Está en la página 1de 3

Artileri Medan

Artileri Medan disingkat Armed merupakan kesatuan bantuan tempur (banpur) di Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat. Pasukan ini menggunakan meriam sebagai bantuan
tembakan jarak jauh dan perusakan wilayah musuh secara luas. Artileri Medan berada di
bawah Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed). Komandan Pusat Kesenjataan
Artileri Medan (Danpussenarmed) saat ini dijabat oleh Brigjen TNI Sonhadji, S.Ip,MM dan
Komandan Pusdik Armed saat ini dijabat oleh Kolonel Arm Alfret Denny D.Tuejeh.

Artileri Medan
1. Men Armed 1 Putra Yudha dari Divif 2/Kostrad
1. Yon Armed 8/76 Tarik/Uddhata Yudha
2. Yon Armed 11/76 Tarik/Guntur Geni Yudha
3. Yon Armed 12/105 Tarik/Angicipi Yudha
2. Men Armed 2 Sthira Yudha dari Divif 1/Kostrad
1. Yon Armed 9/76 Tarik/Pasopati
2. Yon Armed 10/76 Tarik/Brajamusti
3. Yon Armed 13/76 Tarik/Nanggala
3. Yon Armed 1/105 Tarik/Ajusta Yudha Kodam V/Brawijaya
4. Yon Armed 2/105 Tarik/Kilap Sumagan Kodam I/Bukit Barisan
5. Yon Armed 3/105 Tarik/Nagapakca Kodam IV/Diponegoro
6. Yon Armed 4/105 Gerak Sendiri/Parahyangan Kodam III/Siliwangi
7. Yon Armed 5/105 Tarik/Pancagiri Kodam III/Siliwangi
8. Yon Armed 6/76 Tarik Kodam VII/Wirabuana
9. Yon Armed 7/105 Gerak Sendiri/Biring Galih Kodam Jaya
10. Yon Armed 15/76 Tarik/Cailendra Kodam II/Sriwijaya
11. Yon Armed 16/105 Tarik/Tumbak Kaputing Kodam XII/Tanjungpura
12. Yon Armed 17/105 Tarik/RC Kodam Iskandar Muda
13. Yon Armed 18/105 Tarik/Buritkang Kodam VI/Mulawarman
14. Yon Armed 19/105 Tarik/Bogani Kostrad
1. Unit Artileri Detasemen Latihan Tempur
Meriam artileri yang digunakan M-101A1 kal 105mm , Meriam M-48 kal 76mm, Meriam
Howitzer 155mm FH-2000 buatan Singapura, AMX Mk61 kaliber 105mm, Roket NDL-40.

Detasemen Rudal
1.
2.
3.
4.

Denrudal 001 Dam IM


Denrudal 002 Dam Mlw
Denrudal 003 Dam Jaya
Denrudal 004 Dam I

Semua detasemen tersebut mengoperasikan rudal Rapier buatan Inggris, rudal pertahanan
udara jarak sangat dekat Rapier ini sudah tidak bisa dioperasikan karena embargo senjata dari
Inggris. Menurut rencana sampai akhir 2006 setidaknya dua denrudal akan dipersenjatai
dengan sistem hanud buatan Polandia yaitu rudal Grom.

Pusat Kesenjataan Artileri Medan


Pusat Kesenjataan Artileri Medan atau (Pussenarmed) adalah Staf Khusus Kasad di
bidang pembinaan kesenjataan, pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan bidang
Armed yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD (Khussusnya Artileri
Medan) dan sebagai badan pelaksana Kodiklat TNI AD.[1]

Tugas Pokok Pussenarmed Kodiklat TNI AD


Pussenarmed Kodiklat TNI AD bertugas pokok menyelenggarakan pembinaan bidang
kesenjataan Artileri Medan, meliputi pembinaan kesenjataan, pendidikan, latihan, penelitian
dan pengembangan bidang Armed, dalam rangka pembinaan kemampuan serta kekuatan
kesenjataan Artileri Medan.

