Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ANALISA DATA
DATA PENUNJANG
ETIOLOGI
DS: DO:
GCS 6 (E2V1M3)
TD 140/90 mmHg
N: 100 x/menit
CT scan: haemoraghi (+)
hemisfer sinistra
DS: DO:
GCS 6 (E2V1M3)
TD 140/90 mmHg
N: 100 x/menit
Agitasi (+) saat kepala bergeser
Skala nyeri 5 (objektif 0-5)
Muntah (+)
DS: DO:
RR: 24 x/menit
Ronkhi +++/++
Batuk (-)
GCS 6 (E2V1M3)
Retraksi dada
Penggunaan otot bantu
pernafasan:
sternokleidomastoid (-), Otot
diafragma (-)
Muntah (+)
Hemoragi
Volume cairan
otak
MASALAH
Resiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral
TIK
Tekanan perfusi
otak
Hemoragi
Nyeri akut
Volume cairan
otak
TIK
Nyeri kepala
Hemoragi
Perfusi jaringan
otak
Disfungsi neuron
Reflek batuk
Penumpukan
mukosa bronkus
ronkhi
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas
DS: DO:
GCS 6 (E2V1M3)
Terpasang NGT
Batuk (-)
Residu lambung: cc/2 jam
Reflek gag (-)
Reflek menelan (-)
DS: DO:
GCS 6 (E2V1M3)
Terpasang NGT
Menelan (-)
Hemoragi
Resiko aspirasi
Perfusi jaringan
otak
Disfungsi neuron
Reflek batuk
Reflek muntah
Hemoragi
Perfusi jaringan
otak
Resiko
ketidakseimbanga
n nutrisi: kurang
dari kebutuhan
tubuh
Disfungsi neuron
Menelan
DS: DO:
GCS 6 (E2V1M3)
Kekuatan otot 1 1
1 1
ROM bebas
n n
n n
RR 24 x/menit
Terpasang oksigen masker
nonrebreathing 3 LPM
DS: DO:
GCS 6 (E2V1M3)
CT Scan: hemoragi (+) hemisfer
sinistra
Skala braden 11 (standar > 18
untuk dewasa)
Hemoragi
Kerusakan
mobilitas fisik
Perfusi jaringan
otak
Disfungsi neuron
Hemiparese
hemiplegia
Hemoragi
Perfusi jaringan
otak
Disfungsi neuron
Hemiparese
Hemiplegia
imobilitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):
No Diagnosa
Tanggal
perumusan
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan serebral
b.d faktor resiko
perdarahan otak
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas b.d akumulasi
sekret di bronkus
Resiko aspirasi b.d faktor
resiko penurunan
kesadaran dan reflek batuk
Resiko ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
intake nutrisi tidak
adekuat
Nyeri akut b.d
peningkatan TIK
Kerusakan mobilitas fisik
b.d
Resiko luka tekan
(dekubitus)
Tanggal
pencapaian
Keterangan
N
O
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
INTERVENSI
RASIONAL
KRITERIA HASIL
Gangguan perfusi Tujuan:
klien NIC: (2550)
jaringan serebral
faktor-faktor
yang 1. Mempengaruhi
menunjukkan
perfusi 1) Tentukan
berhubungan dengan keadaan atau
jaringan
serebral
penetapan intervensi,
penyebab khususnya selama koma
efektif dalam 1x24 jam
kerusakan
atau
atau penurunan perfusi jaringan
kemunduran
tanda
serebral serta potensial terjadinya
Kriteria hasil NOC:
atau gejala neurologis
peningkatan tekanan intracranial
a) Tissue
perfusion:
maupun
perbaikan
cerebral (0406)
fase
awal
yang
2) Pantau atau catat status neurologis
Indikator:
mememrlukan
sesering mungkin dan bandingkan
tindakan pembedahan
1)
Tekanan systole
dengan keadaan normal
dan diastole dalam
2. Mengetahui
rentang yang
kecenderungan
diharapkan
tingkat kesadaran dan
2)
Tidak ada sakit
potensial peningkatan
kepala dan muntah
tekanan
intracranial
serta
mengetahui
3)
Tidak ada
lokasi,
luas,
dan
peningkatan
3)
Pantau
tanda-tanda
vital
seperti
kemajuan
(resolusi)
tekanan intracranial
adanya hipertensi atau hipotensi,
kerusakan
sistem
4)
Tidak ada
bandingkan
tekanan
darah
yang
saraf pusat (SSP)
gangguan reflek
terbaca pada kedua lengan
3. variasi hasil tekanan
saraf dan kognitif
darah mungkin terjadi
akibat tekanan atau
4) Konsultasi dengan ahli fisioterapi
trauma serebral pada
untuk mengoptimalkan bagian
daerah
vasomotor
DIAGNOSA
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas
Tujuan: klien
menunjukkan bersihan
jalan nafas efektif
dalam 1x24 jam
Kriteria hasil NOC:
5. menurunkan hipoksia
yang
dapat
menyebabkan
peningkatan
vasodilatasi serebral
dan
tekanan
intracranial,
serta
terbentuknya edema
6. membantu
percepatan
penyembuhan
penyakit
1. mengetahui
adanya
sumbatan jalan nafas dan
mempatenkan jalan nafas
2. mengetahui
kepatenan
sirkulasi pernafasan
3. membantu
keefektifan
Resiko aspirasi
a) Respiratory status:
ventilation
b) Respiratory status:
airway patency
(0410)
c) Aspiration control
Indikator:
1) Demontrasi batuk
efektif
2) Tidak ada
akumulasi sekret
3) SaO2 dalam batas
normal
4) Irama dan
frekuensi nafas
dalam batas
normal
Tujuan: klien
menunjukkan tidak
adanya aspirasi dalam
1x24 jam
Kriteria hasil NOC:
a) aspiration
precaution
b) Respiratory status:
airway patency
Indikator:
pernafasan
4. membantu melonggarkan
jalan
nafas
dan
mengencerkan sekret di
jalan nafas
1. Indikator tersebut
dapat menilai adanya
potensi terjadinya
aspirasi
2. Disfagia dapat
berpotensi terjadinya
kerusakan menelan
yangd apat memicu
terjadinya aspirasi
3. Aspirasi berpotensi
1) Mempertahankan
posisi head up 30o
setelah makan
2) Memposisikan
head up setelah
makan dan minum
3) Batuk (-)
4) Tersedak (-)
5) Frekuensi nafas
dalam batas
normal
6) Irama nafas
reguler
Resiko
ketidakseimbanga
n nutrisi: kurang
dari kebutuhan
tubuh
Tujuan: klien
mempertahankan
keseimbangan nutrisi
dalam 1x24 jam
Kriteria hasil NOC:
a) Nutritional status
(1004)
Indikator:
1) Melaporkan
keadekuatan
tingkat energy
4.
