Está en la página 1de 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangan perekonomian di seluruh
penjuru tanah kehidupan manusia, semakin banyak pula orang-orang
yang memiliki harta berlimpah. Dalam agama islam setiap harta yang
kita miliki terdapat hak-hak orang yang berhak menerima. Seperti di
kategorikan dalam delapan golongan. Beberapadi antaranya fakir,
miskin, ibnu sabil dan lain-lain.
Tidak hanya kewajiban mengeluarkan beberapa sebagian harta
kita yang di tuntut secara wajib. Tetapi seperti ada beberapa nama
lain dan juga jelas berbeda kadar pengeluarannya. Seperti halnya
sedekah, infaq dan zakat. Sebagai umat islam mengeluarkan zakat
adalah wajib hukumnya adapun waktu mengeluarkan zakat ialah
pada sebelum masuk tanggal satu syawal (kalender islam), yakni
pada bulan ramadhan. Sebagai penambah pengetahuan pembaca
makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa penjelasan mengenai
sedekah, infaq dan zakat tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dan pembidangan zakat, sedekah dan
infaq ?
2. Bagaimana penjelasan dan asbabun nuzul ayat mengenai zakat,
sedekah dan infaq ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Menjelaskan pengertian dan pembidangan zakat, sedekah, dan
infaq;
2. Menjelaskan penjelasan dan azbabun nuzul mengenai ayat zakat,
sedekah dan infaq;

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN dan PEMBIDANGAN
1. ZAKAT
Zakat

secara

bahasa

(lughat),

berarti

tumbuh,

berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula


berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10).1
Sedangkan menurut terminologi syari'ah (istilah syara')
zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah
harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu.
Zakat juga berarti derma yang telah ditetapkan jenis, jumlah
dan waktu suatu kekayaan atau harta yang wajib diserahkan
dan pendayagunaannya pun ditentukan pula, yaitu dari umat
Islam untuk umat Islam. Atau Zakat adalah nama dari sejumlah
harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu (nishab)
yang diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan
kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu
pula (QS. 9:103 dan QS. 30:39)2

1 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.


2 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.
2

Ulama'

Hanafiyyah

mendefinisikan

zakat

dengan

menjadikan hak milik bagian harta tertentu dan harta tertentu


untuk orang tertentu yang telah ditentukan oleh Syari' karena
Allah.
Demikian halnya menurut mazhab Imam Syafi'i zakat
adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai
dengan secara khusus. Sedangkian menurut mazhab Imam
Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang
khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang
disyaratkan dalam Al-Qur'an. Zakat mempunyai fungsi yang
jelas untuk menyucikan atau membersihkan harta dan jiwa
pemberinya.
`Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah
satu unsur (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah
(seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci
dan paten berdasarkan Al-Quran dan As Sunnah, sekaligus
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang
dapat

berkembang

sesuai

dengan

perkembangan

umat

manusia.dalil yang menunjukkan kewajiban zakat adalah firman


ALLAH dan sabda Rasulullah Saw., di antara firman Allah beikut:















(
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka. (QS. At Taubah: 103)3

3 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.


3

Di antara sabda Rasulullah yang berkaitan dengan zakat ini


adalah

sabda

beliau

kepada

muadz

r.a

ketika

beliau

mengutusnya ke Yaman;






















( )



beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya allah
telah mewajibkan mereka untuk mengeuarkan zakat yang
diambil

dari

orang-orang

kaya

diantara

mereka,

dan

dikembalikan kepada orang0orang miskin dikalangan mereka.


(HR. BUKHARI DAN MUSLIM)
Zakat diwajibkan pada lima hal, yaitu:
1.) Binatang ternak.
2.) Barang bernilai (logam mulia)
3.) Hasil pertanian.
4.) Hasil buah-buahan.
5.) Barang dagangan.
1. Zakat Binatang Ternak dan Syaratnya
Binatang ternak yang wajib dizakati hanya tiga macam,
yaitu:
1.) Unta.
2.) Lembu (sapi)
3.) Kambing.4
Sedangkan syarat wajibnya zakat binatang ternak ada
enam, yaitu:
1.) Islam.
2.) Merdeka.
4 Al-Bigha (2008 : 222)
4

3.) Kepemilikan yang sempurna.


4.) Mencapai nishab.
5.) Mencapai satu tahun.
6.) Digembalakan.
Nishab adalah kadar (jumlah) tertentu yang menyebabkan
harta harus dizakati atau ukuran standar dari harta yang wajib
dizakati. Haul (kepemilikan yang telah mencapai satu tahun)
termasuk syarat zakat binatang ternak karena didasarkan pada
sabda Rasulullah Saw:




)












(
tidak ada kewajibanzakat pada harta hingga (kepemilikannya)
genap satu tahun. (HR.ABU DAWUD)
Saum adalah menggembalakan binatang ternak di padang
rumput (tempat penggembalaan) yang diperbolehkan (bebas)
sepanjang tahun,atau sebagian besarnya.
2. Zakat Benda Bernilai dan Syaratnya
Benda berharga yang wajib dizakati ada dua, yaitu:
1.) Emas
2.) Perak
Adapun syarat wajib zakat pada emas dan perak ada
lima,yaitu:
1.) Islam
2.) Merdeka
3.) Kepemilikan yang sempurna
4.) Mencapai nishab
5.) Mencapai satu tahun

Dalil yang menunjukkan kewajiban zakat atas emas dan


perak adalah firman Allah dan hadis sebagai berikut:



