Está en la página 1de 13

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR


JAKARTA --- JUNI 2007

CONTOH SOAL DAN JAWABAN


UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
TINGKAT KETUA TIM

MATA AJARAN

I.

REVIU KERTAS KERJA AUDIT

II. FRAUD AUDITING

SOAL-SOAL BERIKUT INI HANYA CONTOH DARI SEBAGIAN MATA AJARAN


YANG DIUJIKAN DALAM UJIAN SERTIFIKASI JFA BPKP
SELAMAT BELAJAR

Contoh Soal Reviu Kertas Kerja Audit

PETUNJUK PENGISIAN:
1. Soal terdiri dari 5 (lima) teori dan 2 (dua) kasus.
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan.

I. TEORI (Bobot 50%)


1. KKA merupakan bukti pelaksanaan penugasan yang telah dilakukan, dikumpulkan,
dan yang ditemukan oleh auditor. KKA harus mendukung setiap fakta yang
dikemukakan dalam laporan, kesimpulan atau analisa yang diambil dalam suatu
penugasan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa KKA merupakan riwayat yang
sesungguhnya dari suatu penugasan audit.
Sebutkan dan jelaskan apa yang harus tercermin dalam suatu KKA yang baik.
2. Pelaksanaan reviu KKA oleh seorang ketua tim pada intinya untuk memenuhi
persyaratan Standar Audit APFP dan bermanfaat sebagai:
Alat pengendalian kegiatan audit
Alat untuk melakukan bimbingan kepada asisten auditor
Sarana komunikasi antar sesama anggota tim
Sarana untuk memberikan jaminan kualitas audit
Sarana untuk meminimalkan risiko audit
Sarana untuk meningkatkan kepercayaan pengguna jasa audit.
Jelaskan mengapa reviu KKA memiliki manfaat sebagai sarana untuk meminimalkan
risiko audit dan sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan pengguna jasa
audit.
3. Seorang ketua tim yang baik biasanya akan melakukan pembinaan dan
pemahaman kepada anggota timnya mengenai tujuan audit, substansi yang
tertuang dalam Program Kerja Audit (PKA) serta bentuk/isi/informasi yang akan
dimuat dalam Laporan Hasil Audit (LHA). Pemahaman yang jelas dan kesamaan
persepsi antara anggota tim, ketua tim, pengawas dan penanggungjawab audit
akan memperlancar pelaksanaan audit, pembuatan KKA, dan penyusunan LHA-nya.
Sebutkan dan jelaskan hal-hal apa saja yang harus direviu oleh ketua tim pada saat
sebelum pekerjaan lapangan dilakukan.
4. Seorang ketua tim dalam mereviu penetapan judgement yang dilakukan oleh auditor
(anggota tim) pada suatu penugasan audit akan mencakup pemahaman atas proses
audit dan tahapan kapan judgement audit diperlukan.
Jelaskan apa tujuan, dan atas dasar pertimbangan yang bagaimana penetapan
judgement oleh seorang anggota tim perlu dipahami oleh ketua timnya.
5. Pereviu dalam menilai penyajian KKA juga menilai apakah KKA dimaksud mudah
dipahami, supaya tidak terjadi perbedaan pengertian dan timbul salah persepsi,
khususnya dalam penyajian permasalahan yang penting, temuan audit, dan
rekomendasi.
Sebutkan unsur-unsur pendukung yang harus ada agar KKA mudah dipahami oleh
pereviu.
1

Contoh Soal Reviu Kertas Kerja Audit

II. KASUS (Bobot 50%)


Kasus 1
Berikut ini merupakan kertas kerja anggota tim Saudara pada waktu melaksanakan
penugasan audit atas Aspek Kepegawaian pada Instansi ABC tahun 20X5, Kertas
kerja audit ini diserahkan kepada Saudara sebagai ketua tim untuk direviu. Anggota tim
Saudara mengatakan bahwa ia belum memahami cara menyusun sebuah temuan yang
baik.

