 2014

Page 30

Kompetensi Lulusan (terdiri dari aspek dokumen Pencapaian target


akademis, pencapaian prestasi non akademis, dokumen kelulusan
dan catatan kepribadian) dan Standar Penilaian (terdiri dari aspek
Perangkat Penilalian, Pelaksanaan Penilaian dan Hasil Penilaian.
Instrumen pemantauan yang telah tersusun diserahkan kepada urusan
kurikulum dan guru untuk dipahami dan disiapkan dokumem/bukti
fisik yang harus dipenuhi
3) Penulis melaksanakan pemantauan terhadap lingkungan yang
mendukung, diantaranya situasi dan kondisi lingkungan yang
mendukung untuk proses pembelajaran, kondisi ruang, kebersihan,
keindahan kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
4) selanjutnya melakukan observasi, diskusi (FGD) dengan urusan
kurikulum dan 1 guru, wawancara Pendidik, Tenaga kependidikan
dan siswa . disamping itu penulis juga melakukan studi dokumen,
untuk mengetahui ketersediaan dokumen yang terkait dengan standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian.
Kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 11 Maret 2014.
5) Pada tahap ini penulis mengisi instrumen pemantauan Standar Isi,
Standar

Proses,

Standar

Kompetensi

Lulusan

dan

standar

penilaian,sesuai dengan hasil pemantauan terhadap lingkungan yang


mendukung, wawancara dengan urusan kurikulum, siswa, pendidik,
tenaga kependidikan, observasi terhadap dokumen pendukung dan
bukti lain yang mendukung, selanjutnya menghitung nilai.
6) Setelah kegiatan pemantauan selesai, penulis berdiskusi dengan
urusan kurikulum dan 1 guru untuk membahas aspek, indikator dan
sub indikator mana yang perlu ditingkatkan. (Instrumen pemantauan
terlampir). Berdasarkan hasil skoring, yang perlu ditingkatkan
karena memperoleh skor 2 ada pada standar proses pada aspek
Proses Pembelajaran pada indikator Guru menyediakan jadwal untuk
konsulltasi mata pelajaran dan ada penasehat akademik yang
mendeteksi peserta didik, selain itu terdapat skor 0 pada standar

OJL CAWAS -- 2014

Page 31

sarpras adalah pada aspek Ruang OSIS, Indikator Ruang, sub


indikator Kelengkapan/perabot. Pada Standar Penggelolaan yang
memperoleh skor 0 adalah pada aspek Pelaksanaan Rencana Kerja
Budaya, Indikator Menjual buku pelajaran, seragam,pakaian atau
peralatan sekolah, memunggut biaya dalam memberikan les,
memunggut biaya baik langsung maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan aturan

memperoleh nilai 0 (nol)

karena

memang sekolah tidak mempunyai atau tidak melakukannya


(terlampir)
7) Berdasarkan hasil Pemantauan Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian, maka diperoleh
informasi-informasi untuk menentukan tindak lanjut, diantaranya :
a) Perlu dibuat rancangan tindakan sebagai tindak lanjut dari
Pemamtauan 8 standar Pendidikan dalam bentuk program
kepengawasan Akademik,
b) Melengkapi ketuntasan dengan rencana pencapaian ketuntasan
ideal
c) Penyusunan Kalender Pendidikan sesuai dengan kegiatan sekolah
d) Pengembangan bahan ajar dalam bentuk cetakan (modul, hand
out, LKS)
e) Pengembangan bahan ajar dalam bentuk Audio, visual dan Audio
Visual,
f) Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran
g) Menugaskan guru sebagai penasehat akademik yang dapat
mendeteksi potensi peserta didik.
h) Menyediakan Dokumen data kelulusan maupun dokumen data
alumni
i) Dari

beberapa

kekurangan-kekurangan

tersebut,

penulis

menentukan program FGD Guru Menyediakan jadwal untuk


konsultasi mata pelajaran

OJL CAWAS -- 2014

Page 32

8) Pelaksanaan FGD Guru Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata


pelajaran, dilaksanakan di SMPN. 3 Pringkuku, di ruang
kurikulum/BK, pada hari Rabu tanggal. 2 April tahun 2014 . dengan
2 guru yakni sdr. Supriyadi, S.Pd,M.Pd dan sdr. Mamik
Hardiyono,S.Pd.
c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
Dari kegiatan FGD disusun jadwal untuk konsultasi mata pelajaran bagi
siswa.

JADWAL KONSULTASI MATA PELAJARAN


Dilakukan pada saat istirahat dan atau waktu luang pada jam kerja
No
1

Mata pelajaran
Pendidikan
Agama

Waktu
Senin,

Penanggung jawab

Skor

Markum, S.PdI

Kun Wahananti,

Jumat

Islam
2

PKn

Selasa,
Rabu

Matematika

Senin,
Selasa,
Rabu,

S.Sos
Budi Prajetno, STP

Mamik Hardiyono,
S.Pd

Jumat
4

Pendidikan
Jasmani

Senin,
Selasa,

Drs.M.Rizal

Abadi,MM

Kamis,

Sigit Wahyono,S.Pd

Sabtu

Teguh Nurcahyo,
S.Pd

Bahasa Inggris

Selasa,
Kamis,

OJL CAWAS -- 2014

Supriyadi,S.Pd,M.Pd

Bakti Ekawati,S.Pd

Page 33

Jumat
6

Bahasa

Rabu,

Indonesia

Sri Noerhayati,S.Pd

Kamis,

Gatot Lumban B,

Sabtu
7

IPA

Selasa,

S.Pd
Wahyu Jatmiko,

Kamis

S.Pd
Siswati, S.Pd

IPS

Rabu, Sabtu

Hadi S Atmodjo,

S.Pd
Agus Setyo udi,
S.Pd
Budiono, S.Pd
9

TIK

Rabu, Kamis

Rum Ariafendi,S.Pd

Endang Ekowati,
S.Pd
Verry
Ratnaningtyas,S.
Pd
10

Muatan Lokal

Kamis,

Endang Sujalmi,

Sabtu

S.Pd
Arif Triatmoko, S.Pd

d. Melaksanakan refleksi.
Sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi aspek yang perlu di
perbaiki

adalah

aspek

kesanggupan

guru

dalam

meluangkan

/menyediakan waktunya untuk konsultasi mata pelajaran. (terlampir)


e. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 2)
1) Menentukan prioritas tindak lanjut dari hasil pemantauan
2) Membuat program Tindak Lanjut Menyediakan jadwal untuk
konsultasi mata pelajaran.

OJL CAWAS -- 2014

Page 34

f. Pelaksanaan kegiatan (RTK 2)


1) Menentukan prioritas tindak lanjut dari hasil pemantauan
Berdasarkan hasil pemantauan, aspek yang masih perlu pembinaan
adalah belum ada jadwal, tidak ada waktu. (terlampir).
2) Penugasan kepada guru untuk merevisi membuat jadwal (terlampir).
g. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 2)
Dari kegiatan FGD disusun jadwal untuk konsultasi mata pelajaran bagi
siswa.
JADWAL KONSULTASI MATA PELAJARAN
Dilakukan pada saat istirahat dan atau waktu luang pada jam kerja
No
1

Mata pelajaran
Pend Agama
Islam

PKn

Waktu
Senin,

Matematika

Markum, S.PdI

Kun Wahananti,

Jumat
Selasa,
Rabu

Penanggung jawab Skor

Senin,
Selasa,
Rabu,

S.Sos
Budi Prajetno, STP

Mamik Hardiyono,
S.Pd

Jumat
4

Pendidikan
Jasmani

Senin,
Selasa,

Drs.M.Rizal

Abadi,MM

Kamis,

Sigit Wahyono,S.Pd

Sabtu

Teguh Nurcahyo,
S.Pd

Bahasa Inggris

Selasa,
Kamis,

Supriyadi,S.Pd,M.Pd

Bakti Ekawati,S.Pd

Jumat
6

Bahasa
Indonesia

Rabu,
Kamis,
Sabtu

IPA

OJL CAWAS -- 2014

Selasa,

Sri Noerhayati,S.Pd

Gatot Lumban B,
S.Pd
Wahyu Jatmiko,

Page 35

Kamis

S.Pd
Siswati, S.Pd

IPS

Rabu, Sabtu

Hadi S Atmodjo,

S.Pd
Agus Setyo udi,
S.Pd
Budiono, S.Pd
9

TIK

Rabu, Kamis

Rum Ariafendi,S.Pd

Endang Ekowati,
S.Pd
Verry
Ratnaningtyas,S.
Pd
10

Muatan Lokal

Kamis,

Endang Sujalmi,

Sabtu

S.Pd
Arif Triatmoko, S.Pd

h.