(




)
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka siksaan yang pedih. (QS. At-Taubah: 34)5
Hai

orang-orang

yang

beriman,

Sesungguhnya

sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib


Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil
dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
sedangkan dalam hadits:






( )


"Dari ibnu umar r.a ia berkata: Barangsiapa yang
menyimpannya dan tdak mengeluarkan zakatnya maka
nerakalah tempat baginya. (HR. BUKHARI)
3. Zakat Hasil Pertanian dan Syaratnya
Hasil tanaman pertanian wajib dikeluarkan zakatnya dengan
tiga syarat, yaitu:
1. Ditanam oleh manusia.
2. Berupa makanan pokok yang bisa disimpan (tahan lama)
5 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.
6

3. Mencapai satu nishab, yaitu lima wasaq dalam kondisi bersih


(tanpa kulit dan kotoran)
4. Zakat Buah-buahan dan Syaratnya
Buah-buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya itu hanya
kurma

dan

anggur.

Sedangkan

syarat

dikeluarkan

zakat

keduanya ada empat, yaitu:


1.) Islam
2.) Merdeka
3.) Kepemilika yang syah
4.) Mencpai nishab
Dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan zakat
buah kurma dan anggur adalah hadis sebagai berikut:






:

























( )





"Dari

Attab

bin

Memerintahkan

Usaid
agar

r.a,

ia

menaksir

berkata:

Rasulullah

(memperkirakan

Saw.

jumlah)

buahanggur seperti menaksir buah kurma, kemudian zakatnya


dikeluarkan dalam wujud anggur kering, seperti zakat kurma
yang juga diambilkan dari kurma kering. (HR.ABU DAWUD)
5. Zakat Harta Dagangan dan Syaratnya
Harta dagangan itu wajib dikeluarkan zakatnya dengan
syarat

seperti

yang

telah

disebutkan

dalam

keterangan

mengenai zakat emas dan perak.


Dalil yang menunjukkan kewajiban mengeluarkan zakat
harta dagangan adalah firman allah sebagai berikut:


( )







...Infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari usahamu yang


baik-baik. (QS. Al-Baqarah: 267)6
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan
janganlah

kamu

memilih

yang

buruk-buruk

lalu

kamu

menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau


mengambilnya

melainkan

dengan

memincingkan

mata

terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha


Terpuji. Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun berkaitan
dengan perdagangan. An- Nasafi berpendapat bahwa dalam
ayat

ini

terkandung

dalil

yang

menunjukkan

kewajiban

mengeluarkan zakat harta niaga (perdagangan).


6. Zakat profesi
Zakat profesi merupakan sama dengan zakat upah atau gaji
bulanan. Dimana zakat profesi itu di keluarkan oleh orang-orang
yang bekerja secara penuh pada waktu satu bidang kerja secara
profesional.

Seseorang yang di tinjau dari berbagai sudut

pandang memang pekerjaannya menuntut tanggung jawab


yang tinggi sehingga dinilai mahal dan mendapatkan gaji yang
tinggi pula.
Tidak semua profesi pekerjaan harus mengeluarkan zakat
atas

profesinya,

pekerjaan

seperti

dokter,

konsultan,

akuntan,notaris atau pun artis bisa di ketegorikan wajib


mengeluarkan zakat profesi. (Arifin, 2013 : 06)7

6 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.


7 Tabloid NURANI_inspirasi keluarga muslim. Edisi 652 minggu V juli
2013 hal 06
8

Sistem

perhitungan

yang

di

pakai

ialah

dengan

menghitung selama satu tahun berapa penghasilannya di bagi


sama dengan zakat pertanian.
I. NISHAB BARANG-BARANG YANG WAJIB DIZAKATI
1. NISHAB UNTA
Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:
NO.

NISHAB

JUMLAH ZAKAT

01.

5 Ekor unta

1 ekor kambing

02.

10 ekor unta

2 ekor kambing

03.

15 ekor unta

3 ekor kambing

04.

20 ekor unta

4 ekor kambing

05.

25 ekor unta

1 ekor bintu makhadh

06.

36 ekor unta

1 ekor bintu labun

07.

46 ekor unta

46 ekor unta

08.

61 ekor unta

1 ekor jadzaah

09.

76 ekor unta

2 ekor bintu labun

10.

91 ekor unta

2 ekor hiqqah

11.

121 ekor unta

3 ekor bintu labun

12.

130 ekor unta

2 ekor bintu labun + 1 hiqqah

13.

140 ekor unta

2 ekor hiqqah + 1 bintu labun

14.

150 ekor unta

3 ekor hiqqah

15.

160 ekor unta

4 ekor bintu labun

16.

170 ekor unta

3 ekor bintu labun + 1 hiqqah

17.

180 ekor unta

2 ekor hiqqah + 2 bintu labun

18.

190 ekor unta

3 ekor hiqqah + 1 binti labun

19.

200 ekor unta

4 ekor hiqqah / 5 bintu labun

20.

