Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangan perekonomian di seluruh
penjuru tanah kehidupan manusia, semakin banyak pula orang-orang
yang memiliki harta berlimpah. Dalam agama islam setiap harta yang
kita miliki terdapat hak-hak orang yang berhak menerima. Seperti di
kategorikan dalam delapan golongan. Beberapadi antaranya fakir,
miskin, ibnu sabil dan lain-lain.
Tidak hanya kewajiban mengeluarkan beberapa sebagian harta
kita yang di tuntut secara wajib. Tetapi seperti ada beberapa nama
lain dan juga jelas berbeda kadar pengeluarannya. Seperti halnya
sedekah, infaq dan zakat. Sebagai umat islam mengeluarkan zakat
adalah wajib hukumnya adapun waktu mengeluarkan zakat ialah
pada sebelum masuk tanggal satu syawal (kalender islam), yakni
pada bulan ramadhan. Sebagai penambah pengetahuan pembaca
makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa penjelasan mengenai
sedekah, infaq dan zakat tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dan pembidangan zakat, sedekah dan
infaq ?
2. Bagaimana penjelasan dan asbabun nuzul ayat mengenai zakat,
sedekah dan infaq ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Menjelaskan pengertian dan pembidangan zakat, sedekah, dan
infaq;
2. Menjelaskan penjelasan dan azbabun nuzul mengenai ayat zakat,
sedekah dan infaq;
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN dan PEMBIDANGAN
1. ZAKAT
Zakat
secara
bahasa
(lughat),
berarti
tumbuh,
Ulama'
Hanafiyyah
mendefinisikan
zakat
dengan
berkembang
sesuai
dengan
perkembangan
umat
(
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka. (QS. At Taubah: 103)3
sabda
beliau
kepada
muadz
r.a
ketika
beliau
mengutusnya ke Yaman;
( )
beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya allah
telah mewajibkan mereka untuk mengeuarkan zakat yang
diambil
dari
orang-orang
kaya
diantara
mereka,
dan
)
(
tidak ada kewajibanzakat pada harta hingga (kepemilikannya)
genap satu tahun. (HR.ABU DAWUD)
Saum adalah menggembalakan binatang ternak di padang
rumput (tempat penggembalaan) yang diperbolehkan (bebas)
sepanjang tahun,atau sebagian besarnya.
2. Zakat Benda Bernilai dan Syaratnya
Benda berharga yang wajib dizakati ada dua, yaitu:
1.) Emas
2.) Perak
Adapun syarat wajib zakat pada emas dan perak ada
lima,yaitu:
1.) Islam
2.) Merdeka
3.) Kepemilikan yang sempurna
4.) Mencapai nishab
5.) Mencapai satu tahun
(
)
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka siksaan yang pedih. (QS. At-Taubah: 34)5
Hai
orang-orang
yang
beriman,
Sesungguhnya
( )
"Dari ibnu umar r.a ia berkata: Barangsiapa yang
menyimpannya dan tdak mengeluarkan zakatnya maka
nerakalah tempat baginya. (HR. BUKHARI)
3. Zakat Hasil Pertanian dan Syaratnya
Hasil tanaman pertanian wajib dikeluarkan zakatnya dengan
tiga syarat, yaitu:
1. Ditanam oleh manusia.
2. Berupa makanan pokok yang bisa disimpan (tahan lama)
5 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.
6
dan
anggur.
Sedangkan
syarat
dikeluarkan
zakat
:
( )
"Dari
Attab
bin
Memerintahkan
Usaid
agar
r.a,
ia
menaksir
berkata:
Rasulullah
(memperkirakan
Saw.
jumlah)
seperti
yang
telah
disebutkan
dalam
keterangan
( )
kamu
memilih
yang
buruk-buruk
lalu
kamu
melainkan
dengan
memincingkan
mata
ini
terkandung
dalil
yang
menunjukkan
kewajiban
profesinya,
pekerjaan
seperti
dokter,
konsultan,
Sistem
perhitungan
yang
di
pakai
ialah
dengan
NISHAB
JUMLAH ZAKAT
01.
