Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ABSTRAK
Latar Belakang: Sampai saat ini masih
belum ditemukan obat dan vaksin yang
efektif untuk penyakit DBD. Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) merupakan cara
pengendalian vektor sebagai salah satu
upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit DBD.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan ibu rumah
tangga dengan perilaku Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) di Kelurahan
Rajabasa Nunyai Kota Bandar Lampung
tahun 2015
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif, dengan rancangan
penelitian analitik. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu rumah tangga (IRT) di
Kelurahan Rajabasa Nunyai Kota Bandar
Lampung pada tahun 2015 sebanyak 1.428
KK, sampel diambil sebanyak 313 orang.
Analisis
bivariat
dilakukan
dengan
menggunakan uji chi-Square (X2).
Hasil Penelitian: Sebagian besar tingkat
pengetahuan ibu rumah tangga tentang
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak
165 orang (52,7%). Sebagian besar perilaku
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak
180 orang (57,5%). Sebagian besar rumah
responden ditemukan jentik nyamuk yaitu
sebanyak 178 orang (56,9%). Ada hubungan
antara pengetahuan ibu rumah tangga dengan
perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) di Kelurahan Rajabasa Nunyai Kota
Bandar Lampung tahun 2015 dengan p-value
= 0,049 dan OR = 1,615.
ABSTRACT
Background: Until now there has not been
found effective drugs and vaccines for
dengue disease. Mosquito nest eradication
(PSN) is a vector control method as one of
the efforts made to prevent the transmission
of dengue fever.
Objective: To determine the relationship
between knowledge housewife with the
behavior of mosquito nest eradication (PSN)
in the Village Rajabasa Nunyai Bandar
Lampung in 2015
Methods: This type of research used in this
research is quantitative, with analytical
research design. The population in this study
were all housewives (IRT) in the Village
Rajabasa Nunyai Bandar Lampung in 2014
as many as 1,428 families, a sample taken as
many as 313 people. Performed bivariate
analysis using the chi-square test (X2).
Results: Most of the housewives level of
knowledge about mosquito nest eradication
(PSN) in the unfavorable category as many
as 165 people (52.7%). Most of the behavior
of mosquito nest eradication (PSN) in the
unfavorable category as many as 180 people
(57.5%). Most of the respondents found
mosquito larvae house as many as 178
people (56.9%). There is a correlation
between housewife knowledge with mosquito
nest eradication behavior in the Rajabasa
1
PENGANTAR
Menurut WHO di Indonesia, penyebaran
demam berdarah pertama kali terdata pada
tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta. Pada
tahun 2007, dilaporkan terdapat 156.000
kasus demam dengue atau 71,4 kasus per
1.000 populasi. Kasus ini tersebar di seluruh
33 propinsi di Indonesia; di 357 dari total
480 kabupaten (Dengue Report of AsiaPacific
Dengue
Program
Managers
Meeting), dari total kasus di atas, kasus DBD
berjumlah 16.803.1 Tingginya kasus,
terutama kematian akibat DBD di Indonesia
tidak terlepas dari curah hujan yang cukup
tinggi dan sistem sanitasi yang kurang
mendukung sehingga menyebabkan laju
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
cukup cepat, oleh karena itu adanya akses
yang lebih baik untuk mencapai tempat
pelayanan kesehatan dan penanganan yang
tepat baik sejak gejala awal maupun
perawatan lanjutan serta peningkatan
pengetahuan
tentang
DBD
dapat
menurunkan tingkat kematiannya hingga di
bawah 1%.2
Data yang diperoleh di Dinas
Kesehatan (Diskes) Lampung, pada tahun
2015 jumlah penderita DBD sebanyak 673
kasus, sedangkan tahun 2013 turun
dibandingkan tahun 2012 sebanyak 5.207
kasus. Tahun 2012, kasus DBD mencapi
puncaknya, dengan jumlah yang meninggal
sebanyak 38 orang. ada tahun 2011, jumlah
penderita DBD 1.494 kasus, yang meninggal
24 orang. Sedangkan tahun 2010, terdapat
1.774 kasus DBD, dan yang meninggal 29
orang. Kabupaten Pringsewu menempati
urutan teratas yakni 606 kasus, Bandar
Lampung 523 kasus, Metro 430 kasus,
Lampung Timur dan Lampung Utara
2
Alat
Ukur
Metode Penelitian:
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
dengan rancangan penelitian analitik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu rumah tangga (IRT) di Kelurahan
Rajabasa Nunyai Kota Bandar Lampung
pada tahun 2015 sebanyak 1.428 KK, sampel
diambil sebanyak 313 orang. Analisis
bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
chi-Square (X2)
Cara ukur
Hasil Ukur
Skala
Pengetahuan
ibu rumah
tangga tentang
PSN
Kemampuan
menjawab
responden
tentang
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk (PSN)
Kuesion
er
Mengisi
kuesioner
Ordinal
Perilaku
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk (PSN)
Perilaku atau
kebiasaan
pemberantasan
sarang nyamuk
oleh responden
Kuesion
er
Wawancara
Nomina
l
Keberadaan
jentik nyamuk
Ada tidaknya
jentik nyamuk
di lingkungan
rumah
responden
Lembar Obervasi
obsserva
si
1. Baik, bila
skor
mean/median
2. Kurang baik,
bila skor <
mean/median
1. Ada jentik
nyamuk
2. Tidak ada
jentik
nyamuk
Nomina
l
Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan
Rajabasa Nunyai Kota Bandar Lampung
Analisis Univariat
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang PSN
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang PSN di Kelurahan
Rajabasa Nunyai Kota Bandar Lampung tahun 2015
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
148
47,3
Kurang baik
165
52,7
313
100
Jumlah
2. Perilaku PSN
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi perilaku PSN di Kelurahan Rajabasa Nunyai Kota Bandar
Lampung tahun 2015
Perilaku PSN
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
133
42,5
Kurang baik
180
57,5
Jumlah
313
100
Frekuensi
Persentase (%)
Ada
178
56,9
Tidak ada
135
43,1
Jumlah
313
100
Analisis Bivariat
1. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Dengan Keberadaan Jentik
Nyamuk
Tabel 4.4 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dengan Keberadaan Jentik Nyamuk
Pengetahuan
Baik
Kurang baik
Jumlah
Total
n
148
165
313
100
100
100
Pvalue
OR
95% CI
0,013
2,687
(1,438-2,077)
Total
n
133
180
313
100
100
100
Pvalue
OR
95% CI
0,000
3,470
(2,261-8,002)
Pengetahuan
Baik
Kurang baik
Jumlah
Perilaku PSN
Kurang
Baik
baik
n
%
N
%
72 48,6 76
51,4
61 37,0 104 63,0
13 42,5 186 57,5
3
Total
n
148
165
313
100
100
100
Pvalue
OR
95% CI
0,049
1,615
(1,0282,537)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang pengetahuannya baik dan perilaku
PSNnya baik sebanyak 72 orang
(48,6%), sedangkan responden yang
pengetahuannya baik dan perilaku PSNnya
kurang baik sebanyak 76 orang (51,4%).
