Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
Polisakarida + H2O
memiliki
rumus
umum
Cn(H2O)n. Karbohidrat
dapat
a) Glukosa
Glukosa dengan rumus umum C6H12O6, Terkadang orang
menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di
alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup
jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil
akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula
Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel
dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah
sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat
melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai
pada penderita Diabetes Mellitus.
b) Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis
sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota
bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh
fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
c)
Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang
ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
b. Oligosakarida
Oligosakarida
merupakan
gabungan
antara
(dua)
a) Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih
sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut
juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang
terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%),
jam, jelly.
b) Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari
dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil
pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak
dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi
warna biru.
Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada
serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau
semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi
tersebut. Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat
dibagi menjadi 4 golongan:
amilosa tinggi 25-33%
amilosa menengah 20-25%
amilosa rendah 09-20%
amilosa sangat rendah
c) Laktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari
satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang
Uji Karbohidrat
Ada beberapa metode uji kualitatif karbohidrat, yaitu:
1. Uji Molisch
Uji molisch bertujuan membuktikan adanya karbohidrat secara
kualitatif. Identifikasi karbohidrat oleh molisch didasarkan pada
hidrolisis karbohidrat oleh asam sulfat pekat yang menghasilkan
monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam
sulfat pekat menghasilkan furfural. Sedangkan golongan heksosa
dihidrolisis oleh asam sulfat pekat menjadi hidroksi-metil furfural.
Pereaksi molisch terdiri atas alfa-naftol dalam alkohol akan
bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu.
2. Uji Benedict
Adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula
pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa
diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida. Karateristiknya
tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict,
contohnya semua golongan monosakarida, sedangkan gula non
pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang berarti bahwa
hemiasetal
dan
hemiketalnya
tidak
berada
dalam
3. Uji Seliwanoff
Reaksi spesifik lainnya untuk uji karbohidrat tertentu adalah uji
Seliwanoff dan uji Foulger. Reaksi Seliwanoff disebabkan
perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam
levulinat
dan
hidroksimetilfurfural.
Selanjutnya
kondensasi
CH
CH
(CHOH)4 + 2CuO
(CHOH)4 + Cu2O
CH2OH
Glukosa
CH2OH
Asam lukonoat
5. Uji Tollens
Dengan
menggunakan
produksi
tollens,
gula
produksi
6. Uji Iodin
Uji Iodium bertujuan membuktikan adanya polisakarida
(amilum, glikogen, dan dekstrin). Identifikasi ini didasarkan pada
pembentukan
kompleks
adsorpsi
berwarna
spesifik
oleh
BAB II
METODOLOGI
9. Spatula
2. Gelas kimia
3. Pipet tetes
11. Erlenmeyer
4. Pipet volume
5. Pipet ukur
6. Bulp
7. Batang pengaduk
8. Stopwatch
Tepung beras
2.
HCl 4 N
3.
Larutan I2
4.
Aquadest
5.
Sukrosa 5%
6.
Natrium karbonat 5%
7.
Fehling
Hidrolisis Disakarida
Hidrolisis polisakarida
Memasukkan 0.2 gram tepung terigu yang telah dilarutkan sebanyak
200 ml dan menambahkan 10 mL HCl pekat
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel
pekat
Warna
Sampel +
HCl pekat
dan
Dinetralkan
Oleh Na2CO3
Sampel + HCl
pekat + Na2CO3
+ Fehling A
Sampel +
HCl pekat
+ Na2CO3
+ Fehling
B
Terdapat emulsi
bening dan
endapan
berwarna biru
Sampel
berwarna
biru dan
terdapat
endapat
berwarna
merah bata
Terdapat emulsi
bening dan
endapan
berwarna biru
Sampel
berwarna
biru dan
terdapat
endapat
berwarna
merah bata
Warna
berubah
1.
Warna
menjadi
awal
kuning
bening
bening
Kertas lakmus
berubah
warna dari
merah
menjadi biru
Warna
berubah
2.
Warna
menjadi
awal
kuning
bening
bening
Kertas lakmus
berubah
warna dari
merah
menjadi biru
Ditambah HCl
(mL)
pekat 10 Ml
Bening
Hitam
Bening
5-10
Coklat pekat
Bening
10-15
Coklat pekat
Waktu (menit)
Perubahan
warna
Bening
15-20
Coklat terang
Bening
20-25
Coklat terang
Bening
25-30
Coklat terang
Bening
30-35
Coklat terang
Bening
35-40
Coklat terang
Bening
40-45
Coklat terang
Bening
45-50
Coklat terang
Bening
50-55
Coklat terang
Bening
55-60
Coklat terang
Bening
60-65
Coklat terang
Bening
65-70
Coklat terang
Bening
70-75
Coklat terang
Bening
75-80
Coklat terang
Bening
80-85
Coklat terang
Bening
85-90
Coklat terang
Bening
90-95
Coklat terang
Bening
95-100
Coklat terang
Bening
100-105
Coklat terang
Bening
105-110
Coklat terang
Bening
110-115
Coklat kuning
Bening
115-120
Coklat kuning
Bening
120-125
Coklat kuning
Bening
125-130
Coklat kuning
3.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat- sifat dari karbohidrat dan
menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat.
a. Hidrolisis disakarida
Proses ini bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi dari sukrosa dan
apakah monosakarida yang menyusun sukrosa adalah gula pereduksi
atau bukan yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna hijau,
kuning-orange, merah tergantung dari macam gula reduksinya.
Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah larutan sukrosa 5%
dan ditambahkan HCl pekat. Penambahan HCl ini bertujuan untuk
menghidrolisis gugus aldehid dan keton. Dalam percobaan dilakukan
pemanasan, tujuannya untuk membantu pemutusan rantai gugus aldehid.
Campuran dinetralkan dengan larutan Natrium Karbonat 5% yang
merupakan garam dari NaOH dan H2CO3. Penetralan perlu dilakukan
karena pada awal percobaan larutan sukrosa ditambahkan HCl pekat
sehingga larutan bersifat asam. Setelah larutan bersifat netral, penetralan
ini diuji menggunakan kertas lakmus merah yang kemudian berubah
menjadi biru. Hasil hidrolisis ini kemudian diuji dengan larutan fehling
A, dan terjadi perubahan warna dari bening menjadi biru muda, karena
pengaruh dari larutan fehling A yang berwarna biru, kemudian terbentuk
emulsi berwarna bening dengan endapan berwarna biru muda. Dalam uji
fehling
sukrosa
akan
menghasilkan
endapan
merah
bata.
ini
disebabkan
oleh
pemanasan
maka
akan
semakin
terhidrolisis
menjadi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dalam hidrolisis disakarida, menghasilkan warna biru yang menunjukkan
adanya glukosa dalam larutan
2. Waktu yang diperlukan untuk menghidrolis tepung terigu adalah 130 menit
3. Lama waktu hidrolisis tepung berbeda-beda tergantung dari karbohidrat
penyusunnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT :
Gelas Kimia
Tabung Reaksi
Pipet Tetes
Pipet Volume
Batang Pengaduk
Hot Plate
Pipet Ukur
Stopwatch
Erlenmeyer
Spatula
Neraca Digital
Labu Ukur
Kaca Arloji
s
Kertas Lakmus
Botol Semprot
Bulp