Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Konsisten dengan karya awal, Watt dan Zimmerman telah berpendapat bahwa untuk mengurangi
kemungkinan perhatian politik yang merugikan dan biaya yang terkait perhatian ini (Misalnya, biaya
yang terkait dengan pajak meningkat, peningkatan jumlah upah, atau boikot produk), perusahaan
politik yang sensitif (biasanya perusahaan besar) harus mengadopsi metode akuntansi yang
mengarah pada pengurangan keuntungan. Bagaimana melaporkan, pandangan bahwa yang lebih
rendah melaporkan laba akan mengakibatkan menurunkan pengawasan politik (dan akhirnya untuk
transfer kekayaan yang lebih rendah dari perusahaan) mengasumsikan bahwa pihak yang terlibat
dalam proses politik tidak dapat atau tidak siap untuk "mengungkap" implikasi dari pilihan manajer.
Akuntansi manajer adalah entah bagaimana bisa menipu mereka yang terlibat dalam proses politik
dengan hanya mengadopsi satu metode akuntansi (penurunan pendapatan) dalam preferensi untuk
yang lain. Tapi, mengapa ini menjadi kasus ketika di tempat lain telah diasumsikan (konsisten dengan
EMH) bahwa individu dalam pasar lainnya seperti pasar modal, seperti pasar modal, efisien dapat
mengungkap pilihan manajemen metode akuntansi.
Teori akuntansi positif berkembang seiring kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas
praktek-praktek akuntansi yang ada di dalam masyarakat. Teori akuntansi positif berusaha untuk
menjelaskan fenomena akuntansi yiang diamati berdasarkan pada alas an-alasan yang
menyebabkan terjadinya suatu peristiwa. Dengan kata lain, teori akuntansi positif dimaksudkan untuk
menjelaskan dan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu.
Penjelasan dan prediksi dalam teori ini didasarkan pada proses kontrak (contracting process) atau
hubungan keagenan (agency relationship) antara manajer dengan kelompok lain seperti investor,
kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi pemerintah.
Teori akuntansi positif lebih bersifat deskriptif bukan preskiptif. Tidak seperti teori normative yang
didasarkan pada prems bahwa manajer akan memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk
kepentingan perusahaan, teori positif didasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak
atasdasar motivasi pribadi (self seeking motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi.
Watts dan Zimmerman berpendapat bahwa premis maksimisasi laba dalam konteks teori normatif
tidak terbukti dan jauh dari bukti empiris.
Teori akuntansi positif telah memberikan konstribusi pengembangan akuntansi misalnya :
Menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan membrikan penjelasan spesifik
terhadap pola tersebut.
Memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi.
Menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi.
Menjelaskan mengapa akuntansi dijelaskan dan memberikan kerangka dalam memprediksi
pilihan-pilihan akuntansi.
Mendorong riset yang relevan dengan akuntansi dengan menekankan pada prediksi dan
penjelasan terhadap fenomena akuntansi.