Melaksanakan refleksi (RTK 2)


Berdasar hasil monitoring dan evaluasi antara sebelum dilakukan FGD
dengan setelah FGD ada peningkatan pada penyediaan waktu/jadwal
untuk konsultasi mata pelajaran sebesar 58% .

3. Optimalisasi Program Kepengawasan Manajerial


Optimalisasi program kepengawasan manajerial penulis laksanakan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta refleksi.
Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1)
1) Penyusunan Program Kepengawasan
2) Sosialisasi dan koordinasi program kepengawasan Manajerial
3) Penyusunan instrumen supervisi
4) Pelaksanaan supervisi Manajerial
5) Penyusunan program tindak lanjut
6) Pelaksanaan program tindak lanjut
OJL CAWAS -- 2014

Page 36

7) Evaluasi program pengawasan Manajerial.


a. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi dengan urusan
kurikulum (Sdr. Arif Triatmoko) dan 1 orang guru (sdr Supriyadi,
S.Pd,M.Pd. , Kasubag TU (sdr. Mudjiono) dan bendahara BOS
SMPN. 3 Pringkuku. (sdr. Wiyanto), Menjelaskan maksud dan
tujuan kegiatan optimalisasi program kepengawasan Manajerial, dan
menyepakati waktu untuk melaksanakan diskusi/Fokus Group
Discusion (FGD)
2) Penulis menyiapkan instrumen supervisi Manjerial, yang terdiri dari
instrumen pemantauan Standar Pendidik Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan
3) Penulis melaksanakan pemantauan terhadap lingkungan yang
mendukung, diantaranya situasi dan kondisi lingkungan yang
mendukung untuk proses pembelajaran, kondisi ruang, kebersihan,
keindahan kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
4) selanjutnya melakukan observasi dan wawancara dengan waksasek,
Pendidik, Tenaga kependidikan dan siswa . disamping itu juga
melakukan studi dokumen, untuk mengetahui ketersediaan dokumen
yang terkait dengan standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
standar Sarana dan Prasarana , standar Pengelolaan, dan standar
pembiayaan
5) Pada tahap ini penulis mengisi instrumen pemantauan Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan dan standar Pembiayaan, sesuai dengan hasil
pemantauan terhadap lingkungan yang mendukung, wawancara
dengan urusan kurikulum, guru, siswa, dan tenaga kependidikan,
observasi terhadap dokumen pendukung dan bukti lain yang
mendukung, selanjutnya menghitung nilai.

OJL CAWAS -- 2014

Page 37

BAB IV
TUGAS MANDIRI

A. Pengembangan Silabus Mata Pelajaran, RPP, Bahan Ajar dan Instrumen


Penilaian
1. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran untuk satu mata pelajaran. Dalam suatu silabus terdapat
berbagai komponen yang harus dikembangkan oleh guru. Komponenkomponen tersebut beragam sesuai dengan persepsi guru mengenai apa yang
harus ada tetapi paling tidak komponen untuk suatu silabus adalah sebagai
berikut :
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Tujuan
d. Proses Pembelajaran
e. Persyaratan untuk Pembelajaran
f.

Assesment hasil Belajar

g. Pokok bahasan dan kaitannya dengan SK, KD, SKL.


Penyusunan Silabus mata pelajaran ini penulis laksanakan pada
minggu ke-1 dan ke-2 bulan Maret 2014. Silabus Mata Pelajaran, RPP,
Bahan Ajar dan Instrumen Penilaian yang penulis kembangkan pada OJL ini
adalah Silabus mata pelajaran Permainan bola kecil untuk siswa kelas VII
semester 2. Standar Kompetensi yang penulis pilih adalah Mempraktekan
berbagai tehnik dasar permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, Kompetensi Dasar: Mempraktekkan tehnik dasar
salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan baik
serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan,
bersdia berbagi tempat dan peralatan. (silabus, terlampir)

OJL CAWAS -- 2014

Page 38

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar. RPP dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
RPP memuat identitas mata pelajaran Standart Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), Indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan sumber belajar. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, atau lebih. Guru merancang
penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan. (RPP, terlampir)

3. Bahan Ajar
a. Pengertian
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan ajar yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun tidak tertulis. Guru harus memiliki atau menggunakan bahan
ajar sesuai dengan Kurikulum, Karakteristik,

Tuntutan pemecahan

masalah, Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar


b. Tujuan penyusunan Bahan Ajar
1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan

OJL CAWAS -- 2014

Page 39

ajar yang sesuai dengan karakteristik dan seting atau lingkungan


sosial peserta didik.
2) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan sebagai
berikut:
1) Prinsip Pengembangan
2) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang
konkret untuk memahami yang abstrak.
3) Pengulangan dan memperkuat pemahaman.
4) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap
pemahaman peserta didik.
5) Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentuan
keberhasilan belajar.
6) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap akhirnya
akan mencapai ketinggian tertentu.
7) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik
untuk terus mencapai tujuan.
d. Cakupan Bahan Ajar
1) Judul mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tempat.
2) Petunjuk belajar.
3) Tujuan yang akan dicapai.
4) Informasi pendukung.
5) Latihan-latihan.
6) Petunjuk kerja.
7) Penilaian.
Bahan ajar penulis susun dalam bentuk Modul, yang memuat Peta
Kedudukan Modul, Pengantar Modul, Prasyarat, Petunjuk Penggunaan

OJL CAWAS -- 2014

Page 40

Modul, Tujuan Akhir, Kompetensi, cek kemampuan, Materi Pembelajaran,


Pelatihan Modul, Porto folio dan Pengayaan (modul, bahan ajar, terlampir)

4. Instrumen Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan penggolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan secara berkesinambungan bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peseta didik untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Salah satu kompetensi
yang harus dikuasai guru adalah kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi
guru untuk melakukan penggelolaan nilai belajar siswa yaitu : 1)
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar siswa, 2)
memanfaatkan hasil penilaian dan evalasi unuk kepentingan pembelajaan.

B. Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah Binaan


1. Perencanaan
Kegiatan ini diawalai dengan konsultasi dengan Kepala Sekolah
untuk menentukan guru yang akan disupervisi, dan dari pertemuan tersebut
disepakati 1 guru yunior
pererncanaan

berupa

Rencana

langkah berikutnya penulis membuat


Observasi,

berupa

Pra

Observasi,

Perencanaan Kegiatan Pembelajaran, Observasi Kelas dan Pasca Observasi.

Guru Yunior 1 (Sdr. Arif Triatmoko,S.Pd)


1. Pra Observasi
Sebelum kegiatan observasi terhadap guru yunior dilaksanakan, terlebih
dahulu dilaksanakan pra observasi
a. Melakukan

pertemuan

Triatmoko,S.Pd)

yang

dengan
akan

guru

diobservasi,

yunior
untuk

(Sdr.

Arif

meyepakati

waktu/jadwal observasi
b. Menyusun instrumen supervisi (pra observasi, observasi dan pasca
observasi) dan melakukan observasi kepada guru yunior (Sdr. Arif

OJL CAWAS -- 2014

Page 41

Triatmoko,S.Pd)
c. Meminta

guru

yunior

(Sdr.

