Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Dimana:
mikrodetik adalah koefisien gesekan statis
adalah sudut istirahat
XII-2
XII-3
menyebabkan mereka runtuh ke tengah. Pasir yang larva teman kencan juga bulu
mangsa dengan begitu banyak longgar, bahan bergulir untuk mencegah dari
mendapatkan pijakan apapun pada lereng lebih mudah bahwa keruntuhan awal
lereng telah disajikan. Efek gabungan adalah untuk membawa mangsanya ke
dalam genggaman dari larva, yang kemudian dapat menyuntikkan racun dan
cairan pencernaan.
XII-5
berputar. Bahan butiran akan menganggap sudut tertentu ketika mengalir dalam
silinder berputar. Metode ini direkomendasikan untuk mendapatkan sudut dinamis
istirahat, dan mungkin berbeda dari sudut statis istirahat diukur dengan metode
lain. Ketika menjelaskan sudut-sudut istirahat untuk substansi, selalu menentukan
metode yang digunakan dalam menentukan derajat dari tumpukan pasir tersebut.
Sudut Repose dari berbagai bahan. Berikut adalah daftar dari berbagai bahan dan
sudut mereka istirahat. Semua pengukuran didekati dan tidak tepat.
Bahan (kondisi)
Abu
40
Aspal (hancur)
30-45
45
Bran
30-45
Kapur
45
25-40
15
Clover benih
28
Kelapa (diparut)
45
35-45
Bumi
30-45
Tepung (gandum)
45
Granit
35-40
30-45
25-30
Malt
30-45
Pasir (kering)
34
15-30
Pasir (basah)
45
Gandum
28
Untuk mengetahui sudut dari suatu penumpukan material hasil reduksi hammer
mill.
12.3 Sistematika alat
Material hasil reduksi tumpukan pada permukaan yang datar yang memungkinkan
untuk membangun sebuah tumpukan dari atas tumpukan dengan basis relatif
melingkar, membuat pengukuran lebih mudah. Menggunakan penggaris dan pita
pengukur, mengukur tinggi (h) dari tumpukan pasir dari puncak ke tanah. Lalu
mengukur sudut yang terbentuk pada suatu tumpukan material tersebut dengan
busur.
12.4 Alat dan Bahan
12.4.2 Alat
Adapun alat yang dibutuhkan pada percobaan ini adalah :
1) Penggaris
2) Alat penguji Angle of Repose
3) Corong
Penggaris
Corong
XII-7
12.4.2 Bahan
Material hasil reduksi dari milling yang lolos ayakan ukuran mesh +120#, 140#,
200#, dan di bagi 3 bagian
12.5 Prosedur Percobaan
1) Menyediakan sampel hasil reduksi sesuai ukuran per mesh dan menimbang
beratnya.
2) Tuang material batu gamping kering ke dalam tumpukan pada permukaan yang
datar yang memungkinkan untuk membangun sebuah tumpukan dari atas. Hal
XII-8
XII-9
(gr)
1000 gr
1000,2 gr
100,3 gr
Of Tinggi (cm)
Repose (0)
52
56
55
19,5
19,5
19,8
Diameter (cm)
6
6,3
6,6
140#
200#
XII-10
Dari hasil analisa data di atas, pada pengukuran static of angle repose didapatkan
nilai sudut angle of repose dari sampel batugamping #120 = 520, 140# = 560 , 200#
= 550.. Ketika batu gamping dicurahkan, proses pencurahan tidak sempurna,
sehingga gundukan kerucut tidak terbentuk sempurna. Perlu diketahui pula
bahwa, bahan yang memiliki angle of repose yang kecil akan membentuk
gundukan kerucut yang lebih datar dari pada bahan yang memiliki nilai angle of
repose yang lebih besar.
12.8. Aplikasi
Talus kerucut di pantai utara Isfjord, Svalbard, Norwegia, menunjukkan sudut
istirahat untuk sedimen kasar. Sudut istirahat kadang-kadang digunakan dalam
desain peralatan untuk pengolahan padatan partikulat. Sebagai contoh, dapat
digunakan untuk merancang sebuah hopper sesuai atau silo untuk menyimpan
material, atau ukuran ban berjalan untuk mengangkut material. Hal ini juga dapat
digunakan dalam menentukan apakah suatu lereng (dari stockpile, atau bank
kerikil uncompacted, misalnya) kemungkinan akan runtuh; kemiringan lereng
diturunkan dari sudut istirahat dan merupakan lereng curam tumpukan bahan
agregat.
12.9. Kesimpulan dan Saran
Adapun kesimpulan yang kami dapat dari praktikum ini adalah :
1.
2.
3.
XII-11