Pusat Kesenjataan Artileri (Pussenart) Kodiklatad


Pusat Kesenjataan Artileri Angkatan Darat yang selama ini bertugas membina dua fungsi
teknis militer umum Angkatan Darat, yaitu Artileri Medan dan Artileri Pertahanan Udara,
secara resmi dilikuidasi. Likuidasi Pusat Kesenjataan Artileri Angkatan Darat tersebut diikuti
dengan peresmian Pembentukan Pusat Kesenjataan Artileri Medan dan Pusat Kesenjataan
Artileri Pertahanan Udara.[2]

Sejarah
Pada masa revolusi fisik, Kesenjataan Artileri lahir dalam bentuk suatu bagian dari Jawatan
Persenjataan yaitu pada tanggal 4 Desember 1945. Berkat kepemimpinan Mayor R.M.
Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno pada tanggal 4 Desember 1945, dibentuk dan disahkan
Markas Artileri yang berkedudukan di Yogyakarta oleh Kepala Staf Umum Markas Besar
Tentara Letnan Jenderal Urip Soemohardjo, bertepatan dengan hari jadi Artileri Internasional.
Pada tanggal 1 Juni 1946 disahkan pembentukan Inspektorat Artileri Angkatan Darat dengan
Inspektur pertama R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno dengan pangkat Letnan Kolonel.
Selama Letnan Kolonel R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno menjabat sebagai
pimpinan, kecabangan Artileri mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga Artileri di
seluruh Indonesia dapat dipersatukan tanpa ada kesulitan. Namun sangat disesalkan bahwa
dalam Clash II dia dibunuh oleh gerombolan yang tak bertanggung jawab di desa Djarowo
(Boyolali) pada tanggal 1 Januari 1949. Sepeninggal dia Artileri mengalami masa suram,
sehingga Inspektorat Artileri diperkecil menjadi Markas Besar Komando Djawa (MBKD)
bagian Artileri yang berkedudukan di Kota Baru Yogyakarta.
Pada tanggal 23 Pebruari 1950 Staf MBKD bagian Artileri diperintahkan untuk pindah ke
Jakarta dengan Komandan Kapten Abdul Kadir Prawiraatmadja. Staf MBKD bagian Artileri
diganti menjadi Komando Artileri Angkatan Darat yang berkedudukan di Kebon Sirih No. 46
Jakarta. Tugas pimpinan Artileri pada saat itu adalah mengkoordinir satuan-satuan yang
berada di Jawa, Sumatera dan daerah-daerah lain. Setelah tercapainya pengakuan kedaulatan
atas Indonesia dari Belanda dan untuk menambah personil dilakukan dengan cara memanggil
kembali prajurit-prajurit Artileri yang masih memenuhi syarat dan menerima dari
anggotaKesenjataan Infanteri diantaranya Brigif 17/TP. Guna memperoleh kader-kader

Artileri yang dapat melanjutkan pada tingkat kesenjataan yang modern dan lebih maju maka
diperlukan adanya suatu pendidikan Artileri.[3]

Komandan
Pussenarhanud dijabat oleh Perwira Tinggi Bintang satu, yang saat ini dijabat oleh Brigjen
TNI Sonhadji, S.Ip, M.M yang di lantik pada 22 Oktober 2013[4]

Bernama Danpussenart
1. Brigadir Jenderal TNI Djoko Pramono (4-12-1985 s.d 1-7-1987)
2. Brigadir Jenderal TNI Togi M. Hutagaol 1-7-1987 s.d 1-4-1991)
3. Brigadir Jenderal TNI Ir. Gunadi (1-4-1991 s.d 1-8-1992)
4. Brigadir Jenderal TNI L. Soekisno (1-8-1992 s.d 20-4-1993)
5. Brigadir Jenderal TNI Samsoedin (20-4-1993 s.d 16-11-1995)
6. Brigadir Jenderal TNI Y.B. Wirawan (16-11-1995 s.d 15-7-1997)
7. Brigadir Jenderal TNI P. Ginting, S.Ip (15-7-1997 s.d 1-6-2000)
8. Brigadir Jenderal TNI H. M. Hatta, S.Ip (1-6-2000 s.d 1-7-2002)
9. Brigadir Jenderal TNI M. Sochib, SE, M.BA (1-7-2002 s.d 24-10 -2003)
10. Brigadir Jenderal TNI Sabar Yudo Suroso (24-10-2003 s.d 23-2-2005)
11. Brigadir Jenderal TNI M. Sulchan (23-2-2005 s.d 8-8-2006)
12. Brigadir Jenderal TNI Sularso, S.Ip (8-8-2006 s.d 15-1-2007)

Bernama Danpussenarmed
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Brigadir Jenderal TNI Sularso, S.Ip (15-1-2007 s.d 17-1-2008)


Brigadir Jenderal TNI Thomas Edy Widagdo (17-1-2008 s.d 1-4-2010)
Brigadir Jenderal TNI A. A Gde Suardhana (1-4-2010 s.d 1-3-2011)
Brigadir Jenderal TNI Ediwan Prabowo (1-3-2011 s.d ??)
Brigadir Jenderal TNI Ariyadi Padmanegara (?? s.d 22-12-2013)
Brigadir Jenderal TNI Sonhadji, S.Ip, M.M (22-10-2013 s.d Sekarang)

También podría gustarte