Está en la página 1de 36

Armin Lawi

Prodi Teknik Perencanaan Transportasi, dan


Prodi Teknik Perencanaan Prasarana
Program Pasca-sarjana, Universitas Hasanuddin 2015

ANALISIS PERBANDINGAN
Pertemuan II

Tujuan Pembelajaran
Pengolahan data dan interprestasi
Uji-t satu sample (one sample t-test)
Uji-t sample bebas (independent samples t-test)
Uji-t sample terikat (dependent samples t-test)
Menggunakan SPSS menghitung pengujian yang sama
dan menginterprestasikan keluaran.

Prosedur Pengujian Hipotesis


1. Menentukan Formulasi Hipotesis : Null dan

Tandingan.
2. Menentukan daerah kritis.
3. Menentukan Taraf Nyata (). (1%, 5% atau 10%)
4. Menentukan Kriteria Pengujian.
5. Menentukan nilai Uji Statistik.
6. Membuat kesimpulan.

Uji-t satu sampel


One sample T-Test

Uji-t satu sampel


Uji-t satu sampel digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata suatu sample dengan suatu
nilai hipotesisnya.
Contoh, produsen aspal memberikan satu
hipotesis bahwa rata-rata aspal tidak meleleh
terhadap terik matahari selama 1000 jam. Untuk
mengetahui kebenarannya kemudian dilakukan
sampling terhadap 10 konsumen aspal.

800
750
940
970
790
980
820
760
1000
860

Rata-rata sample:
Mean = 867
Standar deviasi sampel:
SD = 96,73
Standar Error
t hitung

Pengujian hipotesis
Menentukan hipotesis
1.
(rata-rata aspal secara umum dapat bertahan
selama 1000 jam)
(rata-rata aspal secara umum tidak dapat
bertahan selama 1000 jam)

2.
Menentukan daerah kritis.
Derajat Bebas (db) = n -1 = 10-1=9
3. Menentukan Taraf Nyata ()/ titik kritis
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima
kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter
populasinya.
Pada pengujian ini kita menggunakan taraf nyata sebesar 5%.
4. Menentukan Kriteria Pengujian
Jika |t hitung| < t tabel, maka diterima
Jika |t hitung| > t tabel, maka ditolak
Atau
Jika Sig > , maka diterima
Jika Sig < , maka ditolak

Menentukan nilai uji statistik


5.
Rata-rata sample:
Mean = 867
Standar deviasi sampel:
SD = 96,73
Standar Error
t hitung

6. Membuat kesimpulan
Menggunakan t-hitung.
Tentukan nilai kritis menggunakan tabel. Dari tabel, untuk alpha
= 0,05, dua-arah dengan df = 10-1 = 9 memberikan nilai 2,262.


menyatakan
aturan keputusan.
Jika |t hitung| < t tabel, maka diterima
Jika |t hitung| > t tabel, maka ditolak
Karena, nilai t-hitung(|-4,35|) > t-tabel (2,262),
maka ditolak dan diterima. Artinya rata-rata
aspal secara umum tidak dapat bertahan selama
1000 jam.

Menggunakan nilai sig.


Output SPSS

Menyatakan aturan keputusan


Jika Sig > , maka diterima
Jika Sig < , maka ditolak
Nilai = 0,05
Karena, nilai sig (0.002) < (0.05), maka ditolak dan menerima . Artinya
rata-rata aspal secara umum tidak dapat bertahan selama 1000 jam.

Uji t Sample
Berpasangan/Terkait
Dependent Sample T-Test

Uji t Sample Berpasangan


Dua sampel berpasangan artinya sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami dua
perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Digunakan jika sampel saling terkait
berpasangan, terarah atau lainnya
Pengukuran berulang
Suami & istri
Tangan kiri, tangan kanan, dll.

Bermanfaat untuk mengendalikan perbedaan


individual. Dapat menghasilkan uji yang lebih
ampuh dibandingkan uji-t sampel bebas.

Hipotesis uji t dua sampel/kelompok


1. Uji dua arah. Pada hipotesis awal tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata1 dan rata-rata2.sedangkan pada
hipotesis alternatif sebaliknya yaitu terdapat
perbedaan rata-rata 1 dan rata-rata 2.

2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal


kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama
dengan atau lebih besar dengan rata-rata
kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif
rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan
dengan rata-rata kelompok 2.

3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua,


dimana pada hipotesis awal kelompok/sampel 1
memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil
dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan
hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih
besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.

Kriteria Pengujian sama dengan kriteria


One Sample T-Test (Slide 8).

pada

Statistik Hitung (t-hitung)


Rumus matematis:

Dimana:

Ket:
D = selisi x1 dan
x2 (x1-x2)
n = jumlah sampel
X bar = rata-rata
SD = Standar
deviasi dari d

Contoh Kasus
Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil
menemukan metode ABG sebagai metode baru untuk
mengajarkan mata kuliah Statistika II. Dalam rangka uji
coba terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru
itu,
dilaksanakan
penelitian
lanjutan
dengan
mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai Statistika
II antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode
ABG sebagai metode mengajar mahasiswa UIB sem 6.
Dalam rangka pengujian ini diambil sampel sebanyak 20
mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% )
untuk menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut.