5 Ekor unta
1 ekor kambing
02.
10 ekor unta
2 ekor kambing
03.
15 ekor unta
3 ekor kambing
04.
20 ekor unta
4 ekor kambing
05.
25 ekor unta
06.
36 ekor unta
07.
46 ekor unta
46 ekor unta
08.
61 ekor unta
1 ekor jadzaah
09.
76 ekor unta
10.
91 ekor unta
2 ekor hiqqah
11.
12.
13.
14.
3 ekor hiqqah
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nishab
Jumlah Zakat
.
01
02
30 ekor sapi
40 ekor sapi
.
03
60 ekor sapi
.
04
70 ekor sapi
80 ekor sapi
musinnah
2 ekor sapi jenis musinnah
.
05
.
10
3. NISHAB KAMBING
NO.
01.
02.
03.
04.
05.
NISHAB
40 ekor kambing
121 ekor kambing
201 ekor kambing
400 ekor kambing
500 ekor kambing
1
2
3
4
5
ZAKAT
ekor kambing
ekor kambing
ekor kambing
ekor kambing
ekor kambing
Catatan:
Kepemilikan kambing yang jumlahnya mencapai lebih dari
400 ekor, maka zakatnya ditentukan dengan satu ptokan
bahwa: setiap 100 kambing, zakatnya satu ekor,
Artinya setiap kambing yang lebih dari batas diatas, maka
dari setiap seratus ekor zakatnya adalah satu ekor.
Jika setelah dibagi seratus masih ada sisa, maka sisa
tersebut tidak mempengaruhi zakat yang wajib dilakukan.
Sebagai contoh: Seseorang memiliki kambing sebanyak
799 ekor. (799:100=7) sisa 99. Dari jumlah ini zakat yang wajib
dikeluarkan adalah 7 ekor, dan sisanya yang 99 tidak bisa
mempengaruhinya.
4. ZAKAT PERSERIKATAN TERNAK
Dua orang yang berserikat (dalam memiliki binatang
ternak) itu wajib mengeluarkan zakatnya seperti zakat satu
orang dengan tujuh syarat:
1. Hanya ada satu kandang.
2. Satu pengembalaan.
3. Satu pengembala.
4. Satu pejantan.
5. Satu tempat minum.
6. Satu pemerah susu.
7. Satu tempat pemerahan.
11
apabila
hak
milik
masing-masing
pihak
bisa
dipisahkan dan dibedakan satu sama lain, maka hal itu tidak
boleh di gabungkan menjadi satu agar bisa di ambil zakatnya.
Sebaliknya apabila hak milik masing-masing telah bercampur
dan tidak bisa di bedakan satu sama lain, maka hal itu tidak
boleh di pisahkan agar tidak wajib mengeluarkan zakat, karena
dengan cara itu jumlahnya menjadi kurang satu nisab. Apabila
zakat tersebut di ambilkan dari dua pihak yang bersekutu, maka
zakat tersebut di hitungkan sesuai prosentase milik masingmasing, sehingga salah satu dari mereka bisa memberikan
tambahan
ataupun
memintanya
kepada
pihak
lain
yang
bersekutu dengannya.
5. NISHAB EMAS DAN PERAK
Permulaan nishab emas adalah dua puluh Mitsqal. Yang
wajib di keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh
(dua setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni setengah
mitsqal.
Sedangkan
kelebihannya
di
sesuaikan
dengan
perhitungan di atas.
Nishab perak adalah dua ratus dirham. Yang wajib di
keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh (dua
setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni lima dirham.
Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan di
atas.
Dalil yang menunjukkan nishab dan ukuran zakat yang
wajib di keluarkan dari emas dan perak adalah sabda beliau
SAW.:
12
( )
tidak ada kewajiban mengeluarkanzakat perak yang kurang
dari lima awaq. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. PERHIASAN EMAS DAN PERAK
Zakat itu tidak di wajibkan atas perhiasan emas dan perak
yang penggunaannya di perbolehkan secara syari
(boleh/mubah).