210 ekor unta

4 ekor bintu labun + 1 hiqqah

Bintu makhadh adalah anak unta betina yang telah berumur


satu tahun dan menginjak tahun kedua.Dinamakan bintu
9

makhadh, karena biasanya nduknya sudah bunting lagi dan


tentunya akan merasakan sakit sebab malahirkan anak
berikutnya.
Bintu labun adalah anak unta betina yang telah berumur dua
tahun dan memasuki tahun ketiga.Dinamakan bintu labun
karena induknya talah melahirkan sehingga dia memiliki
susu.
Hiqqah adalah anak unta betina yang telah berumur tiga
tahun dan memasuki tahun keempat.Dinamakan hiqqah
karena dalam usia tersebut, ia sudah pantas dikendarai,
mengangkut muatan, atau dikawini oleh unta pejantan.
Jadzaah adalah unta betina yang telah berumur empat tahun
dan sudah memasuki tahun kelima.Dinamakan jadzaah gigi
depanya sudah tanggal.
2. NISHAB SAPI
No

Nishab

Jumlah Zakat

.
01
02

30 ekor sapi
40 ekor sapi

1 ekor sapi jenis tabi


1 ekor sapi jenis musinnah

.
03

60 ekor sapi

2 ekor sapi jenis tabi

.
04

70 ekor sapi

1 ekor sapi jenis tabi + 1

80 ekor sapi

musinnah
2 ekor sapi jenis musinnah

.
05
.

Tabi adalah anak sapi (pedhet-jawa) yang berumur satu


tahun dan memasuki tahun kedua.
Musinnah adalah sapi yang berumur dua tahun dan telah
memasuki tahun ketiga.

10

3. NISHAB KAMBING
NO.
01.
02.
03.
04.
05.

NISHAB
40 ekor kambing
121 ekor kambing
201 ekor kambing
400 ekor kambing
500 ekor kambing

1
2
3
4
5

ZAKAT
ekor kambing
ekor kambing
ekor kambing
ekor kambing
ekor kambing

Catatan:
Kepemilikan kambing yang jumlahnya mencapai lebih dari
400 ekor, maka zakatnya ditentukan dengan satu ptokan
bahwa: setiap 100 kambing, zakatnya satu ekor,
Artinya setiap kambing yang lebih dari batas diatas, maka
dari setiap seratus ekor zakatnya adalah satu ekor.
Jika setelah dibagi seratus masih ada sisa, maka sisa
tersebut tidak mempengaruhi zakat yang wajib dilakukan.
Sebagai contoh: Seseorang memiliki kambing sebanyak
799 ekor. (799:100=7) sisa 99. Dari jumlah ini zakat yang wajib
dikeluarkan adalah 7 ekor, dan sisanya yang 99 tidak bisa
mempengaruhinya.
4. ZAKAT PERSERIKATAN TERNAK
Dua orang yang berserikat (dalam memiliki binatang
ternak) itu wajib mengeluarkan zakatnya seperti zakat satu
orang dengan tujuh syarat:
1. Hanya ada satu kandang.
2. Satu pengembalaan.
3. Satu pengembala.
4. Satu pejantan.
5. Satu tempat minum.
6. Satu pemerah susu.
7. Satu tempat pemerahan.

11

Dua orang yang bersekutu dalam memiliki suatu harta itu


wajib mengeluarkan zakat, sama halnya bila harta tersebut
menjadi milik salah satu dari mereka.
jadi

apabila

hak

milik

masing-masing

pihak

bisa

dipisahkan dan dibedakan satu sama lain, maka hal itu tidak
boleh di gabungkan menjadi satu agar bisa di ambil zakatnya.
Sebaliknya apabila hak milik masing-masing telah bercampur
dan tidak bisa di bedakan satu sama lain, maka hal itu tidak
boleh di pisahkan agar tidak wajib mengeluarkan zakat, karena
dengan cara itu jumlahnya menjadi kurang satu nisab. Apabila
zakat tersebut di ambilkan dari dua pihak yang bersekutu, maka
zakat tersebut di hitungkan sesuai prosentase milik masingmasing, sehingga salah satu dari mereka bisa memberikan
tambahan

ataupun

memintanya

kepada

pihak

lain

yang

bersekutu dengannya.
5. NISHAB EMAS DAN PERAK
Permulaan nishab emas adalah dua puluh Mitsqal. Yang
wajib di keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh
(dua setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni setengah
mitsqal.

Sedangkan

kelebihannya

di

sesuaikan

dengan

perhitungan di atas.
Nishab perak adalah dua ratus dirham. Yang wajib di
keluarkan sebagai zakatnya adalah seperempat puluh (dua
setengah persen) dari jumlah tersebut, yakni lima dirham.
Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan di
atas.
Dalil yang menunjukkan nishab dan ukuran zakat yang
wajib di keluarkan dari emas dan perak adalah sabda beliau
SAW.:

12



( )

















tidak ada kewajiban mengeluarkanzakat perak yang kurang
dari lima awaq. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. PERHIASAN EMAS DAN PERAK
Zakat itu tidak di wajibkan atas perhiasan emas dan perak
yang penggunaannya di perbolehkan secara syari
(boleh/mubah).
Dalam hadits Nabi di sebutkan:
:


:








( )


Dari Jabir r.a berkata: Rasulullah Saw. Bersabda; Tidak ada
kewajiban zakat atas perhiasan. (HR. Baihaqi)
7. NISHAB TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN
Nishab tanaman dan buah-buahan adalah lima Wasaq.
Yaitu sebanding dengan 1600 kati baghdad atau sekitar 715 kg.
Sedangkan kelebihannya di sesuaikan dengan perhitungan
seperti di atas.
Apabila tanaman tersebut diairi dengan air hujan atau air
sungai, maka zakatnya adalah sepersepuluh (sepuluh persen).
Sedangkan jika tanaman tersebut diairi dengan mengambil atau
menyedot air sumur dan sebagainya, maka zakatnya adalah
seperdua puluh (lima persen).
Dalil yang menunjukan nishab tanaman (pangan) dan
buah-buahan adalah sabda beliau Saw.:


( )