Arif

Triatmoko,S.Pd)

untuk

mempersiapkan perangkat pembelajaran,


2. Observasi Tahap Pertama
Pada tahap ini penulis mendampingi guru yunior dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas, mengamati dan mengidentifikasi jalannya
proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi (terlampir)
Hasil observasi pertama sudah menunjukkan bahwa pada kegiatan
pendahuluan guru sudah memberi apersepsi dan motivasi yang cukup
baik, naum belum menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan RPP, baik secara lisan maupun tertulis sehingga siswa
kurang memahami pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Pada
tahap elaborasi dan konfirmasi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa
akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap
penutup sudah baik guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas,
menggingatkan tentang hasil pemelajaran hari ini dan menutup pelajaran
dengan salam.
3. Pasca Observasi Tahap I
Observer menemui guru yunior untuk diberi hasil dari pengamatan
selama mengajar di kelas. Secara umum kegiatan pembelajaran pada
tahap pertama sudah cukup baik, hanya pada di pendahuluan perlu
ditigkatkan terutama guru perlu memberikan tujuan dari KD yang akan
dicapai. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat bantu/media
pembelajaran, dan pada saat menutup pelajaran untuk mengingatkan
tugas yang harus dikerjakan dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Langkah berikutnya observer memberikan saran untuk perbaikan RPP .
4. Observasi tahap II
Pada tahap observasi yang ke dua guru (sdr. Arif Triatmoko,S.Pd) sudah
merivisi perangkat pebelajaran (silabus dan RPP) berdasar saran dan

OJL CAWAS -- 2014

Page 42

masukan. Pada tahap ke dua ini guru sudah memberi apersepsi dan
motivasi serta pada awal pembelajaran sudah memberikan tujuan
pembelajaran.
Pada tahap ke dua ini, siswa juga sudah melakukan eksplorisasi dan
siswa sudah banyak yang berani bertanya, hal ini dibuktikan dengan
kemauan belajar .

Secara umum proses pembelajaran yang sudah

dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik dan lebih meningkat dari
kegiatan pembelajaran sebelumnya. Yang pelu dilakukan oleh guru
adalah memberikan motivasi pada siswa untuk memanfaatkan Tehnologi
Informatika (TI)
5. Pasca obsevasi Tahap Kedua.
Memberikan tidak lanjut hasil observasi tahap keda dengan memberikan
kesan dan saran. Secara umum kegiatan pembelajaran sudah cukup baik
dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Hal yang
perlu diperhatikan adlah mendorong sisa untuk memanfaatkan TI

Guru Yunior 2 (Sdr. Hasyim, S.Pd.)


Pra Observasi
Sebelum kegiatan observasi terhadap guru yunior dilaksanakan, terlebih
dahulu dilaksanakan pra observasi
a. Melakukan pertemuan dengan guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) yang
akan diobservasi, untuk meyepakati waktu/jadwal observasi
b. Menyusun instrumen supervisi (pra observasi, observasi dan pasca
observasi) dan melakukan observasi kepada guru yunior (Sdr.
Hasyim, S.Pd.)
c. Meminta guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) untuk mempersiapkan
perangkat pembelajaran,
1. Observasi Tahap Pertama
Pada tahap ini penulis mendampingi guru yunior dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas, mengamati dan mengidentifikasi jalannya

OJL CAWAS -- 2014

Page 43

proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran


yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi (terlampir)
Hasil observasi pertama sudah menunjukkan bahwa pada kegiatan
pendahuluan guru sudah memberi apersepsi dan motivasi yang cukup
baik, naum belum menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan RPP, baik secara lisan maupun tertulis sehingga siswa
kurang memahami pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Pada
tahap elaborasi dan konfirmasi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa
akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap
penutup sudah baik guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas,
menggingatkan tentang hasil pemelajaran hari ini dan menutup pelajaran
dengan salam.
2. Pasca Observasi Tahap I
Observer menemui guru yunior untuk diberi hasil dari pengamatan
selama mengajar di kelas. Secara umum kegiatan pembelajaran pada
tahap pertama sudah cukup baik, hanya pada di pendahuluan perlu
ditigkatkan terutama guru perlu memberikan tujuan dari KD yang akan
dicapai. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat bantu/media
pembelajaran, dan pada saatmenutup pelajaran untuk mengingatkan
tugas yang harus dikerjakan dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Langkah berikutnya obseerver memberikan saran untuk perbaikan RPP .
3. Observasi tahap II
Pada tahap observasi yang ke dua guru (Sdr. Hasyim, S.Pd.) sudah
merivisi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) berdasar saran dan
masukan. Pada tahap ke dua ini guru sudah memberi apersepsi dan
motivasi serta pada awal pembelajaran sudah memberikan tujuan
pembelajaran.
Pada tahap ke dua ini, siswa juga sudah melakukan eksplorisasi dan
siswa sudah banyak yang berani bertanya, hal ini dibuktikan dengan
kemauan belajar .

OJL CAWAS -- 2014

Secara umum proses pembelajaran yang sudah

Page 44

dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik dan lebih meningkat dari
kegiatan pembelajaran sebelumnya. Yang pelu dilakukan oleh guru
adalah memberikan motivasi pada siswa untuk memanfaatkan Tehnologi
Informatika (TI)
4. Pasca obsevasi Tahap Kedua.
Memberikan tidak lanjut hasil observasi tahap keda dengan memberikan
kesan dan saran. Secara umumkegiatan pembelajaran sudah cukup baik
dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Hal yang
perlu diperhatikan adlah mendorong sisa untuk memanfaatkan TI

C. Mengembangkan Model Penilaian di sekolah Binaan. .


Model Penilaian dilakukan di sekolah Binaan yaitu penilaian kinerja guru
dengan melakukan penilaian terhadap 2 orang guru, yaitu 1 orang guru dari
sekolah induk(SMPN. 3 Pringkuku) dan 1 orang dari sekolah mitra yakni
guru yag mendapat tugas lain (SMPN. 1 Pringkuku), dalam hal ini penulis
mengambil guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah.
Pada tahap ini

D. Pengembangan Model Penilaian di Sekolah


Untuk memenuhi tugas mandiri dalam pengembangan model Penilaian
di sekolah dalam OJL ini, penulis melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja
Guru, yang penulis laksanakan di sekolah sendiri yaitu SMPN. 3 Pringkuku
untuk guru mata pelajaran (Sdr. Arif Triatmoko, S.Pd.) dan di sekolah lain yaitu
SMPN. 1 Pringkuku kepada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah (Sdr. Martoyo,S.Pd.). (terlampir)

Penilaian Kinerja Guru Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)


1. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan
kegiatan Penilaian kinerja guru adalah:

OJL CAWAS -- 2014

Page 45

a.

Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru

b. Memahami Pedoman PK Guru,


c.

Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam


bentuk indikator Kinerja

d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian


yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bukti
fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga
Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru , yang terdiri dari:
a) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara
menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran),
b) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas
/ Guru Mata Pelajaran),
c) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata
Pelajaran),
d) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru
Kelas/Mata Pelajaran),
e. Memberitahukan rencana pelaksanaan PK Guru kepada guru yang akan
dinilai

(Sdr. Supriyadi, S.Pd.M.Pd)

di ruang Guru, untuk

menyampaikan format penilaian kinerja guru yang harus dipahami oleh


guru yang akan diobservasi, menyepakati waktu pelaksanaan observasi,
2. Pelaksanaan
a. Tahap

Pelaksanaan/Pengamatan

(Kegiatan

sebelum

pengamatan,

kegiatan selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah


pengamatan)
Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini
adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi)
Pada pertemuan awal dengan guru yang dinilai dilakukan
pengamatan di ruang Kepala Sekolah, Pada pertemuan ini penulis
mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukakn diskusi

OJL CAWAS -- 2014

Page 46

tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat


pengamataan. Semua hasil diskusi penulis catat dalam format
laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti
penilaian kinerja. (Instrumen terlampir)
2)

Kegiatan selama pengamatan


Kegiatan yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau
di luar kelas, yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh
guru

(Sdr.

Supriyadi,S.Pd.M.Pd)

dalam

pelaksanaan

proses

pembelajaran. Instrumen yang penulis gunakan adalah format


laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti
penilaian kinerja . (Instrumen terlampir)
3)

Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi)


Setelah pengamatan proses pembelajaran, penulis mengadakan
pertemuan dengan guru yang dinilai untuk klarifikasi beberapa aspek
yang masih diragukan. Hasil dari pertemuan ini penulis catat pada
format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai
bukti penilaian kinerja. (Insstrumen terlampir).

b. Pemantauan

(fakta

dari:

studi

dokumen,

diskusi,

proses

pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua).


Disamping melakukan kegiatan observasi, penulis juga melakkan
pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil
wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya.
c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan)
Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasi
maupun pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya
pada format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai
bukti penilaian kinerja. (Insstrumen terlampir), .
3. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan,
pemantauan serta bukti-bukti dokumen yang ada pada Format Lampiran

OJL CAWAS -- 2014

Page 47

2 B (Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata


Pelajaran), selanjutnya penulis memberikan skor 0, 1, atau 2 pada
masing-masing indikator setiap kompetensi. Setelah itu penulis
menetapkan nilai untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau
4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap
kompetensi

penulis

lakukan

dengan

cara

membandingkan

rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar


Format

laporan dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Format

Lampiran 1 B). Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut


selanjutnya dijumlahkan dengan cara membagi total skor yang
diperoleh

dengan

total

skor

maksimum

kompetensi

dan

mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor terlampir)


2) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam
format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Format I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total ini
selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan
dengan menggunakan rumus:

Nilai PKG (Skala


100)

Nilai PKG
Nilai PKG

X 100

Tertinggi
Berdasarkan

rekap

Hasil

Penilaian

Kinerja

Guru

(Sdr.