Republik Kita Tercinta


Inspektorat Jenderal Departemen
ABC

No. KKA
:
Ref. PKA No. :
Disusun oleh : Drs. Amin
Paraf
:
Nama Auditan : Kantor Instansi
Tanggal
: 15 11 X5
ABC
Direviu oleh
: .................
Sasaran Audit : Audit Operasional
Paraf
:
Periode Audit : 20X5
Tanggal
:
KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Simpulan Audit Kepegawaian pada Bagian Kepegawaian Instansi ABC
a. Pengujian terhadap tertib berkas kepegawaian; menunjukkan bahwa
terdapat 12 berkas kepegawaian yang tidak ditemukan dan 16 berkas
isinya tidak lengkap khususnya mengenai riwayat jabatan dan
kepangkatan pegawai. Berkas kepegawaian yang ada seluruhnya
berjumlah 250 berkas.
b. Hasil Pengujian terhadap pengembangan karier dan kenaikan pangkat
terdapat 8 orang yang seharusnya sudah diusulkan untuk kenaikan
pangkat namun belum dibuatkan surat usulannya hingga lebih dari 2
tahun.
c. Pengujian terhadap penerapan cuti pegawai terdapat 18 pegawai telah
menggambil cuti melebihi hak cuti tahunan yang bersangkutan. Buku
catatan cuti terdapat indikasi dimanipulasi.
d. Pengujian terhadap disiplin kehadiran pegawai di kantor diketahui
bahwa rata-rata pegawai terlambat 1 jam dari jam resmi masuk kantor
dan kepulangan pegawai rata-rata lebih cepat 2 jam dari jadwal resmi.
Dalam satu bulan rata-rata 3 orang tidak masuk kantor dengan alasan
yang tidak jelas.
Sumber data: DUK, Laporan bulanan, Daftar hadir, Berkas Kepegawaian.

Contoh Soal Reviu Kertas Kerja Audit

Diminta:
1. Lakukanlah reviu secara substansi atas kertas kerja tersebut dengan menggunakan
lembar reviu (review sheet), agar anggota tim Saudara dapat menyempurnakan
(melengkapi) kertas kerja di atas.
2. Bantulah anggota tim Saudara merumuskan temuan atas materi yang tertuang
dalam KKA tersebut dengan mencantumkan atribut-atribut temuan yang diperlukan.

Kasus 2
Saudara sebagai seorang ketua tim dari unit pengawasan instansi DEF pada bulan
Juni 20X5 melakukan audit terhadap kegiatan pengadaan barang/jasa dengan nama
paket pengadaan Alat Kerja dan Pendukungnya untuk tahun anggaran 20X4.
Berdasarkan laporan kegiatan yang diberikan oleh pejabat pembuat komitmen dari
instansi yang diaudit memberikan laporan sebagai berikut:
Realisasi Pengadaan Alat Kerja dan Pendukungnya Tahun Anggaran 2004:
a. Peralatan Laboratorium Lapangan
b. Alat Tulis Kantor
c. Jumlah Pengadaan

: Rp. 520.000.000,: Rp. 100.000.000,: Rp. 620.000.000,-

Realisasi biaya pengelolaan kegiatan pengadaan adalah:


a. Honorarium proyek
b. Perjalanan dinas
c. Jumlah

: Rp. 75.000.000,: Rp. 450.000.000,: Rp. 525.000.000,-

Informasi kuantitatif (laporan) tersebut yang digunakan oleh anggota tim audit
sebagai dasar mengaudit kegiatan tersebut, dan diuji dengan data-data pendukung
lainnya.
Berikut ini merupakan hasil audit yang dilaksanakan oleh anggota tim Saudara yang
ia laksanakan berdasarkan Program Kerja Audit (PKA) No.III/1-2, yang Saudara
susun.
Setelah mendalami laporan tersebut dan memeriksa bukti-bukti yang terkait,
simpulan hasil audit di lapangan yang ditulis dalam KKA oleh anggota tim Saudara
untuk Saudara lakukan reviu adalah sebagai berikut:

Contoh Soal Reviu Kertas Kerja Audit

Republik Kita Tercinta


Inspektorat Jenderal Departemen
DEF

Nama Auditan
DEF
Sasaran Audit :
Periode Audit :

No. KKA
:
Ref. PKA No. :
Disusun oleh : Dra. Etty H
Paraf
:
: Kantor Instansi
Tanggal
: 15 06 X5
Direviu oleh
: .................
Audit Operasional
Paraf
:
20X4
Tanggal
:
KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Pengadaan Barang /Jasa pada Bagian Umum Instansi

Simpulan Audit
DEF t.a 20X4
a. Pembelian ATK dilakukan melalui 10 kali pembelian, dan ternyata
terlalu mahal Rp.24.000.000,-, bukti kemahalan harga diketahui pada
saat pengujian atas bukti pembayaran kepada rekanan ternyata
terdapat copy bukti pembayaran yang dilakukan kepada rekanan
ternyata hanya sebesar Rp.76.000.000,- dan rekanan selama ini
memberikan kwitansi kosong untuk diisi sendiri nilainya oleh petugas
yang melakukan pembelian.
b. Terdapat peralatan lapangan senilai Rp.120.000.000,- digunakan
secara pribadi oleh pejabat pembuat komitmen, dan ia telah
menyatakan kesanggupannya untuk mengembalikan pada bulan
September 20X5.
c. Peralatan laboratorium lapangan tidak diadministrasikan dengan baik,
sehingga sulit memisahkan periode pengadaannya sementara
sebagian diantaranya sudah dinyatakan rusak meskipun kondisinya
masih baik.
Sumber data: Laporan Realisasi Pengadaan PBJ, Daftar Inventaris.