13

tidak ada kewajiban zakat pada sesuatu (tanaman pangan dan


buah-buahan) yang kurang dari lima wasaq. (HR. Bukhori)
Ibnu hibban menambahkan bahwa satu wasaq sama
dengan 715 kg. Dalil yang menunjukan kewajiban
mengeluarkan sepuluh persen atau lima persen pada hasil
pertanian dan buah-buahan adalah sabda beliau Saw.:


















:





( )





,




Dari umar r.a dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Tanaman yang di
sirami dengan hujan, dengan sumber air, atau tanahnya tadah
hujan, maka zakatnya adalah sepersepuluhn (sepuluh persen).
Sedangkan tanaman yang di sirami dengan penyedot air
(timba), maka zakatnya adalah seperdua puluh (lima persen).
(HR. Bukhari)
8. NISHAB BARANG DAGANGAN
Pada ahir tahun, barang-barang dagangan yang ada
ituharus di kurs dengan mata uang yang sesuai dengan alat
pembelian(misalnya dengan emas, perak, uang kertas, dan
sebagainya), dan jika telah mencapai satu nishab, maka zakat
yang di keluarkan dari jumlah tersebut adalah dua setengah
persen
9. NISHAB HASIL TAMBANG DAN BARANG TERPENDAM
Segala macam emas dan perak yang di tambang dari
perut bumi itu zakatnya adalah dua setengah persen dan di

14

keluarkan pada saat juga. Sedangkan harta terpendam yang


telah di temukan itu zakatnya seperlima (dua puluh persen).
Dalil

yang

menunjukan

kewajiban

mengeluarkan

seperliam dari harta terpendam yang di temukan adalah sabda


beliau Saw.:

( )



:
Dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda: Di
dalam harta Rikaz itu ada seperlima (yang harus di keluarkan
sebagai zakat).
(HR. Bukhari)
Rikaz adalah harta peninggalan kaum jahiliyyah yang
terpendam di perut bumi, baik berupa emas maupun perak, dan
zakatnya harus dikeluarkan sesaat setelah penemuan harta
tersebut.
II. ZAKAT FITRAH
1. kewajiban Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib di keluarkan karena adanya tiga unsur, yaitu :
1. Islam
2. Terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
3. Ada sisa (kelebihan) bahan makanan pokok dari apa yang di
butuhkan untuk diri sendiri dan keluarganya pada hari itu.
2. Orang-orangyang Wajib mengeluarkan Zakat Fitrah
Setiap orang islam wajib hukumnya mengeluarkan zakat
untuk dirinya sendiri dan orang-orang islam yang nafkah
mereka berada dalam tanggungannya.
3. Ukuran Zakat Fitrah
Yang wajib dike;luarkan dalam zakat fitrah adalah satu
sha makanan pokok yang berlaku di daerah (negara) yang
15

bersangkutan. Sedangkan ukurannya adalah lima kati lebih


sepertiga dengan standard kati irak, atau sekitar 2400 gram
(2,4 kg).
III. ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT DAN
CARA PEMBAGIANNYA
a. Orang yang berhak menerima zakat
Zakat harus di berikan kepada delapan golongan seperti
yang telah di sebutkan oleh Allah dalam Al-Quran At-Taubah
ayat

60

yang

artinya

kurang

lebih

sebagai

berikut:

Sesungguhnya aedekah itu hanya di peruntukkan bagi orangorang fakir, orang-orang miskin, para petugas zakat(amil),
orang-orang yang di bujuk hatinya(muallaf), para budak, orangorang yang mempunyai hutang(gharim), orang-orang yang
sedang berjuang di jalan Allah, dan ibnu sabil (para musafir).

Fuqara (fakir) adalah orang-orang yang tidak mampu


memenuhi kebutuhan mereka (sehari-hari). Misalnya (dalam
sehari) ia membutuhkan uang belanja Rp. 10.000,- tapi ia
hanya mampu menghasilkan uang Rp. 3000,- atau bahkan
tidak mampu mendapatkannya sama sekali.

Masakin (miskin) adalah orang-orang yang tidak mampu


memenuhi kebutuhan mereka (sehari-hari) secara penuh,
misalnya (dalam sehari) ia membutuhkan uang belanja Rp.
10.000,- tepai ia hanya mampu menghasilkan uang dalam
sehari Rp. 8000,-

Amilin adalah orang yang di tunjuk oleh imam (penguasa)


untuk memungut zakat dan menyebarkannya.

Muallaf Adalah oarang-orang yang keislamannya masih


lemah sehingga perlu di bujuk (dengan cara di beri zakat)

16

Ar-Riqab

adalah

budak

yang

sedang

dalam

proses

pemerdekaan dengan cara kitabah, atau di gunakan untuk


memerdekakan budak.

Gharim adalah orang yang memiliki tanggungan hutang dan


belum mampu untuk melunasinya.

Sabilillah adalah para pejuang yang berperang membela


agama Islam, tetapi tidak mendapat gaji dari Baitul Mal (kas
negara).