Dalam hadits Nabi di sebutkan:
:
:
( )
Dari Jabir r.a berkata: Rasulullah Saw. Bersabda; Tidak ada
kewajiban zakat atas perhiasan. (HR. Baihaqi)
7. NISHAB TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN
Nishab tanaman dan buah-buahan adalah lima Wasaq.
Yaitu sebanding dengan 1600 kati baghdad atau sekitar 715 kg.
Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan
seperti di atas.
Apabila tanaman tersebut diairi dengan air hujan atau air
sungai, maka zakatnya adalah sepersepuluh (sepuluh persen).
Sedangkan jika tanaman tersebut diairi dengan mengambil atau
menyedot air sumur dan sebagainya, maka zakatnya adalah
seperdua puluh (lima persen).
Dalil yang menunjukan nishab tanaman (pangan) dan
buah-buahan adalah sabda beliau Saw.:
( )
13
:
( )
,
Dari umar r.a dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Tanaman yang di
sirami dengan hujan, dengan sumber air, atau tanahnya tadah
hujan, maka zakatnya adalah sepersepuluhn (sepuluh persen).
Sedangkan tanaman yang di sirami dengan penyedot air
(timba), maka zakatnya adalah seperdua puluh (lima persen).
(HR. Bukhari)
8. NISHAB BARANG DAGANGAN
Pada ahir tahun, barang-barang dagangan yang ada
ituharus di kurs dengan mata uang yang sesuai dengan alat
pembelian(misalnya dengan emas, perak, uang kertas, dan
sebagainya), dan jika telah mencapai satu nishab, maka zakat
yang di keluarkan dari jumlah tersebut adalah dua setengah
persen
9. NISHAB HASIL TAMBANG DAN BARANG TERPENDAM
Segala macam emas dan perak yang di tambang dari
perut bumi itu zakatnya adalah dua setengah persen dan di
14
yang
menunjukan
kewajiban
mengeluarkan
60
yang
artinya
kurang
lebih
sebagai
berikut:
Sesungguhnya aedekah itu hanya di peruntukkan bagi orangorang fakir, orang-orang miskin, para petugas zakat(amil),
orang-orang yang di bujuk hatinya(muallaf), para budak, orangorang yang mempunyai hutang(gharim), orang-orang yang
sedang berjuang di jalan Allah, dan ibnu sabil (para musafir).
16
Ar-Riqab
adalah
budak
yang
sedang
dalam
proses
17
termasuk
orang
yang
cukup,
sebab
mereka
seluruh
keturunan
Hasyim
dan
Keturunan
Abdul
(harta)
untuk
kepentingan
sesuatu.
Menurut
18
3. SEDEKAH
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.8
Orang
yang
pengakuan
suka
bersedekah
imannya.
Adapun
adalah
orang
yang
secara
terminologi
benar
syariat
sesuatu
pada
sesuatu.
Sikapnya
lain,
kesempatan
terutama
terbuka
kepada
yang
orang-orang
tidak
ditentukan
miskin
setiap
jenis,
jumlah
karena
zakat
sedangkan
merupakan
sedekah
sejenis
adalah
derma
sukarela,
yang
zakat
yang
3)
Shadaqah,
lebih
luas
dari
infaq,
karena
yang
DAN
ASBABUN
NUZUL
AYAT_AYAT
( )
Artinya:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk
mereka.
Sesungguhnya
doa
kamu
itu
(menjadi)
Penjelasan :
Ambillah Sedekah Untuk Mensucikan dan Membersihkan Mereka.