Diminta:
1. Rumuskanlah temuan di atas dengan mengunakan atribut-atribut temuan sehingga
menjadi sebuah temuan yang baik.
2. Secara substansi apakah kertas kerja anggota tim Saudara tersebut telah
memenuhi kriteria KKA yang baik, jika belum tunjukkanlah kelemahan-kelemahan
yang masih ada.

***selesai***

Contoh Soal Reviu Kertas Kerja Audit

KUNCI JAWABAN
RELEASE SOAL JUNI 2007
Mata Ajaran

REVIU KERTAS KERJA AUDIT

Tingkat

Ketua Tim

I. TEORI
1. KKA yang baik pada umumnya mencerminkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan audit yang dimulai sejak tahap perencanaan, survei pendahuluan,
evaluasi atas sistem pengendalian manajemen, pengujian substantif, pelaporan
dan tindak lanjut hasil audit.
b. Langkah-langkah audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, informasi yang
diperoleh dan simpulan hasil audit.
2.

a. Sarana untuk meminimalkan risiko audit, maksudnya adalah:


Melalui proses perencanaan, dan supervisi yang memadai yang dijalankan
dengan reviu berjenjang, maka kegiatan audit dapat meminimalkan risiko
kesalahan, kekuranglengkapan, kekurangcermatan yang fatal, secara dini dan
tidak akan berkelanjutan sehingga dapat meminimalkan risiko audit.
b. Sarana untuk meningkatkan kepercayaan pengguna jasa
Kegiatan reviu berjenjang atas pelaksanaan kegiatan audit yang menghasilkan
mutu hasil audit yang lebih baik dalam bentuk temuan audit dan rekomendasi
yang berbobot akan memberikan kepuasan kepada pengguna jasa audit,
sehingga akan meningkatkan kepercayaan mereka kepada auditor.
Kepercayaan pengguna jasa audit yang tinggi akan meningkatkan penerimaan
mereka atas kehadiran auditor dan mengurangi, bahkan dapat menghilangkan
sikap penolakan pihak auditan.

3.

Hal-hal yang harus direviu oleh ketua tim pada saat sebelum pekerjaan lapangan
dilakukan adalah:
(1) Reviu atas penyusunan program survei pendahuluan,
(2) Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen (SPM),
(3) Simpulan/ikhtisar survei pendahuluan dan pengujian SPM yang mungkin/
diharapkan diperoleh.
Kemudian berdasarkan informasi dan data yang telah diperolehnya, ketua tim
melakukan analisis data dan penentuan risiko audit, yang selanjutnya akan
menjadi dasar dalam penyusunan PKA kegiatan audit berikutnya.

Contoh Soal Reviu Kertas Kerja Audit

4.

Pelaksanaan reviu atas auditor judgement didasarkan pertimbangan bahwa apa


yang ditetapkan auditor dapat diandalkan, dan sudah memenuhi tahapan-tahapan
dalam penetapan judgement sehingga tidak berarti reviu dilakukan untuk menilai
apakah judgement yang diambil benar atau salah. Disamping itu pelaksanaan
reviu atas judgement dimaksudkan sebagai sarana agar pihak yang direviu dapat
memahami kelemahannya dan atau menunjukkan kemajuan dalam penetapan
judgement dibanding dengan penugasan sebelumnya.

5.

KKA yang mudah dipahami antara lain mencakup :


Alur pikir yang runtut
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baku
Adanya penjelasan atas penggunaan istilah-istilah yang tidak baku
Referensi silang yang memadai
Tick mark yang memadai

II. KASUS
Kasus 1
(1)
(2)

Penilaian atas kemampuan mereviu dalam Review Sheet


Penilaian atas kemampuan merumuskan materi/ simpulan / temuan dari
KKA

Kasus 2
(1) Penilaian atas kemampuan mereviu dalam Review Sheet
(2) Penilaian atas kemampuan merumuskan materi/ simpulan / temuan dari
KKA

Contoh Soal Fraud Auditing

PETUNJUK PENGISIAN:
1. Soal terdiri dari 5 (lima) teori dan 2 (dua) kasus.
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan.