Ibnu Sabil adalah orang yang sedang bepergian dan memilki


niat untuk kembali ke negaranya sendiri, tetapi ia kehabisan
bekal sebelum tujuannya tercapai.

b. Cara pembagian zakat


Zakat tidak boleh di berikan kepada kurang dari tiga
orang masing-masing golongan, kecuali pengurus zakat.
c. Orang yang tidak berhak menerima zakat
Ada lima oarang yang tidak boleh menerima zakat, yaitu :z
1) Orang kaya, baik karena tidak boleh di beri zakat ataupun ia
memiliki pekerjaan yang hasilnya cukup untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri(sehari-hari).
2) Hamba sahaya
3) Keturunan (Bani) Hasyim
4) Keturunan (Bani) Muththalib
5) Orang kafir
Dan orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungan
muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) itu tidak boleh di
beri zakat atas nama fakir dan miskin. Tetapi boleh memberikan
zakat pada mereka dengan atas nama selain fakir miskin,
misalnya sebagai amil, gharim, mujahid, dan sebagainya. Para

17

budak tidak boleh menerima zakat dengan alasan bahwa


mereka

termasuk

orang

yang

cukup,

sebab

mereka

mendapatkan nafkah dari tuan-tuan mereka.


Sedangkan yang di maksud dengan keluarga Muhammad
adalah

seluruh

keturunan

Hasyim

dan

Keturunan

Abdul

Muththolib. Sebagai ganti keharaman menerima zakat ini,


mereka di beri bagian seperlima dari rampasan perang.
2. INFAQ
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan
sesuatu

(harta)

untuk

kepentingan

sesuatu.

Menurut

terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari


harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan
yang diperintahkan Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak
mengenal nishab.Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman,
baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di
saat lapang maupun sempit (QS. 3:134)
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8
asnaf), maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya,
untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan sebagainya (QS.
2:215)
Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan
seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak yang ia
kehendakinya. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya
untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah yang yang
sebaiknya diserahkan.
Terkait dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda : ada
malaikat yang senantiasa berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya
Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata

18

yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak,


kehancuran". (HR. Bukhori)

3. SEDEKAH
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.8
Orang

yang

pengakuan

suka

bersedekah

imannya.

Adapun

adalah

orang

yang

secara

terminologi

benar
syariat

shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau


menetapkan/menerapkan

sesuatu

pada

sesuatu.

Sikapnya

sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam


pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya.
Atau pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang

lain,

kesempatan

terutama
terbuka

kepada
yang

orang-orang

tidak

ditentukan

miskin

setiap

jenis,

jumlah

maupun waktunya, sedekah tidak terbatas pada pemberian


yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang
bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan
dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk
kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat
luas dan digunakan Al-Qur'an untuk mencakup segala jenis
sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang
tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas
pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi,
misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang
yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis
kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri.
Sedekah berarti memberi derma, termasuk memberikan
derma untuk mematuhi hukum dimana kata zakat digunakan
8 Al-Bigha (2008 : 221)
19

didalam Al-Qur'an dan Sunnah. Zakat telah disebut pula


sedekah
diwajibkan

karena

zakat

sedangkan

merupakan
sedekah

sejenis

adalah

derma

sukarela,

yang
zakat

dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu pengutan wajib,


sedegkan sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela. Jumlah
dan nisab zakat di tentukan, sedangkan jumlah sedekah yang
lainya sepenuhnya tergantung keinginan yang menyumbang.
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk
juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja shadaqoh
mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding infaq. Jika
infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas,
menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.9
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah
menyatakan :
"jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka
membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri,
atau melakukan kegiatan amar maruf nahi munkar adakah
sedekah". (HR. Muslim)
Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orangorang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak
bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda :
"Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah,
setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah shadaqah,
nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada
istri shadaqah". (HR. Muslim)
Perbedaannya juga dapat di simpulkan antara lain yaitu :

9 Al-Bigha (2008 : 221)


20

1) Zakat, sifatnya wajib dan adanya ketentuannya/batasan jumlah


harta

yang

harus zakat dan siapa yang boleh menerima.


2)

Infaq, sumbangan sukarela atau seikhlasnya (materi).

3)

Shadaqah,

lebih

luas

dari

infaq,

karena

yang

disedekahkan tidak terbatas pada materi saja


B. PENJELASAN

DAN

ASBABUN

NUZUL

AYAT_AYAT

TENTANG ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH


1. Surat At-Taubah ayat 103




( )
Artinya:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk

mereka.

Sesungguhnya

doa

kamu

itu

(menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar


lagi Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah 103)10
Penafsiran kata :
As-Sadaqah : apa yang dinafkahkan oleh orang mukmin dengan maksud
mendekatkan diri kepada Allah.
At-Tazkiyah : adalah dari kata rajulun zakiy, artinya orang yang kebaikan dan
keutamaannya lebih. Kata-kata ini terdapat dalam Al-Asas.
As-Sakan : sesuatu yang jiwa merasa tenteram dan sengan kepadanya. Yaitu,
keluarga, harta, kesenangan, doa dan pujian.
As-Shalah : Do'a.
10 Depag. Al-Qur'an dan Tafsir. YPPA, 1979.
21

Penjelasan :
Ambillah Sedekah Untuk Mensucikan dan Membersihkan Mereka.
Ambillah hai Rasul dari harta yang diserahkan oleh orang-orang yang
tidak ikut perang itu. Juga dari harta orang mukmin lainnya, dari berbagai jenis
harta, berupa emas, perak, binatang ternak atau harta dagangan, sebagai sedekah
dengan ukuran tertentu dalam zakat fardlu, atau ukuran tidak tertentu dalam
zakat sunnah, yang dengan sedekah itu kamu membersihkan mereka dari kotoran
kebakhilan, tamak, dan sifat yang kasar terhadap orang-orang kafir yang
sengsara. Dengan sedekah itu pula, kamu mensucikan jiwa mereka dan
mengangkat jiwa mereka ke derajat orang-orang yang baik dengan melakukan
kebajikan, sehinga mereka patut mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Di dalam firman Allah, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka." (al-Taubah:
103). Setiap orang merdeka yang memiliki harta dengan sepenuhnya, ada zakat
di dalamnya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan, bahwa Abu Lubabah dan kawan-kawannya
yang tidak ikut berperang, lalu bertaubat, mereka dating kepada Rasulullah saw.
Ketika dibebaskan, lalu berkata : "Ya Rasulullah, inilah harta kami,
sedekahkanlah dari kami dan mohonkanlah ampun untuk kami". Maka Rasul
menjawab : "Saya tidak diperintah untuk mengambil sedikit pun dari harta
kalian." Oleh karena itu Allah menurunkan ayat di atas. Maka, setelah turun ayat
ini, Rasulullah mengambil sepertiga dari harta mereka, lalu beliau sedekahkan
dari mereaka.
Sekalipun sebab turunnya ayat ini bersifat khusus, namun nash tentang
pengambilan harta pada ayat ini bersifat umum, mencakup para khalifah rasul
setelah wafat Beliau, dan para pemimpin kaum muslimin setelah wafatnya para

22

khalifah. Juga mencakup secara umum tentang orang-orang yang diambil


hartanya, yaitu kaum muslimin yang kaya.11
2. Surat Al-An'am ayat 141

Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan tidak


berjunjung, pohon korma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada
faqir miskin), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai yang berlebih-lebihan. (QS. Al-An'am: 141)
Penafsiran kata :
Al-Insya' : mengadakan makhluk hidup dan mengasuhnya. Juga mengadakan
segala sesuatu yang menjadi sempurna secara berangsur-angsur. Seperti
mengadakan awan, perkampungan, dan rambut.
Al-Jannat : taman-taman dan kebun anggur yang lebat pohonnya, karena kebun
seperti itu menutupi tanah di bawahnya dan membuatnya tidak kelihatan.
Al-Ma'rusyat : tanaman-tanaman yang dicagak pada tiang-tiang penyangga.
Yaitu junjungan-unjungan yang dibuat dari kayu dan bambu, yang di atasnya
diletakkan batang tanaman-tanaman itu hingga seperti atap rumah.
11 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu, 1997.
23

Gairul Ma'rusyat : tanaman yang batangnya tidak diletakkkan di atas junjungan.


Maksudnya, bahwa kebun itu ada dua macam. Yaitu kebun-kebun yang memakai
junjungan-junjungan, seperti pohon anggur dan kebun yang tidak memakai
junjungan, kebun-kebun yang berisi bermacam-macam pohon yang batangnya
tumbuh lurus, tidak merambat ke pohion lainnya.
Al-Ukul : (huruf hamzah dan memakai dhammah): sesuatu yang dimakan.
Mutasyabihan : serupa warna, bentuk, dan rasanya jika dilihatdengan mata.
Gaira Mutasyabih : tidak sama rasanya.
Penjelasan :
Pohon kurma sekalipun sebagian dari kebun yang tidakl berjunjung,
namun di sini disebutkan secara tersendiri, karena mempunyai multi fungsi,
terutama bagi bangsa Arab. Kurma mempunyai keistimewaan yang melebihi
anggur dan merupakan pohon yang paling mirip dengannya.
Sedang Az-Zara ialah tanaman yang tumbuh ditanam manusia, mencakup
segala tumbuhan yang ditanam, khususnya yang menajdi makanan pokok.
Serperti gandum dan kedelai. Jenis-jenis tumbuhan ini telah disebutkan secara
berturut-turut, dari yang paling rendah kedudukannya sebagai makanan biasa
dan makanan pokokmanusia, sampai kepada yang paling tinggi dan umum,
karena biji-bijian merupakan tumbuhan yang menjadi bahan pokok, sebagai
makanan yang menyenangkan.
Asbabun Nuzul :
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang yang
menghambur-hamburkan hasil panen serta hidup berfoya-foya, tetapi tidak
mengeluarkan zakatnya. Maka turunlah ayat ini (QS. 6 al-An'am: 141) sebagai
perintah untuk mengeluarkan zakat pada hari panennya (diriwayatkan oleh Ibnu
Jarir yang bersumber dari Abul 'Aliyah).
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (QS. 6 al-An'am: 141)
turun berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syammas yang menuai buah kurma,
kemudian berpesta pora, sehingga pada petang harinya tak sebiji pun buah

24

kurma tersisa di rumahnya (diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari
Ibnu Juraij).
3. Surat Al-Baqarah ayat 267

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian


dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari apa yang keluarkan
dari bumi untuk kalian, dan janganlah kalian memilih yang buruk-buruk lalu
kalian nafkahkan daripadanya, padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya
kecuali dengan memicingkan mata terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha
Kaya, Maha terpuji." {QS. Al-Baqarah: 267).
Penafsiran kata :
Anfiqu : kata infaq berasala dari akar kata nafaqa-yanfuqu-nafaqan-nifaqan,
yang artinya "berlalu", "habis", "laris", "ramai". Kalimat nafaqa asy-syai'u
artinya sesuatu itu habis, baik habis karena dijual, mati, atau karena
dibelanjakan. Kalimat nafaqa al-bai'u nafaqan artinya dagangan itu habis karena
laris terjual. Infaq yang berarti "menghabiskan" atau "membelanjakan" dapat
berkenaan dengan harta atau lainnya, dan status hukumnya bisa wajib dan bisa
sunat.
Thayyibat : terambil dari kata thayyib yang artinya baik dan disenangi (disukai);
lawannya adalah khabis yang berarti buruk dan dibenci.
Wa la tayammamu : artinya, janganlah kamu bermaksud, menuju, menghendaki.