Ambillah hai Rasul dari harta yang diserahkan oleh orang-orang yang
tidak ikut perang itu. Juga dari harta orang mukmin lainnya, dari berbagai jenis
harta, berupa emas, perak, binatang ternak atau harta dagangan, sebagai sedekah
dengan ukuran tertentu dalam zakat fardlu, atau ukuran tidak tertentu dalam
zakat sunnah, yang dengan sedekah itu kamu membersihkan mereka dari kotoran
kebakhilan, tamak, dan sifat yang kasar terhadap orang-orang kafir yang
sengsara. Dengan sedekah itu pula, kamu mensucikan jiwa mereka dan
mengangkat jiwa mereka ke derajat orang-orang yang baik dengan melakukan
kebajikan, sehinga mereka patut mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Di dalam firman Allah, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka." (al-Taubah:
103). Setiap orang merdeka yang memiliki harta dengan sepenuhnya, ada zakat
di dalamnya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan, bahwa Abu Lubabah dan kawan-kawannya
yang tidak ikut berperang, lalu bertaubat, mereka dating kepada Rasulullah saw.
Ketika dibebaskan, lalu berkata : "Ya Rasulullah, inilah harta kami,
sedekahkanlah dari kami dan mohonkanlah ampun untuk kami". Maka Rasul
menjawab : "Saya tidak diperintah untuk mengambil sedikit pun dari harta
kalian." Oleh karena itu Allah menurunkan ayat di atas. Maka, setelah turun ayat
ini, Rasulullah mengambil sepertiga dari harta mereka, lalu beliau sedekahkan
dari mereaka.
Sekalipun sebab turunnya ayat ini bersifat khusus, namun nash tentang
pengambilan harta pada ayat ini bersifat umum, mencakup para khalifah rasul
setelah wafat Beliau, dan para pemimpin kaum muslimin setelah wafatnya para
22
24
kurma tersisa di rumahnya (diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari
Ibnu Juraij).
3. Surat Al-Baqarah ayat 267
25
ada juga yang tidak suka berbuat baik. Mereka (yang tidak suka berbuat baik) ini
menyerahkan kurma yang berkualitas rendah dan busuk. Ayat tersebut di atas
sebagai teguran atas perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh al-Hakim, atTirmidzy, Ibnu Majah, dan lain-lain yang bersumber dari al-Barra'.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ada orang-orang yang memilih
kurma yang jelek untuk dizakatkan. Maka turunlah ayat tersebut di atas (QS. AlBaqarah: 267) sebagai teguran atas perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh Abu
Dawud, an-Nasa'I, dan al-Hakim, yang bersumber dari Sahl bin Hanif).13
4. Surat Al-Baqarah ayat 271
"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adal;ah baik sekali.
Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikankepada orang-orang
fakir, maka menyembuhnyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Baqarah: 271).
Makna Global
Di dalam ayat yang lalu, Allah mengemukakan bahwa Dia Maha
Mengetahui terhadap apa yang kalian infaqkan. Allah kelak akan membalasnya.
Apabila baik, maka balasannya adalah baik; dan jika jelek, maka balasannya pun
jelek.
Kemudian, di dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang cara memberikan
sedekah tersebut, yang tentu saja ada yang diberikan secara sembunyi, dan ada
13 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu, 1997.
27
yang diberikan secara terang-terangan, dan mana yang paling utama dari
keduanya.
Penjelasan :
Allah menggambarkan bahwa memberikan infaq kepada fakir miskin
secara sembunyi-sembunyi, lebih baik bagi pelakunya daripada
menampakkannya. Pembatasan yang ditetapkan Allah untuk merahasiakan
pemberian kepada fakir miskin secara khusus, dan Allah tidak mengatakan, "jika
kalian menyembunyikannya, maka hal itu lebih baik bagi kalian". Sebab di
antara shadaqah ada yang tak mungikin disembunyikan, seperti menyediakan
perlengkapan pasukan perang, membangun jembatan, dan lain sebagainya. Tapi
ketika memberikannya kepada fakir miskin, maka ada beberapa manfaatnya
untuk menyembnyikannya, seperti menutupi aibnya, tidak membuatnya malu di
hadapan manusia, dan sebagainya.
Dan apabila kalian menampakkan sedekah secara terang-terangan, maka
sebaik-baiknya amal itu adalah yang terang-terangan. Sebab, hal ini merupakan
panutan yang baik bagi lainnya.
Di samping itu, sedekah merupakan salah satu syi'ar agama Islam. Seandainya
disembunyikan, maka ada sebagian orang yang menduga, bahwa mengeluarkan
sedekah secara terang-terangan adalah dilarang di dalam Islam.