I. TEORI (Bobot 50%)


1. W. Steve Albrect dalam bukunya Fraud Examination menyebutkan bahwa salah
satu pilar utama dalam memerangi fraud adalah dengan pencegahan fraud.
Sebutkan beberapa teknik pencegahan fraud.
2. Secara umum Program Kerja Audit (PKA) investigatif disusun
memperhatikan hasil penelitian informasi awal.
Sebutkan beberapa hal yang akan diungkap pada penyusun PKA tersebut.

dengan

3. Salah satu prasyarat sebagai akuntan forensik adalah memiliki pengetahuan tentang
bukti.
Jelaskan hal-hal yang perlu diketahui oleh akuntan forensik tentang bukti dikaitkan
dengan pengungkapan kasus di sidang pengadilan.
4. Fraud ditinjau dari segi akibat hukumnya dapat berupa tindak pidana khusus, kasus
perdata, kasus kerugian negara / daerah oleh Bendahara dan Pegawai Negara Non
Bendahara.
Uraikan perbedaan kasus pidana khusus / korupsi dengan kasus perdata dari segi
dasar hukum dan unsur-unsurnya.
5. Hasil audit investigatif pada dasarnya akan ditindaklanjuti ke penyelesaian perkara
tuntutan hukum.
Uraikan urut-urutan proses audit perkara pidana.

II. KASUS (Bobot 50%)


Kasus 1
Saudara selaku Ketua Tim pada Inspektorat Jenderal Departemen X ditugaskan
melakukan audit fraud atas Instansi Y tahun anggaran 2005.
Dari hasil auditnya diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
1) Terdapat pengadaan barang fiktif sebesar Rp 175.000.000,2) Pengadaan barang tidak memperhatikan sisa barang di gudang dan tidak
berdasarkan permintaan calon pemakai sehingga terdapat barang-barang yang
rusak senilai Rp 57.000.000,- dan terdapat barang dengan kondisi baik yang tidak
dapat dimanfaatkan sebesar Rp 150.000.000,-

Contoh Soal Fraud Auditing

3) Dari hasil audit atas kas diperoleh kenyataan sebagai berikut:


(1) Hasil kas opname menunjukkan bahwa sisa menurut Buku Kas Umum
Rp 235.750.000,- . Sisa menurut hasil kas opname Rp 227.750.000,(2) Dari hasil penelusuran bukti-bukti kas ke catatan di Buku Kas Umum terdapat
bukti pengeluaran kas sebesar Rp 28.370.000,- dibukukan di Buku Kas Umum
sebesar Rp 82.370.000,(3) Dari hasil pengujian penjumlahan Buku Kas Umum terdapat pemindahan
penjumlahan pengeluaran halaman 36 sebesar Rp 239.850.730,- dipindahkan ke
halaman 37 sebesar Rp 293.850.730.4) Hasil audit atas pengadaan barang PQ diperoleh kemahalan harga sebesar
Rp 157.050.000,- yang diperoleh dengan membandingkan harga pasar dengan
harga menurut kontraknya. Prosedur pengadaan barang ini telah sesuai Kepres
No. 80 tahun 2003
5) Terdapat biaya perjalanan dinas pegawai yang belum dipertanggungjawabkan
sebesar Rp 35.000.000,-. Pegawai yang melakukan perjalanan dinas tersebut sudah
pensiun
Berdasarkan temuan tersebut, seberapa besar kerugian negara dan beri penjelasan
perhitungannya.

Kasus 2
Saudara ditunjuk untuk mengikuti ekspose intern hasil audit fraud terhadap Instansi Y
tahun 2005.
Adapun materi hasil audit yang dipaparkan adalah sebagai berikut:
1) Terjadi kerugian negara sebesar Rp 1.750.000.000,- dengan fakta-fakta berikut ini :
Instansi Y melakukan kontrak kerjasama pengelolaan gedung dengan PT ABC.
Dalam kontrak perjanjian ditetapkan bahwa PT ABC diberikan hak
mengoperasikan gedung aula Instansi Y untuk disewakan pada upacara resepsi
pernikahan dan beberapa areal tertentu untuk disewakan sebagai ruang
perkantoran atau tempat usaha.
PT ABC diwajibkan untuk membayar sewa bulanan ke Instansi Y dan
berkewajiban untuk melakukan renovasi beberapa bangunan dengan biaya
sebesar Rp 750.000.000,- dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Ternyata, dengan sengaja Dirut PT ABC (Saudara AB) tidak merenovasi gedung
meski jangka waktunya telah dilampaui selama 4 (empat) bulan.
Disamping itu Saudara AB memerintahkan karyawannya untuk tidak membayar
sewa bulanannya secara penuh. Sewa yang dibayar hanya 75 % dari jumlah
sewa menurut kontraknya.
Uang sewa yang 25 % digunakan secara pribadi oleh AB untuk menambah
modal bisnisnya dan membeli mobil pribadi yang seluruhya berjumlah sebesar
Rp 900.000.000,-.