Supriyadi,S.Pd.M.Pd) mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di


lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka diperoleh
nilai 85,71, dengan perolehan angka kredit : 20,25

OJL CAWAS -- 2014

Page 48

3) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga


PermenPAN dan RB:
Nilai Hasil PK Guru

Sebutan

91 100
76 90
61 -75
51 60
50

Amat Baik
Baik
Cukup
Sedang
Kurang

Persentase Angka
Kredit
125%
100%
75%
50%
25%

Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka


kreditnya

kepada

guru

yang

penulis

nilai

(Sdr.

Supriyadi,S.Pd.M.Pd) adalah Baik dengan prosentase 100%


4) Selanjutnya

penulis

memberitahukan

kepada

Sdr.

Sdr.

Supriyadi,S.Pd.M.Pd, tentang nilai hasil PK Guru berdasarkan bukti


catatan

untuk

setiap

kompetensi.

Penulis

dan

Sdr.

Supriyadi,S.Pd.M.Pd melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru


sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode
berikutnya
5) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Supriyadi,S.Pd.M.Pd
sepakat, kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian
kinerja guru tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format
ini.

4. Laporan hasil PK Guru


Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK
Guru.
Laporan mencakup:
a. Identitas Guru yang dinilai
b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
c. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
d. Format Penghitungan Angka Kredit PK Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Laporan Terlampir)

OJL CAWAS -- 2014

Page 49

Penilaian Kinerja Guru/PKG Di sekolah Lain (SMPN. 1 Pringkuku)


1. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan
kegiatan Penilaian kinerja guru adalah:
a.

Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru

b. Memahami Pedoman PK Guru,


c.

Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam


bentuk indikator Kinerja

d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian


yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bbukti
fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga
Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru dan Guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai Wakasek, yang terdiri dari:
1) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara
menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran),
2) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas /
Guru Mata Pelajaran),
3) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata
Pelajaran),
4) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru
Kelas/Mata Pelajaran),
5) Lampiran 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah
(IPKWKS).

Di SMPN. 1 Pringkuku, sesuai dengan arahan dari Kepala


SMPN. 1 Pringkuku penulis melakukan penilaian kepada guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah (Sdr. Martoyo,
S.Pd.) pemberitahuan laksanakan di ruang Kepala Sekolah SMPN. 1
Pringkuku. Kemudian dicapai kesepakatan waktu untuk penilaian kinerja
4. Tahap Pelaksanaan

OJL CAWAS -- 2014

Page 50

a. Tahap Pelaksanaan/Pengamatan (Kegiatan sebelum pengamatan, kegiatan


selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah pengamatan)
Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah
sebagai berikut:
a) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi)
Pertemuan awal antara penulis dengan guru yang diberi tugas tambahan
sebagai wakasek (Sdr. Martoyo,S.Pd.). Pengamatan penulis laksanakan
di ruang Kepala Sekolah. Pada pertemuan ini penulis mengumpulkan
dokumen pendukung dan melakukakn diskusi tentang berbagai hal yang
tidak mungkin dilakukan pada saat pengamataan. Semua hasil diskusi
penulis catat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi (format
I B) sebagai bukti penilaian kinerja. Disamping itu penulis juga
melakukan wawancara dan pengumpulan dokumen pendukung terkait
dengan tugas tambahan sebagai wakasek, yang penulis catat pada lembar
lain, karena tidak ada format khusus yang disediakan untuk proses
pencatatan ini.
b) Kegiatan selama pengamatan
Kegiatan pengamatan dilaksanakan di SMPN. 1 Pringkuku. Kegiatan
yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas,
yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru (Sdr. Martoyo,
S.Pd.) dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Instrumen yang penulis
gunakan adalah format I B .
Dalam proses penilaian untuk tugas tambahan sebagai wakasek
kesiswaan, data dan informasi dapat penulis peroleh dari data dan
informasi yang penulis catat pada kolom bukti yang teridentifikasi yang
tersedia pada format 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja wakil kepala
Sekolah (IPKWKS)
c) Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi)
Hasil dari pengamatan dicatat dan di dokumentasikan pada format 1 B..
b. Pemantauan

(fakta

dari:

studi

dokumen,

diskusi,

proses

pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua).

OJL CAWAS -- 2014

Page 51

Disamping

melakukan

kegiatan

observasi,

penulis

juga

melakkan

pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil


wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya.
c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan)
Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasi maupun
pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya pada format I B,
sebagai dasar penilaian yang penulis lakukan.
5. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan, pemantauan
serta bukti-bukti dokumen yang ada pada format I B (Laporan dan Evaluasi
Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran), selanjutnya penulis
memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator setiap
kompetensi. Selanjutnya penulis menetapkan nilai untuk setiap kompetensi
dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap
kompetensi penulis lakukan dengan cara membandingkan rangkuman
catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar Format laporan
dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Lampiran I B). Perolehan skor
untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya dijumlahkan dengan cara
membagi total skor yang diperoleh dengan total skor maksimum
kompetensi dan mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor
terlampir). Sedangkan untuk tugas tambahan menggunakan format 3 B
(Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah), penilaian
diilakukan dengan pemberian skor 1, 2, 3, atau 4.
b) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam
format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Lampiran I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total ini
selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

OJL CAWAS -- 2014

Page 52

Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan dengan


menggunakan rumus:
c)
Nilai PKG (Skala

100)

Nilai PKG
Nilai PKG

X 100

Tertinggi

Berdasarkan rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Sdr. Martoyo,S.Pd.)


mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di lihat pada lampiran., jika
dimasukkan pada rumus maka diperoleh nilai 85,71(penghitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).
Sedangkan untuk tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
dimasukkan pada Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala
Sekolah (Format 3 B).
Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala
Sekolah (Sdr. Martoyo, S.Pd.) mendapatkan nilai 85, selengkapnya
dapat di lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka
diperoleh nilai 100% (penghitungan selengkapnya dapat dilihhat pada
lampiran).

d) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga PermenPAN


dan RB:
Nilai Hasil PK Guru
91 100
76 90
61 -75
51 60
50

Sebutan
Amat Baik
Baik
Cukup
Sedang
Kurang

Persentase Angka Kredit


125%
100%
75%
50%
25%

Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka


kreditnya kepada guru yang penulis nilai (Sdr. Martoyo,S.Pd.) adalah
Baik dengan prosentase 1005% dan untuk hasil penilaian Kinerja Wakil
Kepala memperoleh nilai Sangat Baik dengan Prosentase 100%.

OJL CAWAS -- 2014

Page 53

e) Penulis memberitahukan kepada Sdr. Martoyo,S.Pd. tentang nilai hasil


PK Guru berdasarkan bukti catatan untuk setiap kompetensi. Penulis
dan Sdr. Martoyo, S.Pd. melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru
sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode
berikutnya
f) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Martoyo,S.Pd. sepakat,
kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian kinerja guru
tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format ini. (format
laporan hasil penilaian terlampir)

6.

Laporan hasil PK Guru


Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK
Guru yang terdiri dari:
a. Laporan mencakup: Identitas Wakil Kepala Sekolah yang dinilai
b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
c. Rekapitulsi Hasil Penilaian Kinerja Wakil Kepala
d. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
e. Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Dengan Tugas
tambahan Sebagai Wakil Kepala.

D. Kajian Program Kepengawasan


1. Persiapan Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan
a. Sosialisasi dan koordinasi
Sosialisasi dan kordinasi Program Kepengawasan Akademik dan
Manajerial dengan Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan,
Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd. koordinator Pengawas dan Ibu Dra. Tri
Korani Puji Rahayu, M.Pd. Pengawas SMP/SM di Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan pada tanggal. 10 Maret 2014. Dalam kegiatan ini
diberi pengarahan secara umum oleh Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd., dan
pengarahan teknis oleh Ibu Dra. Tri Korani Puji Rahayu, M.Pd. Atas
persetujuan Koordinator Pengawas dan pengawas SMP/SM maka

OJL CAWAS -- 2014

Page 54

penulis melaksanakan OJL di

SMPN 1 Pringkuku sebagai tempat

magang di sekolah lain.


Pada kesempatan ini penulis diberi kesempatan untuk observasi program
kepengawasan baik program kepengawasan akademik maupun program
kepengawasan manajerial.
b. Penyusunan Program Kepengawasan
Setelah diberi pengarahan oleh pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten
Pacitan, penulis menyusun Program Kepengawasan baik Program
Kepengawasan Akademik maupun Program Kepengawasan Manajerial
yang akan penulis laksanakan di sekolah sendiri (SMPN.3 Pringkuku)
maupun Sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)
c. Penyusunan Instrumen Supervisi
Kegiatan selanjutnya penulis menyusun Instrumen Pemantauan 8
Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi Standar Isi, Standar Proses,
Standar

Kompetensi

Lulusan,

Standar

Pendidik

dan

Tenaga

Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar


Penilaian, Standar Pembiayaan.

2.

Kajian Program Kepengawasan Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)


a. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Manajerial.
Pada kajian ini akan dikaji dokumen manajerial sekolah antara lain
mengkaji Penggelolaan kurikulum, pengelolaan Pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana dan pengelolaan keuangan. Pengkajian
tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan sekolah magang, dengan
harapa calon pengawas nantinya akan memiliki pengalaman nyata dalam
melakukan pebinaan manajerial sekolah, khususnya pada perencanaan
proram, pelaksaan program dan melaksanakan monitoring, evalua setiap
program sekolah yang ideal sesuai peraturan pemerintah dan standar
nasional pendidikan.
Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah
magang yag terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut

OJL CAWAS -- 2014

Page 55

A. Kajian program manajerial di SMPN. 3 Pringkuku


1. Kajian Pengelolaan Kurikulum.
NO
1

KOMPONEN
Dokumen 1 KTSP

KONDISI IDEAL

Sampul / halaman judul


Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Bab I
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Pendahuluan
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
E. Visi Sekolah
F. Misi Sekolah
G. Tujuan Sekolah
Bab III
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan Muatan B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
Kurikulum
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan bBelajar
F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global
Bab IV
Sampul/halaman judul
Lembar Pengesahan

OJL CAWAS -- 2014

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

Sesuai

Sesuai

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Belum terwujud
Belum terwujud

Sesuai

Page 56

Belum adanya guru yang Sebaiknya


dilakukan
kompeten
dalam sesuai dengan peratuan
melaksanakan kurikulum pemerintah/snp
Dianggap
belum
perlu/tidak mendesak

Kalender Pendidikan

Daftar Isi

Dokmen 2 KTSP

SK dan KD
Materi Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Identitas Mata Pelajaran
SK dan KD
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumber Belajar

(silabus dan RPP)

a. Silabus
b. RPP

Sesuai

Sesuai

Komentar :
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan lokal,
sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.

OJL CAWAS -- 2014

Page 57

2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


NO

KOMPONEN

Pendidik
(Guru SMP)
Kualifjauhikasi

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

REKOMENDASI

Permendikbud No. 16 Tahun 2007

Jumlah guru 23 orang


S 2 : 2 orang
S 1 : 21 orang
Guru TIK masih GTT
dan ijasah yang tidak
sesuai \.
2 guru dari jurusan
ilmu
- murni,
Matematika dan PKn
2. Kompetensi
Standar Kompetensi guru SMP
Jumlah guru 23, yang
Kompetensi Pedagogik
belum bersertifikat 1
Kompetensi Kepribadian
orang.
Kompetensi Sosial
GTT 3 orang belum
Kompetensi Profesional
bersertifikat
GTT 1 orang ijazah
bukandari pendidikan
B
Tenaga Kependidikan Kepala Tenaga Administrasi SMP
PNS / SMK
(TAS) Kualifikasi
Pelaksana
Urusan
Administrasi PNS / SLTA
kepegawaian
Pelaksana Urusan Administrasi sarpras
PNS /S1
Pelaksana Urusan Administrasi Humas
Pelaksana
Urusan
Administrasi Tidak ada
Persuratan dan pengarsipan
Tidak ada
Pelaksana
Urusan
Administrasi

OJL CAWAS -- 2014

KESENJANGAN

Kualifikasi Akademik guru melalui


pendidikan formal :
- Pendidikan minimum D-IV/S I,
program studi sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu, diperoleh dari
program studi yag terakreditasi

Page 58

3 guru mengajar Diikutkan Diklat,


tidak seuai dengan MGMP, workshop,
kulifikasinya
seminar, maupun
disarankan untuk
menempuh
pendidikan
yang
sesuai.

3 orang guru belum


memenuhi standar
kompetensi
pendidikan

Keurangan tenaga
pada
adm
persuratan, humas,
penjaga
malam,
tukang
kebon,
satpam,pesuruh

Disaankan
untuk
meningkakan diri
dengan mengambil
pendidikan
keguruan
Untuk
meningkatkan diri
Kekuangan tenaga
diusulkan ke dinas
Dilakukan
tugas
rangkap
dengan
pelaksana
yang
lainnya.

kesiswaan
SLTA
Pelaksana
Urusan
Administrasi
kurikulum
SI / PNS
Pelaksana Urusan Administrasi Umum
Petugas Layanan Khusus
SLTA / PTT
1. Penjaga malam
Tidak ada
2. Tukang kebun
Tidak ada
3. Satpam
Tidak ada
4. Pesuruh
Ada
C
Tenaga Laoratorium 1. Kualifikasi kepala lab. IPA min. Kepala Laboraorium Kurang tenaga
Diadakan
tugas
(permen No. 26/th.
S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga IPA guru Biologi - Laboran
rangkap laboran
2008)
tehnis laboran
sudah
bersertifikat - tehnis komputer
Diusulkan ke dinas
2. Sesuai dengan latar belakang kepala lab. IPA
untuk penambahan
pendidikan.
pegawai.
3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari
guru dan 5 tahun dari laboran
4. Memiliki
sertifikat
kepala
laboratorium
Komentar;
Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah;
1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK
jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik
Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum.
Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan
2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan
profesional
3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan
4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhakan.

OJL CAWAS -- 2014

Page 59

3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

Kelengkapan sarana 1. ruang konseling


dan prasarana.
a. luas min ruang konseling 9m2
1. Ruang Konseling b. ruang konseling dilengkapi sarana :
meja/kursi 1 buah/ruang, kursi
tamu 2 buah, lemari 1 buah,
instrumen konseling 1 buah, buku
sumber 1 set, media pengembangan
kepribadian 1 set, jam dinding 1
buah
c. .

Ruang konseling :
Luas : 3 x 4 m2
Ruang
konseling
dilengkapi :
1 buah meja kursi kerja
2 buah kursi konseling
1 buah almari
1 unit tape recorder
1 set jam dinding

Belum
ada
perangkat komputer
Belum ada meja
kursi tamu
Belum ada ruang
konselor

Diadakan
tempat
konseling yang lebi
besar.
Beserta perangkat
penujangnya

2. jamban

Jumlah
jamban
di
SMPN.3 Pringkuku 3
unit untuk pria, 3 unit
untuk putri dan 3 unit
untk
guru
jumlah
semuanya 9
a. Ruang keas
1
buah
papan
tulis/kelas
b. Ruang perpustakaan
Jumlah buku belum
mencukupi
1
buku/siswa
c. Ruang Lab.
Biologi baru ada 70

Jumlah ideal untuk Diusulkan


siswa 8 untuk guru pennambahan
sudah cukup
pemerintah

Jumlah jamban ideal 1 unit jamban


untuk 40 siswa pria dan i unit jamban
untuk 30 siswi putri, serta 1 unit
jamban untuk guru/tu
Jumlah minimum jamban di sekolah
adalah 3 unit
3. Alat dan Suber a. Ruang Kelas.
belajar
Papan tulis 1buah/ruang
b. Ruang perpustakaan
Buku teks 1 eksemplar / siswa
1 unit komputer untuk pendataan
buku
c. Ruang lab. IPA
1 set pembelajaran biologi

