Está en la página 1de 1

Cara Jitu Mengukur Keberhasilana Bermuhammadiyah

Disari dari buku Sukses Bermuhammadiyah, Agus Sukaca

Ide penulisan buku ini bermula dari sebuah keprihatinan penulisnya yang kebetulan
ketua PWM di Indonesia Timur, menyaksikan banyaknya mantan anggota Pimpinan
Muhammadiyah diberbagai tingkatan yang menghilang dari orbot gerakan, begitu
tidak terpilih lagi menjadi pimpinan, Bahkan, tidak sedikit yang berhijrah ke
organisasi lain atau partai politik sebagai tempat aktualisasi dirinya, atau
mendirikan yayasan sendiri dengan kegiatan mirip mirip Muhammadiyah.

Timbul pertanyaan, apakah ber-Muhammadiyah hars diaktualisasikan dalam


struktur kepemimpinan ? apakah seseorang dinyatakan sukses ber-Muhammadiyah
apabila berhasil menempati posisi kepemimpinan, sehingga apabila tidak terpilih
lagi menganggap dirinya telah gagal dan karir ber-Muhammadiyahnya telah
Tamat ??

Sayang kalau pandangan seperti itu bisa terjadi pada seseorang yang telah pernah
berada pada posisi terhormat sebagai pimpinan Muhammadiyah. Sebagai anggota
biasapun banyak peran yang bisa dilakukan, yang tidak kalah nilainya dibandingkan
peran sebagai pemimpin bola dilakukan dengan ikhlas dan sungguh sungguh.

Ukuran sukses ber-Muhammadiyah seharusnya tidak dilihat seberapa tinggi jabatan


yang berhasil diduduki, tetapi dinilai dari seberapa tinggi pemahaman dan
pengamalan ajaran Islam dalam diri dan keluarganya. Serta bagamana perannya
dalam menyebarluaskan ajaran Islam kepada masyarakat luas.

Ukuran kesuksesan seseorang dalam ber-Muhammadiyah dilihat dari

Pertama : Seberapa besar keteguhan dan kemurnian keyakinan Tauhidnya

Kedua : Seberapa dalam pemahamannya terhadap ajaran Islam dan seberapa besar
perwujudan ajaran Islam dalam kehidupan pibadi dan keluarganya.

Seseorang yang tauhidnya murni, terbebas dari segala bentuk syirik,


pemahamannnya terhadap ajaran Islam selalu meningkat, karena mempunyai
mekanisme pasti untuk meningkatkannya seperti kebiasaan membaca Al-Quran,
membaca buku, menghadiri pengajian-pengajian, giat berdakwah, meskipun
sekedar ajak ajak sahabat-asahabatnya mengikiuti pengajian. Konsisten melakukan
ajaran Islam. Taat ibadahnya, mulia akhlaqnya, baik adab budi pekertinya, baik
kehidupan bermu’amalahnya. Sesungguhnya dialah yang sukses ber-
Muhammadiyah. Meskipun ia tidak menjadi pemimpin, atau menduduki jabatan apa
pun dalam Muhammadiyah.

También podría gustarte