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa responden yang pengetahuannya baik
dan perilaku PSNnya baik sebanyak 72
orang (48,6%), sedangkan responden yang
pengetahuannya baik dan perilaku PSNnya
kurang baik sebanyak 76 orang (51,4%).
2. Keberadaan Kontainer
Kontainer merupakan tempat tempat
penampungan air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari. Ember dan tempayan merupakan
jenis kontainer yang menunjukan adanya
hubungan dengan kejadian DBD. Hal ini
disebabkan mungkin disebabkan karena
ember dan tempayan sebagai tempat
penampungan air sementara sehingga jarang
dibersihkan dan memungkinkan telur
nyamuk Aedes aegypti menempel pada
dinding ember atau tempayan.10
3. Kepadatan Vektor
Data kepadatan vektor nyamuk Aedes
yang diukur dengan menggunakan parameter
teori vektor. Hal ini nampak peran kepadatan
vektor nyamuk Aedes terhadap daerah yang
terjadi kasus KLB. Sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya yang menyatakan bahwa yaitu
semakin banyak vektor akan menyebabkan
semakin banyak larva.10
jentik,
memasang
kawat
kassa,
mengupayakan pencahayaan dan ventilasi
ruangan yang memadai.5
Pemberantasan sarang nyamuk demam
berdarah dengue (PSN DBD) adalah
kegiatan memberantas telur, larva, dan pupa
nyamuk penular DBD (Aedes aegypti) di
tempat-tempat
perkembangbiakannya.
Mengendalikan populasi nyamuk Aedes
aegypti, sehingga penularan DBD dapat
dicegah atau dikurangi.11
Kegiatan
tersebut
sekarang
berkembang menjadi 3M plus yaitu
kegiatan 3M diperluas dengan mengganti
air vas bunga, tempat minum burung atau
tempat lainnya yang sejenis seminggu
sekali, memperbaiki saluran dan talang air
yang tidak lancar, menutup lubang lubang
pada potongan bambu/pohon, menaburkan
bubuk larvasida, memelihara ikan pemakan
Pemberantasan
nyamuk
DBD
diutamakan memakai cara yang efektif,
efisien dan ramah lingkungan. Hal ini
berfungsi
menghilangkan
tempat
berkembangbiaknya nyamuk. Cara yang
dimaksud adalah dengan 3M, yaitu
Menguras, Menutup dan Mengubur barangbarang yang bisa menampung air seminggu
sekali.15
Peningkatan pengetahuan masyarakat
khususnya pada Ibu Rumah Tangga (IRT)
tentang PSN sangat penting untuk dapat
menurutnkan angka kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD). Hal ini
dikarenakan semakin baiknya pengetahuan
ibu maka diharapkan perilakunya dalam
PSN akan semakin baik pula.6
Hasil penelitian sejalan dengan hasil
penelitian
Aryani
Pujiyanti,
Wiwik
Trapsilowati dengan judul Pengetahuan,
Sikap Dan Perilaku Ibu Rumah Tangga
Dalam Pencegahan Demam Berdarah
Dengue di Kelurahan Kutowinangun,
Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan
yang
signifikan
antara
pengetahuan dengan tingkat pendidikan dan
kelompok umur responden dengan p-value =
0,000.16
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan,
maka
dapat
diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu
rumah tangga tentang PSN di Kelurahan
Rajabasa Nunyai Kota Bandar Lampung
tahun 2015 termasuk dalam kategori
kurang baik yaitu sebanyak 165 orang
(52,7%).
2. Sebagian besar perilaku PSN di
Kelurahan Rajabasa Nunyai Kota Bandar
Lampung tahun 2015 dalam kategori
kurang baik yaitu sebanyak 180 orang
(57,5%), di Kelurahan Rajabasa Nunyai
Kota Bandar Lampung tahun 2015
ditemukan jentik nyamuk yaitu sebanyak
178 rumah (56,9%).
3. Sebagian besar rumah responden di
Kelurahan Rajabasa Nunyai Kota Bandar
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Pencegahan
dan Penanggulangan Penyakit Demam
Berdarah Dengue. Terjermahan dari
WHO Regional. 2014.
4. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
.
Petunjuk
Teknis
Pemberantasan
Penyakit
Demam
Berdarah. Direktorat Jenderal. PPM &
PLP, buku paket B. Jakarta. 2005.
Dengue,
Press,
10