Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
trauma.
Keperawatan
medical
bedah
merupakan
bagian
dari
kegiatan
sehari-hari
secara
mandiri
akibat
gangguan
patofisiologis, (CHS,1992).
Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di
bawah ini:
Pelayanan Profesional
pasien
secara
holistic/menyeluruh
baik
Bio-Psiko-sosial-kultural-
pasien),
Beneficience
(menguntungkan
bagi
pasien),
Veracity
Kelemahan
2.
Kelemahan
3.
Masalah
4.
fisik
mental
psikososial
Keterbatasan
pengetahuan
KESIMPULAN
Fokus praktek keperawatan medikal bedah adalah mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
telaah klinis dengan mengintegrasikan pemahaman berbagai konsep dasar asuhan keperawatan
orang dewasa yang mengalami gangguan berbagai sistem tubuh. Gangguan sistem tersebut
meliputi
gangguan
pernafasan,
kardiovaskuler,
persarafan,
endokrin,
pencernaan,
Harm to an individual
Duty of a professional toward an individual
Breach of duty by professional
Breach of duty of the cause of harm
(Beauchamp
&
Childress,
1995)
Dalam
praktek
keperawatan
Keperawatan
Profesi unik, profesi yang menangani responmanusia dalam
menghadapi masalah kesehatan,dan secara esensial menyangkut
kebutuhandasar manusia
Intervensi keperawatan
otonom atau kolaboratif dengan lingkup intervensi :
Promotif,
Preventif,
Kuratif
Rehabilitatif
Praktek keperawatanadalah perwujudan profesi, dalam hal
iniadalah hubungan professional antara perawat-klien
yangdidasarkan padakebutuhan dasar klien
Unsur-unsur penting dalam keperawatan:
1 . Res p o n m a n u s i a t e r h a d a p m a s a l a h k es e h a t a n baik
actual maupun potensial
2 . Keb u t u h a n d a s a r m a n u si a , p e n y i m p a n g a n d a n upaya
pemenuhannya klien
3 . Ket i d a k m a m p u a n k l i en u n t u k m e m e n u h i kebutuhan
dasarnya sendiri (self-care deficit).
4 . M e n i n g k a t n ya k em a m p u a n k l i en u n t u k pemenuhan
kebutuhan dasarnya sepanjangrentang sehat-sakit serta
sepanjang daur kehidupan
Lingkup praktek KMB:
bentuk asuhan keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami
gangguan fisiologisbaik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami
gangguan baik karena adanyapenyakit, trauma atau kecacatan.
Asuhan keperawatan KMB Meliputi
Perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan
Membantu individu dalam meningkatkan danmempertahankan kondisi sehatnya
Melakukan pencegahan
Deteksi dan mengatasi kondisi berkaitandengan penyakit
sebagai
sebagai
profesi
wujud
dituntut
kepeduliannya
untuk
dalam
mengembangkan
meningkatkan
BAB II
PEMBAHASAN
ISU LEGAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
A. Pengertian legal
Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
B. Dimensi legal
Perawat harus tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya
untuk memberikan kepastian bahwa keputusan & tindakan yang dilakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip hukum:
a)
b)
c)
d)
e)
Perikatan berarti mengikat orang yang satu terhadap orang yang lain.
Hal yang mengikat tersebut dapat berupa perbuatan, peristiwa & keadaan
(Muhamad,1990).
Hukum perikatan diatur dalam Kitab UU perdata : pasal 1239 menyatakan bahwa
perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena uu; pasal1234 bhw
perikatan ditujukan untuk memberi sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu.
a) Perikatan
(Muhammad,1990) :
dapat
dikatakan
sah
bila
memenuhi
syarat
Gaji,
2)
Jam kerja,
3)
Asuransi kesehatan,
4)
2)
Area Liabilitas
(1) Malpraktik
Malpraktik mengacu pada tindakan kelalaian yang dilakukan oleh seseorg yang
terlibat dalam profesi atau pekerjaan yang sangat membutuhkan
keterampilan teknis profesional
Unsur bukti malpraktik keperawatan :
(a) Tugas perawat terhadap klien untuk memberikan perawatan & mengikuti
standar yang dapat diterima.
(b) Pelanggaran tugas yang dilakukan oleh perawat.
(c) Cedera yang terjadi pada klien.
(d) Hubungan kausal antara pelanggaran tugas & cedera yang disebabkan oleh
pelanggaran tersebut.