OJL CAWAS -- 2014

Page 60

ke

Jumlah buku belum Diatur pengunaan


memenuhi rasio 1:1 buku dengan 2
siswa 1 buku
Perabot
r.
IPA Penggunaan
masih
kurang, pembelajaran
media kurang
meminjam
komputer
pribadi
untuk kbm sendiri

1 set pembelajaran fisika


1 set pembelajaran matematika
d. Ruang komputer
Komputer untuk pembelajaran
e. Penunjang Administasi dan PBM
6 unit komputer.
5 buah laptop
12 buah LCD proyektor

% terpenuhi
Fisika terpenuhi 70
%
Matematika
terpenuhi 100%
d. Ruang
komputer
terpenuhi 50%
e. Baru terpenuhi
4 unit komputer
f. Tersediannya media pembelajaran
3 unit laptop
mencapai 100% untuk setiap mata
4 unit LCD
pelajaran.
f. Terpenuhi 80%
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK
2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran
3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa

OJL CAWAS -- 2014

Page 61

4. Kajian Pengelolaan Keuangan.


NO

KOMPONEN

Sumber

Kiat penggalian
dana

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 46, sumbersumber pemasukan sekolah berasal
dari:
1. Pemerintah.
2. Usaha mandiri sekolah
3. Dana masyarakat/orang tua/komite
4. Dunia Usaha dan Industri
5. Sumber lain yang tidak mengikat
Upaya penggalian dana melalui:
1. Memaksimalkan usaha mandiri
(kantin, koperasi)
2. Mencari sumber lain misalnya
blockgrant
3. Bantuan masyarakat/komite
4. Dana hibah
5. Dana pemerintah lainnya

Sumber pemasukan
sekolah
a. Pemerintah
b. Komite/bantuan
masyarakat
c. Sumber lain (block
grant,DAK,)

Belum memenuhi
standar minimal
sekolah

Kerja sama dengan


masyarakat, usaha
mandiri dan
kerjasama dengan
dunia usaha/indutri

Mempunyai kopsis,
kantin sekolah,

Koperasi siswa dan


kantin sekolah
dikelola dengan
baik dan di
optimalkan

Perlu regulasi
optimalisasi
koperasi siswa dan
kantin bagi warga
sekolah.

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat,
hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.

OJL CAWAS -- 2014

Page 62

B. Kajian program manajerial di SMPN. 1 Pringkuku


1. Kajian Pengelolaan Kurikulum.
NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMEN
DASI

Dokumen 1 KTSP

Sampul / halaman judul


Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Bab I
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Pendahuluan
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
E. Visi Sekolah
F. Misi Sekolah
G. Tujuan Sekolah
Bab III
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan Muatan B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
Kurikulum
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan bBelajar
F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal

OJL CAWAS -- 2014

Sesuai

Sesuai

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai

Page 63

Bab IV
Kalender Pendidikan
2

Dokmen 2 KTSP
(silabus dan RPP)

c. Silabus
d. RPP

dan global
Sampul/halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
SK dan KD
Materi Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Identitas Mata Pelajaran
SK dan KD
Indikator
Tujuan Pemelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumer Belajar

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Komentar :
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan
lokal, sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.

OJL CAWAS -- 2014

Page 64

2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


NO
A

KOMPONEN
Pendidik
(Guru SMP)
Kualifikasi

KONDISI IDEAL
Permendikbud No. 16 Tahun 2007

Jumlah guru 29 orang


S 2 : 1 orang
S 1 : 28 orang

KESENJANGAN

REKOMENDASI

6 guru mengajar Diikutkan Diklat,


tidak seuai dengan MGMP, workshop,
kulifikasinya
seminar, maupun
disarankan untuk
2 guru dari jurusan
menempuh
ilmu
murni,
pendidikan
yang
Matematika dan PKn
sesuai.
2. Kompetensi
Standar Kompetensi guru SMP
Jumlah guru 29, yang 3 orang guru belum Disaankan
untuk
Kompetensi Pedagogik
belum bersertifikat 1 memenuhi standar meningkakan diri
Kompetensi Kepribadian
orang.
kompetensi
dengan mengambil
Kompetensi Sosial
GTT 3 orang belum pendidikan
pendidikan
Kompetensi Profesional
bersertifikat
keguruan
GTT 1 orang ijazah
Untuk
bukandari pendidikan
meningkatkan diri
B
Tenaga Kependidikan Kepala Tenaga Administrasi SMP
PNS / SMK
Keurangan tenaga Kekuangan tenaga
(TAS) Kualifikasi
Pelaksana
Urusan
Administrasi PNS / SLTA
pada
adm diusulkan ke dinas
kepegawaian
persuratan, humas, Dilakukan
tugas
Pelaksana Urusan Administrasi sarana PNS /S1
penjaga
malam, rangkap
dengan
prasarana
tukang
kebon, pelaksana
yang
Pelaksana Urusan Administrasi Humas
ada
satpam,pesuruh
lainnya.
Pelaksana
Urusan
Administrasi ada
Persuratan dan pengarsipan
Pelaksana
Urusan
Administrasi SLTA

OJL CAWAS -- 2014

Kualifikasi Akademik guru melalui


pendidikan formal :
- Pendidikan minimum D-IV/S I,
program studi sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu, diperoleh dari
program studi yag terakreditasi

KONDISI RIIL

Page 65

kesiswaan
Pelaksana
Urusan
Administrasi
kurikulum
Pelaksana Urusan Administrasi Umum
Petugas Layanan Khusus
1. Penjaga malam
2. Tukang kebun
3. Satpam
4. Pesuruh
Tenaga Laoratorium 1. Kualifikasi kepala lab. IPA min.
(permen No. 26/th.
S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga
2008)
tehnis laboran
2. Sesuai dengan latar belakang
pendidikan.
3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari
guru dan 5 tahun dari laboran
4. Memiliki
sertifikat
kepala
laboratorium

SI / PNS
SLTA / PTT
ada
ada
ada
Ada
Kepala Laboraorium Kurang tenaga
IPA guru Biologi - Laboran
sudah
bersertifikat - tehnis komputer
kepala lab. IPA

Diadakan
tugas
rangkap laboran
Diusulkan ke dinas
untuk penambahan
pegawai.

Komentar;
Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah;
1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK
jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik
Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum.
Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan
2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan
profesional
3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan
4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhatikan.

OJL CAWAS -- 2014

Page 66

3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

Kelengkapan sarana 1. ruang konseling


dan prasarana.
a. luas min ruang konseling 9m2
1. Ruang Konseling
b. ruang konseling dilengkapi sarana
meja/kursi 1 buah/ruang, kursi
tamu 2 buah, lemari 1 buah,
instrumen konseling 1 buah, buku
sumber 1 set, media pengembangan
kepribadian 1 set, jam dinding 1
buah
2. jamban
Jumlah jamban ideal 1 unit jamban
untuk 40 siswa pria dan i unit jamban
untuk 30 siswi putri, serta 1 unit
jamban untuk guru/tu
Jumlah minimum jamban di sekolah
adalah 3 unit
3. Alat dan Suber
a. Ruang Kelas.
belajar
Papan tulis 1buah/ruang
b. Ruang perpustakaan
Buku teks 1 eksemplar / siswa
1 unit komputer untuk pendataan
buku
c. Ruang lab. IPA
1 set pembelajaran biologi
1 set pembelajaran fisika
1 set pembelajaran matematika

OJL CAWAS -- 2014

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

Ruang konseling :
Luas : 3 x 4 m2
Ruang
konseling
dilengkapi :
1 buah meja kursi kerja
2 buah kursi konseling
1 buah almari
1 unit tape recorder
1 set jam dinding
Jumlah
jamban
di
SMPN.1 Pringkuku 3
unit untuk pria, 3 unit
untuk putri dan 3 unit
untk
guru
jumlah
semuanya 9
a. Ruang keas
1
buah
papan
tulis/kelas
b. Ruang perpustakaan
Jumlah buku belum
mencukupi
1
buku/siswa
c. Ruang Lab.
Biologi baru ada 70
% terpenuhi
Fisika terpenuhi 70

Belum
ada
perangkat komputer
Belum ada meja
kursi tamu
Belum ada ruang
konselor

Diadakan
tempat
konseling yang lebi
besar.
Beserta perangkat
penujangnya

Page 67

Jumlah ideal untuk Diusulkan


siswa 8 untuk guru pennambahan
sudah cukup
pemerintah

ke

Jumlah buku belum Diatur pengunaan


memenuhi rasio 1:1 buku dengan 2
siswa 1 buku
Perabot
r.
IPA Penggunaan
masih
kurang, pembelajaran
media kurang
meminjam
komputer
pribadi
untuk kbm sendiri

d. Ruang komputer
Komputer untuk pembelajaran
e. Penunjang Administasi dan PBM
6 unit komputer.
5 buah laptop
12 buah LCD proyektor