Contoh Soal Fraud Auditing

2) Auditor telah mengumpulkan bukti kuat yang dapat membuktikan adanya unsur
melawan hukum.
3) Saudara AB mengakui temuan tersebut.
Berdasarkan data-data yang diekspose tersebut, Saudara diminta untuk
mengidentifikasi kasusnya apakah kategori TPK, perdata, atau ganti kerugian
bendahara / pegawai negeri non bendahara, dan beri alasannya.

*** selesai ***

Contoh Soal Fraud Auditing

KUNCI JAWABAN
RELEASE SOAL JUNI 2007
Mata Ajaran

FRAUD AUDITING

Tingkat

Ketua Tim

I. TEORI (Bobot 50%)


1. Teknik pencegahan fraud dengan :
Penetapan kebijakan yang memuat a high ethical tone
Prosedur yang memuat pemisahan fungsi sistem review dan prosedur yang
efektif mendeteksi fraud
Organisasi yang ada internal auditor dan komite audit
Teknik pengendalian
Peran serta pegawai
Hal 35 / 39
2. Beberapa hal yang akan diungkap pada penyusunan PKA investigasi :
Unsur melawan hukum
Unsur memperkaya diri /orang lain / koorporasi
Unsur merugikan negara
Unsur penyalahgunaan wewenang
Barang bukti/ alat bukti
Kasus posisi dan modus operandi
Pihak-pihak yang terlibat
Hal 73
3. Hal-hal yang perlu diketahui akuntan forensik berkaitan bukti untuk mengungkap
kasus di pengadilan ialah ia harus dapat membedah kasus yang ditangani, menyisir
dan memilah bukti audit yang diperlukan dalam pemeriksaan termasuk bukti yang
diperlukan di sidang pengadilan. Ia harus memahami hubungan antara bukti audit
dengan alat bukti menurut peraturan pembuktian yang berlaku (antara lain KUHAP)
Hal 24

10

Contoh Soal Fraud Auditing

4. Perbedaan kasus pidana khusus dengan kasus perdata


1) Dari segi dasar hukum
Pidana :
UU Tindak Pidana Korupsi (UU No. 31/ 1999 / UU No. 20/ 2001)
Perdata
KUH Perdata
2) Unsur-unsurnya :
Pidana :
- Unsur melawan hukum
- Memperkaya diri sendiri / oran lain / korporasi
- Merugikan keuangan negara/ perekonomian negara
Perdata :
- Unsur pelanggaran hukum
- Unsur kerugian keuangan/ kekayaan negara
- Pembuktian
Hal 51-54

5. Urut-urutan proses pemeriksaan perkara pidana :


Penyelidikan, penyidikan, pra penuntutan, penuntutan, pemeriksaan di sidang
pengadilan dan upaya hukum
Hal 105 s/d 108

II. KASUS (Bobot 50%)


Kasus 1
Perhitungan Kerugian Negara
a) Temuan yang berakibat kerugian negara audit fraud
i) Pengadaan barang fiktif
ii) Kas tekor
(1) Hasil opname kas
Rp . 235,75 Juta -/- Rp. 227,75 juta
(2) Pebukuan pengeluaran
Rp. 82,370 Juta -/- Rp 28,370 Juta
(3) Pemindahan jumlah
Rp. 293,850.730 Juta -/- Rp. 239,850.730 Juta

Rp. 175 Juta

Rp. 8 Juta
Rp. 54 Juta
Rp. 54 Juta
Rp. 116 Juta
Rp. 291 Juta

iii) Jumlah kerugian

b) Yang bukan kerugian negara audit fraud


(a) Barang gudang rusak Rp. 57 Juta dan barang tidak terpakai Rp. 150 Juta
(b) Kemahalan harga Rp 157.050.000 karena tidak terbukti penyimpangannya
(c) Biaya perjalanan dinas Rp. 35 Juta
11

Contoh Soal Fraud Auditing

Kasus 2
Temuan tersebut merupakan kasus perdata alasan :
1) Wan prestasi kontrak kerjasama
2) Terbukti unsur melawan hukum
3) Terbukti unsur kerugian negara
4) Ada hubungan kausual antara perbuatan melanggar hukum dengan kerugian
5) Ada unsur kesalahan disengaja

*** selesai ***

12

También podría gustarte