1. Menentukan Hipotesis
. (Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar sebelum
dan sesudah)
. (Terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar sebelum dan sesudah)
2. Tetapkan daerah kritis
Db = n 1 = 20-1 = 19
3. Menentukan Taraf Nyata ()/ titik
kritis.
= 5% = 0.05
4. Menentukan Kriteria Pengujian

5. Menentukan nilai uji statistik


Menghitung standar deviasi :

= 5.6054
Menghitung t-hitung:

6. Membuat kesimpulan
.Menggunakan t-hitung.
Tentukan nilai kritis menggunakan tabel. Dari
tabel, untuk alpha = 0,05, dua-arah dengan df
= 20-1 = 19 memberikan nilai 2.08596.
Karena, nilai t-hitung(||) > t-tabel (2,08596),
maka ditolak dan diterima. Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
statistika
II
sebelum
dan
sesudah
diterapkannya Metode ABG.

Menggunakan nilai sig.


Output SPSS

1.
Bagian Paired samples statistics
menggambarkan deskripsi masing-masing variabel.
2. Bagian paired samples correlation menunjukkan korelasi antara
dua variabel. Tampak korelasi kuat(0,921) dan signifikan (sig=0,000).
Salah satu syarat uji t berpasangan adalah kedua kelompok data saling
berkorelasi tinggi (r>0,9).
3. Tabel ke tiga Paired Sample Test menggambarkan hasil uji t
berpasangan. Lihat kolom sig.(2 tailed). diperoleh nilai sig.
0,002(sig<0,05), maka ditolak dan diterima. Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar statistika II
sebelum dan sesudah diterapkannya Metode ABG.

Uji t Sample Bebas


Independent Sample T-Test

Uji t Sampel Bebas


Uji t sampel bebas digunakan untuk menguji
signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Test
ini biasanya digunakan untuk menguji pengarih
satu variabel independent terhadap satu atau
lebih variabel dependent.

Statistik Hitung t hitung :


Jika variansi populasi tidak diketahui,
ukuran sampel sama dan variansi di
asumsikan sama.
Dimana
disebut juga pool standar
deviasi yang merupakan
penggabungan dua standar
deviasi. pada t-hitung ini
menggunakan degree of
freedom dengan rumus 2n-2.

Statistik Hitung t hitung :


Jika populasi tidak diketahui, ukuran
sampel berbeda dan variansi di asumsikan
sama.
Dimana
disebut juga pool standar
deviasi yang merupakan
penggabungan dua standar deviasi.
pada t-hitung ini
menggunakan degree of
freedom dengan rumus n1+n2-2.

Statistik Hitung t hitung :


Jika variansi populasi tidak
diketahui, ukuran sampel
sama/berbeda,
variansi
diasumsikan berbeda

untuk menentukan degree of


freedom menggunakan
rumus sebagai berikut:

Contoh Kasus
Dari
suatu
kegiatan
penelitian
dengan
menggunakan sampel 10 orang mahasiswa
tidak bekerja dan 10 orang mahasiswa
bekerja, telah berhasil dihimpun data berupa skor
yang melambangkan hasil nilai mata kuliah
Analisis Basis Data. Dari data tersebut. Ujilah
apakah secara signifikan terdapat perbedaan nilai
Analisis Basis Data antara mahasiwa tidak bekerja
dengan mahasiswa bekerja?

Mhs
Tidak
Bekerja

Mhs
Bekerja

1. Menentukan Hipotesis
. (Tidak terdapat perbedaan nilai
mahasiswa tdk bekerja dan bekerja)
. (Terdapat perbedaan nilai mahasiswa
tidak bekerja dan bekerja)
2. Tetapkan daerah kritis
Db = 2n 2 = 20-2 = 18
3. Menentukan Taraf Nyata ()/ titik
kritis.
= 5% = 0.05
4. Menentukan Kriteria Pengujian

5. Menentukan nilai uji statistik


No

x1

x2

-1

-1

-1

-2

-1

-1

-2

-1

10

-1

-1

Jml

70

60

18

18

=7
=6

Menghitung t hitung
_

x1 x2

x2 x 2

n1 n2 2

x1 x1

76
18 18 10 10

10 10 2 10.10

n1 n2

n1 .n2

1
1,581.
36
90

Derajat kebebasan(Db) = 2.n - 2 = 2.10-2 = 18

ttabel 2,101

6.
Membuat kesimpulan
. Menggunakan t-hitung.
Tentukan nilai kritis menggunakan tabel. Dari tabel,
untuk alpha = 0,05, dua-arah dengan df = 2.n-2=20-2 =
18 memberikan nilai 1.581.
Karena, nilai t-hitung(||) < t-tabel (2,101), maka
diterima dan ditolak. Artinya Tidak terdapat perbedaan
hasil belajar (nilai
Analisis Basis Data) antara
mahasiswa tidak bekerja dengan mahasiswa bekerja.
Atau dengan kata lain, adanya perbedaan antara
mahasiswa tidak bekerja dengan mahasiswa bekerja
yang sedang di teliti, tidak memberikan perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar analisis Basis Data nya.

Menggunakan nilai sig.


Output SPSS

1. Tabel Independent Samples Test. Lihat


kolom sig. diperoleh nilai sig. 0,100(sig>0,05),
maka diterima dan ditolak. Jadi kedua
kelompok memiliki varian yang sama.
2. Nilai sig.(2-tailed) (0.131) > (0.025) maka
diterima dan

ditolak

Artinya Tidak

terdapat perbedaan nilai mahasiswa tdk


bekerja dan bekerja.

También podría gustarte