Sedekah secara sembunyi lebih utama
Apabila kita memberikan sedekah tersebut kepada kaum fakir miskin
secara sembunyi, maka hal itu akan lebih utama, karena terjauh dari perasan
riya'. Dalam hal ini, banyak sekali hadis dan asar yang mendukung amal seperti
ini.
Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Umamah, bahwa Abu Zar pernah
menanyakan kepada Nabi saw. "Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang lebih
utama?" jawab Nabi, "sedekah siri (sembunyi) kepada kaum fakir, atau sedekah
yang dihasilkan dengan susah payah, oleh orang yang hidupnya kekurangan".
Selanjutnya, Nabi membacakan ayat ini.
28
14 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu, 1997.
29
Munasabah ayat
Di dalam surat al-Taubah: 60, Allah menjelaskan tentang orang-orang
yang berhak menerima zakat yakni ada delapan asnaf. Agar kenikmatan dan
kekayaan duniawi ini juga bisa dirasakan oleh faqir miskin, maka Allah
memrintahkan untuk mengambil zakat dari sebagian harta untuk diberikan
kepada yang berhak, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Taubah: 103.
Karena dengan zakat itu bisa mengikis sifat-sifat kotor seperti; bakhil, tamak,
berlaku tak senonoh terhadap orang-orang faqir, dan juga perintah mendoakan
kepada orang yang mengeluarkan zakat.
Allah menjadikan kebun-kebun, di situ tumbuh tanaman-tanaman yang
bermacam-macam. Dari tanaman-tanaman itu agar kita bisa menikmati buahnya,
dan menunaikan haknya ketika sudah panen kepada orang-orang yang berhak
menerima zakat. Kita tidak boleh berlebih-lebihan meskipun kaya, mempunyai
kebun yang luas, sawah, ladang yang ditanamai berbagai macam tanaman,
karena di situ terdapat hak bagi faqir miskin. Dan sesunguhnya Allah tidak
menyukai yang berlebih-lebihan, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-An'am:
141.
Ketika kita bersedekah dari hasil-hasil usaha, agar tidak memilih yang
buruk-buruk untuk dinfkakkan, padahal kita sendiri tidak mau mengambilnya.
Maka Allah menegaskan kembali seperti dalam sural al-Baqarah ayat 267, agar
kita menginfakkan yang baik-bak sehingga yang menerima bisa senang hati.
Masalah menampakkan atau menyembunyikan sedekah, itu bukan menjadi
permasalahan karena keduanya itu sama-sama baik, ini disinggung dalam surat
al-Baqarah ayat: 271, meskipun itu sedekah sunnat dengan niatan agar bisa
dibudayakan. Tidak hanya itu, dengan sedekah Allah akan menghapuskan
sebagian dari kesalahan-kesalahan kita.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
30
Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun
Islam dan hukumnya fardlu 'ain dalam arti kewajiban yang ditetapkan untuk diri
pribadi dan tidak mungkin dibebankan kepada orang lain. Zakat itu ada dua
macam. Pertama zakat mal (zakat harta) dan kedua zakat diri yang dikeluarkan
setiap akhir Ramadlan yang disebut juga zakat fitrah.
Perintah Allah untuk berzakat itu disamping menggunakan lafadz zaka
juga menggunakan kata lain, yaitu : anfaqa (al-Baqarah: 267), shadaqa (alTaubah: 60), dan atu haqqahu (al-An'am: 141), ketiga lafadz tersebut
mengandung arti zakat. Ada delapan macam orang yang berhak menerima
zakat, yaitu : fakir, miskin, amil, mu'allaf, hamba sahaya, gharim, sabilillah, dan
ibu sabil (musafir).
Perbedaannya adalah Zakat, sifatnya wajib dan adanya
ketentuannya/batasan jumlah harta yang harus zakat dan siapa
yang boleh menerima. Infaq, sumbangan sukarela atau
seikhlasnya (materi). Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena
yang disedekahkan tidak terbatas pada materi saja.
31