%
Matematika
terpenuhi 100%
d. Ruang
komputer
terpenuhi 50%
e. Baru terpenuhi
4 unit komputer
f. Tersediannya media pembelajaran
3 unit laptop
mencapai 100% untuk setiap mata
4 unit LCD
pelajaran.
f. Terpenuhi 80%
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK
2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran
3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa

OJL CAWAS -- 2014

Page 68

4. Kajian Pengelolaan Keuangan.


NO

KOMPONEN

Sumber

Kiat penggalian
dana

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 46, sumbersumber pemasukan sekolah berasal
dari:
1. Pemerintah.
2. Usaha mandiri sekolah
3. Dana masyarakat/orang tua/komite
4. Dunia Usaha dan Industri
5. Sumber lain yang tidak mengikat
Upaya penggalian dana melalui:
1. Memaksimalkan usaha mandiri
(kantin, koperasi)
2. Mencari sumber lain misalnya
blockgrant
3. Bantuan masyarakat/komite
4. Dana hibah
5. Dana pemerintah lainnya

Sumber pemasukan
sekolah
a. Pemerintah
b. Komite/bantuan
masyarakat
c. Sumber lain (block
grant,DAK,)

Belum memenuhi
standar minimal
sekolah

Kerja sama dengan


masyarakat, usaha
mandiri dan
kerjasama dengan
dunia usaha/indutri

Mempunyai kopsis,
kantin sekolah,

Koperasi siswa dan


kantin sekolah
dikelola dengan
baik dan di
optimalkan

Perlu regulasi
optimalisasi
koperasi siswa dan
kantin bagi warga
sekolah.

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat,
hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.

OJL CAWAS -- 2014

Page 69

b. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Akademik.


Pada kajian ini akan dikaji dokumen Akademikal sekolah antara lain
mengkaji Standar Isi, Standar Kelulusan Sekolah (SKL), standar Proses
dan Penilaian. Pengkajian tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan
sekolah magang, dengan harapan calon pengawas nantinya akan
memiliki pengalaman nyata dalam melakukan pembinaan Akademik
sekolah, khususnya pada perencanaan program, pelaksaan program dan
melaksanakan monitoring, evaluasi setiap program sekolah yang ideal
sesuai peraturan pemerintah dan standar nasional pendidikan ( SNP).
Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah
magang yang terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut

OJL CAWAS -- 2014

Page 70

OJL CAWAS -- 2014

Page 71

1.. Kajian Standar Isi di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku).


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

Kepemilikan
Dokomen

1. Dokmen KTSP
2. KTSP disusun dengan
memperhatikan acuan operasional.
3. Proses Penyusunan KTSP sesuai
kaidah

1. Adanya dok KTSP 1


dan 2 yang sudah
disyahkan dinas
2. Penyusunan KTSP
sudah sesuai dengan
peraturan
3.

Dokumen KTSP

Sesuai

Penyusunan
pengembangan
silabus

1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.

VISI sekolah
Misi sekolah
Tujuan sekolah
Disusun sendiri
Mengkaji SK/KD
Mencangkup seluruh matpel

Silabus disusun
bersama di MGMP
Terdapat ketidak
sesuaian antara SK KD

KESENJANGAN

Diadakan revisi

REKOMENDASI

Diikutkan pada
forum MGMP
Mencoba enyusun
silabus sendiri

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Dari kajian standar isi sudah tercakup semuannya, yang perlu diperhatikan adanya silabus yang copy paste, sehingga perlu diadakan revisi
untuk pembuatan silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah

OJL CAWAS -- 2014

Page 72

2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah.


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

Progam peningkatan
lulusan

1. Program peningkatan mutu akhlak


mulia
2. Program peningkatan mutu
pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian
3. Program peningkatan mutu IPTEK
4. Program peningkatan mutu
olahraga dan seni

KONDISI RIIL
Sesuai

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 2 tahun terakhir mencapai 100%.

OJL CAWAS -- 2014

Page 73

KESENJANGAN

REKOMENDASI

3.. Kajian Standar Proses.


NO

KOMPONEN

Perangkat
Pembelajaran

Proses pembelajaran

KONDISI IDEAL
1. RPP sesuai dengan silabus
2. Penyusunan RPP sudah sesuai
dengan aturan
3. Ada pengembangan bahan ajar
1. Menerapkan 4 syarat :
2. Menerapkan tatapmuka dengan
kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri
3. Dilakukan dengan langkah-langkah:
Pembukaan
Inti eksplorasi, elaborasi,
konfirmasi
4. Guru menyediakan konsultasi mata
pelajaran
5. Tersusunya jadwal lab
6. Ada nasehat akademik
7. Proses pembelajaran mendorong
prakasa
8. Setiap pendidik menerapkan aspek
keteladanan

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

Bahan ajar kurang


dikembangkan

Perlu workshop
penembangan bahan
ajar dan penggunaan
pada pembelajaran

Diikutkan pada
pelatihan bahan ajar.
Diadakan workshop
bahan ajar

1. Sesuai
2. Sesuai
3. 80 % sudah
menerapkan
4. Belum
5. Ada
6. Ada

Adanya beberapa guru Diikutkan pada


yang tidak tahu
MGMP, workshop,
langkah-langkah
diklat
dalam proses
pembelajaran

Belum ada guru yang


menjadwal konsultasi
dengan sisiwa

Dibuatkan workshop
atau FGD

Komentar

Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :


Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada,
sehinga sangat mrugikan siswa-siswi

OJL CAWAS -- 2014

Page 74

4.. Kajian Standar Penilaian.


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

Perangakt penilaian

1.
2.
3.
4.
5.

Pelaksaaan
penilaian

Hasil penilaian

1. Penilaian dilakukan sepanjang


semester
2. Penerbitan ijasah dilakukan melalui
UN dan UAS
3. Seluruh pendidik telah melakukan
hasil belajar untuk memantau
proses, kemajuandan perbaikan
1. Peserta didik min mencapai KKM
Sesuai
2. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min
7.00
3. Kelulusan mencapai >90%

Ada jadwal penilaia


Ada rancangan penilaian
Ada bank soal
Ada analisis butir soal
Dokumen hasil penilaian

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

- penilaian dilaksanakan
tanpa memberitahu
kepada siswa terlebih
dahulu
60 % belum melakukan
analisis
Sesuai

3 guru mengampu
pelajaran tidak
sesuai dengan ijazah
Ada angapan kalau
penilaian tdk perlu
diberitahu/terjadwal

REKOMENDASI
Untuk melakukan
revisi perangkat
penilaian
Diberitahu dan
diikutkan pada
MGMP

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal
penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.

OJL CAWAS -- 2014

Page 75

1.. Kajian Standar Isi di sekolah magang (SMPN. 1 Pringkuku).


NO

KOMPONEN

Kepemilikan
Dokomen

Dokumen KTSP

Penyusunan
pengembangan
silabus

KONDISI IDEAL
1. Dokmen KTSP
2. KTSP disusun dengan
memperhatikan acuan operasional.
3. Proses Penyusunan KTSP sesuai
kaidah
1. VISI sekolah
2. Misi sekolah
3. Tujuan sekolah
1. Disusun sendiri
2. Mengkaji SK/KD
3. Mencangkup seluruh matpel

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI

sesuai

Sesuai

Silabus disusun
bersama di MGMP

Diadakan revisi

Diikutkan pada
forum MGMP
Mencoba enyusun
silabus sendiri

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Yang perlu diperhatikan untu perbaikan beriknya adalah dokumen silabus untuk disusun sendiri karena sebagian gur untuk silabus hanya
copy paste sehingga perlu diadakan workshop revisi silabus .

OJL CAWAS -- 2014

Page 76

2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah.


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

Progam peningkatan
lulusan

1. Program peningkatan mutu akhlak


mulia
2. Program peningkatan mutu
pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian
3. Program peningkatan mutu IPTEK
4. Program peningkatan mutu
olahraga dan seni

KONDISI RIIL
Sesuai

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 3 tahun terakhir mencapai > 95%.