25

Taghmidlu : artinya meremehkan, memicingkan mata. Perkataan Aghmidl


(remehkan, picingkan matamu) kepada si penjual, artinya "janganlah kamu
selidiki/teliti seakan-akan kamu tidak melihat."12
Makna Global
Pada ayat (QS. Al-Baqarah: 267) ini Allah menjelaskan pedoman yang
harus diperhatikan berkaitan dengan kualitas harta yang akan diinfakkan, yaitu
bahwa harta tersebut hendaknya merupakan harta terbaik dan paling dicintai,
sehingga dengan demikian pedoman tentang infak dan penggunaan kekayaan
pada jalan Allah menjadi lengkap dan sempurna.
Penjelasan
Allah mengaitkan hasil usaha kepada mereka, meskipun dia yang menciptakan
perbuatan mereka, karena hasil itu merupakan perbuatan mereka. Sedangkann
yang mengeluarkan hasil bumi disandarkan kepada Allah, karena hal itu bukan
perbuatanmereka dan juga di luar kesanggupan mereka.
Kemudian Allah berfirman, "Janganlah kalian memilih yang buruk-buruk lalu
kalian nafkahkan daripadanya". Allah melarang menafkahkan hasil usaha yang
buruk-buruk secara sengaja. Kemudian firmannya, "Padahal kalian sendiri tidak
mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya".
Artinya , sekiranya mempunyai hak untuk menerima hasil yang buruk itu, lalu ia
diberikan kepada kalian, tentulah kalian tidak mau menerimanya meskipun ada
hak terhadapnya, kecuali kalian harus mempertimbangkan tenggang rasa untuk
mengambilnya dan meminta keringanan dalam masalah ini.
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat tersebut di atas
(QS. Al-Baqarah: 267) berkenaan dengan kaum Anshar yang mempunyai kebun
kurma. Ada yang mengeluarkan zakatnya sesuai dengan penghasilannya, tetapi
12 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu, 1997.
26

ada juga yang tidak suka berbuat baik. Mereka (yang tidak suka berbuat baik) ini
menyerahkan kurma yang berkualitas rendah dan busuk. Ayat tersebut di atas
sebagai teguran atas perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh al-Hakim, atTirmidzy, Ibnu Majah, dan lain-lain yang bersumber dari al-Barra'.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ada orang-orang yang memilih
kurma yang jelek untuk dizakatkan. Maka turunlah ayat tersebut di atas (QS. AlBaqarah: 267) sebagai teguran atas perbuatan mereka. (diriwayatkan oleh Abu
Dawud, an-Nasa'I, dan al-Hakim, yang bersumber dari Sahl bin Hanif).13
4. Surat Al-Baqarah ayat 271

"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adal;ah baik sekali.
Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikankepada orang-orang
fakir, maka menyembuhnyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Baqarah: 271).
Makna Global
Di dalam ayat yang lalu, Allah mengemukakan bahwa Dia Maha
Mengetahui terhadap apa yang kalian infaqkan. Allah kelak akan membalasnya.
Apabila baik, maka balasannya adalah baik; dan jika jelek, maka balasannya pun
jelek.
Kemudian, di dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang cara memberikan
sedekah tersebut, yang tentu saja ada yang diberikan secara sembunyi, dan ada
13 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu, 1997.
27

yang diberikan secara terang-terangan, dan mana yang paling utama dari
keduanya.
Penjelasan :
Allah menggambarkan bahwa memberikan infaq kepada fakir miskin
secara sembunyi-sembunyi, lebih baik bagi pelakunya daripada
menampakkannya. Pembatasan yang ditetapkan Allah untuk merahasiakan
pemberian kepada fakir miskin secara khusus, dan Allah tidak mengatakan, "jika
kalian menyembunyikannya, maka hal itu lebih baik bagi kalian". Sebab di
antara shadaqah ada yang tak mungikin disembunyikan, seperti menyediakan
perlengkapan pasukan perang, membangun jembatan, dan lain sebagainya. Tapi
ketika memberikannya kepada fakir miskin, maka ada beberapa manfaatnya
untuk menyembnyikannya, seperti menutupi aibnya, tidak membuatnya malu di
hadapan manusia, dan sebagainya.
Dan apabila kalian menampakkan sedekah secara terang-terangan, maka
sebaik-baiknya amal itu adalah yang terang-terangan. Sebab, hal ini merupakan
panutan yang baik bagi lainnya.
Di samping itu, sedekah merupakan salah satu syi'ar agama Islam. Seandainya
disembunyikan, maka ada sebagian orang yang menduga, bahwa mengeluarkan
sedekah secara terang-terangan adalah dilarang di dalam Islam.
Sedekah secara sembunyi lebih utama
Apabila kita memberikan sedekah tersebut kepada kaum fakir miskin
secara sembunyi, maka hal itu akan lebih utama, karena terjauh dari perasan
riya'. Dalam hal ini, banyak sekali hadis dan asar yang mendukung amal seperti
ini.
Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Umamah, bahwa Abu Zar pernah
menanyakan kepada Nabi saw. "Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang lebih
utama?" jawab Nabi, "sedekah siri (sembunyi) kepada kaum fakir, atau sedekah
yang dihasilkan dengan susah payah, oleh orang yang hidupnya kekurangan".
Selanjutnya, Nabi membacakan ayat ini.