5.
6.
7.
menimbulkan
sumbatan jalan nafas
Memantau kepatenan
jalan nafas
Cegah benda asing
masuk ke jalan nafas
Elevasi bed cegah
refluk isi lambung
Cegah refluks
lambung yang
berpotensi untuk
terjadinya aspirasi
1. Mengetahui
perkembangan kondisi
pasien
2. Untuk mendapatkan
pembacaan yang
paling akurat, berat
badan dapat
meningkat sebagai
akibat dari retensi
cairan
2) Nilai laboratorium
(albumin,
hematokrit) dalam
batas normal
3) Mempertahankan
berat badan
normal
4) Intake nutrisi,
hidrasi seimbang
3. Memantau balance
cairan pasien
4. Memonitor intake
makanan pasien
berfungsi untuk
mengetahui
kebutuhan nutrisinya
sudah tercukupi atau
tidak
5. Mengetahui tindakan
keperawatan yang
akan dilakukan terkait
kebiasaan klien.
NIC : nutritional
monitoring
1) Monitor berfungsi
untuk mengetahui
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi
atau tidak
2) Memonitor turgor
kulit berguna untuk
mengetahui tanda
dan gejala pasien
mengalami
kekurangan cairan
dan nutrisi
3) Mual muntah
menghalangi
absorbs nutrient
4) Mencegah nutrisi,
cairan dn elektrolit
terbuang melalui
diare, mual, dan
muntah
Nyeri akut
Tujuan: klien
NIC: Analgetic
menunjukkan
Administration
penurunan intensitas
nyeri dalam 1x24 jam
mengobati klien
2) Periksa resep pengobatan,
untuk obat, dosis, dan
frekuensi resep analgesik
3) Tentukan pilihan analgesic
3) Ekspresi wajah
akibat nyeri
4) Penggunaan
analgesik sesuai
hasil pengkajian
karakteristik nyeri
resep
adekuat dapat
memberikan rasa
nyaman
2) Promosikan istirahat/tidur
secara adekuat
Kerusakan
mobilitas fisik
Tujuan: klien
mempertahankan
mobilitas fisik
Kriteria hasil NOC:
a) Joint movement:
passive
b) Penampilan tubuh
seimbang (0202)
Indikator:
NIC:
Exercise
therapy:
joint
mobility
1. kaji keterbatasan rentang gerak
sendi dan efeknya
1. Menentukan latihan
ROM yang akan
dilakukan untuk
pasien
2. Latihan ROM pasif
berguna untuk
melancarkan aliran
darah pasien dan
1) Mempertahankan
kekuatan otot
2) Mempertahankan
pergerakan sendi
3) Rentang gerak
sendi dalam batas
normal:
a) Jempol tangan
dan kaki
b) Jari tangan dan
kaki
c) Bahu
d) Siku
e) Lutut
f) Pergelangan
tangan dan
kaki
g) pinggul
2. kolaborasi
bersama
fisioterapis
ahli
dalam
mengembangkan latihan
3.
4.
3. jelaskan pada klien dan keluarga
tujuan pemberian terapi
4. Lindungi
pasien
dari
trauma
5.
selama latihan
6.
mencegah
decubitus dan
mempercepat
kesembuhan
Memberikan
pengertian pada
keluarga pasien
terkait tindakan
yang akan
dilakukan
Dalam penanganan
dengan ROM pasif
harus diperhatikan
traksi yang boleh
digerakkan dan
yang belum boleh
digerakkan
Pasien tidak bisa
memposisikan atau
bergerak sehingga
membutuhkan
bantuan supaya
gerakan menjadi
optimal
ROM pasif berfungsi
agar pasien
terhindar dari
kerusakan kulit
pada
ekstremitas,dapat
melancarkan
sirkulasi arteri,
mingkatkan kerja
vena, menurunkan
edema, dan
mengurangi rasa
nyeri
Tujuan: klien
menunjukkan tidak
adanya tanda luka
tekan dalam 1x24 jam
1. Menggunakan skala
Braden berfungsi
untuk mengetahui
derajat luka
decubitus pada
pasien
2. Mencegah
terjadinya
decubitus
3. Memberikan
kenyamanan pada
pasien
4. Kelembapan kulit
yang berlebihan
menimbulkan
pertumbuhan
bakteri dan
menyebabkan
iritasi pada kulit.
5. Latihan dapat
meningkatkan
sirkulasi yang
adekuat .
bebas kusut
6. Untuk mencegah
7. Penghilangan
tekanan intermiten
memungkinkan
darah masuk
kembali ke kapiler
yang tertekan
8. Menjaga
kenyamanan pasien