OJL CAWAS -- 2014

Page 77

KESENJANGAN

REKOMENDASI

3.. Kajian Standar Proses.


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

REKOMENDASI
Diikutkan pada
pelatihan bahan ajar.
Diadakan workshop
bahan ajar

Perangkat
Pembelajaran

1. RPP sesuai dengan silabus


2. Penyusunan RPP sudah sesuai
dengan aturan
3. Ada pengembangan bahan ajar

Bahan ajar kurang


dikembangkan

Perlu workshop
penembangan bahan
ajar dan penggunaan
pada pembelajaran

Proses pembelajaran

1. Menerapkan 4 syarat :
2. Menerapkan tatapmuka dengan
kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri
3. Dilakukan dengan langkah-langkah:
Pembukaan
Inti eksplorasi, elaborasi,
konfirmasi
4. Guru menyediakan konsultasi mata
pelajaran
5. Tersusunya jadwal lab
6. Ada nasehat akademik
7. Proses pembelajaran mendorong
prakasa
8. Setiap pendidik menerapkan aspek
keteladanan

1. Sesuai
2. Sesuai
3. 80 % sudah
menerapkan
4. Belum
5. Ada
6. Ada

Adanya beberapa guru Diikutkan pada


yang tidak tahu
MGMP, workshop,
langkah-langkah
diklat
dalam proses
pembelajaran

Belum ada guru yang


menjadwal konsultasi
dengan sisiwa

Dibuatkan workshop
atau FGD

Komentar

Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :


Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada,
sehinga sangat mrugikan siswa-siswi

OJL CAWAS -- 2014

Page 78

4.. Kajian Standar Penilaian.


NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

Perangakt penilaian

1.
2.
3.
4.
5.

Pelaksaaan
penilaian

Hasil penilaian

4. Penilaian dilakukan sepanjang


semester
5. Penerbitan ijasah dilakukan melalui
UN dan UAS
6. Seluruh pendidik telah melakukan
hasil belajar untuk memantau
proses, kemajuandan perbaikan
4. Peserta didik min mencapai KKM
Sesuai
5. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min
7.00
6. Kelulusan mencapai >90%

Ada jadwal penilaia


Ada rancangan penilaian
Ada bank soal
Ada analisis butir soal
Dokumen hasil penilaian

KONDISI RIIL

KESENJANGAN

- penilaian dilaksanakan
tanpa memberitahu
kepada siswa terlebih
dahulu
60 % belum melakukan
analisis
Guru menilai dengan
tanpa instrumen
Sesuai

3 guru mengampu
pelajaran tidak
sesuai dengan ijazah
Ada angapan kalau
penilaian tdk perlu
diberitahu/terjadwal
Kekurangtahuan
guru

REKOMENDASI
Untuk melakukan
revisi perangkat
penilaian
Diberitahu dan
diikutkan pada
MGMP
Diadakan FGD

Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal
penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.

OJL CAWAS -- 2014

Page 79

BAB V
PENUTUP

Dari hasil kegiatan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) di sekolah


sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan sekolah Lain (SMP Negeri 1 Pringkuku)
pada tanggal 24 Februari 2014 sampai dengan 24 Mei 2014 dan berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) penulis maka penulis
mengangkat tema tulisan dengan judul Mengembangkan kompetensi Sosial
Kepramukaan oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan Akademik dan
Manajerial , sekaligus tugas-tugas individu antara lain Penyusunan Silabus, RPP,
Bahan Ajar dan Perencanaan Penilaian, Observasi Pembelajaran baik di sekolah
sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN 1 Pringkuku), Evaluasi
Pendidikan yaitu Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)
dan Penilaian Kinerja guru yang mendapat tugas tambahan di sekolah lain (SMPN
1 Pringkuku), serta Kajian Program Kepengawasan baik akademik maupun
manajerial, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran bagi
pengembangan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) calon pengawas sekolah
ke depan sebagaimana tersebut dibawah ini.
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan kegiatan On The Job Learning (OJL) mulai
awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan tersebut di atas penulis dapat
menyimpulkan adalah sebagai berikut :
1.

Kompetensi Penelitian dan Pengembangan penulis dan guru bimbingan


dapat meningkat sesuai dengan AKPK yang meliputi kegiatan
perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Refleksi dan tindak
lanjut.

2.

Kompetensi dalam Menyusun Program Kepengawasan Akademik dan


Manajerial dapat meningkat, sehingga setelah penulis melaksanakan
kegiatan kegiatan supervisi akademik dan manajerial di sekolah sendiri
(SMPN. 3 Pringkuku) penulis dapat menyusun program kepengawasan
sesuai dengan aspek-aspek yang masih lemah.

OJL CAWAS -- 2014

Page 80

3.

Kompetensi Penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran


(silabus, RPP, bahan ajar dan perangkat penilaian) meningkat, sehingga
dapat menjadi bekal penulis dalam memberikan bimbingan dan
pembinaan kepada guru dalam merencanakan program pembelajaran dan
pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah
dibuat dalam RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran), sehingga sangat
berdampak

terhadap

peningkatan

keberhasilan

dalam

proses

pembelajaran .
4.

Dengan melaksanakan kegiatan observasi pembelajaran baik di sekolah


sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN. 1
Pringkuku), maka kompetensi penulis dalam kegiatan supervisi
pembelajaran

semakin meningkat, yang akan menjadi bekal penulis

sebagai calon pengawas yang mampu menjadi seorang supervisor yang


dapat merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru, dapat melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat serta dapat merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut hasil
supervisi

akademik

terhadap

guru

dalam

rangka

peningkatan

profesionalisme guru. Disamping itu pelaksanaan supervisi akademik


juga dapat berdampak terhadap pengembangan kurikulum sekolah
sehingga akan berdampak terhadap kegiatan proses pembelajaran di
sekolah dan pada gilirannya nanti peserta didik akan meningkat
kompetensinya, oleh karena guru yang mengampu benar-benar
berkompeten sesuai dengan bidang keahliannya

dan mampu

melaksanakan tugas secara profesional.


5.

Meningkatnya kompetensi penulis sebagai calon pengawas sekolah


dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan. Dalam hal ini penulis
melaksanakan Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3
Pringkuku) dan melaksanakan penilaian kinerja guru yang mendapat
tugas tambahan di sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)

OJL CAWAS -- 2014

Page 81

6.

Dengan melaksanakan pengkajian Program Kepengawasan yang meliputi


kegiatan pemantauan 8 standar Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, (Kajian program
kepengawasan

Akademik)

dan

Standar

Pendidik

dan

Tenaga

Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar


Pembiayaan (kajian Program Kepengawasan Manajerial) penulis
menemukan aspek-aspek yang lemah yang perlu ditindaklanjuti.
Selanjutnya penulis menyusun program kepengawasan baik akademik
maupun manajerial di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) dan sekolah
lain (SMPN. 1 Pringkuku). Dengan kegiatan tersebut penulis dapat
meningkatkan kompetensi penulis dalam mengkaji dan menyusun
program kepengawasan.

B. SARAN - SARAN
Dari rangkaian kegiatan OJL yang telah penulis laksanakan dalam kegiatan
Diklat Calon Pengawas, ada beberapa saran-saran yang dapat penulis
sampaikan, antara lain :
1. Karena kegiatan On The Job Learning (OJL) memerlukan pemikiran,
waktu dan tenaga yang tidak sedikit, sementara peserta Diklat adalah Guru
atau Kepala Sekolah yang tidak mungkin meninggalkan tugas rutin, maka
akan lebih efektif apabila kegiatan Diklat ini dilaksakan bukan pada waktu
yang bersamaan dengan kegiatan akhir tahun pelajaran.
2. Pemberian penjelasan kegiatan OJL dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
pada saat OJL baik di sekolah sendiri maupun sekolah lain yang
dilaksanakan pada saat In Service 1 akan sangat membantu peserta OJL
untuk segera mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk itu panduan
kegiatan OJL secara lengkap dan tertulis baik dalam bentuk cetakan
maupun Soft Copy mohon untuk disediakan karena akan sangat membantu
peserta OJL.

OJL CAWAS -- 2014

Page 82

3. Pada saat pembimbingan baik pembimbingan I dan II, mohon adanya


kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan lainnya sehingga tidak
menimbulkan kebingungan pada peserta OJL.

OJL CAWAS -- 2014

Page 83

También podría gustarte