28

Jumhur ulama' mengatakan, "bahwa letak keutamaan menginfakkan harta


secara sirri disbanding terang-terangan, hanyalah pada sedekah sunnah, bukan
pada sedekah wajib (zakat). Menampakkkan sedekah wajib itu lebih utama,
karena dengan demikian, tampaklah syi'ar-syi'ar agama. Mereka juga
menambahkan, "sesungguhnya menampakkan amal itu lebih baik bagi orang
yang berniat agar ditiru oleh orang banyak, meski yang dilakukan adalah
sedekah sunnah."
Asbabun Nuzul
Ayat ini diturunkan sehubungan dengan Abi baker dan Umar bin
Khathab. Pada suatu ketika Umar bin Khathab menyedekahkan separuh dari
harta kekayaannya kepada Rasulullah saw untuk kepentingan agama. Rasulullah
saw bersabda: "Tidaklah engkau memikirkan anak turun dan keluarga yang ada
di belakangmu, wahai Umar". Jawab Umar, "aku sediakan buat mereka separuh
dari harta kekayaanku". Sedangkan Abu Bakar Shiddiq secara diam-diam telah
menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepada Rasulullah saw untuk
kepentingan agama. Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Wahai Abu Bakar,
tidakkah kamu memikirkan keluarga dan anak turun yang di belakangmu".
Jawab Abu Bakar: "Yang akan mencukupi keluargaku adalah Allah dan
Rasulullah". Mendengar jawaban yang seperti itu Umar bin Khathab menagis
seraya berkata: "Demi Allah tebusanmu adalah ayah adan ibuku setiap aku
berniat membuat kebajikan selalu saja kamu tandingi, wahai Abu Bakar". Ayat
ini pada dasarnya memuji sikap Umar bin Khathab yang menyedekahkan harta
kekayaannya dengan terang-terangan dengan maksud agar dicontoh orang lain,
dan kepada Abu Bakar yang menyedekahkan hartanya secara rahasia. Kedua
perbuatan ini adalah sangat baik, yang patut diikuti oleh setiap muslim. (HR.
Ibnu Hatim dari ayahnya dari Husain bin Ziyad al-Muharibi dari Musa bin
Umair dari Amir asy-Sya'bi).14

14 Amin Suma, Muhammad. Tafsir Ahkam: Tafsir Ayat-Ayat Pilihan. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu, 1997.
29

Munasabah ayat
Di dalam surat al-Taubah: 60, Allah menjelaskan tentang orang-orang
yang berhak menerima zakat yakni ada delapan asnaf. Agar kenikmatan dan
kekayaan duniawi ini juga bisa dirasakan oleh faqir miskin, maka Allah
memrintahkan untuk mengambil zakat dari sebagian harta untuk diberikan
kepada yang berhak, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Taubah: 103.
Karena dengan zakat itu bisa mengikis sifat-sifat kotor seperti; bakhil, tamak,
berlaku tak senonoh terhadap orang-orang faqir, dan juga perintah mendoakan
kepada orang yang mengeluarkan zakat.
Allah menjadikan kebun-kebun, di situ tumbuh tanaman-tanaman yang
bermacam-macam. Dari tanaman-tanaman itu agar kita bisa menikmati buahnya,
dan menunaikan haknya ketika sudah panen kepada orang-orang yang berhak
menerima zakat. Kita tidak boleh berlebih-lebihan meskipun kaya, mempunyai
kebun yang luas, sawah, ladang yang ditanamai berbagai macam tanaman,
karena di situ terdapat hak bagi faqir miskin. Dan sesunguhnya Allah tidak
menyukai yang berlebih-lebihan, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-An'am:
141.
Ketika kita bersedekah dari hasil-hasil usaha, agar tidak memilih yang
buruk-buruk untuk dinfkakkan, padahal kita sendiri tidak mau mengambilnya.
Maka Allah menegaskan kembali seperti dalam sural al-Baqarah ayat 267, agar
kita menginfakkan yang baik-bak sehingga yang menerima bisa senang hati.
Masalah menampakkan atau menyembunyikan sedekah, itu bukan menjadi
permasalahan karena keduanya itu sama-sama baik, ini disinggung dalam surat
al-Baqarah ayat: 271, meskipun itu sedekah sunnat dengan niatan agar bisa
dibudayakan. Tidak hanya itu, dengan sedekah Allah akan menghapuskan
sebagian dari kesalahan-kesalahan kita.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

30

Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun
Islam dan hukumnya fardlu 'ain dalam arti kewajiban yang ditetapkan untuk diri
pribadi dan tidak mungkin dibebankan kepada orang lain. Zakat itu ada dua
macam. Pertama zakat mal (zakat harta) dan kedua zakat diri yang dikeluarkan
setiap akhir Ramadlan yang disebut juga zakat fitrah.
Perintah Allah untuk berzakat itu disamping menggunakan lafadz zaka
juga menggunakan kata lain, yaitu : anfaqa (al-Baqarah: 267), shadaqa (alTaubah: 60), dan atu haqqahu (al-An'am: 141), ketiga lafadz tersebut
mengandung arti zakat. Ada delapan macam orang yang berhak menerima
zakat, yaitu : fakir, miskin, amil, mu'allaf, hamba sahaya, gharim, sabilillah, dan
ibu sabil (musafir).
Perbedaannya adalah Zakat, sifatnya wajib dan adanya
ketentuannya/batasan jumlah harta yang harus zakat dan siapa
yang boleh menerima. Infaq, sumbangan sukarela atau
seikhlasnya (materi). Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena
yang disedekahkan tidak terbatas pada materi saja.

31

También podría gustarte