Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Mutu
Telekomunikasi
Disusun Oleh :
ANGGA MUHAMMMAD JAMALUDIN
6305130076
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
1. Noise
2. Interferensi
3. Fading
4. Redaman
Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem
transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan
akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman data.
Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi :
1. Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalk.
2. External Noise, akibat atmosphere, extraterrestrial, man made.
Random Noise adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi. Macam-macam
random noise :
1. thermal noise adalah noise akibat adanya efek panas.
2. intermodulation noise adalah noise akibat masuknya frekuensi asing ke
saluran komunikasi.
3. crosstalk noise adalah noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran
komunikasi.
4. impulse noise adalah noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level
tegangan yang cukup tinggi secara tiba2 ke saluran komunikasi.
5. fading noise adalah noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi.
statistical noise adalah noise yang terjadinya dapat diprediksi. Macam-macam
statistical noise :
1. Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat
karakteristik media.
Cara mengatasi :
Sinyal level harus lebih besar dari noise yang diterima, dengan kata lain Signal To
Noise Ratio (SNR) harus setinggi mungkin.Untuk memperoleh SNR yang tinggi,
ada dua kondisi yang harus penuhi sekaligus, yaitu :
1. Sinyal yang diterima oleh pesawat penerima harus lebih tinggi dari sensifitas
penerima.
2. Level noise di input penerima harus lebih rendah dari sinyal yang masuk. Noise
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bukan sinyal yang kita inginkan.
Gagal memenuhi kedua kondisi tersebut akan menyebabkan SNR yang rendah.
Memaksimalkan level sinyal yang diterima.
Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
Ubah lokasi peralatan / antena.
Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak
jauh.
Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik
media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya dapat diprediksi Redaman
adalah hambatan pada media telekomunikasi yang menyebabkan sinyal akan semakin
lemah untuk jarak yang jauh
Cara mengatasi :
gunakan media yang cocok dengan sinyal
tambahkan penguat sinyal/ antena
Secara matematis redaman tergantung pada
Media yg digunakan
Frekuensi yg digunakan
Kekuatan sinyal yang diterima:
Harus cukup baik agar dapat dideteksi
Harus lebih tinggi dari noise agar dapat diterima tanpa kesalahan
Fading adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-termodulasi
telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu.Fading merupakan gangguan
komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh penerima akibat adanya fluktuasi
(ketidaktetapan) level daya sinyal yang diterima oleh receiver
MultipathFading
Fading yang terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan penerima sehingga
gelombang yang sampai ke penerima berasal dari beberapa lintasan (multipath) dan
fluktuasi sinyal yang terjadi bersifat cepat (fast fading)
Terdiri dari :
Rician, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat Line Of Sight
(direct path).
Rayleigh, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat tidak
langsung (indirect path).
Shadowing
Fading yang terjadi karena adanya efek terhalangnya sinyal sampai ke penerima
akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll dan fluktuasi sinyal yang terjadi
bersifat lambat (slow fading)
Cara mengatasi :
tingkatkan level penguat sinyal nya
buatlah antenna tambahan agar sinyal bisa sampai dengan aman
memanfaatkan frekuensi secara selektif karena dengan menggunakan frekuensi
yang berbeda kemungkinan untuk terus terpengaruh fading dapat dikurang
Tidak ada cara yang spesifik untuk mengatasi permasalahan ini kecuali
mengubah bentuk konstruksi dari AERIAL CABLE (Kabel Udara) menjadi
BURRIED CABLE (Kabel tanah). BURRIED CABLE relative lebih aman karena
ancaman gangguan massal hanya terjadi jika ada benturan mekanik misalnya terkena
peralatan pelebaran jalan atau tanah longsor.
Untuk AERIAL CABLE sebaiknya tidak lagi direkomendasi untuk digunakan sebagai
jaringan transport (backbond), Jaringan Data dll.Beberapa permasalahan untuk
AERIAL CABLE :
Binatang pengerat BAJING.
Gesekan ranting pohon.
Tertimpah pohon tumbang.
Relatif cost tinggi untuk pemeliharaan baik korektif maupun preventif. Upaya-upaya
penanganan sementara untuk mengatasi permasalahan jaringan Fiber OptiC AERIAL
CABLE eksisting.
Membebaskan ranting/ dahan pohon yang mudah dilintasi BAJING.
Memasang pelindung tambahan misalnya HDPE disekitar tiang yang rentan
dirusak/digigit BAJING (seprti pada gambar/foto).
Memasang alat penangkap BAJING.
Memasang jaringan Fiber Optic bayangan untuk kamufulase
Lokasi handhole tersebut dapat dilihat pada Buku As Built Drawing dan
Kupas kedua ujung kabel yang putus sampai kelapisan primary coatingnya dengan
panjang yang disesuaikan dengan kebutuhan.
PERHATIAN :
Pengupasan dan penyambungan harus dilakukan dengan cermat dan berurutan sesuai
dengan urutan kode warna tube atau juga penyambungan dilakukan sesuai urutan
core-core yang diduduki oleh sistem yang paling urgen.
Laksanakan penyambungan darurat
1. Setiap 2 core yang telah tersambung, informasikan kepetugas yang ada di Stasiun
Terminal/ repeater terdekat untuk me-reset switch-on Laser Diode, agar sistem segera
normal kembali dan apabila belum normal agar diadakan penyambungan kembali.
Setelah core tersambung tidak diadakan pengukuran dengan OTDR mengingat waktu
PERPU telalu lama.
2. Check/yakinkan bahwa hubungan antar sentral sudah normal kembali.
kesulitan pengaturan kabel, untuk ini sebaiknya instalasi Joint Enclosure ditempatkan
pada Handhole.
Pengumpulan data untuk merevisi As Built Drawing yang meliputi :
1. Jarak instalasi baru kabel serat optik dan joint enclosure dari as rel kereta api.
2. Lokasi sambungan kabel pada notasi kilometer jalur kereta api (track mileage)
3. Inventarisasi pemakaian material/suku cadang
4. Pengamanan/penyimpanan sarana kerja termasuk sisa / potongan kabel serat optik
untuk keperluan BIT penyambungan kabel serat optik (bila diperlukan)
Penyambungan Core by Core
Pengertian penyambungan core by core adalah :
1. Penyambungan kabel serat optik (core) dimana pemotongan serat optik tidak
sekaligus melainkan setiap core yang idle (tidak diduduki oleh sistem yang
operasi) dilanjutkan penyambungan (splicing), pengukuran dan pemindahan
sistem yang operasi oleh petugas di kedua Terminal/repeater ke posisi 2 core
yang berbeda disambung tersebut. Selanjutnya pemotongan, pengukuran, 2
core yang idle berikutnya dengan cara seperti di atas sampai semua core
tersambung.
2. . Penyambungan core by core dapat dilaksanakan pada beberapa kegiatan
penyambungan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
3.
4.
5. Penyambungan darurat apabila tidak semua Tube terputus atau masih ada
sistem yang operasi dan sistem yang PERPU karena tube yang terputus tidak
dapat dikontingensi
6. Penyambungan permanen yang diakibatkan oleh pemeliharaan preventif
korektif, misal pengalihan rute kabel SKSO karena kegiatan pihak PU dan
lain-lain.