(2) Dokumentasi
Menurut hukum, jika suatu tindakan tidak didokumentasikan, berarti
pihak yang bertanggung jawab tidak melakukan apa yang seharusnya
dilakukan.
Jika perawat tidak melaksanakan atau menyelesaikan suatu aktivitas atau
mendokumentasikan secara tidak benar dapat dituntut melakukan kelalaian
atau malpraktik. Dokumentasi keperawatan harus dapat dipercaya secara
legal.
Dokumentasi dapat dipercaya bila memenuhi hal-hal sebagai berikut (Tappen,
Weiss & Whitehead,2001) :
(a) Dilakukan pada periode waktu yang sama
(b) Akurat
(c) Jujur
(d) Tepat
Catatan medis klien adalah sebuah dokumentasi legal & dapat diperlihatkan di
pengadilan sebagai bukti.
(3) Pendelegasian.
American Nurses Association Code for Nurses (1985) menyatakan perawat
melatih penilaian berbasis informasi & menggunakan kompetensi &
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mendapatkan konsultasi, tanggung
jawab & mendelegasikan aktivitas keperawatan kepada orang lain.
pengambilan
keputusan
untuk
pendelegasian
B. KONSEP TELENURSING
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan
kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak
negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya
praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus
memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang
menerima telecare harus
bersifat
lokal)
guna
menghindari
malpraktek
perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan
malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit
pemecahannya.
Dalam
memberikan
asuhan
keperawatan
secara
jarak
jauh
maka
operasi
kerahasiaan
prosedur,
pasien
dan
praktek
etik
dan
jaminan
terintegrasi
keperawatan,
profesionalisme,
informasi
dengan
yang
startegi
penyediaan
keamanan,
diberikan.
dan
kebijakan
pelayanan
asuhan
memiliki
mempertahankan
privasi
komitmen
dan
menyeluruh
kerahasiaan
pasien
tentang
sesuai
perlunya
kode
etik
keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah :
Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga
2.
Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan
informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
3.
Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan)
lewat email
4.
Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan
peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal
aspek.
1.
(pelayanan
Asuhan
keperawatan
jarak
jauh)
adalah
keperawatan
elektromagnetik
kepada
(gelombang
klien.
Yang
magnetik,
radio
menggunakan
dan
optik)
saluran
dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula
di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik
dan optik, antar manusia dan atau komputer )
Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan
dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian
dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis
dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing
diartikan
sebagai
pemakaian
telekomunikasi
untuk
di
rumah,
rumah
sakit,
melalui telenursingcentre dan melalui unit mobile. Telepon triage dan home
care saat
ini
Perawat home
merupakan
aplikasi
care menggunakan
yang
tumbuh
sistem yang
yang
paling
memberikan
ijin
cepat.
untuk
kondisi-kondisi
kronis
dan
macam-macam
penyakit
yang
keluar
kurangnya
jumlah
perawat
(terutama
di
negara
maju),
telemedicine/telehealth
Agustus
1999,
telah
menganjurkan
tehnologi
memperlihatkan
telekomunikasi,
sejumlah
besar
dan
pasien
sejumlah
studi
mendapatkan
di
Eropa
pelayanan
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan, etik dan
kerahasiaan pasiensama seperti telehealth secara keseluruhan. Dibanyak
negara, dan di beberapa negara bagiandi Amerika Serikat khususnya praktek
telenursing dilarang (perawat yang online sebagaikoordinator harus memiliki
lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yangmenerima telecare
harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar
negarabagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb
dalam kaitan telenursingmasih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk
aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah,
maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan
darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Telenursing adalah bagian integral dari telehealth
2. Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional
3. Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien serta partisipasi aktif
keluarga
4. Telenursing efektif digunakan dalam seting perawatan pasien yang mengalami penyakit
kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan
DAFTAR PUSTAKA
http://nenesekaandriyana.blogspot.com/2011/10/isu-legal-dalam-praktek-keperawatan.html
http://google.com
http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm
http://ara05.wordpress.com/2009/05/08/telenursing/
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
- Kemajuan teknologi
- Perubahan Lisensi-regulasi
- Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
- Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.
Selain peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran
perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang membagi menjadi 4 peran
diantaranya peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, peran perawat
sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan, peran perawat sebagai pendidik
dalam keperawatan serta peran perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan
keperawatan.
--> Fungsi Perawat :
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan
aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara tam
satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak dapat
diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter
dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan
reaksi obat yang telah di berikan.
Keperawatan
Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprihensif ditujukan pada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg menncakup seluruh proses
kehidupan manusia.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook