Está en la página 1de 3

Istilah low vision mungkin kurang dikenal dikalangan masyarakat.

Bila diartikan ke dalam


bahasa Indonesia, low berarti rendah dan vision artinya penglihatan. Mungkin sekedar sebatas itu
saja masyarakat memahami pengertian low vision. Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa
sebenarnya istilah low vision memang diberikan untuk orang-orang yang mengalami
keterbatasan penglihatan.
Jadi istilah low vision digunakan untuk membedakan antara orang yang tidak dapat melihat
(buta) dengan orang yang mengalami gangguan penglihatan. Low vision merupakan bagian dari
kebutaan. Tetapi istilah low vision diberikan kepada orang yang memiliki lemah daya
penglihatan namun masih dapat melihat meskipun terbatas
Low vision bisa digolongkan sebagai ketunanetraan, tetapi tunanetra tidak dapat disebut low
vision. Tidak semua yang mengalami gangguan penglihatan dapat disebut low vision. Untuk
tidak lebih membingungkan antara istilah low vision dan tunanetra, dapat mengacu pada
pengertian berikut ini:
Secara umum kebutaan dapat digolongkan menjadi 2 bagian , yaitu totally blind dan Low Vision.
1. Totally blind atau kebutaan total adalah kondisi penhlihatan yang tidak dapat digunakan
untuk melakukan kegiatan sehari-hari meskipun masih memiliki sisa penglihatan, namun tidak
cukup untuk dapat digunakan melakukan kegiatan seperti berjalan, membaca huruf latin,
menonton TV, dan aktivitas lainnya layaknya orang awas. Untuk berjalan diperlukan tongkat,
membaca memerlukan huruf braille, dan aktivitas lainnya yang memerlukan fungsi penglihatan
tidak dapat dilakukan secara normal tetapi dialihkan melalui fungsi pendengaran dan indera
lainnya. Sedangkan,
2. Low Vision adalah rusaknya fungsi penglihatan yang tidak dapat dikembalikan seperti
keadaan semula meskipun melalui penanganan medis, seperti operasi, penggunaan obat-obatan,
dan tidak dapat dikoreksi secara refraktif dengan kacamata ataupun lensa kontak. Tetapi Low
Vision masih mempunyai sisa penglihatan yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan
sehari-hari seperti; mampu berjalan tanpa bantuan tongkat, meskipun mengalami berbagai
hambatan dan kesulitan, misalnya saat menyeberang atau menghentikan kendaraan umum,

mereka juga dapat membaca huruf latin dengan bantuan kaca pembesar (magnifying glass) dan
CCTV (Closed Circuit Television), menonton TV dapat dilakukan meskipun tidak senyaman
orang awas , karena hanya dapat dilakukan dari jarak yang sangat dekat dan aktivitas lainnnya.
Meskipun terbatas, Low Vision bukan berarti buta, tetapi tidak pula dapat dikatakan normal.
Saat ini di seluruh dunia, menurut data WHO sebanyak 45 juta orang mengalami kebutaan.
Sedangkan di Indonesia, lebih dari 3 juta orang. masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui cara memelihara kesehatan mata mereka, dan mengenali gejala awal gangguan
penglihatan, sehingga pada akhirnya dapat berakibat fatal dikemudian hari.
Ciri-ciri Low Vision
Gangguan penglihatan ada beragam macamnya, mulai dari gangguan penglihatan ringan sampai
gangguan penglihatan berat. Namun tidak semua gangguan penglihatan dapat dikategorikan
sebagai Low Vision. Berdasarkan definisi di atas, Low Vision merupakan gangguan penglihatan
yang sudah tidak dapat diupayakan untuk kembali seperti sediakala (normal) meskipun dengan
berbagai cara. Sedangkan bantuan yang masih dapat diupayakan untuk mendapat penglihatan
kembali normal dengan alat bantu yang dapat mengkoreksi mata secara refraktif seperti
kacamata, baik lensa positif, lensa negatif atau lensa silinder ataupun dengan lensa kontak,
maupun dengan penanganan medis, tidak digolongkan sebagai Low Vision.
Namun, terkadang masyarakat tidak dapat membedakan mana gangguan penglihatan biasa dan
mana gangguan penglihatan yang termasuk Low Vision. Penglihatan terbataas (Low
Vision)dapat diketahui dengan melihat ciri-cirinya.
Ciri-ciri Low Vision adalah sebagai berikut:
1. anak/bayi yang menderita low vision umumnya tidak bereaksi bila diberi senyuman dan
tidak bereaksi terhadap cahaya.
2. membaca dengan jarak yang sangat dekat
3. lebih suka membaca huruf yang besar

4. memicingkan mata bila berusaha melihat sesuatu


5. sulit melihat pada malam hari
6. kadang-kadang menabrak benda/objek yang ada di depannya
7. pandangan mata tidak lurus ke depan
8. bola mata terlihat lain, putih, di tengah mata (katarak), dibagian bening mata bagian
depan terlihat berkaabut (kornea), bola mata berputar-putar, atau mata tampak rusak
9. Kelopak mata tampak membengkak atau mata terlihat sayu
10. Legally Blind, yaitu mereka yang hanya dapat membaca huruf E yang paling besar yang
terdapat pada kartu snellen (Snellen Chart), yang berarti ketajaman penglihatan 6/60 m,
dinyatakan buta secara hukum
Bila ditemukan ciri-ciri gangguan penglihatan sebaiknya segera periksakan ke dokter mata agar
dapat segera ditangani dan diambil langkah yang tepat untuk mendapatkan solusinya agar tidak
terjadi kerusakan yang lebih buruk. (Rennie FR)

También podría gustarte